Anda di halaman 1dari 9

JOB SHEET

Nama Perasat : VT (Vaginal Toucher/Vagina Toussei)


Mata Kuliah : Metodik Khusus

Referensi :

Bagian Obstetri & Ginekologi, 1983, Obstetri Fisiologi, Universitas Padjadjaran


Bandung, ELEMAN, Bandung.

JNPK-KR dkk, 2008, Asuhan Persalinan Normal (APN), HSP, Jakarta.

Sulistyawati Ari, 2011, Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan, Salemba Medika,
Jakarta.

DASAR TEORY
VT (Vaginal Toucher/Vagina Toussei)
1. VT (Vaginal Toucher/Vagina Toussei/periksa dalam) adalah memasukkan tangan ke
dalam jalan lahir ibu bersalin untuk memantau perkembangan proses persalinan. Hal
ini tidaklah mudah selain perlu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, tetapi juga
butuh perasaan.

2. Tujuan menentukan apakah pasien sudah sungguh-sungguh in partu atau belum,


menentukan keadaan yang menjadi tolak ukur dari rencana pimpinan persalinan,
menentukan ramalan persalinan dengan lebih tepat. Pada saat inpartu digunakan untuk
menilai apakah kemajuan proses persalinan sesuai dengan yang diharapkan, melihat
kondisi janin dan penurunan bagian terbawah dan melihat pembukaan servik dan
kondisi ketuban.
3. Bahaya pemeriksaan dalam (Vaginal Toucher) yaitu dapat menyebabkan perdarahan
yang hebat, peningkatan resiko terjadinya infeksi, enimbulkan his dan kemudian
terjadilah partus prematurus.
4. Kontraindikasi vagina toucher yaitu perdarahan, hymen intake, infeksi vagina, plasenta
previa, ketuban pecah dini, persalinan preterm.

PETUNJUK
1. Baca dan pelajari lembar kerja.
2. Siapkan alat-alat yang dibutuhlan dan susun secara ergonomis.
3. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet.
4. Bekerja secara hati-hati dan teliti.
KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur pekerjaan
2. Perhatikan keadaan umum klien pada saat melakukan VT dan setelah VT.
3. Perhatikan kondisi alat sebelum bekerja untuk menilai kelayakan penggunaannya.
4. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas.
5. Desinfeksi menggunakan kapas air matang ( DTT)

PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN

1. Persiapan ibu dan keluarga


2. Memastikan kebersihan ibu, sesuai prinsip Pencegahan Infeksi (PI)
a. Perawatan sayang ibu
b. Pemberian dukungan psikologis
3. Persiapan penolong
a. Perlengkapan APD
b. Mencuci tangan (sekitar 15 detik)
4. Persiapan peralatan
a. Ruangan
b. Tempat tidur
c. Perlak
d. Tirai
e. Handscoon
f. Masker
g. Nearbekken
h. Kom
i. Air DTT\
j. Kapas kering

Obyektif Perilaku Mahasiswa

1. Setelah mengikuti pratikum, mahasiswa dapat menyiapkan alat untuk melakukan VT sesuai
dengan pedoman yang telah diberikan
2. Mahasiswa dapat melakukan VT sesuai dengan prosedur yang ada pada jobsheet.

KESELAMATAN KERJA

1. Patuhi prosedur pekerjaan


2. Bertindak lembut dan berhati-hati pada saat melakukan
3. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau dan sistematis oleh petugas
PROSEDUR PELAKSANAAN

No PROSEDUR TINDAKAN KETERANGAN

1 Mengucapkan salam dan Basmallah

2 Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan di


dekat ibu secara ergonomis :

a. Handscoon
b. Masker
c. Nearbekken
d. Kom
e. Air DTT
f. Kapas kering
g. Larutan klorin dalam tempatnya
h. Tempat sampah

Memberi salam dan memperkenalkan


3
diri

4. Percaya diri
5. Merespon keadaan ibu

Menjelaskan prosedur dan tujuan


6.
tindakan
Mencuci tangan menggunakan sabun di
7.
bawah air mengalir.

8. Anjurkan ibu untuk rileks

Pastikan privasi ibu terjaga selama


9.
pemeriksaan dilakukan

Minta ibu berbaring terlentang dengan


10.
lutut ditekuk dan paha dibentangkan
11. Gunakan sarung tangan steril saat
melakukan pemeriksaan.

12. Bersihkan vagina ibu dengan kapas DTT


yang dicelupkan ke air DTT/larutan
antiseptic. Basuh labia secara hati-hati,
seka dari bagian depan ke belakang
untuk menghindarkan kontaminasi feses
(tinja).

13. Periksa genitalia eksterna, perhatikan


apakah ada luka atau massa (benjolan)
termasuk kondilomata, varikositas vulva
atau rectum, atau luka parut diperineum.

14. Nilai cairan vagina dan tentukan apakah


ada bercak darah, perdarahan
pervaginam atau mekonium.

a. Jika ada perdarahan pervaginam, jangan lakukan


pemeriksaan dalam.

b. Bila ketuban sudah pecah, lihat warna dan bau air


ketuban. Jika terlihat pewarnaan mekonium, nilai
apakah kental atau encer dan periksa DJJ.

c. Jika mekonium encer dan DJJ normal, teruskan


memantau DJJ dengan seksama menurut petunjuk
pada partograf.

d. Jika ada tanda-tanda akan terjadi gawat janin,


lakukan rujukan segera.

e. Jika mekonium kental, nilak DJJ dan rujuk segera.

f. Jika tercium bau busuk, mungkin telah terjadi


infeksi
15. Dengan hati-hati buka labiya mayora
denagn tangan yang dominan untuk
mempermudah melakukan VT.

16. Masukkan denagn hati-hati jari telunjuk


yang diikuti oleh jari tengah.

a. Jangan mengeluarkan kedua jari tersebut sampai


pemeriksaan selesai dilakukan.

b. Jika selaput ketuban belum pecah, jangan


melakukan tindakan amniotomi (merobeknya).
Alasannya amniotomi sebelum waktunya dapat
meningkatkan resiko infeksi terhadap ibu dan bayi
serta gawat janin

17. Nilai portio uteri : konsistensi (lunak,


kaku) dan posisi.

18. Nilai pembukaan dan penipisan serviks.

19. Pastikan tali pusat dan atau bagian-


bagian kecil (tangan atau kaki) tidak
teraba pada saat melakukan periksa
dalam. Jika teraba maka ikuti langkah-
langkah gawat darurat dan segera rujuk.
20. Nilai penurunan bagian terbawah janin
dan tentukan apakah bagian tersebut
telah masuk ke dalam rongga panggul.

21. Jika bagian terbawah adalah kepala,


pastikan penunjuknya (Ubun-ubun
kecil,ubun-ubun besar atau frontanela
magna) dan celah (sutura) digitalis untuk
menilai derajat penyusupan atau
tumpang tindih tulang kepala dan apakah
ukuran kepala janin sesuai dengan
ukuran jalan lahir.

22. Lakukan penilaian penurunan kepala


terhadap bidang Hodge. Jika bagian
terbawah janin adalah bokong, maka
lakukan penilaian penurunan bokong
sampai dengan SIAS.

23. Jika pemeriksaan terbawah sudah


lengkap, keluarkan kedua jari
pemeriksaan secara hati-hati.

24. Bereskan semua peralatan yang sudah


digunakan.
25. Celupkan sarung tangan kedalam larutan
klorin 0.5 lepaskan kedua sarung tangan
tadi secara terbalik.

26. Cuci kedua tangan dengan sabun dan air


mengalir dan segera keringkan dengan
handuk yang bersih dan kering.

27. Memberitahukan ibu bahwa pemeriksaan


telah berhasil dilakukan

28. Mendokumentasikan hasil tindakan


Dosen Pengampu

(Anita, S. SiT, MPH)

Anda mungkin juga menyukai