Anda di halaman 1dari 6

WOC Congestive Heart Failure (CHF)

1. Pengertian CHF 2. Manifestasi Klinis


Congestive Heart Failure (CHF) disebut dengan gagal a. Sesak saat bekerja
jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk b. Lelah (fatigue) atau lesuh (letargi)
memompakan darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan c. Nyeri pada area dada
jaringan akan oksigen dan nutrisi (Kasron, 2016). Congestive d. Penurunan nafsu makan, mual dan muntah
Heart Failure (CHF) adalah sindrome klinis (sekumpulan tanda e. Jumlah urine menurun
dan gejala), di tandai oleh sesak nafas dan fatik (saat Aktivitas f. Bengkak pada kaki
atau saat istirahat) yang disebabkan oleh kelainan struktur atau g. Napas pendek
fungsi jantung. Gagal jantung dapat disebabkan oleh gangguan h. Insomnia
yang mengakibatkan terjadinya pengurangan pengisian ventrikel i. Batuk kering.
dan / kontraktilitas miokardial (NANDA, 2015). Congestive j. Takikardi
Heart Failure (CHF) adalah ketika jantung tidak lagi k. Sianosis
memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kenutuhan l. Kulit lembab dan dingin
sirkulasi tubuh untuk keperluan metabolisme jaringan tubuh pada m. Ronki
kondisi tertentu, sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung n. Nokturia
masih cukup tinggi (Aspiani, 2014). o. Distensi JVP
p. palpitasi

3. Pemeriksaan Fisik 4. Pemeriksaasn Penunjang


a. Inspeksi: a. Pemeriksaan Laboratorium
₋ Respirasi meningkat, dyspnea ₋ Pemeriksaan elektrolit diukur untuk mengevaluasi status
₋ Batuk kering, sputum pekat, bercampur darah cairan dan elektrolit
₋ Adanya Peningkatan JVP ₋ Nitrogen Urea Darah (BUN) dan kreatinin serum diambil
untuk mengevaluasi fungsi ginjal
₋ Kulit terlihat pucat
₋ Pemeriksaan LDH, bilirubin, kadar protein total mengevaluasi
₋ Adanya edema ektremitas bawah efek gagal jantung yang mungkin pada fungsi hati.
₋ Adanya asites abdomen ₋ Pemeriksaan AGD untuk mengevaluasi pertukaran gas pada
b. Palpasi jaringan dan paru.
₋ Pulsasi perifer menurun b. Radiologi
₋ Hati teraba dibawah arkus kosta kanan ₋ Bayangan hulu paru yang tebal dan melebar, kepadatan makin
ke pinggir berkurang
₋ Denyut jantung meningkat
₋ Lapang paru bercak-bercak karena edema paru.
₋ Piting edema ₋ Distensi vena paru.
c. Auskultasi ₋ Hidrotoraks
₋ Suara paru menurun, terdengar bunyi ronki ₋ Pembesaran jantung, rasio kardio-toraks meningkat.
₋ Suara jantung dengan S1, S2 menurun. Kontraksi miokard c. EKG
menurun. S3 meningkat, volume sisa meningkat, murmur Dapat ditemukan hasil : kelainan primer jantung (iskemik,
terkadang juga terjadi hipertrofi ventrikel, gangguan irama) dan tanda-tanda faktor
pencetus akut (infark miokard, emboli paru).
d. Ekokardiografi
Pada gagal jantung kiri didapatkan (VEDP) 10mmHg atau
pulmonary arterial wedge pressure >12mmHg dalam keadaan
istirahat. Curah jantung lebih rendah dari 2,71/menit/m 2 luas
permukaan tubuh.
Pathway CHF

Kelainan otot Aterosklerosis Hipertensi sistemik Penyakit miokardium Penyakit jantung Faktor sistemik
jantung coroner atau pulmonal degeneratif lain

Penurunan kontraktilitas jantung

Beban kerja jantung meningkat

vasokontriksi

CHF

Gagal jantung kiri Gagal jantung


kanan

Jantung gagal memompa darah Tekanan vena pulmonal Perfusi ginjal


keseluruh tubuh menurun Tekanan atrium
kanan ↓↓
Tekanan kapiler
COP menurun Gangguan filtrasi
glomerulus Tekanan vena
Perpindahan cariran sistemik
Kontraktilitas miokard menurun
intravaskuler ke paru-paru Sekresi serum
meningkat Penimbunan aliran
Suplai darah dijantung dan seluruh tubuh menurun
darah ke esktremitas
Akumulasi cairan Aldosteron
Kekurangan oksigen dalam tubuh meningkat
Hipervolemia

Edema paru Retensi Na & H2O


Penurunana curah
jantung
Dispneu Bendungan vena
sistemik

Pola napas tidak efektif

Limpa hepar

Suplai darah kejaringan


splenomegaly hepatomegaly
menurun

Penurunan nutrisi dan Menekan


oksigen ke sel diafragma

Katabolisme yang tidak adekuat Sesak napas


dari sel-sel ke jaringan

Kelemahan/ fatique

Hambatan aktivitas

Intoleransi aktivitas
No. Diagnosa (SDKI) Kriteria Hasil (SLKI) Intervensi (SIKI)

1. Penurunan curah jantung (D.0008) Setelah diberikan intervensi keperawatan selama Perawatan jantung (I.02075)
....x24 jam diharapkan penurunan curah jantung Observasi :
membaik dengan kriteria hasil : (L.02008) - Identifikasi tanda dan gejala primer penurunan
jantung (despneu, kelelahan, edema, ortopneu,
1. Bradikardia menurun
PND, peningkatan CVP).
2. Takiakardia menurun - Identifikasi tanda dan gejala sekunder penurunan
3. Palpitasi menurun curah jantung (peningkatan berat badan,
4. Edema menurun hepatomegali, distensi vena jugularis, palpitasi,
5. Despneu menurun ronkhi basah, batuk, kulit pucat).
6. Tekanan darah membaik - Monitor tekanan darah
7. CRT membaik - Monitor intake dan output cairan
- Monitor keluhan nyeri dada
8. CVP membaik
- Monitor EKG 12 sadapan
- Monitor aritmia
- Monitor nilai laboratorium.
Terapeutik :
- Posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan
kaki bawah atau posisi nyaman.
- Berikan diet jantung yang sesuai
- Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi
oksigen > 94 %.
Edukasi :
- Anjurkan beraktivitas sesuai toleransi
- Anjurkan berhenti merokok
- Ajarkan pasien dan keluarga mengukur intake dan
output cairan harian.
kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian aritmia, jika perlu
- Rujuk ke program rehabilitasi jantung.

2. pola napas tidak efektif (D.0005) Setelah diberikan intervensi keperawatan selama Manajemen jalan napas (I.01011)
....x24 jam diharapkan pola napas tidak efektif Observasi :
membaik dengan kriteria hasil : (L.01004) - Monitor pola napas
1. Despneu menurun - Monitor bunyi napas tambahan.
2. Penggunaan otot bantu napas menurun Terapeutik :
3. Ortopneu menurun - Posisikan pasien semi fowler atau fowler
- Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
4. Pernapasan cuping hidung menurun
- Berikan oksigen, jika perlu.
5. Frekuensi napas membaik Edukasi :
6. Kedalaman napas membaik. - Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari jika tidak
ada kontraindikasi
- Lakukan suction, jika perlu.
kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian bronkodilator.
3. Hipervolemia (D.0022) Setelah diberikan intervensi keperawatan selama Manajemen Hipovolemia (I.03114)
....x24 jam diharapkan hipervolemia membaik Observasi :
dengan kriteria hasil : (L.03020) - Periksa tanda dan gejala hipervolemia
- Identifikasi penyebab hipervolemia
1. Asupan cairan meningkat
- Monitor status hemodinamik
2. Haluaran urine meningkat - Monitor intake dan output cairan
3. Kelembapan membran mukosa meningkat - Monitor kecepatan infus secara ketat.
4. Edema menurun Terapeutik :
5. Dehidrasi menurun - Timbang BB setiap hari pada waktu yang sama
6. Tekanan darah membaik - Batasi asuapan cairan dan garam
7. Denyut nadi radial membaik - Tinggikan kepala tempat tidur 30-40o.
Edukasi :
8. Mata cekung membaik
- Anjurkan melapor jika haluaran urine 0,5
9. Turgor kulit membaik ml/kg/jam dalam 6 jam
- Anjurkan melapor jika berat badan bertambah > 1
kg dalam sehari
- Ajarkan cara membatasi cairan.
kolaborasi :
- Kolaborasi pemberian diuretik
- Kolaborasi penggantian kehilangan kalium akibat
diuretik.
4. Intoleransi Aktivitas (D.0056) Setelah diberikan intervensi keperawatan selama Manajemen energi (I.05178)
....x24 jam diharapkan intoleransi aktivitas Observasi :
membaik dengan kriteria hasil : (L.05047) - Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
1. Kelelahan menurun mengakibatkan kelelahan
2. Despneu saat aktivitas menurun - Monitor kelelahan fisik dan emosional
3. Despneu setelah aktivitas menurun. - Monitor pola dan jam tidur.
Terapeutik :
- Sediakan lingkungan dan rendah stimulus
- Lakukan latihan gerakan pasif atau aktif
- Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan.
Edukasi :
- Anjurkan tirah baring
- Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap.
kolaborasi :
- Kolaborasi dengan ahli gizi tentang meningkatkan
asupan makanan.

Anda mungkin juga menyukai