Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH PENATALAKSANAAN

PASIEN HIV AIDS

DAHLIA YURINDA
Penatalaksanaan untuk kasus HIV (human immunodeficiency virus) adalah

dengan memberikan terapi antiretroviral (ARV) yang berfungsi untuk

mencegah sistem imun semakin berkurang yang berisiko mempermudah

timbulnya infeksi oportunistik. Hingga kini, belum terdapat penatalaksanaan

yang bersifat kuratif untuk menangani infeksi HIV. Walau demikian, terdapat

penatalaksanaan HIV yang diberikan seumur hidup dan bertujuan untuk

mengurangi aktivitas HIV dalam tubuh penderita sehingga memberi

kesempatan bagi sistem imun, terutama CD4 untuk dapat diproduksi dalam
jumlah yang normal. Pengobatan kuratif dan vaksinasi HIV masih memerlukan

penelitian lebih lanjut.

Terapi Antiretroviral (ARV)

Prinsip pemberian ARV menggunakan 3 jenis obat dengan dosis terapeutik.

Jenis golongan ARV yang rutin digunakan:

NRTI (nucleoside and nucleotide reverse transcriptaser inhibitors) dan NNRTI

(non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors): berfungsi sebagai

penghambat kinerja enzim reverse transcriptase (enzim yang membantu HIV

untuk berkembang dan aktif dalam tubuh pejamu)

PI (protease inhibitors), menghalangi proses penyatuan dan maturasi HIV

INSTI (integrase strand transfer inhibitors), mencegah DNA HIV masuk ke

dalam nukleus

Pemberian ARV diinisiasi sedini mungkin sejak penderita terbukti menderita

infeksi HIV.

ARV Lini Pertama untuk Dewasa

Pilihan ARV lini pertama untuk dewasa adalah sebagai berikut:


TDF (Tenofovir) 300mg + 3TC (Lamivudine) 150mg atau FTC (Emtricitabine)

200mg + EFV (Efavirenz) 600mg: Umumnya dalam bentuk KDT (kombinasi

dosis tetap)

Atau

AZT (Zidovudine) 300mg +3TC (Lamivudine) 150mg + EFV(Efavirenz)

600mg atau NVP (Nevirapine) 150mg

TDF (Tenofovir) 300mg +3TC (Lamivudine) 150mg atau FTC (Emtricitabine)

200mg + NVP (Nevirapine) 150mg

TDF tidak boleh dimulai jika CCT (creatine clearance test) < 50ml/menit, atau

pada kasus diabetes lama, hipertensi tak terkontrol dan gagal ginjal. AZT tidak

boleh digunakan bila Hb <10g/dL sebelum terapi. Kombinasi 3 dosis tetap

(KDT) yang umum tersedia: TDF+3TC+EFV.

Efek Samping ARV

Selama 1 bulan awal pemberian ARV, penting untuk dilakukan evaluasi untuk

memantau respon tubuh terhadap pengobatan, baik efek yang dirasakan secara fisik

maupun psikologis. Efek yang sering dirasakan pada awal penggunaan ARV berupa

mual, urtika, limbung/kehilangan keseimbangan, lemas, pusing, dan gangguan tidur.


Keadaan ini dapat timbul pada masa awal penggunaan ARV, dan akan berkurang saat

kadar ARV mulai stabil dalam darah.

enatalaksanaan HIV -AIDS pada dasarnya meliputi aspek Medis Klinis,

Psikologis dan Aspek Sosial.

1. Aspek Medis meliputi :

a. Pengobatan Suportif.

Penilaian gizi penderita sangat perlu dilakukan dari awal sehingga tidak terjadi

hal hal yang berlebihan dalam pemberian nutrisi atau terjadi kekurangan nutrisi

yang dapat menyebabkan perburukan keadaan penderita dengan cepat.

Penyajian makanan hendaknya bervariatif sehingga penderita dapat tetap

berselera makan. Bila nafsu makan penderita sangat menurun dapat

dipertimbangkan pemakaian obat Anabolik Steroid. Proses Penyedian makanan

sangat perlu diperhatikan agar pada saat proses tidak terjadi penularan yang

fatal tanpa kita sadari. Seperti misalnya pemakaian alat-alat memasak, pisau

untuk memotong daging tidak boleh digunakan untuk mengupas buah, hal ini

di maksudkan untuk mencegah terjadinya penularan Toksoplasma, begitu juga

sebaliknya untuk mencegah penularan jamur.

b. Pencegahan dan pengobatan infeksi Oportunistik.

Meliputi penyakit infeksi Oportunistik yang sering terdapat pada penderita

infeksi HIV dan AIDS.

1) Tuberkulosis
Sejak epidemi AIDS maka kasus TBC meningkat kembali. Dosis INH 300 mg

setiap hari dengan vit B6 50 mg paling tidak untuk masa satu tahun.

2) Toksoplasmosis

Sangat perlu diperhatikan makanan yang kurang masak terutama daging yang

kurang matang. Obat : TMP-SMX 1 dosis/hari.

3) CMV

Virus ini dapat menyebabkan Retinitis dan dapat menimbulkan kebutaam.

Ensefalitis, Pnemonitis pada paru, infeksi saluran cernak yang dapat

menyebabkan luka pada usus. Obat : Gansiklovir kapsul 1 gram tiga kali

sehari.

4) Jamur

Jamur yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalah jamur

Kandida. Obat : Nistatin 500.000 u per hari Flukonazol 100 mg per hari.

c. Pengobatan Antiretroviral (ARV)

1) Jangan gunakan obat tunggal atau 2 obat

2) Selalu gunakan minimal kombinasi 3 ARV disebut “HAART” (Highly

Active Anti Retroviral therapy)

3) Kombinasi ARV lini pertama pasien naïve (belum pernah pakai ARV

sebelumnya) yang dianjurkan : 2NRTI + 1 NNRTI.

4) Di Indonesia :
a) Lini pertama : AZT + 3TC + EFV atau NVP

b) Alternatif : d4T + 3TC + EFV atau NVP AZT atau d4T + 3TC + 1PI

(LPV/r)

5) Terapi seumur hidup, mutlak perlu kepatuhan karena resiko cepat terjadi

resisten bila sering lupa minum obat.

2. Aspek Psikologis, meliputi :

a. Perawatan personal dan dihargai

b. Mempunyai seseorang untuk diajak bicara tentang masalah-masalahnya

c. Jawaban-jawaban yang jujur dari lingkungannya

d. Tindak lanjut medis

e. Mengurangi penghalang untuk pengobatan

f. Pendidikan/penyuluhan tentang kondisi mereka

3. Aspek Sosial.

Seorang penderita HIV AIDS setidaknya membutuhkan bentuk dukungan dari

lingkungan sosialnya. Dimensi dukungan sosial meliputi 3 hal:

a. Emotional support, miliputi; perasaan nyaman, dihargai, dicintai, dan

diperhatikan

b. Cognitive support, meliputi informasi, pengetahuan dan nasehat


c. Materials support, meliputi bantuan / pelayanan berupa sesuatu barang

dalam mengatasi suatu masalah. (Nursalam, 2007)

Dukungan sosial terutama dalam konteks hubungan yang akrab atau kualitas

hubungan perkawinan dan keluarga barangkali merupakan sumber dukungan

sosial yang paling penting. House (2006) membedakan empat jenis dimensi

dukungan social :

a. Dukungan Emosional

Mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian terhadap pasien dengan

HIV AIDS yang bersangkutan

b. Dukungan Penghargaan

Terjadi lewat ungkapan hormat / penghargaan positif untuk orang lain itu,

dorongan maju atau persetujuan dengan gagasan atau perasaan individu dan

perbandingan positif orang itu dengan orang lain

c. Dukungan Instrumental

Mencakup bantuan langsung misalnya orang memberi pinjaman uang, kepada

penderita HIV AIDS yang membutuhkan untuk pengobatannya

d. Dukungan Informatif Mencakup pemberian nasehat, petunjuk, sarana.

Anda mungkin juga menyukai