Anda di halaman 1dari 15

Anxietas

Anxietas atau gangguan kecemasan merupakan keadaan emosional yang menyebabkan


ketegangan, rasa tidak aman karena persepsi bahwa ada bahaya yang mengancam (DiPiro et al,
2009).

Anatomi

Otak dikelempokkan menjadi beberapa bagian seperti: Cerebrum, Cerebellum, Batang


Otak dan Sistem Limbik (Muttaqin, 2008). Berdasarkan penyakit yang akan dibahas, penjelasan
mengenai klasifikasi akan fokus kepada sistem limbik.
Sistem Limbik terdiri dari beberapa komponen yakni: Hipotalamus, thalamus, amigdala,
hipokampus, dan korteks limbik (Muttaqin, 2008). Bagian-bagian ini terdapat di daerah tertentu
di sistem limbik yakni Sirkuit Prefrontal Limbic-Medial yang diklasifikasikan lagi menjadi Core
limbik, prefrontal medial dorsal, dan Cingulate aterior rostal & subgenual (rACC & sgACC) dan
korteks prefrontal ventromedial (vmPFC) (Muttaqin, 2008)..
Amigdala, Insula, serta daerah subkortikal seperti hipotalamus, hipokampus dan
periaqueductal gray) terdapat di bagian Core Limbik dan berfungsi untuk mendaftarkan
rangsangan emosional dan memulai respons fisiologis dan perilaku spesifik yang terkoordinasi
(Muttaqin, 2008).
Amigdala bertanggung jawab untuk mendeteksi rasa takut dan mempersiapkan diri untuk
kejadian darurat. Hipothalamus berfungsi untuk mengendalikan fungsi tubuh misal merespon
berbagai sinyal dari lingkungan internal dan eksternal termasuk suhu tubuh, lapar, kenyang,
tekanan darah dan kadar hormon dalam sirkulasi, juga merespon stres dan mengatur ritme tubuh
kita sehari-hari. Hipotalamus berfungsi untuk mengumpulkan dan menggabungkan informasi ini
untuk memperbaiki ketidakseimbangan. Thalamus Bekerja untuk mengkorelasikan beberapa
proses penting, termasuk kesadaran, tidur, dan interpretasi sensorik. Hipokampus memainkan
peran yang sangat penting dalam menyimpan ingatan serta menghubungkan ingatan dengan
emosi (Sridianti, 2016).
Prefrontal Medial Dorsal termasuk dingal anterior cingulate (Dacc) dan korteks prefrontal
dorsomedial (dmPFC) Terlibat dalam evaluasi emosi yang lebih luas dan memungkinkan
aksesnya ke kesadaran. Cingulate anterior rostal dan subgenual (rACC dan sgACC) dan korteks
prefrontal ventromedial (vmPFC) terlibat dalam pengaturan emosional dan pengolahan limbik
yang sesuai konteks (Muttaqin, 2008).

Patofisiologi

Model Noradrenergik. Model ini menunjukkan bahwa sistem saraf otonom dari pasien
yang mengalamikecemasan adalah hipersensitif dan bereaksi berlebihan terhadap berbagai
rangsangan. Lokus seruleus mungkin memiliki peran dalam mengatur kecemasan, dengan
mengaktifkan pelepasan norepinefrin dan menstimulasi sistem saraf simpatetik dan parasimpatik.
Kronis overaktivitas noradrenergik menurunkanregulasi α2 -adrenoreseptor pada pasien dengan
generalized anxiety disorder (GAD) dan gangguan stres pasca trauma (PTSD). Pasien dengan
gangguan kecemasan sosial (SAD) tampaknya memiliki adrenocortical hiperrespektif
Menanggapi stres psikologis.
Gejala kecemasan mungkin terkait dengan kurangnya aktivitas sistem GABA atau
reseptor benzodiazepine sentral yang diregulasi. Pada pasien dengan GAD, benzodiazepine yang
mengikat pada lobus temporal kiri berkurang. Sensitivitas abnormal ke antagonisme dari situs
pengikatan benzodiazepine dan penurunan pengikatan terjadi di gangguan panik. Dalam SAD
umum mungkin ada reseptor GABAB sentral yang abnormal fungsi. Abnormalitas
penghambatan GABA dapat menyebabkan peningkatan respons terhadap stres di PTSD.
Di GAD, ada peningkatan abnormal di sirkuit ketakutan otak dan peningkatan aktivitas di
korteks prefrontal. Pasien dengan gangguan panik memiliki kelainan struktur otak tengah. Pasien
dengan SAD memiliki aktivitas yang lebih besar di amigdala dan insula. Dalam PTSD, amigdala
memainkan peran dalam kegigihan memori traumatis (Wells, et al., 2015).

Jenis jenis Anxietas


1. Generalized Anxiety Disorder
Gangguan Cemas Menyeluruh/ Umum adalah kekhawatiran yang berlebihan dan
bersifat pervasif, disertai dengan berbagai simtom somatik, yang menyebabkan gangguan
signifikan dalam kehidupan sosial atau pekerjaan pada penderita, atau menimbulkan stres
yang nyata. Diagnosis GAD menunjukkan kecemasan yang berlebihan dan
mengkhawatirkan setidaknya selama 6 bulan.
Gejala: gelisah, mudah lelah, kesulitanberkonsentrasi, iritasi, ketegangan otot, dan
gangguan tidur, gangguan signifikan atau gangguan dalam fungsi hadir, dan gangguan
tidak disebabkan oleh zat atau kondisi medis lain
(Dipiro, et al., 2015).
2. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)
Obsessive adalah perasaan takut terkontaminasi oleh benda yang disentuh orang
lain, keraguan sudah mengunci pintu, stres intens ketika melihat benda menghadap ke
arah tertentu, pikiran tentang bertindak tidak pantas yang membuat tidak nyaman,
menghindari sesuatu yang dapat memicu obsesi
Sedangkan complusive ditandai dengan gejala terus menerus cuci tangan,
memeriksa pintu berulang kali, memeriksa kompor berulang kali, menghitung dalam pola
tertentu, diam-diam mengulangi doa, kata atau frasa, mengatur barang-barang.
(MayoClinic, 2019)
3. Panic Disorder
Ditandai dengan gejala psikologis berupa : depersonalisasi, derealisasi, takut
kehilangan kendali/kontrol takut menjadi gila, takut meninggal. Sedangkan gejala fisik
dapat berupa: gelisah, sakit perut, sakit dada, kedinginan, pusing, rasa tercekik, wajah
menjadi merah, palpitasi, mual, parestesia, nafas pendek, berkeringat, takikardia, gemetar
(Sukandar et al, 2008).
4. Post-Traumatic Stress Disorder
Post traumatic disorder merupakan gangguan kecemasan yang timbul setelah
terpapar suatu peristiwa yang bersifat traumatik. Gejala: Re-experiencing symptoms,
avoidance, negative alternations, hyperarousal symptoms (Astuti, et al., 2018).
Re-experiencing adalah perasaan teringat kembali kejadian traumatik yang pernah
dialami. ditandai dengan mimpi buruk, timbul pikiran yang mengganggu, flashback.
Avoidance adalah keadaan menghindari hal-hal atau pikiran-pikiran yang dapat memicu
kenangan tentang trauma yang pernah dialami. Negative alternations ialah ketika
seseorang memiliki pikiran negatif terhadap diri sendiri dan lingkungan sekitar dimana
pikiran negatif ini semakin parah setelah terjadinya trauma. Hyperarousal terjadi ketika
adanya peningkatan reaktivitas fisiologis, seperti sulit tidur dan berkonsentrasi, waspada
berlebihan (Astuti, et al., 2018)
5. Social Phobia/Social Anxiety Disorder
(US Department of Health & Human Services, 2019)
Faktor resiko

- Trauma - Memiliki health mental disorder lain

- Stress karena memiliki penyakit - Memiliki keluarga yang mengalami


anxiety disorder
- Stress karena masalah yang berlaurt-larut
- Obat dan alkohol
- Personal

Gejala

1. Gejala Somatik: gejala somatik adalah gejala yang timbul dari keadaan fisik penderita
(motorik dan otonomik)
- Gemetar - Hiperaktivitas otonomik (wajah merah
dan pucat, takikardia, palpitasi, tangan rasa
- Nyeri punggung dan nyeri kepala dingin, diare, mulut kering, sering kencing)
- Ketegangan otot - Parestesia
- Napas pendek, hiperventilasi -Sulit menelan
- Mudah lelah, sering kaget
.
2. Gejala Psikologik: Gejala Psikologi adalah gejala yang timbul dikarenakan pola pikir atau
kejiwaan si penderita
Rasa takut yang berlebihan dan sulit untuk - Libido menurun
dikontrol
- Rasa mual di perut
- Sulit konsentrasi
- Hipervigilance (siaga berlebih).
- Insomnia
(Saddock, 2007).
Tingkat Keparahan

- Kecemasan ringan adalah cemas yang normal menjadi bagian sehari-hari dan
menyebabkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan, tetapi individu masih
mampu memecahkan masalah → terlihat tenang percaya diri, waspada, memperhatikan
banyak hal, sedikit tidak sabar, ketegangan otot ringan, sadar akan lingkungan, rilex atau
sedikit gelisah.
- Kecemasan sedang adalah cemas yang memungkinkan seseorang untuk memusatkan
pada hal-hal yang penting dan mengesampingkan yang tidak penting atau bukan menjadi
prioritas yang ditandai dengan perhatian menurun penyelesaian masalah menurun, tidak
sabar, mudah tersinggung, ketegangan otot sedang, mulai berkeringat, sering mondar-
mandir, sering berkemih dan sakit kepala.
- Kecemasan berat, mengurangi persepsi individu, cenderung untuk memusatkan pada
sesuatu yang terinci dan spesifik, dan tidak dapat berfikir tentang hal yang lain. Semua
perilaku ditunjukkan untuk mengurangi ketegangan individu memerlukan banyak
pengesahan untuk dapat memusatkan pada suatu area lain ditandai dengan sulit berfikir ,
penyelesaian masalah buruk, takut, bingung, menarik diri, sangat cemas, kontak mata
buruk, berkeringat, bicara cepat, rahang menegang, menggertakkan gigi, mondar mandir
dan gemetar.
- Panik, ketakutan, teror, mengalami kehilangan kendali → tidak mampu melakukan
sesuatu walaupun dengan pengarahan, panik melibatkan disorganisasi kepribadian →
peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan
orang lain, persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang tidak dapat
rasional. Tingkat ansietas ini tidak sejalan dengan kehidupan dan jika berlangsung terus
dalam waktu yang lama, dapat terjadi kelelahan yang sangat bahkan kematian.

(Stuart, 2007)\

Diagnosis

- Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS)


HARS merupakan salah satu kuesioner yang mengukur skala ansietas yang masih
digunakan sampai saat ini. Kuesioner terdiri atas 14 item. Masing-masing item terdiri atas
0 (tidak terdapat) sampai 4 skor (terdapat).

0 = Tidak ada gejala atau keluhan


1 = Gejala ringan
2 = Gejala sedang
3 = Gejala berat
4 = Gejala berat sekali atau panik
Apabila jumlah skor <17 tingkat ansietas ringan, 18-24 tingkat ansietas sedang,
dan 25-30 tingkat stres berat (Nursalam, 2013).

- Taylor Manifest Anxiety Scale (T-MAS)


T-MAS merupakan kuesioner yang dirancang untuk mengukur skala ansietas
pada individu (Oxford Index, 2017). T-MAS terdiri atas 38 pernyataan yang terdiri atas
kebiasaan dan emosi yang dialami. Masing-masing item terdiri atas “ya” dan “tidak”
(Psychology tools, 2017).
- Depression, Anxiety Stress Scale (DASS)
DASS terdiri atas pertanyaan terkait tanda dan gejala depresi, ansietas dan stres.
Kuesioner DASS ada dua jenis yaitu DASS 42 dan DASS 21 (hanya di bedakan dari
jumlah pertanyaan). Masing-masing gangguan (depresi, ansietas, dan stres) terdapat 7
pertanyaan. Masing-masing item terdiri atas 0 (tidak terjadi dalam seminggu terakhir)
sampai 3 (sering terjadi dalam waktu seminggu terakhir)
(PsychologyFoundation of Australia, 2014).
- Zung Self-Rating Anxiety Scale (SAS)
Merupakan diagnosis dalam bentuk kuesioner. Kuesioner SAS terdiri atas 20
pernyataan terkait gejala ansietas. Masing-masing pernyataan terdapat 4 penilaian yang
terdiri dari
1 : tidak pernah
2 : jarang
3 : kadang-kadang
4 : sering

Klasifikasi tingkat ansietas berdasarkan skor yang diperoleh yaitu 20-40 (tidak
cemas), 41-60 (ansietas ringan), 61-80 (ansietas sedang), dan 81-100 (ansietas berat)
(Sarifah, 2013).

Terapi Farmakologi
a. Antidepresan
Antidepresan berkhasiat untuk manajemen jangka panjang akut dari GAD. Berupa
pengobatan pilihan untuk manajemen jangka panjang kecemasan kronis, terutama di gejala
depresi. Respons efek anti ansietas akan terlihat pada minggu ke 2-4. Inhibitor reuptake
serotonin selektif (SSRI), venlafaxine XR, dan duloxetine efektif dalam terapi akut (tingkat
respons 60-68%) Antidepresan trisiklik (TCA) umumnya menyebabkan sedasi, hipotensi
ortostatik, efek antikolinergik, dan penambahan berat badan, dan sangat beracun pada
overdosis (Dipiro,2015 ).

b. Benzodiazepine

Benzodiazepin adalah obat yang paling efektif dan sering digunakan untuk pengobatan
kecemasan akut. Sekitar 65-75% pasien dengan gangguan kecemasan umum telah ditandai
dengan respon sedang, dan sebagian besar perbaikan terjadi pada 2 minggu pertama terapi.
Obat ini lebih efektif untuk gejala somatik dan otonom dari gangguan kecemasan umum,
sedangkan antidepresan lebih efektif untuk gejala psikis (misalnya ketakutan dan kekhawatiran)
(Dipiro,2015 ).
c. Hydroxyzine
Hydroxyzine efektif pada 88% pasien dengan durasi selama 3 bulan digunakan hanya
saat dibutuhkan. Menyediakan kelegaan simtomatik kecemasan dan ketegangan yang terkait
dengan psikoneurosis; Pengobatan tambahan pada keadaan penyakit organik di mana
kecemasan termanifestasi (Dipiro,2009)

Terapi Non Farmakologi

- Meditasi
Meditasi adalah kondisi rileks dengan membebaskan pikiran dari segala macam
yang melelahkan dan berfokus dengan konsentrasi tinggi (Vitahealth, 2006). Meditasi
dapat menekan produksi hormon epinefrin, kortisol, steroid dan aldosteron sehingga
menurunkan tekanan darah, stres, depresi, dan kecemasan (Ramaiah, 2007).
- Yoga
Yoga merupakan kegiatan yang terdiri dari tiga komponen, yaitu : streching,
latihan pernapasan dan meditasi. Dua orang peneliti, Berger dan Owen pada tahun 1988
membuktikan berenang, body conditioning dan yoga yang memiliki efek yang signifikan
terhadap anxiety ialah yoga (Kirkwood, et all, 2005).
- Deep Breathing Exercise
Tujuannya memberikan asupan oksigen segar ke otak dan membantu
meremajakan sel-sel melalui pasokan oksigen dari aliran darah. Cara: mengambil napas
dalam secara perlahan, tahan beberapa detik, hembuskan lebih lambat dari menarik napas
(Sellakumar, 2015).
- Guided Imagery
Guided Imagery adalah bentuk relaksasi terfokus yang membantu menciptakan
harmoni antara pikiran dan tubuh. Terapi ini dilakukan dengan memfokuskan imajinasi
untuk menciptakan suasana tenang, damai yang tergambarkan dalam pikiran, sehingga
dapat disebut 'mental escape' (Clevelad Clinic, 2019).
- Akupuntur
Akupunktur terbukti dapat mengatasi kecemasan dengan meningkatkan ekspresi
neuropeptida Y (NPY) di hipotalamus. NPY berperan pada regulasi kecemasan (Lee et.al,
2009
- Essential Oil
Aromaterapy adalah suatu metode pengobatan menggunakan minyak atisiri.
Minyak atsiri adalah cairan mudah menguap yang berasal dari sumber alami, biasanya
tanaman. Essential oil dapat mempengaruhi psikologi dan meregulasi emosi seseorang.
Menurut literatur terdapat beberapa essential oil yang dapat mengurangi anxiety seperti
piper methystucum dan bacopa monniera (Fradelos & Komini, 2015).
- Homeopathy
Homeopati merupakan pengobatan alternatif menggunakan bahan-bahan dari
alam, sediaannya dapat berbentuk tablet, sirup, maupun bubuk. Metode ini sudah dibuat
oleh Samuel Hahnemann (Jain, 2011)
- Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
CBT merupakan terapi agar pasien dapat lebih mengetahui penyebab dan cara
mengatasi masalahnya sehingga pasien dapat lebih nyaman dalam menghadapi
masalahnya dan menjalani hidupnya. CBT terdiri dari strategi relaksasi dan berpikir
realistik. CBT dapat dilakukan sendiri dan dengan seorang terapis (Anxiety Canada,
2019).
- Counseling / Psychoterapy
Konseling adalah bentuk komunikasi interpersonal yang dilakukan secara
sistematik sebagai proses pemberian informasi. Terapi konseling. Konseling untuk
menangani ansietas dilakukan dengan memperkuat rasa percaya diri, ketahanan dan
kekebalan fisik maupun mental, dan kemampuan beradaptasi (Yunitawati dan Santi,
2014)
- Support Groups
Suatu komunitas yang dapat menjamin keamanan para penderita anxietas untuk
bercerita pada orang lain yang lebih mengerti (Anxiety And Depression Association of
America (AADA, 2018).

Fitoterapi

- Kava (Piper Methyscticum)


Bagian tanaman yang digunakan adalah akar rimpang. Mekanisme penyembuhannya
dengan memblok voltage-gated sodium ion channels, peningkatan ikatan ligand dengan
γ-aminobutyric acid (GABA) reseptor tipe A, berkurangnya pelepasan neurotransmitter
karena blokade saluran ion kalsium, mengurangi reuptake neuron noradrenaline
(norepinephrine), penghambatan reversibel monoamine oxidase B and penekanan sintesis
eicosanoid thromboxane A2 sebagai antagonis GABAA receptor (Singh, 2002).
- Citrus
Adanya bahan aktif berupa linalool yang merupakan salah satu minyak atsiri yang
berada dalam tumbuhan Citrus L aurentium. Linalool berfungsi sebagai anxiolitic atau zat
yang dapat menurunkan ansietas, aktifitas utamanya adalah meningkatkan kekebalan
tubuh serta melancarkan sirkulasi dan meningkatkan respon eksitasi sel (Buckle, 2003)
- Passion Flower
Terdiri atas bunga yang dikeringkan dan buah atas pada tumbuhan merambat
yang tetap berwarna hijau. Tanaman ini telah diakui memiliki efek pengobatan untuk
terapi kegelisahan dan gangguan tidur, walaupun belum ada studi klinis lebih lanjut.
Dosis : dalam bentuk teh dibuat 4-8 obat mentah dalam 150 ml, 3 kali sehari (Baek, et al.,
2014)
- Gingko Biloba
Ginkgo Biloba memiliki sifat antioksidan dan obat penenang. Ekstrak daun
Ginkgo Biloba mengandung glikosida flavonoid dan terpenoid, yang bisa meredakan
kecemasan dan stres. Pasien dianjurkan berkonsultasi ke dokter sebelum
menggunakannya apabila sedang mengkonsumsi obat antidepresan (Tuso, 2002).
- Valerian
Tanaman ini mengandung minyak atsiri, valepotriat, lignin, dan alkaloid/asam
amino pada bagian rimpang, akar, dan stolon kering. Valerian memiliki aktivitas pada
reseptor GABA A (menstimulasi sintesis dan pelepasan GABA). Dosis yang digunakan
2-3 g bahan obat mentah (2-3 Kali sebelum tidur) (Tuso, 2002).

Monitoring

Beberapa parameter pemantauan (sebagai tambahan dari monitoring konsentrasi


plasma) akan memberikan manfaat dalam menangani pasien. Pasien harus di pantau terhadap
efek samping, teratasinya gejala yang di alami sebelumnya, dan adanya perubahan perilaku dan
fungsi sosial
- Monitoring berkala harus dilakukan sampai beberapa bulan setelah penghentian
antidepresan

- Pasien yang mendapatkan venlafaksin dan antidepresan trisiklik bersamaan dengan


antihipertensi yang menghambat adrenergik harus dipantau tekanan darahnya secara teratur

- Pasien yang berusia lebih dari 40 tahun harus menjalankan pemeriksaan EKG
sebelum memulai terapi antidepresan trisiklik , dan pemeriksaan EKG selanjutnya perlu di
lakukan secara berkala

- Pemantauan keinginan untuk bunuh diri setelah pemberian obat antidepresan,


terutama dalam beberapa minggu pertama pengobatan.

- Melakukan wawancara klinis,menggunakan instrumen penilaian psikometri ,


mengukur sifat dan tingkat keparahan gejala depresi dan gejala yang terkait.

- Jika diberikan obat antidepresan dengan nama dagang yang

berbeda dari sebelumnya, pasien harus di pantau secara ketat terhadap kekambuhan dan
kemunculan kembali penyakit
Daftar Pustaka
Astuti, R.T., M. K. Amin, N. Purborini. 2018. Manajemen Penanganan Post Traumatic Disorder.
Magelang: Universitas Muhammadiyah Magelang.
Anxiety And Depression Association of America (AADA). 2018. Support Groups. tersedia
online di https://adaa.org/supportgroups [Diakses pada 22 mei 2019]
Anxiety Canada. 2019. Self Help – Cognitive-Behavioural Therapy (CBT). Tersedia online di
https://anxietycanada.com/articles/self-help-cognitive-behavioural-therapy-cbt/ [Diakses
pada 22 Mei 2019]
Baek, J, H., Andrew, A., Gustavo, K. 2014. Clinical Applications of Herbal Medicines for
Anxiety and Insomnia Targeting Patients with Bipolar Disorder. Journal of Psychiatry. 48
(8) : 705-714
Buckle, J. 2003. Clinical Aromateraphy: Essential Oil in Practice. London: Churcill Livingstone.
Cleveland Clinic. 2019. Guided Imagery. Tersedia online di
https://my.clevelandclinic.org/departments/wellness/integrative/treatments
services/guided-imagery [Diakses pada 22 mei 2019]
Drugs. 2018. Hydroxyzine. Diakses secara online di https://www.drugs.com/hydroxyzine.html.
[Diakses pada tanggal 18 Mei 2019].
Fradelos E.,dan Komini A.. 2015. The Use of Essential Oils as a Complementary Treatment for
Anxiety. American Journal of Nursing Science Vol 4(1) : 1-5.
Jain, R. 2011. Pengobatan Alternatif untuk Mengatasi Tekanan Darah. Jakarta: Gramedia
Kirkwood, G., Rampes, H., Tuffrey, V., Rchardson, J., dan Pilkington, K. 2005. Yoga for
Anxiety : A Systematic Review of The Research Evidence. Br J Sport Med vol 39 : 884
891.
Lee, Shim, dan Yang. 2009. Effects of acupuncture on chronic corticosterone-induced
depression-like behavior and expression of neuropeptida Y in the rats. Neuroscience
letters. Vol. 453:151-6.
Locke, B. L., Nell, K., and Cameron, G. S. 2015. Diagnosis and Management of Generalized
Anxiety Disorder and Panic Disorder in Adults. American Family Physician, 91(9).
Mao, J., Qing, S., Irene, S., Kenneth, R dan Sharon,X. 2014. Long-Term Chamomile Therapy of
Generalized Anxiety Disorder : A Study Protocol for A Randomized, Double-Blind,
Placebo-Controlled Trial. J Clin Trials. 4(5) : 1-8.
MayoClinic. 2019. OCD. Accessed at https://www.mayoclinic.org/diseases
conditions/obsessive-compulsive disorder/symptoms-causes/syc-20354432 [21 May
2019]
Nursalam. 2013. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis : Jakarta :
SalembaMedika.
Pionas. 2018. Pemberian Informasi Obat untuk Meningkatkan Kepatuhan Pasien. Diakses secara
online di http://pionas.pom.go.id/ioni/lampiran-6-petunjuk-praktis-penggunaan-obat
yang-benar/pemberian-informasi-obat-untuk. [Diakses pada tanggal 18 Mei 2019].
Ramaiah, 2007. All you wanted to know about hypertension. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer
Kelompok Gramedia
Sarifah, S. N. 2013. Gambaran Tingkat Kecemasan Mahasiswa Keperawatan saat Menghadapi
Ujian Skill Lab di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. UIN Sarif Hidayatullah
: Program Studi Ilmu Keperawatan
Sellakumar, GK. 2015. Effect Of Slow-Deep Breathing Exercise To Reduce Anxiet Among
Adolescent School Students In A Selected Higher Secondary School In Coimbatore,
India. Journal of Psychological and Educational Research Vol. 23(1):54-72.
Singh, Y.N. 2002. Therapeutical Potential of Kava in The Treatment of Anxiety Disorders. CNS
Drugs, Vol 16: 731-743.
Shelton, C. I. 2004. Diagnosis and Management of Anxiety Disorders. Tersedia di online
https://jaoa.org/article.aspx?articleid=2092999 [Diakses pada tanggal 22 Mei 2019].
Stuart, G. W. 2007. Buku Saku Keperawatan Jiwa Edisi 5. Jakarta : EGC.
Sukandar, Elin., Retnosari A., Joseph I., I Ketut A., Adji P., Kusnandar. 2008. ISO
Farmakoterapi. Jakarta: PT ISFI.
Tuso, P.J. 2002. The Herbal Medicine Pharmacy Update. The Permanente Journal. 6(4).
US Department of Health & Human Services. 2019. What Are Major Types of Anxiety Disorder.
Accessed at https://www.hhs.gov/answers/mental-health-and-substance-abuse/what-are
the-five-major-types-of-anxiety-disorders/index.html [21 May 2019]
U.S. Preventive Services Task Force Ratings. Tersedia Online di
https://www.uspreventiveservicestaskforce.org/Page/Name/us-preventive-services-task
force-ratings [Diakses pada 22 Mei 2019]
Vitahealth. 2006. Hipertensi. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum
Yunitawati dan Santi. 2014. Konseling Psikologi dan Kecemasan Pada Penderita Hipertiroid Di
Klinik Litbang Gaki Magelang. MGMI Vol. 6(1):53-62

Anda mungkin juga menyukai