Anda di halaman 1dari 42

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK NY.

P
DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS KHATULISTIWA

DISUSUN OLEH :

HANI SYADZA SHAFIRA MAHARANY


NIM. 211133010

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK
PROGRAM STUDI NERS KEPERAWATAN
2021/2022
BAB I
LAPORAN KASUS KELOLAAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA NY.P DENGAN HIPERTENSI

A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a) Klien
Nama : Ny. P
Umur : 61 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Jalan Khatulistiwa Gg. Sambas Jaya
b) Keluarga
Nama : Ny. R
Hubungan : Anak
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jalan Khatulistiwa Gg. Sambas Jaya

2. Status Kesehatan Sekarang


a. Keluhan utama :
Keluhan yang dirasakan klien saat ini adalah sering pusing, tengkuk terasa
berat dan kaku, mata terasa nyeri dan pandangan tiba-tiba menjadi kabur.
Adapun obat-obatan yang dikonsumsi Ny.p Captopril 25 mg 1x1
b. Usaha mengatasi keluhan :
Klien minum obat Captopril 25 mg 1x1 dan tidak melakukan aktivitas berat
c. Obat Obatan :
Klien minum obat darah tingggi yaitu captropil

1
3. Fungsi Fisiologis
a) Kondisi umum

Kriteria Ya Tidak
Kelelahan 
Perubahan BB 
Perubahan nafsu makan 
Masalah tidur 
Kemampuan ADL 
Keterangan : Klien mengatakan sering merasa kelelahan dan mempunyai
masalah tidur dan untuk aktivitas sehari hari bisa meminta bantuan anaknya

b) Integumen

Kriteria Ya Tidak
Lesi / luka 
Pruritus 
Perubahan pigmen 
Memar 
Pola penyembuhan lesi 
Keterangan : Tidak terlihat leso atau luka di tubuh klien

c) Hematopoetic

Kriteria Ya Tidak
Perdarahan abnormal 
Pembengkakan kel. limfe 
Anemia 
Keterangan : Tidak ada tanda-tanda anemia, dan tidak ada tanda tanda
perdarahan abnormal pada klien

2
d) Kepala

Kriteria Ya Tidak
Sakit kepala 
Pusing 
Gatal pada kulit kepala 
Keterangan : Klien mengatakan sering pusing, terasa berkunang-kunang,
pasien mengatakan terasa pusing jika akan beralih posisi yaitu dari duduk-
berdiri- berdiri-baring. Klien mengatkan biasanya tengkungnya terasa nyeri

e) Mata

Kriteria Ya Tidak
Perubahan penglihatan 
Pakai kacamata 
Kekeringan mata 
Nyeri 
Gatal 
Photobobia 
Diplopia 
Riwayat infeksi 
Keterangan : Klien mengatakan pada penglihatan mulai menurun karena
mata klien rabun tetapi klien masih bisa melihat dan terkadang aktivitas di
bantu oleh ananknya

f) Telinga

Kriteria Ya Tidak
Penurunan pendengaran 
Discharge 
Tinitus 

3
Vertigo 
Alat bantu dengar 
Riwayat infeksi 
Kebiasaan membersihkan 
telinga
Dampak pada ADL 
Keterangan : Klien mengatakan pendengarannya sudah berkurang tetapi
klien tidak menggunakan alat bantu dengar dan berdampak pada aktivitas
ADL klien sehingga biasnya anaknya membantu aktivitas klien

g) Hidung sinus

Kriteria Ya Tidak
Rhinorrhea 
Discharge 
Epistaksis 
Obstruksi 
Snoring 
Alergi 
Riwayat infeksi 
Keterangan : Tidak ada gangguan dalam hidung klien, penciuman pasien masih
bagus

h) Mulut, tenggorokan

Kriteria Ya Tidak
Nyeri telan 
Kesulitan menelan 
Lesi 
Perdarahan gusi 
Caries 

4
Perubahan rasa 
Gigi palsu 
Riwayat Infeksi 
Pola sikat gigi : Klien sikat gigi 2 kali sehari pada saat pagi hari dan
sebelum tidur
Keterangan : Tidak terjadi gangguan dalam mulut dan teggorokan
klien, tidak ada nyeri telan.

i) Leher

Kriteria Ya Tidak
Kekakuan 
Nyeri tekan 
Massa 
Keterangan : Leher klien simetris, tidak ada kelaianan pada leher klien
hanya saja pada tengkuk klien merasa nyeri dan tegang karena pusing.

j) Pernafasan

Kriteria Ya Tidak
Batuk 
Nafas pendek 
Hemoptisis 
Wheezing 
Asma 
Keterangan : Tidak ada keluhan batuk dan tidak ada suara nafas tambahan

k) Kardiovaskuler

Kriteria Ya Tidak
Chest pain 
Palpitasi 

5
Dipsnoe 
Paroximal nocturnal 
Orthopnea 
Murmur 
Edema 
Keterangan : Tidak ada gangguan kardiovaskuler pada klien

l) Gastrointestinal

Kriteria Ya Tidak
Disphagia 
Nausea / vomiting 
Hematemesis 
Perubahan nafsu makan 
Jaundice 
Massa 
Perubahan pola BAB 
Melena 
Hemorhoid 
Pola BAB : Klien BAB 1 kali sehari
Keterangan : Klien mengatakan tidak ada gangguan nafsu makan

m) Perkemihan

Kriteria Ya Tidak
Dysuria 
Frekuensi 
Hesitancy 
Urgency 
Hematuria 
Poliuria 

6
Oliguria 
Nocturia 
Inkontinensia 
Nyeri berkemih 
Pola BAK : Klien BAK 5-6 kali/ hari, tidak terasa nyeri saat
berkemih dan tidak ada perdarahan saat buang air kecil
Keterangan : Tidak ada masalah

n) Reproduksi (Perempuan)

Kriteria Ya Tidak
Lesi 
Discharge 
Postcoital bleeding 
Nyeri pelvis 
Prolap 
Riwayat menstruasi - -
Aktifitas seksual - -
Pap smear 
Keterangan : Tidak ada masalah

o) Muskuloskletal

Kriteria Ya Tidak
Nyeri Sendi 
Bengkak 
Kaku sendi 
Deformitas 
Spasme 
Kram 
Kelemahan otot 

7
Masalah gaya berjalan 
Nyeri punggung
Keterangan : Klien mengatakan meras nyeri-nyeri sendi, keluarga klien
mengatakan bahwa ibunya memang ada riwayat rematik.

p) Persyarafan

Kriteria Ya Tidak
Headache 
Seizures 
Syncope 
Tic/tremor 
Paralysis 
Paresis 
Masalah memori 
Keterangan : Tidak ada masalah

4. Psikososial dan Spritual

Psikososial Ya Tidak
Cemas 
Depresi 
Ketakutan 
Insomnia 
Kesulitan dalam 
mengambil keputusan
Kesulitan konsentrasi 
a. Mekanisme koping :
Klien mengatakan jika ada masalah dalam keluarga, maka keputusan
dilakukan dengan cara musyawarah dengan anggota keluarga lainnya
b. Persepsi tentang kematian :

8
Klien mengatakan hanya berserah diri kepada ALLAH, karena kita semua
hanya milik ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala
c. Dampak pada ADL :
Tidak ada dampak apapun dalam aktivitas klien

Spritual
a. Aktivitas ibadah :
Klien mengatakan ibadah 5 waktu, dan pasien mengatakan jika ada waktu
pasien kadang mengaji.
b. Hambatan :
Pada saat mengaji klien mengatakan sulit membaca Al-Quran karena matanya
sudah rabun
c. Keterangan :
Klien masih bisa menjalan ibadah dengan baik malaupun ada hambatan yang
di hadapinya

5. Lingkungan

Kamar : Kamar klien tampak bersih.


Kamar mandi : Kamar mandi klien bersih
Dalam rumah : Dalam rumah klien bersih. Kursi dan meja tertata rapi, rajin
dibersihkan oleh anaknya.
Luar rumah : Halaman depan rumah bersih

6. Negative Functional Consequences


- Kemampuan ADL
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari (Indeks Barthel)
No Kriteria Dengan Mandiri Skor Yang
Bantuan Didapat
1 Makan 5 10 10

9
2 Berpindah dari kursi roda ke 5-10 15 15
tempat tidur, atau sebaliknya
3 Personal toilet (cuci muka, 0 5 5
menyisir rambut, gosok gigi)
4 Keluar masuk toilet (mencuci 5 10 10
pakaian, menyeka tubuh,
menyiram)
5 Mandi 0 5 5
6 Berjalan di permukaan datar 0 5 5
(jika tidak bisa, dengan kursi
roda )
7 Naik turun tangga 5 10 8
8 Mengenakan pakaian 5 10 10
9 Kontrol bowel (BAB) 5 10 10
Total 78

- Aspek kognitif
MMSE (Mini Mental Status Exam)
No Aspek Nilai Nilai Kriteria
Kognitif maksim Klien
al
1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :
Tahun : 2020 Hari : Senin
Musim : Hujan Bulan :
November Tanggal : 23
November 2020
2 Orientasi 5 5 Dimana sekarang kita berada ? Negara:
Indonesia
Panti : -
Propinsi: Kalimantan Barat
Wisma : -
Kabupaten/kota : Kubu Raya
3 Registrasi 3 3 Sebutkan 3 nama obyek (misal : kursi,
meja, kertas), kemudian ditanyakan
kepada klien, menjawab :
1)√ Kursi 2).√ Meja 3).√ Kertas
4 Perhatian 5 5 Meminta klien berhitung mulai dari
dan 100 kemudian kurangi 7 sampai 5
kalkulasi tingkat.
Jawaban : 93, 86, 79, 72, 65

10
5 Menging 3 3 Minta klien untuk mengulangi ketiga obyek
at pada
poin ke- 2 (tiap poin nilai 1)
6 Bahasa 9 7 Menanyakan pada klien tentang benda
(sambil menunjukan benda tersebut).
1). Kursi
2). Gorden
3). Minta klien untuk mengulangi kata
berikut : “ tidak ada, dan, jika, atau
tetapi )
Klien menjawab : “tidak ada, dan, jika,
atau tetapi )
Minta klien untuk mengikuti perintah
berikut yang terdiri 3 langkah.
4). Ambil kertas ditangan anda
5). Lipat dua
6). Taruh dilantai.
Perintahkan pada klien untuk hal berikut
(bila aktifitas sesuai perintah nilai satu
poin.
7). “Tutup mata anda”
8). Perintahkan kepada klien untuk
menulis kalimat dan
9). Menyalin gambar 2 segi lima
yang saling bertumpuk

Total nilai 30 28 Tidak ada gangguan kognitif


Interprestasi hasil:
24-30 : Tidak ada gangguan kognitif
18-23 : Gangguan kognitif sedang
0-17 : Gangguan kogniitf berat
Kesimpulan : Daya ingat pasien masih kuat, mengenal benda sekitar masih
bisa dan tidak ada gangguan kognitif.

11
- Tes keseimbangan
Time Up Go Test
No Tanggal Pemeriksaan Hasil TUG (detik)
1 02 Februari 2022 5 detik

2 02 Februari 2022 4 detik

3 02 Februari 2022 5 detik

Rata-rata Waktu TUG 5 detik

Interpretasi hasil Tidak ada gangguan saat klien melakukan tes


keseimbangan, pasien bisa berjalan, berdiri dari kursi.

Apabila hasil pemeriksaan TUG menunjukan hasil berikut:


>13,5 detik Resiko tinggi jatuh
>24 detik Diperkirakan jatuh dalam kurun waktu 6 bulan

>30 detik Diperkirakan membutuhkan bantuan dalam mobilisasi


dan melakukan ADL

- Kecemasan
Pengkajian depresi
Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tdk Hasil
1. Anda puas dengan kehidupan anda saat ini 0 1 1
2. Anda merasa bosan dengan berbagai aktifitas dan 1 0 0
kesenangan
3. Anda merasa bahwa hidup anda hampa / kosong 1 0 0
4. Anda sering merasa bosan 1 0 0
5. Anda memiliki motivasi yang baik sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda takut ada sesuatu yang buruk terjadi pada anda 1 0 1
7. Anda lebih merasa bahagia di sepanjang waktu 0 1 0
8. Anda sering merasakan butuh bantuan 1 0 1
9. Anda lebih senang tinggal dirumah daripada keluar 1 0 1
melakukan
sesuatu hal
10. Anda merasa memiliki banyak masalah dengan ingatan anda 1 0 0

12
11. Anda menemukan bahwa hidup ini sangat luar biasa 0 1 0

12. Anda tidak tertarik dengan jalan hidup anda 1 0 0

13. Anda merasa diri anda sangat energik / bersemangat 0 1 0

14. Anda merasa tidak punya harapan 1 0 0

15. Anda berfikir bahwa orang lain lebih baik dari diri anda 1 0 0

Jumlah 4
Interpretasi : setelah di tes, pasien mendapatkan skor 4 yang artinya pasien
tidak terindikasi depresi. Jika Diperoleh skore 5 atau lebih, maka
diindikasikan depresi

- Status nutrisi
Pengkajian determinan nutrisi pada lansia

No Indikator Skor Pemeriksaan

1 Menderita sakit atau kondisi yang 2 -


mengakibatkan perubahan jumlah dan jenis
makanan yang dikonsumsi
2 Makan kurang dari 2 kali dalam sehari 3 -

3 Makan sedikit buah, sayur atau olahan susu 2 -

4 Mempunyai tiga atau lebih kebiasaan minum 2 -


minuman beralkohol setiap harinya
5 Mempunyai masalah dengan mulut atau giginya 2 -
sehingga tidak dapat makan makanan yang keras
6 Tidak selalu mempunyai cukup uang untuk 4 -
membeli makanan
7 Lebih sering makan sendirian 1 -

8 Mempunyai keharusan menjalankan terapi 1 -


minum obat 3 kali atau lebih setiap harinya
9 Mengalami penurunan berat badan 5 Kg dalam 2 -
enam bulan terakhir
10 Tidak selalu mempunyai kemampuan fisik yang 2 -
cukup untuk belanja, memasak atau makan
sendiri

13
Total skor 0
Interpretasi:
0-2 : Baik
2-5 : Resiko nutrisi sedang
6 ≥ : Resiko nutrisi tinggi
f) Fungsi sosial lansia

APGAR Keluarga Dengan Lansia

Alat skrining yang dapat digunakan untuk menguji fungsi sosial lansia

No URAIAN FUNGSI SKOR

1. Saya puas bahwa saya dapat kembali pada Adaptasi 2


keluarga (teman-teman) saya untuk
membantu pada waktu sesuatu
menyusahkan saya
2. Saya puas dengan cara keluarga (teman- Kemitraan 2
teman)saya membicarakan sesuatu dengan
saya dan mengungkapkan masalah dengan
saya

3. Saya puas dengan cara keluarga (teman- Pertumbuhan 2


teman) saya menerima dan mendukung
keinginan saya
untuk melakukan aktivitas / arah baru
4. Saya puas dengan cara keluarga (teman- Kasih Sayang 2
teman) saya mengekspresikan afek dan
berespon terhadap emosi-emosi saya
seperti marah, sedih/mencintai
5. Saya puas dengan cara teman-teman saya Menyelesaikan 1
dan saya meneyediakan waktu bersama-
sama

14
Kategori Skor: Total 9
Pertanyaan-pertanyaan yang
dijawab:
1). Selalu : 2
2). Kadang-kadang : 1
3). Hampir tidak pernah : 0
Intepretasi:
< 3 = Disfungsi berat
4 - 6 = Disfungsi sedang
> 6 = Fungsi baik

g) Pemeriksaan diagnostik
No Jenis pemeriksaan Tanggal Hasil
Diagnostik Pemeriksan
1 Kemampuan ADL 02/02/2022 78 (Klien melakukan aktivitas
secara mandiri)
2 MMSE 02/02/2022 27 (Tidak ada gangguan
(Mini Mental Status Exam) kognitif)

3 Tes Keseimbangan (Time 02/02/2022 14 detik (Tidak ada resiko


Up Go Test) tinggi jatuh)
4 Kecemasan, GDS 02/02/2022 4 (Tidak terindikasi
depresi)
5 Status nutrisi 02/02/2022 0 (Baik)
6 Fungsi sosial lansia 02/02/2022 9 (Fungsi baik)

15
B. Analisa Data
NO DATA ETIOLOGI MASALAH
KEPERAWATAN
1 DS : Hipertensi Nyeri Akut
- Klien mengatakan memiliki
riwayat tekanan darah tinggi Obstruksi arteri
koroner
sejak 5 tahun yang lalu
- Klien mengatakan
Suplai darah ke
tengkuknya nyeri dan kaku
arteri berkurang
disertai pusing jika tekanan
darahnya naik Iskemi jaringan
- Klien mengatakan nyeri miokard
dengan kriteria
Perubahan
P : Tekanan darah tinggi
metabolisme
Q : Tertusuk-tusuk
anaerob
R : Tengkung belakang
S:6 Meningkatkan

T : Hilang timbul produksi asam laktat

DO :
- Klien tampak lemah Merangsang sekresi
- Klien terlihat memijit histamnin dan
tengkuknya dengan minyak brandikinin
16
kayu putih
- TTV = Stimulus pada pusat
TD : 170/100 nyeri
N : 90x/menit
S : 36,7℃
RR : 23x/menit Nyeri akut

2 DS : Kurang terpapar Defisit


informasi Pengetahuan
- Klien mengatakan ia tak
pernah diberi pendidikan
Kurangnya
kesehatan mengenai tekanan
pengetahuan tentang
dan hanya diberikan obat saja penyakit
- Klien mengatakan ia tidak
memahami cara penangan
hipertensi
DO
- Klien mengira boleh
memakan makanan asin
- Klien tampak bingung saat
ditanya
3 DS Hipertensi Gangguan Pola
- Klien mengatakan sulit Tidur
Kerusakan vaskuler
tidur karena biasanya
pembuluh darah
merasa pusing
- Klien mengatakan ia sering
Perubahan struktur
terbangun saat malam hari
DO
Penyumbatan
- Klien tampak mengantuk
pembuluh darah
- Px tampak lemah
- TTV
Vasokonstriksi

17
TD : 170/100 Gangguan sirkulasi
N : 90x/menit
S : 36,7℃ Restensi pembuluh
RR : 23x/menit darah otak
meningkat

Gangguan pola
tidur
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN

N DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL PARA


O MASALAH F
MUNCU TERATAS
L I
1 Nyeri akut b/d agen pencedera fisiologis 02/02/202 Ʀ
04/02/2022
2
2 Defisit Pengetahuan b/d kurang terpapar 02/02/202 Ʀ
04/02/2022
informasi 2
3 Gangguan pola tidur b/d kurang kontrol Ʀ
tidur 02/02/202
04/02/2022
2

18
19
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No TGL DIAGNOSA TUJUAN DAN KRITERIA INTERVENSI
Rasional
KEPERAWATAN HASIL (SLKI) (SIKI)
1 02/02/ Nyeri akut b/d agen Setelah dilakukan intervensi 1. Identifikasi lokasi, 1. Mengetahui perkembangan
2022 pencedera fisiologis keperawatan selama 3 x 24 karakteristik, durasi, nyeri
jam, diharapkan tingkat nyeri frekuensi, kualitas, intensitas 2. Mengetahui keadaan umum
menurun dan kontrol nyeri nyeri pasien.
meningkat dengan kriteri 2. Identifikasi pengetahuan dan 3. Memberikan rasa nyamann
hasil: keyakinan nyeri bagi pasien.
a. Tidak mengeluh nyeri 3. Identifikasi pengaruh nyeri 4. Mengalihkan perhatian
b. Keluhan nyeri menurun terhadap kualitas hidup nyeri.
c. Kemampuan 4. Ajarkan teknik relaksasi 5. Memberi suasana nyaman
menggunakan teknik nafas dalam bagi pasien.
Manajemen non 5. Kontrol lingkungan agar
farmakologis meningkat tetap tenang
2 02/02/ Defisit Pengetahuan b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi kesiapan dan 1. Agar dapat memahami
2022 kurang terpapar keperawtan 1x30 menit kemampuan menerima informasi yang akan
informasi diaharapkan tingkat informasi diberikan
pengetahuan meningkat 2. Jadwalkan pendidikan 2. Agar pankes berjalan lebih
dengan kriteria hasil : kesehatan sesuai efektif
a. Kemampuan kesepakatan 3. Agar lebih efesien dan
menjelaskan 3. Sediakan materi dan media efekrif

19
pengetahuan tentang pendidikan kesehatan 4. Mengetahui penyebab dan
suatu topik meningkat 4. Jelaskan penyebab dan faktor faktor risiko penyakit
b. Perilaku sesuai dengan risiko penyakit 5. Mengetahui tanda & gejala
pengetahuan meningkat 5. Jelaskan tanda & gejala yang penyakit
di timbulkan oleh penyakit 6. Mengetahuai risiko yang
6. Jelaskan kemungkinan akan terjadi
terjadiya komplikasi 7. Menghindar hal hal yang
7. Ajarkan cara mengajarkan tidak di inginkan
meredakan atau mengatasi
gejala yang dirasakan
3 02/02/ Gangguan pola tidur b/d Setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi faktor 1. Mengetahui apa saja yang
kurang kontrol tidur
2022 keperawatan selama 3x24 penggangu tidur menjadi faktor gangguan
jam diharapkan gangguan (fisik/psikologis) tidur pada pasien
pola tidur meningkat dengan 2. Modifikasi lingkungan 2. Membuat pasien lebih tenang
kriteria hasil: (mis: pencahayaan, dan nyaman
a. Keluhan sulit tidur kebisingan, suhu, matras, 3. Agar tidur teratur
menurun dan tempat tidur) 4. Membantu kualitas tidur
b. Keluhan sering terjaga 3. Tetapkan jadwal tidur rutin pasien lebih baik
menurun 4. Jelaskan pentingnya tidur 5. Agar pasien terbiasa untuk
c. Keluhan tidak puas tidur cukup selama sakit tidur secara teratur
menurun 5. Anjurkan menepati
d. Keluhan pola tidur kebiasan waktu tidur

20
berubah menuru

E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
No TANGGAL TINDAKAN DAN RESPON/ HASIL PARAF EVALUASI ( SOAP ) PARAF
DAN JAM DAN JAM

1 02/02/2022 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,


frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Ʀ Subjek:
1. Px mengatakan nyeri dengan karakteristik:
Ʀ
R/ P : Tekanan darah tinggi P : Tekanan darah tinggi
Q : Tertusuk-tusuk Q : Tertusuk-tusuk
R : Tengkung belakang R : Tengkung belakang
S:6 S:6
T : Hilang timbul T : Hilang timbul
2. Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan 2. Px mengatakan ia merasa gelisah
nyeri 3. Px mengatakan sudah menerapkan teknik
R/ Px kooperatif relaksasi nafas dalam saat nyeri timbul
3. Mengidentifikasi pengaruh nyeri terhadap Objektif :
kualitas hidup 1. Px tampak masih nyeri
R/ Px kooperatif 2. Px tampak memegang tengkung
4. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam belakangnya
R/ Px mengikuti instruksi 3. Px tampak menerapkan teknik relaksasi
nafas dalam
5. Mengontrol lingkungan agar tetap tenang
Analisa :
R/ Px kooperatif

21
Masalah nyeri akut belum teratasi
Planning :
Intrevensi dilanjutkan :
1. Identifikasi nyeri
2. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
nyeri
3. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap
kualitas hidup
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
5. Kontrol lingkungan agar tetap tenang

02/02/2022 1. Mengidentifikasi kesiapan dan kemampuan


Ʀ Subjek:
1. Px mengatakan sudah mengerti tentang
Ʀ
menerima informasi
R/ Px kooperatif tanda & gejala hipertensi
2. Px mengatakan sudah mengerti penyebab
2. Menjadwalkan pendidikan kesehatan sesuai
hipertensi
kesepakatan 3. Px mengatakan sudah mengerti komplikasi
R/ Px kooperatif dari hipertensi
3. Menjelaskan penyebab dan faktor risiko 4. Px mengatakan sudah mengerti pengobatan
hipertensi hipertensi
Objektif :
R/ Px mendengarkan dengan saksama
1. Px tampak sudah mengerti tentang pankes
4. Menjelaskan tanda & gejala hipertensi
yang di berikan
R/ Px mendengarkan penjelasan
2. Px tampak bersemangat
5. Menjelaskan kemungkinan terjadiya komplikasi 3. Px tampak bisa menjawab saat ditanya

22
R/ Px mendengarkan dengan saksama kembali
6. Mengajarkan cara mengajarkan meredakan atau Analisa :
mengatasi gejala yang dirasakan Masalah defisit pengetahuan teratasi

R/ Px mendegarkan dengan saksama Planning :


Intrevensi dihentikan
02/02/2022 1. Menidentifikasi faktor penggangu tidur
Ʀ Subjek:
Ʀ
(fisik/psikologis) 1. Px mengatakan ia sulit tidur karena sering
R/ Px merasa pusing terbangun karena tengkung nya nyeri
2. Memodifikasi lingkungan 2. Px mengatakan ia akan mencoba mengikuti
R/ Px kooperatif jadwal tidur rutinnya
3. Menganujurkan pasien metapkan jadwal 3. Px mengatakan ia mencoba beradaptasi
tidur rutin dengan lingkungannya agar bisa nyaman
R/ Px mengikuti instruksi Objektif :
4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama 1. Px tampak lelah
sakit 2. Px tampak mengantuk
R/ Px mendengarkan dengan saksama 3. Px tampak gelisah dan cemas karena
5. Menganjurkan menepati kebiasan waktu penyakitnya
tidur 4. TTV :
R/ Px mengikuti instruksi TD : 170/100
N : 90x/menit

23
S : 36,7℃
RR : 23x/menit
Analisa :
Masalah ganggun pola tidur belum teratasi
Planning :
Intrevensi dilanjutkan :
1. Identifikasi faktor penggangu tidur
(fisik/psikologis)
2. Modifikasi lingkungan
3. Tetapkan jadwal tidur rutin
4. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
5. Anjurkan menepati kebiasan waktu tidur
2 03/02/2022 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Ʀ Subjek:
1. Px mengatakan nyeri dengan karakteristik:
Ʀ
R/ P : Tekanan darah tinggi P : Tekanan darah tinggi
Q : Tertusuk-tusuk Q : Tertusuk-tusuk
R : Tengkung belakang R : Tengkung belakang
S:5 S:5
T : Hilang timbul T : Hilang timbul
2. Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan 2. Px mengatakan nyeri nya berkurang sedikit
nyeri
3. Px mengatakan sudah menerapkan teknik
24
R/ Px kooperatif relaksasi nafas dalam saat nyeri timbul
3. Mengidentifikasi pengaruh nyeri terhadap 4. Px mengatakan ia lebih tenang dari
kualitas hidup sebelumnya
R/ Px kooperatif
Objektif :
4. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam
1. Px tampak lebih tenang dari sebelumnya
R/ Px mengikuti instruksi
2. Px tampak menerapkan teknik relaksasi
5. Mengontrol lingkungan agar tetap tenang
R/ Px kooperatif nafas dalam
Analisa :
Masalah nyeri akut teratasi sebagian
Planning :
Intrevensi dilanjutkan :
1. Identifikasi nyeri
2. Identifikasi pengetahuan dan keyakinan
nyeri
3. Identifikasi pengaruh nyeri terhadap
kualitas hidup
4. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
5. Kontrol lingkungan agar tetap tenang
03/02/2022 1. Menidentifikasi faktor penggangu tidur
Ʀ Subjek:
Ʀ
(fisik/psikologis) 1. Px mengatakan ia lebih nyaman di
R/ Px merasa pusing lingkungan nya
2. Memodifikasi lingkungan 2. Px mengatakan ia lebih tenang

25
R/ Px kooperatif 3. Px mengatakan mengikuti anjuran akan
3. Menganujurkan pasien metapkan jadwal tidur teratur
tidur rutin Objektif :
R/ Px mengikuti instruksi 1. Px tampak lebih rileks
4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama 2. Px tampak nyaman
sakit 3. TTV :
R/ Px mendengarkan dengan saksama a. S : 36,8 C.
5. Menganjurkan menepati kebiasan waktu b. N : 85 x/mnt.
tidur c. TD :150/90 mmHg.
R/ Px mengikuti instruksi d. RR : 24 x/mnt.
Analisa :
Masalah ganggun pola tidur teratasi sebagian
Planning :
Intrevensi dilanjutkan :
1. Identifikasi faktor penggangu tidur
(fisik/psikologis)
2. Modifikasi lingkungan
3. Tetapkan jadwal tidur rutin
4. Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit
5. Anjurkan menepati kebiasan waktu tidur

26
3 04/02/2022 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
Ʀ Subjek:
1. Px mengatakan nyeri dengan karakteristik:
Ʀ
R/ P : Tekanan darah tinggi P : Tekanan darah tinggi
Q : Tertusuk-tusuk Q : Tertusuk-tusuk
R : Tengkung belakang R : Tengkung belakang
S:3 S:3
T : Hilang timbul T : Hilang timbul
2. Mengidentifikasi pengetahuan dan keyakinan 2. Px mengatakan nyeri nya sudah berkurang
nyeri
3. Px mengatakan sudah menerapkan teknik
R/ Px kooperatif
relaksasi nafas dalam saat nyeri timbul
3. Mengidentifikasi pengaruh nyeri terhadap
kualitas hidup 4. Px mengatakan ia lebih tenang dari
R/ Px kooperatif sebelumnya
4. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam Objektif :
R/ Px mengikuti instruksi
1. Px tampak lebih tenang dari sebelumnya
5. Mengontrol lingkungan agar tetap tenang
2. Px tampak menerapkan teknik relaksasi
R/ Px kooperatif
nafas dalam
3. Px tampak tidak menahan nyeri lagi
Analisa :
Masalah nyeri akut teratasi
Planning :

27
Intrevensi dihentikan
04/02/2022 1. Menidentifikasi faktor penggangu tidur
Ʀ Subjek:
Ʀ
(fisik/psikologis) 1. Px mengatakan lingkungan sekitar nya
R/ Px mengatakan sudah lebih rileks sudah membuatnya nyaman dan rileks
2. Memodifikasi lingkungan 2. Px mengatakan ia sudah tenang
R/ Px kooperatif 3. Px mengatakan sudah tidur dengan teratur
3. Menganujurkan pasien metapkan jadwal Objektif :
tidur rutin 1. Px tampak lebih rileks
R/ Px mengikuti instruksi 2. Px tampak nyaman
4. Menjelaskan pentingnya tidur cukup selama 3. TTV :
sakit e. S : 36,8 C.
R/ Px mendengarkan dengan saksama f. N : 85 x/mnt.
5. Menganjurkan menepati kebiasan waktu g. TD :150/90 mmHg.
tidur h. RR : 24 x/mnt.
R/ Px mengikuti instruksi Analisa :
Masalah ganggun pola tidur teratasi
Planning :
Intrevensi dihentikan

28
29
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Kasus
Ny.P berusia 80 tahun dengan keluhan sering pusing kepala dan merasakan
nyeri di daerah tengkuk hilang timbul sejak 2 minggu sebelum di melakukan
pengkajian. Klien adalah seorang lansia yang tinggal sendiri karena suaminya
sudah lama meninggal. Dari hasil anamnesa didapatkan bahwa klien memiliki
kebiasaan gemar mengkonsumsi makanan asin serta mempunyai kebiasaan sering
terbangun pada malam hari. Klien mengatakan ia dan keuarganya kurang paham
dengan penyebab, tanda gejala tentang penyakit nya. Klien mengatakan tidak ada
anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit yang sama dengan klien. TTV :
TD 170/100 mmHg, RR 23 x/menit, nadi 90 x/menit, T 36,7 ºC. Diagnosa yang di angkat
dari kasus ini yaitu Saat pengkajian tampak Ny.P lemah dan klien mengatkan
bahwa tengkuk nya terasa nyeri karena pusing yang dirasakannya sehingga nyeri
akut merupakan diagnosa utama, Saat diberikan pertanyaan terkait penyakit
tersebut, klien tidak mampu menjawab pertanyaan yang diajukan, klien mengatakan
belum mengetahui tentang hipertensi secara rinci dan pengobatan secara
menyeluruh sehingga diagnosa kedua yaitu defisit pengetahuan dan klien
mengatakan pola tidur pada malam hari terganggu sehingga daingkat diagnosa
ketiga yaitu gangguan pola tidur

B. Analisis Intervensi Keperawatan


Pada jurnal ini rencana keperawatan sudah sesuai dengan diagnosa keperawatan
yang muncul yaitu tentukan dampak nyeri terhadap kualitas hidup klien (misalnya
tidur, nafsu makan, aktivitas, kognitif, suasana hati, hubungan, kinerja kerja, dan
tanggung jawab peran), kontrol faktor lingkungan yang mungkin menyebabkan
respon ketidaknyamanan klien (misalnya temperature ruangan, pencahayaan,
suara), Pilih dan terapkan berbagai cara (farmakologi, nonfarmakologi,
interpersonal) untuk meringankan nyeri, Kaji rasa nyeri secara komprehensif untuk
menentukan lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau
beratnya nyeri, dan faktor pencetus dan Observasi tanda-tanda non verbal dari
ketidaknyamanan, terutama pada klien yang mengalami kesulitan berkomunikasi.
Sesuai dengan Hasil penelitian Hamid (2012) menjelaskan bahwa pengetahuan
keluarga tetang hipertensi dan cara perawatannya berhubungan dengan kejadian
hipertensi pada anggota keluarga. Keterbatasan pengetahuan tentang hipertensi
berpengaruh secara langsung terhadap perilaku sehari-hari seperti pola makan, dan
cara perawatan nyeri yang muncul akibat hipertensi. Hal ini menyebabkan tidak
terkontrolnya tekanan darah. Semakin baik pengetahuan maka semakin baik
perawatan yang diberikan keluarga pada pasien hipertensi demikian pula dari sikap.
Hasil penelitian Hamid (2012) menjelaskan sikap memperberat dengan kejadian
hipertensi sikap negatif mendorong keluarga kurang memperhatikan dan
membiarkan penderita hipertensi mengkonsumsi makanan yang mengandung
lemak, garam dan fastfood sehingga pola makan tidak sehat. Selain itu juga
mengurangi rasa empati, kepedulian dan perhatian pada setiap keluhan penderita.
Dengan perhatian yang lebih penderita hipertensi tidak merasa sendiri karena
penyakit hipertensi adalah penyakit seumur hidup dan perawatannya seumur hidup

C. Rancangan Ide-Ide Baru


Berdasarkan hasil review jurnal diatas maka didapatkan suatu rancangan
ide-ide terbaru yaitu dengan memberikan pendidikan kesehatan kepada keluarga
baik itu dari media leaflet kepada penderita hipertensi dan keluarganya dengan
tujuan untuk peningkatan pengetahuan dan pemahan pada klien dan keluarga agar
dapat melakukan pengobatan secara teratur.
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. Topik : Penyuluhan tentang Hipertensi
B. Sasaran : Keluarga Ny. P
C. Waktu : 30 menit
D. Tanggal : 02 Februari 2022
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan tindakan keperawatan melalui pendidikan kesehatan maka
Ny.P mampu mengetahui dan memahami Hipertensi
2. Tujuan Khusus
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit makan diharapkan
sasaran dapat/ mampu :
1. Menyebutkan pengertian hipertensi
2. Menyebutkan penyebab hipertensi
3. Menyebutkan gejala hipertensi
4. Menyebutkan Komplikasi hipertensi
5. Menyebutkan pencegahan komplikasi hipertensi
6. Menyebutkan pantangan/makanan yang harus dihindari penderita hipertensi

F. Materi
Terlampir materi fraktur:
1. Pengertian Hipertensi
2. Penyebab Hipertensi
3. Gejalan Hipertensi
4. Komplikasi Hipertensi
5. Pencegahan Komplikasi Hipertensi
6. Pantangan Makanan Bagi Penderita Hipertensi

G. Metode
Ceramah, diskusi, tanya jawab, demonstrasi

H. Media
Leaflet terbagi : Hipertensi
I. Waktu
Hari Rabu, 02 Februari 2022 jam 10.00 WIB

J. Tempat : Rumah Ny. P

K. Evaluasi
Keluarga memahami mengenai Hipertensi
MATERI HIPERTENSI

A. Definisi
Hipertensi adalah syndrom klinis awal timbulnya mendadak, progresi
berupa defisit neurologi, fokal dan global, yang berlangsung 24 jam atau
langsung menimbulkan kematian dan semata-mata di sebabkan oleh gangguan
perdaran darah otak non traumatik (Budiarto, 2014). Hipertensi adalah
kehilangan fungsi otak yang di akibatkan oleh berhentinya suplai darah
kebagian otak (Baughman, C Diane.dkk , 2000). Hipertensi adalah gangguan
neurologi yang dapat timbul sekunder dari suatu proses patologi dan
pembuluh darah( Price, 2000). Hipertensi adalah Infark dari sebagian otak
karena kekurangan aliran darah ke otak.( Junaidi, 2004).

B. Faktor resiko sebabkan hipertensi


1. Tekanan darah Tinggi
2. Penyakit Jantung
3. Kebiasaan
4. Diabetes
5. Kegemukan atau obesitas
6. Konsumsi obat tertensu
7. Usia
8. Factor Keturunan
9. Jenis Kelamin
10. Sleep apnea
Cedera neurovaskuler terjadi akibat kerusakan saraf perifer atau struktur
vaskular yang terkait.
1) Syok
Fragmen tulang dapat merobek pembuluh darah. Perdarahan besar atau
tersembunyi dapat menyebabkan syok. (Black, 2014).
C. Gejala
1. Salah satu sisi wajah terlihat menurun, tidak mampu tersenyum
karena mulut atau mata terkulai.
2. Tidak mampu mengangkat salah satu lengan karena terasa lemas
atau mati rasa. Tungkai pada sisi lengan tersebut juga akan terasa
lemas.
3. Ucapan tidak jelas, kacau, atau tidak mampu berbicara sama
sekali meski penderitanya dalam kondisi sadar.
4. Mual dan muntah.
5. Sakit kepala hebat yang datang tiba-tiba, disertai kaku pada leher
dan pusing berputar (vertigo).
6. Kesadaran menurun.
7. Sulit menelan (disfagia), sehingga mengakibatkan tersedak.
8. Gangguan keseimbangan dan koordinasi.
9. Hilangnya penglihatan secara tiba-tiba atau penglihatan ganda.
10. Salah satu sisi wajah terlihat menurun, tidak mampu tersenyum
karena mulut atau mata terkulai.

D. Komplikasi
1. Kehilangan kesadaran
2. Stres, susah tidur
3. Infeksi mulut dan gusi
4. Tekanan darah tinggi
5. Ganngguan syaraf
6. Penyakit jantung

E. Cara untuk mencegah terjadinya komplikasi


Menurut Tandra (2014), cara pencegahan yaitu sebagai berikut:
1. Pemeriksaan mata minimal 1 tahun sekali
2. Lakukan pemeriksaan laboratorium
3. Lakukan pemeriksaan profil lemak
4. Stop merokok
5. Berolahraga secara teratur
6. Menurunkan kelebihan berat badan

F. Refrensi
Nurarif, A. H., dan Hardhi Kusuma. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan
Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA (North American Nursing
Diagnosis Association) NIC-NOC Jilid 3. Yogyakarta: Mediaction
Publishing
Nurarif,A.H., & Kusuma. H. (2014). NANDA Diagnosis Keperawatan Definisi
dan Klasifikasi. Jakarta : EGC
Pinzon,Rizaldy dan Laksmi Asanti. 2010. Awas Hipertensi:Pengertian, Gejala,
Tindakan, Perawatan dan Pencegahan. Yogyakarta: ANDI
G. Lampiran Leaflet

Hani Syadza Shafira Maharany

211133010

Anda mungkin juga menyukai