Anda di halaman 1dari 7

Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako)

Vol. 8 No. 3, September 2022


P-ISSN : 2407-8441/℮-ISSN : 2502-0749

Original Research Paper


HUBUNGAN ANTARA KUALITAS TIDUR DENGAN TINGKAT KONSENTRASI
PADA MAHASISWA

Nur Asmar Salikunna1*, Wayan Didik Astiawan2, Fitriah Handayani3,


Muhammad Zainul Ramadhan1
1
Departemen Fisiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tadulako
2
Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran,Universitas Tadulako
3
Departemen Neurologi, Fakultas Kedokteran , Universitas Tadulako

*Email Corresponding: ABSTRAK


nurasmarsalikunna82@gmail.com Tidur merupakan suatu kondisi dimana terjadi penurunan atau hilangnya persepsi
dan reaksi terhadap lingkungan, namun individu masih dapat dibangunkan
kembali dengan rangsangan yang cukup kuat. Kualitas tidur merupakan suatu
Page : 157-163 fenomena kompleks yang meliputi aspek kuantatif dan kualitatif tidur seperti
lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun, dan
aspek subjektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur. Kualitas tidur yang buruk
pada responden dapat menyebabkan gangguan konsentrasi. Penelitian ini
Kata Kunci : bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat
kualitas tidur, konsentrasi mahasiswa. Penelitian design analitic observasional dengan
PSQI pendekatan cross sectional study. Subjek adalah mahasiswa kedokteran berjumlah
konsentrasi, 60 orang yang diperoleh melalui teknik random sampling. Kualitas tidur dukur
stroop test menggunakan PSQI dan konsentrasi menggunakan stroop test. Uji statistik
menggunakan Koefisien Kontigensi. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 29
orang memiliki kualitas tidur baik dengan tingkat konsentrasi yang baik, 12 orang
Keywords:
memiliki kualitas tidur buruk dengan tingkat konsentrasi yang baik, 5 orang
Sleep Quality,
memiliki kualitas tidur baik dengan tingkat konsentrasi buruk, 14 orang memiliki
PSQI,
kualitas tidur buruk dengan tingkat konsentrasi yang buruk. Uji analisis Koefisien
Concentration,
Kotegensi menunjukan adanya hubungan kualitas tidur dengan tingkat konsentrasi
stroop test
dengan nilai p-value 0,001 (<0,05). Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan
adanya hubungan antara kualitas tidur dengan tingkat konsentrasi mahasiswa.

ABSTRACT
Sleep is a condition where there is a decrease or loss of perception and reaction
to the environment, but the individual can still be awakened by a strong enough
stimulus. Sleep quality is a complex phenomenon that includes quantitative and
Published by: qualitative aspects of sleep, such as the length of sleep, the time it takes to fall
Tadulako University, asleep, the frequency of awakening, and subjective aspects such as the depth of
Managed by Faculty of Medicine. sleep. Poor sleep quality in respondents can cause concentration problems.The
Email: healthytadulako@gmail.com aims of this research is to find out the relationship between sleep quality and the
Phone (WA): +6285242303103 concentration level of students. This research used an observational analytical
Address: design with a cross-sectional study approach. The sample totaled 60 students of
Jalan Soekarno Hatta Km. 9. City of medical faculty selected through random sampling technique. Sleep quality has
Palu, Central Sulawesi, Indonesia been measured by PSQI and concentration by stroop test. The statistical test uses
the contingency coefficient. The results of the research show that 29 students have
good sleep quality with good concentration levels, 12 students have poor sleep
quality with good concentration levels, 5 students have good sleep quality with
poor concentration levels, 14 students have poor sleep quality with poor
concentration levels. The contingency coefficient analysis test shows that there is
a relationship between sleep quality and concentration level with a p-value of
0.001 < 0.05. Based on the results above, it can be concluded that there is a
relationship between sleep quality and the concentration level of students

Nur Asmar Salikunna, Wayan Didik A, Fitriah Handayani, Muhammad Zainul R :157-163 157
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) / Vol 8 No.3 September 2022

PENDAHULUAN dimengerti, dipahami, serta meminimalisir


Tidur dibutuhkan oleh setiap orang untuk perhatian yang terpecah. Pentingnya
memenuhi kebutuhan dasarnya yang berharga konsentrasi dapat membuat siswa lebih
penting untuk daya tahannya. Tidur adalah menguasai materi yang diberikan dan
siklus yang berfungsi, bukan sekadar menambah semangat serta motivasi untuk lebih
kekurangan kesadaran. Tingkat umumberpikir aktif pada saat proses belajar dan mengajar
tidak berkurang selama tidur. Selain itu, ada berlangsung5.
dua variabel penting yang harus diperhatikan Mahasiswa lebih terpapar masalah tidur
dalam tidur agar setiap orang mendapatkan dibandingkan siswa yang lain, terutama di
tidur yang memuaskan. Kedua elemen tersebut tahun-tahun pertama dan kedua karena mereka
adalah kualitas tidur dan jumlah tidur. Kualitas memiliki sifat tidur buruk yang lebih
tidur adalah suatu kondisi yang dialami oleh disesalkan. Mahasiswa kedokteran berisiko
seseorang sehingga ia mendapatkan kebaruan untuk mengalami gangguan tidur akibat
dan kebugaran ketika ia bangun dari tidur, tuntutan tugas akademik yang tinggi. Selain itu,
sedangkan jumlah tidur adalah jumlah waktu mahasiswa kedokteran sangat rentan terhadap
tidur yang biasanya dibutuhkan oleh kurang tidur, dikarenakan durasi panjang dan
seseorang1. intensitas studi yang tinggi, secara emosional,
Tidur merupakan interaksi fisiologis untuk dan pilihan gaya hidup6.
menjaga daya ingat dan mendukung ukuran Penelitian ini bertujuan melihat hubungan
kapasitas intelektual. Tidur dapat membangun antara kualitas tidur dengan tingkat konsentrasi
kembali memori dengan memperluas mahasiswa .
kelenturan neuron dengan mengurangi
info/kontribusi atau yang berkembang. METODE PENELITIAN
Tidur diharapkan untuk mencegah beban data Penelitian Analitik Obsevational dengan
yang berlebihan di neurotransmitter. Selama pendekatan cross sectional. Subjek penetian
tidur ada desain ulang data data dari perspektif terdiri atas 66 mahasiswa fakultas kedokteran
eksternal. Hal inilah yang membuat badan Universitas Tadulako menggunakan teknik
seseorang terasa lebih segar saat bangun tidur2. random sampling dengan kriteria inklusi dan
Kualitas tidur mencakup bagian tidur yang kriteria eksklusi. Adapun kriteria inklusi adalah
kuantitatif dan subyektif, seperti lamanya tidur, bersedia menjadi responden penelitian,
waktu yang dibutuhkan untuk tertidur, mahasiswa, usia 18-23 tahun. Dan kriteria
terulangnya sudut pandang yang hidup dan eksklusi adalah merokok, mengkonsumsi
abstrak seperti kedalaman dan tingkat tidur. alkohol, konsumsi kafein. Uji statistik
Kualitas tidur mempengaruhi kesejahteraan menggunakan uji koefisien kontigensi. Kualitas
secara umum dibandingkan dari jumlah tidur diukur dengan menggunakan Pittsburgh
3
istirahat . Efek yang terjadi karena tidak Sleep Quality Index (PSQI) dan tingkat
adanya istirahat pada individu dapat konsentrasi diukur menggunakan Stroop Test.
mempengaruhi daya ingat dan fokus4.
Konsentrasi belajar merupakan kondisi
serta kemampuan seseorang untuk
memusatkan perhatian atau pikiran dalam
proses perubahan tingkat laku ketika
pembelajaran. Konsentrasi adalah usaha
masing-masing individu untuk memfokuskan
perhatian terhadap suatu objek, sehingga dapat

158 Nur Asmar Salikunna, Wayan Didik A, Fitriah Handayani, Muhammad Zainul R :157-163
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) / Vol 8 No.3 September 2022

HASIL PENELITIAN antara kualitas tidur dengan tingkat konsentrasi


A. Karakteristik Subjek Penelitian mahasiswa kedokteran angkatan 2020. PSQI
Tabel I. Karakteristik Subjek ini merupakan kuesioner yang dinilai sendiri
yang membantu menilai kualitas tidur selama 1
bulan terakhir. Terdapat 19 pertanyaan yang
menilai berbagai faktor berkaitan dengan
kualitas tidur. Pertanyaan-pertanyaan tersebut
dikelompokkan menjadi 7 komponen yang
meliputi: kualitas tidur, waktu yang dibutuhkan
bagi seorang untuk tidur, durasi tidur, efisiensi
kebiasaan tidur, gangguan tidur, penggunaan
Berdasarkan tabel 1., jenis kelamin obat tidur, dan gangguan fungsi disiang hari.
terbanyak pada penelitian ini adalah Skor untuk setiap rentang pertanyaan dari 0
perempuan, kelompok umur terbanyak hingga 3, dengan nilai 0 mengindikasikan
pada umur 19 tahun, kualitas tidur kualitas tidur tertinggi dan nilai 3 menunjukkan
responden lebih banyak pada kulitas baikk yang terendah. Ketujuh skor komponen
dan tingkat konsentrasi tingkat konsentrasi ditambahkan untuk menghasilkan skor PSQI
lebih banyak pada konsentrasi baik. global dengan kisaran mulai dari 0 hingga 21.
Semakin tinggi skor maka menggambarkan
Tabel 4.2 Hubungan Kualitas Tidur kualitas tidur yang buruk. Skor global lebih dari
dengan Tingkat Konsentrasi atau sama dengan 5 menunjukkan kualitas tidur
yang buruk pada orang tersebut selama 1 bulan
terakhir7.
Stroop test merupakan proses
demonstrasi dalam memperhatikan reaksi serta
waktu dari suatu percobaan. Proses yang terjadi
Berdasarkan tabel 4.2 dapat dalam demonstrasi tersebut seperti, bila nama
diketahui bahwa dari 60 orang responden warna misalnya merah, biru, atau hijau dicetak
terdapat 29 orang memiliki kualitas tidur dengan warna yang berbeda, dan tidak
baik dengan tingkat konsentrasi yang baik, melambangkan warna. Warna merah dicetak
12 orang memiliki kualitas tidur buruk dengan warna biru, warna biru dicetak hijau.
dengan tingkat konsentrasi yang baik, 5 Penamaan warna yang telah dicetak dengan
orang memiliki kualitas tidur baik dengan warna yang tidak sama dengan sebelumnya
tingkat konsentrasi buruk, 14 orang memberikan waktu lebih lama dan rentan
memiliki kualitas tidur buruk dengan mendapatkan kesalahan dalam penyebutan. Tes
tingkat konsentrasi yang buruk. Analisis tersebutlah yang disebut Stroop test. Ada dua
uji Koefisien kontigensi, hubungan kualitas teori yang dapat menjelaskan Stroop test, yaitu:
tidur dengan tingkat konsentrasi memiliki 1). Kecepatan pengolahan teori, gangguan
nilai p = 0,001, dengan nilai R sebesar terjadi karena kata-kata yang dibaca lebih cepat
0,385. dari warna yang bernama. 2). Teori perhatian
selektif, gangguan terjadi karena penamaan
PEMBAHASAN warna membutuhkan perhatian lebih dari
Pada penelitian ini instrument yang membaca kata-kata8.
digunakan adalah PSQI dan Stroop test dengan Tidur melibatkan proses fisiologis dan
tujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan perilaku yang kompleks yang telah dipelajari

Nur Asmar Salikunna, Wayan Didik A, Fitriah Handayani, Muhammad Zainul R :157-163 159
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) / Vol 8 No.3 September 2022

secara ekstensif tetapi tidak sepenuhnya kualitas tidur dan tingkat konsentrasi.
dipahami. Dua proses umumnya dianggap Walaupun nilai R, besar hubungan dari kedua
signifikan dalam fisiologi tidur: homeostasis variabel ini hanya 0,385 yang artinya lemah.
dan ritme sirkadian. Proses homeostatik Secara statistik menunjukan bahwa lebih dari
menjaga stabilitas internal tubuh. Mereka setengah responden memiliki kualitas tidur dan
mengatur kecenderungan untuk tidur tingkat konsentrasi yang baik. Pada penelitian
meningkatkan keinginan untuk tidur dengan ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang
terjaga yang berkepanjangan, menguranginya dilakukan oleh Rahmadi tahun 2017 yang
saat waktu tidur memanjang, dan bangkit menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara
kembali dengan terjaga. Ketika seseorang kualitas tidur terhadap konsentrasi mahasiswa
kurang tidur, kehilangan tersebut Fakultas Kedokteran Universitas
dikompensasikan dengan meningkatkan Muhammadiyah Palembang (p=0,02 < 0,05).
kecenderungan untuk tidur dan/atau Hal ini didukung juga oleh penelitian
memperdalam tidur pada siklus tidur Sastrawan tahun 2017 pada mahasiswa
berikutnya9. program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Dengan demikian siklus tidur dimulai Kedokteran Universitas Udayana diperoleh
dari tidur fase Non-REMS serta tidur REMS hasil terdapat hubungan antara kualitas tidur
berhubungan dengan sistem saraf kolinergik terhadap konsentrasi belajar dengan nilai
dan sistem saraf andrenergik yang intinya p<0,0511.
banyak terdapat di daerah pons tepatnya Kualitas tidur merupakan salah satu
didaerah locus cocruleus. Serotonin dapat faktor yang mempengaruhi proses atensi
memacu kegiatan kedua sistem saraf kolinergik seseorang. Pada saat seseorang tidur, maka
dan andrenergik, namun sebaliknya akan terjadi proses coupling antara striatum
andrenergik justru menghambat kegiatan ventral yang berfungsi memberikan sistem
sistem saraf serotoninergik dan kolinergik. reward kepada tubuh dengan Dorsolateral
Peran utama pada fase tidur REMS adalah prefrontal cortex (DLPFC) yang mengatur
Sistem kolinergik, oleh karena itu pemberian proses atensi. Fungsi utama dari DLPFC adalah
bahan kolinomimetik (pemacu kolinergik) pada mengatur dan mengontrol jalannya fungsi
saat tidur non REMS dapat segera berubah kognitif yang mana salah satunya adalah atensi,
menjadi tidur REMS. Akan tetapi bila sedang apabila DPLFC tidak berkembang, maka
dalam tidur REMS pemberian bahan fungsi kognitif pun juga tidak akan maksimal,
kolimimetik akan menyebabkab menjadi karena organ pengatur nya tidak berkembang
bangun. Kegiatan kolinergik yang berlebihan secara sempurna12.
dapat memacu kegiatan andrenergik. Oleh Serotonin merupakan neurotransmiter
karena itu selama fase tidur REMS ini sekali monoamin yang diproduksi di dalam sistem
waktu terjadi peningkatan kegiatan saraf pusat yang merangsang korteks pre-
andrenergik. Manakala kegiatan andrenergik frontal, bagian otak yang bertanggung jawab
cukup intens, maka anak akan bangun sebagai untuk atensi, fungsi memori, dan fungsi
akibat peningkatan kegiatan ARAS. Bahan eksekutif. Serotonin dapat mengubah asam
penghantar (neurotransmiter) ARAS diduga amino, dan triptofan yang terdapat di berbagai
adalah noradrenalin10. sumber makanan. Efek baik serotonin dapat
Berdasarkan uji Koefisien kontigensi, mempengaruhi beberapa fungsi kognitif yaitu
didapatkan nilai p = 0,001(p<0,05) sehingga suasana hati, emosi, dan memori. Pada
dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima umumnya, mengurangi sintesis serotonin
yaitu terdapat hubungan yang signifikan antara dihubungkan dengan penurunan belajar, dan

160 Nur Asmar Salikunna, Wayan Didik A, Fitriah Handayani, Muhammad Zainul R :157-163
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) / Vol 8 No.3 September 2022

fungsi memori jangka panjang. Triptofan faktor internal diantaranya, cukup tidur dan
memiliki efek negatif pada performa waktu istirahat. Hal ini sesuai dengan penelitian yang
reaksi dimana berefek sedatif dari peningkatan dilakukan oleh Nadhila Shafira Fitri di Fakultas
serotonin. Hal ini ada hubungan antara tingkat Kedokteran Universita Andalas pada tahun
triptofan dan tingkat kantuk karena 2020 didapatkan hasil bahwa terdapat
peningkatan melatonin dimana melatonin yang hubungan antara kualitas tidur dengan
menyebabkan efek sedatif. Kortisol merupakan konsentrasi belajar. Dan penelitian yang
glukokortikoid yang berhubungan dengan dilakukan oleh Ayu Amalia Putri pada tahun
fungsi kognitif, terutama memori. Peningkatan 2015 di Universitas Aisyiyah Yogyakarta
kortisol menunjukkan gangguan pada kinerja didapatkan hasil bahwa mahasiswa yang
memori. Kortisol memiliki pengaruh buruk memiliki kualitas tidur buruk cenderung
melalui efek pada hipokampus dengan memiliki konsentrasi belajar kurang15.
menghambat pemasokan glukosa, dan Atensi merupakan kemampuan untuk
menurunkan metabolisme glukosa. memfokuskan (memusatkan) perhatian pada
Peningkatan kadar glukosa darah juga masalah yang dihadapi (Surbakti,2020).
meningkatkan sekresi kortisol yang dapat Terdapat beberapa struktur anatomi otak yang
mengganggu kinerja. Konsumsi sarapan berhubungan dengan tiga aspek berbeda dari
sebelum memulai aktivitas, terutama konsumsi atensi, yaitu alerting, orienting dan excecutive
makanan dengan indeks glikemik rendah attention. Alerting didefinisikan sebagai
memiliki peran baik untuk menjaga kestabilan pencapaian dan usaha untuk mempertahankan
kadar gula darah13. keadaan waspada terhadap stimuli yang akan
Hal ini disebabkan oleh responden yang datang. Orienting merupakan proses
merupakan mahasiswa aktif di Fakultas mengarahkan atensi kepada sumber
Kedokteran cenderung memiliki gangguan rangsangan yang bertujuan untuk memperkuat
tidur pada saat sebelum ujian dan selama ujian rangsang tersebut. Executive attention adalah
berlangsung karena rata-rata 20% dari bagian dari atensi yang berfungsi untuk
mahasiswa akan belajar hingga larut malam mengeksekusi hal-hal yang muncul saat
untuk mempersiapkan ujian agar mendapat seseorang memberikan atensi16.
nilai yang maksimal. Selain ujian, mahasiswa Tingkat konsentrasi belajar pada
juga memiliki tugas yang perlu diselesaikan mahasiswa dipengaruhi oleh faktor internal dan
sehingga seringkali mereka merasa stress juga faktor eksternal. Faktor internal yang
akibat banyaknya hal yang belum selesai dapat mempengaruhi adalah kondisi fisiologis
dikerjakan. Kualitas tidur yang buruk ini salah satunya adalah kualitas tidur yang buruk
disebabkan oleh tugas dan ujian yang padat yang dapat menimbulkan gejala klinis seperti
sehingga menyebabkan mahasiswa mengantuk, kelelahan, yang dapat
kekurangan waktu untuk beristirahat atau menyebabkan ketidakmampuan seseorang unt
tidur14. uk berkonsentrasi. Selain faktor internal,
Konsentrasi belajar adalah usaha terdapat juga faktor eksternal yang dapat
pemusatan pikiran atau perhatian terhadap mempengaruhi konsentrasi belajar. Faktor
suatu objek yang sedang dipelajari dengan eksternal merupakan segala hal-hal yang
tidak membagi perhatiannya kepada hal lain berada di luar diri seseorang seperti
dan dilakukan secara sadar oleh individu. lingkungan, udara, penerangan, orang-orang
Konsentrasi belajar dipengaruhi oleh faktor sekitar lingkungan, suhu dan fasilitas .
internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor Seseorang akan merasa lebih berkonsentrasi
yang mempengaruhi konsentrasi belajar yaitu jika belajar dalam lingkungan yang tenang dan

Nur Asmar Salikunna, Wayan Didik A, Fitriah Handayani, Muhammad Zainul R :157-163 161
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) / Vol 8 No.3 September 2022

nyaman . Penelitian yang dilakukan oleh Lina Selain itu hal ini sesuai dengan teori
Melawati pada tahun 2014 menyebutkan hormonal terutama hormon melatonin dan
bahwa kebisingan dapat mempengaruhi serotonin yang berperan dalam tidur yaitu
konsentrasi, hal tersebut disebabkan karena kadarnya yang akan meningkat untuk
tempat yang bising akan mempengaruhi menciptakan kondisi mengantuk dan akan
seseorang sulit berpikir sehingga konsentrasi menurun kadarnya saat kondisi tidur sudah
menjadi pudar17. tercapai dan sangat rendah kadarnya saat
Kualitas tidur yang buruk pada bangun tidur. Pada kondisi adanya gangguan
responden dapat menyebabkan gangguan tidur atau menurunnya kualitas tidur, maka
konsentrasi. Hal ini sesuai dengan teori saat kadar melatonin dan serotonin akan meningkat
kita kekurangan waktu tidur, kita menyimpan dan menimbulkan efek seperti mudah lemas,
suatu keadaan yang disebut sleep debt yang mengantuk, kecemasan, dan gangguan fungsi
dapat diganti hanya melalui tidur. Hal ini diatur kognitif yaitu penurunan konsentrasi20.
oleh suatu mekanisme dalam tubuh yang
disebut sebagai sleep homeostat yang mengatur KESIMPULAN
keinginan kita untuk tidur. Jika jumlah sleep Berdasarkan hasil penelitian, maka
debt besar, maka sleep homeostat akan dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan
memberitahukan pada kita bahwa kita perlu antara kualitas tidur dengan tingkat konsentrasi
tidur lebih banyak. Orang-orang yang mahasiswa.
mengalami kurang tidur akan mengalami rasa SARAN
mengantuk yang berlebihan, kurang Mahasiwa dan stakeholder terkait bisa
konsentrasi, refleks motorik yang buruk dan mengatur waktu dan memperhatikan kualitas
lambat. Hal ini sesuai dengan teori jika tidur mahasiswa agar dapat berkonsentrasi
dihubungkan dengan hormonal, terutama dengan baik dalam beraktivitas. Selain itu, juga
melatonin dan serotonin yang sangat berperan dapat disediakan layanan konsultasi agar
dalam kondisi tidur, kadar kedua memudahkan mahasiswa dalam mengelola
neurotransmitter ini akan meningkat untuk stressor sehingga kualitas tidurnya menjadi
menciptakan kondisi mengantuk dan akan lebih baik.
menurun seiring kondisi tidur mulai tercapai
DAFTAR PUSTAKA
dan menjadi sangat rendah saat terbangun.
1. Afandi, A. 2018 . Anatomi Dan Fisiologi
Pada kondisi gangguan tidur melatonin dan
Pada Tbuh Manusia.Sidoarjo: Uwais
serotonin terus meningkat untuk membuat
Inspirasi Indonesia
tubuh beristirahat, tingginya kadar melatonin
2. Ambarwati, R. 2017.Tidur, Irama
dan serotonin akan menimbulkan efek seperti
Sirkardian Dan Metabolisme Tubuh.
mudah lemas, mengantuk, kesadaran yang
Jurnal Keperawatan. (1)
berkurang, kecemasan dan gangguan fungsi
3. Andriani.2016. Hubungan Kualitas Tidur
kognitif yaitu konsentrasi18. Secara teori,
Terhadap Konsentrasi Belajar Mahasiswa
kualitas tidur dapat dipengaruhi oleh berbagai
Akademi Kebidanan Internasional
faktor baik yang berasal dari dalam maupun
Pekanbaru Tahun 2016. Scientia
dari luar diri seseorang. Beberapa faktor
Journal.4:1
tersebut diantarannya adalah penyakit,
4. Angkawidjaja KMA, Soetjipto.Sleep
kelelahan, stress, emosional, motivasi,
Disorders In Late-Life Depression. Jurnal
gangguan tidur, kondisi lingkungan, gaya
Psikiatri Surabaya. 9:1
hidup, stimulan dan alkohol, diet, merokok,
dan lain sebagainya19.

162 Nur Asmar Salikunna, Wayan Didik A, Fitriah Handayani, Muhammad Zainul R :157-163
Healthy Tadulako Journal (Jurnal Kesehatan Tadulako) / Vol 8 No.3 September 2022

5. Arifin, Z., Etlidawati. 2020. Hubungan Konsentrasi Belajar Mahasiswa Fakultas


Kualitas Tidur Dengan Konsentrasi Kedokteran Di Kupang. Cendana Medical
Belajar Pada Mahasiswa Keperawatan Journal, Edisi 21:1
Universitas Muhammadiyah Purwokerto. 15. Handojo M, Pertiwi J.M , Ngantung D.
Jurnal Human Care. 5:3. 2018. Hubungan Gangguan KualitasTidur
6. Budyawati,.W.Pl.N. 2019. Proposi Dan Menggunakan Psqi Dengan Fungsi
Karakteristik Kualitas Tidur Buruk Pada Kognitif Pada Ppds Pasca Jaga Malam.
Guru-Guru Sekolah Menengah Atas Jurnal Sinaps, 1:1.
Negeri Di Denpasar. E-Jurnal Medika, 8:3. 16. Haryati., Yunaningsi, P. S., Raf,J. 2020.
7. Caesarridha.,K.D.2021. Hubungan Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas
Kualitas Tidur Dengan Konsentrasi Tidur Mahasiswa Fakultas Kedokteran
Belajar Pada Mahasiswa Fakultas Universitas Halu Oleo, Jurnal Surya
Kedokteran Di Masa Pandemi Covid-19. Medika, 5:2.
Jurnal Medika Hutama. 2:4. 17. Indra,.I.2012.Aktivitas Otonom. Jurnal
Http://Jurnalmedikahutama.Com/ Kedokteran Syiah Kuala.12:3
8. Dewanto, G.2009. Panduan Praktis 18. Jauhari.2020.Pemenuhan Kebutuhan
Diagnosis & Tata Laksana Istirahat Tidur Serta Dampaknya Terhadap
Penyakitsaraf.Jakarta : EGC Kesehatan Pada Anak Usia Dini. Jurnal
9. Djamalilleil S.F, Rosmaini, Dewi N.P. Smart Paud. 3:2
2021. Hubungan Kualitas Tidur Terhadap 19. Karota,.E.2018.Pengembangan Instrumen
Konsentrasi Belajar Mahasiswa Fakultas Kualitas Tidur Dan Gangguan Tidur
Kedokteran Universitas Baiturahmah Pasien Penyakit Dalam Pada Penelitian. H
Padang Angkatan 2018. Health &Medical ttps://Www.Researchgate.Net/Publication/
Journal, Iii:1. 329000852_
10. Ekayanti,S.M., Bachtiar,F.M., Arthur H.P. 20. Lisiswanti, R., Rodiani , Oktadoni Saputra,
Mawuntu, Dkk. 2019. Irama Sirkadian O.,Dkk. 2019. Hubungan Antara Kualitas
Pada Stroke Akut. Jurnal Sinaps, 2 :1. Tidur Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa
11. Fenny,. Supriatmo. 2016. Hubungan Program Studi Pendidikan Dokter
Kualitas Dan Kuantitas Tidur Dengan Fakultas Kedokteran Universitas
Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Fakultas Lampung. J Agromedicine , 6:1.
Kedokteran. Jurnal Pendidikan
Kedokteran Indonesia. 5:3.
12. Fitri, S.N., Syah, A.N., Asterina. 2020.
Hubungan Antara Kualitas Tidur Dengan
Daya Konsentrasi Belajar Pada Mahasiswa
Kepaniteraan Klinik. Jurnal Ilmu
Kesehatan Indonesia, 1:2.
13. Floristia, S., Andhika, S. Alawiyah,T.
2020. Pengaruh Jarak Tempat Tinggal
Dengan Kampus Terhadap Kosentrasi
Belajar Mahasiswa Di Kelas. Natural
Science: Jurnal Penelitian Bidang Ipa Dan
Pendidikan Ipa. 6 :1.
14. Gue,.L.O.R, Amat,.S.L.A, Sasputra.,N.I.
2021. Hubungan Insomnia Terhadap

Nur Asmar Salikunna, Wayan Didik A, Fitriah Handayani, Muhammad Zainul R :157-163 163

Anda mungkin juga menyukai