DEFINISI AMENORRHEA
Amenorrhea adalah gangguan dalam system reproduksi wanita, sehingga membuatnya
tidak mengalami menstruasi secara rutin setiap bulannya.
Amenorrhea adalah masa tidak datangnya haid selama lebih dari 3 bulan.
Amenore primer (menarke tertunda) yaitu mengacu pada masalah ketika wanita muda
yang berusia lebih dari 16 tahun belum mengalami menstruasi tetapi mungkin tidak terjadi
sampai usia 14 tahun tanpa disertai adanya karakterisitik seks sekunder.
Amenore sekunder yaitu dimana tidak adanya haid selama 3 siklus atau 6 bulan setelah
menarke normal pada masa remaja, biasanya disebabkan oleh gangguan emosional minor yang
berhubungan dengan berada jauh dari rumah, masuk ke perguruan tinggi, ketagangan akibat
tugas-tugas sekolah, atau masalah-masalah interpersonal.
B. ETIOLOGI
1. Penurunan berat badan secara drastis (akibat kemiskinan, diet yang salah, anoreksia
nervosa, bulimia nervosa, aktivitas fisik yang sangat berat dan penyebab lainnya)
2. Obesitas yang ekstrem
3. Penyakit kronis yang diderita dalam jangka waktu yang lama
4. Abnormalitas organ genital wanita (tidak adanya uterus, vagina, septum vagina,
stenosis servikal, dan selaput dara yang terlalu tebal)
5. Tubuh mengalami kelainan seperti hipoglikemia (kadar gula darah secara abnormal
rendah), hipotiroidisme (kelenjar tiroid kurang aktif), hipertiroidisme (kelenjar tiroid
bekerja secara berlebihan), cystic fibrosis (penyakit yang diturunkan atau diwariskan
dari kelenjar-kelenjar lender dan keringat), atau cushing’s disease (kadar
kortikosteroid berlebihan)
6. Wanita yang pernah mengalami kelainan penyakit polkistik ovarium mempunyai
risiko tinggi terhadap penyakit amenorrhea
7. Adanya penyakit akibat kelainan kromosom seperti Sindrom Turner atau Sindrom
Sawyer
8. Kadar hormon prolaktin di dalam tubuh cukup tinggi (hiperprolaktinemia)
9. Kehamilan
10. Stres
11. Ketidakseimbangan mekanisme sistem hormon reproduksi wanita
C. PATOFISIOLOGI
Perdarahan uterus disfungsional dapat terjadi pada siklus ovulatorik, anovulatorik maupun
keadaan folikel persisten. Pada siklus ovulatorik, perdarahan terjadi karena kadar estrogen
rendah. Siklus anovulatorik dipengaruhi keadaan defisiensi progesteron dan kelebihan estrogen.
Folikel persisten sering dijumpai pada perimenopause. Jenis ini sering menjadi keganasan
endometrium. Setelah folikel tidak mampu lagi membentu estrogen, akan terjadi perdarahan
lucut estrogen.
D. MANIFESTASI KLINIS
Tanda :
Siklus menstruasi terhenti baik secara langsung maupun bertahap.
Gejala :
Gejala amenore sekunder adalah sebagai berikut :
a. Pernah mengalami haid
b. Tidak mengalami haid selama 6 bulan atau lebih
c. Sakit kepala
d. Galaktore
e. Peningkatan atau penurunan berat badan
f. Vagina kering
g. Hirsutisme
h. Penglihatan kabur atau kehilangan penglihatan (disebabkan oleh tumor pituitari)
E. KOMPLIKASI
Komplikasi yang paling ditakutkan adalah infertilitas. Komplikasi lainnya adalah tidak
percaya dirinya penderita sehingga dapat mengganggu kompartemen IV dan terjadilah
lingkaran setan terjadinya amenorrhea.Komplikasi lainnya muncul gejala-gejala lain akibat
hormone seperti osteoporosis.
F. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan, meliputi :
a. Biopsi endometrium (pada wanita yang sudah menikah)
b. Tes genetik
c. MRI
d. CT scan
e. USG
f. Radio immune assay
g. Laboratorium darah dalam hemostasis
G. PENATALAKSANAAN
Siklus
menstruasi
Tidak punya Testis Ovarium terganggu
FSH & LH
uterus mengganti gagal
menurun
kan berkebang
ovarium
Tidak
terjadi siklus
Ovarium tidak Ovarium menstruasi
terangsang berupa
jaringan
pengikat
Ansites
Kurang pengetahuan
Setelah diberikan
· Tetapkan hubungan saling percaya perawat dan pasien
asuhan keperawatan
Harga diri rendah · Cipakan batasan terhadap pengungkapan negative
selama .. x 24 jam
situasional · Bantu untuk mengidentifikasi respon positif terhadap
pasien diharapkan
berhubungkan orang lain
tidak mengalami
dengan gangguan · Bantu penyusunan tujuan yang realitas untuk
harga diri rendah
fungsional mencapai harga diri rendah yang tinggi
dengan kriteria hasil
(amenorrhea · Berikan penghargaan dan pujian terhadap
:
D. Implementasi
Adalah pengelolaan dan perwujudan rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap
perencanaan (Effendy, 1995), dan implementasi disini disesuaikan dengan intervensi.
Pelaksanaan adalah perwujudan dari rencana keperawatan yang meliputi tindakan-tindakan yang
direncanakan oleh perawat.
Dalam melaksanakan proses keperawatan harus kerjasama dengan tim kesehatan-kesehatan yang lain
keluarga klien dan dengan klien sendiri, yang meliputi 3 hal :
1. Melaksanakan tindakan keperawatan dengan memperhatikan kode etik dengan standar praktek dan
sumber-sumber yang ada.
2. Mengidentifikasi respon klien.
3. Mendokumentasikan/mengevaluasi pelaksanaan tindakan keperawatan dan respon pasien.
E. Evaluasi .
a. Ansietas teratasi
b. Gangguan Citra tubuh teratasi
c. Tidak mengalami HDR
d. Pengetahuan tentang penyakit bertambah
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri & Ginekologi FK. Unpad. 2015. Ginekologi. Elstar. Bandung
Carpenito, Lynda Juall. 2017. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
Galle, Danielle. Charette, Jane.2017. Rencana Asuhan Keperawatan Onkologi. Jakarta : EGC
Saifidin, Abdul Bari,dkk. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo & JNKKR-POGI. Jakarta
LAPORAN PENDAHULUAN
GENIKOLOGI
“ AMENOREA”
2022