Anda di halaman 1dari 14

SATUAN ACARA PENYULUHAN

( SAP )

Tema : Persiapan Kehamilan Setelah Keguguran


Sasaran : Keluarga Tn. I
Tempat : Rumah Tn. I
Hari / Tgl / Jam : Rabu, 20 November 2019
Pelaksana : Sri Rahayu Novianti

A. TIU (Tujuan Instruksional Umum)


Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan kepada keluarga Tn. I
dapat mempersiapan kehamilan untuk Ny. N yang kehamilan
sebelumnya telah terjadi keguguran.

B. TIK (Tujuan Instruksional Khusus)


Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu-ibu hamil mampu :
1. Menyebutkan saat yang tepat untuk kembali hamil setelah keguguran
2. Menyebutkan agar mendapatkan kehamilan yang sukses
3. Menyebutkan apa yang dilakukan pasca keguguran
4. Menyebutkan persiapan untuk hamil kembali

C. Materi :
Terlampir

D. Metode :
 Ceramah
 Diskus
E. Media :
 Leaflet

F. Kegiatan Belajar Mengajar


No Kegiatan
Tahap Waktu Kegiatan Peserta
. Penyuluhan
1. Pembukaan 2 menit  Mengucapkan  Menjawab
salam salam
 Menyampaika
 Mendengarkan/
n topik dan
memperhatikan
tujuan yang
akan dicapai
2. Kegiatan 15  Menanyakan  Menjawab/
Inti menit pendapat merespon
peserta
tentang
persiapan
kehamilan  Merespon
kembali
 Memberi
reward pada
 Mendengar/
peserta
Memperhatika
 Menjelaskan
n
tentang
persiapan
kehamilan
pasca abortus  Mendengar
 Menjelaskan
tujuan
mempersiapka
n kehamilan  Merespon
pasca
keguguran
 Memberi
kesempatan
 Merespon
kepada
peserta untuk
bertanya
 Memberikan
reward positif

3. Penutup 3 menit  Mengajukan  Menjawab


pertanyaan pertanyaan
(evaluasi pada
peserta)
 Memberikan  Merespon
reward pada
peserta  Merangkum
 Merangkum
materi
materi yang
bersama
dijelaskan
penyuluh
bersama
peserta  Merespon
 Menutup
dengan
mengucapkan
terima kasih
 Membalas
 Memberi
salam
salam

MATERI

1. Pengertian
Abortus merupakan ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi
sebelum janin dapat hidup diluar kandungan. Sebagai batasan ialah
kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram.

2. Persiapan Kehamilan Paska Keguguran

Kehamilan adalah peristiwa istimewa yang menjadi dambaan setiap


wanita yang telah berumah tangga. Karena mendapatkan keturunan salah
satu tujuan seseorang menikah. Kehamilan merupakan suatu anugrah yang
harus dipelihara dan diselamatkan. Tetapi tidak semua masa kehamilan
berjalan dengan lancar.

'Peristiwa' Spontan
Keguguran menjadi momok yang ditakuti karena bisa terjadi secara
tiba-tiba tanpa ada penyebabnya. Keguguran semacam ini dikenal dengan
yang tidak di tandai dengan trauma atau peristiwa sebelumnya lazimnya
disebut dengan keguguran dini sebab terjadi pada trimester pertama atau
awal kehamilan.
Sayangnya banyak wanita yang tidak menyadari lantaran kerap
diduga sebagai menstruasi biasa. Meski, ada pula pendarahan yang
dibarengi dengan rasa nyeri dan kejang pada perut.
Pendarahan merupakan tanda keguguran yang paling umum dijumpai.
Baik pendarahan dengan jumlah yang banyak atau berupa bercak-bercak
yang berlangsung dalam waktu lama. Begitu pula dengan rasa nyeri dan
kejang.
Nyeri biasanya terasa dibagian perut bawah, cukup menganggu dan
berlangsung lama. Sedangkan kejang atau keram yang dirasakan seperti
yang biasa terjadi keram perut pada awal datang bulan dan terjadi berulang-
ulang.
Banyak faktor yang menjadi penyebab keguguran. Menurut
Joseph Hill, MD, ahli kandungan dan kebidanan Center for Reproductive
Medicine di Birgham and Woman's Hospital, Boston, Amerika Serikat,
penyebab keguguran sebenarnya tidak selalu berupa masalah yang serius.
Hal yang tampak sepele, seperti demam tinggi, ternyata bisa jadi bersifat
racun bagi janin yang berumur kurang dari 6 minggu. Faktor lain yang
menjadi penyebab yakni adanya kelainan pada janin, ibu juga rahim.

3. Saat yang tepat


Ketika seorang wanita mengalami keguguran, langkah awal yang
perlu dilakukan yakni memeriksakan diri ke dokter ahli kandungan untuk
dilakukan pemeriksaan USG. USG dilakukan untuk mengetahui apakah
rahim telah bersih, dengan begitu tindakan kuretase pun tidak perlu
dilakukan. Kuretase biasanya dilakukan untuk membersihkan rongga rahim
dari sisa kehamilan.
Rasa sedih dan kecewa pun berkecamuk dan itu wajar. Namun jangan
terlalu dibawa berlarut-larut. Dalam dua minggu masa subur si ibu akan
kembali normal. Tetapi, meski dua minggu sang ibu telah subur dan bisa
kembali hamil, hal itu tidaklah dianjurkan. Idealnya, jarak yang aman untuk
hamil lagi yakni enam bulan, dimana kondisi rahim sudah cukup kuat.
Kalaupun hendak hamil dalam waktu cepat, minimal dilakukan setelah
melewati dua kali menstruasi.
Kondisi ini dilakukan untuk memastikan pulihnya jaringan yang terluka
saat terjadi keguguran. Untuk mencegah terjadinya pembuahan, alat
kontrasepsi berupa kondom dapat dijadikan alternative pilihan.
Keguguran bisa meninggalkan trauma tersendiri bagi Ibu. Namun,
untuk berencana segera mencoba kembali hamil untuk melengkapi
kebahagiaan rumah tangga dibutuhkan waktu untuk pemulihan.
Pertama, penyebab keguguran menentukan bagaimana Ibu harus
mempersiapkan kehamilan. Jika keguguran disebabkan oleh adanya infeksi,
misalnya toksoplasma, maka tubuh Ibu butuh waktu untuk membentuk zat
antibodi dahulu. Renggang masa yang dibutuhkan umumnya selama 6—8
minggu. Lama masa ini juga perlu memperhitungkan kesiapan mental Ibu
kembali. Tentunya kondisi psikis Ibu sudah harus dalam kondisi stabil dan
siap memulai kehamilan kembali.
Tidak ada aturan mengenai berapa lama kondisi psikis kembali pulih.
Semua tergantung dari kesiapan sang Ibu. Begitu siap, maka sesegera itu
pula Ibu bisa mulai mencoba kembali. Keguguran, terutama pada kehamilan
pertama belum tentu mengindikasikan masalah kesuburan atau tidak bisa
memiliki anak. Pasca keguguran, masih memiliki kemungkinan untuk hamil
dan melahirkan dengan angka yang cukup tinggi. Semenatar, angka
kemungkinan untuk keguguran kembali hanya 15%.
Akan tetapi, jika keguguran disebabkan oleh penyakit, misalnya
diabetes, penyakit tiroid, terinfeksi virus, atau penyakit lainnya yang
membutuhkan pengobatan, maka Ibu harus menunggu hingga masa
pengobatan selesai dan mendapat rekomendasi untuk kembali berusaha
hamil dari dokter. Lalu, untuk wanita yang telah mengalami keguguran 2—3
kali berturut turut dan belum mendapat penanganan khusus, ibu memiliki
kemungkinan untuk kembali mengalami keguguran, bahkan risiko keguguran
menjadi lebih besar. Ibu yang mengalami riwayat ini harus berkonsultasi
pada dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut. Mungkin saja Ibu
memiliki kelainan genetik atau kelainan lain seperti sindrom APS atau
trombophilia. Semakin cepat dikenali penyebabnya dan penanganannya,
maka semakin cepat pula kesempatan untuk bisa hamil kembali.
Beberapa tips untuk membantu Anda memiliki kehamilan yang sukses
adalah sebagai berikut:
 Mintalah dokter Anda untuk memonitor kehamilan Anda.
 Jika Anda bisa, menghindari awal persiapan untuk kedatangan bayi.
 Jika Anda menemukan diri Anda dalam depresi, temuilah psikolog
untuk membantu mengurangi dan melepas depresi anda. Anda juga
dapat menemukan kelompok-kelompok pendukung atau penasihat
yang dapat membantu Anda melalui kenyataan yang paling sulit.
 Beberapa orang akan menawarkan saran tentang apa yang boleh dan
tidak boleh lakukan untuk memastikan kehamilan yang sehat dan
sukses. Ini adalah hal yang normal karena mereka mungkin telah
memiliki pengalaman tentang kehamilan sebelumnya. Cara terbaik
untuk mengatasi situasi ini adalah dengan mendengarkan saran
mereka dan kemudian melakukan apa pun yang Anda dan pasangan
putuskan untuk meraih kehamilan setelah keguguran.

5. Tips Sederhana Atau Cara Ingin Hamil Pasca Keguguran :


1. Perhatikan siklus menstruasi anda dari bulan ke bula
2. Biasakan hidup bersih terutama kebersihan organ kewanitaan anda,
karena vagina sangat rentan terinfeksi kuman, atau virus. Cara
membasuh dari depan ke belakang ketika selesai buang air kecil atau
air besar dan mengganti underwear.
3. Jalani pola makan, istirahat dan olahraga yang baik, cukup dan
teratur. Bila perlu lakukan Senam Kegel guna melenturkan otot-otot
vagina
4. Refleksikan diri dan pikiran anda dari rutinitas yang padat
5. Hindari rokok, minuman beralkohol dan bersoda
6. Tingkatkan konsumsi vitamin, makanan, sayur dan buah – buahan
berserat tinggi, air putih dan susu penunjang kehamilan
7. Frekuensi hubungan seksual dan pola aktivitas seksual lebih
bervariatif
8. Pemilihan alat kontrasepsi yang aman dan baik ketika ingin menunda
kehamilan sementara.
9. Mengikuti senam hamil yang ringan bagi wanita yang sedang hamil
10. Tidak mengangkat beban berat atau melakukan pekerjaan berat
yang menguras energi/tenaga

6. Tanda bahaya kehamilan

Tanda bahaya kehamilan adalah tanda -tanda yang mengindikasikan


adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan, yang apabila tidak
dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu.
Tanda Bahaya pada Usia Kehamilan 0-3 bulan (Trimester I)
1. Mual Muntah Berlebihan
2. Selaput Kelopak Mata Pucat (Anemia)
3. Keluar Darah dari Jalan Lahir
Tanda Bahaya pada Usia Kehamilan 4-6 bulan (Trimester II)
1. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
2. Kejang
3. Gerakan Janin Tidak Ada / Kurang
4. Demam Tinggi
5. Sakit Kepala yang Hebat
6. Selaput Kelopak Mata Pucat (Anemia)
7. edema (bengkak pada kaki)
Tanda Bahaya pada Usia Kehamilan 7-9 bulan (Trimester III)
1. Keluar Darah dari Jalan Lahir
2. Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
3. Kejang
4. Demam Tinggi
5. Nyeri Perut yang Hebat
6. Sakit Kepala yang Hebat
7. Selaput Kelopak Mata Pucat

Persiapan Persalinan dan Kelahiran

A. Mempersiapkan Kelahiran
Menjelang minggu ke-36 kehamilan, seorang ibu harus beristirahat dari
pekerjaannya dan mengurangi rutinitas sosial dan rumah tangga. Mungkin
ibu akan merasakan frustasi dan bosan atau justru merasa bertenaga dan
ingin membersihkan seluruh rumah. Inilah saatnya untuk mempersiapkan
segalanya dalam menyambut kelahiran anggota keluarga baru. Ada banyak
hal yang harus dipersiapkan untuk menyambut kelahiran bayi, misalnya
mengatur rumah, menyiapkan kamar bayi, menyiapkan perlengkapan anak-
anak, pakaian pokok bayi, persiapan untuk ibu saat mau bersalin, persiapan
suami, dan mengatur anak-anak yang lain (jika bayi yang lahir bukan anak
pertama).
Setelah kelahiran bayi nanti, ibu harus bekerja ekstra karena pasti akan
banyak sekali pakaian kotor ibu dan bayi yang harus dicuci. Untuk itu ibu
bisa membeli mesin cuci jika memungkinkan untuk mempermudah
pekerjaannya. Atau jika tidak memungkinkan, mintalah bantuan kepada
anggota keluarga yang lain. Sebaiknya di rumah juga harus ada makanan-
makanan kering dan barang-barang penting seperti sabun cuci, tissue, piring
sekali pakai dan barang-barang lainnya untuk persediaan.
Jika memiliki ruang yang cukup dan ingin menatanya untuk dijadikan
kamar bayi, maka sebaiknya kamar dirancang dan dilengkapi dengan
fasilitas-fasilitas yang menunjang aktivitas rutin bayi, seperti perlengkapan
makan, mandi, pakaian, dan mainan bayi. Semua barang-barang itu tidak
perlu harus yang mahal. Karena bayi akan tumbuh dengan cepat dan
memerlukan perlengkapan yang berganti-ganti dalam jangka waktu yang
pendek. Oleh karena itu, tidak perlu terlalu banyak membelanjakan uang
untuk membeli perlengkapan bayi.
Perlengkapan anak-anak yang perlu disediakan misalnya, tempat tidur,
handuk, selimut, perlak, ember mandi bayi, spon alami atau kain penyeka
muka yang halus, lotion, tissue, minyak telon, tas yang bisa dibawa untuk
mewadahi perlengkapan bayi, kain gendongan, perlengkapan susu botol (jika
bayi tidak diberi ASI), dan sebagainya. Pakaian pokok bayi yang perlu
disediakan seperti popok, pakaian sehari-hari, pakaian tidur, pakaian dalam,
cardigan atau sweater, sarung tangan dan kaki, topi dan lain-lain.

B. Kegunaan Mengetahui Tanda-Tanda Persalinan


Dengan mengetahui tanda-tanda persalinan, diharapkan Ibu dapat
siap menghadapi persalinan, ibu dan keluarga dapat lebih cepat pergi ke
penolong (Puskesmas, klinik bersalin, RS ), dan dapat memperkecil
kematian ibu dan bayi.
C. Tanda-Tanda Persalinan
 Terasa nyeri atau mulas pada perut bagian bawah. Nyeri terasa
melingkar dari punggung menjalar ke perut bagian bawah, teratur tiap 2-
3 menit, jarak makin lama makin pendek dan makin kuat dirasakan serta
bertambah bila dibawa jalan.
 Keluar lendir bercampur darah. Di sebagian besar persalinan,
pembukaan kecil di servik selalu dipenuhi oleh lendir. Di hari-hari terakhir
kehamilan, servik mulai terbuka. Kadang-kadang lendir dan sedikit darah
keluar dari servik dan terus keluar ke vagina. Tanda-tanda lendir
berdarah ini bisa jadi datang sekali saja, seperti rembesan, atau bisa
juga keluar perlahan-lahan selama beberapa hari. Ketika hal tersebut
terjadi pada ibu hamil, itu menunjukkan bahwa servik mulai melunak,
menipis dan terbuka. Persalinan kemungkinan besar akan dimulai 1 atau
2 hari lagi. Namun, terkadang ada pula wanita hamil yang keluar lelehan
dari vaginannya 2 minggu sebelum persalinan dimulai. Lelehan itu
umumnya berisi lendir dan tidak tercampur darah.
 Adanya perasaan ingin buang air besar yang tidak tertahan. Namun,
tidak sedikit ibu yang mulai mencret sebelum memasuki tahap
persalinan. Ini membantu tubuh ibu menjadi bersih agar ibu dapat
merasa nyaman ketika persalinan dan melahirkan.
 Pecahnya selaput ketuban dengan ditandai oleh keluarnya cairan
ketuban dari jalan lahir. Saat kantung amnion (ketuban) pecah, akan
terjadi banjir cairan kental atau rembesan sedikit-sedikit. Sering kali
kantung amnion pecah selama persalinan. Saat kantung ini pecah
sebelum perkiraan persalinan, maka persalinan akan segera dimulai
dalam beberapa jam. Jika persalinan tidak juga dimulai dalam 6 jam
setelah kantung amnion pecah, ada resiko infeksi. Semakin lama
sesuadah air ketuban keluar, resiko terkena infeksi semakin besar. Jika
persalinan tidak kunjung terbuka dalam 24 jam setelah kantung amnion
pecah, maka ibu harus segera dibawa ke rumah sakit.
D. Yang harus Dilakukan Ibu dan Keluarga bila Ibu Mengalami Tanda-
Tanda Persalinan
Yang harus dilakukan adalah :
 Beri dukungan moril pada ibu.
 Bila ketuban belum pecah, ibu masih boleh berjalan-jalan.
 Beri kompres hangat pada daerah punggung.
 Ajarkan teknik relaksasi dengan nafas dalam bila terasa nyeri atau
mulas.
 Dampingi ibu.
 Segera bawa ke tempat pelayanan kesehatan (puskesmas, klinik
bersalin, RS).
 Beri dukungan spiritual pada ibu.
E. Yang harus disiapkan Keluarga bila Ibu sudah pada Akhir Masa
Kehamilan (Trimester Ketiga)
a) Persiapan Ibu
 Baju atasan dengan kancing depan dan menyerap keringat, celana
dalam, Bra.
 Sarung atau kain panjang, pembalut, gurita ibu, persiapan bayi,
baju bayi, popok, gurita bayi.
 Selimut, pernel, sarung tangan dan kaki, bedak, minyak telon.
b) Beberapa Barang yang diperlukan untuk Ibu di Rumah Sakit
 Baju tidur. Bawalah baju tidur yang nyaman untuk dipakai,
sebaiknya yang mempunyai kancing di bagian depan sehingga
mempermudah untuk menyusui bayi. Bawalah baju tidur dengan
jumlah yang cukup anda dapat memperkirakan untuk persalinan
normal atau alamiah biasanya 2 hari dan untuk persalinan operasi
Caesar dibutuhkan 4-5 hari.
 1 set baju untuk pulang dari rumah sakit. Ibu mungkin masih tetap
terlihat seperti hamil, karena butuh waktu untuk tubuh kembali ke
bentuk semula. Untuk itu bawalah baju yang nyaman, dan tidak
sempit.
 Sandal. Untuk berjalan sepanjang koridor rumah sakit dan juga
menjaga kaki agar tetap hangat.
 Pakaian dalam. Bawalah bra untuk menyusui dan celana dalam
secukupnya.
 Pembalut wanita khusus untuk ibu bersalin.
 Gurita atau korset untuk ibu baru bersalin.
 Perlengkapan ibu. Bawalah juga bedak, sisir, lipstik, pengharum
tubuh/deodoran untuk ibu berdandan karena ibu akan bertemu
dengan teman atau keluarga yang mengunjungi setelah proses
kelahiran.
 Handuk, sabun. Pada beberapa rumah sakit menyediakannya,
tapi tergantung bila ingin menggunakan milik sendiri maka lebih
baik mempersiapkannya.

c) Keperluan untuk Bayi

Biasanya keperluan bayi akan disediakan oleh rumah sakit. Ibu cukup
menyediakan persiapan untuk pulang dari rumah sakit.
 Popok, bawalah beberapa buah.
 Baju bayi, bawalah 2 buah karena bayi kadang
Gumo(memuntahkan sedikit susu )
 Selimut atau Bedong.
 Jaket/sweater dan topi
 Kaos kaki dan tangan.
 Gendongan.
Persiapkanlah apa yang perlu dibawa ke Rumah Sakit untuk
persiapan persalinan dalam 1 tas dan letakkan ditempat yang mudah
dijangkau dan jangan lupa memberitahu pasangan anda tentang tas
itu.
d) Tempat Melahirkan
Tempat melahirkan hendaknya disesuaikan dengan jarak tempuh dari
rumah untuk memperkirakan waktu sampai ke rumah sakit. Perhatikan
kepadatan lalu lintas pada jam-jam tertentu sehingga dapat
mempersiapkan jalur alternatif untuk sampai ke rumah sakit. Prosedur
masuk, fasilitas yang ada, biaya persalinan. Lokasi kamar bersalin,
agar dalam keadaan darurat mempercepat sampai ke tempat
tujuan.Tempat plasenta (ari-ari) harus sudah direncanakan di mana
plasenta akan diurus, apakah di rumah atau di tempat bersalin.
Biasanya sudah disiapkan di tempat bersalin.
Persiapan kebutuhan untuk persalinan antara lain :
 Perkirakan jarak antara rumah dan rumah sakit serta lalu lintas
yang harus dilalui jika akan bersalin.
 Perkirakan kapan waktu persalinan untuk mengatur jadwal
bepergian jauh.
 Persiapan peralatan yang harus dibawa Untuk Ibu selama
persalinan :
a. Alas tahan air (water proof) untuk di mobil selama perjalanan
ke
rumah sakit.
b. Minyak untuk memijit, untuk mengurangi rasa sakit.
c. Alat-alat mandi seperti sabun, tutup kepala, handuk, dll.
d. Lip balm, sikat gigi dan odol, sisir, ikat rambut.
e. Baju ganti (gunakan baju yang nyaman dan menyerap keringat)
f. Radiotape, CD atau musik yang menenangkan.
g. Bantal dari rumah.

Persiapan untuk Ayah


a. Jam tangan
b. Kartu atau kunjungan pemeriksaan kehamilan, KTP suami-istri, dan
fotokopinya.
c. Alat mandi : sikat gigi, odol, sisir, dll.
d. Makanan kecil.
e. Baju ganti atau sweater.
f. Kertas, pensil, buku, majalah untuk membaca.
g. No. telp saudara atau teman.

Persiapan Ibu setelah Melahirkan


a. Baju yang berkancing di depan agar dapat mempermudah saat
menyusui.
b. Kosmetik
c. Bra yang sesuai
d. Makanan ringan yang disukai
e. Baju untuk pulang, (disesuai dengan badan ibu yang masih seperti
hamil 5-
6 bulan)
Persiapan untuk Bayi
a. Kain flannel beberapa buah (3 - 4 buah)
b. Pakaian bayi, 2 pasang (siapkan 2 ukuran)
c. Popok, dapat menggunakan popok kain atau popok sekali pakai.
d. Sarung tangan, sarung kaki, topi (penutup kepala)
e. Bedak, minyak angin.
f. Selimut untuk membungkus bayi selama di perjalanan pulang.

Anda mungkin juga menyukai