ENDOMETRIOSIS
1. ESTI LESTARI
2. NURUL FATIH ARSYITA
3. WENI RIYANTINI
2011
PENDAHULUAN
A.Definisi
B. Penyebab
Setiap bulan ovarium menghasilkan hormon yang merangsang sel-sel pada lapisan
rahim untuk membengkak dan menebal (sebagai persiapan terhadap kemungkinan
terjadinya kehamilan). Endometriosis juga memberikan respon yang sama terhadap
sinyal ini, tetapi mereka tidak mampu memisahkan dirinya dari jaringan dan terlepas
selama menstruasi. Kadang terjadi perdarahan ringan tetapi akan segera membaik
dan kembali dirangsang pada siklus menstruasi berikutnya.
Proses yang berlangsung terus menerus ini menyebabkan pembentukan jaringan
parut dan perlengketan di dalam tuba dan ovarium, serta di sekitar fimbrie tuba.
Perlengketan ini bisa menyebabkan pelepasan sel telur dari ovarium ke dalam tuba
falopii terganggu atau tidak terlaksana. Selain itu, perlengketan juga bisa
menyebabkan terhalangnya perjalanan sel telur yang telah dibuahi menuju ke rahim.
Pada umumnya wanita dengan endometriosis tidak memiliki gejala. Gejala pada
umumnya terjadi ketika menstruasi dan bertambah hebat setiap tahunnya karena
pembesaran daerah endometriosis. Gejala yang paling sering terjadi adalah nyeri
panggul, dismenorea , dispareunia dan infertilitas. Nyeri yang terjadi tidak berkaitan
dengan besarnya endometriosis.
Jaringan endometrium yang melekat pada usus besar atau kandung kemih bisa
menyebabkan pembengkakan perut, nyeri ketika buang air besar, perdarahan
melalui rektum selama menstruasi atau nyeri perut bagian bawah ketika berkemih.
Jaringan endometrium yang melekat pada ovarium atau struktur di sekitar ovarium
bisa membentuk massa yang terisi darah (endometrioma).
Kadang endometrioma pecah dan menyebabkan nyeri perut tajam yang timbul
secara tiba-tiba.
Resiko tinggi terjadinya endometriosis ditemukan pada:
Wanita yang ibu atau saudara perempuannya menderita endometriosis
Siklus menstuasi 27 hari atau kurang
Menarke (menstruasi yang pertama) terjadi lebih awal
Menstruasi berlangsung selama 7 hari atau lebih
Orgasme ketika menstruasi
D. DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik.
Pada pemeriksaan panggul akan teraba adanya benjolan lunak yang seringkali
ditemukan di dinding belakang vagina atau di daerah ovarium.
3.Pengobatan hormonal
Pengobatan tergantung kepada gejala, rencana kehamilan, usia penderita dan
beratnya penyakit. Terapi dengan obat maupun operasi dapat dilakukan. Pilihan
terapi mempertimbangkan penghentian masalah kesuburan, mengurangi nyeri hebat
dan mempertahankan kesuburan, atau menejemen penanganan terapi nyeri sendiri.
a. Terapi obat
Obat-obatan yang dapat menekan aktivitas ovarium dan memperlambat
pertumbuhan jaringan endometrium adalah pil KB kombinasi, progestin, danazole
dan agonis GnRH.
Agonis GnRH adalah zat yang pada mulanya merangsang pelepasan hormon
gonadotropin dari kelenjar hipofisa, tetapi setelah diberikan lebih dari beberapa
minggu akan menekan pelepasan gonadotropin.
Pengobatan ini yang bertujuan menghentikan fungsi ovarium tidak dilakukan lagi,
kecuali jika ada kontraindikasi terhadap pembedahan.
DAFTAR PUSTAKA
http://medicastore.com/penyakit/102/Endometriosis.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Endometriosis