Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.H DENGAN MASALAH SOFT TISSUE TUMOR (STT)
PUNGGUNG DI RUANG IRNA II RUMAH SAKIT RSUD PATUT PATUH PATJU
KABUPATEN LOMBOK BARAT

OLEH

LINDA FUJI RAMDIANI

019.02.0951

Belum fiiixxxx judul

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

2019
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.H DENGAN MASALAH SOFT TISSUE TUMOR (STT)
PUNGGUNG DI RUANG IRNA II RUMAH SAKIT RSUD PATUT PATUH PATJU
KABUPATEN LOMBOK BARAT

Telah diperiksa dan disetujui pada:


Hari :
Tanggal :

MAHASISWA

( LINDA FUJI RAMDIANI )

019.02.0951

Pembimbing Lahan Pembimbing akademik

( Mahendrawati Ningsih.,S.Kep ) ( )
Nama Mahasiswa : Linda Fuji Ramdiani

Tempat Praktik : RSUD Patut Patuh Patju

Tanggal : 22 Oktober 2019

I. Identitas Diri Klien


Nama :Ny. H
Suku :Sasak
Umur :30 September 1969 (50 tahun)
Pendidikan :-
Jenis Kelamin :Perempuan
Pekerjaan :-
Alamat :Perigi, Gerung Selatan
Lama Bekerja :-
Tanggal Masuk RS :22 Oktober 2019
Status Perkawinan :Belum kawin
Tanggal Pengkajian :22 Oktober 2019
Agama :Islam
Sumber Informasi :Klien, keluarga klien dan RM

II. Riwayat Penyakit


1. Keluhan Utama:
Klien merasa nyeri dibagian punggung sebelah kiri.

P : benjolan di punggung sebelah kiri

Q : nyeri yang dirasakan seperti tertusuk

R : Lokasi nyeri di bagian punggung.

S : 4

T : Nyeri timbul sewaktu-waktu

2. Riwayat Penyakit Sekarang:


Klien datang ke poli bedah tanggal 22 oktober 2019, pasien
datang dengan keluhan pungung terasa nyeri sejak beberapa hari
yang lalu dan klien mengatakan benjolan sudah cukup lama,
sekitar 1 tahun yang lalu, dan klien masuk keruangan IRNA 2
pada pukul 12:35. Klien terbaring di tempat tidur, lemas,
merasa cemas, gelisah karena akan di operasi tanggal 3 oktober
2019. Klien mengatakan takut setelah operasi tidak kunjung
sembuh.
3. Riwayat Penyakit Dahulu :
Klien tidak pernah mengeluh sakit.

4. Diagnosa Medik Pada Saat MRS, Pemeriksaan Penunjang dan


tindakan yang telah dilakukan :
- Diagnosa medik : STT punggung
- Pemeriksaan penunjang : laboratorium
- Tindakan yang telah dilakukan :
 Memasang infuse : IVFD RL 20 tpm
 Pemberian obat injeksi: injeksi cefotaxime

III. Pengkajian saat Ini


1. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan, Pengetahuan Tentang
Penyakit/Perawatan :
Klien mengatakan belum paham dengan penyakit yang diderita.

2. Pola Nutrisi/Metabolic :
Program diit RS :
Klien diberikan diit TKTP nasi.

Intake Makanan :
 Sebelum sakit : Keluarga klien mengatakan sebelum sakit
klien makan dengan baik, makan 3 kali sehari dengan porsi
sedang dengan lauk pauk ikan, tahu, tempe dan sayur.
 Saat sakit : Keluarga klien mengatakan saat sakit nafsu
makan sedikit menurun, BB klien saat ini 65 kg.

Intake Cairan :
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien
minum air putih 7-8 gelas sehari.
 Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit klien jarang minum
air putih karena terasa pahit klien minum air putih 5-6
gelas sehari.

3. Pola Eliminasi :
a. Buang air besar
 Sebelum sakit : Klien mangatakan sebelum sakit BAB 1 kali
sehari.
 Saat sakit : Klien mengatakan saat dirawat di RS klien
belum BAB.
b. Buang air kecil
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit klien BAK
3-4 kali dalam sehari dengan warna kencing kekuningan
dengan bau khas urine dan tidak ada masalah saat BAK.
 Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit klien BAK 4-5
kali dalam sehari dengan warna kencing kekuningan dengan
bau khas urine dan tidak ada masalah saat BAK.

4. Pola aktifitas dan latihan :

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4


Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas di tempat tidur √
Berpindah √
Ambulasi/ROM √
0 : mandiri, 1 : alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu
orang lain dan alat, 4 : tergantung total

Oksigenasi :tidak terpasang oksigen.

5. Pola tidur dan istirahat :


(Lama tidur, gangguan tidur, perasaan saat bangun tidur)
a. Lama tidur : klien tidur selama ± 8 jam
b. Gangguan tidur
 Sebelum sakit : Klien mengatakan sebelum sakit tidak ada
gangguan atau masalah tidur.
 Saat sakit : Klien mengatakan saat sakit tidak ada
gangguan atau masalah tidur.
c. Perasaan saat bangun tidur : Klien mengatakan saat sakit
setelah bangun tidur masih merasa letih, badan terasa lemas

6. Pola persepsual :
(Penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi):
 Penglihatan : Klien mengatakan tidak ada masalah dengan
penglihatanya
 Pendengaran : Klien mengatakan tidak memiliki masalah
dengan pendengaranya.
 Pengecap : Klien mengatakan tidak memiliki masalah
dengan pengecapanya.
 Sensasi : Klien mengatakan masih bisa merasakan
sensai rangsangan perawat ketika menyentuh tanganya.

7. Pola persepi diri :


(pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri):
 Pandangan klien tentang sakitnya : Klien mengatakan
memandang penyakitnya sebagai suatu ujian dari Tuhan yang
maha Esa dan menerimanya dengan lapang dada.
 Kecemasan : klien mengatakan takut dengan keadaan
kesehatannya.
 Konsep diri : Klien mengatakan dirinya seorang perempuan
yang berusia 50 tahun dan berasal dari Perigi, Gerung
Selatan. Klien belum menikah.

8. Pola seksualitas dan reproduksi :


(fertilitas, libido, menstruasi, kontrasepsi, dll)
 Tidak terkaji.

9. Pola peran hubungan :


 Komunikasi : Klien mengatakan dirumah selalu bekomunikasi
dengan tetangga, keluarga maupun masyarakat sekitar rumahnya
 Hubungan dengan orang lain : Klien mengatakan tidak ada
masalah dengan hubungan dengan orang lain, klien mengatakan
selalu berusaha menjalin hubungan yang baik dengan orang
lain.
 Sumber keuangan keluarga : Klien mengatakan sumber keuangan
didapatkan dari keluarganya.

10. Pola managemen koping stress


(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini)
 Klien mengatakan saat sakit klien tidak tenang dan merasa
cemas karena klien mau dioperasi, namun saat di rumah sakit
keluarganya selalu memperhatikan kebutuhan klien dan
merupakan sumber pendukung baginya.

11. Sistem Nilai dan Keyakinan (Pandangan klien tentang agama,


kegiatan keagamaan, dll)
 Pandangan klien tentang agama : keluargan Klien mengatakan
bahwa percaya bahwa penyakit yang diderita sekarang adalah
sebuah ujian dari sang maha pencipta.
 Kegiatan keagamaan : Klien mengatakan jika dirumah selalu
melakukan kegiatan ibadahnya.
 Spiritual yang tidak sesuai : Tidak ada
IV. Pemeriksaan Fisik
Pernafasan
Inspeksi :
1. Bentuk dada
Bentuk dada klien Simetris antara kiri dan kanan
2. Pola Nafas
 Frekuensi nafas : 18 x/ menit dengan irama reguler
3. Gerakan Pernafasan
Gerakan pernapasan yaitu Intercostal

Palpasi :

1. Tractil Fremitis / Fremitus Vokal: Seimbang sisi kiri maupun


kanan
Perkusi :
perkusi paru normal terdengar suara sonor
Auskultasi :
Bunyi Nafas : Normal
1. Alat bantu pernafasan : Klien tidak menggunakan alat bantu
pernafasan.

Cardiovascular (Fokus)

Inspeksi

Iktus jantung tidak tampak

Palpasi

Iktus cordis teraba pada interkosta ke V sebelah kiri

Perkusi :
Batas Jantung Kanan :Interkosta ke III-IV sebelah kanan

Batas Jantung Kiri :Interkosta ke V agak medial ke


midklavikula sinistra

Auskultasi :Tidak terkaji

 Bunyi Jantung I :terdengar suara “lub” karena


penutupan katub antrioventrikel(A-V). Lokasi auskultasi pada
interkosta ke IV
 Bunyi Jantung II :terdengar suara “dub” dikarenakan
penutupan katub semilunaris(aorta dan pulmonaris) pada akhir
dari sistole. Lokasi auskultasi pada interkosta II.

1. Nadi
Frekuensi 84 x/menit reguler
2. Irama : reguler
3. Tekanan darah :140/90 mmHg
4. Bunyi Jantung :Normal
5. Letak jantung
Ictus cordis teraba pada intercosta ke V
6. Pembesaran jantung : tidak ada pembesaran pada jantung
7. Nyeri :terasa nyeri pada punggung, nyeri seperti tertusuk,
skala nyeri 4, nyeri timbul sewaktu-waktu, klien tampak pucat.
8. Clubbing finger : tidak ada clubbing finger

Persarafan
Tingkat kesadaran : Compos Mentis
1. GCS :
Eye :4 verbal :5 Motorik :6
Total GCS :15
2. Refleks : normal
3. Koordinasi gerak : ya
4. Kejang : tidak

Penginderaan
1. Mata
a. Bentuk : Normal
b. Visus: Tidak terkaji
c. Pupil: Isokor
d. Refleks cahaya :Positif
e. Gerak Bola Mata : Normal
f. Medan penglihatan : Normal
g. Buta Warna : tidak klien masih bisa membedakan warna
h. Tekanan Intra Okuler :tidak
2. Hidung (penciuman)
a.Bentuk : Normal
b.Gangguan PenPreceptoruman : Tidak
3. Telinga (Pendengaran)
a. Aurikel :normal
b. Membran tympani: Utuh
c. Otorrhoea : Tidak
d. Gangguan pendengaran : tidak
e. Tinitus : tidak
4. Perasa : Normal
5. Peraba :Normal

Perkemihan

Masalah Kandung Kemih : Tidak ada masalah


Frekuensi :4-5 kali
Warna :Bening kekuning-kuningan Bau : bau khas urin

Pencernaan

1. Mulut dan tenggorokan

a. Selaput Lendir Mulut : Lembab


b. Lidah :normal (warna merah muda)
c. Rongga Mulut : sedikit kotor
Tenggorokan :klien mengatakan tenggorokan terasa kering
d. Abdomen : Kenyal
e. Pembesaran hepar : tidak
f. Pembesaran lien : tidak
g. Asites : tidak
2. Masalah usus besar dan reqtum / Anus
BAB : tidak ada masalah
Obat Pencahar : tidak
Lavemen : tidak

Otot Tulang dan Integumen

1. Otot dan Tulang


Kemampuan pergerakan sendi lengan dan tungkai (ROM): bebas
Fraktur : Tidak
Dislokasi : Tidak
Haemotom : Tidak
2. Integumen
Warna kulit : pucat
Akral : hangat
Turgor :Elastis
Tulang Belakang : normal
Reproduksi
Perempuan :
Payudara
Bentuk : simetris
Benjolan : tidak

Endokrin
1. Faktor Alergi : tidak
2. Pernah mendapat Imunisasi : tidak terkaji
3. Kelainan endokrin : tidak ada

Program Terapi :

Program Terapi Dosis Cara pemberian


Infuse RL 20 tpm IV
Cefotaxime 2 gr IV

Hasil pemeriksaan laboratorium

Tanggal pemeriksa : 21 Oktober 2019

PEMERIKSAAN HASIL SATUAN NILAI NORMAL


WBC 12.56 10^3/uL 3,60-11,00
Neu% 62.4 % 50,0-70,0
Lym% 30.3 % 25,0-40,0
Mon% 4.0 % 2,0-8,0
Eos% 2.7 % 2,0-4,0
Bas% 0.6 % 0,0-1,0
RBC 4.88 10^6/Ul 3,80-5,20
HGB 13.9 g/Dl 11,7-15,5
HCT 41.5 % 35,0-47,0
MCV 85.1 Fl 80,0-100,0
MCH 28.6 Pg 26,0-34,0
MCHC 33.6 g/Dl 32,0-36,0
RDW-CV 12.2 % 11,5-14,5
RDW-SD 43.7 fL 37,0-54,0
PLT 259 10^3/uL 150-440
MPV 8.4 fL 7,2-11,1
PDW 15.6 9,0-17,0
PCT 0.219 % 0,170-0,350
ANALISA DATA

No. Symptom/sign Etiologi Problem Paraf


1 DS: Terdapat benjolan
- Klien mengatakan di punggung Nyeri Akut
nyeri di punggung
P : benjolan
Q : nyeri yang Post operasi
dirasakan
seperti tertusuk
R :Lokasi nyeri di Terputusnya
bagian punggung. kontinuitas
S : 4 jaringan
T : Nyeri timbul
sewaktu-waktu
Menstimulasi
DO: respon nyeri
- Klien tampak
pucat
TTV Nyeri akut
- TD: 140/90 mmHg
- RR: 18x/m
- N : 84x/m

2 DS:
Klien mengatakan Pre operasi Anxietas
merasa cemas karena
akan dioperasi
tanggal 23 oktober Adanya inflamasi
2019

DO: Perubahan fisik


- Klien tampak
gelisah, cemas
Kurang
TTV pengetahuan
- TD: 140/90 mmHg
- RR: 18x/m
- N : 84x/m Anxietas
- Kesadaran: compos
mentis

3 DS: Post operasi


- Klien mengatakan Resiko Infeksi
takut setelah
operasi tidak Klien takut
kunjung sembuh. setelah operasi
tidak kunjung
DO: sembuh
- Klien berbaring
di tempat tidur,
tampak lemas
karena baru Tempat masuk
operasi mikroorganisme

TTV
- TD: 140/90 mmHg Cemas
- RR: 18x/m
- N : 84x/m
Resiko infeksi

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre Op

1. Anxietas berhubungan dengan kurang pengetahuan tentang penyakit

Post Op

2. Nyeri akut berhubungan dengan benjolan di punggung


3. Resiko infeksi berhubungan dengan post operasi
PERENCANAAN INTERVENSI KEPERAWATAN
(NOC & NIC)

No Tujuan Intervensi Rasional Paraf


Dx
1 Setelah dilakukan Manajemen Nyeri : 1. Membantu dalam
tindakan keperawatan menentukan kebutuhan
selama 3x24jam 1. Kaji keluhan nyeri (penyebab, manajemen nyeri
diharapkan nyeri kualitas, lokasi, skala dan 2. Membantu menentukan
klien berkurang waktu) skala nyeri yang
2. Observasi reaksi nonverbal dirasakan klien
Kriteria hasil : dari ketidaknyamanan 3. Dengan terjalinnya
3. Gunakan teknik komunikasi
 Mampu mengontrol komunikasi yang baik
terapeutik untuk mengetahui membantu klien terbuka
nyeri
pengalaman nyeri klien degan masalahnya
 Melaporkan bahwa
4. Kaji kultur yang mempengaruhi 4. Membantu klien
nyeri berkurang
respon nyeri mengetahui faktor yang
dengan menggunakan
5. Kontrol lingkungan yang dapat mempegaruhi nyerinya
manajemen nyeri
mempengaruhi nyeri seperti 5. Lingkungan yang tenang
 Mampu mengenali
suhu ruangan, pencahayaan dan membantu membuat klien
nyeri (skala,
kebisingan nyaman sehingga
intensitas,
6. Ajarkan klien teknik membantumenurunkan
frekwensi dan tanda
relaksasi nafas dalam nyeri
nyeri)
7. Kolaborasi dengan dokter 6. Membantu klien
dalam pemberian analgetik menangani nyeri secara
mandiri
7. Analgetik dapat
membantu menurunkan
nyeri

2 Setelah dilakukan Anxiety Reduction (penurunan 1. Membantu pasien untuk


tindakan keperawatan kecemasan) : menumbuhkan kepercayaan
selama 3x24jam 1. Ciptakan suasana terpeutik 2. Anjurkan keluargan
diharapkan kecemasan untuk menumbuhkan untuk tetap bersama
klien menurun , kepercayaan pasien
2. Temani pasien untuk 3. Bantu pasien untuk
Kriteria hasil :
mengurangi kecemasan memahami situasi
 Klien mampu 3. Pahami situasi yang membuat keadannya
mengidentifikasi asietas 4. Dengarkan dengan penuh
dan mengungkapkan 4. Dengarkan dengan penuh perhatian setiap yang
gejala cemas. perhatian di ungkapkan pasien
 Mengidentifikasi, 5. Motivasi mengidentifikasi 5. Membantu
mengungkapkan dan situasi yang memicu mengidentifikasi
menunjukkan tehnik kecemasan situasi yang memicu
untuk mengontol 6. Instruksikan pasien kecemasan
cemas. menggunakan tehnik 6. Latih teknik relaksasi

 Vital sign dalam relaksasi

batas normal.
 Postur tubuh,
ekspresi wajah,
bahasa tubuh dan
tingkat aktivfitas
menunjukkan
berkurangnya
kecemasan.
3 Setelah dilakukan
1.Agar klien mampu
asuhan keperawatan 1.Periksa kesiapan dan
menerima informasi
selama 3x24 jam, kemampuan menerima dengan baik.
2.Agar klien paham
diharapkan klien informasi.
tentang tanda gejala
mampu mencegah 2.Jelaskan tanda dan gejala infeksi.
3.Agar klien mengetahui
infeksi infeksi lokal dan sistemik.
kondisinya.
3.Informasikan hasil 4.Untuk mencegah
Kriteria Hasil: infeksi.
pemeriksaan laboraturium.
5.Agar klien merasa
 Agar klien 4.Anjurkan mengikuti tindakan rileks dan tenang.
6.Agar klien terhindar
terhindar dari pencegahan sesuai kondisi.
dari infeksi.
resiko infeksi. 5.Anjurkan membatasi 7.Agar klien tahu
tentang tanda-tanda
pengunjung.
infeksi.
6.Ajarkan cara merawat kulit 8.Untuk mencegah
terjadinya infeksi
pada area operasi.
9.Agar klien merasa
7.Ajarkan cara memeriksa tenang dan rileks.
10. Untuk mencegah
kondisi luka atau luka
ternjadinya infeksi.
operasi.
8.Anjurkan kecukupan
mobilisasi dan olahraga
sesuai kebuuhan.
9.Anjurkan latihan nafas
dalam .
10. Ajarkan cara mencuci
tangan.

IMPLEMENTASI

Selasa, 22 Oktober 2019


No Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf
Dx

1 1. Mengkaji keluhan nyeri S :


(penyebab, kualitas,  Klien mengatakan lemas
Selasa, 22  Klien mengatakan masih terasa nyeri
lokasi, skala dan waktu)
Oktober 2019
2. Mengobservasi reaksi P :stt punggung / benjolan di
Jam 12.20 nonverbal dari punggung.
ketidaknyamanan Q : nyeri yang dirasakan seperti
3. menggunakan teknik tertusuk

komunikasi terapeutik untuk R : Lokasi nyeri di bagian punggung


mengetahui pengalaman nyeri S : 4
klien
T : Klien mengatakan nyeri yang
4. Mengontrol lingkungan yang dirasakan hilang timbul
dapat mempengaruhi nyeri
 Klien mengatakan sudah bisa
seperti suhu ruangan, melakukan relaksasi nafas dalam
pencahayaan dan kebisingan  Klien mengatakan sudah diberikan
5. Mengajarkan klien teknik obat nyerinya
relaksasi nafas dalam
O :
6. Mengkolaborasi dengan
dokter dalam pemberian  Lingkungan aman dan nyaman
 Klien sedikit rileks, TD :140/90, S
analgetik
: 36, N:84, RR : 18
 Injesi cefotaxime diberikan 2 gr

A :
 Masalah teratasi sebagian
P :
Intervensi dilanjutkan 1-6

2 Selasa, 22 1. Ciptakan suasana terpeutik S :


Oktober 2019 untuk menumbuhkan  Keluarga klien mengatakan klien
kepercayaan takut setelah operasi tidak kunjung
Jam 12.30 sembuh.
2. Temani pasien untuk
 Klien mengatakan sudah melakukan
mengurangi kecemasan relaksasi nafas dalam
3. Pahami situasi yang
O :
membuat asietas
 Klien selalu ditemani keluarganya
4. Dengarkan dengan penuh
perhatian  Klien terlihat gelisah
5. Motivasi mengidentifikasi  TTV
situasi yang memicu TD : 140/90 mmHg
kecemasan S : 36°c
N : 84x/menit
6. Instruksikan pasien
RR : 18x/menit
menggunakan tehnik A :
relaksasi  Masalah teratasi sebagian
P :
Intervensi dilanjutkan 1-6

3 Selasa, 22 1. Memeriksa kesiapan dan S:


Oktober 2019 kemampuan menerima  Klien merasa tidak nyaman, dan
masih merasa takut setelah operasi
informasi.
Jam 12.50 tidak kunjung sembuh.
2.Menjelaskan tanda dan
gejala infeksi lokal dan O:
sistemik.  Klien tanpak kesakitan.
3.Menganjurkan mengikuti  TTV
tindakan pencegahan sesuai TD : 140/90 mmHg
kondisi. S : 36°c
N : 84x/menit
4.Menganjurkan membatasi
RR : 18x/menit
pengunjung. A:
5.Mengajarkan cara merawat  Masalah teratasi sebagian
kulit pada area operasi.
P:
6.Mengajarkan cara memeriksa Lanjutkan intervensi 1-9
kondisi luka atau luka
operasi.
7.Menganjurkan kecukupan
mobilisasi dan olahraga
sesuai kebuuhan.
8.Menganjurkan latihan nafas
dalam .
9.Mengajarkan cara mencuci
tangan.

Rabu, 23 Oktober 2019


No Hari/tgl/jam Implementasi Evaluasi Paraf
Dx

1 Rabu, 23 1.Mengkaji keluhan nyeri S :


Oktober 2019 (penyebab, kualitas, lokasi,  Klien mengatakan tidak lemas
skala dan waktu)  Klien mengatakan nyeri sudah
Jam 14.50 berkurang
2.Mengobservasi reaksi
nonverbal dari P :stt punggung / benjolan di
punggung.
ketidaknyamanan
3.menggunakan teknik Q : nyeri yang dirasakan seperti
tertusuk
komunikasi terapeutik untuk
R : Lokasi nyeri di bagian punggung
mengetahui pengalaman nyeri
klien S : 3

4.Mengontrol lingkungan yang T : Klien mengatakan nyeri yang


dirasakan hilang timbul
dapat mempengaruhi nyeri
seperti suhu ruangan,  Klien mengatakan sudah bisa
pencahayaan dan kebisingan melakukan relaksasi nafas dalam
5.Mengajarkan klien teknik  Klien mengatakan sudah diberikan
obat nyerinya
relaksasi nafas dalam
6.Mengkolaborasi dengan dokter O :
dalam pemberian analgetik
 Lingkungan aman dan nyaman
 Klien rileks, TD :130/90, S : 36,
N:84, RR : 18

A :
 Masalah teratasi sebagian
P :
Intervensi dilanjutkan 3-6

2 Rabu, 23 1.Ciptakan suasana terpeutik S :


Oktober 2019 untuk menumbuhkan  Klien sudah tidak merasa takut dan
kepercayaan cemas
Jam 15.00  Klien mengatakan sudah melakukan
2.Temani pasien untuk
relaksasi nafas dalam
mengurangi kecemasan
3.Pahami situasi yang membuat O :
asietas  Klien selalu ditemani keluarganya
4.Dengarkan dengan penuh  Klien tampak rileks
perhatian  TTV
5.Motivasi mengidentifikasi TD : 130/90 mmHg
situasi yang memicu S : 36°c
N : 84x/menit
kecemasan
RR : 18x/menit
6.Instruksikan pasien A :
menggunakan tehnik  Masalah teratasi sebagian
relaksasi P :
Intervensi dilanjutkan 3-6

3 Rabu, 23 1. Memeriksa kesiapan dan S:


Oktober 2019 kemampuan menerima  Klien merasa nyaman, dan sudah
tidak merasa takut dan cemas
informasi.
Jam 15.10
2. Menjelaskan tanda dan O:
gejala infeksi lokal dan  Rasa kesakitan klien sudah
sistemik. berkurang.
3. Menganjurkan mengikuti  TTV
tindakan pencegahan sesuai TD : 130/90 mmHg
S : 36°c
kondisi.
N : 84x/menit
4. Menganjurkan membatasi RR : 18x/menit
pengunjung.
5. Mengajarkan caramerawat A:
 Masalah teratasi sebagian
kulit pada area operasi.
6. Mengajarkan cara memeriksa P:
kondisi luka atau luka Lanjutkan intervensi 3-9
operasi.
7. Menganjurkan kecukupan
mobilisasi dan olahraga
sesuai kebuuhan.
8. Menganjurkan latihan nafas
dalam .
9. Mengajarkan cara mencuci
tangan.

EVALUASI
No Dx Hari/tgl/jam Evaluasi Paraf

1 Kamis, 24 S:
Oktober 2019
 Klien mengatakan sudah tidak merasa nyeri lagi

Jam 09.30 O:

 Klien sudah tidak tampak kesakitan.


 TTV
TD : 130/90 mmHg
S : 36°c
N : 84x/menit
RR : 18x/menit

A:

 Masalah teratasi.

P:

 Intervensi dipertahankan :
- Ajarkan relaksasi nafas dalam

2 Kamis, 24 S:
Oktober 2019  Klien mengatakan sudah tidak merasa cemas

O:
Jam 09.40
 Klien tampak rileks dan nyaman.
 TTV
TD : 130/90 mmHg
S : 36°c
N : 84x/menit
RR : 18x/menit
A:
 Masalah teratasi

P:
 Intervensi dihentikan.
3 Kamis, 24 S:
Oktober 2019
 Klien merasa nyaman, dan sudah tidak merasa takut dan
cemas karena operasinya
Jam 09.50
O:

 Klien tampak rileks


 TTV
TD : 130/90 mmHg
S : 36°c
N : 84x/menit
RR : 18x/menit
A:

 Masalah teratasi

P:

 Intervensi di hentikan.

Anda mungkin juga menyukai