Anda di halaman 1dari 17

Volume 10, Nomor 01, Juni 2019

Hal. 115-131

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN


PENGOBATAN HIPERTENSI PADA LANSIA: A LITERATURE
REVIEW
(Factors Associated With Adherence Toward The Treatment of Hypertension in
The Elderly: A Literature Review)

Harmili*, Titih Huriah**


*
Mahasiswa Magister Keperawatan Program Pascasarjana, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta, Jl. Brawijaya,Tamantirto, Kasihan, Bantul,
Yogyakarta, harmili9@gmail.com
**
Dosen Magister Keperawatan, Program Pascasarjana, Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta Jl. Brawijaya,Tamantirto, Kasihan, Bantul,
Yogyakarta, titih.huriah@umy.ac.id

ABSTRAK

Masalah dunia dalam terapi penyakit kronik adalah ketidakpatuhan terhadap


pengobatan. Hasil penelitian sebelumnyamenunjukkankepatuhan terhadap terapi jangka
panjang untuk penyakit kronis rata-rata adalah 50% di negara maju; kepatuhan bahkan
rendah di negara berkembang. Pasien lanjut usia cenderung menunjukkan kepatuhan
minum obat yang buruk dibandingkan dengan pasien yang lebih muda. Tujuan literature
review ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang berkaitan dengan kepatuhan
pengobatan hipertensi pada lansia di Negara maju dan berkembang.
Metode yang digunakan adalah literature review dengan menggunakan database
Science Direct, PubMed, Goggle Scholar. Pencarian dilakukan dengan keywords:
“hypertension AND elderly OR older adults AND factors OR barrier AND adherence OR
compliance AND medication OR drugs OR medicine” didapatkan hasil 12 artikel dari
rentang waktu 2016-2018 sesuai dengan kriteria inklusi. Analisis menggunakan PRISMA
(Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses).
Hasil literarture review menunjukkan faktor-faktor yang berkaitan dengan
kepatuhan pengobatan hipertensi pada lanjut usia di Negara maju terdapat dua faktor
yaitu faktor pasien (usia, fungsi kognitif, hidup sendiri, pendapatan rumah tangga, self-
efficacy, persepsi penuaan, tingkat pendidikan, persepsi kontrol pengobatan, kebutuhan,
kekhawatiran, dan keyakinan pengobatan) dan faktor pelayanan kesehatan (kepuasan
dengan pelayanan, penjelasan tentang konseling obat). Sedangkan di negara berkembang
terdapat tiga faktor yaitu faktor pasien (depresi, kelemahan, kemampuan mengambil obat,
dan pembuatan janji pertemuan), faktor pengobatan (kepuasan, frekuensi dosis, jumlah
obat, dan preferensi menggunakan obat tradisional) dan faktor berbasis sistem (durasi
diagnosis dan akses pelayanan kesehatan).
Kesimpulan: Faktor-faktor terkait kepatuhan pengobatan hipertensi pada lanjut
usia di Negara maju yaitu terdapat faktor pasien dan pelayanan kesehatan. Sedangkan
faktor kepatuhan di Negara berkembang terdapat faktor pasien, faktor pengobatan, faktor
berbasis sistem dan faktor lain.

Kata kunci: Kepatuhan, Pengobatan, Lanjut Usia, Hipertensi

ABSTRACT

The world problem in the treatment of chronic illness is non-compliance with


treatment. The results of formerly studies refer adherence with long-term therapy for
chronic diseases on average was 50% in developed countries; indeed low in developing
countries. Elderly patients tend to refer poor adherence to taking medication compared to
younger patients. The aim of this literature review is to identifies related factors with
compliance toward the treatment of hypertension in the elderly in developed and
developing countries.

115
The method used was a literature review by using database Science Direct,
PubMed, Google Scholar. The searching conducted by typing some keywords:
“hypertension AND elderly OR older adults AND factors OR barrier AND adherence OR
compliance AND medication OR drugs OR medicine”, found 12 articles from time span
between 2016-2018 in line with the inclusion criteria.
The literarture review results show that factors related to adherence to
hypertension treatment in the elderly in developed countries have two factors: patient
factors (age, cognitive function, self-life, household income, self-efficacy, perception of
aging, education level, perception of control treatment, needs, concerns, and medication
beliefs) and health service factors (satisfaction with service, explanation of drug
counseling). While in developing countries there are three factors, namely patient factors
(depression, weakness, ability to take drugs, and making appointments), treatment factors
(satisfaction, frequency of doses, number of drugs, and preference for using traditional
drugs) and system-based factors (duration of diagnosis and access to healthcare services)
Conclusion: Factors related to compliance to hypertension medicinal treatment
in elderly people in developed countries are patient factors and health services. While
compliance factors in developing countries have patient factors, treatment factors,
system-based factors and other factors.

Keywords: Adherence, Treatment, Elderly, Hypertension.

PENDAHULUAN lansia mungkin juga meningkat dan


Pasien lanjut usia dengan bahwa kasus tidak terdeteksi karena
penyakit kronis cenderung skrining yang tidak memadai pada
menunjukkan kepatuhan minum obat kelompok usia ini (Gan SK, Loh CY,
yang buruk dibandingkan dengan Seet B et. al., 2003 dalam (Papputhai,
pasien yang lebih muda Law, et. al., 2017)). Kurangnya kepatuhan
2009; Gellad, et. al., 2011, dalam terhadap obat hipertensi adalah alasan
(Cho et al., 2018). Masalah dunia utama untuk Tekanan darah yang
dalam terapi penyakit kronik adalah tidak terkontrol (Ma, 2016). Tekanan
ketidakpatuhan terhadap pengobatan. darah yang tidak terkontrol
Menurut hasil penelitian sebelumnya, merupakan faktor utama terjadinya
kepatuhan terhadap terapi jangka penyakit lain, seperti penyakit jantung
panjang untuk penyakit kronis rata- koroner, trombosis serebral, stroke,
rata adalah 50% di negara maju; dan gagal ginjal kronis (Liu, 2011;
kepatuhan bahkan rendah di negara Al-Ramahi, 2015, dalam (Ma, 2016)).
berkembang (Liang, 2011; Al- Populasi yang sering
Ramahi, 2015, dalam (Ma, 2016)). mengalami hipertensi adalah lansia,
Hipertensi merupakan penyakit kronis dimana angka hipertensi pada lansia
dengan angka kepatuhan pengobatan di dunia pada tahun 2000 mencapai
yang rendah. sekitar 58,2%, dan meningkat pada
Hipertensi adalah masalah tahun 2010 menjadi 64,7% (WHO,
kesehatan masyarakat utama di 2013). Lanjut usia merupakan
seluruh dunia karena prevalensinya seseorang yang karena usianya
yang tinggi dengan penyakit vaskular, mengalami perubahan biologis, fisik,
kematian dini, stroke, penyakit ginjal kejiwaan dan social, perubahan ini
dan retinopati. Ini adalah faktor risiko akan memberikan pengaruh pada
terpenting untuk penyakit seluruh aspek kehidupan, termasuk
kardiovaskular yang membunuh kesehatannya, oleh karena itu
sekitar 12 juta setiap tahun di seluruh kesehatan lansia perlu mendapat
dunia, lebih banyak daripada penyakit perhatian khusus dengan tetap
lainnya. Bani I.A., 2011; Chavez dipelihara dan ditingkatkan agar
M.L., 2000, dalam (Papputhai, 2017). selama mungkin dapat hidup secara
Dengan meningkatnya masalah produktif sesuai dengan
hipertensi di seluruh dunia, ada kemampuannya sehingga dapat ikut
kekhawatiran bahwa hipertensi pada

116
serta berperan aktif dalam 3. Bahasa yang digunakan dalam
pembangunan (Mubarak et al., 2009). jurnal yaitu bahasa Inggris
Ulasan mempertimbangkan Kriteria eksklusi
literatur global tentang topik faktor Kriteria artikel yang tidak bisa
yang mempengaruhi kepatuhan dijadikan bahan acuan.
pengobatan hipertensi pada lansia 1. Publikasi hanya menampilkan
dengan menggunakan strategi abstrak saja.
pencarian. Tujuan dari kajian ini 2. Artikel yang tidak jelas akan di
adalah untuk mengidentifikasi faktor- periksa dan dievaluasi dari semua
faktor yang berhubungan dengan publikasi yang diambil.
kepatuhan pengobatan hipertensi pada
lansia di Negara maju dan Penyeleksian
berkembang sehinggadapat dijadikan Hasil penelusuran didapatkan
panduan untuk mengatasi 417.078 artikel kemudian
permasalahan kesehatan pada lansia diidentifikasi untuk judul dan
dengan hipertensi. abstrak.417.043 artikel tidak
METODE disertakan karena tidak sesuai dengan
Metode yang digunakan dalam topik. Tersisa 35 artikel kemudian di
penulisan literature review ini adalah review secara penuh. Setelah direview
mencari literatur-literatur dari artikel terdapat 23 artikel yang tidak
internasional yang dilakukan dengan memenuhi criteria inklusi. Pada
menggunakan database Science langkah akhir, artikel yang sesuai
Direct, PubMed, Goggle Scholar. dengan kriteria inklusi sebanyak 12
Pada tahap awal pencarian dengan artikel.
keywords: “hypertension AND
elderly OR older adults AND factors
OR barrier AND adherence OR
compliance AND medication OR
drugs OR medicine”didapatkan hasil
12 artikel internasional dari rentang
waktu 2016 sampai 2018 yang sesuai
dengan kriteria inklusi.

Kriteria
Kriteria dalam literature review
ini merupakan ukuran yang dijadikan
sebagai dasar penilaian atau
penetapan artikel yang dibutuhkan.
Kriteria inklusi
Kriteria yang harus dipenuhi setiap
masing-masing artikel yang akan
dijadikan bahan acuan yang dapat
dilihat sebagai berikut:
1. Penelitian berkaitan dengan faktor-
faktor yang berhubungan dengan
kepatuhan pengobatan hipertensi
pada lansia di Negara maju dan
berkembang
2. Penelitian ini memberikan
informasi tentang faktor-faktor
yang berhubungan dengan
kepatuhan pengobatan hipertensi
pada lansia di Negara maju dan
berkembang

117
Pencarian Artikel

Artikel di identifikasi Artikel di identifikasi Artikel di identifikasi


melalui pencarian database melalui pencarian database melalui pencarian
Google Schooler database Science Direct
PubMed (n=385.956)
(n=29.400) (n=1.722)

Total (n=417.078)

Artikel di screening
melalui judul
(n=417.078)
417.043 Artikel tidak
sesuai dengan topik

Artikel di review secara


penuh (n=35)

23 artikel dihapuskan
karena tidak memenuhi
criteria inklusi

Artikel termasuk dalam


analisis akhir(n=12)

Gambar 1. Proses pencarian artikel

Metode untuk menganalisis hasil penelusuran adalah dengan meode


PRISMA (Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-analyses)
dengan langkah-langkah sebagai berikut: mendefinisikan kriteria kelayakan,
mendefinisikan sumber informasi, pemilihan literatur, pengumpulan data dan
pemilihan item data seperti terlihat pada Gambar 1.

118
Tabel 1. Studi karakteristik
Source Objective Type of Responden Metode Result
resech
(Al-Ruthia et Tujuan dari Penelitian Subjek Desain penelitian Keyakinan
al., 2017) penelitian ini Kuantitatif berusia ≥60 yang digunakan pengobatan
adalah untuk tahun adalah Survey- berhubungan
menguji dengan based cross- dengan kepatuhan
hubungan antara hipertensi. sectional study. pengobatan yang
kepatuhan Responden Data lebih tinggi di
pengobatan dan sebanyak dikumpulkan antara orang
kepuasan 190 orang. dengan dewasa yang
pengobatan di menggunakan lebih tua dengan
antara sampel kuesioner hipertensi secara
lanjut usia dengan keyakinan signifikan dengan
hipertensi. tentang Obat- nilai (β = 0,262;
obatan (BMQ- interval
General) kepercayaan 95%,
digunakan untuk 0,007-0,517; P =
menilai 0,043).
keyakinan
peserta tentang
obat-obatan dan
Delapan item
Morisky
Medication
Adherence Scale
(MMAS-8)
digunakan untuk
menilai
kepatuhan
terhadap obat
antihipertensi,
dan survei
Komunikasi
Penilaian
Perawatan
Primer (PCAS)
digunakan untuk
menilai kepuasan
dengan
komunikasi
penyedia layanan
kesehatan.
menilai literasi
kesehatan.
(Bae et al., Tujuan penelitian Penelitian Subjek Desain penelitian Kebutuhan dan
2016) ini adalah untuk Kuantitatif berusia yang digunakan self-efficacy
menilai ≥65 tahun. adalah cross- ditemukan
ketidakpatuhan Responden sectional study. memiliki
pengobatan, ssebanyak Data pengaruh
dikategorikan 401 orang. dikumpulkan langsung yang
sebagai disengaja dengan signifikan
atau tidak menggunakan terhadap perilaku
disengaja, dan kuesioner dan ketidakpatuhan
faktor-faktor melakukan yang tidak
terkait pada wawancara disengaja
pasien lanjut usia (kebutuhan β = -
dengan hipertensi. 0,171, P = 0,019;
self-efficacy β = -
0,433, P, 0,001).
(Cho et al., Tujuan penelitian Penelitian Subjek Desain penelitian Analisis regresi
2018) ini adalah untuk Kuantitatif lanjut usia yang digunakan logistik
menyelidiki dengan adalah multivariat
hubungan antara hipertensi. retrospective menunjukkan
fungsi kognitif Responden cohort study. bahwa fungsi
dan kepatuhan sebanyak Data kognitif yang
minum obat 20.071 dikumpulkan lebih rendah
antihipertensi di orang. dengan berhubungan
antara pasien menggunakan dengan kepatuhan
lanjut usia Data Sampel pengobatan yang
hipertensi. Layanan buruk (rasio odds
Kohunasional yang disesuaikan

119
Layanan 0,980, interval
Kesehatan kepercayaan 95%
Nasional Korea. 0,961-0,999).
(Chudiak et Tujuan penelitian Penelitian Subjek Desain penelitian Frailty
al., 2017) ini adalah untuk Kuantitatif berusia yang digunakan (kelemahan)
menganalisis efek antara 65 adalah case berkorelasi
sindrom dan 91 study. signifikan dengan
kelemahan tahun Data Kepatuhan
(Frailty) pada dengan dikumpulkan Tekanan Darah
kepatuhan hipertensi. dengan Tinggi (R =
pengobatan pada Responden menggunakan 0,509, P≤0,001).
pasien lanjut usia sebanyak Analisis
dengan hipertensi. 300 orang. dokumentasi
medis dan survei
dengan Tilburg
Frailty Indicator
(TFI) dan
kuesioner Hill-
Bone High Blood
Skala Kepatuhan
Tekanan.

(Demirtürk Tujuan penelitian Penelitian Subjek Desain penelitian Korelasi negatif


and ini adalah untuk kuantitatif berusia ≥65 yang digunakan yang cukup
Hacıhasanoğlu menemukan efek tahun, adalah deskriptif. signifikan
Aşılar, 2018) depresi pada Responden Data ditemukan antara
kepatuhan sebanyak dikumpulkan depresi dan rata-
terhadap obat 350 orang. dengan rata kepatuhan
antihipertensi menggunakan pengobatan
pada lanjut usia kuesioner dengan nilai P<
dengan hipertensi. deskriptif, 0.001
Geriatric
Depression Scale
(GDS), dan the
Medication
Adherence Self-
Efficacy
Scale-Short Form
(MASES-SF).

(Hou et al., Tujuan penelitian Penelitian Subjek Desain penelitian Analisis regresi
2016) ini adalah untuk Kuantitatif lanjut usia, yang digunakan logistik
mengidentifikasi responden adalah cross- menunjukkan
hubungan antara sebanyak sectional bahwa ada
persepsi penuaan 585 orang. hubungan
dan kepatuhan signifikan antara
terhadap obat persepsi diri
antihipertensi di terhadap penuaan
lanjut usia di Cina dan kepatuhan
minum obat
antihipertensi
dengan (p =
0,004)
(Jankowska- Tujuan penelitian Penelitian Subjek (usia Desain penelitian Hasil
Polańska et al., ini adalah untuk Kuantitatif rata-rata yang digunakan menunjukkan
2016) mengevaluasi 68,8 ± 8,0) adalah case bahwa tingkat
pengaruh Responden study. kelemahan yang
kelemahan pada sebanyak Data lebih tinggi pada
kepatuhan minum 296 orang dikumpulkan responden lansia
obat pasien lanjut dibagi dengan dianggap sebagai
usia dengan menjadi menggunakan penentu
hipertensi dan kelompok catatan pasien kepatuhan
untuk menilai lemah (n = dan selama pengobatan yang
apakah faktor lain 198) dan wawancara lebih rendah
mempengaruhi tidak lemah pribadi yang dibandingkan
kepatuhan pada (n = 98). dilakukan oleh dengan responden
kelompok pasien seorang perawat. yang tidak lemah
ini. Kelemahan fisik dengan nilai
lansia diukur statistik (6,60 ±
menggunakan 1,89 vs 7,11 ±
Tilburg Frailty 1,42; P = 0,028).

120
Indicator (TFI)
versi Polandia,
dan 8-item
Morisky
Medication
Adherence Scale
untuk penilaian
kepatuhan
digunakan.
(Jin et al., Tujuan penelitian Penelitian Subjek Desain penelitian Faktor-faktor
2016) ini adalah untuk Kuantitatif berusia ≥65 yang digunakan yang
menguji melek tahun, adalah cross- mempengaruhi
kesehatan responden sectional. kepatuhan
fungsional di sebanyak Data pengobatan
antara lanjut usia 160 orang. dikumpulkan termasuk tingkat
dan dengan kepuasan pasien
mengidentifikasi menggunakan dengan pelayanan
faktor-faktor yang Tes Keaksaraan (β = −0.215, P =
mempengaruhi Kesehatan 0,022), penjelasan
yang dapat Fungsional yang cukup
memprediksi Korea, yang tentang konseling
kepatuhan terdiri dari 15 obat (β = −0,335,
pengobatan. item termasuk 8 P = 0,000),
berhitung dan 7 tingkat
item pemahaman pendidikan (β =
bacaan. −0,153, P =
Kepatuhan obat 0,045), dan
diukur dengan frekuensi dosis (β
Kepatuhan = 0,189, P =
terhadap Isi dan 0,018).
Skala Obat.
(Lo et al., Tujuan penelitian Penelitian Subjek (usia Desain penelitian Hasil
2016) ini adalah untuk Kuantitatif rata-rata 76 yang digunakan menunjukkan
mengidentifikasi tahun). adalah cross- bahwa hidup
faktor-faktor yang Responden sectional. sendiri, dan
secara signifikan sebanyak Data persepsi yang
terkait dengan 195 orang dikumpulkan terkait dengan
kepatuhan minum yang dengan kontrol
obat pada direkrut dari menggunakan pengobatan
kelompok lanjut 12 pusat Angket Persepsi secara
usia dengan komunitas. Penyakit-Revisi independen
hipertensi esensial digunakan untuk berhubungan
mengukur dengan
persepsi peningkatan
penyakit, dan kepatuhan
Wawancara pengobatan
Medis digunakan secara signifikan
untuk mengukur dengan odds rasio
kepuasan dengan mulai dari 1,14
konsultasi hingga 1,92 (P =
individu. Skala 0,05).
Kepatuhan Obat
Morisky
digunakan untuk
mengukur tingkat
kepatuhan
terhadap obat
antihipertensi.
(Ma, 2016) Tujuan penelitian Penelitian Subjek Desain penelitian Hasil regresi
ini adalah untuk Kuantitatif lanjut usia. yang digunakan logistik
menggambarkan Responden adalah cross- multivariat
kepatuhan sebanyak sectional. menunjukkan
pengobatan 1159 orang. Data bahwa variabel-
pasien pedesaan dikumpulkan variabel berikut
Cina dengan dengan berhubungan
hipertensi dan menggunakan dengan kepatuhan
untuk menyelidiki kuesioner minum obat: usia
faktor yang laporan diri. dengan score [OR
terkait dengan = 1,29, 95% CI
kepatuhan (1,13-1,56), (P<
pengobatan. 0.05] , dan
pendapatan
rumah tangga

121
dengan score[ OR
= 1,04, 95% CI
(0,98-1,28)
P<0.05] durasi
diagnosis, jumlah
tablet
antihipertensi
yang dikonsumsi
[OR = 0,68, 95%
CI (0,59-0,74),
(P<0.05)], dan
dukungan sosial
[OR = 1,37, 95%
CI, (1,21-1,55),
(P<0.02)].
(Dillon et al., Tujuan penelitian Penelitian Subjek Desain penelitian Hasil
2018) ini adalah untuk Kuantitatif berusia > 65 yang digunakan menunjukkan
menilai menilai tahun , adalah bahwa kepatuhan
efek multidimensi responden Prospective yang kurang
dari keyakinan sebanyak cohort study. berhubungan
pengobatan 1.211 orang. Data dengan
pasien dikumpulkan kekhawatiran
(kekhawatiran dengan terhadap
dan keyakinan menggunakan pengobatan yang
perlunya) pada resep responden tinggi, dan
kepatuhan untuk obat kepatuhan yang
pengobatan antihipertensi baik berhubungan
menggunakan kepada 106 dengan
regresi polinomial apotek komunitas kekhawatiran
dengan analisis di Republik yang rendah
permukaan Irlandia menilai dengan nilai
respons. kekhawatiran dan (kemiringan β =
kebutuhan −0.77, p <0.001;
mereka akan obat kelengkungan β =
antihipertensi −0.26, p = 0.004)
dan kepatuhan .
mereka terhadap
obat
antihipertensi
pada bulan ke-12
melalui
wawancara
telepon
terstruktur.
(Rahmawati Tujuan penelitian Penelitian Subjek Desain penelitian Pengetahuan
and Bajorek, ini adalah untuk Kuantitatif berusia rata- yang digunakan hipertensi yang
2018) menilai rata 65,7 ± adalah cross- baik
pengetahuan 10,3 tahun sectional memperkirakan
kepatuhan (kisaran 45- kepatuhan
pengobatan dan 90 tahun) Data terhadap
hipertensi, dan dengan dikumpulkan pengobatan yang
faktor hipertensi. dengan baik (OR=7.1,
prediktifnya, pada Responden menggunakan 95% CI (3,3-
orang dengan sebanyak kuesioner yang 15,2), (P<0.01).
hipertensi, yang 384 orang. diberikan Alasan
tinggal di peneliti, skala ketidakpatuhan
komunitas kepatuhan yang yang disengaja
pedesaan di divalidasi, dan adalah akses
Indonesia survey terbatas ke
pengetahuan layanan
hipertensi kesehatan(OR=
terstandar. 2.14, 95% CI
(0.96-4.76),
(P<0.06), dan
preferensi
menggunakan
obat-obatan
tradisional
(OR=1.59, 95%
CI (0.96-4.76),
(P<0.186).

122
HASIL DAN PEMBAHASAN seperti usia, fungsi kognitif, hidup
Artikel penelitian yang diambil sendiri, pendapatan rumah tangga,
dilakukan di berbagai negara yaitu; kebutuhan pengobatan, self-efficacy,
Saudi Arabia, Korea, Polandia, kekhawatiran, keyakinan
Turkey, Switzerland, Hongkong, pengobatan, persepsi penuaan,
China, Ireland, dan Indonesia. tingkat pendidikan, dan persepsi
Negara maju diwakili oleh Ireland, terkait kontrol pengobatan. Faktor
Hongkong, Korea, dan Switzerland, pelayanan kesehatan; tingkat
sedangkan negara berkembang kepuasan pasien dengan pelayanan,
diwakili oleh China, Indonesia, Saudi penjelasan yang cukup tentang
Arabia, Polandia, dan Turkey. konseling obat. Sedangkan di Negara
Dalam 12 artikel ini, 7 berkembang terdapat faktor pasien
(58,33%) adalah studi cross- seperti: usia, kepuasan pengobatan,
sectional, 2 (16,67%) adalah depresi, kelemahan, dan kemampuan
penelitian kohort, 1 (8,33%) adalah mengambil obat. Faktor pengobatan
studi deskriptif, dan 2 (16,67%) seperti; frekuensi dosis, jumlah obat,
adalah studi kaasus. Dari 12 artikel dan preferensi menggunakan obat-
mayoritas menggunakan responden obatan tradisional. Faktor berbasis
lanjut usiadengan umur responden sistem; durasi diagnosis dan akses
≥65 tahun. Responden laki-laki terbatas ke layanan kesehatan. Faktor
sebanyak 11.271 orang sedangkan lain; dukungan sosial.
perempuan sebanyak 12.616 orang.
Hasil artikel yang didapatkan
Dilihat dari tingkat pendidikan,
dalam tinjauan pustaka ini disajikan
sekolah dasar dan sekolah menengah
menjadi 5 kategori faktor yaitu faktor
pertama sebanyak 3.896 responden,
pasien, pengobatan, faktor pelayanan
sekolah menengah atas dan sarjana
kesehatan, faktor berbasis sistem,
sebanyak 1.064 responden, dan
dan faktor lain dalam matrix
lulusan pasca sarjana sebanyak 25
pembanding antara Negara maju dan
responden, namun satu artikel tidak
berkembang dapat dilihat sebagai
mencantumkan riwayat pendidikan
berikut.
responden yang diambil.
Faktor-faktor yang berkaitan
dengan kepatuhan pengobatan
hipertensi pada lanjut usia di Negara
maju yaitu terdapat faktor pasien

123
Tabel 2. Perbedaan faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan pengobatan
hipertensi pada lansia di Negara maju dan berkembang.

Negara Maju Negara Berkembang


Faktor Pasien: Faktor Pasien:
Fungsi kognitif, hidup sendiri, Kepuasan pengobatan, depresi,
pendapatan rumah tangga, kebutuhan kelemahan, dan kemampuan
pengobatan, self-efficacy, mengambil obat.
kekhawatiran, keyakinan pengobatan,
persepsi penuaan, tingkat pendidikan,
dan persepsi terkait kontrol pengobatan
Faktor Pelayanan Kesehatan: Faktor Pengobatan:
tingkat kepuasan pasien dengan Frekuensi dosis, jumlah obat, dan
pelayanan, dan penjelasan yang cukup preferensi menggunakan obat-obatan
tentang konseling obat tradisional
Faktor Berbasis Sistem:
Durasi diagnosis dan akses terbatas
ke layanan kesehatan
Faktor Faktor Lain:
Dukungan sosial.
Memori adalah salah satu fungsi
kognitif paling penting yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi
diperlukan untuk merencanakan,
kepatuhan pengobatan hipertensi
mengatur, dan melaksanakan
pada lansia di Negara maju
pemberian obat sehubungan dengan
Faktor pasien waktu dan dosis yang benar,
Faktor pasien sebagai berdasarkan resep pasien (Hayes et
penghambat kepatuhan pasien lansia al., dalam (Cho et al., 2018)).
dalam pengobatan hipertensi. Faktor Penurunan fungsi eksekutif dan
ini dikelompokkan menjadi beberapa memori yang bekerja pada pasien
kategori yaitu kesehatan mental, dengan gangguan kognitif
kesehatan fisik, demografi, perilaku, merupakan faktor risiko penting yang
pengetahuan atau keyakinan pasien terkait dengan ketidakpatuhan (Insel
dan faktor lainnya. et al., dalam (Cho et al., 2018)).
Faktor yang berdasarkan kesehatan Diklasifikasikan berdasarkan
mental adalah fungsi kognitif. demografi adalah usia, tingkat
Fungsi kognitif yang lebih pendidikan. Usia yang lebih tua
rendah dikaitkan dengan kepatuhan terkait dengan kontrol pengobatan
pengobatan yang buruk (Cho et al., secara independen terkait dengan
2018). Fungsi kognitif yang rusak peningkatan kepatuhan pengobatan
menghasilkan kepatuhan pengobatan (Lo et al., 2016). usia dikaitkan
yang tidak disengaja (Elliott et al; dengan kepatuhan (Ma, 2016).
Isaac et al., dalam (Cho et al., 2018)). Tingkat pendidikan merupakan

124
faktor yang mempengaruhi kepatuhan. (Jankowska-Polańska et
kepatuhan (Jin et al., 2016), semakin al., 2016).
rendah tingkat pendidikan maka akan Faktor-faktor lain termasuk
rendah pula kepatuhan pengobatan. hidup sendiri, pendapatan rumah
Faktor-faktor di bawah tangga, kepuasan pengobatan,
pengetahuan atau keyakinan kebutuhan dan self-efficacy. Hidup
termasuk persepsi, perhatian, sendiri terkait dengan kontrol
keyakinan, dan pengetahuan. pengobatan secara independen terkait
Persepsi yang terkait dengan kontrol dengan kepatuhan pengobatan,
pengobatan secara independen terkait pasien yang hidup sendiri
dengan peningkatan kepatuhan menunjukkan kepatuhan pengobatan
pengobatan (Lo et al., 2016). yang rendah (Lo et al., 2016).
Persepsi penuaan secara signifikan Pendapatan rumah tangga dikaitkan
berhubungan dengan kepatuhan dengan kepatuhan minum obat (Ma,
pengobatan (Hou et al., 2016). 2016). Kebutuhan dan self-efficacy
Kepatuhan yang kurang bagi ditemukan memiliki pengaruh
responden yang memiliki langsung yang signifikan terhadap
kekhawatiran terhadap pengobatan perilaku ketidakpatuhan yang tidak
yang tinggi dan keyakinan kebutuhan disengaja; Kebutuhan ditemukan
pengobatan yang rendah, dan memiliki pengaruh langsung dan
kepatuhan yang baik bagi responden tidak langsung yang signifikan
yang memiliki kekhawatiran terhadap ketidakpatuhan yang
pengobatan yang rendah dan disengaja (Bae et al., 2016).
keyakinan kebutuhan pengobatan
Faktor pelayanan kesehatan
yang kuat (Dillon et al., 2018).
Faktor-faktor yang
Pengetahuan hipertensi yang
mempengaruhi kepatuhan
baik memperkirakan kepatuhan
pengobatan termasuk tingkat
terhadap pengobatan yang baik,
kepuasan pasien dengan pelayanan,
Alasan ketidakpatuhan yang
penjelasan yang cukup tentang
disengaja adalah keyakinan bahwa
konseling obat (Jin et al., 2016).
obat-obatan hanya boleh diminum
Para peserta mencatat bahwa
ketika gejala terbukti. (Rahmawati
konseling pasien dapat meningkatkan
and Bajorek, 2018). Pengetahuan
pengetahuan dan keterampilan untuk
tentang komplikasi hipertensi yang
minum obat dengan benar; (Choi SY
tidak diobati yang ditemukan
& Kang CY, 2007 dalam (Jin et al.,
sebagai stimulan independen tingkat
2016)) Namun, banyak peserta

125
mengeluh bahwa sebagian besar tanggung jawab untuk memberikan
tenaga kesehatan tidak selalu pendidikan kesehatan kepada orang
sepenuhnya menjelaskan hasil tua tentang mengenali gejala depresi
pengobatan yang diharapkan dan dan layanan konsultasi dalam
efek samping yang mungkin terjadi mengarahkan mereka ke unit yang
atau bagaimana menggunakan obat tepat. Depresi, hipertensi dan
dengan benar. (Mohan et al, 2013; kepatuhan obat adalah masalah
van Geffen et al, 2011 dalam (Jin et penting pada lansia (Demirtürk and
al., 2016)), Akibatnya, sebagian Hacıhasanoğlu Aşılar, 2018).
besar responden tidak mengetahui Telah dilaporkan bahwa situasi
potensi efek samping dan ini di mana gejala depresi
konsekuensi dari kesalahan menyebabkan kontrol yang tidak
pengobatan. memadai terhadap tekanan darah dan
perkembangan komplikasi yang
Faktor-faktor yang mempengaruhi
berhubungan dengan hipertensi harus
kepatuhan pengobatan hipertensi
dipertimbangkan selama pengobatan
pada lansia di Negara berkembang
pasien depresi / hipertensi, dan
Faktor pasien mereka harus didekati dengan lebih
Faktor yang berdasarkan kesehatan penuh perhatian dan diberikan
mental adalah depresi. perawatan ekstra sehingga bahwa
Korelasi negatif yang cukup efek samping antidepresan pada
signifikan ditemukan antara depresi tekanan darah diminimalkan (Scalco
dan kepatuhan pengobatan et al., dalam (Demirtürk and
(Demirtürk and Hacıhasanoğlu Hacıhasanoğlu Aşılar, 2018))
Aşılar, 2018). Faktor yang berdasarkan
Salah satu faktor penting dalam kesehatan fisik adalah Frailty
mengendalikan tekanan darah adalah syndrome. Skor Tilburg Frailty
tingkat kepatuhan pasien yang tinggi Indicator (TFI) berkorelasi
terhadap pengobatan antihipertensi signifikan dengan skor global Skala
mereka. Selain membantu individu Kepatuhan Tekanan Darah Tinggi
mematuhi pengobatan dan Hill-Bone dan nilai-nilai dari 2
mendapatkan perilaku gaya hidup subskalanya: Pembuatan janji
sehat, serta memberikan informasi pertemuan dengan tenaga kesehatan
tentang penyakit mereka, dan kemampuan mengambil obat
(Hacıhasano_glu, 2009., dalam (Chudiak et al., 2017). Pasien dengan
(Demirtürk and Hacıhasanoğlu sindrom kelemahan memiliki
Aşılar, 2018)) perawat juga memiliki kepatuhan pengobatan yang lebih

126
rendah dibandingkan dengan pasien termasuk gangguan endokrin dan
yang tidak mengalami sindrom disfungsi kekebalan tubuh
kelemahan (Jankowska-Polańska et (Sokołowski et. al., 2014 dalam
al., 2016). (Chudiak et al., 2017)).
Sindrom kelemahan adalah Kepuasan pengobatan
kompleks dan ditandai oleh kapasitas berhubungan dengan kepatuhan
yang dikompromikan untuk melawan pengobatan yang lebih tinggi (Al-
tantangan fisik dan tekanan Ruthia et al., 2017). Lansia yang
homeostatik (Fried et al., dalam (Rai cenderung tidak puas akan
et al., 2018)). pengobatan yang diterima maka
Frailty adalah masalah penting kepatuhan terhadap pengobatan juga
pada lansia. Frailty memberikan efek rendah.
merugikan tidak hanya pada hasil
Faktor pengobatan
penyakit tetapi juga pada kepatuhan
Faktor-faktor ini
pengobatan. Istilah “frailty
diklasifikasikan lebih lanjut ke dalam
syndrome” (FS) telah ada sejak lama
beberapa kategori: frekuensi dosis,
di geriatrik Amerika, untuk
jumlah obat, preferensi
menggambarkan keberadaan
menggunakan obat-obatan
beberapa komorbiditas dan
tradisional. Frekuensi dosis
penurunan kebugaran fisik pada
merupakan faktor yang
lansia. Definisi “frailty syndrome”
mempengaruhi kepatuhan
(FS) saat ini diusulkan oleh Fried
pengobatan (Jin et al., 2016). Jumlah
yang menggambarkan kondisi ini
tablet antihipertensi yang dikonsumsi
sebagai "sindrom biologis penurunan
dalam setiap dosis, frekuensi minum
cadangan dan resistensi terhadap
obat setiap hari dikaitkan dengan
stresor, yang dihasilkan dari
kepatuhan minum obat (Ma, 2016).
penurunan kumulatif di beberapa
Preferensi menggunakan obat-obatan
sistem fisiologis, dan menyebabkan
tradisional merupakan alasan
kerentanan terhadap hasil yang
ketidakpatuhan yang disengaja
merugikan" (Życzkowska, 2010
(Rahmawati and Bajorek, 2018).
dalam (Chudiak et al., 2017)).
Secara umum, lanjut usia akan
Menurut American Geriatrics
lebih patuh terhadap rejimen
Society, faktor penentu utama Frailty
pengobatan yang disederhanakan
syndrome adalah meningkatnya
(mis. rejimen sekali sehari
kerentanan terhadap stresor,
dibandingkan dengan rejimen dua
penurunan cadangan fisiologis, dan
kali sehari, rejimen monoterapi
malfungsi di berbagai sistem organ,

127
dibandingkan dengan rejimen penggunaannya karena kendala
politerapi), yang dapat mengarah transportasi dan/atau keuangan
pada manajemen pengobatan yang dalam mengakses pasokan obat-
efektif (Jin et al., 2016). obatan.
Hasil penelitian (Ma, 2016)
Faktor lain
mengungkapkan bahwa semakin
Dukungan sosial dikaitkan dengan
banyak tablet yang digunakan dan
kepatuhan minum obat (Ma, 2016).
frekuensi yang lebih tinggi dari
Dengan bertambahnya usia, lansia
minum obat setiap hari adalah
mengembangkan lebih banyak
penentu penting yang mengarah pada
penyakit kronis, yang bisa bersamaan
kepatuhan pengobatan yang rendah.
dengan komorbiditas tambahan.
Faktor berbasis sistem Lansia biasanya tidak mengunjungi
Durasi diagnosis dikaitkan dokter karena kecacatan somatik atau
dengan kepatuhan minum obat (Ma, sering berhenti minum obat ketika
2016). akses terbatas ke layanan mereka merasa lebih baik untuk
kesehatan merupakan alasan meminimalkan beban ekonomi bagi
ketidakpatuhan yang disengaja keluarga mereka. Kekurangan
(Rahmawati and Bajorek, 2018). dukungan sosial atau perhatian medis
Dalam penelitian yang dari keluarga mereka atau dari
dilakukan Rahmawati & Bajorek, institusi medis mendukung terjadinya
2018, alasan untuk tidak minum obat ketidakpatuhan pengobatan pada
antihipertensi terutama disengaja. lansia (Ma, 2016).
Meskipun alasan kepatuhan yang
Tenaga kesehatan harus
tidak disengaja, seperti pelupa atau
memperhatikan lima faktor ini
kecerobohan, umumnya ditemukan
sehingga semua faktor kepatuhan
di pengaturan lain (Gadkari AS and
dapat ditangani secara memadai
McHorney CA, 2012; Clifford S,
dalam praktik sehari-hari.
Barber N and Horne R., 2008 dalam
Kelemahan dari tinjuan pustaka ini
(Rahmawati and Bajorek, 2018)),
yaitu hanya mencari literatur terkait
beberapa peserta melaporkan alasan
faktor-faktor yang berhubungan
tersebut. Namun, perlu diperhatikan
dengan kepatuhan pengobatan
bahwa beberapa pasien diberikan
hipertensi pada lanjut usia dan tidak
obat-obatan selama kurang dari tujuh
memfokuskan hambatan yang paling
hari. Pasien mungkin tidak sengaja
berpengaruh terhadap kepatuhan
tidak menyediakan obat-obatan yang
pengobatan hipertensi pada lanjut
habis dan mungkin menghentikan
usia. Namun, penulis sudah mencoba

128
meringkas dalam 5 kategori faktor kesehatan (kepuasan dengan
yang dikaitkan dengan kepatuhan pelayanan, penjelasan tentang
pengobatan. konseling obat). Sedangkan di negara
berkembang terdapat tiga faktor yaitu
Kesenjangan
faktor pasien (depresi, kelemahan,
Berdasarkan artikel yang sudah kemampuan mengambil obat, dan
ditemukan dan dianalisis terdapat pembuatan janji pertemuan), faktor
kesenjangan dari faktor-faktor pengobatan (kepuasan, frekuensi
kepatuhan pengobatan hipertensi dosis, jumlah obat, dan preferensi
pada lansia yang ditemukan antara menggunakan obat tradisional) dan
Negara maju dan berkembangan. Di faktor berbasis sistem (durasi
negara maju lebih kearah faktor diagnosis dan akses pelayanan
pasien, sedangkan di negara kesehatan).
berkembang lebih kearah kualitas Kesenjangan yang ditemukan
dari pengobatan. Kesenjangan yang dari faktor-faktor kepatuhan
ditemukan lebih kearah kurangnya pengobatan hipertensi pada lansia
penetelitian-penelitian dan publikasi antara Negara maju dan
terkait hal ini. Sehingga menjadi berkembangan. Di negara maju lebih
keterbatasan bagi penulis dalam kearah faktor pasien, sedangkan di
penyusunan literature review ini. negara berkembang lebih kearah
kualitas dari pengobatan.
Kesimpulan
Sehinggabagi peneliti selanjutnya
Dari 12 artikel yang
yang akan melakukan penelitian
diperoleh,semua penelitian dilakukan
terkait faktor-faktor yang
pada responden lanjut usia.
mempengaruhi pengobatan hipertensi
Mengungkapkan hasil bahwa
pada lansia baik di Negara maju
terdapat perbedaan faktor-faktor
maupun di negara berkembang dalam
terkait kepatuhan pengobatan
hal ini penulis menyarankan
hipertensi pada lanjut usia di Negara
diperlukannya analisis mendalam
maju terdapat dua faktor yaitu faktor
dan artikel-artikel lebih banyak lagi
pasien (usia, fungsi kognitif, hidup
terkait hal ini.
sendiri, pendapatan rumah tangga,
self-efficacy, persepsi penuaan,
KEPUSTAKAAN
tingkat pendidikan, persepsi kontrol
pengobatan, kebutuhan, Al-Ruthia, Y.S., Hong, S.H., Graff,
C., Kocak, M., Solomon, D.,
kekhawatiran, dan keyakinan
Nolly, R., (2017). Examining
pengobatan) dan faktor pelayanan the relationship between
antihypertensive medication

129
satisfaction and adherence in Assessing the
older patients. Res. Soc. Multidimensional
Adm. Pharm. 13, 602–613. Relationship Between
https://doi.org/10.1016/j.saph Medication Beliefs and
arm.2016.06.013 Adherence in Older Adults
With Hypertension Using
Bae, S.G., Kam, S., Park, K.S., Kim, Polynomial Regression. Ann.
K.-Y., Hong, N.-S., Kim, K.- Behav. Med. 52, 146–156.
S., Lee, Y., Lee, W.K., Choe, https://doi.org/10.1093/abm/k
M.S.P., (2016). Factors ax016
related to intentional and
unintentional medication Hou, Y., Zhang, D., Gu, J., Xue, F.,
nonadherence in elderly Sun, Y., Wu, Q., Zhao, X.,
patients with hypertension in Wang, X., (2016). The
rural community. Patient association between self-
Prefer. Adherence Volume perceptions of aging and
10, 1979–1989. antihypertensive medication
https://doi.org/10.2147/PPA. adherence in older Chinese
S114529 adults. Aging Clin. Exp. Res.
28, 1113–1120.
Cho, M.H., Shin, D.W., Chang, S.- https://doi.org/10.1007/s4052
A., Lee, J.E., Jeong, S.-M., 0-015-0516-z
Kim, S.H., Yun, J.M., Son,
K., (2018). Association Jankowska-Polańska, B., Dudek, K.,
between cognitive Szymanska-Chabowska, A.,
impairment and poor Uchmanowicz, I., (2016).
antihypertensive medication The influence of frailty
adherence in elderly syndrome on medication
hypertensive patients without adherence among elderly
dementia. Sci. Rep. 8. patients with hypertension.
https://doi.org/10.1038/s4159 Clin. Interv. Aging Volume
8-018-29974-7 11, 1781–1790.
https://doi.org/10.2147/CIA.S
Chudiak, A., Jankowska-Polańska, 113994
B., Uchmanowicz, I., (2017).
Effect of frailty syndrome on Jin, H., Kim, Y., Rhie, S., (2016).
treatment compliance in older Factors affecting medication
hypertensive patients. Clin. adherence in elderly people.
Interv. Aging Volume 12, Patient Prefer. Adherence
805–814. Volume 10, 2117–2125.
https://doi.org/10.2147/CIA.S https://doi.org/10.2147/PPA.
126526 S118121

Demirtürk, E., Hacıhasanoğlu Aşılar, Lo, S.H.S., Chau, J.P.C., Woo, J.,
R., (2018). The effect of Thompson, D.R., Choi, K.C.,
depression on adherence to (2016). Adherence to
antihypertensive medications Antihypertensive Medication
in elderly individuals with in Older Adults With
hypertension. J. Vasc. Nurs. Hypertension: J. Cardiovasc.
36, 129–139. Nurs. 31, 296–303.
https://doi.org/10.1016/j.jvn.2 https://doi.org/10.1097/JCN.0
018.06.001 000000000000251

Dillon, P., Phillips, L.A., Gallagher, Ma, C., (2016). A cross-sectional


P., Smith, S.M., Stewart, D., survey of medication
Cousins, G., (2018). adherence and associated

130
factors for rural patients with study in rural villages,
hypertension. Appl. Nurs. Yogyakarta Province,
Res. 31, 94–99. Indonesia. Chronic Illn. 14,
https://doi.org/10.1016/j.apnr. 212–227.
2016.01.004 https://doi.org/10.1177/17423
95317739092
Mubarak, W., I., Chayatin, N.,
Santoso, B.A., (2009). Ilmu Rai, N., Venugopalan, G., Pradhan,
Keperawaan Komunitas R., Ambastha, A., Upadhyay,
Pengantar dan Teori. Buku 1. A.D., Dwivedi, S., Dey, A.B.,
Salemba Medika, Jakarta. Dey, S., (2018). Exploration
of Novel Anti-Oxidant
Papputhai, T.R., (2017). Assessment Protein Sestrin in Frailty
Of Level Of Knowledge Syndrome in Elderly. Aging
Related To Hypertension In Dis. 9, 220.
Hypertensive Elderly Patients https://doi.org/10.14336/AD.
At Tertiary Care Hospital. 2017.0423
PARIPEX-INDIAN J. Res. 6,
2. WHO, (2013). A global brief on
Hypertension: silent killer,
Rahmawati, R., Bajorek, B., (2018). global public health crises.
Factors affecting self- World Health Organization,
reported medication Geneva.
adherence and hypertension
knowledge: A cross-sectional

131

Anda mungkin juga menyukai