Anda di halaman 1dari 6

NAMA : NADYA FICKRY MARTINA SUPARJO

NIM : P1337420920174 WEB OF CAUTION (WOC)


STASE : GADAR KRITIS

PENGERTIAN

(BIAA, 2012) Cedera kepala adalah suatu kerusakan pada kepala,


bukan bersifat congenital ataupun degeneratif, tetapi
disebabkan oleh serangan/benturan fisik dari luar, yang
dapat mengurangi atau mengubah kesadaran yang mana
menimbulkan kerusakan kemampuan kognitif dan fungsi fisik.

ETIOLOGI
Cedera kepala dapat disebabkan karena kecelakaan
lalu lintas (60% kematian yang disebabkan kecelakaan
lalu lintas merupakan akibat cedera kepala); faktor
kontribusi terjadinya kecelakaan sering kali adalah konsumsi
alcohol, terjatuh, kecelakaan industry, kecelakaan olah raga,
luka pada persalinan (Tarwoto, 2013).

PENYEBABKAN
1. Trauma Tajam
2. Trauma tumpul
Wijaya dan Putri (2013)

KLASIFIKASI
1. Cidera kepala ringan
2. Cidera kepala sedang
3. Cidera kepala berat
Patricia dkk (2012); Wijaya dan Putri (2013)

JENIS CIDERA
1. Cidera kepala terbuka
2. Cidera kepala tertutup

MANIFESTASI KLINIS
Penurunan kesadaran, kebingungan, iritable
Pucat, mual muntah, pusing kepala
hematoma, kecemasan, sukar untuk dibangunkan
adanya cairan serebrospinal yang keluar dari
hidung (rhinorrohea) dan telinga (otorrhea)
bila fraktur tulang temporal.

KOMPLIKASI
Epilepsi pasca trauma, afasia, apraksia, amnesia
kejang pasca trauma, kebocoran cairan
serebrospinal edema serebral dan herniasi

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
CT SCAN/MRI, neurologi dengan GCS, GDA,
Angiografi serebral, EEG, sinar X, BGA INTERVENSI DIAGNOSA
Kadar elektrolit DX : Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif
SLKI : Bersihan Jalan Nafas Meningkat
PENATALAKSANAAN SIKI :
Bedrest total, pemberian obat-obtan (anti kejang, - Managemen Jalan nafas
manitol, sodium laktat hipertonis, antibio. profilaksin - Pemantauan Respirasi
analgetik, kortikosteroid, sedatif), obcervasi GCS dan - Latihan Batuh Efektif
tingkat kesadaran (Rendi dan Margareth, 2012) DX : Gangguan Mobilitas fisik
SLKI : Mobilitas Fisik Meningkat
SIKI :
- Dukungan Ambulasi
- Dukungan Mobilisasi

REFERENSI
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan
Tim Pokja SIKI DPP PPNI, 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia Definisi dan Tindakan Keperawatan. Jakarta : PPNI
Tarwoto. (2013). Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: CV Sagung Seto.
Wijaya, P. (2013). Buku Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta: Nuha Medika.
Patricia, G. (2012). Keperawatan Kritis Volume 1. Jakarta: EGC.
Rendi, C., & Margaret. (2012). Asuhan Keperawatan Medikal Bedah dan Penyakit Dalam . Yogyakarta: Nuha Medika.
Brain Injury Association of America. 2006. Types of Brain Injury.
http://www.biausa.org/pages/type of brain injury. html. (Accessed 13September
2013).Carpenito, Lynda Juall. 2010. Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8. Jakarta : ECG
CIDERA KEPALA
Nafas Tidak Efektif DX : Resiko perfusi serebral tidak efektif DX : Gangguan rasa nyaman Nyeri DX : Resiko Infeksi
Nafas Meningkat SLKI : Perfusi Serebral meningkat SLKI : Nyeri akut menurun SLKI : Tingkat infeksi menuru
SIKI : SIKI : SIKI :
- Managemen Peningkatan TIK - Management nyeri - Pencegahan Infeksi
- Pemantauan TIK - Pemberian Analgetik - Management imunisasi/va

or Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI


Keperawatan. Jakarta : PPNI

karta: Nuha Medika.


DX : Resiko Infeksi DX : Resiko ketidakseimbangan cairan
SLKI : Tingkat infeksi menurun SLKI : Keseimbangan cairan meningkat
SIKI :
- Pencegahan Infeksi - Managemen cairan
- Management imunisasi/vaksinasi - Pemantauan cairan

Anda mungkin juga menyukai