Anda di halaman 1dari 5

Analisis Tindakan SOP Kompres Hangat Pada An.

A. Keluhan Utama
Badan terasa panas
B. Diagnosa Medis
Dengue Hemoragic Fever
C. Diagnosa Keperawatan
Hipertermia
D. Data yang Mendukung Diagnosa Keperawatan
DS :
 Keluarga klien mengatakan panas pada anak D naik turun
DO :
 Klien tampak lemas
 Badan klien teraba panas
 TD : 110/80 mmhg
 S: 38,oC
 N: 98x/menit
 RR: 22x/menit
E. Dasar Pemeriksaan
a. Pengertian
DHF merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus dengue
yang termasuk golongan arbovirus melalui gigitan nyamuk aedes
aegypti betina. (Alimul, 2014).
Demam berdarah dengue atau haemorragic fever adalah
penyakit infeksi akut yang disebabkan oleh virus dengue (albovirus)
dan ditukarkan oleh nyamuk aedes, yaitu aedes aegypti dan aedes
albopictus (Wijayaningsih, 2013).

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


a. Tahap prainteraksi
Persiapan alat :
a. Waslap atau handuk kecil
b. Perlak
c. Kom berisi air hangat 40-60°c
d. Sarung tangan

b. Tahap Orientasi
1. Memperkenalkan diri
2. Mengucapkan salam terapeutik dan memeprkenalkan diri
3. Validasi data : nama klien dan data lain terikat
4. Meminta persetujuan tindakan
5. Menyampaikan/menjelaskan tujuan tindakan
6. Menyampaikan/menjelaskan langkah-langkah prosedur
7. Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan tindakan

c. Tahap Kerja
1. Menyiapkan alat-alat sesuai kebutuhan (kompres hangat basah)

 Menyiapkan air hangat kedalam kom


 Membasahi washlap dengan air hangat
R: mempermudah perawat melakukan tindakan kompres hangat
2. Mendekatkan alat-alat kesisi tempat tidur pasien
R : mempermudah perawat untuk mealakukan tindakan
3. Posisikan pasien senyaman mungkin
R : memberikan dan meciptakan rasa nyaman kepada pasien
4. Meletakkan perlak/pengalas
R : Menghindari tempat tidur tidak kotor
5. Membasahi washlap dengan air hangat dan letakkan dikepala pasien
R : untuk menurunkan suhu tubuh pasien
6. Kompres hangat diletakkan dibagian tubuh yang memerlukan (dahi,
axila, lipatan paha)
R : panas pada pasien menurun
7. Meminta pasien untuk mengungkapkan rasa ketidak nyaman saat
dikompres
R : untuk menciptakan rasa aman dan nyaman kepada pasien
d. Tahap Terminasi
1. Mengevaluasi tindakan yang baru dilakukan (subyektif dan
obyektif), Mengkaji kembali kondisi kulit disekitar pengompresan,
hentikan pengompresan jika ditemukan tanda-tanda kemerahan.
2. Berikan reinforcement positif pada klien
3. Kontrak pertemuan selanjutnya (waktu, kegiatan, tempat)
4. Merapikan dan kembalikan alat
5. Mencuci tangan
6. Mencatat kegiatan dalam lembar catatan keperawatan

Tahap Dokumentasi
1. Mencatat prosedur dan respon klien selama prosedur
2. Mencatat waktu tindakan (hari tanggal, jam).
3. Mencatat nama perawat yang melakukan tindakan/tanda tangan
G. Analisis Tindakan
Mekanisme tubuh terhadap kompres hangat dalam upaya
menurunkan suhu tubuh yaitu dengan pemberian kompres hangat pada
daerah tubuh akan memberikan sinyal ke hipotalamus melalui sumsum
tulang belakang. Ketika reseptor yang peka terhadap panas di hipotalamus
dirangsang, sistem efektor mengeluarkan sinyal yang memulai berkeringat
dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur oleh
pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, di bawah
pengaruh hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi.
Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan pembuangan/ kehilangan energi/
panas melalui kulit meningkat (berkeringat), diharapkan akan terjadi
penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal kembali
(Nurwahyuni, 2009).
Manfaat pemberian kompres hangat dapat memberikan rasa
nyaman dan menurunkan suhu tubuh. Dengan tujuan antara lain:
1. Memperlancar sirkulasi darah
2. Mengurangi / menghilangi rasa sakit
3. Memperlancar pengeluaran cairan / exudat
4. Merangsang peristaltic
5. Memberi ketenangan dan kesenangan klien
6. Mengurangi nyeri
7. Meningkatkan aliran darah
8. Mengurangi kejang otot
9. Menurunkan kekakuan tulang sendi

H. Bahaya Dilakukannya Tindakan


Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap
sel epitel, menyebabkan kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi
kelepuhan.
I. Tindakan Keperawatan Lain yang Dilakukan
a. Selama menggigil
 Berikan selimut atau pakaian ekstra.
 Berikan intake cairan yang adekuat.
 Observasi tanda-tanda vital.
b. Selama terjadi peningkatan suhu
 Berikan pakaian tipis
 Batasi aktivitas jika diperlukan
 Tingkatkan sirkulasi udara untuk meningkatkan rasa nyaman.
 Anjurkan memakaikan baju dan selimut yang tipis menyerap
keringat.
J. Hasil yang Didapatkan Setelah Dilakukan Tindakan
S : Ibu klien mengatakan klien panasnya sudah turun
O : Klien tampak berkeringat, Suhu: 37,6OC Nadi: 90x/menit
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervesi kompres hangat dilanjutkan jika anak demam lagi
K. Evaluasi Diri
Tindakan kompres hangat sebagian besar sudah dilakukan sesuai
dengan SOP, hanya saja tempat dilakukan pengompresan hanya di dahi
dan axila tidak dilakukan di lipatan paha, dikarenakan pasien menolak dan
merasa tidak nyaman ketika dilakukan pengompresan dilipatan paha.
L. Daftar Pustaka / Referensi
A.Azis Alimul Hidayat & Musrifatul Uliyah. 2014. Pengantar kebutuhan
dasar manusia. Edisi 2. Jakarta : Salemba medika.
Kartika Sari Wijayaningsih. 2013. Standar Asuhan Keperawatan. Jakarta:
TIM
Murwani, Arita. 2009. Perawatan pasien penyakit dalam. Jogjakarta:
Mitera Cendekia.
Padila. 2013. Asuhan Keperawatan Penyakit Dalam. Yogyakarta: Nuha
Medika.

Anda mungkin juga menyukai