Anda di halaman 1dari 18

Perdarahan Uterus

Abnormal
Kelompok 1
Nama Anggota Kelompok

Adinda Adinda Ligar


Annisa Nur
Lutfiah Zahranisa Permas
(Sarjana
(Sarjana (Sarjana (Sarjana
RPL)
Reguler) Reguler) Reguler)
Definisi PUD
Perdarahan Uterus Abnormal (PUA) adalah istilah luas yang menggambarkan
ketidakteraturan menstruasi yang mencakup frekuensi, keteraturan, durasi,
dan jumlah aliran darah yang tidak berhubungan dengan kehamilan.
PUA akut merupakan proses perdarahan yang berlebihan yang memerlukan
intervensi segera untuk mencegah kehilangan darah lebih lanjut.
PUA kronis adalah perdarahan yang mengacu pada ketidakteraturan
perdarahan menstruasi selama 6 bulan sebelumnya.
Patofisiologi PUD
Arteri uterus dan ovarium akan memasok darah ke rahim.
Arteri ini menjadi arteri arkuata yang kemudian akan mengeluarkan cabang radial yang mensuplai darah ke dua
lapisan endometrium, lapisan fungsional dan basalis.
Stimulasi estrogen yang tidak diimbangi progesteron
Hasilnya adalah endometrium yang heterogen, tidak stabil, dan rapuh yang rentan terjadi peluruhan dan perdarahan.
Kerusakan ini menyebabkan kehilangan darah dan pengelupasan, yang menyebabkan menstruasi.
Bagian yang tertinggal kembali terstimulasi oleh estrogen dan berproliferasi, sementara pada saat yang sama terjadi
peluruhan endometrium di lokasi lain.
Durasi dan level stimulasi estrogen (yang tak diimbangi progesteron) mempengaruhi secara langsung jumlah dan
durasi perdarahan.
Estrogen breakthrough bleeding tidak dapat diprediksi. Selain itu, tanpa adanya withdrawal estrogen-progesteron
menyebabkan hilangnya vasokonstriksi arteri spiralis, sehingga peluruhan endometrium tidak terkontrol.
Diagnosis Perdarahan
Uterus Abnormal
Diagnosis Diagnosis Banding
1. Perdarahan akibat kehamilan
1. Anamnesis : Perlu ditanyakan bagaimana mula
2. Perdarahan ovulatoar (korpus luteum persisten,
terjadinya perdarahan, siklus, jumlah perdarahan,
insufisiensi korpus luteum, apopleksia uteri)
lama perdarahan .
3. Perdarahan akibat hormon eksogen dan herbal
2. Pemeriksaan umum : kemungkinan penyakit
(misalnya ginseng)
metabolik, penyakit endokrin, penyakit menahun.
4. Neoplasma (dari leher rahim, rahim, polip, fibroid)
3. Pemeriksaan ginekologi : perdarahan seperti polip,
5. Infeksi
ulkus, tumor, atau perdarahan pada kehamilan.
6. Penyakit tiroid
4. Pemeriksaan patologi : Dilakukan pada wanita
7. Penyakit hepar atau ginjal
premenopause untuk memastikan ada tidaknya
8. Corpus alienum
tumor ganas
9. Gangguan koagulasi
Endometriosis

kelainan ginekologik jinak yang sering diderita oleh perempuan usia


reproduksi yang ditandai dengan adanya glandula dan stroma
endometrium di luar kavum uterus yang menyebabkan terjadinya
inflamasi kronis
Patofisiologi
Teori Hormon
Hormon estrogen berperan pada proliferasi
Teori Meyer endometrium saat terjadinya proses
Teori Halban menstruasi yang normal, keadaan ini sama
dengan endometriosis dimana hormon
endometriosis berasal dari sel ekstra estrogen menstimulasi proliferasi
Pada teori ini mengatakan bahwa uteri yang secara abnormal melakukan endometrium ektopik dan meningkatkan
jaringan endometrium menyebar transdiferensiasi atau transformasi respon jaringan endometriosis terhadap
melalui saluran limfatik yang menjadi sel endometriosis yang dalam estrogen. Perubahan hormon yang terjadi
terdapat di uterus kemudian dibawa kondisi tertentu, sel-sel ini dapat
memengaruhi proliferasi sel endometrium
ke tempat-tempat di pelvis yang ektopik, penempelan pada mesotelium dan
berkembang menjadi jaringan
akan menjadi tempat pertumbuhan penghindaran dari clearance sistem imun
endometrium yang fungsional. tubuh.
dari jaringan endometrium secara
ektopik
Gejala Klinis
Nyeri Infertilitas
1. Nyeri Panggul kronis
Nyeri panggul kronis yang terjadi dapat berulang. Infertilitas yang terjadi pada penderita
Biasanya timbul 24-48 jam sebelum menstruasi endometriosis disebabkan karena terjadinya
2. Dysmenorrhea gangguan pada lingkungan uterus sehingga
Endometriosis harus menjadi pertimbangan sebagai perlekatan sel telur yang sudah dibuahi pada
etiologi yang mungkin terjadi pada pasien yang dinding uterus menjadi terganggu.
datang dengan dismenore yang tidak respon dengan
kontrasepsi oral atau obat antiinflamasi nonsteroid
3. Dispareunia
Endometriosis di septum rektovagina dapat
menyebabkan dyspareunia..
Penyebab Sistemik PUA
Coagulopathy (PUA-C)
HMB (heavy menstrual bleeding) dapat terjadi karena penggunaan obat-
obatan antikoagulan, seperti warfarin,heparin dan LMWH (Low Molecular
Weight Heparin). Adanya koagulopati harus dipertimbangkan pada wanita
dengan menstruasi yang berat dan berlangsung lama, riwayat sering
timbulnya memar, epistaksis, gusi atau gigi berdarah,perdarahan postpartum,
dan riwayat keluarga.
Penyebab Sistemik PUA
Ovulatory Dysfunction (PUA-O)
Disfungsi ovulasi (anovulasi) sering terjadi secara sekunder akibat gangguan
lain yang mengakibatkan fluktuasi hormon seperti sindrom ovarium
polikistik, hipotiroidisme, hipoprolaktinemia, kondisi stress, obesitas,
anoreksia, penurunan berat badan, atau olahraga ekstrim. Disfungsi ovulasi
yaitu ketika tahap ovulasi tidak terjadi secara teratur, sehingga menyebabkan
amenore atau menstruasi yang tidak teratur
Penyebab Sistemik PUA
Endometrial (PUA-E)
Gangguan endometrium disebabkan oleh gangguan primer hemostasis
endometrium, yang biasanya terjadi pada pengaturan siklus ovulasi dan
kemungkinan karena gangguan vasokontriksi, peradangan, atau infeksi. ada
kemungkinan terjadi defisiensi vasokonstriktor (Endotelin-1, Prostaglandin
F2) dan produksi plasminogen yang berlebihan, sehingga menyebabkan
peningkatan kecepatan lisis bekuan darah
Penyebab Sistemik PUA
Iatrogenik (PUA-I)
perdarahan uterus abnormal yang disebabkan oleh penggunaan obat-obatan
yang dapat mengganggu komunikasi HPO (hypotalamic pituitary ovarian) .
Antidepresan trisiklik (misal Amitriptyline dan Nortriptyline) serta Fenotiazin
mempengaruhi metabolisme dopamin dengan mengurangi penyerapan
serotonin, sehingga menyebabkan penurunan inhibisi dari pelepasan
prolaktin. Hal ini dapat menyebabkan anovulasi dan terjadinya PUA
Kelainan Ovulasi
Kelainan ovulasi merupakan gejala PUA. Peningkatan kadar FSH dan LH dan rendahnya
kadar estradiol serum sesuai dengan rendahnya cadangan ovarium atau kegagalan ovarium
primer. Rendahnya kadar FSH dan LH sesuai dengan disfungsi ovarium sekunder karena
gangguan pada hipotalamus atau hipofisis. Kadar FSH dan LH tinggi dengan perkembangan
karakteristik seks sekunder di usia muda menunjukkan pubertas prekoks. Kadar FSH dapat
meningkat pada ppenggunaan simetidine,clomiphene,digitalis,dan levodopa,menurun pada
penggunaan kontrasepsi oral dan fenotiazin. Jika gejala virilisasi(kelebihan androgen) tidak
ditemukan pada pasien dicurigai SOPK.Sindrom polikistik ovarium (SPOK) menyebabkan
perdarahan uterus abnormal
penatalaksanaan
Preventif Promotif
upaya promotif dalam pencegahan Perdarah Uterus
Upaya preventif bertujuan untuk mencegah
Abnormal yaitu dengan cara ;
terjadinya komplikasi akibat Perdarahan Pemahaman tentang kesehatan reproduksi,
Uterus Abnormal. Upaya-upaya preventif termasuk pentingnya pemeriksaan kesehatan
yang dapat dilakukan meliputi: reproduksi secara rutin.
Penanganan dini PUA, agar perdarahan Pengetahuan tentang tanda dan gejala PUA,
sehingga dapat segera diobati jika terjadi.
tidak semakin parah dan menyebabkan
Perilaku hidup sehat, seperti makan makanan
anemia. yang bergizi, berolahraga secara teratur, dan
Penanganan penyebab PUA, jika tidak merokok.
penyebabnya dapat diidentifikasi.
Conclusion

Rehabilitatif
Penanganan anemia, jika terjadi anemia.
Penanganan kondisi medis yang mendasari, jika penyebab PUA adalah kondisi
medis.
Pemantauan kondisi pasien, untuk mencegah terjadinya PUA berulang.
Kesimpulan

Perdarahan Uterus Abnormal (PUA) adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan semua
kelainan haid dalam hal jumlah maupun lamanya.
Endometriosis merupakan kelainan ginekologik jinak yang sering diderita oleh perempuan usia
reproduksi yang ditandai dengan adanya glandula dan stroma endometrium di luar letaknya yang
normal
Upaya yang dapat di lakukan yaitu memberikan pemahaman tentang kesehatan reproduksi,
Penanganan dini PUA, penanganan anemia, jika terjadi anemia, dan sebagainy
Saran

Penderita dengan gejala perdarahan pada uterus yang abnormal agar lebih dini
memeriksakan ke bidan atau dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi mengingat
banyaknya jenis dari perdarahan uterus abnormal dengan penanganan yang
berbeda-beda.
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai