Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN ACARA KEGIATAN GIZI

KAUPATEN BOYOLALI
“Penuhi Gizi Seimbang Untuk Mewujudkan Generasi Gemilang”

OLEH :
1. YULIA RAHMA NYGRAHINI J310160012
2. MARATUN SHOLIKHAH J310160014
3. SALSA VIRGA MIFTAHUDIN J310160031
4. GHANY MINTO SAPUTRO J310160047
5. WINDA LUSIANA DEWI J310160052
6. ANISYA AYUPUSPITASARI J310160081
7. DYAH AYU KUSUMANINGRUM J310160098
8. RIZQI ANNISA PERMATASARI J310160099
9. ARIF PRASETYO LIWANG J310160124
10. VERDYAN NUGRAHA J310160124

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2020
DAFTAR ISI
I. LATAR BELAKANG ....................................................................................................... 3
II. TUJUAN ....................................................................................................................... 6
III.TEMA KEGIATAN............................................................................................................. 6
IV. NAMA KEGIATAN ................................................................................................... 6
V. SASARAN..................................................................................................................... 7
VI. WAKTU PELAKSANAAN .......................................................................................... 7
VII. METODE .................................................................................................................. 7
VIII. MEDIA ..................................................................................................................... 7
IX. NARASUMBER ........................................................................................................ 7
X. SUSUNAN KEGIATAN .................................................................................................. 7
XI. PETUNJUK TEKNIS................................................................................................... 8
XII. KEPANITIAN ............................................................................................................ 8
XIII. PERSONEL KEGIATAN ............................................................................................. 8
XIV. METODE EVALUASI............................................................................................... 10
XV. PERENCANAAN BIAYA .......................................................................................... 10
XVI. MATERI ................................................................................................................. 10
a. Penyuluhan Gizi Seimbang Dan PHBS ................................................................... 10
b. Demonstrasi Pembuatan Makanan Tambahan .................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 16
Lampiran 1. Leaflet Pedoman Gizi Seimbang .............................................................. 17
Lampiran 2. Brosur Pedoman Gizi Seimbang .............................................................. 18
Lampiran 3. Materi Gizi Seimbang Balita .................................................................... 19
Lampiran 4. Materi PHBS ............................................................................................ 21
Lampiran 5. Leaflet Demonstrasi Pembuatan PMT ...................................................... 23
Lampiran 6. Kuesioner Pengetahuan ............................................................................ 25
Lampiran 7. Kuesioner PHBS....................................................................................... 26
Lampiran 8. Kuesioner Uji Kesukaan ........................................................................... 28

2
I. LATAR BELAKANG
Perilaku gizi sangat berpengaruh dengan status gizi balita karena

berhubungan dengan bagaimana penduduk mampu mencukupi

persediaan pangan bagi individu dan keluarganya, mampu mengolah dan

mengkonsumsi sesuai kaidah gizi yang benar, mampu memilih jenis

makanan yang memprioritaskan makanan di tengah keluarganya

(Suhardjo, 2003). Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh

seseorang yang dapat dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan

penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh (Almatsier, 2010).

Masalah gizi merupakan masalah kesehatan masyarakat yang

disebabkan oleh banyak faktor, sehingga penanggulangannya tidak

cukup dengan pendekatan medis maupun pelayanan kesehatan saja

(Supariasa dkk, 2012). Upaya perbaikan gizi masyarakat sebagaimana

disebutkan didalam undang-undang No 36 tahun 2009 bertujuan untuk

meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat, antara lain

melalui perbaikan pola konsumsi makanan, perbaikan perilaku sadar gizi

dan peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi dan kesehatan sesuai

dengan kemajuan ilmu dan teknologi (Kemenkes RI, 2010).

Malnutrisi merupakan suatu dampak keadaan status gizi baik dalam

jangka waktu pendek maupun jangka waktu lama. Stunting adalah salah

satu keadaan malnutrisi yang berhubungan dengan ketidakcukupan zat

gizi masa lalu sehingga termasuk dalam masalah gizi yang bersifat

kronis. Stunting diukur sebagai status gizi dengan memperhatikan tinggi

atau panjang badan, umur, dan jenis kelamin balita. Kebiasaan tidak

3
mengukur tinggi atau panjang badan balita di masyarakat menyebabkan

kejadian stunting sulit disadari (Safitri, 2017).

Asupan energi diperoleh dari konsumsi makanan yang mengandung

karbohidrat, protein dan lemak. Anak yang mengalami underweight

memiliki asupan energi dan protein yang rendah. Asupan energi yang

tidak mencukupi dalam waktu jangka panjang dapat menyebabkan gizi

kurang. Apabila berlanjut, maka akan menyebabkan kekurangan energi

protein (Ahmadi, 2014).

Penyakit infeksi merupakan penyebab paling utama tingginya angka

kesakitan (mordibity) dan angka kematian (mortality) terutama pada

negaranegara berkembang seperti halnya Indonesia. Penyakit infeksi

merupakan suatu penyakit yang disebabkan karena adanya mikroba

patogen (Darmadi, 2008). Salah satu penyebab penyakit infeksi adalah

bakteri (Radji, 2011).

Menurut Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun

2013 Tentang Jaminan Kesehatan, pengertian Jaminan Kesehatan yakni

jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh

manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi

kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan kepada setiap orang yang

telah membayar iurannya. Manfaat yang dijamin oleh Program JKN

berupa pelayanan kesehatan perseorangan yang komprehensif,

mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif termasuk

obat dan bahan medis. Pemberian manfaat menggunakan teknik layanan

terkendali mutu dan biaya (managed care). JKN merupakan program

4
jaminan sosial yang menjamin biaya pemeliharaan kesehatan serta

pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan yang diselenggarakan nasional

secara gotong royong wajib oleh seluruh penduduk Indonesia dengan

membayar premi secara berkala atau dibayarkan oleh pemerintah kepada

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).

Masalah gizi pada bayi dan balita berdampak besar terhadap

perkembangan dan pertumbuhan pada masa bayi dan balita terutama

pada dua tahun awal kehidupan. Balita yang stunting merupakan hasil

dari masalah gizi kronis sebagai akibat dari asupan makanan yang

kurang, ditambah dengan penyakit infeksi, dan masalah lingkungan.

Keadaan lingkungan fisik dan sanitasi di sekitar rumah sangat

memengaruhi kesehatan penghuni rumah tersebut termasuk status gizi

anak balita. Keadaan ini mengindikasikan bahwa faktor lingkungan

sebagai faktor penentu stunting tidak berdiri sendiri, ada faktor lain yang

secara bersama-sama memengaruhi stunting misalnya penyakit infeksi

dan pola asuh. Anak yang sering sakit akan memengaruhi asupan makan

yang kurang sehingga pertumbuhan anak akan terganggu. (Cahyono,

dkk. 2016)

Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi

sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan

menunjukkan bahwa 60% dari anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan Air

Susu Ibu (ASI) secara eksklusif dan 2 dari 3 anak usia 0-24 bulan tidak

menerima Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI). MP-ASI

diberikan atau mulai diperkenalkan ketika balita berusia diatas 6 bulan.

Selain berfungsi untuk mengenalkan jenis makanan baru pada bayi,

5
MPASI juga dapat mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh bayi yang tidak lagi

dapat disokong oleh ASI. Serta membentuk daya tahan tubuh dan

perkembangan system imunologis anak terhadap makanan maupun

minuman (Zilda dan Sudiarti, 2013).

Akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang buruk dapat

meningkatkan kejadian penyakit infeksi yang dapat membuat enrgi untuk

pertumbuhan teralihkan kepada perlawanan tubuh menghadapi infeksi,

zat gizi sulit diserap oleh tubuh dan terhambatnya pertumbuhan

(Kemenkes, 2016)

II. TUJUAN
1. Tujuan Umum

Tercapainya pengetahuan tentang bahan makanan yang bergizi

seimbang.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk meningkatkan keterampilan pada ibu balita dalam

pembuatan makanan tambahan balita

b. Untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang gizi seimbang bagi

balita.

III. TEMA KEGIATAN


Tema dari kegiatan ini adalah “ Penuhi Gizi Seimang Untuk Mewujudkan

Generasi Gemilang”

IV. NAMA KEGIATAN


Nama dari kegiatan ini adalah “Penyuluhan Gizi Seimang dan Perilaku

Hidup Bersih dan Sehat Untuk Ibu Balita dan Kader Posyandu”

6
V. SASARAN
Sasaran dalam pelaksanaan kegiatan ini adlaah seluruh ibu balita dan

kader posyandu yang ada di Kab. Boyolali

VI. WAKTU PELAKSANAAN


Waktu pelaksaan kegiatan ini adalah :

Waktu : 7 Maret 2020

Tempat : Balai Desa

VII. METODE
Metode yang digunakan dalam kegiatan ini, yaitu ceramah, diskusi, tanya

jawab dan demonstrasi.

VIII. MEDIA
Penggunaan media pada kegiatan ini adalah :

- Leaflet

- PPT

- Bookleat

IX. NARASUMBER
Narasumber yang akan memberikan penyuluhan adalah ahli gizi dari

Dinas Kesehatan Boyolali dengan materi gizi seimbang dan pentingnya

PHBS yang akan diakhiri dengan sesi tanya jawab. Materi demonstrasi

pembuatan PMT dengan narasumber dari mahasiswa gizi UMS yang

akan memperagakan cara pemuatan PMT serta melakukan diskusi

dengan audiens.

X. SUSUNAN KEGIATAN
No. Waktu Agenda Tempat PJ

1 13.00-13.30 Breafing Panitia Kampus Rizqi


2 13.30-14.00 Persiapan Panitia Balai Desa Rizqi

7
3 14.00-14.10 Pembukaan Balai Desa Anisya
4 14.10-14.15 Sambutan Balai Desa Ghani
5 14.15-14.30 Pretest Balai Desa Maratun
6 14.30-15.00 Materi Balai Desa Verdyan
7 15.00-15.10 Tanya Jawab Balai Desa Verdyan
8 15.10-15.20 Posttest Balai Desa Maratun
9 15.20-15.50 Demo Masak Balai Desa Yulia
10 15.50-16.10 Pembagian Nugget Balai Desa Dyah
dan kuesioner
checklist kesukaan

XI. PETUNJUK TEKNIS


Peserta datang 15 menit sebelum kegiatan dimulai. Menggenakan

pakaian bebas dan rapi.

XII. KEPANITIAN
Ketua Panitia : Ghani Minto

Sekertaris Kegiatan : Anisya Ayupuspitasari

Bendahara Kegiatan : Maratun Sholikhah

Sie Dekdok : Verdyan Nugraha

Sie Acara : Rizqi Annisa

Salsa Virga

Sie Humas : Yulia Rahma

Arif Prasetyo

Sie Konsumsi : Dyah Ayu

Winda Lusiana

XIII. PERSONEL KEGIATAN


a. Ketua panitia

8
Merencanakan, mengorganisir, mengontrol, mengkoordinasi,

membagi tugas dan kerjasama antar seksi-seksi dalam kegiataan

diluar maupun ketika ada rapat, memimpin dan menyetujui segala

keputusan rapat, memberikan teguran kepada seksi-seksi bila tidak

menjalankan tugas, memberikan perintah kerja

b. Sekertaris Kegiatan

Menyiapkan proposal (kegiatan study banding) surat menyurat

(perizinan terhadap pihak terkait) dan menyusun laporan

pertanggung jawaban.

c. Bendahara Kegaiatan

Menyusun dana pengeluaran dan pemasukan kegiatan.

d. Die Dekdok

Mendekorasi tempat kegiatan, menyebarluaskan agenda kegiatan

kepada peserta, mendokumentasikan setiap kegiatan yang

berlangsung.

e. Sie Acara

Menyusun jadwal kegiatan dari pembukaan hingga penutupan dan

mengatur jalannya acara.

f. Sie Humas

Menyiapkan peralatan kegiatan (sound, mic, proyektor) dan

menyebarkan surat menyurat dari sekretaris (peminjaman alat,

peminjaman tempat dan surat undangan).

g. Sie Konsumsi

Menyediakan makanan dan minuman untuk panitia, peserta , dan

undangan.

9
XIV. METODE EVALUASI
a. Input : 80% dari peserta yang diundang datang pada saat

penyuluhan

b. Proses : Evaluasi dilakukan dengan melihat antusian ibu-ibu dan

kader dalam memperhatikan apa yang disampaikan oleh narasumber

c. Output : Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil kritik dan saran

XV. PERENCANAAN BIAYA


NO. Keperluan Rincian Harga Satuan Jumlah (Rp.)
(Rp.)
1. MMT 50.000
2. FC Absen 200 171.000
Leaflet 1000
Materi 200
Post test 200
Pre test 200
Checklist 200
3. Bulpoint 1000 50.000
4. Konsumsi Air (UMS) 29.000 212.000
5. Roti restu 1.000
6. Bolu Kukus 1.500
7. Kenang-kenangan Vendel 25.000 25.000
8. Demo masak Gas 20.000 150.000
9. Ayam giling 14.000
10. Bawang putih 3.000
11. Wortel 5.000
12. Sawi 5.000
13. Brokoli 7.000
14. Bawang merah 3.000
15. Garam 1.000
16. Telur 5.000
17. Tepung Jagung 20.000
18. Minyak 5.000
19. Print proposal+jilid 50.000

TOTAL 708.000

XVI. MATERI

a. Penyuluhan Gizi Seimbang Dan PHBS


i. Materi

10
Masa kanak-kanak merupakan masa yang sangat penting

yang harus diperhatikan oleh para ibu untuk menjaga agar anak

dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, sehat dan cerdas.

Oleh karena itu para ibu harus memperhatikan asupan gizi untuk

anak-anaknya. Gizi adalah zat yang dikonsumsi karena dapat

memberikan energi, atau dibutuhkan untuk pertumbuhan,

perkembangan dan menjaga kesehatan atau jika kekurangan

maka akan menyebabkan perubahan biokimia maupun fisiologi

dalam tubuh. Karbohidrat, protein dan lemak merupakan zat gizi

makro yang dibutuhkan tubuh. Sedangkan vitamin dan mineral

merupakan zat gizi mikro yang dibutuhkan oleh tubuh.

Gizi seimbang adalah susunan makanan sehari-hari yang

mengandung zat-zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai

dengan kebutuhan tubuh, dengan memperhatikan prinsip

keanekaragaman atau variasi makanan, aktivitas fisik,

kebersihan, dan berat badan ideal. Jumlah sesuai dengan

kebutuhan tubuh berarti bahwa jumlah asupan sama dengan

jumlah energi yang dikeluarkan sehingga tidak kurang atau tidak

berlebih.

Disamping seimbang, pemberian gizi pada anak harus tepat.

Pertama, tepat kombinasi gizinya. Artinya semua kebutuhan zat

gizinya terpenuhi dengan kombinasi dan susunan yang tepat.

Kedua, tepat porsinya. Asrtinya porsi makanan yang diberikan

berdasarkan kebutuhan tubuhnya atau sesuai dengan Angka

Kecukupan Gizi (AKG) harian. Ketiga, tepat dengan tahap

11
perkembangan anak. Artinya makanan yang diberikan sesuai

dengan kebutuhan kalori anak berdasarkan usia dan berat badan

anak. Jika kebutuhan gizi anak tiak terpenuhi maka anak akan

mengalami kekurangan gizi.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan salah satu materi

penyuluhan yang dibuat oleh Pusat Promosi Kesehatan

Departemen Kesehatan RI bagi para kader kesehatan. PHBS

adalah perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran

sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong

dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam

kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat (Depkes RI, 2009).

PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan

anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu

melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan

aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. PHBS adalah

salah satu strategi yang dapat ditempuh untuk menghasilkan

kemandirian di bidang kesehatan baik pada masyarakat maupun

pada keluarga. Dalam hal ini dibutuhkan komunikasi antara

kader dengan keluarga/masyarakat untuk memberikan informasi

dan melakukan pendidikan kesehatan (Promkes Pringsewu,

2018). Materi PHBS dapat beragam. Sepuluh indikator PHBS di

rumah tangga meliputi:

a) Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

b) Memberi bayi ASI eksklusif

c) Menimbang balita setiap bulan

12
d) Menggunakan air bersih

e) Mencuci tangan dengan air dan sabun

f) Menggunakan jamban sehat

g) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu

h) Makan buah dan sayur setiap hari

i) Melakukan aktivitas fisik setiap hari

j) Tidak merokok di dalam rumah

b. Demonstrasi Pembuatan Makanan Tambahan


i. Materi

Pemberian makanan tambahan pada balita sangat penting

bagi pertumbuhan balita. Pembagian PMT yang terbatas dan

tidak merata menyebabkan cakupan kunjungan balita ke

posyandu sangat rendah, dikarenakan kurangnya motivasi ibu

untuk membawa balita ke posyandu. Pemberian PMT pada

balita di posyandu seringkali tidak sesuai dengan umurnya,

yaitu pemberian nasi dan lauk yang gizi nya kurang seimbang

dan tidak dihaluskan. Maka dari itu perlu diadakannya

pemberdayaan dan pelatihan terhadap ibu-ibu tentang

pentingnya pemberian PMT balita sesuai dengan umur balita

dan demo pembuatan PMT, agar ibu-ibu dapat mengetahui

PMT balita sesuai dengan umurnya dengan gizi yang

seimbang sehingga ibu-ibu tidak bergantung dengan

pemberian PMT dari posyandu atau bidan desa.

Kegiatan yang terdapat dalam program ini antara lain

penyuluhan materi tentang PMT/MP-ASI dan demonstrasi

13
cara pengolahan yang baik dan benar dengan gizi seimbang

yang dibutuhkan balita. Pemberian PMT/MP-ASI harus

mengandung karbohidrat, lauk nabati dan hewani, dan sayur-

sayuran. Hal ini sangat dibutuhkan oleh balita dalam

menyempurnakan gizi seimbang yang dibutuhkan oleh balita

mulai dari usia 6-9 bulan.

Selanjutnya dilakukan kegiatan demo masak yang

dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa memaparkan cara

pembuatan nasi tim bayi dengan bahan yang murah dan

mudah dijangkau oleh masyarakat Desa Bugel, serta

dipraktikkan cara pengolahan yang baik dan benar. Bahan-

bahan yang digunakan antara lain :

 250 gram ayam giling

 Bawang putih yang dihaluskan

 Wortel yang sudah dihaluskan

 Sawi hijau, iris halus

 brokoli

 Bawang putih bubuk

 Garam secukupnya

 Putih telur

 Tepung roti

Langkah-langkah :

1. Cuci bersih ayam giling, kemudian blender hingga halus.

Campurkan semua bahan adonan. Aduk rata. Tes rata,

bisa dengan merebus atau menggoreng sedikit adonan.

14
Buat adonan menjadi bola-bola kecil (Sesuai keinginan).

Lakukan sampai adonan habis.

2. Celupkan bola-bola ke putih telir, dilanjutkan dengan

dibalurkan dengan tepung roti sampai rata.

3. Panaskan minyak goreng dengan api sedang. Kemudian

goreng dengan dibolak-balik terus hingga adonan kuning

keemasan. Angkat dan tiriskan.

4. Sajikan dengan nasi hangat.

Adonan bisa ditambahkan dengan roti tawar kemudian dikukus

dan disimpan di freezer.

15
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi A, Moazen M, Mosallaei Z , Mohammadbeigi A, Amin-lari F. 2014.
Nutrient Intake and Growth Indices for Children at Kindergartens in Shiraz,
Iran. Journal Pakistan Medicine Association. 64(3):316-321.

Almatsier, S. 2010. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Cahyono, dkk. (2016). Faktor Penentu Stunting Anak Balita pada Berbagai Zona
Ekosistem

Darmadi. 2008. Infeksi Nosokongnial Problematika dan Pengendaliannya.


Jakarta : Salemba Medika.

di Kabupaten Kupang. Jurnal. Gizi Pangan, Maret 2016, 11(1):9-18.

Kemenkes RI. (2016). Situasi Balita Pendek. Jakarta : Info Datin

Kemenkes RI. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia


Tahun 2010. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kemenkes RI., 2010
Radji, M., 2011. Buku Ajar Mikrobiologi Panduan Mahasiswa Farmasi dan
Kedokteran. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.

Safitri CA, Nindya TS. Hubungan Ketahanan Pangan dan Penyakit Diare Dengan
Stunting Pada Balita 13-48 Bulan Di Kelurahan Manyar Sabrangan,
Surabaya. 2014. J Amerta Nutr.1(2):52– 61.

Suhardjo. 2003. Berbagai Cara Pendidikan Gizi. Jakarta : Bumi Aksara.


Supariasa. 2012. Penilaian Status Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

16
LAMPIRAN

Lampiran 1. Leaflet Pedoman Gizi Seimbang

17
Lampiran 2. Brosur Pedoman Gizi Seimbang

18
Lampiran 3. Materi Gizi Seimbang Balita

19
20
Lampiran 4. Materi PHBS

21
22
Lampiran 5. Leaflet Demonstrasi Pembuatan PMT

23
24
Lampiran 6. Kuesioner Pengetahuan
No. Pernyataan B S ket
1 Gizi seimbang adalah makanan yang mengandung
semua zat gizi dalam jumlah cukup
2 Karbohidrat merupakan zat gizi pembangun
3 Nasi merupakan sumber karbohidrat utama yang
harus ada setiap kali makan
4 Protein merupakan zat gizi sumber utama tenaga
5 Kacang hijau dan kacang merah merupakan sumber
protei nabati yang baik
6 Kekurangan protein dapat mengakibatkan balita
pendek
7 Mineral dibutuhkan oleh tubuh kita dalam jumlah
yang sedikit saja
8 Kekurangan zat besi dapat mengakibatkan anemia
9 Mineral hanya dapat diperoleh dari sayur-sayuran
saja
10 Vitamin yang berperan dalam pertumbuhan tulang
dan gigi adalah vitamin A
11 Susu merupakan sumber yang baik dari vitamin D
12 Pada usia 8 bulan ASI masih dapat mencukupi
kebutuhan zat gizi balita sehingga pemberian
makanan pendamping belum sangat diperlukan
13 Pada saat bayi usia 6 bulan, makanan pendamping
ASI dapat diberikan dalam bentuk nasi
14 Pola pemberian makanan yang baik pada balita
adalah 3 kali makan utama dan 1 kali selingan
15 Sebelum usia 1 tahun sebaiknya makanan anak
tidak mengandung tambahan gula dan garam
16 1000 hari pertama kehidupan berperan penting bagi
balita
17 Kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan
dapat berdampak bagi pertumbuhan dan
perkembangan anak
18 Terdapat 10 pilar gizi seimbang dalam pedoman
gizi seimbang
19 Porsi sayur dalam piring setiap kali makan
sebanyak 1/6 bagian
20 Porsi buah dalam piring setiap kali makan sebanyak
1/3 bagian

25
Lampiran 7. Kuesioner PHBS
Indikator ya Tdk
1 Ibu bersalin ditolong oleh tenaga kesehatan
Penyaring:
1. Dimanakah ibu melahirkan balita termuda?
□ Puskesmas rawat inap
□ Bidan
□ Rumah sakit
□ Klinik
□ Lainnya, ...............
2. Bila tidak dengan tenaga kesehatan, alasannya adalah
....................
2 Menimbang balita setiap bulan (melihat KMS)
Penyaring:
1. Kuesioner C.1
2. Alasan tidak rutin ........................
3 Ibu memberikan ASI saja sampai usia 6 bulan
Penyaring:
1. Ibu mulai memberikan MP-ASI kepada bayi pada usia berapa
bulan? ....
2. Makanan/minuman apa yang diberikan pertama kali?.....
3. Pada usia berapa makanan berikut pertama kali diberikan:
a. Pisang :
b. Tajin :
c. Madu :
d. Susu formula :
e. Bubur :
4. Alasan ibu tidak ASI Ekslusif.....
4 Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Penyaring:
1. Ibu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan
2. Ibu mencuci tangan dengan sabun setelah keluar dari wc
3. Ibu mencuci tangan dengan sabun sebelum memasak
5 Menggunakan jamban sehat
Penyaring:
1. Ada jamban
2. Leher angsa/ lainya...
3. Disalurkan ke septic tank
6 Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Penyaring:
1. Anggota keluarga di atas usia 10 tahun melakukan aktivitas
fisik minimal 30 menit sehari
7 Makan buah dan sayur setiap hari

26
Penyaring:
1. Sarapan
a. Apakah anggota keluarga mengkonsumsi
sayur/buah tadi pagi? Ya/tidak
b. Berapa porsi?
2. Makan siang
a. Apakah anggota keluarga mengkonsumsi
sayur/buah tadi pagi? Ya/tidak
b. Berapa porsi?
3. Makan malam
a. Apakah anggota keluarga mengkonsumsi
sayur/buah tadi pagi? Ya/tidak
b. Berapa porsi?
4. Kesimpulan: Apakah anggota keluarga mengkonsumsi 3
porsi buah dan 2 porsi sayuran/sebaliknya setiap hari dalam
1 minggu terakhir?
8 Tidak merokok di dalam rumah
Penyaring:
1. Apakah ada anggota keluarga yang merokok? Ya/tidak
2. Berapa orang?
9 Menggunakan air bersih
Penyaring:
1. Untuk kebutuhan sehari-hari Ada (SGL/SPT/PP/KU/PAH)
2. Untuk minum & memasak (SGL/SPT/PP/KU/PAH/galon)
3. Tidak berasa, tidak berwarna, tidak berbau
10 Memberantas jentik nyamuk
Penyaring:
1. Apakah anggota keluarga rutin menguras bak mandi?
2. Berapa frekuensi nya?

27
Lampiran 8. Kuesioner Uji Kesukaan
UJI KESUKAAN
Nama :
Berikut adalah form uji kesukaan nugget sayur.
Cicipi nugget sayur kemudian isilah form uji kesukaan dengan memberikan tanda
centang pada tabel (√)
Skala Rasa Aroma Tekstur Warna
Sangat Suka
Agak Suka
Suka
Agak Tidak Suka
Sangat Tidak Suka
Kritik dan saran :
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………

Keterangan :
Sangat Suka =5
Agak Suka =4
Suka =3
Agak Tidak Suka =2
Sangat Tidak Suka =1

28

Anda mungkin juga menyukai