Anda di halaman 1dari 2

Pembahasan evaluasi

Sebelum dibuat menjadi tablet, dilakukan evaluasi terhadap serbuk yaitu dilakukan uji
daya alir terhadap serbuk dan uji kompresibilitas. Uji daya alir terhadap serbuk dilakukan dengan
cara yaitu pertama-tama ditimbang serbuk sebanyak ± 25 gram, kemudian dimasukan kedalam
corong yang bagian bawahnya tertutup. Lalu tutup corong dibuka secara perlahan, dan biarkan
granul mengalir. Diamati waktu yang diperlukan sampai seluruh granul mengalir. Didapatkan
laju alir 2,5 gram/detik. Hasil dari pengujian daya alir serbuk tidak memenuhi persyaratan, yang
seharusnya daya alir tidak kurang dari 4 gram/detik. Daya alirnya buruk karena serbuknya
sangat kecil. Selain diukur laju alirnya, diukur pula sudut istirahatnya. Menghitung sudut
istirahat dengan cara mengukur diameter dan tinggi pada tumpukan granul, kemudian dimasukan
h
kedalam rumus tan α = . Didapatkan sudut istirahat sebesar 26,02°. Setelah itu, dilakukan uji
r
kompresibilitas. Pertama-tama dilakukan penimbangan serbuk sebanyak ± 25 gram. Kemudian
serbuk yang telah ditimbang dimasukan kedalam gelas ukur. Diketahui volume serbuk sebanyak
60mL, setelah itu alat dinyalakan selama 4 menit. Lalu, didapatkan volume serbuk setelah
dilakukan pengujian sebanyak 40mL. didapatkan hasil kompresibilitas 33,44%. Hasil dari uji
kompresibilitas yang baik menurut literatur adalah kurang dari 25%.
Setelah semua bahan selesai dikempa menjadi tablet, tablet kemudian dievaluasi.
Evaluasi tablet yang dilakukan meliputi pengujian keseragaman bobot, keseragaman ukuran, uji
kekerasan dan uji waktu hancur. Pengujian keseragaman bobot dilakukan terhadap 20 tablet
dengan menimbang masing-masing tablet satu per satu. Pengujian ini dilakukan untuk
memastikan bahwa bobot antar tablet yang dihasilkan seragam dan mengandung dosis zat aktif
yang sesuai dan seragam. Hasil pengujian uji keseragaman bobot menunjukkan bahwa dari 20
tablet yang ditimbang, bobot rata-ratanya adalah sebesar 0.1965 gram. Sesuai syarat yang
tercantum pada Farmakope Indonesia, untuk bobot tablet 151-300 mg nilai deviasi
maksimumnya adalah sebesar 15% untuk 1 tablet atau sebesar 225,4 mg dan nilai deviasi
maksimum untuk 2 tablet adalah sebesar 7,5% atau sebesar 211,24 mg. Didapatkan 1 tablet yang
menyimpang dari nilai deviasi maksimumnya yaitu tablet dengan berat 240 mg. Maka dari itu
diperlukan pengujian keseragaman bobot lebih lanjut.
Selanjutnya dilakukan evaluasi terhadap ukuran tablet dengan pengujian terhadap
diameter dan ketebalan. Dari hasil pengukuran diameter didapatkan rata-ratanya sebesar 0,84625
cm dan rata-rata pengukuran tebal sebesar 0,417 cm. Seluruh tablet yang diuji seragam
berdasarkan diameter dan tebalnya.
Kemudian evaluasi dilanjutkan terhadap kekerasan tablet. Diambil sebanyak 20 tablet
secara acak dan diuji kekerasannya dengan menggunakan alat hardness tester. Didapatkan 20
tablet memiliki kekerasan yang berbeda-beda dengan nilai maksimumnya adalah sebesar 67 N
sedangkan nilai minimumnya adalah sebesar 20 N. Rata-rata dari pengujian kekerasan adalah
sebesar 36,175 N. Faktor penyebab yang memungkinkan dari ketidakseragaman nilai kekerasan
tablet adalah kurang tercampurkannya bahan pengikat secara homogen didalam serbuk
dikarenakan tidak ada penambahan zat pewarna sehingga kehomogenan bahan tidak terlihat
secara jelas. Selain itu faktor penyebab yang memungkinkan adalah kurangnya tekanan pada saat
pengempaan dengan menggunakan alat pencetak tablet.
Selanjutnya dilakukan juga evaluasi terhadap kerapuhan tablet (uji friabilitas) untuk
mengetahui kekuatan tablet terhadap gesekan dan bantingan yang biasanya terjadi pada saat
proses distribusi. Pengujian ini dilakukan terhadap 5 tablet yang diambil secara acak kemudian
diuji dengan menggunakan alat friabilator. Berat awal dari 5 tablet yang diuji adalah sebesar 1,04
gram dan berat akhir setelah pengujian friabilitas adalah sebesar 1,04 gram. Hal ini menunjukkan
bahwa hasil friabilitas yang didapatkan adalah sebesar 0% dan memenuhi syarat yaitu dibawah
nilai 1%.
Setelah itu, dilakukan uji waktu hancur tablet. Dimasukan 5 buah tablet kedalam masing-
masing tabung yang ada dalam keranjang, dan pada masing-masing tabung yang berisi tablet
diberikan cakram. Posisi dari kelima cakram harus lah sama, agar bekerjanya bersamaan.
Kemudian keranjang dimasukan kedalam alat, dan menggunakan air dengan suhu 37º ± 2º.
Waktu hancur tablet dihitung mulai keranjang tercelup hingga terdapat lagi bagian tablet yang
tertinggal di atas keranjang. Seluruh tablet harus hancur pada waktu kurang dari 5 menit.
Didapatkan hasil dari pengujian uji waktu hancur tablet selama 17 detik.

Anda mungkin juga menyukai