Anda di halaman 1dari 43

Case Report Session

Persalinan Preterm dalam Kehamilan


Oleh :

Wulan Firsta Angelina


1310070100121

Preceptor :
dr.Erman Ramli Sp.OG (K)
LATAR BELAKANG

PERSALINAN Komplikasi prematuritas


dan komplikasi jangka
PRETERM panjang
persalinan yang terjadi
sebelum usia kehamilan 37
minggu keberhasilan persalinan
preterm tidak hanya
tergantung umur
sistem organ yang 5-10% kehamilan kehamilan, tetapi juga
imatur : paru, otak, berat bayi lahir
dan gastrointestinal
75% terhadap mortalitas
perinatal
Batasan Masalah
• definisi, epidemiologi, etiologi dan patofisiologi,
diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi serta
pencegahan dari kehamilan preterm.

Tujuan Penulisan
• mengetahui definisi, epidemiologi, etiologi dan
patofisiologi, diagnosis, penatalaksanaan, komplikasi
serta pencegahan dari kehamilan preterm.

Metode Penulisan
• Case ini dibuat dengan metode tinjauan
kepustakaan yang merujuk pada berbagai literatur.
TINJAUAN
PUSTAKA Persalinan Preterm

Definisi

• POGI :Persalinan yang


berlangsung pada UK 20-37
minggu dihitung dari HPHT.
• WHO : bayi prematur adalah
bayi yang lahir pada usia
kehamilan 37 minggu atau
kurang.
Etiologi
Janin & Plasenta Maternal

• Perdarahan trimester • Penyakit berat pada ibu


awal • Diabetes melitus
• Perdarahan • Preeklampsia/hipertensi
antepartum (plasenta • Infeksi saluran kemih/genital/intrauterine
previa, solusio • Penyakit infeksi dengan demam
plasenta, vasa previa) • Stress psikologik
• Ketuban pecah dini • Kelainan bentuk uterus/serviks
(KPD) • Riwayat persalinan preterm/ abortus berulang
• Pertumbuhan janin • Inkompetensi serviks (panjang serviks kurang
terhambat dari 1 cm)
• Cacat bawaan janin • Pemakaian obat narkotik
• Kehamilan • Trauma
ganda/gemeli
• Perokok berat
• Polihidramnion
• Kelainan imunologi/ kelainan resus
Terdapat empat penyebab utama
untuk kelahiran kurang bulan di
Amerika Serikat:

Persalinan atas
indikasi ibu
atau janin Persalinan
sehingga kurang bulan Ketuban pecah
Kelahiran
persalinan spontan tak dini preterm
kembar dan
diinduksi atau terjelaskan (PPROM)
multijanin
bayi dilahirkan dengan selaput idiopatik
dengan ketuban utuh.
persalinan
sesar.
Indikasi Medis dan Obstetris
• Preeklampsia
• Distress janin
• Solusio plasenta

Penyebab lain yang kurang umum adalah


• hipertensi kronik
• plasenta previa
• perdarahan tanpa sebab
yang jelas
• penyakit ginjal
Ketuban Pecah Dini Preterm
(PPROM)
 pecahnya ketuban sebelum persalinan dan sebelum usia
kehamilan 37 minggu

 Sebagian besar kasus : Idiopatik

 Faktor Resiko:
◦ Infeksi intraamnion
◦ Indeks massa tubuh yang rendah kurang dari 19,8
◦ Merokok.
◦ Riwayat ketuban pecah dini preterm sebelumnya
Persalinan Kurang Bulan Spontan

withdrawal progesteron

inisiasi oksitosin

aktivasi desidua
Diagnosa
Kontraksi berulang
sedikitnya setiap Adanya nyeri pada
Keluar lendir
7-8 menit sekali, punggung bawah
bercampur darah
atau 2-3 kali dalam (low back pain)
waktu 10 menit.

Pemeriksaan serviks Presentasi janin


Perasaan menekan menunjukkan telah rendah, sampai
terjadi pembukaan
di daerah servix sedikitnya 2 cm, dan mencapai spina
penipisan 50-80%. ischiadika

Selaput ketuban
pecah dapat Terjadi pada usia
merupakan tanda kehamilan 22-37
awal terjadinya minggu
persalinan preterm
Tatalaksana persalinan bergantung
beberapa faktor:

 Keadaan selaput ketuban.


 Pembukaan serviks Persalinan sulit
dicegah bila pembukaan 4 cm.
 Umur kehamilan. Makin muda usia kehamilan
upaya mencegah persalinan makin perlu
dilakukan.
 Persalinan dapat dipertimbangkan
berlangsung bila TBJ > 2.000 gram atau
kehamilan > 34 minggu.
 Kemampuan neonatal intensive care facilities.
Bed Rest
Tatalaksana
persalinan Hidrasi & Sedasi
preterm:
Cegah Tokolitik
morbiditas &
mortalitas Kortikosteroid
Neonatus
Pencegahan infeksi
Pertimbangkan bila:
Dijumpai kontraksi uterus regular &
TOKOLITIK perubahan serviks
 Calsium Channel Blocker:
Nifedipin 10 mg/oral
diulang 2-3 kali/jam,
dilanjutkan tiap 8 jam
• Memberi sampai kontraksi hilang.
kesempatan bagi
terapi kortikosteroid
 Obat β-mimetik: seperti
untuk menstimulasi terbutaline, ritrodin,
surfaktan paru janin isoksuprin, dan salbutamol
• Memberikan
kesempatan  MgSO4 dan
transfer intrauterine antiprostaglandin
pada fasilitas yang
lebih lengkap (indometasin)
 Progesteron
Kortikosteroid
pematangan surfaktan paru janin, menurunkan
insidensi RDS, mencegah perdarahan
intraventrikular, yang akhirnya menurunkan
kematian neonatus.

Dianjurkan pada kehamilan 24 — 34 minggu, namun


dapat dipertimbangkan sampai 36 minggu. Kontra
indikasi : infeksi sistemik yang berat, (tuberkulosis
dan korioamnionitis)

 Betametason: 2 x 12 mg i.m. dengan


jarak pemberian 24 jam
 Deksametason: 2 x 5 mg i.m. dengan
jarak pemberian 12 jam
 diberikan bila kehamilan mengandung risiko
terjadinya infeksi
 Obat diberikan per oral, yang dianjurkan
adalah:
◦ eritromisin 3 x 500 mg selama 3 hari.
◦ ampisilin 3 x 500 mg selama 3 hari,
Antibiotika  Pada ibu dengan ancaman persalinan preterm
dan terdeteksi adanya vaginosis bakterial:
◦ klindamisin ( 2 x 300 mg sehari selama 7
hari)
◦ metronidazol ( 2 x 500 mg sehari selama 7
hari).
◦ eritromisin (2 x 500 mg sehari selama 7
hari)
Permasalahan Persalinan Preterm
Masalah – masalah utama jangka pendek dan jangka panjang pada berat badan bayi
sangat rendah
Organ atau Masalah jangka pendek Masalah jangka panjang
sistem
Paru – paru Sindroma distress pernafasan, Displasia bronkopulmunore,
kebocoran udara, displasia asma.
bronkopulmuner, pneumoprematuritas.
Gastrointestinal Hiperbilirubinemia, gangguan makan Gagal tumbuh, kolestasis
Imunologi Infeksi nosokomial, infeksi perinatal,Infeksi respiratory syncitial
imunodefisiensi. virus, bronkiolitis.
Sistem saraf Perdarahan intraventrikularm
Cerebral palsy, hidrosefalus,
pusat leukomalasia periventrikular,
atrofi serebral, hambatan
hidrosefalus neurodevelopmental,
Oftalmologi Retinopati prematuritas Kebutaan, ablasio retina,
miopia, starbismus
Kardiovaskuler Hipotensi, paten ductus arteriosus, Hipertensi pulmonal, hipertensi
hipertensi pulmonal saat dewasa
Renal Ketidakseimbangan air dan elektrolit Hipertensi saat dewasa
Hematologi Anemia iatrogenik, memerlukan
transfusi berulang, anemia prematuritas
Endokrinologi Hipoglikemia, kadar tiroksin rendah Kelemahan regulasi glukosa,
sementara, defisiensi kortisol peningkatan resistensi insulin
Pencegahan
Primer Sekunder

• Memberikan pendidikan • Modifikasi aktivitas ibu


kepada semua wanita usia (tirah baring, pembatasan
reproduksi mengenai aktifitas kerja)
faktor – faktor resiko • Pemberian sumplemen
persalinan preterm. nutrisi
• Mengkonsumsi suplemen • Peningkatan perawatan
nutrisi bagi wanita yang beresiko
• Menghentikan konsumsi • Pemberian progesteron
rokok
• Melakukan asuhan
prenatal.
• Melakukan perawatan
periodontal
LAPORAN KASUS
 Identitas Pasien
 Nama : Ny. SF
 Umur : 21 tahun
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Alamat : Jln. Jorong sungai guntung pasia
laweh palupuh, sei guntuang
palupuh, Agam , Sumatera Barat
 Tanggal masuk : 4 Desember 2017
Pukul : 01.35
 Agama : Islam
 Pendidikan : SMP
 Nama suami : Tn. H
 Pekerjaan : Sopir
 No MR : 316225
Anamnesis
Pasien rujukan dari puskesmas palupuh agam
dengan diagnosis G1P0A0H0 gravid 33-34
minggu + KPD

Keluhan Utama :
Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak 4
jam SMRS.
Riwayat Penyakit Sekarang :
 Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari sejak ± 9 jam SMRS
 Keluar lendir campur darah dari kemaluan (-)
 Keluar darah yang banyak dari kemaluan (-)
 Keluar air-air yang banyak dari kemaluan sejak ± 1 jam SMRS
 Pasien merasa kesakitan dan ingin mengedan
 Tidak Haid sejak ± 8 bulan yang lalu
 Gerak anak kurang lebih dirasakan sejak usia kehamilan 6 bulan yang lalu
 Riwayat hamil muda : muntah (+), mual (+), perdarahan (-)
 Riwayat hamil tua : mual (-), muntah (-), perdarahan (-)
 ANC rutin control 1x sebulan ke puskesmas
 Riwayat Menstruasi: menarche: 12 tahun, siklus teratur 1 x 28 hari, lamanya 5
hari, banyaknya 2- 3 x ganti duk/hari, nyeri (-)
 HPHT : 10 mei 2017
 TP : 17 februari 2018
 Riwayat hamil / abortus / persalinan
 1 / 0 / 0
Riwayat pernikahan :
Riwayat kehamilan :
Menikah : 1 kali
Usia pernikahan : 1 tahun
Anak I : Sekarang
Usia Pertama kali menikah :1
tahun
 Riwayat Kontrasepsi : (-)
 Riwayat Imunisasi : (-)
 Riwayat pendidikan : SD
 Riwayat pekerjaan : Ibu rumah
tangga
Riwayat Penyakit Dahulu :

 Tidak ada riwayat penyakit jantung, paru,


hati, Diabetes Mellitus, Hipertensi, dan
ginjal.
Riwayat Penyakit Keluarga :

 Tidak ada riwayat anggota keluarga yang


menderita penyakit jantung, paru, hati,
diabetes mellitus, hipertensi dan ginjal.
Pemeriksaan Fisik

Status Generalisata
Keadaan umum : sedang
Kesadaran : komposmentis
kooperatif
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Frekuensi nadi : 100 x / menit
Frekuensi nafas : 23 x / menit
Suhu : 36,50 C
TB : 155 cm
BB : 62 kg
Status Generalisata
Tinggi Badan : 150 kg
Berat Badan sebelum hamil : 47 Kg
Berat Badan sesudah hamil : 56 Kg
BMI : 20,8 (normoweight)
Status gizi : Baik
Status Lokalis
 Kepala : Normochepal
 Mata : Konjungtiva anemis
(-/-), Sklera ikterik (-/-), eksoftalmus
(-/-)
Telinga : Deformitas (-), nyeri tekan tragus (-), nyeri
tekan mastoid (-), sekret (-)
Hidung : Pernafasan cuping hidung (-), sekret (-),
septum deviasi(-), mukosa hiperemis (-)
Bibir : Simetris, sianosis (-), mukosa lembab (-)
Mulut :
Tonsil tenang T1-T1, faring hiperemis (-),
uvula ditengah
Leher : JVP 5-2cm H2O
 Bentuk : Simetris, Tidak ada
pembesaran KGB
 Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Thorax :
PARU
Inspeksi : normothoraks, simetris kiri dan kanan dalam keadaan statis dan
dinamis, tidak ada retraksi dinding dada saat bernafas, tidak ada venektasi,
tidak ada sikatrik.
Palpasi : fremitus taktil kanan dan kiri sama, expansi dinding dada kiri dan
kanan sama, tidak tertinggal
Perkusi : sonor dikedua lapangan paru
Auskultasi : vesikuler, ronki (-/-), wheezing (-/-)
Jantung :

Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi : Ictus cordis tidak teraba LMCS RIC V

Perkusi : Batas kiri : RIC V linea midclavicularis sinistra


Batas kanan : RIC IV linea sternalis dextra
Batas atas : RIC II linea parasternalis sinistra
Batas pinggang jantung : RIC III linea
parasternalis
sinistra

Auskultasi : Murmur (-), Gallop (-)


Abdomen : (Status obstetri)
 Inspeksi : perut tampak membuncit sesuai usia kehamilan, linea
mediana hiperpigmentasi (+) Striae gravidarum (+), Skatrik (-)
 Palpasi
L I : TFU teraba 3 jari bawah processus xypoideus. Teraba
massa besar, lunak dan noduler
L II : Teraba tahanan terbesar disebelah kanan ibu, teraba
bagian terkecil janin disebelah kiri ibu
L III : Teraba massa bulat, keras, terfiksir
L IV : Divergen
TFU : 34 cm
TBA : 3200 gr
HIS : 2-3 x/ 40-45 i/ kuat
 Perkusi : Tidak dilakukan
 Auskultasi : BU (+) normal DJJ : 142-152 x/menit
Inspeksi : V/U Tenang, PPV (-)
Genitalia : VT : Pembukaan 5-6,
ketuban sisa jernih ,UUK kiri
depan , H II-III

- Ektremitas : Akral hangat pada ujung jari

tangan dan kaki, oedem tungkai

(-)
Status Obstetrikus :

◦ Muka : Chloasma gravidarum (+)


◦ Mammae : Membesar, areola dan papilla
mammae hiperpigmentasi (+), pembesaran
kelenjar montgomery (+), kolostrum (-)
Pemeriksaan penunjang :
USG : Janin Hidup Tunggal intrauterine
sesuai kehamilan 33-34 minggu
Hasil labor Tanggal 04/01/2018
01:47:29
Pemeriksaan Hasil Normal Satuan
Hemoglobin 12,6 13-16 Gr/dL
Hematokrit 35,0 4.0-5.0 %
Leukosit 25.830 5.0 – 10.0 10*3/uL
Trombosit 232.000 150 – 400 10*3/uL
HbsAg Non Reaktif - -
Ag HIV (Rapid) Negative - -
Pemeriksaan Hasil

PT 9,2

APTT 31,9

INR 0,85 %
Diagnosa Kerja :

G1P0A0H0 Parturien
preterm 33-34 minggu
kala I fase aktif +
leukositosis janin hidup
tunggal intrauterine
Tindakan/pengobatan :

• Observasi KU, VS, HIS,


DJJ
• Informed consent
• IVFD RL 500 cc
• Inj cefotaxim iv 2x1 gr
• IVFD Metronidazole
3x500 mg
• Inj Dexametasone 1x2
Follow up
Hari/Tanggal Subject, Object, Plan
Assesment

Rabu / 04-12-2017 A/ P/
Pk : 14.00 WIB G1P0A0H0 parturien Awasi KU,VS, HIS, DJJ
preterm (33-34 minggu) Informed consent
kala I fase aktif Kosul perinatologi
IVFD RL 500 cc
Cefotaxime IV 2x1 gr 
skin test
IVFD metronidazole
3x500 mg
Hari/Tanggal Subject, Object, Assesment Plan
14.55 WIB S/ Nyeri pinggang (+) P/ Awasi KU, VS, HIS, DJJ
Gerak anak (-) Ikuti persalinan
O/ KU : Sedang
TD : 120/80 mmHg
ND : 80 x/i
NF : 20 x/i
S : 36,5
Abdomen : His 2-3 x/ 35-45 /
kuat
DJJ : 145-151
Genitalia : v/u tenang, VT
pembukaan 5-6 cm
Ketuban (-) sisa jernih
UUK kiri depan, kepala hodge
II-III

A/ G1P0A0H0 parturien
preterm kata I Fase aktif
Hari/Tanggal Subject, Object, Assesment Plan

15.30 WIB S/ Pasien rasa ingin mengedan P/ pimpin persalinan


keluar air-air

O/ KU : Sedang
Kesadaran : CMC
TD : 120/60 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Nafas : 18 x/menit
Suhu : 36,4
Abdomen : his 3-5x/45-50/ kuat
Genitalia : v/u tenang
VT : Pembukaan lengkap
Ketuban (-), sisa jernih, bagian
terbawah janin UUK-kiri depan
kepala hodge III-IV

A/ G1P0A0H0 parturien
preterm kala II
Hari/Tanggal Subject, Object, Assesment Plan

15.55 S/ lahir bayi laki-laki secara P/ Kontrol KU, VS


spontan, BB 2400 gr, PB : 43 cm SF 2 X 350 mg
A/S : 8/9, Plasenta lahir lengkap
spontan dengan sedikit tarikan
VIT C 3 X 250 mg
ringan pada tali pusat, BB 400 gr. Cefixime 2 X 200 mg
Panjang tali pusat 40 cm , ruptur
perineum grade I, dilakukan
repair perineum, perdarahan 100
cc

O/ KU : Sedang
Kesadaran : CMC
TD : 120/80 mmHg
Nd : 80 x/I
Nf : 19 x/I
Suhu : 36.5

A/ P1A0H0 post partus preterm


spontan
Hari/Tanggal Subject, Object, Assesment Plan

05/12/2017 S/Nyeri luka episiotomi (+) P/ kontrol KU, VS


ASI belum keluar Inj Cefotaxime 2x1 gr
BAK (+)
BAB (-)
Inj metronidazole 3x500
mg
O/ KU : Sedang SF 2 x 1
Kesadaran : CMC Vit C 3 x 250 mg
TD : 100/60 mmHg Antalgin 3 x 500 mg
Nadi : 78 x/menit
Nafas : 18 x/menit
Suhu : 36,4
Abdomen : TFU 2 jari bawah
pusat , kontraksi uterus baik
Genitalia : v/u tenang
PPV (-)
Lokia rubra (+)

A/ P1A0H1 post partus


prematurus spontan

PASIEN SUDAH BOLEH


PULANG
Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai