0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
67 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang Demam Berdarah Dengue (DHF) pada pasien bernama Desilva Setia Anggraeni. DHF disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan memiliki gejala klinis seperti demam tinggi, perdarahan, dan syok. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan antara lain darah lengkap, rontgen dada, dan tes Rampled untuk mengamati adanya komplikasi seperti efusi pleura
Dokumen tersebut membahas tentang Demam Berdarah Dengue (DHF) pada pasien bernama Desilva Setia Anggraeni. DHF disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan memiliki gejala klinis seperti demam tinggi, perdarahan, dan syok. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan antara lain darah lengkap, rontgen dada, dan tes Rampled untuk mengamati adanya komplikasi seperti efusi pleura
Dokumen tersebut membahas tentang Demam Berdarah Dengue (DHF) pada pasien bernama Desilva Setia Anggraeni. DHF disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti dan memiliki gejala klinis seperti demam tinggi, perdarahan, dan syok. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan antara lain darah lengkap, rontgen dada, dan tes Rampled untuk mengamati adanya komplikasi seperti efusi pleura
NIM : G3A018082 WOC DHF Manifestasi klinis : 1. Demam tinggi mendadak 1. Darah lengkap 2. Radiologi : Rontgen thorax dan terus menerus DHF adalah penyakit menular Virus Dengue (masuk melalui gigitan nyamuk aides) untuk mengamati ada selama 2-7 hari (tanpa yang disebabkan oleh virus tidaknya effusi pleura. sebab jelas) kemudian dengue dan ditularkan melalui 3. Rampled test Beredar dalam aliran darah turun menuju suhu gigitan nyamuk Aedes aegipty normal. Penatalaksanaan Infeksi virus dengue (vinera) 2. Perdarahan Komplikasi 1. Tirah baring atau istirahat 3. Hepatomegali baring 1. Penurunan kesadaran 4. Syok (renjatan) 2. Perdarahan luas. 2. Diet makan lunak DHF 3. Syok atau renjatan 3. Minum banyak 1,5-2,5 4. Efusi Pleura liter/24 jam dapat Pengaktifan komplek imun 4. Antipiretik jika terdapat Perubahan Status kesehatan stress Trombositopenia demam. Peningkatan Permeabilitas antibodi 5. Antikonvulsan jika Pembuluh darah terdapat kejang Merangsang keluarnya Fungsi trombosit 6. Pemberian cairan melalui Merangsang endotoksin menurun Kebocoran Plasma histamin infus (pyrogen dan endogen) 7. Periksa Hb, Ht dan Trombosit setiap harii Penurunan volume plasma HCL meningkat Koagulasi (protombin dan fibrinogen)8. Monitor tanda-tanda vital ( Interleukin meningkat TD,S,N,RR). 9. Monitor adanya tanda- Tekanan psikologi meningkat Terjadi hipotensi Mengiritasi lambung tanda renjatan Perdarahan Menstimulus hipotalamus 10. Monitor tanda-tanda Cemas Hipovolemia Mual/muntah perdarahan lebih lanjut. 11. Transfusi darah Gunakan pendekatan yang Hipertermi Monitor ttv menenangkan Resiko syok Penurunan nafsu makan Monitor penurunan tingkat kesadaran Nyatakan dengan jelas Monitor WBC, Hb, dan Hct harapan terhadap pelaku pasien Metabolisme Monitor intake dan output Jelaskan semua prosedur dan Input tidak adekuat meningkat Berikan anti piretik: apa yang dirasakan selama Resiko devisit Kelola Antibiotk prosedur Berikan cairan intravena volume cairan Resiko gangguan nutrisi Katabolisme penggunaan Kompres pasien pada lipat paha dan aksila Temani pasien untuk memberikan keamanan dan kurang dari kebutuhan dan pembakaran energi Tingkatkan sirkulasi udara mengurangi takut Monitor status sirkulasi BP, warna kulit, suhu kulit, denyut meningkat Tingkatkan intake cairan dan nutrisi Berikan informasi faktual jantung, HR, dan ritme, nadi perifer, dan kapiler refill Monitor hidrasi seperti turgor kulit, kelembaban membran mengenai diagnosis, tindakan Monitor tanda inadekuat oksigenasi jaringan mukosa) prognosis Monitor TD, suhu dan pernafasan Kaji adanya alergi makanan DAFTAR PUSTAKA Libatkan keluarga untuk Monitor input dan output Kolaborasi dengan ahli gizi Doenges marilynn,E. 2007.Rencana asuhan keperawatan, mendampingi klien Pantau nilai laboratorium : HB,HT,AGD dan elektrolit Yakinkan diet yang dimakan mengandung edisi III.EGC.Jakarta. Instruksikan pada pasien Monitor hemodinamik invasi yang sesuai tinggi serat untuk mencegah konstipasi Wilkinson,Judith dan ahern nancy. 2009. Buku saku untuk menggunakan tehnik Monitor tanda awal syok Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan keperawatan Nanda, NIC dan NOC Edisi 9.EGC. relaksasi Tempatkan pasien pada posisi supine,kaki elevasi untuk harian. Jakarta. Dengarkan dengan penuh peningkatan preload dengan tepat Monitor adanya penurunan BB dan gula darah Nugroho Taufan. 2011. Asuhan keperawatan maternitas, perhatian Lihat dan pelihara kepatenan jalan nafas Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam anak,bedah dan penyakit dalam. Nuha medika. Identifikasi tingkat Berikan cairan iv dan atau oral yang tepat makan Yogyakarta. kecemasan Berikan vasodilator yang tepat Monitor tanda klinis, total protein, Hb dan kadar Ht Rinawati. 2012. Kesehatan Keluarga.Tugu Bantu pasien mengenal Ajarkan keluarga dan pasien tentang langkah untuk mengatasi Monitor mual dan muntah Publisher.Jakarta. situasi yang menimbulkan gejala syok Monitor intake nuntrisi Padila. 2013. Asuhan keperawatan penyakit dalam.nuha kecemasan Monitor fungsi neurologis Pertahankan terapi IV line Medika. Yogyakarta. Dorong pasien untuk Monitor fungsi renal ( e.g. BUN dan Cr lavel ) Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan Nurarif dan Kusuma Hardhi.2015.Apikasi Asuhan Catat gas darah arteri dan oksigen dijaringan cavitas oval Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan mengungkapkan perasaan, Memonitor gejala gagal pernafasan ( misalnya,rendah PaO₂ Nanda, NIC-NOC Jilid 1 . Media Action. peningkatan PaO₂ tingkat,kelelahan otot pernafasan) Yogjakarta.
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Menstruasi Dengan Kesiapan Menghadapi Menarche Pada Siswi Kelas V Dan Vi Di SD Negeri Dangkel Parakan Temanggung Tahun 2014