LABORATORIUM PSIKOLOGI
BANDUNG
NPM : 10050015188
I. IDENTITAS
Agama : Islam
Pendidikan : TK-B
AYAH IBU
Nama HD S
Usia 27 tahun 57 tahun
Suku Bangsa Sunda Sunda
Agama Islam Islam
Pendidikan Terakhir STM SD
Alamat Jl. S, Kota B Jl. S, Kota B
Nama Subyek 2 : NN
Agama : Islam
Pendidikan : TK-B
AYAH IBU
Nama DF LM
Usia 34 tahun 35 tahun
Suku Bangsa Sunda Sunda
Agama Islam Islam
Pendidikan Terakhir STM SMEA
Alamat Jl. S, Kota B Jl. S, Kota B
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG RAHASIA
LABORATORIUM PSIKOLOGI
BANDUNG
II. RANCANGAN OBSERVASI
Selama empat atau lima tahun pertama kehidupan, anak dapat mengendalikan
motorik kasar. Gerakan tersebut melibatkan bagian badan yang luas, atau gerakan yang
dilakukan dengan memerlukan tenaga karena dilakukan oleh otot besar. Setelah
berumur lima tahun, terjadi perkembangan yang besar dalam pengendalian motorik
halus, yaitu gerakan yang melibatkan kelompok otot yang lebih kecil yang digunaan
untuk menggenggam, meraih benda, meronce, melempar, menangkap bola, menulis,
dan menggunakan alat-alat tulis. Melalui latihan, motorik kasar dan motorik halus dapat
ditingkatkan dalam hal kecepatan, keluwesan dan kecermatan.
6. Taraf Kecerdasan.
9. Urutan kelahiran.
Pada kemampuan motorik halus anak usia dini (4-5 tahun), anak memiliki
kemampun untuk melakukan koordinasi mata dan tangan (hand-eye coordination)
melalui kegiatan menggenggam, meraih benda, memindahkan, melepaskan, dan
mengarahkan gerakan tangan sehingga sesuai dengan tujuan berdasarkan pandangan
mata.
Pada anak yang sudah mulai belajar menulis, maka kemampuan koordinasi mata
dan tangan ini telah menuntut kemampuan manipulasi tangan (in-hand manipulation),
yaitu kemampuan anak untuk memegang benda dengan jari-jari dan kepalan tangan
serta membuat gerakan tertentu yang terkendali dan cermat. Aspek dalam manipulasi
tangan ini adalah :
Begitu juga anak-anak. Anak-anak yang seharusnya masih diisi dengan dunia
yang penuh keceriaan, jangan sampai mereka kehilangan dunia mereka karena
“paksaan” dalam belajar. Ada beberapa hal yang bisa anda pilih untuk menguatkan
motorik anak ini, yaitu mewarnai, dengan melatih anak mewarnai bisa dimulai
dengan mengajak anak-anak mewarnai gambar-gambar bentuk, agar tidak terlalu
rumit. Konsentrasi anak bukan pada ketebalan atau kecepatan mewarnai, melainkan
pada keindahan. Selalu ingatkan pada anak didik anda agar warna jangan sampai
keluar dari garis batas. Yang kedua adalah, menebalkan gambar, menebalkan gambar
ini bisa bermacam-macam. Bentuk gambarnya harus bergaris-garis, atau bertitik-
titik. Tugas anak adalah menghubungkan tiap titik atau garis ke titik atau garis
berikutnya sehingga membentuk gambar yang jelas. Kalau bisa gambar yang dipilih
adalah gambar yang sesuai dengan kesukaan anak. Misalnya, anak yang suka tokoh
kartun doraemon, berikanlah gambar Doraemon. Hal ini akan memacu anak untuk
menghasilkan karya yang indah. Yang ketiga adalah merobek kertas, tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk melatih motorik halus anak. Anda bisa melatih anak untuk
merobek-robek kertas menjadi serpihan yang paling kecil. Cara merobek kertas bisa
dengan gunting atau dengan peralatan yang lain. Yang perlu diingat adalah, bila anda
kita meminta anak untuk menyobek-nyobek kertas dengan benda tajam, kita harus
memberikan perhatian yang lebih ekstra.
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG RAHASIA
LABORATORIUM PSIKOLOGI
BANDUNG
Bandung,
Pemeriksa,
( …………………………..)