Anda di halaman 1dari 14

JOB SHEET

NAMA KETRAMPILAN

Manual Plasenta

MATA KULIAH

ASKEB IV (Patologi)

WAKTU

: 60 Menit

DOSEN

Najmiyati

OBYEKTIF PERILAKU SISWA


1. Tanpa melihat job sheet, mahasiswa mampu mempersiapkan bahan, alat dan
perlengkapan untuk tindakan manual plasenta secara ergonomis
2. Tanpa melihat job sheet Mahasiswa mampu melakukan manual plasenta sesuai
standar
REFERENSI

1. Varney, Helen. Buku Ajar Asuhan Kebidanan . Edisi 4 vol 2. Jakarta. EGC,
2008; 1170-1171
2. JNPK-KR. Asuhan Pesalinan Normal Asuhan Esensial Persalinan . Edisi
Revisi. Cetakan ke-3. Jakarta. JNPK-KR, 2007; 128-130
3. Cunningham, Gary. Obstetri Williams. Edisi 21. Jakarta. EGC, 2006;
707-708

TEORI SINGKAT
Kala III persalinan adalah periode waktu yang dimulai ketika bayi lahir dan
berakhir pada saat plasenta seluruhnya sudah dilahirkan, yang berlangsung tidak
lebih dari 30 menit. Jika plasenta belum lahir setelah 30 menit setelah bayi lahir
maka kejadian tersebut dinamai retensio plasenta, sehingga diperlukan tindakan
segera plasenta manual yaitu tindakan untuk melepas plasenta secara manual
(menggunakan tangan) dari tempat implantasinya dan kemudian melahirkannya
keluar dari kavum uteri untuk mencegah terjadinya perdarahan hebat pada ibu
yang dapat mengancam keselamatan ibu.
Dalam melakukan manual plasenta terdapat istilah istilah yang perlu
diketahui:
Retensio plasenta

: plasenta belum lahir setelah 30 menit

Avulsi

: Plasenta terlepas dari tempat implantasinya

Plasenta akreta

: Plasenta yang berimplantasi sampai lapisan miometrium

Dorso-kranial

: Menekan uterus kearah lumbal dan kepala ibu

Lithotomi

: Posisi berbaring terlentang dengan mengangkat kedua


kaki dan menariknya kearah perut
PETUNJUK

1. Baca dan pelajari lembar kerja atau job sheet dan daftar tilik.
2. Siapkan alat dan bahan yang di butuhkan dalam melakukan manual plasenta
3. Ikuti petunjuk instruktur/pembimbing.
4. Tanyakan kepada instruktur/pembimbing tentang hal-hal yang kurang di
mengerti dalam pelaksanaan praktik.

KESELAMATAN KERJA

1.

Pastikan privasi klien terjaga

2.

Lakukan pencegahan infeksi

3.

Lakukan tindakan secara hati-hati

4.

Perhatikan keadaan umum pasien

5.

Lakukan tindakan sesuai dengan prosedur pelaksanaan dengan benar dan


tepat
PEKERJAAN LABORATORIUM

1. BAHAN :
1.

Phantom panggul wanita

2.

Plasenta
2. PERALATAN
1.

Handscoen panjang steril :1

2.

Handscoen pendek steril :3

3.

Klem : 1

4.

Spoit 3 cc : 1

5.

Kateter karet : 1

6.

Infus set dan abocat 16-18 : masing-masing 1


7. Medika mentosa: Antibiotik (Ampicillin 2 gr, Sefazolin 1 gr, Metronidazol
500 mg), Uterotonika (Oxytocin, Ergometrin), Cairan Infus (RL, NaCl 0,9
%), Anastesi : Diasepam 10 mg (bila perlu)

8.

Bak instrument : 1
9. Set perlindungan dari infeksi (kacamata google, masker, skort, penutup
kepala, sepatu)

10.

Handuk bersih : 1

11.

Bengkok : 1

12.

Kom sedang + kapas DTT

13.

Kom sedang + kassa steril

14.

Larutan antiseptik : Betadhin

15.

Larutan klorin 0,5 %

3. PERLENGKAPAN
1. Tensimeter dan stateskop
2. Tempat plasenta
3. Tempat sampah basah, kering dan tajam
4. Sabun cair untuk cuci tangan
5. Standar infus

PROSEDUR PELAKSANAAN

N
O
1.

LANGKAH-LANGKAH

GAMBAR

Lakukan Informed Consent


Key Point
Berikan penjelasan tentang tindakan
yang akan dilakukan dengan bahasa yang
mudah dimengerti

2.

Persiapkan bahan, peralatan dan


penolong
Key Point
Susun peralatan secara ergonomis

3.

Siapkan

posisi

pasien

pada

bed

ginekologi dengan posisi lithotomi


Key point:

Jaga privasi pasien

4.

Cuci Tangan
Key Point
Lepaskan semua perhiasan
Gunakan teknik cuci tangan 7
langkah

5.

Berikan anatesi
verbal/analgesia/perrectal sedative
Key point
Lakukan secara perlahan-lahan

6.

Pakai sarung tangan


Key Point
Pakai sarung tangan panjang pada
tangan kanan, lakukan secara cepat,
perhatikan pencegahan infeksi

7.

Periksa kandung kemih


Key Point
Pastikan kandung kemih kosong dengan
melakukan kateterisasi
Kandung

kemih

menghambat

yang

penuh

pengangkatan

akan

plasenta,

serta menghambat kontraksi dan posisi


uterus yang tepat
8.

Jepit tali pusat pada jarak 5-10 cm


dari vulva
Key Point
Memegang tali pusat lebih dekat ke
vulva akan mencegah avulsi, tegangkan
dengan satu tangan sejajar lantai

9.

Masukkan tangan kedalam vagina


Key Point
Tangan masuk secara obstetrik dengan
menelusuri sisi bawah tali pusat

10
.

Pindahkan tangan bagian luar untuk


menahan fundus
Key Point
Menahan fundus uteri memiliki tujuan
untuk mengendalikan mobilitas uteri
dan

berfungsi

sebagai

penyeimbang

terhadap

berada

dalam

di

dorongan

tangan

uterus.

yang
Sambil

menahan fundus uteri masukkan tangan


dalam

hingga

kavum

uteri,

sampai

tempat implantasi plasenta

11
.

Tentukan tempat implantasi plasenta


Key Point
Bentangkan tangan secara obstetrik
menjadi datar seperti memberi salam,
jari-jari tangan merapat, temukan tepi
plasenta bagian bawah

12
.

Perluas pelepasan plasenta


Key Point
Geser tangan kekanan dan kiri, sambil
digeserkan keatas (kranial ibu) hingga
semua perlekatan terlepas dari dinding
uterus, curigai adanya plasenta akreta
jika plasenta sulit dilepaskan. Lakukan
secara hati hati.

13
.

Lahirkan plasenta
Key Point
Pindahkan

tangan

luar

dari

fundus

kesupra simfisis, lakukan penekanan


uterus
plasenta

kearah

dorsokranial

dilahirkan.

Bawa

setelah
seluruh

plasenta keluar saat itu juga, jangan


hanya menarik satu lembaran saja

14
.

Letakkan plasenta ditempatnya


Key Point
Untuk memudahkan dalam pemeriksaan
kelengkapan placenta

15
.

Periksa kelengkapan plasenta


Key Point
Periksa kedua sisi placenta baik
bagian maternal dan fetal
Pastikan selaput lengkap dan utuh
Masukkan placenta ketempat yang
tersedia

16
.

Berikan 0,2 mg ergometrin IM untuk


membantu

kontraksi

uterus

Key point:
17
.

Lakukan aspirasi
Periksa ibu dan lakukan penjahitan
bila ada robekan servik atau vagina
juga episiotomi
Key point:

18
.

Observasi keadaan umum pasien


Periksa Kembali Tanda vital

ibu

Key Poin :
Periksa

dengan

Seksama

19
.

Dekontaminasi sarung tangan


Key Point
Lepaskan

sarung

tangan

secara

terbalik, rendam dalam larutan klorin


0,5 % selama 10 menit

20
.

Cuci tangan
Key Point
Cuci tangan dengan sabun dan air
bersih mengalir

21
.

Monitor perdarahan pervaginam dan


memeriksa tanda-tanda vital

Setiap

15

menit

pada

jam

pertama
22
.

Setiap 30 menit pada jam kedua.


Pastikan bahwa uterus berkontraksi.
Key Point
Berkontraksinya uterus dengan baik
akan mencegah perdarahan

23
.

Berikan therapy
Key point:
Lakukan secara hati-hati.

10

24
.

Dokumentasikan
Key Point
Catat

semua

dilakukan

tindakan

dan

hasil

yang

dari

telah

tindakan

tersebut

EVALUASI

Masing-masing mahasiswa mendemonstrasikan manual plasenta, dan nilai secara


obyektif dengan daftar tilik

Nama Mahasiswa

Kelas/semester

Tanggal Penilaian

Tempat

Nilailah setiap kinerja langkah yang diamati dengan member tanda check list ()
skala dengan kriteria sebagai berikut :

11

Angka
penilaian
1 ( satu )

Kemampuan yang dimiliki mahasiswa dalam langkah kerja


Langkah tidak dikerjakan atau
Langkah pekerjaan tidak dilakukan dengan benar atau tidak sesuai dengan
urutan.

2 ( dua )

Langkah pekerjaan dilakukan dengan benar dan berurutan, tapi kurang


tepat dan memerlukan pengamatan instruktur/pelatih

3 ( tiga )

Setiap langkah dikerjakan dengan benar tanpa ragu dan tanpa bantuan
instruktur

NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

11

12
13

LANGKAH KEGIATAN

SKALA
2

Berikan penjelasan tentang tindakan yang akan dilakukan dengan


bahasa yang mudah dimengerti
Persiapkan bahan, peralatan dan penolong
Siapkan posisi pasien pada bed ginekologi dengan posisi lithotomi
dengan menjaga privasi klien
Cuci Tangan dengan menggunakan teknik cuci tangan 7 langkah
Berikan anatesi verbal/analgesia/perrectal sedative .
Pakai sarung tangan (panjang) pada tangan kanan, lakukan secara
cepat, perhatikan pencegahan infeksi
Pastikan kandung kemih kosong dengan melakukan kateterisasi
Jepit tali pusat pada jarak 5-10 cm dari vulva (tegangkan dengan satu
tangan sejajar lantai)
Masukkan tangan kedalam vagina (secara obstetrik) dengan
menelusuri sisi bawah tali pusat
Pindahkan tangan bagian luar untuk menahan fundus
sambil masukkan tangan dalam hingga kavum uteri, sampai tempat
implantasi plasenta
Tentukan tempat implantasi plasenta dengan membentangkan tangan
secara obstetrik menjadi datar seperti memberi salam, jari-jari tangan
merapat, temukan tepi plasenta bagian bawah
Perluas pelepasan plasenta dengan geser tangan kekanan dan kiri,
sambil digeserkan keatas (kranial ibu) hingga semua perlekatan
terlepas dari dinding uterus, curigai adanya plasenta akreta jika
plasenta sulit dilepaskan (secara hati hati).
Pindahkan tangan luar dari fundus kesupra simfisis, lakukan
penekanan uterus kearah dorsokranial setelah plasenta dilahirkan.

12

14
15
16.
17.
18.
19.
20.
21.

22.
23.
24.

Bawa seluruh plasenta keluar saat itu juga, jangan hanya menarik
satu lembaran saja
Letakkan plasenta ditempatnya
Periksa kelengkapan plasenta dan masukkan ketempat yang telah
tersedia
Berikan 0,2 mg ergometrin IM untuk membantu kontraksi uterus
Periksa ibu dan lakukan penjahitan bila ada robekan servik atau
vagina juga episiotomi
Periksa kembali tanda vital ibu
Dekontaminasi sarung tangan dengan melepaskannya secara
terbalik, rendam dalam larutan klorin 0,5 % selama 10 menit
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih mengalir
Monitor perdarahan pervaginam dan memeriksa tanda-tanda vital
Setiap 15 menit pada jam pertama
Setiap 30 menit pada jam kedua.
Pastikan bahwa uterus berkontraksi.
Berikan therapy
Dokumentasikan hasil asuhan

CATATAN

: Nilai

Jumlah x 100
57

Kriteria keberhasilan mahasiswa adalah mahasiswa mampu melakukan


keterampilan teknik pencabutan infus sesuai dengan urutan langkah kerja
pada check list berdasarkan standar :
A.
B.
C.
D.
E.

80 100
68 79,9
56 67,9
45 55,9
0 44,9

Kriteria kelulusan :
Memperoleh nilai (B), jika tidak mahasiswa wajib mengulang tindakan
tersebut.

13

Kendari,
2011

Mengetahui

Pembimbing

Mahasiswa

14

Anda mungkin juga menyukai