Dosen Pengampu
Siti Fatimah, S.ST
Oleh
Elva Yusanti (161540111008)
Erpina (161540111009)
KATA PENGANTAR
Segala Puji Bagi Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, shalawat dan salam kita
haturkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw beserta keluarga dan para sahabat beliau,
serta pengikut beliau hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, atas karunia dan rahmat yang diberikan kepada kami, sehingga makalah ini
dapat disusun dan diselesaikan berdasarkan waktu yang telah diberikan. Makalah ini berjudul
“INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)”.
Dalam kesempatan ini kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ibu Siti Fatimah,
S.ST Selaku dosen mata kuliah Asuhan Kebidanan Kehamilan. serta teman-teman yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini baik itu bantuan tenaga, pikiran,dan
waktunya, serta pihak-pihak lain Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam
makalah ini. Oleh karena itu, kami berharap pembaca bisa memberikan kritik dan saran-saran
yang membangun dan memotivasi kami untuk lebih baik lagi dalam membuat makalah.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca maupun yang menulis. Amin yarabbal
a’lamiin.
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
A. Inisiasi Menyusu Dini.....................................................................................................
1. Pengertian IMD ...........................................................................................................
2. Prinsip Inisiasi Menyusu Dini .....................................................................................
3. Manfaat inisiasi menyusu dini ....................................................................................
4. Kriteria keadaan yang dapat dilakukan inisiasin menyu dini .....................................
5. Pentingnya kontak kulit dan menyusu sendiri ............................................................
6. Persiapan melakukan Inisiasi Menyusu Dini ..............................................................
7. Tahapan inisiasi menyusu dini ....................................................................................
8. Inisiasi Menyusu Dini yang kurang tepat ...................................................................
9. Inisiasi Menyusu Dini yang dianjurkan ......................................................................
10. Penghambat Inisiasi Menyusu Dini ............................................................................
11. Langkah – langkah inisiasi menyusu dini pada persalinan normal............................
12. Langkah –langkah inisiasi menyusu dini pada ibu bersalin secara seksio ceesaria ....
13. Langkah –langkah inisiasi menyusu dini pada bayi gemeli........................................
14. Langkah –langkah inisiasi menyusu dini pada bayi permatur ....................................
15. Peran bidan dalam Inisiasi Menyusu Dini ..................................................................
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Inisiasi menyusu dinin atau disingkat sebagai IMD merupakan program yang sedang
gencar dianjurkan pemerintah. Program ni memang popular di indonesiabeberapa
tahun belakanganini.menyusu dan bukan menyusui merupaka program gambaran
bahwa IMD bukan program ibu menyusui bayi, tapi bayi yang harus aktif menemukan
sendiri putting susu ibu. Program ini dilakukan dengan cara langsung meletakkan bayi
yang baru lahir ke dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap untuk menemukan
putting susu ibu untuk menyusu
IMD harus dilakukan langsung saat lahir, tanpa boleh di tunda dengan kegiatan
menimbang atau mengukur bayi. Bayi juga tidak bboleh dibersihkan, hanya
dikeringkan kecuali tanganya proses ini tidak boleh dibersihkan , hanya dikeringkan
kecuali tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin anatar bayi dan ibu. Dari
banyak penelitian,IMD ternyata memiliki banyak manfaat salah satunya
menyelamatkan hidup 1 juta bayi.
Minimnya jumlah ibu yang berhasil menyusui bayinya dengan asi juga disebabkan
minimnya pengetahuan. Banyak ibu yang tidak mendapatkan informasi atau tidak
tahu yang harus dilakukan saat pertama bayi lahir. Apalagi bila pihak rumah sakit
tidak mendukung dengan mengkondisikan ibu dalam melakukan inisiasi menyusu
dini.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian IMD
2. Apa prinsip Inisiasi Menyusu Dini
3. Apa manfaat inisiasi menyusu dini
4. Apa kriteria keadaan yang dapat dilakukan inisiasin menyu dini
5. Apa pentingnya kontak kulit dan menyusu sendiri
6. Apa persiapan melakukan Inisiasi Menyusu Dini
7. Bagaimana tahapan inisiasi menyusu dini
8. Bagaimana inisiasi Menyusu Dini yang kurang tepat
9. Bagaimana inisiasi Menyusu Dini yang dianjurkan
10. Apa penghambat Inisiasi Menyusu Dini
11. Bagaimana langkah – langkah inisiasi menyusu dini pada persalinan normal
12. Bagaimana langkah –langkah inisiasi menyusu dini pada ibu bersalin secara
seksio ceesaria
13. Bagaimana langkah –langkah inisiasi menyusu dini pada bayi gemeli
14. Bagaimana langkah –langkah inisiasi menyusu dini pada bayi permatur
15. Apa peran bidan dalam Inisiasi Menyusu Dini.
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian IMD
2. Mengetahui prinsip Inisiasi Menyusu Dini
3. Mengetahui manfaat inisiasi menyusu dini
4. Mengetahui kriteria keadaan yang dapat dilakukan inisiasin menyu dini
5. Mengetahui pentingnya kontak kulit dan menyusu sendiri
6. Mengetahui persiapan melakukan Inisiasi Menyusu Dini
7. Mengetahui tahapan inisiasi menyusu dini
8. Mengetahui inisiasi Menyusu Dini yang kurang tepat
9. Mengetahui inisiasi Menyusu Dini yang dianjurkan
10. Mengetahui penghambat Inisiasi Menyusu Dini
11. Mengetahui langkah – langkah inisiasi menyusu dini pada persalinan normal
12. Mengetahui langkah –langkah inisiasi menyusu dini pada ibu bersalin secara
seksio ceesaria
13. Mengetahui langkah –langkah inisiasi menyusu dini pada bayi gemeli
14. Mengetahui langkah –langkah inisiasi menyusu dini pada bayi permatur
15. Mengetahui peran bidan dalam Inisiasi Menyusu Dini.
BAB II
PEMBAHASAN
INISIASI MENYUSUI DINI (IMD)
Bayi berada dalam suhu yang aman jika melakukan kontak kulit dengan sang ibu.
Suhu payudara ibu meningkat 0,5 derajat dalam dua menit jika bayi diletakkan di
dada ibu.
Berdasarkan hasil penelitian Dr. Niels Bergman (2005), ditemukan bahwa suhu
dada ibu yang melahirkan menjadi 1º lebih panas daripada suhu dada ibu yang
tidak melahirkan. Jika bayi yang diletakkan di dada ibu ini kepanasan, suhu dada
ibu akan turun 1ºC. Jika bayi kedinginan, suhu dada ibu akan meningkat 2ºC
untuk menghangatkan bayi. Jadi, dada ibu yang melahirkan merupakan tempat
terbaik bagi bayi yang baru lahir dibandingkan tempat tidur yang canggih dan
mahal
b. Setelah melahirkan, ibu terlalu lelah untuk segera menyusui bayinya.
Terbentuknya oksitosin akibat sentuhan bayi dan menyusui justru membantu
menenangkan ibu setelah melahirkan
c. Tenaga kesehatan kurang tersedia.
Saat bayi di dada ibu, penolong persalinan dapat melanjutkan tugasnya. Bayi
dapat menemukan sendiri payudara ibu. Libatkan ayah atau keluarga untuk
menjaga bayi sambil memberi dukungan pada ibu
d. Kamar bersalin atau kamar operasi sibuk.
Dengan bayi di dada ibu, ibu dapat dipindahkan ke ruang pulih atau kamar
perawatan. Beri kesempatan pada bayi untuk meneruskan usahanya mencapai
payudara dan menyusu dini
e. Ibu harus dijahit.
Kegiatan merangkak mencari payudara terjadi di area payudara. Yang dijahit
adalah bagian bawah tubuh ibu
f. Suntikan vitamin K dan tetes mata untuk mencegah penyakit gonore (gonorrhea)
harus segera diberikan setelah lahir.
Menurut American College of Obstetrics and Gyneology dan Academy
Breastfeeding Medicine (2007), tindakan pencegahan ini dapat ditunda setidaknya
selama satu jam sampai bayi menyusu sendiri tanpa membahayakan bayi
g. Bayi harus segera dibersihkan, dimandikan, ditimbang dan diukur.
Menunda memandikan bayi berarti menghindarkan hilangnya panas badan bayi.
Selain itu, kesempatan vernix meresap, melunakkan, dan melindungi kulit bayi
lebih besar. Bayi dapat dikeringkan segera setelah lahir. Penimbangan dan
pengukuran dapat ditunda sampai menyusu awal selesai (
h. Bayi kurang siaga.
Justru pada 1-2 jam pertama kelahirannya, bayi sangat siaga (alert). Setelah itu,
bayi tidur dalam waktu yang lama. Jika bayi mengantuk akibat obat yang diasup
ibu, kontak kulit akan lebih penting lagi karena bayi memerlukan bantuan lebih
untuk menjalin kasih sayah antara ibu dan anak
i. Kolostrum dan ASI saja tidak cukup bagi bayi
Sebagai makanan pertama, kolostrum justru sangan mencukupi. Normal terjadi
berat badan bayi sedikit turun setelah dilahirkan
j. Kolostrum tidak baik, bahkan berbahaya untuk bayi.
Kolostrum sangat diperlukan untuk tumbuh kembang bayi. Kolostrum merupakan
imunisasi pertama yang diterima bayi
k. Bayi memerlukan cairan lain sebelum menyusui.
Justru cairan ini akan meningkatkan risiko bayi terhadap infeksi, serta dapat
mempengaruhi pemberian ASI secara ekslusif
11. Langkah – langkah inisiasi menyusu dini pada persalinan normal
a. Anjurkan suami atau kelurga mendampingi ibu dikamar bersalin. Dalam
menolong ibu melahirkan disarnkan untuk mengurangi /tidak menggunakan obat
kimiawi
b. Bayi lahir, segara dikeringkan secepatnya tertama kepala, kecuali tangannya
,tanpa menghilangkan verniks, mulut dan hidung bayi dibersihkan , tali pusat di
ikat.
c. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi, bayi di tengkurapkna di dada perut ibu
dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi putting susu ibu.
Keduanya diselimuti bayi dapat diberikan topi.
d. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi. Biarkan bayi mencari
putting sediri.
e. Ibu didukung dan dibantu mengenali perilaku bayi sebalum menyusu. Biarkan
kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama paling tidak satu jam, bila
menyusu awal terjadi sebelum 1 jam, tetap biarkan kulit ibu dan bayi bersentuhan
sampai setidaknya 1 jam
f. Bila dalam waktu 1 jam menyusu awal belum terjadi , bantu ibu dengan
mendekatkan bayi keputing tapi jangan memasukkan putting ke mulut bayi. Beri
waktu kulit melekat pada kulit 30 menit atau 1 jam lagi
g. Setelah melekat kulit ibu dan bayi setidaknya 1 jam atau selesai menyusu awal ,
bayi baru dipisahkan untuk di timbang, di ukur, di cap, diberi vit K
h. Rawat gabung bayi, ibu dan bayi di rawat dalam satu kamar dalam jangkauan ibu
selama 24 jam.
12. Langkah –langkah inisiasi menyusu dini pada ibu bersalin secara seksio ceesaria
a. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu dikamar operasi atau di kamar
pemulihan
b. Begitu lahir diletakan dimejaresusitasi untuk dinilai, dikeringkan secepatnya
terutama kepala tanpa menghilangkan verniks kecuali tangannya. Dibersihkan
mulut dan hidung bayi, tali pusat diikat
c. Kalau bayi tidak perlu resusitasi , bayi dibedong dibawa ke ibu. Dilihatkan
kelaminnya pada ibu kemudian mencium ibu
d. Tengkurapkan bayi didada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu. Kaki
bayi agak sedikit serong/melintang menghindari sayatan operasi. Bayi dan ibu
diselimuti dan bayi diberi topi
e. Anjurkan ibu menyentuh bayi untuk merangsang bayi mendekati putting. Biarkan
bayi mencari putting sediri.
f. Biarkan kulit bayi bersentuhan dengan kulit ibu paling tidak selama satu jam ,
bila menyusu awal selesai sebelum 1 jam tetap kontak kulit ibu dan bayi selama
setidaknya 1 jam
g. Bila bayi menunjukan kesiapan untuk minum , bantu ibu dengan medekatkan
dengan mendekatkan bayi ke putting tapi tidak memasukan putting ke mulut
bayi. Bila dalam 1 jam belum bisa menemukan putting ibu, tambahan waktu
melekat pada dada ibu, 30 menit atau 1 jam lagi
h. Bila operasi telah selesai, ibu dapat dibersihkan dengan bayi tetap melekat
didadanya dan di peluk erat oleh ibu. Kemudian ibu dipindahkan dari meja
operasi ke ruang pulih (RR) dengan bayi tetap didadanya
i. Bila ayah tidak dapat menyertai ibu di kamar operasi , di usulkan untuk
mendampingi ibu dan mendoakan anaknya saat di kamar pulih
j. Rawat gabung bud an bayi di rawat dalam satu kamar, bayi dalam jangkauan ibu
selama 24 jam
13. Langkah –langkah inisiasi menyusu dini pada bayi gemeli
a. Dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu di kamar besalin
b. Bayi pertama lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala, kecuali
tanganya tanpa menghilangkan verniks. Mulut dan hidung bayi dibersihkan , tali
pusat diikat
c. Bila bayi tidak memerlukan resusitasi bayi ditengkurapkan didada dan perut ibu
dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu dan mata bayi setinggi putting susu ibu.
Keduanya diselimuti dan bayi diberi topi
d. Anjurkan ibu mnyentuh bayi untukmerangsang bayi. Biarkan bayi mencari
putting sendiri
e. Bila ibu merasa kan melahirkan bayi dua, berikan bayi pertama pada ayah. Ayah
memeluk bayi dengan kulit bayi melekat pada kulit ayah seperti pada perawatan
metode kanguru. Keduanya di tutupi baju baju ayah
f. Bayi kedua lahir, segera dikeringkan secepatnya terutama kepala kecuali tangan
tanpa menghilangkan verniks , mulut dan hidung bayi dibersihkan dan tali pusat
diikat
g. Bila bayi kedua tidak memerlukan resusitasi, bayi kedua ditengkurapkan didada
dan di perut ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit ibu
h. Letakkan kembali bayi pertama didada ibu berdampingan dengan saudaranya, ibu
dan keduanya bayinya diselimuti serta bayinya diberi topi
i. Biarkan kulit kedua bayi bersentuhan dengan kulit ibu selama 1 jam, tetap
biarkan kulit ibu dan bayi bersentuhan sampai setidaknya 1 jam
j. Bila dalam 1 jam menyusu awal belum terjadi, bantu ibu dengan mendekatkan
bayi ke putting tapi jangan memasukan putting ke mulut bayi. Beri waktu 30 atau
1 jam lagi kulit melekat pada kulit
k. Rawat gabung ibu dan bayi dirawat dalam satu kamar dan dalam jangkauan ibu
selama 24 jam
l. Berikan asi saja tanpa minuman atau makanan kecil atas indikasi medis dan tidak
diberi dot atau empeng
14. Langkah –langkah inisiasi menyusu dini pada bayi permatur
a. Segera berikan asi secepatnya setelah periode postpartum.
b. Tetapkan jadwal pemberian asi 8- 10 kali dalam 24 jam dengan interval tidak
lebih dari 6 jam
c. Gunakan sumber non kimiawi untuk mengoptimalkan produksi asi, misalnya
massage payudara, hand expression, kontak kulit ke kulit
d. Cadangan asi yang kurang harus dipertahankan setidaknnya sampai hari ke 10
A. Kesimpulan
Inisiasi menyusu dini yaitu bayi yang baru lahir, setelah tali pusat dipotong, di
bersihkan agar tidak terlalu basah dengan cairan dan segera diletakkan diatas perut
atau dada ibu, biarkan minimal 30 menit sampai 1 jam, bayi akan merangkak sendiri
mencari puting ibu untuk menyusu.
Inisiasi menyusu dini adalah proses bayi menyusu segera setelah dilahirkan, dimana
bayi dibiarkan mencari putting susu ibunya sendiri ( tidak disodorkan ke putting
susu). Inisiasi menyusu dini sangat membantu dalam keberlangsungan pemberian asi
ekslusif dan lama menyusui. Dengan demikian , abyi akan terpenuhi kebutuhannya
hingga usia 2 tahun, dan mencegah anak kurang gizi.
Prinsip Inisiasi Menyusu Dini (IMD) Segera setelah bayi lahir, setelah tali pusat
dipotong, letakkan bayi tengkurap di dada ibu dengan kulit bayi melekat pada kulit
ibu. Pentingnya kontak kulit dan menyusu sendiri diantaranya, Dada ibu
menghangatkan bayi dengan tepat selama bayi merangkak mencari payudara. Ini akan
menurunkan kematian karena kedinginan, Ibu dan bayi merasa lebih tenang.
Pernapasan dan detak jantung bayi lebih stabil. Bayi akan lebih jarang menangis
sehingga mengurangi pemakaian energi. Tatalaksana Inisiasi Menyusu Dini secara
umum yaitu dianjurkan suami atau keluarga mendampingi ibu saat persalinan,
Seluruh badan dan kepala bayi dikeringkan secepatnya, kecuali kedua tangannya,
Bayi ditengkurapkan di dada atau perut ibu. Biarkan kulit bayi melekat dengan kulit
ibu.
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pelatihan APN Bahan Tambahan IMD. Jakarta : JNPKKR-
JHPIEGO.
Rukiyah Yeyeh, Lia Yulianti 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita. Jakarta.Trans
Info Media
Maryuni Anik. 2012 . Inisiasi Menyusu Dini, Asi Ekslusif dan Menejeman Laktasi. Jakarta:
CV Trans Info Media