Anda di halaman 1dari 17

Moral Reasoning

By:Martina. SST., M.Kes


Moral dan Perilaku
• Moral berasal dari kata Latin “mores” yang berarti: Tata cara,
kebiasaan dan adat.
• Perilaku moral berarti perilaku yg sesuai dengan kode moral
kelompok social.
• Perilaku moral dikendalikan konsep-konsep moral
• Prilaku amoral atau non moral adl perilaku yg tidak sesuai dgn
harapan social yg disebabkan oleh ketidakacuhan thd harapan
social (pelanggaran sec tdk sengaja terhadap standar kelompok).
• Perilaku tak bermoral yaitu perilaku yg tidak sesuai dgn harapan
social, karena tdk setuju dgn standar social atau kurang memiliki
rasa wajib menyesuaikan diri dgn harapan social.
Definisi moral reasoning
• Moral adl tata cara dlm kehidupan atau adat istiadat yg
berhubungan dgn nilai-nilai susila, larangan, tindakan
salah ataupun benar dan juga mengacu pada baik
buruknya perilaku manusia Mukino, Purnomo dan
Suntoro, 2016.
• Menurut Falah 2006 dalam Al-Fithrie 2015 mengatakan
moral mrpk sikap mental dan emosional yg dimiliki
seseorang sbg anggota kelompok sosial dlm melakukan
tugas-tugas serta loyalitas pada kelompok.
• Moral reasoning mrpk suatu alasan sbg dasar seseorang
utk mengambil tindakan atau alasan sbg dasar seseorang
utk mengkritik atau membenarkan sebuah perbuatan
Gaffikin Lindawati, 2012.
3 Kerangka level dalam menilai Pertimbangan Moral

1 Pre-convensional level
• Pada tahap ini menunjukkan bahwa norma, aturan atau
harapan dari masyarakat belum dipahami sepenuhnya oleh
individu.
2 Convensional level
• Pada tahap kedua setiap individu sudah mampu memahami
norma dan aturan sesuai dgn harapan masyarakat, guru, orang
tua, dan tokoh masyarakat.
3 The post convensional level
• Pada level yg ketiga, individu dpt memahami norma, aturan,
serta harapan masyarakat berdasarkan prinsip moral yg
mendasarinya dan sdh mampu membuat keputusan moral dgn
mengutamakan prinsip moral yg dianutnya
Penalaran Moral
• Menurut Faisal 2007 Penalaran Moral
• Moral Reasoning dapat dinilai menggunakan Multidimensional
Ethics Scale (MES).
• MES secara spesifik mengidentifikasi rasionalisasi dibalik
alasan moral dan mengapa individu percaya bahwa tindakan
yang dilakukannya adalah etik.
• Jadi dapat disimpulkan bahwa Moral Reasoning adalah suatu
alasan yang mendasari seorang dlm melakukan tindakan,
apakah keputusan itu benar atau salah saat melaksanakan
audit
5 konstruk moral yang tercermin dalam MES
1 Justice or moral equity
• Konstruk ini menyatakan bahwa adanya keadilan moral
sebagai penentu tindakan yang dikatakan benar.
• Konstruk ini dicerminkan dalam tindakan seseorang itu adil
atau tidak adil, wajar atau tidak wajar, dan secara moral benar
atau tidak benar.
2 Relativism
• Konstruk ini beranggapan bahwa etika dan nilai-nilai bersifat
umum namun terikat pada budaya model penalaran
pragmatis.
• Konstruk ini juga dicerminkan dlm tidakan yg dilakukan oleh
seseorang sec kultural dpt diterima atau tidak dpt diterima
dan sec tradisional juga dpt diterima atau tidak dpt diterima.
Lanjutan
3 Egoism
• Konstruk ini menyatakan bahwa dlm memaksimalkan kesejahteraan,
setiap individu akan selalu berusaha dan memandang sebuah
tindakan adl etis jika memberikan keuntungan pribadi.
• Konstruk ini dicerminkan dlm tindakan seseorang menunjukkan
promosi tdk dari si pelaku dan menunjukkan personal yg
memuaskan atau tidak memuaskan si pelaku.
4 Utilitarianism
• Penalaran moral mrpk salah satu dari filosofi konsekuensi, hal ini
mrpk inti dari konstruk utilitarianism.
• Konsekuensi adl cara memaksimalkan manfaat dan meminimalkan
biaya.
• Konstruk ini dicerminkan dlm tindakan tertentu seseorang apakah
menghasilkan manfaat yg besar atau kecil dan tindakan tersebut
meminimalkan kerugian atau memaksimalkan keuntungan
Faktor yang Mempengaruhi Moral Reasoning

Menurut Kohlberg 2006 dalam Al-Fithrie 2015 terdapa 3 faktor


utama pada perkembangan moral, yaitu:
1 Kesempatan pengambilan peran Ketika seseorang terlibat
dalam situasi yang memungkinkan mereka untuk mengambil
perspektif sosial, maka perkembangan penalaran moralnya akan
meningkat.
• Perspektif sosial ini seperti situasi dimana seseorang sulit
untuk menerima ide, perasaan, opini, keinginan, kebutuhan,
hak, kewajiban, nilai, dan standar orang lain. 
Lanjutan

2 Situasi moral Lingkungan sosial dapat dikatakan sebagai


karakteristik dari hak dan kewajiban fundamental yang
didistribusikan dan melibatkan keputusan.
• Dalam beberapa lingkungan, setiap keputusan yang diambil
sesuai dengan aturan, tradisi, hukum, dan figur otoritas.
• Dalam lingkungan yang lain, setiap keputusan yang diambil
berdasarkan pertimbangan sistem yang tersedia.
• Situasi yang menstimulus orang untuk menunjukkan nilai
moral dan norma moral merupakan tahap dari penalaran
moral
Lanjutan

3 Konflik moral kognitif mrpk pertentangan penalaran moral yg


dihadapi oleh seseorang dengan penalaran moral orang lain.
• Dalam beberapa studi, seseorang akan bertentangan dengan
orang lain yang memiliki penalaran moral yang lebih tinggi
atau lebih rendah darinya.
• Setiap individu yg mengalami pertentangan dgn individu yg
memimiliki penalaran moral yg lebih tinggi menunjukkan
perkembangan penalaran moral yg lebih tinggi dari pada
individu yang mengalami pertentangan dengan individu lain yg
memiliki penalaran moral yg sama dengannya.
Etika moral dan nilai dalam praktik kebidanan

• Sikap etis profesional bidan akan mewarnai dalam setiap


langkahnya, termasuk dalam mengambil keputusan dalam
merespon situasi yang muncul dalam asuhan.
• Etik merupakan suatu pertimbangan yang sistematis tentang
perilaku benar atau salah, kebajikan atau kejahatan yang
berhubungan dengan perilaku.
• Klarifikasi nilai (Values) merupakan suatu proses dimana
seseorang dapat mengerti sistim nilai-nilai yang melekat pada
dirinya sendiri.
Fase Dalam Klarifikasi nilai-nilai yang perlu
dipahami oleh bidan :

1. Fase Pilihan
• a. Kebebasan memilih kepercayaan serta menghargai keunikan
setiap individu.
• b. Perbedaan dlm kenyataan hidup selalu ada asuhan yg
diberikan bukan hanya karena martabat seseorang tetapi
hendaknya perlakuan yg diberikan mempertimbangkan
sebagaimana kita ingin diperlakukan
• c. Keyakinan bahwa penghormatan terhadap martabat
seseorang akan mrpk konsekuensi terbaik bagi semua
masyarakat.
Lanjutan

2. Fase Penghargaan
• a. Bangga dan bahagia dengan pilihan sendiri (Anda merasa
senang bila mengetahui asuhan yang anda berikan dihargai
pasien atau klien serta sejawat atau supervisor memberikan
pujian atas keterampilan hubungan interpersonal yang
terjadi).
• b. Dapat mempertahankan nilai-nilai tersebut bila ada
seseorang yang tidak bersedia memperhatikan martabat
manusia sebagaimana mestinya.
Lanjutan

3. Fase Tindakan
• a. Gabungkan nilai-nilai tersebut ke dalam pekerjaan sehari-
hari.
• b. Upayakan selalu konsisten untuk menghargai martabat
manusia dalam kehidupan pribadi dan profesional sehingga
timbul rasa sensitif atas tindakan yang dilakukan.
Perilaku Etis Profesional
1. Pendekatan berdasarkan prinsip
• Menurut Becaump Childress ada empat pendekatan
prinsip yaitu :
• a. Tindakan sebaiknya mengarah sebagai penghargaan
terhadap kapasitas otonomi setiap orang.
• b. Menghindarkan berbuat sesuatu kesalahan
• c. Dengan murah hati memberikan sesuatu yang
bermanfaat dengan segala konsekuensinya.
• d. Keadilan menjelaskan tentang manfaat dan reiko
yang dihadapi.
Lanjutan
2. Pendekatan berdasarkan asuhan
• Perspektif asuhan yang meliputi :
• a. Berpusat pada hubungan interpersonal dalam
asuhan
• b. Meningkatkan penghormatan dan
penghargaan terhadap martabat klien atau ibu
sebagai manusia
• c. Mau mendengarkan dan dan mengolah saran-
saran dari orang lain.
• d. Mengingat kembali arti tanggung jawab moral.
Sekian
dan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai