Anda di halaman 1dari 11

GAMBARAN POLA HIDUP

LANSIA DENGAN
HIPERTENSI BERAT

Oleh :
Sri Rahayu Novianti
1708286
 Latar Belakang
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah
seseorang berada di diatas batas normal yaitu 120 mmHg
untuk sistolik dan 90 mmHg untuk diastolik. Hipertensi terjadi
dalam jangka waktu yang lama dan terus menerus bisa
memicu Stroke, Jantung, Gagal Jantung dan merupakan
penyebab utama Gagal Ginjal Kronik (Purnomo, 2009).
Menurut Riskesdas 2018 penyakit hipertensi pada usia lanjut
dengan prevelensi 55,2% pada usia 55-64 tahun, 63,2% pada
usia 65-74 tahun, dan 69,5% pada usia lebih dari 75 tahun.
Menurut Riskedas 2018 proporsi riwayat minum obat dan
alasan tidak minum obat pada penduduk hipertensi di
Indonesia berdasarkan diagnosis dokter yaitu ada 8,8%.
Diantaranya 54,4% yang rutin meminum obat, 32,3% yang
tidak rutin meminum obat, 13,3% yang tidak meminum obat
dan di antara prevelensi yang tidak rutin dan tidak meminum
obat ada 59,8% merasa sudah sembuh (Kemenkes, 2018).
 Permasalahan
Semakin bertambah usia sesorang akan mengalami perubahan
terutama pada pola hidup lansia dengan hipertensi. Pada lansia juga
terdapat beberapa macam penyakit seperti Stroke, Jantung, Gagal
Jantung, Gagal Jantung termasuk juga Hipertensi. di Puskesmas
Cimalaka terdapat banyak lansia yang yang menderita hipertensi.
Berdasarkan data kunjungan pasien lansia yang menderita hipertensi
terjadi peningkatan dalam 3 bulan terakhir di Puskesmas Cimalaka.
Pada bulan November 2019 jumlah kunjungan penderita hipertensi
pada lansia sebanyak 134 orang, bulan Desember 2019 sebanyak 152
orang, dan bulan Januari 2020 sebanyak 204 orang. Dengan ini
peneliti bertujuan untuk mengetahui “ Bagaimana Gambaran pola
hidup lansia dengan hipertensi berat?”
 
 Tujuan Penelitian

Melakukan eksplorasi tentang gambaran pola hidup lansia dengan


hipertensi . eksplorasi ini berfokus pada pola makan, pola tidur,
olahraga, dan kepatuhan minum obat lansia dengan hipertensi berat
dengan tujuan penelitiannya adalah mengetahui pola makan, pola
tidur, olahraga, kepatuhan minum obat
 Manfaat Penelitian

 Manfaat Praktis
1. Manfaat penelitian bagi peneliti adalah menambah pengetahuan
dan pengalaman terhadap peneliti yang pertama kali di lakukan.
2. Manfaat untuk petugas kesehatan di Puskesmas Cimalaka sumber
informasi tentang gambaran pola hidup lansia dengan hipertensi
berat.
 Manfaat Pengembangan
Manfaat untuk peniliti lain sebagai data dasar tentang gambaran
pola hidup lansia dengan hipertensi berat.

 Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan
metode pendekatan studi kasus. Studi kasus adalah salah satu jenis
penelitian yang meneliti permasalahan melalui suatu kasus tersebut
secara mendalam dianalisis baik dari segi yang berhubungan dengan
keadaan kasus itu sendiri, faktor yang mempengaruhi kejadian khusus
yang muncul (Notoatmodjo, 2012), ), ini bertujuan untuk
menganalisis partisipan dengan gambaran pola hidup lansia dengan
hipertensi berat.
 Subjek Penelitian
Partisipan dalam penelitian ini lansia yang berusia lebih dari 60 tahun
yang menderita penyakit hipertensi berat diketahui berdasarkan hasil
pemeriksaan puskesmas sebanyak 3 orang yang bertempat tinggal di
daerah kecamatan Cimalaka.

 Fokus Studi
Fokus studi dalam penelitian ini adalah gambaran pola hidup lansia
dengan hipertensi berat
 Definisi Operasional
Menurut Kotler (2002) Pola hidup adalah gambaran dari aktivitas
atau kegiatan seseorang yang didukung keinginan dan minat, serta
bagaimana pikiran seseorang dalam menjalaninya dan berinteraksi
dengan lingkungannya.Menurut Azizah (2011) Lanjut usia adalah
seseorang yang usianya lebih dari 60 tahun, berdasarkan Undang-
Undang nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan lanjut usia.
Lansia rentan mengalami penyakit berhubung an dengan proses
menua salah satunya adalah hipertensi. Menurut WHO hipertensi
berat adalah suatu keadaan di mana tekanan darah sistolik lebih dari
180 mmHg dan diastolik 110 mmHg.
 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilakukan di Desa Citimun kecamatan Cimalaka pada
bulan Maret-Mei 2020.

 Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini peneliti menggunakan pedoman wawancara dan
handphone untuk merekam proses kegiatan wawancara

 Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik
wawancara terstruktur terhadap pola hidup lansia dengan hipertensi
berat

 Langkah Pengumpulan Data


o Mengurus perijinan pada Puskesmas Cimalaka
o Menjelaskan maksud, tujuan, dan waktu penelitian pada
Puskesmas Cimalaka dan penanggung jawab di tempat
penelitian dan meminta persetujuan untuk melibatkan partisipan
dalam penelitian
Lanjutan...
o Meminta partisipan untuk menandatangani lembar informed
consent sebagai bukti persetujuan diikut sertakan dalam penelitian
o Mengidentifikasi atau melakukan wawancara dengan terstruktur
subyek tentang gambaran pola hidup lansia dengan hipertensi
berat
o Melakukan pengolahan data
  Pengolahan Data dan Analisa Data
Pengolahan data menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif
digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan data
yang terkumpul untuk membuat kesimpulan (Notoatmojo, 2010).
Pengolahan data ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana gambaran
pola hidup lansia dengan hipertensi berat.
o Pengolahan data yang dilakukan yaitu dengan cara
mendokumentasikan hasil rekaman yang diperoleh selama
interview. Pendokumentasian wawancara dilakukan dengan
memutar hasil rekaman kemuadian ditulis sesuai dengan yang
disampaikan oleh partisipan. Transkip kemudian dilihat
keakuratannya dengan cara mendengarkan kembali hasil
wawancara dan membaca transkip berulang-ulang. Data tersebut
ditata dan disimpan sebagai suatu hasil penelitian serta dilakukan
back-up data di laptop untuk menghindari kehilangan data.
Lanjutan...
Peneliti merumuskan data dengan membaca berulang-ulang
kembali data terkait gambaran pola hidup lansia dengan
hipertensi berat sehingga peneliti dapat menemukan data yang
sesuai dengan tujuan peneliti. Proses tersebut dilakukan dengan
peneliti untuk masing-masing partisipan dengan memberi kode
(P1) sampaI partisipan 3 (P3). Peneliti kemudian membuat
kategori, menentukan tema dan pola sehingga pola keteraturan
data menjadi terlihat secara jelas
o Analisa data kualitatif merupakan analisis yang mendasarkan pada
adanya hubungan arti kata (sematic) antara variabel yang sedang
diteliti. Analisis tersebut menilai hubungan masing-masing arti
dari makna setiap kejadian yang dialami oleh partisipan. Tujuan
analisis kualitatif adalah untuk mendapatkan makna hubungan-
hubungan variabel sehingga dapat digunakan untuk menjawab
masalah yang dirumuskan dalam penelitian. Hubungan antara
sematic sangat penting karena dalam analisis kualitatif peneliti
tidak menggunakan angka-angka seperti pada analisis kuantitatif
(Streubert & Carpenter, 2010).
Lanjutan...
Tahapan proses menganalisis data pada penelitian ini menggunakan
langkah-langkah menurut Colaizzi methode (Polit & Beck, 2004).
o peneliti melakukan proses dokumentasi hasil pengumpulan data.
Proses dokumentasi hasil wawancara dilakukan dengan membuat
transkip verbatin hasil wawancara mendalam. Transkip ini
disimpan dalam file dan di print out untuk memudahkan proses
analisa. Peneliti memberi nama untuk masing-masing berkas dan
selalu memberikan tanggal pada setiap pemeriksaan.
o Peneliti membaca transkip secara berulang-ulang secara
keseluruhan pada masing-masing partisipan agar mengenal data
dengan baik tanpa menyertakan asumsi pribadi.

 Persyaratan Etik
o Respect Human Dignity (Menghormati harkat martabat manusia)
Selama penelitian, peneliti tidak akan Memaksakan kehendak dan
menghargai keputusan maupun pendapat partisipan.
o Benefience (Berbuat baik) Selama penelitian, peneliti akan
melakukan hal yang baik, bicara yang baik serta akan berperilaku
yang baik agar pastisipan tidak merasa tersinggung maupun
dirugikan.
Lanjutan...
o Justice (Keadilan) Selama penelitian, peneliti akan bersikap adil
kepada seluruh partisipan dan tidak akan membeda-bedakan satu
sama lain.
o Nonmaleficience (Merugikan) Selama penelitian, setiap hal yang
akan dilakukan peneliti tidak akan menyebabkan kecelakaan
maupun membahayakan partisipan.
o Confidentiality (Kerahasiaan) Peneliti akan memberikan hak
kerahasiaan kepada partisipan dalam hal yang bersifat pribadi dan
peneliti tidak akan menyebarluaskan secara tidak tepat.
 
Pedoman Wawancara

Kebiasaan Kepatuhan Minum


Pola Makan Olahraga
tidur/istirahat obat
(8 pertanyaan) (4 pertanyaan)
(4 pertanyaan) (7 pertanyaan)

Anda mungkin juga menyukai