ABSTRAK
Tidak jarang kesibukan mahasiswa Indonesia di luar rumah menjadikan kurangnya perhatian terhadap kondisi
lingkungan kamarnya, atau ada beberapa kasus berdasarkan pengalaman empiric penulis, menemukan bahwa layout
furnitur kamar tidur dirasa tidak ditata berdasarkan kebutuhan pemilik kamarnya, dari sini muncul lah sebuah
pertanyaan, seberapa mengganggunya tatanan layout furnitur kamar tidur ini pada kualitas tidur mahasiswa tersebut.
Sebagaimana disebutkan dalam jurnal Estimating individual optimal sleep duration and potential sleep debt bahwa
kebutuhan tidur orang dewasa jika kurang dari 6-9 jam akan menimbulkan potensi penyakit jantung, obesitas, dan
gangguan mood.
Namun sulitnya untuk menjaga jumlah tidur tersebut bukanlah hal yang mudah bagi mahasiswa dengan sekala
aktifitasnya,oleh karena itu dalam penelitian ini lebih ditekankan pada apakah jumlah tidur yang dimiliki oleh
mahasiswa tersebut berkualitas terkait layout di kamar tidur. Pittersburgh sleep quality index merupakan salah satu
metode yang akan digunakan dan merupakan metode yang cukup populer digunakan. PSQI dapan mengidentifikasi
gangguan tidur lebih mudah dengan cara self repport. Yang kemudian akan di kaitkan dengan layout furnitur kamar
tidur. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang interior maupun pada mahasiwa. Hasil
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi bidang terkait, mahasiwa maupun khalayak umum guna meningkatkan
kepekaan masyarakan terhadap desain dan lingkungan serta diharapkan dapat menjadi acuan bagi para desainer untuk
mendesain kamar tidur yang lebih baik.
PENDAHULUAN
Penelitian ini merupakan kajian dengan didukung oleh layout kamar
mengenai analisis untuk mencari tidurnya.
hubungan antara kualitas tidur terkait
dengan layout kamar tidur yang di Sebagaimana disebutkan dalam jurnal
khususkan pada mahasiswa di Estimating individual optimal sleep
universitas Institut teknologi Bandung. duration and potential sleep debt bahwa
Jumah waktu tidur mahasiswa dianggap kebutuhan tidur orang dewasa jika
berkurang akibat banyak nya aktifitas kurang dari 6-9 jam akan menimbulkan
maupun tugas – tugas kuliah. Namun jam potensi penyakit jantung, obesitas, dan
tidur yang dimiliki mahasiswa haruslah gangguan mood. Namun setelah
berkualitas dan harus dioptimalkan melakukan quesioner singkat pada
sample pada beberapa mahasiswa negri spesifik berdasarkan pengalaman subjek
di indonesia (n=23) ternyata lebih selama periode 1 bulan terakhir. Hasil
mahasiswa 50 % memiliki jumlah tidur keseluruhan skor PSQI adalah dengan
4-6 jam setiap harinya pada awal masuk menjumlahkan 7 komponen skor., setiap
perkuliahan, maka belum adanya skor dialamatkan pada spesifik aspek
kegiatan maupun belum adanya tugas di dari kualitas subjek. Dalam jurnal ini
kampus, hal ini menandakan kualitas juga disebutkan instrumen ini memiliki
tidur mahasiswa di mungkinkan jauh dari internal consistency yang baik dan sudah
kebutuhan tidur yang dibutuhkan melalui test berulangkali, validitasnya
mahasiswa. didukung dari hasil polysomnographic.
Oleh karena itu metode PSQI ini di
Kemudian muncullah pertanyaan apakah gunakan dan ke validitas nya dapat
dengan jumlah jam tidur yang minim jika dipertanggung jawabkan dalam
padat tugas dan kegiatan kampus penelitian ini.
tersebut tetap berkualitas? Atau kah ada
faktor lain terkait layout dari kamat tidur
nya yang bisa membantu
mengoptimalkannya?.Sebagaimana PENELITIAN TERDAHULU
disebutkan oleh Ruga dalam jurnal Penelitian serupa yang pernah dilakukan
ilmiah yang berjudul effect of terdahulu membahas topik yang kurang
enviromental design on medical bahwa lebih tidak jauh berbeda dengan
hal goals terpenting dari seorang penelitian ini. Berikut beberapa riview
desainer seharusnya memajukan terkait penelitian sebelumnya yang
kesehatan dengan menciptakan kemudian bisa peneliti jadikan teori
lingkungan psikis yang mensuport dalam penelitian ini sebagai penunjang
manusia.oleh karena itulah perlunya dan acuan.
penelitian mendalam hubungan antara
kualitas tidur dengan keterkaitannya
yang dikhususkan pada mahasiswa. Validitas Indeks Kualitas Tidur
Faktor lingkungan tempat tidur yang Pittsburgh (PSQI) di antara
berbeda memungkinkan untuk mahasiswa universitas Nigeria
memberikan hasil kualitas tidur yang Olutayo O. Aloba *, Abiodun O. Adewuya,
berbeda. Pada studi ini akan mencari tau Bola A. Ola, Boladale M. Mapayi
seberapa berpengaruhnya lingkungan
terhadap kualitas tidur dengan cara Department of Mental Health, Obafemi
mengkomparasi yang tinggal di kost dan Awolowo University Teaching
yang tinggal di rumah. Hospitals Complex, Ile-Ife, Osun
State, Nigeria
Kenapa Pittersburgh sleep quality index
atau PSQI ? didalam jurnal
Quantification of Subjective Sleep
Penelitian ini memfokusan untuk
Quality in Healthy Elderly Men and
mengukur kualitas tidur dari
Women Using the Pittsburgh Sleep
mahasiswa di Universitas Obafemi
Quality Index (PSQI) adalah sebuah
Awolowo yang berada di Nigeria.
metode untuk mengukur kualitas tidur
Dengan anggapan bahwa Gangguan
dengan pertanyaan self-rating untuk
terkait tidur adalah masalah kesehatan
mengukur kualitas tidur subjek secara
utama. Itu Diperkirakan prevalensi validasi atau penggunaan instrumen
masalah tidur secara umum populasi di subSaharan Afrika. Tujuan dari
berkisar antara 15% dan 24%, dan penelitian ini adalah untuk menilai
prevalensi setinggi 62% telah validitas dan kegunaan PSQI di
dilaporkan pada populasi lansia kalangan mahasiswa.
.Kualitas tidur yang buruk telah
dikaitkan dengan peningkatan TEORI PSIKOLOGI
ketegangan, lekas marah, depresi, LINGKUNGAN
kebingungan dan umumnya kepuasan
hidup lebih rendah. Siswa telah telah Teori psikologi yang digunakan
diidentifikasi sebagai kelompok adalah teori Cohen, yaitu teori beban
populasi yang secara khusus Lingkungan atau Environment-load
dipengaruhi oleh masalah dengan Theory.Permis dasar teori ini adalah
tidur . Mayoritas universitas siswa di manusia mempunyai kapasitas yang
akhir masa remaja dan dewasa terbatas dalam pemrosesan informasi,
awal,dan, karena tekanan pendidikan Asumsi dasar teori ini yaitu:
dan akademik beban kerja, pola tidur a. Manusia mempunyai kapasitas
mereka dan masalah terkait dapat terbatas dalam pemrosesan
berbeda dari non-siswa usia mereka. informasi
Tingkat masalah yang berhubungan b. Ketika stimulus lingkungan
dengan tidur di antara orang Nigeria melibihi kapasitas pemrosesan
mahasiswa tidak diketahui. Di negara informasi, proses perhatian tidak
berkembang seperti Nigeria, di mana akan dilakukan secara optimal.
ada personel yang tidak memadai c. Ketika stimulus sedang
menilai masalah tidur pada siswa, berlangsung,dibutuhkan respon
skala penilaian akan menjadi alat adaptif. Artinya, signifikansi
yang tak ternilai untuk stimulus akan dievaluasi melalui
memperkirakan masalah terkait tidur proses pemantauan dan
dalam populasi ini. Instrumen tidur keputusannya dibuat atas dasar
yang paling banyak digunakan adalah respon pengatasan masalah. Jika
Pittsburgh Sleep Quality Index stimulus yang masuk merupakan
(PSQI). stimulus yang dapat diprediksikan
The PSQI , diperkenalkan pada tahun dan dapat dikontrol, stimulus
1989, telah mengakuisisi ekstensif tersebut semakin mempunyai
penerimaan sebagai alat yang berguna makna untuk diproses lebih lanjut.
dalam mengukur tidur kualitas dalam Tetapi jika stimulus yang masuk
beragam kelompok pasien. Kuisioner tidak dapat diprediksi atau tidak
mudah dimengerti dan dapat dapat dikontrol, perhatian kecil
diselesaikan dalam 5 menit atau atau pengabaian perhatian akan
kurang.dengan gangguan kejiwaan dilakukan akibatnya, pemrosesan
dan tidur dan untuk pasien dengan informasi tidak akan berlangsung
penyakit somatik lainnya. Itu juga d. Jumlah perhatian yang diberikan
telah digunakan di antara populasi seseorang tidak konstan
siswa. Meskipun PSQI telah sepanjang waktu, tetapi sesuai
divalidasi secara luas di berbagai dengan kebutuhan
budaya dan populasi, pencarian
literatur mengungkapkan tidak ada
Teori Stress Lingkungan Usia : 19 - 20
(Environment Stress Theory) Jenis Kelamin : Perempuan dan laki -
laki
Teori ini merupakan teori stress pada Universitas : Negri Bandung
lingkungan berdasarkan model input Jurusan : FSRD / satu jurusan
– proses-output ,maka ada 3 tertentu
pendekatan dalam stress yaitu stress Smester :7/8
sebagai respon/reaksi,dan stress Kegiatan lain : ekskul / bekerja / dll
sebagai proses. Oleh karenanya, stress Agama : semua
terdiri dari 3 komponen yaitu stressor, Domisili : Bandung
Tinggal : Kost dan tinggal
proses, dan respon. Stressor
dirumah
merupakan sumber atau stimulus
yang mengancam kesejahteraan Dengan perkiraan membutuhkan 100
seseorang, misalkanya suara bising, partisipasi responden agar data yang
panas, atau fisiologis, dan prilaku. digunakan bisa lebih akurat
Proses merupakan proses transaksi kebenarannya.
Antara stressor dan kapasitas
diri.Oleh karennya, istilah stress tidak 3. Kuesioner
hanya menunjuk pada sumber stress, Kuesioner dilakukan sejumlah 2 kali
respon terhadap sumber stress saja, yaitu yang pertama menggunakan data
tetapi ketertarikan Antara ketiganya penjabaran aktivitas mahasiswa dalam
keseheriannya, dan timgkatan kualitas
tidur para pengguna kamar melalui PSQI
METODOLOGI PENELITIAN . 2 kuesioner ini akan menjadi variabel
dalam proses analisis static dan mejadi
1. Studi Kasus bahan pada analisis tabulasi silang.
Studi kasus penelitian ini adalah Sehingga ditemukan factor yang saling
mahasiswa yang pada realitanya memperngaruhi Antara tatanan layout
memiliki aktivitas yang banyak di kamar yang sudah di kategorisasi dan
kegiatan lain selain perkuliahan. Seperti kualitas tidur mereka.
kegiatan ekstrakulikuler, kursus, atau
bahkan berkerja. Untuk itu perlunya di
sepakati pada tingkatan semester tertentu a. Kuesioner aktivitas
saja yang akan dipilih dalam penelitian Aktifitas mengenai kegiatan mahasiswa
ini agar lebih mudah dalam mesetarakan untuk mengetahui seberapa padatnya
kebutuhannya dan mendapatkan hasil keegiatan mereka di dalam keseharian
yang lebih akurat. Seperti juga yang guna mempermudah untuk mengetahui
sudah dibahas bahwasannya kebutuhan kebutuhan dari responden tersebut dari
tidur manusia harus juga dipenuhi agar sisi tatanan layout maupun jumlah tidur
terhindar dari ancaman penyakit dan nya. Instrument kuesioner ini didapat dari
meningkatkan kualitas konsentrasi. observasi dan wawancara terhadap
beberapa responden.
2. Responden
Responden yang terpilih adalah pada b. Kuesioner PSQI
salah 1 universitas pada salah satu bidang PSQI adalah singkatan dari Pittsburgh
jurusan pada tingkatan yang sama Sleep Quality Index dimana kuesioner ini
sebagai contoh : biasa digunakan dalam dunia kesehatan
sebagai standarisasi dalam pengukuran
Responden dengan ciri – ciri demografis tingkat kualitas tidur. ualitas tidur
yang disesuaikan : merupakan fenomena yang kompleks dan
melibatkan beberapa komponen yang apa yang paling berpengaruh pada
seluruhnya dapat tercakup dalam PSQI. tatanan layout guna meningkatkan
Komponen PSQI dinilai dalam bentuk 16 kualitas tidur penggunanya.
pertanyaan dan memiliki bobot penilaian
masing-masing sesuai dengan standar
baku. Dari 4 pilihan jawaban yang DAFTAR PUSTAKA
bernilai 0 (untuk tidak pernah/ baik
sekali), 1 (untuk kurang dari sekali dalam
seminggu/baik), 2 (kurang dari dua kali Brunborg, Geir Scott et al. (2011) : “The
dalam seminggu/buruk), sampai 3 (untuk Relationship between Media Use in the
tiga kali atau lebih dalam Bedroom, Sleep Habits and Symptoms
seminggu/buruk sekali) (Carney & of Insomnia.” Journal of Sleep Research
Edinger, 2010). 20.4. Journal of Sleep Research. Web,
569–575.