PENDAHULUAN
Universitas Tarumanagara 1
jam 12 malam. Kebiasaan para mahasiswa yang menyebabkan mereka tidur larut
malam beragam. Sebagian besar dari mereka memainkan telepon genggam sebelum
tidur, padahal di pagi harinya mereka harus bangun untuk melakukan aktivitas
perkuliahan. Kebiasaan ini dapat mempengaruhi kebugaran mahasiswa dalam
menjalani aktifitas perkuliahan, dan dapat berefek kepada konsentrasi serta
kemampuan dalam mengingat pelajaran di kampus. Kesimpulan pada penelitian ini
yaitu mahasiswa dengan durasi tidur yang kurang, pencapaian akademiknya cukup
memuaskan.2
Hasil penelitian yang dilakukan Fenny di Fakultas Kedokteran Universitas
Sumatera Utara menunjukan bahwa mayoritas mahasiswa (70,6%) memiliki waktu
tidur yang kurang. Dari penelitiannya juga diketahui bahwa mahasiswa dengan
durasi tidur yang kurang akan mengantuk di siang hari, merasa lelah dan
mempengaruhi suasana hati (mood) sehingga pencapaian akademiknya menjadi
kurang memuaskan.8 Menurut Eliasson, kurangnya waktu tidur pada mahasiswa
dapat menyebabkan nilai prestasi akademik yang kurang memuaskan disebabkan
oleh aktivitas perkuliahan yang padat.
Mahasiswa kedokteran sering kali mengalami kurang tidur, karena beban
akademik yang berat. Padahal, tidur merupakan hal penting yang menentukan
performa seseorang dalam kegiatan sehari-hari dan merupakan salah satu faktor
yang menunjang prestasi akademik seseorang. Saat ini, masih terdapat variasi hasil
penelitian mengenai hubungan durasi tidur pada malam sebelum ujian dengan
prestasi akademik dan hal serupa juga belum pernah diteliti di Fakultas Kedokteran
Universitas Tarumanagara (FK UNTAR). Semua hal tersebut menjadi dasar untuk
dilakukannya penelitian mengenai hubungan durasi tidur pada malam sebelum
ujian dengan pencapaian akademik.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pernyataan Masalah
Penelitian tentang durasi tidur pada malam sebelum ujian dengan
pencapaian akademik belum pernah diteliti di FK Untar
1.2.2 Pertanyaan Masalah
Berapa proporsi durasi tidur malam sebelum ujian pada mahasiswa FK
Untar?
Universitas Tarumanagara 2
Berapa proporsi kelulusan mahasiswa FK Untar pada ujian tulis di blok?
Apakah terdapat hubungan antara durasi tidur pada malam sebelum ujian
dengan hasil ujian tulis pada mahasiswa FK Untar?
1.3 Hipotesis Penelitian
H0: Tidak terdapat hubungan antara durasi tidur malam sebelum ujian
dengan pencapaian akademik
Ha: Adanya hubungan antara durasi tidur malam sebelum ujian dengan
pencapaian akademik
1.4 Tujuan Penelitian
1.4.1 Tujuan Umum
Meningkatkan hasil akademik mahasiswa fakultas kedokteran dengan
memperhatikan durasi tidur pada malam sebelum ujian.
1.4.2 Tujuan Khusus
1. Diketahuinya proporsi durasi tidur malam sebelum ujian pada mahasiswa
FK Untar
2. Diketahuinya proporsi kelulusan mahasiswa FK Untar pada ujian tulis di
blok
3. Diketahuinya hubungan antara durasi tidur pada malam sebelum ujian
dengan hasil ujian tulis di blok pada mahasiswa FK Untar
Universitas Tarumanagara 3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Universitas Tarumanagara 4
2.1.1.3 Kualitas dan Durasi Tidur
Kualitas tidur adalah upaya seseorang dalam memulai dan mempertahankan
tidur, durasi tidur dan perasan segar saat bangun tidur. 11.12 Kualitas tidur memiliki
beberapa aspek seperti lamanya tidur, frekuensi terbangun, kedalaman dan
kepuasan tidur. Kualitas tidur yang baik untuk tubuh akan memiliki dampak positif
pada kesehatan. Sedangkan, kualitas tidur yang buruk akan memperlihatkan
perasaan lelah, gelisah, lesu, kehitaman sekitar mata, mengantuk, dan sakit
kepala.1.12
Durasi tidur adalah lamanya tidur rata-rata dalam 24 jam. National Sleep
Foundation (NSF) melakukan penelitian tentang tidur pada berbagai tahap
kehidupan yang dipublikasi di sleep health:13
1. Bayi (0-3 bulan) : 14-17 jam/hari
2. Bayi (4-11 bulan) : 12-15 jam/hari
3. Balita (1-2 tahun) : 11-14 jam/hari
4. Prasekolah (3-5 tahun) : 10-13 jam/hari
5. usia sekolah (9-11 tahun) : 9-11 jam/hari
6. remaja (14-17 tahun) : 8-10 jam/hari
7. Orang dewasa muda (18-25tahun) :7-9 jam/hari
8. Dewasa (26-64 tahun) : 7- 9 jam/hari
Universitas Tarumanagara 5
3. Latihan fisik dan kelelahan
Seseorang yang melakukan olahraga di siang hari akan mudah tertidur di
malam harinya. Kelelahan yang berlebihan dan stres akibat kerja akan membuat
sulit tidur.
4. Giliran Kerja
Individu yang bekerja bergantian / memiliki giliran kerja mempunyai
kesulitan menyesuaikan perubahan jadwal tidur.
5. Obat-obatan dan zat-zat kimia
Beberapa obat memiliki efek samping mengantuk namun juga ada yang
menimbulkan insomnia. Nikotin dalam jumlah banyak, dapat menyebabkan
agitasi. Perokok dengan kerusakan permanen di paru-paru akan mengalami sulit
bernapas, sehingga akan terganggu tidurnya
Seseorang yang minum alkohol dalam jumlah banyak sering mengalami
gangguan tidur. Alkohol yang berlebihan dapat mengganggu tidur REM dan
orang yang mengonsumsi alkohol juga sering mengalami mimpi buruk.
6. Diet dan kalori
Makan makanan berat pada malam hari akan mengganggu waktu tidur
karena makanan tersebut lambat dicerna.
7. Stres dan emosi
Kecemasan dan depresi yang terjadi secara terus menerus dapat
mengganggu tidur. Cemas dapat meningkatkan kadar norepinefrin dalam darah
melalui stimulasi sistem saraf simpatik.
Universitas Tarumanagara 6
2.1.2.2 Faktor yang mempengaruhi Pencapaian akademik
1. Faktor internal
Faktor internal adalah kondisi dan kemampuan siswa dalam memahami
pelajaran, yang terdiri dari:6
Intelegensi
Intelegensi adalah kemampuan memahami, berpikir secara rasional dan
menggunakan sumber-sumber secara efektif pada saat dihadapkan dengan
tantangan. Intelegensi terdiri dari tiga jenis kecakapan, yaitu kecakapan
untuk menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan
cepat dan efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat.
Minat
Minat adalah kegiatan yang diinginkan sendiri tanpa adanya paksaan dari
orang lain atau kecenderungan jiwa seseorang kepada sesuatu dan biasanya
disertai dengan perasaan senang. Minat sangat besar pengaruhnya terhadap
belajar, karena bila bahan pelajaan yang dipelajari tidak sesuai, siswa tidak
akan belajar dengan sebaik-baiknya.
Bakat
Bakat adalah kemampuan seseorang yang dibawanya sejak lahir. Bakat
merupakan kemampuan manusia untuk melakukan kegiatan dan sudah ada
sejak manusia itu ada.
Motivasi
Motivasi adalah tekad yang kuat untuk melaksanakan kegiatan dengan
sungguh-sungguh, dan penuh semangat. Motivasi merupakan suatu energi
di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya keinginan dan
tindakan untuk mencapai tujuan
Tidur
Durasi tidur yang kurang, berdampak negatif terhadap aspek memori dan
konsentrasi. Kelompok yang paling tinggi resikonya untuk terkena
gangguan tidur yaitu mahasiswa terutama mahasiswa di fakultas
kedokteran. Hal ini disebabkan oleh aktivitas perkuliahan yang padat.4
Universitas Tarumanagara 7
2. Faktor eksternal
Faktor esternal adalah aspek lingkungan luar seseorang yang menentukan hasil
belajar, faktor esternal tersebut terdiri dari:
Faktor lingkungan keluarga
Keluarga merupakan pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan,
pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Orang tua memberikan
dukungan dan perhatian yang sangat berpengaruh terhadap perilaku dan
prestasi anak. Salah satu perhatian yang diberikan terhadap anak adalah
mengingatkan anaknya belajar dengan rajin.
Suasana rumah yang tenang dan harmonis antar anggota keluarga
membuat seorang anak betah untuk belajar di rumah. Suasana yang nyaman
akan memberi pengaruh yang baik untuk prestasi belajar anak. Suasana
rumah yang ramai, sering terjadi ketegangan dan pertengkaran membuat
seorang anak kurang berkonsentrasi dalam belajar. Hal ini, menyebabkan
prestasi anak akan menurun. Keadaan ekonomi orangtua yang serba
kekurangan akan menghambat kemajuan seseorang dalam belajar karena
banyak kebutuhan belajar yang tidak terpenuhi.
Faktor lingkungan sekolah
Guru, sarana pasarana, dan kurikulum dapat mempengaruhi pencapaian
akademik seseorang. Cara mengajar seorang guru juga berpengaruh
terhadap keberhasilan peserta didiknya. Guru yang menyampaikan materi
dengan kurang jelas akan membuat peserta didiknya kurang mampu
memahami materi pembelajaran Media pengajaran akan memperlancar
penerimaan materi yang diberikan. Kondisi gedung yang kokoh dan
memenuhi syarat kesehatan yang baik (ventilasi udara yang baik, sinar
matahari dapat masuk, penerangan yang cukup) akan menciptakan suasana
yang nyaman untuk belajar.
Faktor lingkungan masyarakat
Media massa (bioskop, radio, televisi, surat kabar, dan majalah) dapat
memberi dampak positif dan negatif terhadap pembelajaran peserta didik.
Teman sebaya juga dapat memberi pengaruh besar terhadap keberhasilan
pembelajaran seseorang
Universitas Tarumanagara 8
Menurut sunarto, faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri terhadap
tuntutan akademik antara lain: kondisi fisik, perkembangan dan kematangan
khususnya kematangan intelektual (social, moral dan emosional), penentuan
psikologis, kondisi lingkungan (keluarga dan sekolah) dan kultural.
Penelitian ini melibatkan 106 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Riau angkatan 2011 dengan jumlah responden perempuan berjumlah 82 orang
mahasiswa (77,4%) lebih banyak dibandingkan dengan responden laki-laki yang
berjumlah 24 orang (22,6%). Jenis kelamin mempunyai pengaruh dalam
pembentukan konsep diri. Individu yang berjenis kelamin perempuan memiliki
konsep diri yang lebih rendah dibanding laki-laki. Kehidupan masyarakat,
perempuan kerap mengalami pandangan yang salah. Perempuan dianggap sebagai
makhluk yang lemah. Nilai gender yang dianut masyarakat yang telah tersistematis
akan berdampak besar pada konsep diri yang terbentuk dalam diri perempuan.
Memperlihatkan usia responden berada pada rentang 17-21, yaitu berada
dalam kategori remaja akhir sedangkan frekuensi usia terbanyak adalah 19 tahun
dengan jumlah 51 orang mahasiswa (48,2%) dan usia responden yang paling sedikit
adalah 21 tahun berjumlah 2 orang (1,9%). Colemen (1993) menyatakan bahwa
konsep diri bertambah stabil pada priode remaja. Masa remaja, prestasi akademik
merupakan salah satu penentu akan kemampuan individu. Pada rentang usia 17-21
kemampuan belajar individu meningkat sampai puncaknya pada usia 27 tahun. Hal
ini karena fungsi organ tubuh yang mendukung proses belajar semakin sempurna
sehingga pada rentang usia ini remaja bisa mendapat prestasi yang baik.9,15
Responden mempunyai jalur masuk kuliah yang berbeda, yang terbanyak SPMB
56 orang (52,8%), PBUD 10 orang (9,4%), dan Bina Lingkungan 40 orang (37,7%).
Berdasarkan data yang didapatkan terlihat bahwa jumlah responden laki-laki dan
perempuan yang tidak proporsional. Menurut Fitts (1971), konsep diri individu baru
akan relatif stabil pada masa ini. Hal ini karena fungsi organ tubuh yang mendukung
remaja sudah merasa mantap dan stabil. Remaja sudah mengenal dirinya dan ingin
hidup dengan pola hidup yang digariskan sendiri, dengan itikad baik dan
keberanian. Remaja mulai memahami arah kehidupannya, dan menyadari tujuan
hidupnya. Remaja sudah mempunyai pendirian tertentu berdasarkan satu pola yang
jelas yang baru ditemukannya.15
Universitas Tarumanagara 9
2.2 Hubungan durasi tidur pada malam hari sebelum ujian dengan hasil
ujian tulis
Proses fisiologis sangat penting untuk hidup. Tahap-tahap tidur
mempengaruhi seberapa nyenyak seseorang tertidur. Durasi tidur menurut umur
juga penting karena berpengaruh terhadap kualitas tidur seseorang2.11.12.16. Faktor
lainnya yang berpengaruh terhadap durasi tidur adalah kafein. Kafein membuat
seseorang menjadi tetap terjaga karena menghambat fase gelombang lambat dan
tidur REM. Kafein juga membuat tidur seseorang kurang nyenyak karena sering
terbangun setiap malam.2
Sebuah penelitian yang dilakukan di Hongkong menunjukkan rerata durasi
tidur murid SD di Hongkong adalah 8,79 jam. Hal ini jauh di bawah rerata durasi
tidur dari murid SD di Amerika yang rerata durasi tidurnya adalah 10 jam 16. Pada
penelitian tentang pola tidur pada 3.000 anak, murid dengan nilai yang kurang baik
dilaporkan tidur larut malam. Pada mereka yang mengalami durasi tidur yang
kurang, risiko untuk tidak lulus meningkat sebanyak 2 kali lipat dibanding mereka
yang mempunyai durasi tidur yang cukup.16
Penelitian mengenai durasi tidur malam sebelum ujian dengan pencapaian
akademik pernah dilakukan di Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Indonesia
Atma Jaya (FKUAJ). Peneliti tersebut diikuti oleh 20 orang responden dan
diketahui bahwa durasi tidur malam tersingkat adalah 4,2 jam, terpanjang 7 jam,
rerata 5,91, dan standar deviasi 0,82. Nilai ujian tengah blok di Blok Reproduksi
berkolerasi positif dengan durasi tidur malam sebelum ujian dengan nilai r = 0,810.
Hasil tersebut menandakan adanya hubungan yang signifikan antara durasi tidur
malam sebelum ujian dan nilai ujian tengah blok di Blok Reproduksi pada
mahasiswa FKUAJ angkatan 2010.16
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eliasson menunjukkan bahwa peserta
didik dengan hasil IPK tertinggi memiliki waktu tidur yang lebih awal dan bangun
yang lebih awal.14 Sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh fenny di
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara. Penelitian tersebut menunjukkan
bahwa mahasiswa memiliki durasi tidur yang kurang akan mengantuk di siang hari,
merasa lelah dan mempengaruhi suasana hati (mood) sehingga menghasilkan
pencapaian akademik yang cukup yang kurang memuaskan.3
Universitas Tarumanagara 10
2.3 KerangkaTeori
Keluarga tidur
Sekolah
masyarakat
Pencapaian kualitas
akademik
kuantitas
Universitas Tarumanagara 11
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
Universitas Tarumanagara 12
Q1 : 1-p1
: 1-0,6934
: 0,306
P : ½ (p1+p2)
: ½ (0,6934+0,3374)
: 0,5154
Q : 1-P
: 1-0.5154
: 0,306
Q2 : 1-p2
: 1-0,3374
: 0,6624
Jadi, besar sampel minimal yang digunakan pada penelitian ini adalah orang
67 orang
3.5 Kriteria Inklusi dan Eksklusi
3.5.1 Kriteria Inklusi:
Mahasiswa semester II FK Untar yang aktif kuliah dan sedang menjalani
ujian tulis blok biomedik 3
3.5.2 Kriteria Eksklusi:
Mahasiswa semester II FK Untar menolak mengisi informed consent
Universitas Tarumanagara 13
3.6.2 Pengukuran dan intervensi
Responden akan mengisi informed consent dan diberi arahan mengisi
kuesioner. Pengukuran menggunakan kuesioner singkat.
Pencapaian akademik
Definisi: hasil belajar mahasiswa dalam blok, yang diukur dengan nilai pada
ujian tulis
Cara ukur: Wawancara
Alat ukur: Kuesioner
Hasil ukur: Lulus apabila nilai ujian >56,00 dan tidak lulus apabila nilai
ujian <56,00
Skala ukur: Data kategorik skala nominal
Universitas Tarumanagara 14
3.10 Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data diperpleh
secara langsung dari responden, yaitu mahasiswa FK Untar dengan
melakukan wawancara dan pengisian kuesioner.
Universitas Tarumanagara 15
3.12 Alur Penelitian
Validasi kuesioner:
1. Informed consent responden
2. Pengisian kuesioner
3. Analisis uji validitas kuesioner
4. Kuesioner siap digunakan
Kriteria inklusi
Kriteria eksklusi
Pengumpulan data
Analisis data
Penyusunan laporan
Universitas Tarumanagara 16
3.13 Jadwal Pelaksanaan
Kegiatan Waktu
2017 2018
8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
Penyusunan
proposal skripsi
Pengambilan
data penelitian
Analisis data
Penyusunan
laporan hasil
penelitian
Universitas Tarumanagara 17
3.14 Anggaran
JUMLAH PENGELUARAN :
Rp.2.100.000
Universitas Tarumanagara 18
Daftar pustaka :
Universitas Tarumanagara 19
14. AH. Eliasson. Early to bed, early to rise! Sleep habits and academic
performance in college students.2015 available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/19603214
15. http://repository.unri.ac.id:8080/xmlui/bitstream/handle/123456789/366/n
urmadiah.pdf?sequence=1
16. Arieselia Zita, Effendi Effendi. Hubungan Durasi Tidur Malam dengan
nilai ujian mid blok reproduksi mahasiswa angkatan 2010 di Fakultas
Kedokteran Unika Atmajaya;2017
http://ojs.atmajaya.ac.id/index.php/damianus/article/view/206
Universitas Tarumanagara 20
LAMPIRAN 1
INFORMED CONSENT
Nama :
Nim :
Usia :
Alamat :
No HP :
Jenis Kelamin :
Bila ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut mengenai penelitian ini
dapan menghubungi peneliti, Hapsari Mustika Cahyani dengan nomor
telepon 085776810618 atau dapat lewat email cahyanihapsari@yahoo.com
di Fakultas Kedokteran Untar.
Jakarta,…………….…2018
(…………………)
Universitas Tarumanagara 21
LAMPIRAN 2
KUESIONER
Nama :
Nim :
Umur :
Alamat :
Tanggal :
Universitas Tarumanagara 22
Tidak kecil sedang Besar
antusias
8 Seberapa besar antusias
amda ingin menyelesaikan
masalah yang anda hadapi
Sangat baik kurang Sangat
baik kurang
Pertanyaan preintervensi:
9 bagaimana kualitas tidur
anda selama sebulan yang
lalu
Pernyataan post intervensi :
bagaimana kualitas tidur
anda selama seminggu yang
lalu
Universitas Tarumanagara 23