Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PENDAHULUAN

NUTRISI

Disusun Oleh :

LINDA FUJI RAMDIANI


019.02.0951

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES) MATARAM

TAHUN 2019/2020

KONSEP DASAR
A. PENGERTIAN

Nutrisi adalah ilmu yang mempelajari zat makanan dan zat-zat lain yang
ada dalam makanan serta kerjanya, interaksinya dan keseimbangan dalam
hubungannya dengan kesehatan dan penyakit melalui proses ingesti, absorpsi,
transportasi, pemakaian dan ekresi dari makanan (Kushariyadi. 2016)
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dan tubuh manusia
untuk menerima makanan dalam aktivitas penting dalam tubuh dan
mengeluarkan zat sisa(Aziz Alimul Hidayat. 2015)

B. FISIOLOGI
(Aziz AlimulHidayat. 2015)
1. Mulut
Berfungsi untuk jalan masuk untuk system pencernaan. Mulut
fungsinya untuk memotong makanan menjadi bagian-bagian kecil
yang lebih mudah dicerna.
2. Tenggorokan
Berfungsi sebagai antara penghubungan antara mulut dan tenggorokan.
Berfungsi untuk jalan masuk makanan.
3. Kerongkongan
Berfungsi untuk saluran penghubungan antara mulut dan lambung,
berfungsi sebagai jalan makan yang telah dikunyah menuju lambung.
4. Lambung
Berfungsi untuk menyimpan makanan, dan cairan yang tertelan
5. Usus halus
Mengeluarkan enzim yang memecah pati dan gula, serta menyerap
nutrisi
6. Usus besar
Berfungsi untuk membuang air dan garam dari bahan yang tidak
dicerna dan membentuk limbah padat yang dapat dikeluarkan.
C. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NUTRISI
(Aziz Alimul Hidayat. 2015)
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan
oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan dalam
memahami kebutuhan gizi.
2. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolism basa bertambah dengan
cepat hal ini sehubungan dengan faktor pertumbuhan dan
perkembangan yang cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun
energy basal relative konstan.
3. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar dibandingkan
wanita.Karena lebih banyak Basal metabolisme rate (BMR) pada laki-
laki dibandingkan perempuan
4. Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan mempengaruhi karena semakin luas permukaan
tubuh semakin besar pengeluaran panas sehingga kebutuhan
metabolism tubuh menjadi lebih besar.
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan perubahan status gizi
karena penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang
tidak sedikit.
6. Status kesehatan
Status kesehatan dilihat dari tingkat kesehatan manusia, contohnya :
orang sakit dan sehat.

D. MACAM-MACAM GANGGUAN YANG TERJADI PADA NUTRISI


(Aziz Alimul Hidayat. 2015)
1. Kekurangan nutrisi
Keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan normal atau tidak
dalam keadaan berpuasa , yang dimana terjadi penurunan berat badan
akibat ketidakmampuan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme
2. Kelebihan nutrisi
Suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko
peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolism secara
berlebih
3. Obesitas
Masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih dari 20% berat
badan normal.
4. Malnutrisi
Masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi yang tidak
sesuai dengan kebutuhan tubuh.
5. Diabetes Militus
Gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan
metabolism karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan
karbohidrat secara berlebih.
6. Hipertensi
Gangguan nutrsisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah nutrisi,
contohnya: obesitas, gaya hidup, asupan natrium berlebih.
E. PATHWAY NUTRISI

Faktor presipitasi Gangguan persepsi

Nafsu makan berkurang kurang aktifitas fisik harian

Cepat kenyangan asupan kalium rendah

Berat badan menurun berat badan bertambah cepat

Ketidakseimbangan nutrisi Resiko Berat Badan Lebih


kurang dari kebutuhan
tubuh

Defisit pengetahuan
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN KEBUTUHAN
NUTRISI

A. PENGKAJIAN
Untuk pengkajian status nutrisi pasien dipaparkan pendekatan A B C D,
yaitu :
1. Antropolometric
a. Tinggi badan
b. Berat badan
c. Tebal lipatan kulit
d. Lingkar tubuh
2. Biochemical data
Ditunjang dengan pemeriksaan laboratorium seperti :
a. Hemoglobin
b. Hematocrit normal
c. Albumin normal
3. Clinical sign of nutrional status
Untuk memperhatikan tanda-tanda abnormal pada organ-organ fisik
dan pada fisiologisnya. Seperti pada :Rambut, kulit, mata,
cardiovaskuler, otot-otot, gas trioitestinal, aktifitas, dan neurologi.
4. Dietery history
Faktor yang perlu dikaji pada riwayat konsumsi nutrisi atau diet pasien
adalah :
a. Pengetahuan tentang nutrisi
b. Kebiasaan makanan
c. Makanan kesukaan
d. Pemasukan cairan
e. Problem diet
f. Tingkat aktivitas
g. Riwayat kesehatan/ pengkonsumsian obat-obatan.
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang darikebutuhan tubuh b.d penurunan
nafsu makan
2. Resiko nutrisi lebih b.d gangguan persepsi makan
3. Deficit pengetahuan b.d keterbatasan kongnitif

C. PERENCANAAN
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan
nafsu makan

DIAGNOSA NOC NIC


KEPERAWATAN
Ketidakseimbangan  Nutritional Status : Nutrition Management
nutrisi kurang dari food and Fluid Intake  Kolaborasi dengan ahli
kebutuhan tubuh b.d Kriteria Hasil : gizi untuk menentukan
penurunan nafsu  Adanya peningkatan jumlah kalori dan nutrisi
makan berat badan sesuai yang dibutuhkan pasien.
dengan tujuan Nutrition Monitoring
 Berat badan ideal  BB pasien dalam batas
sesuai dengan tinggi normal
badan  Monitor adanya
 Mampu penurunan berat badan
mengidentifikasi  Monitor kulit kering dan
kebutuhan nutrisi perubahan pigmentasi
 Tidak ada tanda tanda  Monitor kekeringan,
malnutrisi rambut kusam, dan
 Tidak terjadi mudah patah
penurunan berat badan
yang terjadi.
2. Resiko Nutrisi Lebih b.d gangguan persepsi makan

DIAGNOSA NOC NIC


KEPERAWATAN
Resiko Nutrisi Lebih b.d  Nutrional status : Nutrition management :
gangguan persepsi makan food and fluid intake  Kolaborasi dengan ahli
Kriteria hasil : gizi untuk menentukan
 Mempertahankan BB jumlah kalori dan nutrisi
normal sesuai dengan yang dibutuhkan pasien.
TB Nutrition Monitoring
 TTV dalam batas  BB pasien dalam batas
normal normal
 Tidak ada tanda-  Monitor adanya
tanda obesitas peningkatan BB
 Monitor nutrisi pasien

3. Deficit pengetahuan b.d keterbatasan kongnitif

DIAGNOSA NOC NIC


KEPERAWATAN
Deficit pengetahuan b.d  Know ledge Teaching : disease process
keterbatasan kongnitif  Know ledge : healt  Berikan pengetahuan
behavior tentang tingkat
Kriteria Hasil : pengetahuan pasien
 Pasien dan keluarga tentang proses penyakit
menyatakan yang spesifik
pemahaman tentang  Gambarkan tanda dan
penyakit, kondisi, gejala yang biasa muncul
prognosis, dan pada penyakit, dengan
program pengobatan cara yang tepat
 Pasien dan keluarga  Identifikasi kemungkinan
mampu penyebab dengan cara
melaksanakan yang tepat
prosedur yang
dijelaskan secara
benar
 Pasien dan keluarga
mampu menjelaskan
kembali apa yang
dijelaskan
perawat/tim kesehtan
lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

 Nurarif .A.H. dan Kusuma. H. (2015). APLIKASI Asuhan Keperawatan


Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NIC-NOC. Jogjakarta:
MediAction.
 Aziz. A.H. dan Uliyah.M. (2015). KEBUTUHAN DASAR MANUSIA.
Jakarta : Sunter Agung Podomoro

Anda mungkin juga menyukai