Definisi
Paritas tinggi
merokok
Patofisiologi
Mengakibatkan terjadinya
regangan
Umur kehamilan
saat terjadi warna
perdarahan
Anamnesa
nyeri frekuensi
Pemeriksaan Fisik
Palpasi •
•
TFU rendah karena janin belum cukup bulan
Sering kesalahan letak janin
• Bagian terbawah janin belum turun
abdomen • Terasa bantalan pada segmen bawah rahim
terutama ibu yang kurus
KTG: kardiotokografi
K
Nilai jumlah perdarahan
S
A Perdarahan Aktif dan banyak SC
N
A Perdarahan sedikit atau berhenti, janin
A hidup, preterm ekspektatif &
pematangan paru
N
Pilihan terapi
Terapi konservatif
Terapi aktif
Terapi Kriteria :
Konservatif Kehamilan preterm
Belum ada tanda inpartu
Keadaan ibu baik
Hb nya normal
Janin masih hidup dan dalam keadaan baik
Rencana Penanganan
• Istirahat baring
• Pemeriksaan darah lengkap termasuk golongan darah dan faktor Rh
• Pemeriksaan USG
• Awasi perdarahan terus-menerus, TD, nadi dan DJJ
• Apabila ada tanda-tanda plasenta previa tergantung keadaan
pasien ditunggu sampai kehamilan 37 minggu selanjutnya
penanganan aktif
• Berikan tokolitik MgSO4 bila ada kontraksi sembari memberi
steroid dexamethason untuk mempercepat pematangan paru janin.
Terapi aktif
Cara vagina
Cara sectio
caesarea
Pervaginam
Versi Baxton Hicks
Untuk mengadakan tamponade plasenta
dengan bokong fetus. Jika versi Baxton Hicks
dilakukan ada fetus yang masih hidup, fetus
akan meninggal.
Persalinan
• Letak janin yang tidak normal, menyebabkan partus akan menjadi patologik
• Bila ketuban pada plasenta lateralis, ketuban pecah atau dipecahkan dapat
terjadi prolaps funikuli
• Sering dijumpai inersia primer
• Perdarahan ante dan post partum.
Janin
• Bayi prematus
• IUFD (perdarahan banyak dan syok)
• Asfiksia
• Trauma persalinan (akibat tindakan operatif)
Prognosis
Janin prematur
Plasenta previa
Mioma uteri
Panggul sempit
Kehamilan ganda
Letak janin dalam uterus bergantung pada proses adaptasi janin
terhadap ruangan dalam uterus. Pada kehamilan sampai kurang dari 32
minggu, jumlah air ketuban relatif lebih banyak, sehingga
memungkinkan janin bergerak dengan leluasa. Dengan demikian janin
dapat menempatkan diri dalam letak lintang atau pun presentasi
kepala,letak sungsang. Pada kehamilan triwulan terakhir janin tumbuh
dengan cepat dan jumlah air ketuban relatif berkurang. Dengan
demikian dapat dimengerti mengapa pada kehamilan belum cukup
bulan, frekuensi letak selain memanjang lebih tinggi, sedangkan pada
kehamilan cukup bulan, janin sebagian besar ditemukan dalam
memanjang dengan presentasi kepala. Sayangnya, beberapa fetus tidak
seperti itu.Sebagian dari mereka berada dalam letak lintang.
• kepala di sebelah kiri ibu
Menurut Letak • kepala di sebelah kanan ibu
Kepala
klasifikasi
Etiologi
Anamnesis
– Ibu tidak merasakan gerakan jnin dalam beberapa hari atau gerakan
janin sangat
berkurang
– Ibu merasakan perutnya bertambah besar, bahkan bertambah kecil atau
kehamilan
tidak seperti biasanya.
– Ibu belakangan ini merasa perutnya sering menjadi keras dan
merasakan sakit seperti mau melahirkan.
– Penurunan berat badan
– Perubahan pada payudara atau nafsu makan
Pemeriksaan fisik
• Inspeksi
– tidak kelhiatan gerakan-gerakan janin, yang biasanya dapat terlihat
terutama pada ibu yang kurus
– Penurunan atau terhentinya peningkatan bobot berat badan ibu
– Terhentinya perubahan payudara
• Palpasi
– Tinggi fundus uteri lebih rendah dari seharusnya tua kehamilan ; tdak
teraba gerakan-
gerakan janin
– Dengan palpasi yang teliti dapat dirasakan adanya krepitasi pada tulang
kepala janin.
• Auskultasi
– baik memakai stetoskop monoral maupun doptone tidak akan terdengan
denyut jantung janin
Pemeriksaan Lab
– reaksi biologis negative setelah
10 hari janin mati
– hipofibrinogenemia setelah 4-5
minggu janin mati
Pemeriksaan Tambahan
– Ultrasound: gerak anak tidak
ada
Penatalaksanaan
• Leher :
– Inspeksi : JVP 5-2 cmH2O,
• Status Obstetrikus :
– Muka : Chloasma gravidarum (-)
– Mammae : Membesar, areola dan papilla
mammae hiperpigmentasi (+)
Pemeriksaan Fisik
• Abdomen
• Inspeksi : Tampak perut membuncit kesamping
Linea mediana hiperpigmentasi (+), striae (-), sikatrik (-)
• Palpasi :
– L1 : Teraba fundus uteri kosong
– L2 : Teraba massa bulat, keras, disebelah kanan ibu
• Teraba massa besar, lunak, noduler disebelah kiri ibu
– L3 : Teraba kosong
– L4 : tidak dilakukan
• TFU : 25 cm TBA : - His : -
• Perkusi : Tidak dilakukan
• Auskultasi :
BU (+) N
DJJ : -
Pemeriksaan Fisik
• Genitalia
– Inspeksi : V/U tenang, PPV (+)
• VT :
Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium :
– Hemoglobin : 10,8 g/dl
– Leukosit : 31,6 %
– Hematokrit : 9.320 mm³
– Trombosit : 172.000 mm3
– HBsAg : (-) Negatif
– HIV : Non reaktif
DIAGNOSA
• Diagnosa :
– G1P0A0H0 Gravid preterm 30 – 31 minggu + HAP ec plasenta
previa totalis +letak lintang + IUFD
• Rencana :
Sectio caesarea
LAPORAN SC
• Pasien tidur telentang dalam spinal anastesi
• Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada
lapangan operasi
• Lapangan operasi dipersempit dengan duk
steril
• Dilakukan insisi secara tajam pada pfannenstel
sampai menembus peritoneum
• Abdomen dibuka tampak uterus gravid sesuai
palpasi dari luar
• Insisi pada SBR
• Bayi dilahirkan dengan cara meluksir kepala
29-12-2017 (10.30 WIB)
• O : KU Kes TD Nd Nfs T
Sdg CMC 100/7 0 88x/m 20x/m 37,9 0
Mata : Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik
Abdomen :
– Inspeksi : Perut tampak sedikit membuncit
– Palpasi : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi baik, NT (-), NL
(-)
– Perkusi : Timpani
– Auskultasi : BU (+) Normal
– kontraksi : baik
Genitalia :
– Inspeksi : V/U tenang, PPV (+)
– Lochea (+) normal
• A: P1A0H0 post SCTPP ai plesenta
previa totalis + letak lintang + IUFD
– Genitalia :
• Inspeksi : V/U tenang, PPV (+)
• Lochea (+) normal
• A: P1A0H0 post SCTPP ai plesenta previa totalis +
letak lintang + IUFD
• P:
– Asam mefenamat 500 mg 3x1 tab
– Vitamin C 50 mg 3x1 tab
– SF 300 mg 1x1 tab
– Cefadroxil 500 mg 2x1 cap
ANALISA KASUS
Laporan kasus ini membahasseorang pasien umur
22 tahun datang ke IGD RSUD Solok pada tanggal 29
Desember 2017 jam 06.30 WIB dengan keluhan keluar
darah yang banyak dari kemaluan berwarna merah terang
dan tidak disertai nyeri yang membasahi 3 kain sarung
sejak ±3 jam SMRS.
Dari anamnesa pasien primigravida, tidak haid
sejak ± 7 bulan yang lalu. HPHT 18 Mei 2017 (TP 25
Februari 2018). Dari pemeriksaan fisik, perut membuncit
mengarah kesamping, fundus uteri teraba kosong . Maka
pasien dalam kehamilan aterm 30-31 minggu.
Dari anamnesa didapatkan keluhan keluar
bercak darah dari kemaluan sejak 3jam yang lalu
SMRS. Warna merah segar, membasahi 3 helai kain
sarung, nyeri (-), Nyeri pinggang menjalar ke ari-ari
(-), keluar lendir campur darah dari kemaluan (-),
keluar air-air yang banyak dari kemaluan (-), keluar
darah yang banyak dari kemaluan (-), riwayat keluar
darah yang banyak sebelumnya dari kemaluan (-).
Maka pada pasien belum ada tanda-tanda inpartu.
Pada pemeriksaan fisik abdomen, Leopold
I , fundus uteri teraba kosong, sedangkan pada
Leopold II Teraba massa bulat, keras, disebelah
kanan ibu yang menggambarkan sebagai kepala
danTeraba massa besar, lunak, noduler
disebelah kiri ibu yang menggambarkan bokong
, pada Leopold III Teraba kosong, Leopold IV
tidak dilakukan. TFU 27 cm, TBA (-) His : (-),
Auskultasi : BU (+) N, DJJ : -
Pada pemeriksaan genitalia tampak : V/U
tenang, PPV (+), VT tidak dilakukan. Inspekulo:
Vagina : tumor (-), laserasi (-), fluksus (+) tampak
cairan berwarna merah menumpuk di formiks
posterior. Portio : nullipara, portio ukuran
sebesar jempol kaki dewasa, tumor (-), laserasi
(-), fluksus (+) tampak cairan berwarna merah
keluar di kanalis serviklais.
Berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang, maka diagnosa pada
pasien ini sudah benar yaitu HAP ec Plasenta previa
totalis pada G1P0A0H0 gravid preterm 30-31 minggu
letak lintang + IUFD dimana keadaaan ini dapat
mengancam ibu.
Penatalaksanaan yang dilakukan pertama kali
pada kasus ini yaitu di lakukan SCTPP dengan
diagnosa akhir P1A0H0 post SCTPP a/i HAP e.c
Plasenta Previa, totalis + letak lintang + IUFD.
•
KESIMPULAN
Plasenta previa merupakan plasenta yang
berimplantasi pada segmen bawah rahim sehingga
menutupi sebagian atau seluruh dari OUI. Dimana
plasenta previa memiliki klasifikasi yaitu, plasenta
previa totalis, plasenta previa marginalis, plasenta
previa partialis, dan plasenta previa letak rendah.
Penyebab terjadinya plasenta previa belum
diketahui secara pasti, dimana salah satu teori
mengemukakan salah satu penyebabnya ialah
vaskularisasi desidu yang tidak memadai yang
mungkin sebagai akibat dari proses radang atau
atrofi.
Plasenta previa juga merupakan salah satu
penyebab terjadinya letak lintang dalam
kehamilan. Letak lintang adalah suatu keadaan
di mana janin melintang di dalam uterus dengan
kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong
berada pada sisi yang lain. Plasenta previa dapat
menyebabkan pendarahan yang berat. Sehingga
diperlukan penaganan yang cepat dan tepat.
TERIMA KASIH