Anda di halaman 1dari 48

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN

PPOK
DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MANDIRI MATA
KULIAH KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH 1

DISUSUN OLEH : KELOMPOK II ( Demon lamau,Andrias sorowat,


busira,dastinal,.........................................................................................)

MAHASIWA PJJ KEMENKES KUPANG USBJJ FAKFAK


3.2 PEMBAHASAN KASUS

3.2.1 PENGKAJIAN

a. DATA DEMOGRAFI
1. Identitas Klien :
Nama : Tn L. L
Umur : 44 tahun
Jenis kelamin : laki laki
Alamat : Jl. Latonde
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Timor / Buton/Indonesia
Status perkawinan` : kawin
Golongan darah : A
No. RM : 05 37 11
Tanggal masuk : 28 Januari 2019
Tanggal pengkajian : 29 Januari 2019
Diagnosa medis : TB Paru dan Pneumonia

2. Penanggung Jawab
Nama : Ny. S
Umur : 36 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : S1
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku Bangsa : Jawa / Indonesia
Hubungan dg Klien : Istri
Alamat : Jl. La Tonde

b. KELUHAN UTAMA :

Klien masuk rumah sakit dengan keluhan utama : sesak nafas, demam

C. RIWAYAT KESEHATAN
1. Kesehatan sekarang :

 Sejak 3 minggu yang lalu tepatnya tanggal 7 januari 2019 jam 18.00 wit klien
merasakan sesak nafas, batuk bercampur lendir kekuningan, demam gemetar berulang
4-5x/hari, saat klien merasakan keluhannya klien bersama istrinya ke UGD Rumah
sakit Angkatan Laut Manokwari, klien diberi terapi UAP dan diberi obat obatan oral
dan klien disaran untuk Rawat jalan Saja. Karena keluhannya tidak hilang 2 hari
kemudian klien ke Puskesmas Maripi Manokwari dan diberi terapi oral.Setelah
kepuskesmas keluhan klien tidak hilang juga bahkan klien mengatakan kondisi
sakitnya semakin bertambah, klien pun mengambil keputusan untuk berobat lanjut di
RSUD Fakfak.
 Tanggal 28 Januari 2019 Jam 13.30 wit klien diantar ke UGD RSUD Fakfak dan
mendapat terapi :
- IVFD RL 20 tts/m
- Injeksi ceftriaxone 1x2 gram iv
- Injeksi Ranitidine 2x1 ampul iv
- Nebolizer combivent 1 amp+ nalcl 4cc
- OBH 3x2 cth
- Paracetamol 3x1 tablet
 Klien dipindahkan ke Ruang perawatan klas tanggal 28 januari 2019 jam 15.30 wit.
 Saat dikaji tanggal 29 januari 2019 klien mengatakan sesak nafas, batuk berlendir dan
demam gemetar , terlihat pernafasan dada, cepat dan dalam , sesaknya terasa
berkurang saat klien diberi posisi setengah duduk ( semi fowler ) dan diberi Uap,
klien merasakan sesaknya seperti diganjal atau dicekik di bagian dada sampai ke
tengorokannya, sesak yang dirasakan klien merupakan sesak tingkatan sedang dan
munculnya dalam waktu yang tidak menetu,

2. Riwayat kesehatan masa lalu :

 Klien mengatakan pada masa anak anak pernah mengalami keluhan demam dan batuk
batuk teapi keluhan tersebut hilang setelah berobat pada BP. Fatimah, namun klien
tidak tahu terhadap apakah pernah mengalami penyakit infeksi pada masa anak anak
atau tidak.
 Klien mengatakan pernah mendapatkan Imunisasi TT saat masih Sekolah dasar
 Tidak pernah mengalami kecelakaan fisik
 Klien tidak pernah mengalami operasi dan rawat inap
 Klien mengatakan alergi terhadap asap,debu alergi, klien tidak pernah mengkonsumsi
obat-obatan bebas.

3. Riwayat kesehatan keluarga :

 Klien mengatakan ibu atau Bapaknya tidak pernah mengalami penyakit yang sama
 Anggota keluarga tidak ada yang terkena Alergi, asma,TBC, hepertensi dan penyakit
jantung lainnya.
 GENOGRAM :

Keterangan :

GI: Pada Generasi I ibu dari klien dan ayah mertua klien telah meninggal duniah dan ayah
dari klien serta ibu mertua klien masih hidup, klien mengatakan kedua orang tua dan mertua
klien tidak ada yang mengalami penyakit yang sama dengan kliens

GII : Pada generasi ke II klien adalah 4 bersaudara kesemuanya masih hidup dan klien
adalah anak ke 2, sementara istri klien adalah 7 bersaudara semuanya masih hidup dan istri
klien adalah anak ke 4 , klien dan istri klien mengatakan dalam saudara mereka tidak ada
yang mengalami penyakit yang sama dengan klien.

GIII : Klien mempunyai 4 orang anak 1 perempuan dan 3 laki laki semuanya tinggal serumah
dengan klien dan anak anak klien tidak ada yang mengalami penyakit yang sama.

Keterangan :

: LAKI LAKI : MENINGGAL

: PEREMPUAN : KLIEN

---- : TINGGAL SERUMAH


4. Riwayat Psikososial :

 Hubungan klien dengan keluarga baik, dimana selama sakit ada keluarga yang menjaga dan
membantu nya jika membutuhkan sesuatu.
 Hubungan dengan sesama klien baik, dimana terlihat selalu berkomunikasi dan menegur sapa
dengan klien lainnya.
 Hubungan dengan petugas baik, dimana klien selalu kooperatifa dan mau bekerja sama.

5. Riwayat spiritual :
 Klien merupakan penganut agama Islam, klien mengatakan sering menjalani shalat lima
waktu, tetepi saat sakit klien tidak meakukan shalat karena sesak nafas, klien nampak selalu
berdoa sebelum dan sesudah makan, klien mengatakan selalu berdoa dalam hati dan
memohon kepada Allah untuk menyembuhkannya.

d. PEMERIKSAAN FISIK :
1. Keadaan umum : Lemas
 Kesadaran : Compos Mentis( CM )
 klien tidak menunjukan adanya tanda-tanda distres, dimana klien selalu menunjukan sikap
kerja sama dan koperatif selama perawatan.
 penampilan baik, dimana klien selalu berpakaian sesuai usianya.
 Ekspresi wajah gelisah karena klien merasa sesak, bicara dan mood klien tenang tidak
adanya emosional.
 Cara berpakain selau rapi dan selalu menggunakan pakaian yang bersih, rambut klien
nampak rapi, gigi nampak bersih, dan kuku nampak pendek dan bersih.
 BB :
Sebelum sakit : 56 kg
Saat sakit : 52 kg TB : 150 cm
2. Tanda-Tanda Vital :
 TD : 110/70 MMHG
 ND : 88 x /M
 RESP. 26x /M
 SB : 40,2 0 c
3. Sistem pernafasan :
 Hidung : bentuk hidung simetri , pernafasan cuping hidung, tidak terdapat sekret dan polip
 Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan tumor tumor
 Dada :
- bentuk dada simetris kiri dan kanan
- suara nafas lemah
- bunyi nafas ronchi ( + ),
- whezing ( + )
 clubing finger : tidak ada clubing finger
4. sistem kardiovaskuler :
 Conjungtiva nampak sedikit pucat
 Bunyi jantung I dan II regular ( tidak ada bunyi jantung tambahan )
 Time capillary (CRT) < 2 detik
5. Sistem Pencernaan :
 sklera : tidak nampak ikterus
 bibir : lembab
 Mulut : tidak ada stomatitis, kemampulan menelan baik
 Gigi : Jumlah gigi lengkap ( 32 buah ) tidak ada caries
 gaster : tidak kembung , Bising usus normal : 13 kali permenit
 Abdomen supel datar
6. Sistem Indra :
 Mata : Simetris kanan kiri , Konjungtiva tidak anemis , Pupil simetris
 Hidung : Fungsi penciuman baik ,Tidak ada nyeri tekan ,tidak ada trauma mimisan, dan tidak
ada sekret yang menghalangi penciuman.
 Telinga : Keadaan daun telinga simetris kiri dan kanan, Fungsi pendengaran baik dibuktikan
dengan tes menggunakan bisikan mengucapkan beberapa kalimat hasinya klien dapat
mengulang kalimat tersebut dengan benar, membran tympani intake, Tidak adanya serumen
props.
7. Sistem saraf :
 Fungsi serebral : klien memiliki daya ingat dan komonikasi yang baik.
 Status mental : orentasi, daya ingat, perhatian, perhitungan, dan bahasa klien baik dan terarah.
 Kesadaran : ( mata : spontan = 4, motorik : sesuai perintah = 6, verbal : orentasi baik = 5 )
GCS : 15
 Bicara : klien tidak mengalami gangguan bicara, bicara klien terarah dan tidak ekspresif
 Fungsi kranial :
- Nervus I olfaktarius : klien dapat merasakan bau dengan baik, bau busuk, bau harum dan
lain lain.
- Nervus II optikus : penglihatan klien baik, klien dapat melihat dengan jelas jarak jauh dan
dekat.
- Nervus III okolusmotorius : klien dapat menggerakkan mata kiri dan kanan
- Nervus IV trocklearis : klien dapat mengangkat bola mata keatas dan kebawah
- Nervus V trigeminus : klien dapat menelan makanan dengan baik
- Nervus VI abdusen : klien dapat menggerakkan bola mata kearah samping
- Nervus VII facialis : klien dapat menggerakan lidah ( tidak kaku )
- Nervus VIII auditorius : klien dapat mendengar dengan baik, merespon dengan cepat
ketika di panggil
- Nervus IX glossofaringeus : klien dapat menelan dengan baik
- Nervus X vagus : klien dapat berbicara dengan jelas, dan menelan dengan baik
- Nervus XI assesorius : dapat menggerakkan leher
- Nervus XII hipoglosal : ototlidah klien tidak kaku
 Fungsi motorik : masa, tonus dan kekuatan otot baik
 Fungsi sensori, klien mengatakan dapat merasakan suhu (panas/dingin) dapat merasakan
rangsangan nyeri
 Tidak ada kaku kuduk
 Reflek motorik baik

8. Sistem Muskuluskeletal :
 Kepala : bulat
 Bahu : Sejajar
 Vertebrata : sedikit melengkung
 Ekstremitas atas : normal, dimana klien dapat menggerakkan bahukekiri dan kekanan dan
mengangkat tangan 360 0
 Ekstremitas bawah : normal, dimana klien dapat menggerakkan kedepan , kekiri dan kekanan,
refleks hammer ( + )
9. Sistem integumen :
 Rambut sudah beubah (warnah putih ), nampak bersih dan tersisir rapi
 warnah kulit sawo matang, tekstur kulit mulai mengkerut
 Kuku pendek dan bersih
10. Sistem Endokrin :
 Tidak adanya kelenjar tiroid
 Klien tidak memiliki riwayat keringat yangberlebihan, leher kaku (-)
 Tidak memiliki riwayat bekas air seni yang dikelilingi semut
11. Sistem perkemihan :
 Odema palpebra ( - )
 Odema anasarka ( - )
 Klien tidak memiliki riwayat kencing batu, dysuria, penyakit hubugan seksual
12. System Reproduksi :
 Pertumbuhan rambut ( kumis dan janggut terlihat padat dan uban )
 Tidak mnegalami perubahan suara

13. System Iimun :


 Klien mengatakan tidak mengetahui secara pasti terhadap riwayat alerginya
 Klien tidak pernah melakuakn imunisai
 Tidak pernah melakukan tranfusi darah

14. Aktivity Daily Living ( ADL ) :


a. Nutrisi
Komponen Sebelum Sakit Saat Sakit
Napsu makan Baik klien mengatakan makan
(porsi dihabiskan) sedikit kurang berselera,
tidak ada napsu makan dan
kadang kadang terasa mual
namunn klien berusaha
makan sedikii sedikit tapi
sering. Klien nampak tidak
menghabiskan porsi makanan
yang disajikan.
(Porsi tidak dihabiskan)

Menu (pola makan) Nasi kadang kadang sagu, Bubur, sayur, ikan, buah
Sayur misalnya kangkung, 3 kali sehari
bayam dan terong, ikan (Porsi tidak dihabiskan )
bergantian dengan
telur,tempe dan tahu, Ikan
dan kadang kadang ayam

3 kali sehari (porsi


Frekuensi 3 kali sehari
dihabiskan)
(porsi tidak dihabiskan)

b. Cairan
Komponen Sebelum Sakit Saat Sakit

Jenis Minuman Air Putih, dan teh diminum Air putih, kadang kadang teh
2x pagi dan sore 1x sehari
Frekuensi
7-8 gelas/hari 6-7 gelas/hari

Minum pakai gelas Minum pakai gelas


Cara minum

c. Elimasi ( BAB dan BAK )


Komponen Sebelum Sakit Saat Sakit

BAB
1. Frekwensi 1x sehari 1 kali sehari
2. Konsistensi Lunak Lunak
3. Masalah - -

BAK
1. Frekwensi 3-4 kali sehari 2-3 kali sehari
2. Warna Kuning Kuning
3. Masalah Tidak ada Tidak ada

d. Istirahat/Tidur

Komponen Sebelum Sakit Saat Sakit

Jam tidur Siang 2-3 jam 1-2 jam


Jam tidur Malam 6-7 jam
4-5 jam (sering

terbangun karena batuk


malam hari )
e. Olah raga :

 Klien tidak pernah melakukan olah raga secara rutin dan terprogaram, klien
hanya melakukan jalan pagi ringan disekitar halaman rumah , klien pernah
berolah raga rutin bulu tangkis 5 tahun yang lalu.

f. Kebiasaan Rokok/alkohol dan obat-obatan :

 Klien tidak pernah memiliki kebiasaan buruk seperti : merokok, minuman


keras, mengkonsmsi obat terlarang, kecanduan kopi dan teh.

g. Rekreasi :

 klien sering melakukan rekreasi dengan santai dan makan bersama keluarga di
halaman rumah terutama pada malam malam libur atau hari libur ( tanggal
merahh )

e. TEST DIAGNOSTIK

a. Hasil Lab (tanggal 28 januari 2019)

Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal


leuco 22.690/ml 5000-10.000/ml
HB 11 g% 11,0 – 16,5 gr%
Eritrosit 4,33 / ml L: 4,5-5,5 P:4.0-5.0 mm3
Trombosit 422.000/ml 200.000 – 500.000/mm3
Hematrokit 37.000/ml L:40-48 P:37-43 %
DDR Negatif
gds 92 mm/dl < 115 mg/dl
cholestrol 105 mm/dl 150-250 g/l
trigliserida 120 mm/dl < 150 mg/dl
sgot 13 ul/l < 35 ul/l
sgpt 18 ul /l 4 – 36 ul/l
Asam urat 4,4 mm/dl L: 3,4-7,0 P:2,4-5,7
mg/dl
Ureum 19 mg/dl 10 – 50 mg/dl
kreatin 0,9 mg/dl L : 0,6 – 1,2 P : 0,5 – 1,1
Billirubin direk 0,22 mg/dl 0,1 - 0,3 mg/dl
Billirubin total 0,99 mg/dl 0,3 – 1,0 mg/dl
Hbsag Non reaktif Non reaktif
Anti HCV Non reaktif Non reaktif
Sputum BTA 3x Negatif

b. Rongten photo : menunjukan melebarnya bintik bintik infiltrasi pada kedua lapang
paru

c. EKG : normal ( sinus ritem )

f. THERAPI :

- IFVL Nacl 0,9 % : D5 % 20 tts/m

- inj. Ceftriaxone 1 x 2 gram i.v

- inj.Ranitidin 2x1 amp i.v

- Drip paracetamol 3 x 100 mg i.v

- Kodein 3 x 2 tablet

- OBH 3 x 2 cth

- paracetamol 3 x 1 tablt

- Nebolizer combivent 1 vial + nacl 4 cc 2 x 12 jam

- OAT kategori I 1x3 tablet

- o2 3 liter/m

B. KLASIFIKASI DATA :

Data Subjektif Data Objektif

Klien mengatakan : Klien tampak :

 Sesak nafas  Keadaan umum lemah


 Demam 4 – 5 kali sehari dan gemetar,  Kesadaran: compos mentis
keringat  Nampak gelisah
 Batuk  Nampak susah tidur dan sering
 Ada lendir berwarna kekuningan terbangun karena batuknya
( purulent )  Sesak
 Tidak bisa tidur nyenyak karena  Demam dan gemetar
batuk- batuk terutama pada malam hari  keringat
 Tidak tahu tentang penyakitnya  Batuk
 Makan sedikit sedikit karena tidak ada  Nampak keluar purulent saat batuk
napsu makan dan kadang kadang  Pernafasan cuping hidung
terasa mual  Suara nafas lemah
 Tidak mengetahui dan memahami  Ronchi ( + )
penyakitnya  Whezing ( + )
 Berat badan menurun  Palpasi tubuh terasa panas
 Tidak menghabiskan porsi makanan
yang disajikan
 Tidak memamakai masker
 Rongtent photo: menunjukan adanya
pelebaran bintik-bintik infiltrasi
pada kedua lapang paru.
 Leukosit 22.690/ ml
 Sputum BTA 3x neg (-)
 Terpasang O2 3ltr/m
 TTV (TD = 110/70 mmhg, N =
88x/m, R = 26 x/m, SB = 40,2 0 c)
 BB sebeum sakit : 56 kg saat sakit :
52 kg
 Klien bertanya tentang penyakitnya
 Tidak memakai masker
C. ANALISA DATA

No Data Penyebab Masalah

1. DS : Klien mengatakan : Invasi bakteri tuberculosis Ketidakefektifan


bersihan jalan nafas
- Sesak
- Batuk produktif
Infeksi primer

DO : Klien tampak :

- Sesak
- Batuk Reaksi infeksi/inflamasi dan
- Pernafasan kuping merusak parenkim paru
hidung
- gelisah
- Sekret berwarna putih Produksi sekret meningkat
kekunigan ( purulent )
- Auskultasi : ronchi (+)
- Suara nafas lemah Batuk produktif
- Resp.26x/m
- Rongtent photo:
menunjukan Ketidakefektifan bersihan
melebarnya bintik jalan nafas
bintik infiltrasi pada
kedua lapang paru
2. D.S : Klien mengatakan : Reaksi radang pada alveoli Hipertermi
- Demam berulang 4-5
kali disertai gemetar
Stimulasi hipotalamus
D.O : Klien nampak :
- Demam
- keringat Menggigil, SB meningkat
- ND : 88 x/m
- SB : 40,2 0 c
- Leukosit : 22.690 /ml Hipertermi

3. D.S : Klien mengatakan : Invasi bakteri tuberculosis Perubahan


- saat makan tidak pemenuhan nutrisi
menghabiskan makanan kurang dari
- tidak ada napsu makan Infeksi primer kebutuhan
dan kadang kadang terasa
mual

D.O : Klien nampak :


Reaksi infeksi/inflamasi dan
- tidak menghabiskan
merusak parenkim paru
porsi makanan yang
disajikan.
- Penurunan BB dimana
Reaksi sistematis
sebelum sakit : 56 kg saat
sakit : 52 kg

Anoreksia, mual, penurunan


BB

Perubahan pemenuhan
nutrisi kurang dari
kebutuhan
4 D.S : Klien mengatakan : Invasi bakteri tuberculosis Gangguan pola tidur
atau istirahat
- Tidak bisa tidur
nyenyak karena batuk
Infeksi primer

D.O : Klien nampak :


- susah tidur dan sering
terbangun

Reaksi infeksi/inflamasi dan


merusak parenkim paru

Penumpukan lendir yang


sangat banyak ( kelenjar
kelenjar yg mensekresi lendir
dan sel-sel goblet meningkat
dan fungsi silia menurun dan
lebih banyak lendir yang
dihasilkan sehingga terjadi
batuk

Gangguan pola tidur

5 DS : Klien mengatakan :- Invasi bakteri tuberculosis Kurang


pengetahuan tentang
-Tidak mengetahui dan
penyakitnya
memahami penyakitnya
Infeksi primer
DO : Klien nampak :

-Klien bertanya tentang


Reaksi infeksi/inflamasi dan
penyakitnya
merusak parenkim paru

Penumpukan lendir dan


sekresi yang sangat banyak
menyumbat jalan nafa
Gangguan pergerakan udara
dari dan keluar paru

Peningkatan usaha dan


frekuensi pernafasan,
penggunaan otot bantu
penafasan

Respon sistemik dan


psikologis

Keluhan psikososial dan


kecemasan, ketidak tahuan

Kurang informasi yang


diterima

6 DS : Klien mengatakan :- Invasi bakteri tuberculosis Resiko tinggi


penyebaran infeksi
-Tidak mengetahui dan
memahami penyakitnya
Infeksi primer
( tidak mengetahui cara
batuk dan membuang
ludah yang benar )

DO : Klien nampak :
Reaksi infeksi/inflamasi dan
-Klien bertanya tentang merusak parenkim paru
penyakitnya

- nampak tidak memakai


Penumpukan eksudat dalam
masker
elveoli
produksi sekret berlebihan

batuk dan bersin bersin

Resiko tinggi penyebaran


infeksi

3.2.2. DIAGNOSA KEPERAWATAN :

1. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubugan dengan peningkatan produksi sekret


yang ditandai dengan

2. Hipertermi berhubungan dengan Stimulasi hipotalamus akibat dari Reaksi radang pada
alveoli

3. Perubahan pemenuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan berhubungan dengan Anoreksia,


mual

4. Gangguan pola tidur atau istirahat yang berhubungan dengan batuk batuk yang

5. Kurang pengetahuan tentang penyakitnya yang berhubungan kurang informasi yang


diterimanya

6. Kemungkinan resiko tinggi penyebaran infeksi berhubungan Dengan kurang pengetahuan


untuk menghindari pemajanan Patogen
3.2.3. BAGAN NCP ( NURSING CARE PLANNING )

DIAGNOSA INTERVENSI KEPERAWATAN


NO Tgl KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL IMPLEMENTASI EVALUASI
01 29 Ketidakefektifan Setelah 1)Kaji karakteristik 1)Untuk mengetahui 1)Jam : 08.00 wit Jam : 14.00 wit
januari bersihan jalan nafas dilakukan dahak warna, bau, jumlah Mengkaji karakteristik dahak S:
2019 berhubugan dengan tindakan dahak (sputum) yang Respon : klien mengatakan - klien mengatakan
peningkatan selama 3 x 24 dikeluarkan dahak berwarna putih sesak berkurang
produksi sekret jam diharapkan kekuningan, agak sedikit bau, - Batuk berkurang
yang ditandai bersihan jalan dan setiap kali batuk - lendir putih
dengan : nafas efektif mengeluarkan urang lebih 0,5 kekuningan
DS : Klien Kriteria cc berkurang
mengatakan : evaluasi : O:
- Sesak -klien tidak - Klien nampak
- Batuk produktif mengatakan 2) Kaji fungsi 2) penurunan bunyi 2)Jam : 8.10 wit sesak berkurang
- Keluar lendir sesak dan pernafasan, bunyi nafas dapat Mengkaji fungsi pernafasan, - batuk berkurang
putih batuk nafas menunjukan atelektasis bunyi nafas - nafas kuping
kekuningan saat - tidak ( kondis sebagian atau Respon : bunyi nafas lemah dan hidung berkurang
batuk mengeluarkan satu lobus paru paru adanya bunyi ronchi ( + ) - klien nampak
lendir putih tidak berfungsi) sedikit tenang (
DO : Klien tampak kekuningan gelisah berkurang )
: - klien tidak -purulent berkurang
- Sesak nampak sesak - auskultasi ronchi
- Batuk - tidak batuk 3)Kaji tanda-tanda 3)Dengan 3)Jam : 08.25 wit berkurang
- Purulent ( + ) - purulent ( - ) penggunaan otot menggunakan otot Mengkaji tanda-tanda - suara nafas masih
- Pernafasan - pernafasan bantu pernafasan bantu pernafasan penggunaan otot bantu sedikit lemah
kuping hidung tidak kuping dan monitor berarti adanya pernafasan - RR : 24x/m
- gelisah hidung frekuensi gangguan pada jalan Respon : Klien mengatakan saat A: T ujuan sebagian
- Sekret berwarna - nampak pernafasan nafas dan frekuensi bernafas ada peninggian tercapai
putih kekunigan tenang ( tidak pernafasan lebih dari dinding dada. P: lanjutkan
( purulent ) gelisah ) normal maka ada intervensi no
- Auskultasi : - purulent ( -) gangguan jalan nafas 4,5,6,7,8 dan 9
ronchi (+) -Auskultasi:
- Suara nafas ronchi (-)
lemah - suara nafas 4)Atur posisi semi 4)Agar dapat 4)Jam : 08.40 wit
- Resp.26x/m tidak lemah fowler meningkat ekspansi Klien diberi pososi setengah
- Rongtent photo: - Resp. 16-20 paru sehingga dapat duduk ( semi fowler )
menunjukan x/m memudahkan proses Respon: Klien mengatakan
melebarnya inspirasi dan ekspirasi posisi duduk yang diatur
bintik bintik membantu melonggarkan
infiltrasi pada pernafasan
kedua lapang
paru
5)Ajarkan batuk 5)Untuk memudahkan 5)Jam : 09.00 wit
efektif pengeluaran sekret menyuruh klien menarik nafas
dalam, kemudian batuk untuk
mengeluarkan sekret
Respon : klien mengulangi
kembali apa yang diajarkan.

6) anjurkan klien 6) air hangat dapat 6)Jam : 09.15 wit


minum air hangat mengencerkan dahak klien minum air hangat
sebanyak kurang lebih 250 cc
Respon : klien menngatakan
tenggorokan terasa legah dan
lendir yang dikeluarkan terasa
lebih lunak.

7)Kolaborasi untuk 7)bronkodilator 7)jam : 09.30 wit


pemberian obat meningkatkan ukuran Diberikannya nebolizer
bronkodilator yaitu lumen percabangan combivent 1 amp.+ nacl 4 cc
Nebolizer trakeobronkial, shngga
combivent 1 ampul menurunkan tahan
+ nacl 4 cc jam terhdp aliran udara
8) Kolaborasi dalam 8) obat ekspectoran 8)Jam: 09. 45 wit
pemberian obat bekerja dengan Diberkannya OBH 2 cth
ekspectoran : OBH mengencerkan dahak
3x2 cth sehingga memudahkan
pengeluaran dahak

9) Kolaborasi dalam 9) o2 (oksigen) dapat 9) Jam : 10.00 wit


pemberian o2 ( memperbaiki/mencega Diberikannya oksigen 3 ltr/m
oksigen ) h memburuknya Reson : Klien mengatakan
hipoksia terasa nyaman dengan adaya
udara yang masuk

02 29 Hipertermi
1)Jam : 12.00 wit Jam : 14. 30 wit
1)Observasi 1)Mengetahui
Januari berhubungan
Mengobservasi Keadaan umum S : Klien
keadaan umum perkembangan keadaan
2019 dengan Stimulasi Setelah
klien mengatakan :
klien umum dari klien
hipotalamus akibat dilakukan
Respon : K.U lemah -Demam sedikit
dari Reaksi radang tindakan
berkurang
pada alveoli yang keperawatan
2)Jam : 12.10 wit O : Klien masih
2) Observasi tanda- 2)Mengetahui
ditandai dengan selama 3x24
Mengukur tanda tanda vital nampak
tanda vital perubahan tanda-tanda
D.S : Klien jam
Respon : TD : 110/70 mmhg, -Demam
vital pasien
mengatakan : diharapkan ND : 88x/m, SB : 40,20 c -ND : 86x/m
- Demam berulang suhu tubuh -SB : 38,50 c
4-5 kali sehari klien normal, 3) Anjurkan klien 3)Mencegah terjadinya 3)Jam :12.25 wit A : Tujuan sebagian
disertai gemetar dengan untuk banyak dehidrasi sewaktu Memberikan klien minum air tercapai
D.O : Klien kriteria hasil ; minum panas hangat setiap kali demam P : Lanjutkan
nampak : -Klien Reson : klien menghabiskan intervensi no
- Demam mengatakan 400 ml air hangat 2,3,4,5,6 dan 7
- keringat tidak demam
- ND : 88 x/m dan gemetar 4) Anjurkan klien 4) Jam : 12.35 wit
4)Meminimalisir
- SB : 40,2 0 c -tidak untuk banyak Menganjurkan klien untuk
produksi panas yang
- Leukosit : 22.690 nampak istirahat banyak beristirahat
diproduksi oleh tubuh
/ml demam Respon : klien memahami apa
-SB:360c– yang dianjurkan.
37,50c
-Leukosit: 5 ) Anjurkan pasien 5)Membantu 5 ) Jam : 12.45 wit
5000- untuk memakai mempermudah Menggantikan baju klien yang
10000/ml pakaian yang tipis penguapan panas basah oleh keringat dengan baju
atau yang mudah yang tipis.
menyerap keringat
6) Beri kompres Kompres hangat dapat 6) Jam : 13.00 wit
hangat di daerah menyebabkan vaso Kompres hangat di daerah ubun
lipatan dan dahi dilatasi, daerah lipatan ubun dan axila
dan ubun ubun terdapat Respon : SB : 39,5 0c
pembuluh darah besar
sehingga memudahkan
menurunkan panas

7 ) Kolaborasi 7)Antipiretik 7) Jam : 13.30 wit


dalam pemberian menyebabkan Diberikannya Paracetamol 1
antipiretik: hipotalamus untuk tablet
-Paracetamol 3x1 mengesampingkan Respon : SB 39,50 c
tab peningkatan Jam : 14.00 wit
-Paracetamol vial interleukin yang Diberikannya paracetamol vial
3x100 mg kerjanya menginduksi 100 mg ( drip )
suhu tubuh Respon : SB : 38,50 c

8) Kolaborasi 8)Obat Antibiotik 8)Jam : 15.00 wit


dalam pemberian dapat mengahncurkan diberikannya injeksi ceftriaxone
antibiotik dinding sel bakteri, 2 gram iv
sehingga bakteri
tersebut mati.

03 29 Perubahan Setelah 1 ) Kaji status 1)Berguna dalam 1)Jam 14.30 wit Jam 16.30 wit
januari pemenuhan nutrisi : dilakukan perubahan mendefinisikan Mengkaji status perubahan S : Klien
2019 kurang dari tindakan nutrisiyang klien derajat/ luasnya nutrisi yg klien alami mengatakan
kebutuhan keperawatan alami masalah dan pilihan Respon : perubahan nutrisi klien -masih belum bisa
berhubungan selama 3x24 intervensi yang tepat. akibat dari napsu makan yang menghabiskan porsi
dengan Anoreksia, jam, menurun,mual makanan yang
mual yang ditandai diharapkan disajikan
dengan klien kebutuhan 2) Fasilitasi klien 2 ) jam : 14.40 wit - belum ada napsu
2)Memperhitungkan
D.S : Klien nutrisi klien untuk memperoleh mem Fasilitasi klien untuk makan
keinginan klien dapat
mengatakan : terpenuhi, diet biasa yang memperoleh diet biasa yang - masih terasa sedikit
memperbaiki asupan
- saat makan tidak dengan disukai pasien disukai pasien mual
gizi.
menghabiskan kriteria hasil : (sesuai indikasi). Respon : Klien diberikan roti O:
makanan -Klien dan telur -Nampak belum bisa
- tidak ada napsu mengatakan 3) Pantau asupan 3)Berguna dalam 3)Jam : 14.50 wit menghabiskan porsi
makan dan kadang dapat dan ouput makanan mengukur keefektifan Memantau asupan dan ouput makan
kadang terasa mual menghabiska dan timbang berat asupan gizi dan makanan dan timbang berat A : Tujuan belum
n porsi badan secara dukungan cairan badan secara periodik tercapai
D.O : Klien makanan periodik Respon : Klien diberikan makan P : Lanjutkan
nampak : yang dan minuman tambahan berupa intervensi no
- tidak disajikan susu dan roti, tidak ada muntah 2,3,4,5,6 dan 7
menghabiskan - klien dan mencret
porsi makanan terlihat
yang disajikan. menghabiska 4) Lakukan dan 4)Menurunkan rasa 4) Jam : 15.00 wit
- Penurunan BB n porsi ajarkan perawatan tak enak karena sisah Melakukan dan ajarkan
dimana sebelum makanan mulut sebelum dan makanan, sisa sputum, perawatan mulut sebelum dan
sakit : 56 kg saat yang sesudah makan atau obat pada sesudah makan
sakit : 52 kg disajikan pengobatan sistem Respon : klien memahami apa
- BB naik pernapasan yang dapat yang diajarkan
merangsang pusat
muntah.

5) Jam : 15.15 wit


5) Anjurkan klien 5)Untuk meningkatkan
Menganjurkan klien makan
untuk makan sedikit nafsu makan
sedikit tapi sering .
tapi sering
Respon : klien mengerti dan
memahami apa yang
disampaikan

6) Kolaborasi 6)Membantu
6 )Jam : 15.30 wit
dengan tim gizi memperbaiki status
Diberikannya Diet TKTP
dalam pemberian gizi, TKTP dapat
diet TKTP membantu
memperbaiki jaringan
paru yang rusak

7) Berikan obat 7)dapat membantu


7)Jam : 16.00 wit
penetralisir asam menurunkan insiden
Diberikannya Injeksi Ranitidine
lambung sesuai mual dan muntah
1 ampul iv
indikasi sehingga dengan obat
atau efek pengobatan
pernapasan perut yang
penuh

1)sebagai data dasar Jam : 18.00 wit


04 29 Gangguan pola Setelah 1) kaji gangguan 1)Jam : 16.40 wit
dalam menentukan
januari tidur atau istirahat dilakukan pola tidur atau Mengkaji gangguan pola tidur
selanjutnya S:-klien mengatakan
2019 yang berhubungan tindakan istirahat yang klien atau istirahat yanng klien alami.
batuk yang
dengan batuk batuk keperawatan alami Respon : klien mengatakan
menggangu tidur
yang ditandai selama 3x24 sering terbangun karena batuk
mulai berkurang
dengan jam batuk
O: Klien mulai
diharapkan 2) Atur jadwal pemberian obat 2)Jam : 16.50 wit sedikit dapat tidur
D.S : Klien kebutuhan pemberian obat sebelum waktu tidur Jadwal diatur disesuaikan dengan tenang
mengatakan : tidur klien disesuaikan sebelum untuk menghindari dengan jam jam istirahat klien A: Tujuan sebagian
terpenuhi. waktu tidur terbangunnya klien tercapai
- Tidak bisa tidur Kriteria hasil saat tidur arau istirahat P : Lanjutkan
nyenyak karena : intervensi no 2,3,4
batuk - klien 3) Ciptakan 3)untuk memberikan 3)Jam : 17. 00 wit dan 5
mengatakan lingkungan yang kenyamanan dan –Menciptakan ventilasi ruangan
D.O : Klien tidak tenang dan nyaman ketenangan serta cukup untuk pertukaran udara
nampak : terbangun dengan : memberi kesempatan - Membuat kondisi ruangan
- susah tidur dan karena batuk - pastikan ventilasi yang cukup bagi klien bebas dari bahan iritasi
sering terbangun - klien ruangan yang cukup dalam beristirahat - jam kunjungan dibatasi
nampak tidur - pastikan ruangan
dengan bebas dari bahan
nyenyak dan iritasi seperti asap
tenang rokok, pengharum
ruangan
- batasi jam
kunjungan

4) bantu klien dalam 4)membantu klien 4) Jam : 17.20 wit


mendapatkan posisi mendapatkan Klien diberi posisi tidur semi
tidur yang nyaman kenyamanan dalam fowler dengan tambahan 1
beristirahat bantal
Dibagian belakang kepala
Respon : klien mengatakan
terasa nyaman

5) kolaborasi dalam 5) batuk menetap yang 5)Jam : 17.30 wit


pemberian obat melelahkan perlu Diberikannya obat kodein 2
penekan batuk ditekan untuk tablet.
(antitusif) yaitu menghemat energi dan Respon : klien mengatakan
kodein 3 x2 tablet memungkinkan klien batuk berkurang
beristirahat

Setelah diberi 1) Kaji tingkat 1) Jam : 17.40 wit Jam : 18.00 wit
05 29 Kurang 1) Agar dapat
penjelasan pengetahuan klien Mengkaji tingkat pengetahuan S: Klien mengatakan
januari pengetahuan mengetahui
diharapkan tentang penyakitnya klien tentang penyakitnya :
2019 tentang tingkat pemahaman
klien dapat Respon : klien mengatakan -sudah mengetahui
penyakitnya yang klien, sehingga
mengerti tidak tahu tentang penyakit dan tentang penyakit
berhubungan memudahkan kita
tentang penyebab dari penyakitnya yang diderinya dan
kurang informasi dalam memberikan
penyakitnya klien mau berupaya
yang diterimanya Kriteria informasi untuk segera
DS : Klien evaluasi : sembuh.
mengatakan :- -Klien 2)Berikan informasi 2)Agar dapat 2)Jam : 17.50 wit O:
-Tidak mengatakan tentang penyakitnya mengetahui dan Diberikannya penjelasan -Klien tidak nampak
mengetahui dan dapat dan faktor mengerti tentang kepada tentang penyakitnya, cemas dan bertanya
memahami mengetahui pencetusnya, keadaan penyakitnya penyebab dan faktor tentang penyakitnya
penyakitnya tentang penyebabnya dan dapat menghindari pencetusnya A : Tujuan tercapai
DO : Klien penyakitnya faktor pencetusnya Respon : P : intervensi
nampak : yaitu Klien mendengar dengan baik dihentikan
-Klien bertanya pengertian penjelasan petugas
tentang TBParu,pneu
penyakitnya monia
penyebab,
tanda dan
gejala,
faktor-faktor
pencetus
- Klien tidak
cemas dan
bertanya
tentang
penyakitnya Jam : 19.30 wit

06 29 Kemungkinan Setelah 1)Kaji patologi 1)Membantu klien 1)Jam : 18.10 wit S : klien mengatakan
Januari Resiko tinggi diberikan penyakit ( menyadari/menerima Mengkaji patologi penyakit :
2019 penyebaran infeksi tindakan aktif/fase tidak perluya mematuhi Respon : penyakit yang di alami - sudah mengetahui
berhubungan keperawatan aktif ) program pengobatan klien adalah fase aktif, klien dan memahami
dengan 1x24 jam untuk mencegah bisa memahami dan mau tentang penyakitnya,
kurang diharapkan pengaktifan bekerja sama pencagahan,
pengetahuan untuk klien berulang/komplikasi penyebaran dan
menghindari mempunyai faktor faktor yang
pemajanan patogen pengetahuan mempercepat proses
yang ditandai untuk 2) identifikasi 2)Orang orang yang 2)Jam 18.20 wit penyembuhan
dengan : menghindari orang lain yang terpajan perlu Bertanya kepada klien tentang penyakit
pemajanan berisiko program terapi obat orang orang terpajan, berisiko O:
DS : Klien mengatakan : sehingga untuk mencegah Respon : klien hidup bersama -Klien tidak lagi
-Tidak mengetahui tidak terjadi penyebaran/terjadinya istri dan 4 orang anak yang bertanya tentang
dan memahami resiko infeksi masih kanak kanak penyakitnya
penyakitnya penyebaran - nampak memakai
(tidak mengetahui infeksi, 3) Anjurkan pasien 3)Perilaku yang 3)Jam : 18.30 wit masker
cara batuk dan dengan untuk batuk/bersin diperlukan untuk Menganjurkan pasien untuk A : Tujuan tercapai
membuang ludah kriteria hasil : dan mencegah penyebaran batuk/bersin dan
yang benar ) -Klien mengeluarkannya infeksi mengeluarkannya pada tissu P : intervensi no 9
mengatakan pada tissu dan dan menghindari meludah.kaji tetap dilanjutkan
DO : Klien nampak sudah menghindari pembuangan tisu
: mengerti dan meludah.kaji Respon : klien menerima apa
-Klien bertanya memahami pembuangan tisu yang dianjurkan dan
tentang penyakitnya tentang sekali pakai dan mendemonstrasikan nya kemali
- nampak tidak penyakinya tehnik mencuci apa yang di ajarkan
memakai masker -klien tangan yang tepat
- Sputum BTA 3X mengatakan
(-) sudah 4) Kaji tindakan 4) Dapat membantu 4)Jam : 18.40 wit
mengetahui kontrol infeksi menurunkan rasa Mengkaji tindakan kontrol
bagaimana sementara terisolasi pasien dan sementara
menghindari membuat stigma Respon : tindakan kontrol
pemajanan sosial sehubungan sementara yang dilakukan klien
patogen penyakit menular dengan memakai masker
- Klien
naampak 5) Awasi Suhu 5) Reaksi demam 5) Jam : 18.50 wit
sudah sesuai indikasi indikator adanya Mengukur SB klien
memakai infeksi lanjut Respon : SB : 38,50c
masker
6) anjurkan klien 6) Pengetahuan faktor 6) Jam 19.00 wit
menghindari faktor ini untuk membantu Menganjurkan klien
resiko terhadap klien mengubah pola menghindari faktor resiko
pengaktifan hidup yang sehat terhadap pengaktifan berulang
berulang TB seperti TB seperti merokok dan
merokok dan alkohol,malnutrisi
alkohol,malnutrisi Respon : klien dapat
mendengar dan menerima
informasi dengan baik.

7) Beri penjelasan 7) Merupakan 7) Jam 19.10 wit


tentang pengawasan efek dan Menjelaskan tentang
pentingnaya kefektifan obat dan pentingnaya mengikuti dan
mengikuti dan respon klien terhadap kultur ulang secara periodik
kultur ulang secara terapi terhadap sputum untuk lamanya
periodik terhadap terapi
sputum untuk Respon : klien mendengar dan
lamanya terapi memahami apa yang dijelaskan

8) Anjurkan klien 8)Gizi dan nutrisi 8) Jam : 19.20 wit


untuk yang seimbang Menganjurkan klien untuk
mengkonsumsi mempercepat proses mengkonsumsi makanan yang
makanan yang penyembuhan infeksi bergizi dan seimbang seperti
bergizi dan paru Telur, daging dan susu
seimbang Respon : Klien mendengar
dengan baik dan mengatakan
akan mengikuti apa yang di
anjurkan

9) Kolaborasi 9)Obat OAT bersifat 9) diberikannya obat OAT 1x3


dalam pemberian bakterisidal yang tablet 2 jam setelah makan
obat agen anti berindikasi
infeksi pada paru menghambat
paru yaitu : OAT pertumbuhan dan
Kategori I 1x3 tab membunuh kuman
3.2.4 EVALUASI.

MASALAH TANGGAL/JAM CATATAN PERKEMBANGAN PARAF


KEPERAWATAN
Bersihan jalan nafas 30 januari 2019 S:
tidak efektif
- klien mengatakan sesak berkurang
- Batuk berkurang
- lendir putih kekuningan berkurang
O:
- Klien nampak sesak berkurang
- batuk berkurang
- nafas kuping hidung berkurang
- klien nampak sedikit tenang ( gelisah berkurang )
-purulent berkurang
- - retraksi dan barrel berkurang
- auskultasi ronchi berkurang
- suara nafas masih sedikit lemah
- RR : 24x/m
A: ketidak efektif jalan nafas masih berlanjut
P: lanjutkan intervensi no 4,5,6,7,8 dan 9
I:
Jam : 08.30 wit
- klien diberi pososi setengah duduk ( semi fowler )
Jam : 09.00 wit
- menyuruh klien menarik nafas dalam, kemudian batuk untuk mengeluarkan
Jam 09.15 wit
sekret
Jam : 08.30 wit
- klien minum air hangat sebanyak kurang lebih 250 cc
Jam 09.45 wit
- Diberikannya nebolizer ventolin 1 amp.+ nacl 4 cc
Jam 10.00 wit
- Diberkannya OBH 2 cth
Jam : 18.00 wit - Diberikannya oksigen 3 ltr/m
E : Klien mengatakan masih terasa sedikit sesak, batuk dan lendir berkurang, nampak
retraksi dada dan barrel berkurang, ronchi berkurang, Resp : 22x/m

R : Tujuan sebagian tercapai, Rencana tindakan selanjutnya ikut protap perawatan intesif.
Gangguan pertukaran 30 januari 201 S : Klien mengatakan :
gas
-sesak berkurang

O : klien nampak :
-sesak berkurang
-pernafasan cuping hidung berkurang
-retraksi dada dan barel berkurang
-suara nafas masih sedikit lemah
-resp.24x/m
- SPO2 : 90 %
A : tujuan sebagian tercapai
P : Lanjutka intervensi no 2,3,4,5 dan

Jam : 10.30 wit I:


- Mengevaluasi perubahan-tingkat kesadaran, catat tanda-tanda sianosis dan perubahan
Jam : 10.50 wir
warna kulit, membran mukosa, dan warna kuku.
Jam : 11.00 wit
- Mengajari klien mengeluarkan napas dengan bibir disiutkan.
- Klien dianjurkan untuk tetap bedrest dengan mengatur dan membatasi kunjungan,
membantu klien menyiapkan ADL ( actuvity of daily living / aktifitas sehari hari) sesuai
Jam : 11.30 wit
kebutuhan: makan minum, bab/bak,dan personal hygenes
Jam : 11.50 wit
- Mengukur nadi oximetri
- Memberikan oksigen 3 ltr/m
Jam : 18.00 wit
E : Klien mengatakan masih terasa sedikit sesak, retraksi dada dan barrel nampak
berkurang, spo2:90 %,
Res: 22x/m

R : Tujuan sebagian tercapai, Rencana tindakan selanjutnya ikut protap perawatan intesif
Hipertermi 30 januari 2019 S : Klien mengatakan :
-Demam gemetar
O : Klien masih nampak
-Demam
-ND : 86x/m
-SB : 40,20 c
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi no 2,3,4,5,6 dan 7
I:
- Mengukur tanda tanda vital
Jam : 12.10 wit
- Memberikan klien minum air hangat 400 ml air hangat
Jam : 12.25 wi
Jam : 12.35 wit - Menganjurkan klien untuk banyak beristirahat
Jam : 12.45 wit - Menggantikan baju klien yang basah oleh keringat dengan baju yang tipis.
Jam : 13.00 wit - Kompres hangat di daerah ubun ubun dan axila
Jam : 13.30 wit - Diberikannya Paracetamol 1 tablet
Jam : 14.00 wit - Diberikannya paracetamol vial 100 mg ( drip )
Jam : 15.00 wit - diberikannya injeksi ceftriaxone 2 gram iv

Jam : 18.00 wit E : Klien mengatakan demam berkurang, tidak terasa gemetar, SB : 380c
R : Tujuan sebagian tercapai, Rencana tindakan selanjutnya ikut protap perawatan intesif
Nutrisi kurang dari 30 Januari 2019 S : Klien mengatakan
kebutuhan
- masih belum bisa menghabiskan porsi makanan yang disajikan
- belum ada napsu makan
- masih terasa sedikit mual
O:
-Nampak belum bisa menghabiskan porsi makanan
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi no 2,3,4,5,6 dan 7
I:
Jam : 14.40 wit - mem Fasilitasi klien untuk memperoleh diet biasa yang disukai pasien yaitu
Klien diberikan roti dan telur
Jam : 14.50 wit - Memantau asupan dan ouput makanan dan timbang berat badan secara periodik
Jam : 15.00 wit - Melakukan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan
Jam : 15.15 wit - Tetap Menganjurkan klien makan sedikit tapi sering .
Jam : 15.30 wit - Diberikannya Diet TKTP
Jam : 16.00 wit - Diberikannya Injeksi Ranitidine 1 ampul iv
Jam : 18.00 wit E : Klien mengatakan sebagian besar mengahabiskan porsi makanannya, napsu makan
mulai membaik, nampak mulai ada napsu makan
R : Tujuan sebagian tercapai, Rencana tindakan selanjutnya ikut protap perawatan intesif
Gangguan pola tidur 30 agustus 2019 S:-klien mengatakan batuk yang menggangu tidur mulai berkurang
O: Klien mulai sedikit dapat tidur dengan tenang
A: Tujuan sebagian tercapai
P : Lanjutkan intervensi no 2,3,4 dan 5
I:
Jam : 16.50 wit
- Jadwal diatur disesuaikan dengan jam jam istirahat klien
Jam : 17. 00 wit
- Menciptakan ventilasi ruangan cukup untuk pertukaran udara
Jam : 17.20 wit
- Membuat kondisi ruangan bebas dari bahan iritasi
- jam kunjungan dibatasi
Jam : 17.40 wit
- Klien diberi posisi tidur semi fowler dengan tambahan 1 bantal
Dibagian belakang kepala
Jam : 18.00 wit
E : klien mengatakan tidur mulai terasa nyenyak, batuk sedikit sedikit dan tidak
mengganggu jam tidur.
R : Tujuan tercapai, intervensi dihentikan
Bersihan jalan nafas 31 Januari 2019 S:
tidak efektif
- klien mengatakan sesak berkurang
- Batuk berkurang
- lendir putih kekuningan berkurang
O:
- Klien nampak sesak berkurang
- batuk berkurang
- nafas kuping hidung berkurang
- klien nampak sedikit tenang ( gelisah berkurang )
-purulent berkurang
- - retraksi dan barrel berkurang
- auskultasi ronchi berkurang
- suara nafas masih sedikit lemah
- RR : 24x/m
A: ketidak efektif jalan nafas masih berlanjut
P: lanjutkan intervensi no 4,5,6,7,8 dan 9
I:

Jam : 08.30 wit - klien diberi pososi setengah duduk ( semi fowler )
Jam : 09.00 wit - menyuruh klien menarik nafas dalam, kemudian batuk untuk mengeluarkan
Jam 09.15 wit sekret
Jam : 08.30 wit - klien minum air hangat sebanyak kurang lebih 250 cc
Jam 09.45 wit - Diberikannya nebolizer combivent 1 amp.+ nacl 4 cc
Jam 10.00 wit - Diberkannya OBH 2 cth
Jam : 18.00 wit - Diberikannya oksigen 3 ltr/m
E : Klien mengatakan tidak terasa sesak , batuk dan lendir sekali sekali , ronchi ( - ) , Resp :
19x/m
R : Tujuan tercapai, intervensi dihentikan.
Gangguan pertukaran 31 januari 2019 S : Klien mengatakan :
gas
-sesak berkurang

O : klien nampak :
-sesak berkurang
-pernafasan cuping hidung berkurang
-retraksi dada dan barel berkurang
-suara nafas masih sedikit lemah
-resp.24x/m
- SPO2 : 90 %
A : tujuan sebagian tercapai
P : Lanjutka intervensi no 2,3,4,5 dan
I:
Jam : 10.30 wit
- Mengevaluasi perubahan-tingkat kesadaran, catat tanda-tanda sianosis dan perubahan
warna kulit, membran mukosa, dan warna kuku.
Jam : 10.50 wir - Mengajari klien mengeluarkan napas dengan bibir disiutkan.
Jam : 11.00 wit - Klien dianjurkan untuk tetap bedrest dengan mengatur dan membatasi kunjungan,
membantu klien menyiapkan ADL ( actuvity of daily living / aktifitas sehari hari) sesuai
kebutuhan: makan minum, bab/bak,dan personal hygenes
Jam : 11.30 wit - Mengukur nadi oximetri
Jam : 11.50 wit - Memberikan oksigen 3 ltr/m

Jam : 18.00 wit E : Klien mengatakan tidak terasa sesak nafas lagi, tidak terlihat pernafasan cuping hidung
spo2:95%, Res: 19x/m
I :Tujuan tercapai, intervensi dihentikan
Hipertemi S : Klien mengatakan :
-Masih terasa demam gemetar
O : Klien masih nampak :
-Demam
-ND : 86x/m
-SB : 400 c
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi no 2,3,4,5,6 dan 7
I:
- Mengukur tanda tanda vital
Jam : 12.10 wit
- Memberikan klien minum air hangat 400 ml air hangat
Jam : 12.25 wi
Jam : 12.35 wit - Menganjurkan klien untuk banyak beristirahat
Jam : 12.45 wit - Menggantikan baju klien yang basah oleh keringat dengan baju yang tipis.
Jam : 13.00 wit - Kompres hangat di daerah ubun ubun dan axila
Jam : 13.30 wit - Diberikannya Paracetamol 1 tablet
Jam : 14.00 wit - Diberikannya paracetamol vial 100 mg ( drip )
Jam : 15.00 wit - diberikannya injeksi ceftriaxone 2 gram iv

Jam : 18.00 wit E : Klien mengatakan demam berkurang, tidak terasa gemetar, SB : 380c
R : Tujuan sebagian tercapai, Rencana tindakan tetap dilanjutkan ikut protap perawatan
intesif
Nutrisi kurang dari 31 januari 2019 S : Klien mengatakan
kebutuhan
- masih belum bisa menghabiskan porsi makanan yang disajikan
- belum ada napsu makan- masih terasa sedikit mual
O:
-Nampak belum bisa menghabiskan porsi makanan
A : Tujuan belum tercapai
P : Lanjutkan intervensi no 2,3,4,5,6 dan 7
I:
Jam : 14.40 wit - mem Fasilitasi klien untuk memperoleh diet biasa yang disukai pasien yaitu
Klien diberikan roti dan telur
Jam : 14.50 wit - Memantau asupan dan ouput makanan dan timbang berat badan secara periodik
Jam : 15.00 wit - Melakukan perawatan mulut sebelum dan sesudah makan
Jam : 15.15 wit - Tetap Menganjurkan klien makan sedikit tapi sering .
Jam : 15.30 wit - Diberikannya Diet TKTP
Jam : 16.00 wit - Diberikannya Injeksi Ranitidine 1 ampul iv
Jam : 18.00 wit E : Klien mengatakan dapat mengahabiskan porsi makanan yang diberikan , napsu makan
makan sudah membaik, tidak mual.
R : Tujuan tercapai, intervensi dihentikan
BAB IV. PENUTUP

A. Kesimpulan :

1. kami berkesimpulan bahwa teramatlah penting bagi perawat untuk lebih mengenal,
mengerti serta memahami landasan teoritis dari pasien dengan PPOK hal ini berguna untuk
perawat itu sendiri dan didalam menerapkan asuhan keperawatan terhadap pasien.

2. Tidak semua diagnosa keperawatan yang tercantum didalam teori manajemen asuhan
keperawatan pasien dengan PPOK akan kita jumpai dilapangan, terutama menyangkut ADL
yakni personal hygienes dan pola makan pasien, ini tergantung dari kebisaan atau keseriusan
pasien dan keluarga didalam menyikapi kedua masalah tersebut, sebagaimana kasus diatas
kami tidak temukan diagnosa keperawatan tersebut hal ini disebabkan karena kemungkinan
pasien tersebut dan keluarganya mampu mepertahankan budaya sebelum sakitnya.

B. Saran :

1. Rumah Sakit

Kami memberi saran kepada rumah sakit agar dapat meningkatkan dan mempertahankan
standar asuhan keperawatan sehingga mutu pelayanan rumah sakit dapat terjaga.

2. Profesi Perawat

Kami berharap agar teman – teman perawat ruangan dapat meningkatkan mutu pelayanan,
menerapkan dengan sebenar-benarnya asuhan keperwatan berdasarkan teoritis dan sumber
ilmu yang telah diakui dan lebih ramah lagi terhadap pasien dan dapat memberikan asuhan
keperawatan dengan sebaik-baiknya.

Daftar pustaka:

RENCANA ASUAHN KEPERAWATAN (pedoman untuk perencanaan dan


pendokumentasian perawatan pasien edisi 3 ), PENERBIT BUKU KEDOKTERAN,
EGC

Modul mata kulih KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I Kemenkes ( pusdiklatkes


pjj)

http://kasagan.blogspot.co.id/2014/05/penyakit-paru-obstruktif-kronik-
ppok.html

http://gadiespingitan.blogspot.co.id/2014/08/asuhan-keperawatan-pada-pasien-
dengan.html

Anda mungkin juga menyukai