Anda di halaman 1dari 3

TUGAS GERIATRI

MITA SANJAYA – 406172059

OBAT DIABETES MILITUS


Penghambat Alfa Glukosidase
Cara kerja utama: Menghambat secara kompetitif enzim alfa glucosidase di dalam saluran cerna
 mengurangi penyerapan glukosa  menurunkan hiperglikemi post prandial.
Efek samping utama: Flatulen, tinja lembek
Penurunan HbA1C: 0,5-0,8%
Contoh obat:
Acarbose
- Nama dagang:
o Acrios
o Glubose
o Eclid
o Glucobay
- Sediaan: tab 50-100 mg
- Dosis harian: 100-300 mg
- Lama kerja: -
- Frekuensi pemberian/hari: 3x
- Waktu pemberian: bersama suapan pertama

OBAT ANTIHIPERTENSI
A. DIURETIK TIAZID
Menghambat reabsorpsi natrium dan klorida pada pars asendens ansa henle tebal, yang
menyebabkan diuresis ringan. Suplemen kalium mungkin diperlukan karena efeknya
yang boros kalium.
1. TABLET HYDROCLOROTHIAZIDE ( HTC ) )
Golongan obat antihipertnsi ini merupakan obat antihipertensi yang prosesnya melalui
pengeluaran cairan tubuh via urin. Golongan antihipertensi ini cukup cepat menurunkan
tekanan darah namun dengan prosesnya yang melalui pengeluaran cairan, ada
kemungkinan besar potassium ( kalium ) terbuang.
- Sediaan obat : Tablet
- Mekanisme kerja : mendeplesi (mengosongkan) simpanan natrium sehingga
volume darah, curah jantung dan tahanan vaskuler perifer menurun. Dan
menghambat reabsorpsi natrium dan klorida dalam pars asendens ansa henle tebal
dan awal tubulus distal. Hilangnya K+, Na+, dan Cl- menyebabkan peningkatan
pengeluaran urin 3x. Hilangnya natrium menyebabkan turunnya GFR.
- Farmakokinetik : diabsorbsi dengan baik oleh saluran cerna. Didistribusi
keseluruh ruang ekstrasel dan hanya ditimbun dalam jaringan ginjal.
- Indikasi : digunakan untuk mengurangi udema akibat gagal jantung, cirrhosis hati,
gagal ginjal kronis, hipertensi, Obat awal yang ideal untuk hipertensi, edema
kronik, hiperkalsuria idiopatik. Digunakan untuk menurunkan pengeluaran urin
pada diabetes inspidus (GFR rendah menyebabkan peningkatan reabsorpsi dalam
nefron proksimal, hanya berefek pada diet rendah garam)
- Kontraindikasi : hypokalemia, hypomagnesemia, hyponatremia, hipertensi pada
kehamilan, hiperurisemia, hiperkalsemia, oliguria, anuria, kelemahan, penurunan
aliran plasenta, alergi sulfonamide, gangguan saluran cerna.
- Tingkat Keamanan Menurut FDA : Katagori C
- Dosis maksimal/hari: 12.5 – 50mg
B. LOOP DIURETIC
Lebih potensial dibandingkan tiazid dan harus digunakan dengan hati-hati untuk
menghindari dehidrasi. Obat-obat ini dapat mengakibatkan hipokalemia, sehingga kadar
kalium harus dipantau ketat. (Furosemid/Lasix)
1. FUROSEMIDE
- Nama paten : Cetasix, farsix, furostic, impungsn, kutrix, Lasix, salurix, uresix.
- Sediaan obat : Tablet, capsul, injeksi.
- Mekanisme kerja : mengurangi reabsorbsi aktif NaCl dalam lumen tubuli ke
dalam intersitium pada ascending limb of henle dan menghambat reabsorpsi
klorida dalam pars asendens ansa henle tebal. K+ banyak hilang ke dalam urin.
- Indikasi : Diuretik yang dipilih untuk pasien dengan GFR rendah dan
kedaruratan hipertensi. Juga edema, edema paru dan untuk mengeluarkan
banyak cairan. Kadangkala digunakan untuk menurunkan kadar kalium
serum.Edema paru akut, edema yang disebabkan penyakit jantung kongesti,
sirosis hepatis, nefrotik sindrom, hipertensi.
- Kontraindikasi : wanita hamil dan menyusui
- Efek samping : pusing. Lesu, kaku otot, hipotensi, mual, diare. Hiponatremia,
hipokalemia, dehidrasi, hiperglikemia, hiperurisemia, hipokalsemia,
ototoksisitas, alergi sulfonamide, hipomagnesemia, alkalosis hipokloremik,
hipovolemia.
- Interaksi obat : indometasin menurunkan efek diuretiknya, efek ototoksit
meningkat bila diberikan bersama aminoglikosid. Tidak boleh diberikan
bersama asam etakrinat. Toksisitas silisilat meningkat bila diberikan
bersamaan.
- Tingkat Keamanan Menurut FDA : Katagori C
- Dosis maksimal/hari: 20-80mg

Anda mungkin juga menyukai