Anda di halaman 1dari 3

Tarisa Frisca Frilia

10050022170
PERTEMUAN 1
TUGAS EKSPLORASI – BIOPSYCOLOGI
5 Contoh Perilaku Sehari-hari representasi dari proses
Biopsikologi atau Neutropsikologi

1. Seorang remaja yang diet atau enggan untuk makan sebanyak yang
diperlukan karna dikaitkan dengan rasa takut menjadi gemuk, berani
menahan rasa lapar, target untuk menurutkan berat badan, malu dengan
bentuk badan saat ini.
 Kemungkinan dialaminya ketidak seimbangan antara makanan yang
dikonsumsi dengan kebutuhan pada remaja akan menimbulkan masalah gizi
kurang atau masalah gizi lebih, perubahan faktor psikososial yang dicirikan
oleh perubahan transisi masa anak-anak ke masa dewasa dan kebutuhan gizi
yang tinggi untuk pertumbuhan cepat. Kekurangan gizi pada remaja
mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh terhadap penyakit,
meningkatkan angka penyakit (morbitas), mengalami pertumbuhan tidak
normal (pendek), tingkat kecerdasan rendah, produktivitas rendah
dan terhambatnya pertumbuhan organ reproduksi.

2. Seorang mahasiswa sedang mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan di


ruangan kelas yang terasa panas, secara spontan mahasiswa tersebut
mengipas-ngipaskan buku untuk meredam kegerahannya. Ruangan kelas
yang panas menjadi stimulus bagi mahasiswa tersebut, secara spontan
mengipaskan-ngipaskan buku merupakan respons yang dilakukan
mahasiswa. Setelah itu merasa bahwa ruangan tidak terasa gerah setelah
mengipas-ngipaskan buku.
 Terjadi temperatur tubuh yg dilakukan dengan cara mencari
lingkungan yg lebih dingin atau yang lebih hangat. Termasuk pada jenis
pengaturan temperatur yaitu Poikilothermic, cara mengatur temperatur tubuh
yang menyesuaikan dengan terperatur lingkungan.
3. Ketika sedang mengikuti perkuliahan Psikologi Pendidikan di ruangan kelas
yang terasa agak gelap karena waktu sudah sore hari ditambah cuaca
mendung, ada seorang mahasiswa yang sadar kemudian dia berjalan ke
depan dan meminta ijin kepada dosen untuk menyalakan lampu neon yang
ada di ruangan kelas, sehingga di kelas terasa terang dan mahasiswa lebih
nyaman dalam mengikuti perkuliahan.
 Ruangan kelas yang gelap, waktu sore hari, dan cuaca mendung.
ada mahasiswa yang sadar akan keadaan di sekelilingnya, meski di ruangan
kelas terdapat banyak mahasiswa namun mereka mungkin tidak menyadari
terhadap keadaan sekelilingnya. berjalan ke depan, meminta ijin ke dosen,
dan menyalakan lampu merupakan respons yang dilakukan oleh mahasiswa
yang sadar tersebut, suasana kelas menjadi terang dan mahasiswa menjadi
lebih menyaman dalam mengikuti perkuliahan. Sebenarnya, masih ada dua
unsur penting lainnya dalam diri setiap individu yang mempengaruhi
efektivitas mekanisme proses perilaku yaitu receptors (panca indera sebagai
alat penerima stimulus) dan effectors (syaraf, otot dan sebagainya yang
merupakan pelaksana gerak). Dengan mengambil contoh perilaku sadar tadi,
mahasiswa yang sadar mungkin merasakan penglihatannya (receptor)
menjadi tidak jelas, sehingga tulisan dosen di papan tulis tidak terbaca
dengan baik. Menggerakkan kaki menuju ke depan, mengucapkan minta izin
kepada dosen, tangan menekan saklar lampu merupakan effector.

4. Ketika seseorang tertawa, maka secara otomatis instingnya akan


mengarahkan dia untuk melihat ke arah seseorang yang dia anggap sebagai
teman terdekat, atau orang yang ingin dia menjadi teman dekatnya.
 Penyebab munculnya tertawa adalah perasaan senang. Struktur
otak yang berperan dalam pemunculan tertawa adalah hipotalmus. Salah
satu bagian dari hipotalmus adalah kelenjar ptuitari. Saat seseorang tertawa
maka kelenjar ptuitari melepaskan hormon yang dinamakan Serotonin. Jadi
kondisi tubuh fisik dan fikiran memang saling berhubungan saling
mempengaruhi. Melihat orang disisinya atau salah satu orang disekitarnya
secara tidak langsung mendeskripsikan rasa nyaman, aman, satu frekuensi,
hubungan atau perasaan yang dekat, bahagia.
5. Disy menyadari bahwa ia memiliki kebiasaan terhadap sesuatu yang kotor
dengan sangat berlebihan. Sampai memengaruhi perilaku dan emosinya dan
jika ia tidak melakukan hal itu akan merasa cemas dan ketakutan. Ia juga
merasa sangat terganggu saat melihat barang yang diletakkan di tempat atau
posisi yang tidak seharusnya, bahkan melakukan sesuatu yang tidak
seharusnya kulakukan sehingga aku akan berulang-ulang kali melakukan hal
tersebut.
 Awalnya Ia mempunyai kebiasaan perilaku hidup bersih dan rapih,
tetapi semakin lama seperti tidak terkendali. Ia didiagnosis OCD (Obsessive
Compulsive Disorder) Teoritis menunjukkan bahwa OCD didukung oleh
kelainan fungsional dan struktural dalam orbit fronto-striatal sirkuit.
Penurunan defisit umumnya terlihat pada kesulitan inhibisi (menghentikan
respon) dan kegagalan dalam kemampuan mengalihkan meskipun
kemampuan merencanakan tidak terpengaruh.

SUMBER REFERENSI

Nur, F., (2016). “ Rehabilitasi Neuropsikologi Dalam Upaya Memperbaiki


Defisit Executive Function (Fungsi Eksekutif) Klien Gangguan Mental“.
Journal An-nafs, 6 (2).
La, O. A., (2021). “Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Anak Usia
Dini di Tengah Pandemi Covid 19”. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak
Usia Dini, 5 (1).
Achmad, S., (2016). “Efektivitas Media Nutrizan Diet Untuk Meningkatkan
Pengetahuan Tentang Diet Yang Sehat Pada Remaja Putri Smk Jurusan
Kecantikan Di Kota Tegal”. Journal of Health Education 1 (2)
Luh, M.K., Made, D.L., Ketut, T., Susy, P., I, M.K.D., (2016). Biopsikologi.
RF, Rochimin. (2018). BAB IV ANALISIS PSIKOLOGI TENTANG
TERTAWA.

Anda mungkin juga menyukai