Anda di halaman 1dari 22

JURNAL

HASIL
FETOMATERNAL
KEHAMILAN PADA
STENOSIS MITRAL

BY: Kelompok 1A 2
Andarias, S.Kep
Rendiana S.S.Kep
Adi suryanto, S.Skep
LATAR BELAKANG
Stenosis mitral merupakan suatu keadaan dimana
terjadi gangguan aliran darah pada tingkat katup
mitral oleh karena adanya perubahan pada
struktur mitral leaflets, yang menyebabkan
gangguan pembukaan sehingga timbul gangguan
pengisian ventrikel kiri saat diastol. Stenosis
mitral merupakan penyebab utama terjadinya
gagal jantung kongestif
Pada kehamilan normal, tentunya berkaitan dengan
keadaan sirkulasi hiperdinamik yang meliputi
peningkatan volume darah, denyut jantung dan
isi sekuncup, dan penurunan tahanan vaskuler
sistemik yang menghasilkan peningkatan 40%
curah jantung.
• Stenosis mitral yang berat dapat mengganggu
kemampuan wanita hamil dalam menghadapi
perubahan hemodinamik. Selain itu peningkatan
volume darah dan takikardia mengubah
pengosongan atrium kiri dan meningkatkan
tekanan venokapiler paru secara bermakna.
Penurunan curah jantung akibat penyempitan
orifisium katup mitral menyebabkan komplikasi
yang rnengancam jiwa berupa edema paru
peripartum.

• Konsensus Brazilia mengenai Penyakit Jantung


dan Kehamilan menetapkan faktor-faktor risiko
komplikasi wanita hamil dengan stenosis mitral
berupa meliputi :
SBB :

• perburukan kelas fungsional


• fibrilasi atrium
• kekerapan ekstrasistol supraventrikel
• pengisian atrium kanan yang berlebihan
• diameter atrium kiri > 45mm
ETIOLOGI
• Penyebab tersering dari stenosis mitral adalah
endokarditis reumatik, akibat reaksi yang
progresif dari demam rematik oleh infeksi
streptokokkus. Diperkirakan 90% stenosis
mitral didasarkan atas penyakit jantung
rematik.Penyebab lainnya walaupun jarang
yaitu stenosis mitral kongenital, vegetasi
dari systemic lupus eritematosus (SLE),
deposit amiloid, mucopolysaccharhidosis,
rheumatoid arthritis (RA), Wipple’s disease,
Fabry disease.
NEXT

• Bayi yang lahir dengan kelainan ini


jarang bisa bertahan hidup lebih dari 2
tahun, kecuali jika telah menjalani
pembedahan. Miksoma (tumor jinak di
atrium kiri) atau bekuan darah dapat
menyumbat aliran darah ketika melewati
katup mitral dan menyebabkan efek yang
sama seperti stenosis katup mitral.
Tujuan Penelitian
• Untuk mengevaluasi frekuensi dari
hasil fetomaternal masa kehamilan
dengan mitral stenosis yang
dirawat di Rumah Sakit Sipil
Karachi.
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini mengunakan metode deskriptif dilakukan di
departemen obstetri dan ginekologi, Rumah Sakit Sipil,
Karachi dari 1 Januari 2011 sampai 31 Desember 2012. 101
Pasien yang dirawat di Departemen obstetri dan Ginekologi
Rumah Sakit Sipil Karachi dengan Kriteria inklusi: Semua
wanita dengan mitral stenosis (ringan, sedang dan berat)
didiagnosis pada ekokardiografi setelah trimester pertama
(setelah 12 minggu kehamilan dihitung dengan ultrasonografi).
Kriteria eksklusi: Semua wanita dengan gangguan medis
lainnya, misalnya anemia, penyakit jantung bawaan,
kardiomiopati hipertensi, asma, diabetes mellitus, penyakit
ginjal, penyakit tiroid, Perokok. Pengumpulan Data:
Perempuan mengakui dengan mitral stenosis yang terdaftar
dalam penelitian ini.
HASIL
Sebanyak 101 pasien yang memenuhi
kriteria inklusi yang terdaftar dalam penelitian
ini. Usia wanita berkisar antara 20-29
tahun (69%) dan 81% adalah multigravida
Kelahiran prematur adalah 21,8% dan 27,7% bayi
baru lahir yang berat badan lahir
rendah. APGAR skor <7 ditemukan di 14,9% neon
atus dan 9 bayi memiliki kematian intrauterin.
Kesimpulan: Penyakit jantung pada kehamilan
dikaitkan dengan angka kesakitan yang signifikan
Harus dikelola secara hati-hati di sebuah rumah
sakit perawatan tersier untuk mendapatkan ibu
optimal dan hasil janin.
PEMBAHASAN
• Regurgitasi mitral mempunyai banyak penyebab, namun
pada wanita muda penyebab tersering adalah rematik
(selalu berhubungan dengan stenosis mitral). Tanda yang
khas pada pemeriksaan fisik adalah bising holosistolik
pada apeks jantung yang menjalar ke aksila dan pada
pemeriksaan EKG tampak tanda pembesaran atrium kiri.
Fibrilasi atrium jarang ditemukan kecuali bila atrium kiri
sangat membesar
• Penyakit jantung katup pada wanita muda paling sering
disebabkan oleh penyakit jantung rematik, kelainan kongenital,
atau endokarditis sebelumnya, dan penyakit jantung katup ini
menambah resiko pada ibu dan janin yang dikandung pada saat
kehamilan. Pada wanita dengan manifestasi klinis miokarditis,
Demam rematik paling sering sebagai penyebab timbulnya
stenosis katup mitral, kelainan regurgitasi katup mitral, aorta,
dan tricuspid yang tersendiri.
NEXT

Stenosis mitral merupakan kelainan katup yang


paling sering ditemui secara klinis pada
wanita dengan kehamilan. Kelainan ini sering
berhubungan dengan kongesti paru, edema,
dan aritmia atrium semasa kehamilan dan
segera setelah melahirkan. Meningkatnya
volume darah dan cardiac output semasa
kehamilan akan meningkatkan volume dan
tekanan darah di atrium kiri, meningkatnya
tekanan vena pulmonal, dispnea dan
menurunkan toleransi exercise
NEXT

• Meningkatnya denyut jantung ibu akan


menurunkan diastolic filling period dan
selanjutnya akan meningkatkan tekanan di
atrium kiri. Gejala klinis berhubungan dengan
kongesti vaskular paru yang didapati pada 25
persen pasien dengan mitral stenosis semasa
kehamilan. Gejala ini semakin jelas pada
kehamilan 20 minggu dan dapat bertambah
jelek pada saat melahirkan. Wanita dengan
simptom stenosis mitral yang jelas dan akan
hamil mesti diterapi sebelumnya dengan balon
dilatasi atau operasi katup sebelum konsepsi.
NEXT

• Jika stenosis mitral diketahui saat kehamilan


dan gejalanya bertambah jelas, terapi medik
standard mesti diberikan. Untuk penderita
dengan symptom ringan sampai sedang
semasa kehamilan, terapi medik ditujukan
untuk mengatasi beban volume dengan
pemberian diuretika, mengurangi masukan
garam yang banyak dan mengurangi aktifitas
fisik.
NEXT
• Penyakit jantung adalah penyebab paling
penting dari kematian ibu selama kehamilan,
selama hampir 10% dari kematian ibu. 1-3% dari
seluruh kehamilan dengan cacat bawaan, 70-80%
dari mitral stenosis adalah yang paling
umum. Kelainan morfologi katup dapat dideteksi
dari pemeriksaan ekokardiografi dan kelainan
katup yang didapati berhubungan erat dengan
jenis dan derajat kelainan yang terjadi dan akan
menyebabkan kelainan kapasitas fungsional,
gangguan fungsi ventrikel kiri dan tekanan di
paru.
NEXT

• Dalam penelitian ini stenosis mitral ringan ditemukan


pada 60,4% perempuan, stenosis sedang 25,7% dan
stenosis berat 13,9%. Kelahiran yang paling umum
ditemukan pada wanita adalah persalinan pervagina
sebanyak 66,3% dan di ikuti oleh operasi cesar sebanyak
33, 7 %. dalam sebuah studi oleh Avila et al.16
• Sebuah studi yang dilakukan oleh Hameed dkk. Metode
menunjukkan kelahiran melalui vagina di 61 (92%) dari
66 pasien dengan penyakit jantung katup dan lain-lain
memiliki operasi caesar karena indikasi obstetric dan lesi
jantung.
NEXT

• Studi yang dilakukan oleh Hsich et al. dan Sermer


melaporkan insiden yang lebih tinggi dari
kelahiran prematur pada pasien dengan penyakit
Katup jantung. Sebuah studi yang dilakukan oleh
Ashwani menunjukkan 51,3% kejadian mitral
stenosis. Persalinan pervagina spontan terlihat
pada 50%, persalinan berperan dalam 16,6% dan
operasi caesar di 28,4%. Kematian ibu adalah
3,3% dan angka kematian perinatal 6,6%.
NEXT

• Kehamilan pada pasien ini dikaitkan dengan


peningkatan insiden IUGR, kelahiran prematur
dan berat lahir rendah, terutama dalam kasus-
kasus dengan stenosis mitral sedang dan berat.
Kompromi hemodinamik sekunder katup stenosis
dan penurunan yang dihasilkan dalam aliran
darah rahim yang kemungkinan penjelasan untuk
tingginya insiden gangguan pertumbuhan janin
intra uterine terlihat dalam penelitian ini.
Pentingnya diagnosis sebelum hamil, konseling
dan kontrasepsi sangat penting untuk aman
mengelola kehamilan yang direncanakan pada
pasien jantung
KESIMPULAN
• Penyakit jantung pada kehamilan
dikaitkan dengan angka kesakitan
yang signifikan Harus dikelola secara
hati-hati di sebuah rumah sakit
perawatan tersier untuk mendapatkan
ibu optimal dan hasil janin yang baik.
SARAN
Penyakit jantung selama kehamilan terus menjadi masalah
kesehatan utama, terutama di negara-negara berkembang.
Beberapa rekomendasi untuk mengurangi morbiditas dan
mortalitas fetomaternal adalah:
• Pendekatan multidisiplin yang melibatkan seorang ahli
jantung, neonatologi dan dokter kandungan.
• Menaikkan status fasilitas kesehatan pemerintah di mana
perempuan kurang mampu memiliki akses.
• Pelatihan yang memadai dari petugas kesehatan dalam
identifikasi gejala dan tanda penyakit jantung untuk
deteksi dini dan rujukan.
• Konseling pra-kehamilan.
APLIKASI DALAM KEPERAWATAN
 Pemeriksaan Antenatal Care (ANC) adalah
pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan
kesehatan mental dan fisik ibu hamil, hingga
mampu menghadapi persalinan, kala nifas,
persiapan pemberiaan ASI dan kembalinya
kesehatan reproduksi secara wajar
 Setelah mendalami isi jurnal ini, dapat diambil
kesimpulan antara lain bahwa Pada saat kehamilan
kesehatan ibu dan janin adalah sangat penting dan
saling mempengaruhi. Kondisi janin yang baik sangat
diperlukan tetapi keselamatan ibu menjadi prioritas
utama,
NEXT

• Dalam pelayanan keperawatan baik keperawatan


komunitas maupun keperawatan maternitas perlu
dipertimbangkan dilakukannya penyuluhan bagi
ibu bersalin dalam upaya mengatasi masalah
yang berhubungan dengan persalinan serta faktor
yang mempengaruhinya. Informasi yang diberikan
akan menggantikan ketidaktahuan ataupun
memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
perubahan-perubahan yang mempengaruhi fisik
maupun psikologisnya.

Anda mungkin juga menyukai