KELOMPOK 14
IMANUELLA LEWERISSA
INGGRID SALAWANEY
IRDAWATI MURY
SKENARIO KASUS
Klien masuk RSUP DR.M.Djamil tanggal 3 April 2020 dengan keluhan klien tampak pucat,
rewel tak menentu, dan nyeri kepala, klien meringis kesakitan dan memegang kepalanya. Klien
juga tidak mau makan serta muntah-muntah. Pada saat dilakukan pengkajian tanggal 4 Mei
2020. Ibu klien mengatakan anaknya sering menangis karena mengeluh sakit kepala. Klien
masuk RS dengan keluhan klien sering merasa pusing, muntah dan nyeri sendi, orang tua klien
juga mengatakan anaknya semakin hari semakin pucat. Klien sudah menderita penyakit ini
semenjak 10 bulan yang lalu.Semenjak didiagnosa penyakit LLA, klien sering dirawat di RS
untuk menjalani kemoterapi.Riwayat imunisasi klien lengkap.Klien tidak pernah mengalami
kecelakaan atau trauma sebelumnya dan tidak ada riwayat alergi. Hasil pemeriksaan TTV :
Suhu : 38.5, Pernapasan : 28x/i, Nadi : 90x/i. DPL tanggal 6/05/12. Leukosit 1500/mm³, Hb :
10,5 gr/dL, Trombosit : 10.000. Hasil BMP Megakariosit : tidak ditemukan, Limphocyte : 65 %
Jml sel leukosit >1 juta
3.1 Pengkajian
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : An.A
Alamat : Temanggung
Suku : Jawa
Agama : Islam
Diagnosa Medis : Leukimia
No.RM : 666
Ruangan : Kartika
Tanggal Masuk :
Tanggal Pengkajian :
2. IDENTITAS PENANGGUNG
Usia : 30
Pekerjaan : PNS
3. Keluhan Utama
Klien masuk RS dengan keluhan klien sering merasa pusing, muntah dan nyeri sendi, orang tua
klien juga mengatakan anaknya semakin hari semakin pucat.
I II III Ulangan
BCG Lahir
DPT 2 Bln 2 Bln 4 Bln
Polio 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln
Campak 9 Bln
Hep. B 1 Bln 3 Bln 5 Bln
Kognitif dan Bahasa : Tidak ada gangguan dan sesuai dengan umur klien. Bicara
dimengerti serta mengetahui sedikitnya 2 kegiatan
9. RIWAYAT SOSIAL
Klien diasuh dengan orang tua klien, klien bersikap manja dengan anggota
keluarganya, seperti klien sering menangis dan minta kebutuhannya harus terpenuhi.
Klien tampak tidak bersemangat untuk bermain dengan teman-teman satu kamar
dengannya karena mengeluh kepalanya nyeri,capek dan lelah.
Rambut dan kepala klien bersih.Rambut klien tidak ada sejak dikemotrapi.
4. Mata
Konjunctiva : anemis
Pupil : isokor
5. Telinga
6. Hidung
8. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan kelenjar getah bening. JVP 5-2 cm H2O
9. Tenggorokan
10. Thorak
A : vesikuler
11. Jantung
P : batas jantung atas RIC II, kanan: LSD, kiri: 1 jari Mid LMCS RIC
12. Abdomen
I : tidak membuncit
11. Ekstremitas
Akral
TB : 79 cm
10 kg x 100 %
13,4
79 cm x 100 %
91,5
10 kg x 100 %
11,2
Makroskopis : (-)
Mikroskopis
o Leukosit : 1-2/LPB
o Eritrosit : 0-1/LPB
o Silinder :-
o Kristal : (-)
Kimia
o Protein :-
o Glukosa :-
o Bilirubin :-
o Urobilinogen :+
BAK BAK
Frekuensinya 3-4x/hari,± 600 cc, Frekuensinya 3-4x/
baunya khas, berwarna kekuning- hari,±650 cc,
kuningan baunya khas,
berwarna kuning
bening
6. Bermain Klien terlihat aktif dan terlihat tertarik Klien tidak
dengan lingkungannya bersemangat
bermain karena
mengeluh
kepalanya terasa
sakit, dan lelah.
Dan kurang tertarik
dengan
lingkungannya.
ANALISA DATA
menghabiskan ¼ sampai
½ porsi dari diit yang
diberikan
- Hb : 10,5 gr%
- Klien terlihat pucat
- Konjungtiva anemis
Klien terlihat lemah
DIAGNOSA
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisiologis (D.0077)
2. Risiko infeksi berhubungan dengan imunitas menurun (D.0142)
3. Risiko defisit nutrisi berhubungan dengan anoreksia (D.0032)
A. Intervensi
1. Nyeri akut Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Manajemen nyeri (I.08238) Observasi :
(D.0077) 3X24 jam diharapkan tingkat nyeri Observasi : 1. nyeri yang dialami dalam skala apa
(L.08066) menurun dengan kriteria hasil : 1. identifikasi skala nyeri 2. membantu dalam menentukan skala nyeri
1. keluhan nyeri menurun 2. identifikasi lokasi, karateristik, Teraupetik :
2. meringis menurun durasi, frekuensi, kulaitas, 1. membantu mengurangi rasa nyeri
3. gelisah menurun intesitas nyeri 2. membantu tubuh rilex
4. frekuensi nadi membaik Teraupetik : Edukasi :
5. kesulitan tidur menurun 1. berikan Teknik 1. pasien mempu menerapkan Teknik
nonfarmakologis meredahkan nyeri
2. fasilitas istirahat tidur 2. mengurangi nyeri yang dirasakan
Edukasi Kolaborasi :
1. jelaskan strategi meredahkan 1. jika dengan terapi nongfarmakologis tidak
nyeri mampu mengurangi nyeri
2. ajarkan Teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi
1. kolaborasi pemberian
analgetic
2. Risiko infeksi Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Pencegahan infeksi (I. Observasi :
(D.0142) 3X24 jam diharapkan tingkat infeksi 14539) 1. melihat apakah ada muncul tanda dan gejala
( L.14137) menurun dengan kriteria hasil : Observasi : yang lebih membahayakan diri
1. Demam menurun 1. monitor tanda dan gejala Teraupetik :
2. Kemerahan menurun infeksi local dan sistematik 1. membantu mengurangi kuman dan virus pada
3. Nyeri menurun Teraupetik : pasien maupun
4. bengkak menurun 1. batasi jumlah pengujung 2. agar tidak terjangkit penyakit yang sama
5. kadar sel darah putih membaik 2. cuci tangan sebelum dan Edukasi :
sesudah kontak dengan pasien 1. agar pasien dan keluarga mengetahui tanda
Edukasi : dan gejala infeksi
1. jelaskan tanda dan gejala 2. asupan nutrisi yang baik dapat
infeksi mempertahankan imun tubuh
2. anjurkan meningkatkan 3. mencegah terjadinya dehidrasi
asupan nutrisi
3. anjurkan meningkatkan
asupan cairan
3. Risiko defisit Setelah dilakukan Tindakan keperawatan Manajemen nutrisi (I.01011) Observasi
nutrisi (D.0032) 3X24 jam diharapkan status nutrisi Observasi 1. Mengetahui status nutrisi
membaik (L.03030) membaik dengan 1. Identifikasi status nutrisi 2. Mengetahui makanan apa yang disukai klien
kriteria hasil : 2. Identifikasi makanan yang 3. Mengetahui jenis makanan apa saja yang
1. Porsi makanan yang dihabiskan disukai dikonsumsi
meningkat 3. Monitor asupan makanan 4. Memantau berat badan klien
2. Berat badan membaik 4. Monitor berat badan Teraupetik :
3. Frekuensi makan membaik Teraupetik : 1. Kebersihan mulut untuk meningkatkan nafsu
4. Nafsu makan membaik 1. Lakukan oral hygiene sebelum makan
makan 2. Meningkatkan berat badan klien
2. Berikan makanan tinggi kalori 3. Meningkatkan nafsu makan klien
dan tinggi protein Edukasi :
3. Berikan suplemen makan 1. Agar tidak tersedak makanan
Edukasi : Kolaborasi
1. Anjurkan posisi duduk 1. Kolaborasi untuk pemenuhan nutrisi klien
Kolaborasi
1. Kolaborasi dengan ahli gizi
untuk menentukan jumlah kalori
dan jenis nutrient yang
dibutuhkan