KONSEP NURSEPRENEUR
Disusun Oleh :
1708260
TK 3A
KAMPUS SUMEDANG
2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat serta karunia-Nya penulis masih diberikan kekuatan,
kesehatan, dan kemudahan. Shalawat serta salam semoga tetap terlimpahkan
kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, sahabatnya, dan kita semua
selaku umatnya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sangat penulis
butuhkan untuk memperbaiki makalah di waktu mendatang. Semoga makalah ini
bermanfaat khususnya bagi pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................. i
DAFTAR ISI ................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................
1.3 Tujuan ..........................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................
2.1 Konsep Nursepreneur ...................................................................
2.2 Jenis-Jenis Nursepreneur..............................................................
a. Home Care ................................................................................
b. Nursing Care ............................................................................
c. Konseling Keperawatan ...........................................................
d. Terapi Keperawatan .................................................................
e. Fisioterapi .................................................................................
f. Konsultan Penelitian .................................................................
g. Lembaga Pelatihan di Bidang Kesehatan .................................
BAB III PENUTUP ......................................................................................
3.1 Kesimpulan ..................................................................................
3.2 Saran .............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Isu kesejahteraan perawat saat ini masih gencar dihembuskan selain
isu profesionalisme. Kesejahteraan perawat yang berbanding lurus dengan gaji
perawat konon berbanding terbalik dengan beban kerja perawat.
Mengharapkan pemerintah untuk melihat hal itu, rasanya tidak mungkin
(tampak pada ketidakjelasan RUU Keperawatan) karena saat ini perawat di
Indonesia masih belum memiliki bargaining position di mata pemerintah.
Salah satu solusi yang bisa diambil untuk membackup kesejahteraan
perawat tanpa perlu menggantungkan pada gaji dari pemerintah, adalah
dengan menjadi Nursepreneur (Perawat Pengusaha). Konsep Nursepreneur
sudah lama muncul dalam dunia keperawatan. Namun, di Indonesia konsep ini
belum begitu familiar.
Perawat menuntut peluang mempraktikkan keterampilan dan
menerapkan pengetahuan yang akan meningkatkan kepakarannya dalam
asuhan keperawatan dan memberikan kepuasan kerja. Masyarakat menuntut
pelayanan kesehatan yang aman dan lebih cost-effective, serta organisasi
profesi melobi untuk kepentingan praktisi di dalam lingkungan yang akan
memfasilitasi pemberian asuhan yang berkualitas, mengakui dan menghargai
perawat atas kontribusi penting bagi kesejahteraan masyarakat. Perawat/ners
professional dalam entrepreneurship memberikan bantuan bagi mereka yang
mengalami kelemahan karena ketidakmampuan, ketidaktahuan dan
ketidakmauan untuk hidup secara mandiri dan melakukan kegiatan hidup
sehari hari. Bantuan diarahkan pada pemberian pelayanan kesehatan utama
dalam upaya menghasilkan suatu perubahan dalam sistem pelayanan
kesehatan untuk memampukan semua orang mencapai kehidupan yang
produktif.
1.2 Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Nursepreuneur
1. Trend demografi
Jumlah lansia yang semakin banyak tentunya memerlukan
perawatan dalam menjalani hidupnya. Dalam menjalani pengobatan
mungkin beberapa klien memerlukan penjagaan atas privacynya
sehingga memerlukan pelayanan secara khusus.
2. Kesempatan di falitas kesehatan
Terlibat dalam produksi atau pendistribusian suplemen yang
baik untuk pasien di rumah sakit. Mungkin kedepannya tidak
menutup kemungkinan rumah sakit akan melakukan outsourcing
tenaga perawat untuk memotong besarnya biaya rumah sakit, hal ini
tentunya rumah sakit tidak akan memaksakan tenaga perawat yang
sedikit untuk merawat pasien yang sangat banyak dan sebaliknya
jika pasien sedikit rumah sakit bisa menyesuaikan kebutuhan tenaga
perawat.
3. Trend social
Gaya hidup yang sibuk berdampak buruk terhadap kesehatan
seseorang sehingga untuk tetap sehat membutuhkan perawatan
untuk mempertahankan kesehatanny, dalam hal ini focus kepada
kelompok – kelompok tertentu seperti klub jantung sehat.
4. Aspek legal
Perawat dalam menjalankan entrepreneurship-nya sering
dihantui oleh sangsi hukum, oleh karena itu banyak perawat
berharap untuk disahkannya RUU praktik keperawatan. Tetapi
tentunya aspek hukum yang harus dikuasai bukan hanya tentang
perawat tentunya undang – undang atau peraturan hukum lainnya
juga harus dikuasai oleh perawat.
5. Etik dan konflik personal
Banyak perawat beranggapan bahwa berbisnis bertentangan
dengan kode etik dan nilai perawat dimana berbisnis maka akan
menurunkan penilaian masyarakat terhadap perawat. Dan untuk
menghindari terjadinya konflik personal perawat lebih suka bekerja
di klinik tempat praktek dokter, hal ini menyebabkan fungsi mandiri
dari perawat dinilai tidak ada oleh masyarakat atau dengan kata lain
tidak kompeten dan menjadi perawat tidak survive untuk
menunjukan eksistensi tindakan keperawatan mandiri.
6. Hambatan dari pengetahuan
Kemampuan perawat dalam memulai bisnis belum terlihat
hal ini disebabkan karena ketidakmampuan mengembangkan
perencanaan bisnis (akutansi, pemasaran, manajeriar, asuransi,
hukum, perencanaan, insurance, anggaran, pendanaan, negosiasi,
penagihan, keterampilan klinik dan keperawatan).
Ada satu hal yang sangat menarik dari konsep ini, yaitu untuk
menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis kita hanya perlu 5
langkah. Uniknya 5 langkah ini sangat sering dilakukan oleh perawat. 5
langkah itu adalah yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan,
implementasi, dan evaluasi. Jika dikaitkan dengan NURSEPRENEUR,
proses keperawatan itu akan menjadi 5 langkah awal untuk menjadi
perawat pengusaha atau perawat pebisnis, yaitu :
1. PENGKAJIAN
Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita
melakukan pengkajian. Masalah adalah hal pertama yang kita ingin
dapatkan dari proses pengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita
harus mengetahui masalah apa yang terjadi. Saat ini yang paling
berkuasa dalam dunia bisnis adalah pasar (market). Maka
pengkajian yang kita lakukan untuk memulai berbisnis adalah
mengkaji kebutuhan pasar. Pasar memerlukan apa? Ada masalah
apa?.
2. DIAGNOSA
Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah
menetapkan diagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui
kebutuhan pasar maka yang selanjutnya dilakukan adalah
memetakan potensi yang bisa kita masuki untuk menjawab
kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah ini adalah
tahap diagnosa.
3. PERENCANAAN
Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki,
maka langkah selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa
masuk kedalam pasar yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini
merupakan tahap ketika kita harus memiliki konsep usaha yang
jelas dan detail. Apa yang kita jual? Apa yang kita berikan kepada
konsumen? Apa solusi yang bisa dilakukan untuk menjawab
kebutuhan pasar?
4. IMPLEMENTASI
Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep
usaha yang jelas harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini
merupakan tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan tentu
saja merupakan tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya
ide, namun tidak semua orang berani take action
5. EVALUASI
Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting
dan tidak boleh terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui
apakah implementasi yang kita lakukan berhasil atau tidak. Sama
dalam dunia bisnis, evaluasi akan memberikan gambaran kepada
kita apakah konsep yang sudah kita jalankan berhasil atau tidak.
Jika berhasil, maka kita bisa lakukan peningkatan, namun jika tidak,
perubahan rencana dan strategi bisa dilakukan.
2.2 Jenis jenis Nursepreuneur
2.2.1 Home Care
A. Pengertian
Home Care (HC) menurut Habbs dan Perrin, 1985 adalah
merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien (Lerman D.
& Eric B.L, 1993), Sehingga home care dalam keperawatan merupakan
layanan keperawatan di rumah pasien yang telah melalui sejarah yang
panjang.
Home Care merupakan perwujudan keperawatan komunitas yang
unik yang bisa dilaksanakan dimanapun. Home Care bukan hanya
pelayanan di rumah tapi dapat luas diterapkan di sekolah, tempat kerja dan
seting komunitas lainnya. Bentuk unik dari pelayanan keperawatan ini
juga berfokus terhadap perawatan akut dan kronis yang dapat diterapkan
pada segala usia.
Homecare dapat berkembang secara luas cakupan layanannya,
dimulai dari pemenuhan kebutuhan dasar sampai ketingkat layanan
perawatan penyakit yang lebih kompleks dengan pemberian layanan
tenaga ahli seperti spesialis. Home Care juga menganut pemahaman
integrasi layanan kesehatan komunitas dalam upaya promosi kesehatan
dengan memperhatikan faktor- faktor lingkungan, psikososial, ekonomi,
budaya dan kemampuan personal yang berdampak pada status kesehatan
individu dan keluarga.
B. Tujuan Pelayanan Home Care
Menyediakan pelayanan berbasis di rumah terhadap klien yang
memenuhi persyaratan sehingga klien dapat dirawat di rumah dengan
aman, tenang dan mengurangi beban hospitalisasi.
C. Jenis Layanan Home Care
Mengingat HC dalam keperawatan merupakan spesialisasi dari
keperawatan komunitas (Blackie, 1998), maka jenis layanan yang
diberikan meliputi layanan keperawatan (diagnosa dan perlakuan terhadap
respon manusia yang menghadapi masalah kesehatan baik potensial
maupun actual dalam memenuhi kebutuhan dasarnya) dan layanan
kesehatan masyarakat (prevensi primer, sekunder dan tersier). Di Amerika
jenis kasus yang dirawat di rumah menurut Allender & Spradley 2001
adalah :
a. Penyakit jantung
b. Penyakit/gangguan system muskuloskeletal dan jaringan pengikat
c. Penyakit Diabetes Mellitus
d. Penyakit system pernafasan
e. Luka
f. Keracunan
D. Pemberi layanan
Pemberi layanan keperawatan di rumah terdiri dari dua jenis tenaga, yaitu :
a. Tenaga informal
b. Tenaga formal
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perawat yang memperkerjakan dirinya sendiri (self-employed),
bertanggunggugat/akuntabel langsung kepada klien penerima pelayanan jasa.
Pelayanan klinis yang diberikan bisa bersifat langsung, maupun melalui
subkontrak yang dijalankan secara resmi atau oleh organisasi sektor swasta.
3.2 Saran