KELOMPOK :1A.8
RUANG : ALEXANDRI LT. 4 (RUBY)
Data Pasien
- Nama ( inisial ) :Ny.M.
- Usia / tanggallahir :43 Tahun/01 Juli 1976.
- Jeniskelamin :Perempuan.
- Alamat :Jl.Berangas.
- Suku / bangsa :Banjar/Indonesia.
- Status pernikahan :Menikah.
- Agama / keyakinan :Islam.
- Pekerjaan / sumberpenghasilan :Ibu rumah tangga.
- Diagnosa medic :Stroke Haemoragic.
- No. medical record :43.XX.XX
- Tanggalmasuk : 07 Oktober 2019.
I. KELUHAN UTAMA
Keluarga klien mengatakan klien sesak napas dan mengeluhkan kesulitan BAK
V. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum Klien
Klien tampak lemah dan gelisah. Tingkat kesadaran composmentis dengan nilai GCS :
E(4) bisa membuka mata spontan, V(3) mengucapkan kata-kata yang tidak jelas , M(5)
melokalisir nyeri, menjangkau dan menjauhkan stimulus saat diberi rangsang nyeri. Saat
dikaji klien hanya berbaring di tempat tidur.
2. Tanda-tanda vital:
Tekanan darah : 140/100mmHg
Nadi : 142x/m
Respirasi : 36x/m
Suhu : 36,6 ̊C
SpO2 : 94%
Tinggi badan : 140 cm
Berat badan : 38 kg
3. Sistem Pernafasan
Hidung: hidung klien terlihat simetris, ada pernafasan cuping hidung, tidak ada
polip. tidak ada sinus.
Leher: Berdasarkan hasil pengkajian terdapat pembesaran kelenjar tiroid pada
bagian leher kiri, tidak ada jejas pada bagian leher, tidak ada tekanan vena jugularis
Dada:
Inspeksi, Keadaan dada cukup bersih, tidak ada lesi, bentuk dada simetris,
pergerakan dinding dada simetris, klien menggunakan otot bantu nafas, pola nafas
klien sedikit cepat 36x/menit, SPO2 94%. Payudara klien tampak simetris, puting
payudara nampak masuk kedalam, kulit gelap disekitar puting susu. Perkusi, Hasil
perkusi paru terdengar hipersonor. Perkusi jantung terdengar pekak/datar.
Auskultasi, Hasil auskultasi terdengar suara wheezing.
Sirkulasi perfusi darah ke perifer normal, warna ujung jari normal tidak ada
clubbing finger, dan CRT < 2 detik.
2. Sistem Kardiovaskuler
Bibir pasien tidak sianosis, dan capillary refilling time klien < 2 detik, Bunyi jantung S1
(lub) S2 (dub) tunggal. Tidak terdengar bising aorta, murmur ataupun gallop.
3. Sistem Pencernaan
Berdasarkan hasil inspeksi, mulut terlihat tidak bersih, mukosa bibir kering, tidak ada
perdarahan dan peradangan, fungsi mengunyah dan menelan baik, klien tidak
menggunakan gigi palsu. Pada bagian bibir tidak ada palatoskizis, klien mampu
menggerakkan lidah. Gaster klien tidak gembung dan didapatkan peristaltik usus
12x/menit. Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan umum abdomen baik, pergerakan nafas
normal, tidak ditemui adanya benjolan, warna kulit kuning langsat. Berdasarkan hasil
palpasi, tidak ditemui adanya massa dan asites. Berdasarkan hasil perkusi bunyi gaster
timpani. Kondisi spinkter ani pada anus klien normal karena klien mengatakan ada
gangguan saat melakukan BAB.
4. Sistem Indra
Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan mata terlihat kotor, bentuk mata kiri dan kanan
simetris, sklera tidak ikterik. Tidak terdapat peradangan. Konjungtiva tidak anemis.
Fungsi penglihatan baik. Lapang pandang baik. Tidak menggunakan alat bantu
penglihatan. Berdasarkan hasil inspeksi, keadaan hidung klien kotor, bentuk simetris
antara kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak ada sinus, tidak ada perdarahan, tidak ada
peradangan, dan fungsi penciuman baik. Terdapat cuping hidung. Berdasarkan hasil
inspeksi, keadaan telinga normal dan simetris antara kiri dan kanan, terlihat adanya
kotoran telinga, dan bagian telinga kurang bersih. Fungsi pendengaran kurang baik
ditandai dengan klien mendengar suara perawat dengan ditepuk bahunya.
5. Sistem Saraf
a. Fungsi cerebral
Status mental : orientasi dan daya ingat buruk. Kesadaran klien apatis yang dapat
dilihat dari GCS : E(4) bisa membuka mata spontan, V(4) berkomunikasi tidak jelas,
M(5) mampu mengangkat tangan ketika diberikan rangsangan nyeri.
b. Fungsi kranial
Saat pengkajian didapatkan masalah pada saraf kranial VIII (Vestibulocochlearis)
yang berhubungan dengan pendengaran, X (Vagus) yang berhubungan dengan adanya
gangguan menelan
c. Fungsi motorik
terganggu, tampak kelemahan pada ektremitas atas dan bawah sebelah kanan
. 2 5
1 5
6. Sistem Muskuloskeletal
- Kepala : bentuk kepala sedikit lebih besar
- Vertebrae : bentuk normal, bisa digerakan, ekstremitas atas dan bawah
sebelaj kiri mengalami kelemahan.
- Bahu : normal
- Tangan : normal
- Skala aktivitas : 4 (total care semua aktivitas dibantu).
7. Sistem Integumen
- Rambut : berwarna hitam dan sedikit beruban, terdapat banyak ketombe.
- Kulit : berwarna kuning langsat dan terlihat kering.
- Kuku : tampak panjang dan ujung kuku bewarna hitam
8. Sistem Endokrin
Terdapat kelenjar tiroid dileher, tidak ada masalah pada sistem endokrin.
9. Sistem Perkemihan
Keadaan kandung kemih klien membesar, teraba keras, dan sakit saat ditekan, perut klien
tidak kembung dan tidak terpasang kateter.
B. Kebutuhan cairan
Di rumah : Klien mengatakan selama dirumah klien minum air putih dan teh manis.
Di RS : Selama di RS klien hanya diberikan air putih
E. Kebutuhan olahraga
Di rumah : Klien mengatakan selama dirumah tidak pernah olahraga
Di RS : Klien tidak melakukan olahraga saat berada di RS tetapi klien diajarkan room
aktif dan pasif untuk melatih kekuatan-kekuatan otot
G. Personal hygiene
Di rumah : Keluarga klien mengatakan selama di rumah klien mandi 2x sehari, mencuci
rambut dan gosok gigi setiap hari, terkadang mengunting kuku setiap minggu.
Di RS : Selama di RS klien tidak dapat mandi, kadang-kadang hanya diseka dan tidak
gosok gigi.
H. Aktivitas/mobilitas fisik
Di rumah : Klien mengatakan selama di rumah beraktivitas normal dan mandiri, sehari-
hari klien memasak untuk keluarga dan tidak ada gangguan saat beraktivitas.
Di RS : Klien hanya beristirahat di tempat tidur, tidak ada melakukan aktivitas lain, dan
ada gangguan saat beristirahat yaitu disebabkan karena ruangan bercampur dengan
pasien lain.
Skala aktivitas klien 3 (memerlukan bantuan / pengawasan / bimbingan sederhana)
Kontraindikasi :
a. Penderita dengan
insufisiensi ginjal
yang berat (bersihan
kreatinin < 20
mL/menit).
b. Penderita yang
hipersensitif
terhadap piracetam
atau derivat
pirolidon lainnya.
c. Penderita dengan
perdarahan serebral
Kontraindikasi :
Aman digunakan
sesuai dosis yang
dianjurkan
Kontraindikasi :
Hiersensitif, pasien
dengan riwayat
pendarahan
Indikasi :Antibiotik
untuk mengatasi
infeksi bakteri
Kasus Tutorial
Ny. I umur 45 tahun masuk rumah sakit Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin 6 hari yang lalu
yaitu pada tanggal 03 Oktober 2019 diagnosa medis Stroke Non Hemoragik. Pada saat
pengkajian didapatkan pasien terpasang cairan NaCl pada lengan kanan, dan menggunakan
oksigenasi nassal canul, pasien tampak gelisah, lemah dan nampak kotor, kesadaran
2 5
1 5
composmentis, bicara tidak jelas. TTV : TD 160/100 mmHg, RR 36x/menit, N 119x/menit.
Keluarga klien mengeluh klien tidak pernah BAB sejak awal masuk rumah sakit, klien juga
terdapat kelemahan pada ekstermitas atas dan bawah sebelah kiri, pada bagian leher terdapat
pembesaran. Skala otot
PROBLEM HYPOTESIS MECHANISM MORE INFO DON’T KNOW LEARNING
ISSUE
Data fokus Masalah dan diagnosa Diagnosa Keperawatan Data tambahan Daftar pertanyaan dan Topik – topik
DS: keperawatan Diagnosa jawaban keilmuan
1. Ketidakefektifan Pertanyaan
Data fokus diagnosa 1 keperawatan 1 berdarsarkan
Keluarga klien DS: pola napas
kasus:
1. Kenapa skala otot
mengatakan klien Pola napas
2. Defisit perawatan ekstremitas atas dan bawah
mengeluh sesak Keluarga klien mengatakan klien abnormal 1. Diagnosa
diri sebelah kanan berbeda?
napas mengeluh sesak napas keperawatan
DO: Perubahan ekskursi
3. Ketidakseimbanga 2. Klien mengalami
Keluarga dada 2. Promosi
n nutrisi : kurang dari sesak napas dan ada
mengatakan klien Suara napas wheezing kesehatan
kebutuhan tubuh sumbatan jalan napas, yang
sulit makan Diagnosa
Jantung normal mana yang lebih dahulu 3. Sistem
4. Hambatan keperawatan 2
Keluarga ditangani antara SNH dan 2 persyarafan
mobilitas fisik
mengatakan kaki Klien tampak gelisah Ketidakmampuan keluhan tersebut? (SNH)
kanan klien tidak 5. Nyeri kronis b.d mandi dan
Terdapat retraksi dinding dada 3. Bagaimana peran
bisa digerakkan agen cedera biologis berpakaian
Diagnosa keperawatan: perawat terhadap keluarga
BAB keperawatan 8
Data fokus diagnosa 7
DS: Tidak ada kontak
Klien tampak
batuk disertai mata
Keluarga klien mengatakan klien
berdahak
batuk berdahak Kesulitan
DO:
Klien tampak tidak memahami
bisa Klien tampak batuk disertai komunikasi
berbicara/berbicar berdahak
Ketidaktepatan kata
a terbata – bata Diagnosa keperawatan:
Ketidakefektifan bersihan jalan napas
Ketidakmampuan
Klien tampak
ekspresi wajah
terjaga pada Data fokus diagnosa 8
malam hari DS: - Sulit bicara
DO:
Sulit
Klien tampak tidak bisa mengekspresikan
berbicara/berbicara terbata – bata tubuh
Diagnosa keperawatan:
Hambatan komunikasi verbal Diagnosa
keperawatan 9
Data fokus diagnosa 9
DS: Terjaga tanpa
penyebab
Keluarga klien mengatakan klien
sulit tidur pada malam hari Kesulitan memulai
tidur
DO:
Kesulitan
Klien tampak terjaga pada malam mempertahankan
hari tetap tidur
Diagnosa keperawatan:
Gangguan pola tidur
MECHANISME
Skala Nyeri
TUTORIAL KLINIK SESI II
PROBLEM SOLVING
No Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional
1. Ketidakefektifan pola Setelah dilakukan tindakan Airway Management 1. jalan nafas yang paten dapat
nafas keperawatan Ketidakefektifan pola memberikan kebutuhan oksigen di
1) Buka jalan nafas (chin lift atau jaw semua jaringan tubuh secara
nafas thrust). adekuat.
klien teratasi dengan 2) Posisikan klien untuk 2. posisi semifowler membantu klien
kriteria hasil: memaksimalkan ventilasi. memaksimalkan ventilasi sehingga
1. Mendemonstrasikan peningkatan 3) Identifikasi klien perlunya kebutuhan oksigen terpenuhi
ventilasi dan oksigenasi yang dipasangkan alat bantu pernafasan. melalui proses pernafasan.
4) Lakukan fisioterapi dada bila perlu. 3. alat bantu pernafasan membantu
adekuat
Mandiri. organ pernafasan memenuhi
2. Memelihara kebersihan paru paru
dan bebas dari tanda tanda distress 5) Auskultasi suara nafas, catat adanya kebutuhan oksigen sehingga
suara tambahan. oksigen yang diperlukan tubuh
pernafasan
6) Berikan bronkodilator bila perlu. tercukupi.
3. Mendemonstrasikan batuk efektif
7) Monitor respirasi dan status Oksigen 4. fisioterapi dada dapat memudahkan
dan suara nafas yang bersih, tidak . klien dalam mengeluarkan secret
ada sianosis dan dyspneu (mampu yang sulit dikeluarkan secara
mengeluar kan sputum, mampu mandiri
bernafas dengan mudah, tidak ada 5. memastikan suara nafas vesikuler
pursedlips). 6. bronkodilator dapat
memvasodilatasi saluran pernafasan
4. Tanda tanda vital dalam rentang
sehingga jalan nafas paten dan
normal kebutuhan oksigen terpenuhi.
Status neurologis dalam batas normal 7. penurunan saturasi oksigen dapat
menunjukkan perubahan status
kesehatan klien yang dapat
mengakibatkan terjadinya hipoksia.
2. Defisit perawatan diri; Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1) Kaji kemampuan pasien untuk 1. Mengkaji kemampuan pasien untuk
Mandi pasien dan keluarga mampu merawat melakukan perawatan diri. melakukan perawatan diri
diri sendiri. 2) Ganti pakaian yang kotor dengan memudahkan intervensi selanjutnya.
Kriteria Hasil: yang bersih. 2. Mengganti pakaian melindungi
1. Klien tampak bersih dan segar. 3) Berikan pujian pada pasien tentang pasien dari kuman dan
2. Klien mampu melakukan kebersihannya. meningkatkan rasa nyaman.
perawatan diri secara mandiri atau 4) Bimbing keluarga pasien 3. Memberikan pujian membuat pasien
dengan bantuan memandikan / menyeka pasien. merasa tersanjung dan lebih
kooperatif dalam kebersihan.
4. Membimbing keluarga dan pasien
agar keterampilan dapat diterapkan.
4. Hambatan mobilitas Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1) Ubah posisi klien tiap 2 jam. 1) Menurunkan resiko terjadinyai
fisik klien mampu melaksanakan aktivitas 2) Ajarkan klien untuk melakukan skemia jaringan akibat sirkulasi
fisik sesuai dengan kemampuannya. latihan gerak aktif pada ekstrimitas darah yang jelek pada daerah yang
Kriteria hasil : yang tidak sakit. tertekan.
1. Tidak terjadi kontraktur sendi. 3) Lakukan gerak pasif pada ekstrimitas 2) Gerakan aktif memberikan massa,
2. Bertambahnya kekuatan otot. yang sakit. tonus dan kekuatan otot serta
3. Klien menunjukkan tindakan 4) Berikan papan kaki pada ekstrimitas memperbaiki fungsi jantung dan
untuk meningkatkan mobilitas. dalam posisi fungsionalnya. pernapasan.
5) Tinggikan kepala dan tangan. 3) Otot volunteer akan kehilangan
6) Kolaborasi dengan ahli fisioterapi tonus dan kekuatannya bila tidak
untuk latihan fisik klien. dilatih untuk digerakkan.
5. Nyeri kronis Setelah dilakukan tindakan 1) Manajemen nyeri : 1. Intensitas, karakter, waktu
keperawatan klien mampu : 2) Administrasi analgetik : terjadinya, durasi faktor yang
1. Menurunkan level nyaeri - Kaji pengalaman klien ketika memperberat dan yang mengurangi
2. Mengontrol nyeri berhadapan dengan nyeri untuk nyeri harus dikaji dan di
3. Meningkatkan rasa nyaman pertama kali, jika memungkinkan dokumentasikan pada saat setelah
Dengan KH klien mampu : lakukan intervensi untuk evaluasi awal
1. Mengukur nyerinya dengan menurunkan nyeri 2. Perhatian mungkin memberikan
menggunakan skala nyeri, - Anjurkan klien untuk efek terhadap perasaan klien untuk
menetapkan tujuan untuk menggambarkan pengalamam yang melaporkan tentang nyeri dan
penurunan nyeri yang telah lalu mengenai nyeri dan penggunaan analgetik
diharapkan dan membuat metode yang digunakan untuk 3. Intensitas dari nyeri dan ketidak
rencana kegiatan untuk menangani nyerinya, termasuk nyamanan harus dikaji dan
mengelola nyerinya pengalaman tentang efek samping, didokumentasikan setelah prosedur
2. Mendiskripsikan tentang rencana tipe koping respon, dan bagaimana yang menyebabkan nyeri dengan
pengelolaan nyeri baik ia mengekspresikan nyeri beberapa hal baru tentang nyeri dan
farmakologis maupun non 3) Mendeskripsikan tentang efek yang interval dari nyeri
farmakologis termasuk merugikan dari nyeri yang tidak 4. Untuk menolong merencanakan
mengenali keuntungan dan tertahankan perawatan nyeri, penggunakan obat-
kerugian pengelolaan nyeri - Anjurkan klien untuk obatan yang lalu
menggunakan obat dan non obat melaporkan tentang lokasi,
3. Mendemontrasikan kemampuan intensitas dan kualitas dari
untuk tenang, beristirahat nyeri ketika sedang mengalami
4. Menerima keadaan yang sedang nyeri
dialami dan mampu beraktifitas - Minta klien untuk melakukan
dengan minimal terjadinya nyeri pengelolaan tingkat nyeri,
waktu, pencetus, pengobatan
dan perawatan dan tindakan
yang lain yang dapat
mengurangi nyeri
4) Tentukan penggunaan obat yang
dibutuhkan klien
Perseptor Akademik