Anda di halaman 1dari 8

ANALISA DATA

N Data Masalah Penyebab


O
1 DS : pasien mengeluh Bersihan jalan napas tidak Sekresi yang tertahan
batuk berdahak dan sulit efektif
mengeluarkan dahak
DO : pasien tampak batuk,
secret berwarna putih
kekuningan, RR :
26x/menit, pasien tampak
sesak napas
2 DS : pasien mengatakan Pola napas tidak efektif Hambatan upaya napas
napas terasa sesak
DO : KU= lemah, pasien
tampak sesak, TD
110/70mmHg, N= 73x/m,
RR= 26x/m, S=36

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d sekresi yang tertahan


2. Pola napas tidak efektif b/d hambatan upaya napas

INTERVENSI KEPERAWATAN

N Diagnose SLKI SIKI


O
1 Bersihan jalan napas Setelah di lakukan tindakan Latihan Batuk Efektif
tidak efektif b/d sekresi keperawatan selama X 24 jam (I.01006)
yang tertahan pasien akan terbebas dari Observasi :
sekresi yang tertahan dengan 1. Identifikasi
kriteria hasil : kemampuan
1. Produksi sputum batuk
berkurang 2. Monitor adanya
2. Frekuensi napas retensi sputum
membaik Terapeutik :
3. Pola napas membaik 1. Atur posisi semi-
fowler atau
fowler
Edukasi :
1. Jelaskan tujuan
dan prosedur
batuk efektif
2. Anjurkan tarik
napas dalam
melalui hidung
selama 4 detik,
ditahan selama
2detik, kemudian
keluarkan dari
mulut dengan
bibir dibulatkan
selama 8detik
3. Anjurkan
mengulangi tarik
napas dalam
hingga 3 kali
4. Anjurkan batuk
dengan kuat
langsung setelah
tarik napas dalam
yang ke-3
2 Pola napas tidak efektif Setelah di lakukan tindakan Manajemen Jalan Napas
b/d hambatan upaya keperawatan selama X 24 jam (I.01011)
napas pasien akan terbebas dari Observasi :
hambatan upaya napas dengan 1. Monitor pola
kriteria hasil : napas
1. Dyspnea berkurang 2. Monitor sputum
2. Frekuensi napas Terapeutik :
membaik 1. Posisikan semi-
3. Kedalaman napas fowler atau
membaik fowler
2. Berikan air
hangat
Edukasi :
1. Anjurkan asupan
cairan
2000ml/hari
2. Ajarkan teknik
batuk efektif
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

NO Diagnose keperawatan Hari/tanggal, jam Tindakan


1 Bersihan jalan napas Sabtu, 12 maret 1. Mengidentifikasi
tidak efektif b/d sekresi 2022 kemampuan batuk
yang tertahan 2. Memonitor adanya retensi
sputum
3. Mengatur posisi semi-
fowler atau fowler
4. Menjelaskan tujuan dan
prosedur batuk efektif
5. Menganjurkan tarik napas
dalam melalui hidung
selama 4 detik, ditahan
selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut
dengan bibir dibulatkan
selama 8 detik
6. Menganjurkan mengulangi
tarik napas dalam hingga 3
kali
7. Menganjurkan batuk
dengan kuat langsung
setelah tarik napas dalam
yang ke-3

2 Pola napas tidak efektif Sabtu, 12 maret 1. Memonitor pola napas


b/d hambatan upaya 2022 2. Memonitor sputum
napas 3. Posisikan pasien semi-
fowler
4. Memberikan air hangat
5. Menganjurkan asupan
cairan 2000ml/hari
6. Mengajarkan teknik batuk
efektif
EVALUASI

NO Diagnose keperawatan Hari/tanggal Evaluasi


jam
1 Bersihan jalan napas tidak Sabtu, 12 S : pasien mengatakan dahaknya
efektif b/d sekresi yang maret 2022 susah keluar
tertahan O : pasien tampak batuk
berdahak, pasien tidak mampu
batuk efektif
A : masalah belum teratasi
P : intervensi di lanjutkan

2 Pola napas tidak efektif b/d Sabtu,12 maret S : pasien mengatakan masih
hambatan upaya napas 2022 sesak napas
O : pasien tampak sesak napas,
RR= 26x/m
A : masalah belum teratasi
P : intervensi dilanjutkan
BAB III
PENUTUP

A.KESIMPULAN

Tuberkulosis paru (TB paru) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang penyakit
parenkim paru. Nama Tuberkulosis berasal dari tuberkel yang berarti tonjolan kecil dan keras
yang terbentuk waktu sistem kekebalan membangun tembok mengelilingi bakteri dalam paru. Tb
paru ini bersifat menahun dan secara khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan
menimbulkan nekrosis jaringan. Tb paru dapat menular melalui udara, waktu seseorang dengan
Tb aktif pada paru batuk, bersin atau bicara.

Pengertian Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular langsung yang disebabkan karena
kuman TB yaitu Myobacterium Tuberculosis. Mayoritas kuman TB menyerang paru, akan tetapi
kuman TB juga dapat menyerang organ Tubuh yang lainnya. Tuberkulosis adalah penyakit
menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB (Mycobacterium Tuberculosis)

B.SARAN

Kami menyadari bahwa makalah diatas jauh dari kesempurnaan. Kami akan memperbaiki
makalah diatas dengan berpedoman pada sumber-sumber yang dapat di pertanggungjawabkan.
Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran mengenai pembahasan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI, 2004, Pedoman Penyakit Tuberculosis dan penanggulangan edisi 4.

Suparman, Waspadji Sarwono 2005, Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, FKUI, Jakarta.

Carpenito Lynda Juall,2006. Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, edisi 2, EGC,
Jakarta.

Smeltzer and Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: EGC

SDKI. Tim pokja SDKI DPP PPNI. 2017

SLKI. Tim pokja SLKI DPP PPNI. 2019

SIKI. Tim pokja SIKI DPP PPNI. 2018

Anda mungkin juga menyukai