sosial, kultural,
dan spiritual klien
HIV/ AIDS
MK Keperawatan HIV/AIDS
Surandi Ketaren
Pembahasan
01 Aspek Psikologis.
02 Aspek Sosial.
03 Aspek Kultural
04 Aspek Spiritual
05 Kesimpulan
Aspek psiko, sosial, kultural,
dan spiritual klien HIV/ AIDS
Keperawaatan HIV/AIDS
Pendahuluan
Dari sisi kesehatan pun, masalah psikologi atau gangguan terkait kepribadian bisa muncul akibat kondisi penyakit
tertentu. Ini juga berlaku sebaliknya, beberapa perilaku manusia juga bisa memengaruhi kesehatan.
Oleh karena itu, memahami lebih dalam mengenai psikologi adalah hal yang penting untuk dilakukan untuk
meraih kesehatan mental dan kesejahteraan hidup secara keseluruhan.
Psikologi Kesehatan
Psikologi kesehatan merupakan salah satu aspek dari ilmu psikologi yang bermanfaat dalam dunia kesehatan.
Sebagai contoh, seorang dokter harus bisa mengendalikan psikis pasiennya demi mencapai kesehatan yang
optimal, sehingga ia bukan hanya sebagai orang yang memeriksa dan memberi resep obat.
Ketika pasien mengidap sakit parah, maka sebagai dokter yang baik, ia harus dapat membangkitkan semangat
dan motivasi pasien, agar benar-benar memiliki keinginan untuk sembuh dari penyakitnya.
Lebih dari itu, dokter juga harus mengetahui bagaimana kondisi mental pasien berkaitan dengan kondisi
kesehatannnya.
Psikologi kesehatan dimaksudkan untuk memajukan atau memelihara kesehatan, termasuk juga di dalamnya
penanganan penyakit dan aspek-aspek lain yang terkait dengannya. Para ahli memandang bahwa psikologi
kesehatan adalah pengetahuan psikis dan sosial yang dapat digunakan dan bermanfaat untuk mengurangi stres
psikis yang disebabkan oleh penyakit.Tidak hanya itu, psikologi kesehatan juga dapat dimanfaatkan untuk
memberi solusi atas berbagai situasi dan kondisi
Respons adaptasi psikologis terhadap stresor menurut Potter & Perry (2005) dalam Nursalam dkk (2014) menguraikan lima tahap
reaksi emosi seseorang terhadap stresor yakni, pengingkaran, marah, tawa menawa, depresi, dan, menerima
Tahap tawar menawar • Mendorong pasien agar mau mendiskusikan perasaan kehilangan dan takut mengha
dapi penyakit pasien
(bergaining) • Mendorong pasien untuk menggunakan kelebihan (positif) yang ada pada dirinya.
• Memberikan dukungan dan perhatian
Tahap depresi • Mendorong pasien untuk melakukan aktivitas sehari-hari sesuai kondisi.
• Membantu menghilangkan rasa bersalah, bila perlu mendatangkan pemuka agama.
• Memotivasi pasien untuk mau berdoa dan sembahyang
Tahap menerima
• Memberikan bimbingan keagamaan sesuai keyakinan pasien.
Respons adaptif sosial individu yang menghadapi stressor tertentu menurut Stewart
Aspek Sosial (1997) dalam Nursalam dkk (2014) dibedakan dalam 3 aspek yang antara lain:
Munculnya reaksi negatif dalam bentuk; deportasi, stigmatisasi, diskriminasi dan isolasi, tindakan kekeras
an terhadap para pengidap HIV dan penderita AIDS.
Intervensi yang diberikan pada sistem pendukung adalah
Beri kesempatan untuk mengungkapkan perasaan
Seperti budaya di salah satu daerah di provinsi Jawa Barat, kebanyakan orangtua menganggap bila memiliki ana
k perempuan, dia adalah aset keluarga. Menurut mereka, jika anak perempuan menjadi Pekerja Seks Komersial
(PSK) di luar negeri akan meningkatkan penghasilan keluarga.
Dan bagi keluarga yang anak wanitanya menjadi PSK, sebagian warga wilayah Pantura tersebut bisa menjadi
orang kaya di kampungnya. Hal tersebut merupakan permasalahan HIV/AIDS dalam aspek budaya, dan budaya
adat seperti ini seharusnya dihapuskan.
Ketabahan hati