Anda di halaman 1dari 18

PENGARUH POLA TIDUR TERHADAP KONSENTRASI BELAJAR SISWA DI

SEKOLAH

Karya Ilmiah

Oleh:
Arion Kenaz / XIA2 / 3
Jorel Nickolas Lie / XIA2 / 19
Kenrick Owen / XIA2 / 23
LEMBAR PENGESAHAN

Sekolah Menegah Kristen 1


PENABUR Jakarta
2018-2019
Pengaruh Pola Tidur terhadap Konsentrasi Belajar Siswa di Sekolah oleh

Karya ilmiah ini telah disetujui dan disahkan pada tanggal 1 Februari 2019

Kepala SMAK 1 Guru Bahasa Indonesia

Sylviana Chrysan, S.E., M.M. Dra.Valentina Herlin Bintaryani


ABSTRAKSI

Karya ilmiah ini berfungsi untuk memaparkan hasil penelitian dampak pola tidur terhadap
konsentrasi siswa. Latar belakang penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pola tidur
terhadap siswa di kelas dan mencari tau apakah siswa sudah memiliki pola tidur yang baik.

Tidur merupakan kebutuhan esensial setiap mahkluk hidup. Tidur yang baik akan
menghasilkan konsentrasi yang baik. Namun, murid-murid SMA memiliki jadwal yang
padat, dari tugas hingga ulangan, sehingga beberapa jam dari waktu tidur mereka terpotong.
Hal tersebut yang menimbulkan keinginan untuk mencari tahu kenyataan mengenai dampak
teknologi ini.

Kata kunci: pola tidur, konsentrasi


KATA PENGANTAR

Pertama-tama marilah kita panjatkan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah
mempersilahkan kami untuk melakukan penelitian ini. Karya ilmiah ini yang berjudul
‘Pengaruh pola tidur terhadap konsentrasi belajar siswa di sekolah’ memaparkan hasil
penelitian terhadap subjek yang dinyatakan pada judul karya ini. Tujuan penelitian ini adalah
untuk menyelidiki dampak pola tidur yang bervariasi setiap muridnya terhadap konsentrasi
siswa di kelas.

Setelah itu, kami juga ingin berterima kasih kepada pihak-pihak berikut:
1.1. Ibu Sylviana sebagai kepala sekolah yang telah menyetujui penelitian ini
1.2. Ibu Valentine Bintariyani karena telah memberi kesempatan untuk peneliti hal
ini
1.3. Teman-teman di kelas yang telah memberi data yang cukup untuk melakukan
pengamatan

Kami meminta maaf apabila ada perkataan yang kurang tepat dalam karya ilmiah ini, dan
kami terbuka terhadap saran dan kritik, atau argumen terhadap kesimpulan yang kami capai
melalui penelitian ini.
Daftar Isi

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................... ii
ABSTRAKSI…....................................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN...………..……………. .................................................................. 1


1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………….1
1.2 Identifikasi Masalah……………………………………………………………….1
1.3 Batasan Masalah…………………………………………………………………...1
1.4 Rumusan Masalah…………………………………………………………………1
1.5 Tujuan Penelitian…………………………………………………………………..1
1.6 Manfaat Penelitian…………………………………………………………………2

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGUJIAN HIPOTESIS….………..……………………...2


2.1 Landasan Teori…………………………………………………………………….2
2.2 Hipotesis…………………………………………………………………………...2

BAB III METODE PENELITIAN....……..…………………………………………………...3


3.1 Jenis Penelitian…………………………………………………………………….3
3.2 Metode Penelitian………………………………………………………………….3
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian……...……………………………………………...3
3.4 Populasi dan Sampel………………………………………………………………3
3.5 Instrumen Penelitian……………………………………………………………….3
3.6 Teknik Pengambilan Data……………………...…………………………....…….4

BAB IV HASIL PENELITIAN…..…………………………………………………………...4


4.1 Data Hasil………………………………………………………………………….4
4.2 Pembahasan………………………………………………………………………..9

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………………………..10


5.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….10
5.2 Saran……………………………………………………………………………...10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masa remaja merupakan fase tubuh kembang dengan berbagai macam perubahan baik dari
sisi fisik dan psikis. Pada masa remaja juga terjadi transisi peran dan fungsi sosial seseorang
dalam masyarakat. Pada masa ini biasanya seseorang akan banyak mengalami perubahan
dalam hidupnya. Pada masa ini sering kali terjadi perubahan pola tidur yang drastis seperti
berubah dan berkurangnya waktu tidur. Hal ini dapat terjadi karena berbagai macam faktor,
diantaranya seperti bertambahnya aktivitas remaja disekolah, bertambahnya kegiatan
organisasi sosial, dan lain-lain. Pola tidur yang buruk dapat mengakibatkan rasa kantuk pada
siang hari, yang dapat mempengaruhi konsentrasi dan proses belajar. Hal inilah yang
membuat kami menetapkan ’Pengaruh Pola Tidur Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa
SMA’.

1.2. Identifikasi Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, penulis mengidentifikasi masalah-masalah
yang ada dalam penelitian sebagai berikut
1.2.1 Pola tidur yang tidak baik membuat siswa tidak bisa berkonsentrasi dikelas,
bahkan tertidur
1.2.2 Masalah pengaturan waktu dan gangguan dari luar membuat siswa memiliki
pola tidur yang tidak baik

1.3. Batasan Masalah


Agar pokok pembahasan dari karya tulis ilmiah ini tidak keluar dari aspek yang dimaksud,
maka penulis membatasi penelitian ini hanya di ruang lingkup tentang hubungan pola tidur
siswa SMA dengan konsentrasi belajarnya.

1.4. Rumusan Masalah


Rumusan masalah untuk karya ilmiah ini adalah
1.4.1 Manakah yang lebih dominan? Siswa berpola tidur baik atau yang buruk?
1.4.2 Apakah yang menyebabkan buruknya pola tidur siswa SMA?
1.4.3 Bagaimanakah pengaruh pola tidur terhadap konsentrasi belajar siswa SMA?
1.4.4 Bagaimana cara siswa SMA untuk mengatasi pola tidur yang buruk?

1.5. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini adalah
1.5.1 Mengetahui perbandingan jumlah antara siswa berpola tidur baik dan buruk
1.5.2 Mengetahui penyebab pola tidur yang buruh pada siswa SMA
1.5.3 Mengetahui pengaruh pola tidur terhadap konsentrasi belajar siswa
1.5.4 Mengetahui cara siswa untuk mengatasi pola tidur yang buruk

1.6. Manfaat Penelitian


Manfaat yang dapat diambil dari penulisan karya tulis ini adalah
1.6.1 Menambah wawasan pembaca mengenai pengaruh pola tidur terhadap
konsentrasi belajar siswa SMA
BAB II
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

2.1. Landasan Teori


Pengertian pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 849), “Pengaruh adalah
daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut membentuk watak,
kepercayaan atau perbuatan seseorang.” Sementara itu, Surakhmad (1982:7) menyatakan
bahwa pengaruh adalah kekuatan yang muncul dari suatu benda atau orang dan juga gejala
dalam yang dapat memberikan perubahan terhadap apa-apa yang ada di sekelilingnya.

Tidur menurut KBBI adalah “dalam keadaan berhenti (mengaso) badan dan kesadarannya
(biasanya dengan memejamkan mata).” Menurut Potter & Perry (2005), Tidur merupakan
proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan periode yang lebih lama dari keterjagaan.
Tidur merupakan kondisi tidak sadar dimana induvidu dapat dibangunkan oleh stimulasi atau
sensori yang sesuai (Guyton dalam Aziz Alimul H) atau juga dapat dikatakan sebagai
keadaan tidak sadarkan diri yang relatif, bukan hanya keadaan penuh ketenangan tanpa
kegiatan, tetapi lebih merupakan suatu urutan siklus yang berulang, dengan ciri adanya
aktifitas yang minim, memiliki kesadaran yang bervariasi terhadap perubahan fisiologis dan
terjadi penurunan respon terhadap rangsangan dari luar.

Pengertian konsentrasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sebuah pemusatan
perhatian atau pikiran pada sebuah hal yang ada atau menjadi sebuah objek. Seperti halnya
saat kita belajar. Tentunya kita berusaha untuk konsentrasi pada pelajaran yang menjadi
objek.

Pola tidur adalah model, bentuk, atau corak tidur dalam jangka waktu yang relatif menetap
dan meliputi jadwal jatuh masuk tidur dan bangun, irama tidur, frekuensi tidur dalam sehari,
serta kepuasan tidur (Depkes dalam Wahyuni, 2007).

Jadi, pengertian pengaruh pola tidur terhadap konsentrasi merupakan aktivitas yang orang
lakukan terhadap pola tidurnya sehingga mempengaruhi pola tidur itu sendiri dan akhirnya
berdampak juga pada konstentrasinya.

2.2. Hipotesis
Tingkat konsentrasi siswa di sekolah sangat dipengaruhi oleh kebugaran fisik siswa. Pola
tidur pun menjadi salah satu faktor penentu yang sangat berpengaruh terhadap keadaan fisik
mereka. Pola tidur yang tidak teratur seperti jam tidur yang kurang dari 6 jam sehari dan
tidur yang kurang nyenyak akan mengganggu kebugaran fisik siswa, yang menyebabkan
siswa sulit berkonsentrasi.
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


3.1.1 Penelitian Deskriptif
Penelitian yang memaparkan data yang berkaitan dengan objek yang diteliti.

3.2 Metode Penelitian


3.2.1 Survey
Pengambilan data dari sumber tertulis yang sudah dipublikasikan. Data
berupa data yang sudah jadi. Metode survey ini kami gunakan dalam
pengambilan data mentah.
3.2.2 Korelasi
Metode yang menghubungkan antar-variabel. Metode ini digunakan dalam
proses pengolahan data untuk menentukan lebih rinci variabel-variabel yang
dapat mempengaruhi performa murid dalam proses mencerna pelajaran.

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian


Kami melakukan penelitian di berbagai tempat. Kami akan lebih banyak melakukan
penelitian di sekolah-sekolah SMA di Jakarta. Kami akan melakukan penyebaran angket
secara online.

3.4 Populasi dan Sampel


Populasi menyangkut daerah atau lingkup yang luas. Sampel adalah daerah atau lingkup
yang mewakili jumlah populasi. Jika peneliti memiliki dana terbatas, maka dapat
menggunakan informan. informan ini harus memenuhi syarat yang ditentukan peneliti
yang berkaitan dengan topik penelitian. Populasi yang digunakan dalam pengamatan
untuk karya ilmiah ini adalah murid-murid yang bersekolah di Sekolah Menengah Atas
daerah Jakarta Barat. Sampel yang akan kami ambil minimal 15 anak.

3.5 Instrumen Penelitian


Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner daring agar proses
pengambilan data dapat menjadi lebih efisien dan dapat diakses oleh murid dengan
mudah tanpa harus menghabiskan dana dan tenaga yang berlebih. Kuisioner yang kami
gunakan bertujuan untuk memperoleh data seperti kebiasaan siswa setelah pulang
sekolah, jam tidur siswa, pengaruh jumlah ulangan dan tugas terhadap pola tidur siswa,
dan mengetahui tingkat konsentrasi siswa di kelas. Instrumen yang digunakan antara lain
adalah laptop, telpon genggam, dan perangkat lunak kuisioner.

3.6 Teknik Pengambilan Data


Metode yang akan digunakan untuk penelitian ini adalah kuisioner online. Kuisioner akan
disebar melalui sosial media dalam bentuk link. Orang-orang hanya perlu menekan link
tersebut dan mereka langsung ditujukan kepada kuesioner online yang kita berikan.
Setelah mereka mengisi kuisioner online tersebut, jawaban orang tersebut langsung
disortir oleh sistem dalam bentuk grafik atau pie chart.
BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Data Hasil


4.1.1 Isi Kuesioner

1. Jam anda mulai tidur?


a. 19:00-20:00
b. 20:00-21:00
c. 21:00-23:00
d. 23:00-00:00
e. 00:00-00:30
2. Durasi tidur
a.< 6 jam
b. 6 jam - 8 jam
c. > 8 jam
3. Bagaimana konsentrasi belajar anda disekolah?
a. Sangat baik, dapat fokus sepenuhnya dikelas
b. Lelah, tapi masih bisa memperhatikan guru
c. Masih bisa terbangun tetapi tidak bisa fokus
d. Seringkali tertidur dikelas
4. Bagaimana konsentrasi belajar anda disekolah?
a. Sangat baik
b. Cukup baik
c. Pas pasan
d. Kurang memuaskan
e. Amat buruk
5. Apakah menurut anda pola tidur mempengaruhi konsentrasi belajar anda?
a. Iya
b. Tidak
6. Jika iya, seberapa besar?
1-------------5
7. Apakah yang membuat anda tidur malam?
a. Terlalu banyak membuang waktu saat mengerjakan tugas/belajar
b. Belajar/mengerjakan tugas sampai larut malam
c. Mengobrol dengan teman (secara langsung maupun dengan media sosial)
d. Pacaran
e. Sudah larut malam ketika sudah sampai rumah
f. Bermain gim daring
8. Apa usaha anda untuk membuat pola tidur anda menjadi lebih baik?

4.2 Visualisasi Data


1. Jam anda mulai tidur?

2. Durasi tidur

3. Kualitas tidur
4. Bagaimana konsentrasi belajar anda disekolah?

5. Apakah menurut anda pola tidur mempengaruhi konsentrasi belajar anda?


6. Jika iya, seberapa besar?

7. Apakah yang membuat anda tidur malam?


8. Apa usaha anda untuk membuat pola tidur anda menjadi lebih baik?

● Mencicil tugas dan pelajaran agar tidak terlalu merepotkan


● membuat schedule
● Teratur
● Manajemen waktu yang lebih efektif?
● Menurut anda?
● Tidak ada
● Tidak ada
● Nyicil bljr
● Nyicil tugas
● kerjain tugas di sekolah
● Tidur setelah sepulang sekolah selama 1-2 jam sebelum belajar
● Tidur dengan mata tertutup, sambil nafas juga boleh
● Tidur lebih pagi

4.2 Pembahasan

Dari sampel yang kami ambil, hampir 50% responden mulai tidur dari pukul 21:00-23:00 dan
sekitar 30% mulai tidur dari pukul 23:00-00:00. Hanya sebagian kecil yang tidur di atas
pukul 00:00. Lebih dari 50% responden tidur kurang dari 6 jam dan hanya sekitar 45% yang
tidur dengan durasi 6-8 jam. Kebanyakan responden yang mulai tidur dari pukul 21:00
memiliki durasi tidur yang ideal sekitar 6-8 jam setiap harinya. Sedangkan responden yang
tidur di atas jam 23:00 memiliki durasi tidur yang kurang yaitu 5-6 jam.

Kebanyakan dari sampel telah memiliki kualitas tidur yang cukup baik, sekitar 60% dari
sampel telah memiliki kualitas tidur di atas 6. Namun pada saat belajar konsentrasi belajar
mereka cenderung tidak maksimal . Siswa yang memiliki kualitas tidur antara 5-8 cenderung
memiliki fokus yang cukup baik pada saat belajar, namun mereka masih merasa lelah. Bagi
sebagian sampel yang memiliki kualitas tidur rendah cenderung tertidur dan tidak memiliki
fokus pada saat belajar.

Sekitar 20% dari sampel merasa bahwa prestasi mereka sudah cukup baik. 33% merasa
bahwa prestasi mereka kurang memuaskan dan sekitar 46% sudah puas akan prestasi mereka.
80% dari siswa berpendapat bahwa pola tidur sangat mempengaruhi prestasi mereka, hanya
20% dari siswa yang merasa bahwa pola tidur tidak mempengaruhi prestasi mereka. Sebagian
besar berpendapat bahwa kualitas tidur mempengaruhi 80% prestasi belajar mereka di
sekolah. Sampel yang menyadari bahwa pola tidur mereka mempengaruhi prestasi mereka
cenderung memiliki prestasi yang memuaskan.

Sekitar 33% sampel mengaku bahwa alasan mereka tidur larut malam adalah mereka
mengerjakan tugas dan belajar untuk ulangan. Sekitar 27% sampel mengaku bahwa alasan
mereka tidur larut malam adalah terlalu membuang banyak waktu ketika mengerjakan
sesuatu. 20% sampel mengaju bahwa alasan merak tidur larut malam adalah berpacaran.
Alasan lainnya yang disampaikan sampel adalah bermain gim daring.

Inti solusi dari para sampel untuk mengatasi pola tidur yang buruk adalah tentang
managemen waktu. Mereka mengatakan bahwa mereka mengerjakan tugas dan belajar dari
hari-hari sebelumnya agar tidak merepotkan dan lebih ringan. Ada juga yang menyampaikan
bahwa mereka akan tidur selama beberapa jam sebelum belajar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
5.1.1 Jumlah antara siswa dengan jam tidur yang baik dan yang tidak hampir sama
5.1.2 Tiga alasan utama mengapa siswa SMA Jakarta Barat tidak memiliki pola
tidur yang baik adalah terlalu banyak membuang waktu, mengerjakan tugas atau
belajar, dan pacaran
5.1.3 Pola tidur berimbas kepada kondisi siswa dikelas. Siswa SMA Jakarta Barat
cenderung kurang fokus dikelas (hampir 67%), hal ini dapat berujung ke
ketidakmaksimalan prestasi yang diperoleh
5.1.4 Dengan managemen waktu yang baik, siswa tersebut dapat mengatasi masalah
pola tidur yang buruk

5.2 Saran
5.2.1 Diperlukan waktu yang lebih lama dan analisa yang lebih kompleks serta
pengamatan langsung agar dapat diketahui hal-hal rinci yang dapat disebabkan dari
pola tidur yang baik ataupun buruk
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/kbbi.web.id/pengaruh.html
http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-pengaruh.html?m=1
https://www.google.com/amp/s/kbbi.web.id/tidur.html
http://inthebox.id/blog/pengertian-tidur/
https://www.google.com/amp/s/kbbi.web.id/konsentrasi.html
https://www.scribd.com/doc/262126308/Definisi-Tidur-Dan-Pola-Tidur

Anda mungkin juga menyukai