PENDAHULUAN
1.1Latar belakang
Kebutuhan nutrisi merupakan kebutuhan yang sangat penting dalam membantu
proses pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan anak,mengingat manfaat
nutrisi dalam tubuh dapat membantu proses pertumbuhan dan perkembangan
anak,serta mencegah terjadinya berbagai penyakit akibat kurang nutrisi dalam
tubuh seperti kekurangan energi dan protein, anemia, defisiensi yodium dan
vitamin A,defisiensi kalium dan lain-lain yang dapat menghambat proses tumbuh
kembang anak.Terpenuhinya kebutuhan nutrisi pada anak diharapkan dapat
tumbuh dengan cepat sesuai dengan usia tumbuh kembang dan dapat
meningkatkan kualitas hidup serta mencegah
1.2Rumusan masalah
1. Apa itu nutrisi?
2. Apa saja jenis-jenis nutrisi itu?
3. Apa pengertian malnutrisi?
4. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan malnutrsisi?
5. Bagaimana cara menanggualngi malnutrisi atau gizi buruk?
1.3Tujuan pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian nutrisi
2. Untuk mengetahui jenis jenis nutrisi
3. Untuk mengetahui malnutrisi atau gizi buruk
4. Mengetahui penyebab malnutrisi
5. Mengetahui cara menanggulangi masalah gizi buruk
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Nutrisi
Nutrsi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting dimana jumlah dari seluruh
interaksi organisme dan makanan yang di konsumsi. Dengan kata lain nutrisi adalah
apa yang manusia makan dan menggunakan nya. (Ilmu Keperawatan Dasar : 2014).
Adapun pengertian mengenai nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang
ditemukan dalam makanan dan di peroleh untuk penggunaan fungsi tubuh. Manusia
memperoleg makanan atau nutrien untuk pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh
jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.
B. Jenis-jenis Nutrisi
1.Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting. Setiap gram karbohidrat
menghasilkan kurang lebih 4 kalori. Asupan karbohidrat di dalam diet sebaiknya
berkisar 50% –60% dari kebutuhan kalori.Dalam diet, karbohidrat tersedia dalam 2
bentuk: pertama karbohidrat yang dapat dicerna, diabsorbsi dan digunakan oleh tubuh
(monosakarida seperti glukosa dan fruktosa;disakarida seperti sukrosa, laktosa dan
maltosa;polisakarida seperti tepung, dekstrin, glikogen) dan yang kedua karbohidrat
yang tidak dapat dicerna seperti serat
2.Lemak
Komponen lemak dapat diberikan dalam bentuk nutrisi enteral ataupun
parenteral sebagai emulsi lemak. Pemberian lemak dapat mencapai 30% –50% dari
total kebutuhan. Satu gram lemak menghasilkan 9 kalori. Lemak memiliki fungsi antara
lain sebagai sumber energi, membantu absorbsi vitamin yang larut dalam lemak,
menyediakan asam lemak esensial, membantu dan melindungi organ-organ internal,
membantu regulasi suhu tubuh dan melumasi jaringan-jaringan tubuh.
3. Protein
Protein merupakan bagian penting dari tulang, otot, dan kulit. Bahkan dalam
setiap sel dalam tubuh kita terdapat protein. Protein mempunyai banyak fungsi ,
antara lain adalah membantu memecah nutrisi untuk menjadi energi, sebagian struktur
bangunan dalam tubuh dan menghancurkan racun
2
4. Kebutuhan vitamin dan mineral
Vitamin dan mineral memainkan peranan penting dalam mengatur dan
membantu reaksi kimia zat gizi penghasil energi, sebagai koenzim dan ko faktor.
6. Kalsium
Kalsium membantu dalam pembentukan tulang dan gigi serta membantu
menjalankan fungsi otot dan saraf.
7. Klorida
Klorida berfungsi menjaga keseimbangan kadar air diseluruh tubuh kita
8.tembaga
Tembaga membantu melindungi sel dari kerusakan dan juga untuk membantu
tulang dan sel darah merah
9. Zat besi
Membantu sel darah merah dan mengantarkan oksigen ke seluruh jaringan tubuh serta
membantu menjalankan fungsi otot
10. Yodium
Membantu menjalankan fungsi kelenjar tiroid
1. Ingesti
Ingesti adalah masuknya makanan ke dalam mulut.
2. Digesti
Digesti adalah hidrolisis kimia (penguraian) molekul besar menjadi molekul kecil
sehingga absorpsi dapat berlangsung.
3
3. Absorpsi
Absorpsi adalah pergerakan produk akhir pencernaan dari lumen saluran pencernaan
kedalam sirkulasi darah dan limfatik sehingga dapat digunakan oleh sel tubuh.
3. Status Sosial Ekonomi :Pilihan seseorang terhadap jenis dan kualitas makanan
turut dipengaruhi oleh status sosial dan ekonomi. Sebagai contoh, orang kelas
menengah ke bawah atau orang miskin di desa tidak sanggup membeli makanan
jadi, daging, buah dan sayuran yang mahal. Pendapatan akan membatasi
seseorang untuk mengkonsumsi makanan yang mahal harganya.
4. Personal Preference : Hal yang disukai dan tidak disukai sangat berpengaruh
terhadap kebiasaan makan seseorang. Orang seringkali memulai kebiasaan
6
makannya sejak dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Sebagai contoh, ayah
tidak suka makan ikan patin begitu pula dengan anak laki-lakinya. Ibu tidak suka
makan ayam begitu pula anak perempuannya. Perasaan suka dan tidak suka
seseorang terhadap makanan tergantung asosiasinya terhadap makanan
tersebut.
5. Rasa Lapar, Nafsu Makan dan Rasa Kenyang : Rasa lapar merupakan sensasi
yang kurang menyenangkan karena berhubungan dengan kekurangan makanan.
Sebaliknya, nafsu makan merupakan sensasi yang menyenangkan berupa
keinginan seseorang untuk makan. Sedangkan rasa kenyang merupakan
perasaan puas karena telah memenuhi keinginannya untuk makan. Pusat
pengaturan dan pengontrolan mekanisme lapar, nafsu makan dan rasa kenyang
dilakukan oleh sistem saraf pusat, yaitu hipotalamus.
Penilaian Status Gizi Sebelum mempelajari materi penilaian status gizi ada baiknya
kita mengetahui undang-undang tentang kesehatan karena ada keterkaitan antara gizi
dan kesehatan. Menurut UU no. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, yang dimaksud
kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pengertian ini memberikan makna, bahwa keadaan sehat akan memungkinkan setiap
orang hidup sejahtera. Kesehatan merupakan salah satu unsur bagi kesejahteraan
manusia. Oleh karena itu, kesehatan harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita dan
martabat manusia. Tingkat kesehatan seseorang dipengaruhi beberapa faktor di
antaranya bebas dari penyakit atau cacat, keadaan sosial ekonomi yang baik, keadaan
7
lingkungan yang baik, dan status gizi juga baik. Orang yang mempunyai status gizi baik
tidak mudah terkena penyakit, baik penyakit infeksi maupun penyakit degeneratif.
Status gizi merupakan salah satu faktor penting dalam mencapai derajat kesehatan
yang optimal. Namun pada masyarakat kita masih ditemui berbagai penderita penyakit
yang berhubungan dengan kekurangan gizi.
Masalah gizi pada dasarnya merupakan refleksi konsumsi zat gizi yang belum
mencukupi kebutuhan tubuh. Seseorang akan mempunyai status gizi baik, apabila
asupan gizi sesuai dengan kebutuhan tubuhnya. Asupan gizi yang kurang dalam
makanan, dapat menyebabkan kekurangan gizi, sebaliknya orang yang asupan gizinya
berlebih akan menderita gizi lebih. Jadi status gizi adalah gambaran individu sebagai
akibat dari asupan gizi sehari-hari.
8
A. Faktor primer
Faktor primer adalah faktor asupan makanan yang dapat menyebabkan
zat gizi tidak cukup atau berlebihan. Hal ini disebabkan oleh susunan makanan
yang dikonsumsi tidak tepat baik kualitas maupun kuantitasnya, seperti
keterangan berikut ini.
1) Kurangnya ketersediaan pangan dalam keluarga, sehingga keluarga tidak
memperoleh makanan yang cukup untuk dikonsumsi anggota keluarga.
2) Kemiskinan, ketidakmampuan keluarga untuk menyediakan makanan yang
cukup bagi anggota keluarganya. Kemiskinan ini berkaitan dengan kondisi
sosial dan ekonomi dari wilayah tertentu.
3) Pengetahuan yang rendah tentang pentingnya zat gizi untuk kesehatan.
Pengetahuan gizi mempengaruhi ketersediaan makanan keluarga, walaupun
keluarga mempunyai keuangan yang cukup, tetapi karena ketidaktahuannya
tidak dimanfaatkan untuk penyediaan makanan yang cukup. Banyak keluarga
lebih mengutamakan hal-hal yang tidak berkaitan dengan makanan, misalnya
lebih mengutamakan membeli perhiasan, kendaraan, dan lainnya.
4) Kebiasaan makan yang salah, termasuk adanya pantangan pada makanan
tertentu. Kebiasaan terbentuk karena kesukaan pada makanan tertentu,
misalnya seseorang sangat suka dengan makanan jeroan, hal ini akan menjadi
kebiasaan (habit) dan akan mempunyai efek buruk pada status gizinya.
B. Faktor sekunder
Faktor sekunder adalah faktor yang mempengaruhi pemanfaatan zat gizi
dalam tubuh. Zat gizi tidak mencukupi kebutuhan disebabkan adanya gangguan
pada pemanfaatan zat gizi. Seseorang sudah mengkonsumsi makanan dalam
jumlah yang cukup, tetapi zat gizi tidak dapat dimanfaatkan optimal.
9
2) Gangguan penyerapan (absorbsi) zat gizi seperti parasit atau penggunaan
obat-obatan tertentu. Anak yang menderita cacing perut akan menderita
kekurangan gizi, karena cacing memakan zat gizi yang dikonsumsi anak,
akibatnya anak tidak dapat tumbuh dengan baik.
10
b. Teori Segi Tiga Penyebab Masalah
Di samping teori dari Unicef seperti tersebut di atas, juga ada teori lain
tentang penyebab timbulnya masalah gizi. Teori tersebut adalah teori
tentang hubungan timbal antara faktor pejamu, agen dan lingkungan. Agar
seseorang dalam kondisi status gizi yang baik maka ketiga faktor ini harus
seimbang, tidak boleh terjadi kesenjangan. Orang dengan status gizi baik
adalah orang yang kondisi tubuhnya seimbang antara pejamu, agen, dan
lingkungan. Ketidakseimbangan dari tiga faktor tersebut akan mengakibatkan
timbulnya masalah gizi.
1) Pejamu
Pejamu (host) adalah faktor-faktor yang terdapat pada diri manusia yang
dapat mempengaruhi keadaan gizi. Faktor-faktor yang termasuk dalam
kelompok ini di antaranya:
a) Genetik (keturunan), individu yang mempunyai orang tua menderita
kegemukan maka ada kecenderungan untuk menjadi gemuk.
b) Umur, kebutuhan asupan gizi berbeda pada setiap kelompok umur, misal
kelompok umur balita memerlukan lebih banyak protein dari pada kelompok
dewasa, dewasa lebih banyak memerlukan vitamin dan mineral.
c) Jenis kelamin akan menentukan kebutuhan gizi yang berbeda, misalnya
wanita dewasa memerlukan lebih banyak zat besi daripada pria.
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan dimana individu yang
mengalami kekurangan asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik
(Wilkinson, 2007).Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik (NANDA, 2012-2014).Kekurangan nutrisi
merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan tidak berpuasa (normal)
atau resiko penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk proses
metabolisme.
Tanda dan Gejala Manifestasi atau tanda dan gejala nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh menurut buku saku diagnosa keperawat NIC-NOC antara lain:
1. Subjektif
a.Kram abdomen
b.Nyeri abdomen dengan atau tanpa penyakit
11
c.Merasakan ketidakmampuan untuk mengingesti makanan
d.Melaporkan perubahan sensasi rasa
e.Melaporkan kurangnya makanan
f.Merasa kenyang segera setelah mengingesti makanan
2. Objektif
a.Tidak tertarik untuk makan
b.Diare
c. Adanya bukti kekeurangan makanan
d. Kehilangan rambut yang berlebihan
e.Bising usus hiperaktif
f.Kurangnya minat pada makanan
g.Luka rongga mulut inflamasi
A. Intervensi
Intervensi yang dapat dlakukan perawat dalam mengatasi gangguan nutrisi pada
klien menurut Potter & Perry antara lain :
1. Tujuan secara umum pada pasien dengan masalah nutrisi rencana tindakan
keperawatannya adalah:
a. Mempertahankan nutrisi yang sudah baik
b. Mencegah masalah nutrisi
c. Memperbaiki status nutrisi
d. Menciptakan suasuana makan yang menyenangkan dan nyaman
2. Rencana tindakan keperawatan pada klien dengan masalah nutrisi, seorang perawat
perlu mempelajari kebutuhan nutrisi klien tersebut. Rencana tindakan tersebut
meliputi:
a. Merangsang selera makan klien
b. Penyuluhan tentang nutrisi
c. Pengajaran tentang diet khusus seperti untuk pengobatan atau persiapan
pemeriksaan atau pembedahan yang akan dilakukan
d. Memberikan support kepada pasien yang makan sendirian
e. Mengatur posisi yang menyenangkan
f. Mengatur ruangan agar nyaman
D. Impelmentasi
12
1. Menstimulasi nafsu makan
Perawat dapat membantu menstimulasi nafsu makan klien dengan adaptasi
lingkungan, konsultasi dengan ahli gizi, ketentuan diet khusus dan pilihan makanan,
pemberian obat yang menstimulasi nafsu makan dan konseling klien dan keluarga.
3. Makan sendiri
Klien yang terganggu asupan makanan secara mandiri harus diperbolehkan
melakukan sebisa mungkin untuk diri mereka sendiri. Perawat harus menyiapkan
nampan, memotong makanan menjadi potongan kecil, melapisi roti dengan mentega,
dan menuangkan air. Alat makan khusus harus disediakan jika klien ingin melakukan
secara mandiri.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi adalah ikatan kimia yang yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya
yaitu energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses
kehidupan. Nutrisi adalah zat dalam makanan yang menyediakan energi,
membantu “membakar” nutrisi lain menjadi energi bagi tubuh kita, dan
memperbaiki jaringan. Berbagai jenis nutrisi ialah Protein, Karbohidrat, Lemak,
Vitamin, Mineral dan Air. Malnutrisi adalah keadaan terang gizi yang disebabkan
oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam keadaan sehari-hari sehingga
tidak memenuhi dalam angka kecukupan gizi. Malnutrisi disebabkan oleh faktor
luar maupun dalam. Dalam mengatasi masalah malnutrisi orang tualah yang harus
berperan dalam pencagahannya dengan memberikan gizi serta nutrisi yang
seimbang kepada anaknya.
14