Anda di halaman 1dari 25

F A K T O R - F A K T O R YA N G M E M P E N G A R U H I

PERSALINAN

1. Dinda Maulyda
2. Dita Sianina Meryani
3. Indah Tiara Nissa

PASSENGER
4. Isnawati
5. Mahmudah

(PENUMPANG)
6. Mauludia Dewi
7. Netty Amalia
8. Riani Hikmah
9. Robiatul Adaiyah
10. Perra Rachmawati
11. Sopya Jumianti
A . PA S S E N G E R ( P E N U M PA N G )

Cara penumpang (passenger) atau janin bergerak di sepanjang jalan lahir merupakan akibat
interaksi beberapa faktor, yakni ukuran kepala janin, presentasi, letak, sikap dan posisi janin.
Karena plasenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap sebagai penumpang yang
menyertai janin.
1. Ukuran Kepala Janin
Karena ukuran dan sifatnya relatif kaku, kepala janin sangat mempengaruhi
proses persalinan. Dalam persalinan, setelah ketuban pecah, pada periksa dalam
fontanel dan sutura di palpasi untuk menentukan presentasi, posisi dan sikap
janin. Dua fontanel yang paling penting adalah fontanel anterior dan posterior.
Fontanel yang lebih besar yakni fontanel anterior berbentuk seperti intan dan
terletak pada pertemuan sutura sagitalis, sutura koronalis dan frontalis.
b. Ukuran Badan Janin

1) Bahu
a) Jarak antara kedua akromion 12 cm.
b) Lingkaran bahu 34 cm.

2) Bokong
a) Lebar bokong ( diameter
intertrokanterika) 12 cm.
b) Lingkaran bokong 27 cm.
2. Presentasi dan Posisi Janin
Presentasi adalah bagian janin yang pertama kali memasuki
PAP dan terua melalui jalan lahir saat persalinan mencapai
aterm. Tiga presentasi janin yang utama ialah :
a. Kepala ( kepala lebih dulu ), 96%
b. Sungsang (bokong lebih dulu ), 3 %
c. Bahu, 1%
3. Letak Janin

Letak adalah hubungan antara sumbu panjang (punggung) janin


terhadap panjang (punggung) ibu. Ada dua macam letak:

a. Memanjang atau vertikal, dimana sumbu panjang janin paralel


dengan sumbu panjang ibu. Letak memanjang dapat berupa
presentasi kepala atau presentasi sacrum (sungsang). Presentasi ini
tergantung pada struktur janin yang pertama memasuki panggul
ibu.
a. Melintang atau horizontal, dimana sumbu panjang
janin membentuk sudut terhadap sumu panjang ibu.
4. Sikap Janin
Sikap adalah hubungan bagian tubuh janin yang satu dengan bagian tubuh yag lain. Janin
mempunyai postur tubuh yang khas (sikap) saat berada didalam Rahim. Hal ini sebagian
merupakan akibat pola pertumbuhan janin dan sebagian akibat penyesuaian janin terhadap
bentuk rongga rahim.
5. Posisi Janin

Posisi adalah hubungan antara bagian


presentasi (oksiput, sakrum, mentum atau dagu,
sisnsiput atau puncak kepala yang defleksi atau
menengadah) terhadap empat kuadran panggul
ibu. Posisi dinyatakan dengan singkatan
misalnya uuk, Kidep (ubun-ubun kecil kiri
depan), muka, dsb. Uuk dep. Engagement
menunjukan bahwa diameter transversa
terbesar bagian presentasi telah memasuki PAP.
1. Plasenta
Plasenta atau ari-ari
merupakan sebuah organ
yang luar biasa, plasenta
terdiri dari 200 lebih
pembuluh dan vena halus,
berbentuk mirip gumpalan
hati mentah. Warnanya
merah tua dan terbagi
dalam 15-20 tonjolan
cotyledon, yang merupakan
villi atau tonjolan
berbentuk jari.
a. Tugas-Tugas Plasenta
Plasenta memiliki 4 fungsi:
1. Mmengirimkan gizi dan oksigen dari darah ibu pada janin.
2. Membawa karbondioksida dan sisa-sisa pembuangan janin kembali ke
darah ibu.
3. Membentuk penahanan untuk infeksi dan obat-obatan tertentu. Tapi
virus rubella dan aspirin dosis tinggi dapat menembus pertahanan
plasenta. Antibodi dari darah ibu juga dapat menembus plasenta dan
memberikan kekebalan terhadap penyakit tertentu sesaat setelah
persalinan.
4. Mengeluarkan hormon, terutama human chorionic gonadotropin (HCG),
progesteron dan ekstrogen
b. Kelainan Bentuk dan Bobot Plasenta
Bentuk plasenta yang normal ialah ceper dan bulat,
dengan diameter 15-20 cm dan tebal 1,5-3 cm, berat kurang
lebih 500 gram. Kadang-kadang ditemukan plasenta yang
kecil pada wanita dengan tekanan darah diastolik 100
mmHg seperti pada preeklamsi berat.
1) Kelainan Implantasi
Plasenta biasanya melekat pada dinding belakang atau depan rahim dekat fundus.
Kalau implantasinya rendah, yaitu di segmen bawah rahim dan menutup sebagian atau seluruh
ostium internum maka disebut sebagai plasenta previa (prae=depan, vias=jalan), jadi artinya didepan
jalan lahir atau menutup jalan lahir . Kalau jonjot-jonjot tersebut menyerbu kedalam dinding rahim
lebih dari batas, maka disebut plasenta akreta.
2) Penyakit-Penyakit Pada Plasenta
Infrak plasenta.
Yang dimaksud dengan infrak plasenta adalah bagian-bagian yang berwarna keputihan, noduler dan
keras yang terletak baik pada permukaan fetal, maternal atau kedua-duanya. Ada beberapa jenis infrak
plasenta, antara lain :
Infrak subkorial seperti pada plasenta marginata atau sirkumvalata
Infrak noduler pada permukaan fetal, jenis ini biasanya tidak mempunyai arti klinis
Infrak yang luas dan tebal dan kotiledon. Dalam hal ini bisa terjadi gangguan nutrisi, sehingga janin
lahir dengan berat badan yang lebih kecil (small for date) atau mati dalam kandungan
3) Klasifikasi Pada Plasenta
Klasifikasi tersebut terletak pada bagian atas desidua baalis terutama sekitar
tertanamnya villi, yang sebelumnya telah mengalami degenerasi fibrin. Kelainan ini
tidak mempunyai arti hanya dapat digunakan sebagai penentuan lokasi plasenta
secara radiologi.

4) Tumor Plasenta
Yang termasuk tumor plasenta adalah mikrosoma fibrosum, hemangionoma,
korioangioma, mola hidatidosa dan kariokarsinoma. Sepertiga dari tumor plasenta
berkaitan dengan hidramnion prematuritas sehingga angka kematian perinatal tinggi
5) Disfungsi Plasenta
Yang dimaksud dengan difungsi
plasenta adalah keadaan dimana
plasenta, baik secara anatomi
maupun fisiologi tidak mampu untuk
memberi makan dan oksigen pada
fetus juga untuk mempertahankan
pertumbuhan dan perkembangan
secara normal.
6) Air ketuban
a. Etiologi
Ketuban adalah salah satu bagian dari sistem pendukung kehidupan bayi. Cairan
ketuban terbentuk sekitar 12 hari setelah pembuahan. Cairan ketuban diproduksi
oleh sel-sel trofoblas, kemudian akan bertambah dengan produksi janin, yaitu air seni
janin. Sejak usia kehamilan 12 minggu, janin mulai minum air ketuban dan
mengeluarkannya kembali dalam bentuk air seni.
b. Fungsi Air Ketuban
Air ketuban atau cairan amnion adalah cairan yang terdapat dalam ruangan yang diliputi selaput
janin. Sewaktu dalam kandungan janin/bayi berenang dalam air ketuban.
Fungsi air ketuban,air ketuban berfungsi antara lain untuk :
Sebagai pelindung yang akan menahan janin dari trauma akibat benturan
Melindungi dan mencegah tali pusat dari kekeringan, yang dapat menyebabnya mengerut sehingga
menghambat penyaluran oksigen melalui darah ibu ke janin
Beperan sebagai cadangan cairan dan sumber nutrien bagi janin untuk sementara
Memungkinkan janin bergerak lebih bebas, membantu sistem pencernaan janin, sistem otot dan
tulang rangka serta sistem pernapasan janin agar berkembang dengan baik
Menjadi inkubator yang sangat istimewa dalam menjaga kehangantan disekitar janin
Selaput ketuban dengan cairan ketuban didalamnya merupakan penahan janin dan rahim terdapat
kemungkinan infeksi
Pada waktu persalinan,air ketuban dapat meratakan tekanan atau kontraksi di dalam rahim,
sehingga leher rahim membuka dan saat kantung ketuban pecah, air ketuban yang keluar sekaligus
akan membersihkan jalan lahir
Pada saat kehamilan, air ketuban juga bisa digunakan untuk mendeteksi kelaianan yang dialami
janin, khususnya yang berhubungan dengan kelainan kromosom.
Kandung lemak dalam air ketuban dapat menjadi penanda janin sudah matang atau lewat waktu.
c. Kelainan Air Ketuban
Air ketuban sedikit (Oligohidramnion)
Oligohidroamnion adalah suatu keadaan dimana air ketuban
kurang dari normal, jika air ketuban kurang dari 500 CC.Ada
beberapa definisi oligohidramnion yang dipakai diantaranya :
Berkurangnya volum air ketuban (VAK).
Volumenya kurang dari 500 CC saat usia 32-36 Minggu.
Ukuran satu kantong (kuadran) < 2 cm.
Amniotic fluid index (AFI) < 5 cm atau < presentil kelima.
Volume air ketuban tergantung dari usia
kehamilan, sehingga definisi terbaik adalah <
presentil kelima.Volume air ketuban meningkat
secara stabil saat kehamilan,volumenya sekitar
30 cc pada 10 minggu dan mencapai puncaknya 1
liter pada 34-36 minggu, yang selanjutnya
berkurang, Rata-rata sekitar 80 cc pada 40
minggu.Pengurangan volume maksimal bisa
mencapai 150 cc/minggu pada usia hamil 38-43
minggu
Air ketuban berlebihan/banyak (Polihidramnion ) = Hidramnion

Pengertian Pilohidramnion adalah suatu keadaan dimna jumlah air ketuban jauh lebih banyak
dari normal,biasnya lebih dari 2 liter ( Rustam muchar,1998 : 252).

Air ketuban yang paling banyak pada minggu ke-38 ialah 1030 cc
pada akhir kehamilan tinggal 790 cc
dan terus berkurang sehingga pada minggu ke-43 hanya 240 cc
Pada akhir kehamilan seluruh air ketuban diganti dalam 2 jam berhubung adanya produksi
dan pengaliran
Apabila melibihi 2000c cc, disebut poliidramnion atau dengan singkat hidramnion
Kita mengenal 2 macam hidromnion, yaitu :

Hidramnion yang kronis


Dimana perubahan air ketuban terjadi secara perlahan-lahan dan berangsur-angsur selama
beberapa minggu atau bulan. Ini merupakan bentuk yang paling umum terjadi dan biasanya terjadi
pada kehamilan lanjut.

Hidranmion yang akut


penambahan air ketuban terjadi dalam beberapa hari. Biasanya terjadi pada kehamilan muda pada
bulan ke-4 atau ke-5 (Rustam muchtar,1998 : 52 )

Hidromnion sering terjadi pada :


Cacat janin terutama pada anensefal dan atresia esofagus
Kehamilan kembar
Beberapa penyakit seperti diabetes, preeklamsia, eklampsi,eritroblastosis fetalis
otot uterus
Gejala-gejala disebabkan oleh tekanan oleh uterus yang sangat besar pada alat sekitarnya
maka timbul :

1. Sesak nafas
2. Edema labia, vulva, dan dinding perut
3. Regangkan dinding rahim sendiri menimbulkan nyeri.
4. Gejala-gejala lebih menonjol pada hidramnion yang akut.
5. Palpasi anak sulit.
6. Bunyi jantung sulit terdengar

Anda mungkin juga menyukai