Anda di halaman 1dari 57

LAPORAN METODE WAWANCARA

SELF CONTROL PADA MAHASISWA BARU

Disusn Oleh:
Musdalizah Dewantari
11761202117
IV C

Dosen Pengampu:
Ami Widyastuti, M.Psi. Psikolog.

Asisten Laboratorium:
Dessi Aryanti Dwi Putri
Orella Rachmaraissa

FAKULTAS PSIKOLOG UIN SULTAN SYARIF KASIM RIAU


PEKANBARU
2019
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ii


Daftar isi ......................................................................................................................... iii
Daftar Lampiran ............................................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 3
1.3 Tujuan ......................................................................................................................... 3
1.4 Manfaat ....................................................................................................................... 3
BAB II LANDASAN TEORI ......................................................................................... 4
2.1 Pengertian Kenakalan Remaja .................................................................................... 4
2.2 Aspek-Aspek Kenakalan Remaja ............................................................................... 5
2.3 Faktor-Faktor Kenakalan Remaja ............................................................................... 7
2.4 Tugas Perkembangan Remaja ................................................................................... 14
2.5 Kerangka Berpikir ..................................................................................................... 15
BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................. 16
3.1 Design Penelitian ...................................................................................................... 16
3.2 Variabel ..................................................................................................................... 16
3.3 Defenisi Operasional ................................................................................................. 16
3.4 Teknik Pengambilan Data ......................................................................................... 16
3.5 Teknik Analisis Data................................................................................................. 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 21
4.1 Tahapan Penelitian .................................................................................................... 21
4.2 Profil Subjek ............................................................................................................. 22
4.3 Hasil Wawancara ...................................................................................................... 22
4.4 Pembahasan Teori ..................................................................................................... 35
BAB V PENUTUPAN ................................................................................................... 38
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................... 38
5.2 Saran ......................................................................................................................... 38
DAFTAR LAMPIRAN

Lembar Persetujuan 1 ......................................................................................................


Lembar Persetujuan 2 ......................................................................................................
Absen 1 ...............................................................................................................................
Absen 2 ...............................................................................................................................
Verbatim 1 .........................................................................................................................
Verbatim 2 .........................................................................................................................
Foto 1 ..................................................................................................................................
Foto 2 ..................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lazimnya siswa yang telah menyelesaikan pendidikan di sekolah menengah atas
(SMA) melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bagi mahasiswa baru,
memasuki perguruan tinggi sama seperti memulai jenjang baru layaknya siswa SD
memasuki SMP dan siswa SMP memasuki SMA, setiap jenjang memiliki problematika
tersendiri. Bagi remaja, sesuatu yang baru dapat menjadi hal yang menarik untuk dijalani,
namun beberapa remaja merasa khawatir menghadapi kondisi yang baru. Penyesuaian diri
menjadi permasalahan umum yang ditemui pada mahasiswa baru. Hampir seluruhnya
berkaitan dengan penyesuaiann pada situasi baru di perguruan tinggi. Penyesuaian diri tidak
mudah dilakukan pada remaja yang merupakan masa transisi antara masa anak dan masa
dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial emosional dengan rentang
usia antara 13-17 tahun (Hurlock, 1999)
Menurut Kurniawan (1995). Kontrol diri merupakan satu potensi yang dapat
dikembangkan dan digunakan individu selama proses-proses dalam kehidupan, termasuk
dalam menghadapi kondisi yang terdapat dilingkungan yang berada di sekitarnya.
Maksudnya disini bahwa kontrol diri merupakan perkembangan yang digunakan selama
proses kehidupan.
Mahasiswa baru merupakan status yang disandang oleh mahasiswa di tahun pertama
kuliahnya. Memasuki dunia kuliah merupakan suatu perubahan besar pada hidup seseorang
(Santrock, 2006; Greenberg, 1990). Biasanya individu mengalami banyak perubahan di
tahun pertamanya kuliah ketika memasuki perguruan tinggi. Hal terkait dengan
pengontrolan diri yang merupakan masalah berat yang harus dihadapi individu ketika
memasuki dunia kuliah (Dyson dan Renk, 2006). Pengontrolan diri diperlukan karena
adanya perubahan pada kehidupan individu. Maksudnya disini adalah mahasiswa ditahun
pertama mendapat perubahan besar pada hidupnya dan penyesuain diri menjadi masalah
berat pada individu.
Jika seseorang mampu mengontrol dirinya terhadap orang lain secara umum ataupun
terhadap kelompoknya, dan memperlihatkan sikap serta tingkah laku yang menyenangkan
berarti ia telah diterima oleh kelompok atau lingkungannya. Dengan kata lain, orang itu
mampu mengontrol dirinya dengan baik terhadap lingkungannya dan juga mahasiswa
ditahun pertama mendapat perubahan besar pada hidupnya dan penyesuain diri menjadi
masalah berat pada individu. Dengan ini peneliti tertarik mengetahui bagaimana mahasiswa
yang bisa mengontrol dirinya dengan baik dan diterima dikelompok atau lingkungan
barunya.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran kontrol diri pada mahasiswa baru?

C. Tujuan
Untuk mengetahui gambaran kontrol diri pada mahasiswa baru

D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Melalui penelitian ini penulis mengetahui bagaimana gambaran kontrol diri pada
mahasiswa baru dan mengetahui faktor dan jenis-jenis kontrol diri dari mahasiswa baru
2. Manfaat Praktis
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi atau
ilmu mengenai kontrol diri pada mahasiswa baru ataupun individu yang susah
beradaptasi pada lingkungan baru dan apa yang menjadi penyebab dari kontrol diri
tersebut, sehingga dapat membantu untuk mengurangi ketidakpercayaan diri pada
lingkungan baru
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Kontrol Diri
1. Pengertian Kontrol Diri
Kontrol diri merupakan suatu kecakapan individu yang ada di lingkungan sekitar.
Selain itu, juga kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor- faktor perilaku
sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi
kemampuan untuk mengendalikan perilaku, kecendrungan menarik perhatian, keinginan
mengubah perilaku agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain, selalu
konfom dengan orang lain, dan menutupi perasaannya.
Sementara itu Goleman (1997), memaknai kontrol diri sebagai kemampuan untuk
menyesuaikan diri mengendalikan tindakan dengan pola yang sesuai dengan usia, suatu
kendali batiniah. Begitupun dengan pendapat Bandura dan Mischel sebagaimana dikutip
Carlson (1994), yang mengatakan bahwa kontrol diri merupakan kemampuan individu
dalam merespon suatu situasi. Demikian pula dengan Piaqet dikutip dari Carlson (1994)
yang mengartikan tingkah laku yang dilakukan dengan sengaja dan mempunyai tujuan
yang jelas tetapi dibatasi oleh situasi yang khusus sebagai kontrol diri.
Calhoun dan Acocella (1995) mendefinisikan kontrol diri sebagai pengaturan proses-
proses fisik, psikologis dan perilaku seseorang, dengan kata lain kontrol diri merupakan
serangkaian proses yang membentuk dirinya sendiri.
Goldfried dan Merbaum (1973) mendefinisikan kontrol diri sebagai suatu
kemampuan untuk menyusun, membimbing, mengatur dan mengarahkan bentuk perilaku
yang dapat membawa individu ke arah konsekuensi positif kontrol diri juga
menggambarkan keputusan individu yang melalui pertimbangan kognitif untuk
menyatukan perilaku yang telah disusun untuk meningkatkan hasil dan tujuan tertentu
seperti yang diinginkan.
Synder dan Gangestad (1986) mengatakan bahwa konsep mengenai kontrol diri
secara langsung sangat relevan untuk melihat hubungan antara pribadi dengan lingkungan
masyarakat dalam mengatur kesan masyarakat yang sesuai isyarat situasional dalam
bersikap dan berpendirian yang efektif.
Menurut Mahoney & Thoresen (1974), kontrol diri merupakan jalinan yang secara
utuh (integrative) yang dialkukan individu terhadap lingungan. Individu dengan kontrol
diri yang tinggi sangat memerhatikan cara-cara yang tepat untuk berperilaku dalam
situasi yang bevariasi. Individu cenderung akan mengubah perilakunya sesuai dengan
permintaan situasi sosial yang kemudian mengatur kesan yang dibuat perilakunya lebih
responsive terhadap petunjuk situasional, lebih fleksibel, berusaha untuk memperlancar
interaksi sosial, bersifat hangat, dan terbuka.
Kontrol diri sangat erat kaitannya dengan pengendalian emosi karena pada hakikatnya
emosi itu bersifat feedback atau timbal balik. Emosi merupakan bagian dari aspek afektif
yang memiliki pengaruh besar terhadap kepribadian dan perilaku seseorang emosi
bersifat fluktuatif dan dinamis, artinya perubahan emosi sangat tergantung pada
kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri.
Menurut Chaplin (1999), kontrol diri adalah kemampuan untuk membimbing tingkah
lakunya sendiri, kemampuan untuk menekankan atau mentangi implus-implus atau
tingkah laku yang impulsif.
Menurut Asihwardji (1996), berpendapat bahwa self-control atau kontrol diri
merupakan kemampuan untuk mengarahkan kesenangan naluriah langsung dan kepuasan
untuk memperoleh tujuan masa depan, yang bisanya dinilai secara sosial.
Beberapa para ahli menyatakan bahwa kontrol diri merupakan konsep yang
diaplikasikan pada analisis pemecahan masalah, kemampuan berfikir dan kreativasi
seseorang. Kontrol diri merupakan suatu prosedur pengembangan tingkah laku yang
dilakukan individu terhadap dirinya dalam usaha pengembangan diri yang optimal.
Kontrol diri dianggap sebagai ketrampilan yang sangat berharga, dengan menggunakan
kontrol diri seseorang akan menjadi penguasa yang baik bagi dirinya sendiri maupun
lingkungan di luar dirinya.
Kemampuan mengontrol diri berkembang seiring dengan usia. Salah satu tugas
perkembangan yang harus dikuasai remaja adalah mempelajari apa yang diharapkan oleh
kelompok dari dirinya kemudian bersedia membentuk perilakunya ada sesuai dengan
harapan sosial, tanpa harus dibimbing, diawasi, didorong dan diancam (punishment)
seperti yang dialami waktu anak-anak.
Kemampuan mengontrol diri pada remaja juga berkembang seiring dengan
perkembangan emosi. Remaja dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila pada
masa Akhir remaja tidak “meledakkan” emosinya dihadapkan orang lain, melainkan
menunggu saat serta tempat yang lebih dapat diterima.
Berdasarkan pada beberapa definisi yang telah di paparkan oleh para ahli di atas maka
dapat disimpulkan bahwa kontrol diri adalah kemampuan individu untuk membimbing,
mengatur dan mengarahkan perilaku, emosi serta dorongan- dorongan atau keinginan
dalam dirinya pada perilaku yang sesuai dengan kelompok maupun lingkungan dimana
individu tersebut berbeda.

2. Aspek Aspek Kontrol Diri


Menurut Averill (1973) terdapat tiga aspek kontrol diri, yaitu kontrol perilaku
(behavior control), kontrol konitif (cognitive control), dan mengontrol kepuasan
(decisional control).
a. Kontrol perilaku (behavior control) merupakan tersedianya suatu respon yang
dapat secara langsung mempengaruhi atau memodifikasi suatu keadaan yang tidak
menyenangkan. Kemampuan mengontrol perilaku ini diperinci menjadi
komponen, yaitu mengatur pelaksanaan (regulated administration) dan
kemampuan memodifikasi stimulus (stimulus modifiality). Kemampuan mengatur
pelaksanaan merupakan kemampuan individu untuk menentukan siapa yang
mengendalikan situasi atau keadaan. Apakah dirinya sendiri atau aturan perilaku
dengan menggunakan kemampuan dirinya dan bila tidak mampu individu akan
menggunakan sumber eksternal. Kemampuan untuk mengetahui bagaimana dan
kapan suatu stimulus yang tidak dikehendaki dihadapi. Ada beberapa cara yang
dapat digunakan, yaitu mencegah atau menjauhi stimulus, menempatkan tenggang
waktu diantara rangkaian stimulus yang sedang berangsung, menghentikan
stimulus sebelum waktunya berakhir, dan membatasi intensitasnya.
b. Kontrol kognitif (cognitive control) merupakan kemampuan individu dalam
mengolah informasi yang tidak diinginkan dengan cara menginterpretasi, menilai,
atau menghubungkan suatu kejadian dalam suatu kerangka kognitif sebagai
adaptasi psikologis atau mengurangi tekanan. Aspek ini terdiri atas dua
komponen, yaitu memperoleh informasi (information gain) dan melakukan
penilaian (appraisal). Dengan informasi yang dimiliki oleh individu mengenai
suatu kadaan yang tidak menyenangkan, individu dapat mengantisipasi keadaan
tersebut dengan berbagai pertimbangan. Melakukan penilaian berarti individu
berusaha menilai dan menafsirkan suatu keadaan atau peristiwa dengan cara
memperhatikan segi-segi positif secara subjektif.
c. Mengontrol keputusan (decisional control) merupakan kemampuan seseorang
untuk memilih hasil atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini
atau disetujuinya. Kontrol diri dalam menentukan pilihan akan berfungsi, baik
dengan adanya suatu kesempatan, kebebasan, atau kemungkinan pada diri
individu untuk memilih berbagai kemungkinan tindakan.
Dari pemaparan aspek-aspek di atas, maka dapat disimpulakan bahwa terdapat tiga
aspek dalam kontrol diri, yaitu: kontrol perilaku, kontrol kognitif dan kontrol kepuasan.
Ketiga aspek tersebut berperan dalam manifestasi perilaku yang akan ditimbulkan setelah
adanya stimulus yang di terima.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kontrol Diri


Ada beberapa faktor psikologis lainnya, kontrol diri dipengaruhi oleh beberapa
faktor. Secara garis besarnya faktor internal (dari diri individu) dan faktor eksternal (
lingkngan individu).
a. Faktor internal
Faktor internal Menurut kontrol diri menurut Buck, dikatakan bahwa
kontrol diri berkembang secara unik pada masing-masing individu. Dalam hal ini
dikemukakan tiga sistem yang mempengaruhi perkembangan kontrol diri, yaitu:
pertama, hirarki dasar biologi yang telah terorganisasi dan disusun melalui
pengalaman evolusi. Kedua, yang dikemukakan oleh Mischel dkk, bahwa kontrol
diri dipengaruhi usia seseorang. Menurutnya kemampuan kontrol diri akan
meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang. Ketiga, masih menurut
pendapat (Mischel dkk) bahwa kontrol diri dipengaruhi oleh kontrol emosi.
Kontrol emosi yang sehat dapat diperoleh bila remaja memiliki kekuatan ego,
yaitu sesuatu kemampuan untuk menahan diri dari tindakan luapan emosi.
b. faktor eksternal
Faktor eksternal ini di antaranya adalah lingkungan keluarga. Lingkungan
sangatlah penting dalam keluarga terutama lingkungan keluarga dan bagaimana
individu tersebut mengontrol diri. Hasil penelitian Nasichah (2000) menunjukan
bahwa persepsi remaja terhadap penerapan disiplin orangtua yang semakin
demoktis cenderung diikuti tingginya kemampuan mengontrol dirinya. Oleh sebab
itu, bila orangtua menegakan sikap disiplin kepada anaknya secak dini dan orang
tua tetaplan konsinten dalam semua konsekuensi yang dilakukan anak bila mana
anak tersebut menyimpang dari yang sudah di tetapkan, maka sikap orangtua
harusnya konsistensian ia akan diinternalisi anak. Kemudian akan menjadi kontrol
diri yang baik.

4. Jenis-Jenis Kontrol Diri


Menurut (Block dkk, 2000) ada tiga jenis kontrol diri yaitu:

a. Over control, yaitu kontrol yang berlebihan dan menyebabkan seseorang banyak
mengontrol dan menahan diri untuk bereaksi terhadap suatu stimulus
b. Under control, yaitu kecenderungan untuk melepaskan implus yang bebas tanpa
penghitungan yang masak.
c. Approprite control, yaitu kontrol yang memungkinkan individu mengendalikan
implusnya secara tepat.

Menurut Sarafino(2006) ,kontrol diri yang digunakan individu dalam menghadapi


suatu stimulus meliputi:

a. Kontrol perilaku, yaitu kemampuan dalam mengambil tindakan konkrit untuk


mengurangi akibat dari stressor. Tindakan ini dapat berubah pengurangan
insensitas kejadian atau memperpendek durasi kejadian.
b. Kontrol kognitif, yaitu kemampuan proses berfikir atau stategi untuk
memodofikasi akibat dari stressor. Stateginya dapat berubah penggunakan cara
yang berbeda dalam memikirkan kejadian tersebut atau memfokuskan pada
pemikiran yang menyenangkan atau netral.
c. Kontrol pengambilan keputusan, yaitu kesempatan untuk memilih antara prosedur
alternative atau tindakan yang dilakukan.
d. Kontrol informasi, yaitu kesempatan untuk mendapatkan pengetahuan mengenai
kejadian yang menekankan, kapan akan terjadi, mengapa dan apa
konsekuensinya. Kontrol informasional dapat mengurangi stress dengan
meningkatkan kemampuan seseorang untuk memdiksi dan mempersiapkan apa
yang akan terjadi dan mengurangi ketakutan seseorang dalam menghadapi sesuatu
yang tidak diketahuinya.
e. Kontrol Retrospeksi, yaitu kemampuan yang menyinggung kepercayaan mengenai
apa atau siapa yang menyebabkan kejadian yang menekan kejadian tersebut
terjadi.

5. Fungsi Kontrol Diri


(Messina dkk, 2007) menyatakan bahwa pengendalian diri memiliki beberapa fungsi:
a. Membatasi perhatian individu terhadap orang lain
Dengan adanya pengendalian diri, individu akan memberikan perhatian pada
kebutuhan pribadinya pula, tidak sekedar berfokus pada kebutuhan-kebutuhan,
kepentingan, atau keinginan orang lain di lingkunganya. Perhatian yang terlalu
banyak pada kebutuhan, kepentingan, atau keinginan orang lain, cenderung akan
menyebabkan individu mengabaikan bahwa melupakan kebutuhan pribadinya.
b. Membatasi keinginan individu untuk mengendalikan orang lain di lingkungannya.
Dengan adanya pengendalian diri, individu akan membatasi ruang bagi
aspirasi dirinya dan memberikan ruang bagi aspirasi orang lain supaya dapat
terkondisi secara bersama-sama. Individu akan membatasi keinginannya atas
keinginan orang lain, memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berada
dalam ruang spirasinya masing-masing, atau bahkan menerima aspirasi orang lain
tersebut secara penuh.
c. Membatasi individu untuk bertingkah laku negative
Individu yang memiliki pengendalian diri akan terhindar dari berbagai
tingkah laku negatif. Pengendalian diri memiliki arti sebgai kemampuan individu
menahan dorongan atau keinginan untuk bertingkah laku (negatif) yang tidak
sesuai dengan norma sosial. Tingkah laku negatif yang tidak sesuai dengan norma
sosial tersebut meliputi ketergantungan pada obat atau zat kimia, rook, alkohol
dan lain sebagainya.
d. Membantu individu untuk memenuhi kebutuhan individu secara seimbang.
Pemenuhan kebutuhan individu untuk hidup menjadi motiv bagi setiap
individu dalam bertingkah laku. Pada saat individu bertingkah laku untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya, boleh jadi individu memiliki ukuran melebihi
kebutuhan yang harus dipenuhinya. Individu yang memiliki pengendalian diri
yang baik, akan berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dalam takaran yang
sesuai dengan kebutuhan yang ingin di penuhinya. Dalam hal ini, pengendalian
diri membantu individu untuk menyeimbangkan pemenuhan kebutuhan hidup,
seperti tidak memakan makanan secara berlebihan, tidak melakukan hubungan
seks berlebihan berdasarkan nafsu semata-mata, atau tidak melakukan kegiatan
berbelanja secara berlebihan melampaui batas kemampuan keuangan.

6. Kerangka Berfikir
Behavioral control berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mengontrol
dirinya dan mengendalikan situasi atau keadaan ketika sedang beradaptasi dilingkungan
baru. Cognitive control, berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam menilai dan
menafsirkan suatu keadaan dengan cara memperhatikan segi-segi positif secara subjektif.
Decisional control, berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk memilih hasil atau
suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau disetujui. Faktor internal,
berkaitan dengan kontrol diri berkembang secara unik pada masing-masing individu.
Faktor eksternal, bekaitan dengan Lingkungan sangatlah penting dalam keluarga terutama
lingkungan keluarga dan bagaimana individu tersebut mengontrol diri.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Menurut Lexy J. Meleong (2010) pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati. Pedekatan tersebut diarahkan pada latar dan individu tersebut secara
holistic (utuh). Alasan peneliti menggunakan pendekatan kulitatif tersebut karena
penelitian kualitatif dapat menghasilkan data deskriptif yang berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari subjek penelitian.
B. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014) variabel dalam penelitian ini yaitu
self control.
C. Definisi Operasional
Self control yaitu suatu kecakapan individu yang ada di lingkungan sekitar. Selain itu,
juga kemampuan untuk mengontrol dan mengelola faktor- faktor perilaku sesuai dengan
situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan sosialisasi kemampuan untuk
mengendalikan perilaku, kecendrungan menarik perhatian, keinginan mengubah perilaku
agar sesuai untuk orang lain, menyenangkan orang lain, selalu konfom dengan orang lain,
dan menutupi perasaannya.
D. Teknik Pengambilan Data
Teknik pengambilan data merupakan suatu cara memperoleh data-data yang
diperlukan dalam penelitian. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan antara lain
sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan aktifitas penelitian dalam rangka mengumpulkan data
yang berkaitan dengan masalah penelitian melalui proses pengamatan langsung
dilapangan. Peneliti berada pada ditempat itu, untuk mendapatkan bukti-bukti
yang valid dalam laporan yang akan diajukan. Obsevasi adalah metode
pengumpulan data dimana peneliti mencatat informasi sebagaimana yang mereka
saksikan selama penelitian (W. Gulo, 2002: 116)
Observasi terhadap subjek, perilaku subjek selama wawancara, interaksi
subjek dengan peneliti dan hal-hal yang dianggap relevan sehingga dapat
memberikan data tambahan terhadap hasil wawancara.
2. Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, percakapan itu
dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interview) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu (Lexy J. Meleong, 2010: 186). Melalui wawancara inilah peneliti
menggali data, informasi, dan kerangka keterangan dari subjek penelitian.
Teknik wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin,
artinya pertanyaan yang dilontarkan tidak terpaku pada pedoman wawancara dan
dapat diperdalam maupun dikembangkan sesuai dengan situasi dan kondisi
lapangan.
Guide wawancara dalam penelitian ini sebagai berikut:
1) Ucapkan salam dan perkenalan diri
2) Menyebutkan tujuan wawancara
3) Menanyakan kesediaan responden untuk diwawancarai
4) Meminta responden memperkenalkan diri
5) Pernahkah anda mengalami sesuatu yang menyulitkan selama masa awal
perkuliahan? Jika iya, bisakah anda menceritakannya?
6) Bagaimana perasaan yang anda alami saat itu?
7) Bagaimana anda mengatasi keadaan tersebut?
8) selama masa perkuliahan apakah anda pernah mengalami suatu keadaan
yang menyulitkan bagi anda? Bisakah anda menceritakannya?
9) Bagaimana cara anda mengatasi keadaan tersebut?

10) Berdasarkan penjelasan anda tadi, apakah kesulitan tersebut membawa


pengaruh bagi diri anda? Jika iya perasaan anda?
11)Bagaimana anda mengatasi kesulitan tersebut?
12)pernahkah anda mendapatkan tugas-tugas yang tidak anda senangi selama
masa perkuliahan?
13)Bisakah anda menceritakan tugas yang bagaimana yang tidak anda
senangi?
14)Bagaimana anda mengatasi hal tersebut?
15)terkait cara anda mengatasi hal tersebut, mengapa anda memilih jalan
untuk mengatasi hal tersebut seperti itu?
16)Bisakah anda meceritakan cara mengatasinya?
17)Pernahkah anda dihadapi situasi harus memilih ketika masa-masa awal
kuliah?
18)Bisakah anda menceritakan?

19)Bagaimana anda mengatasinya?

20)Seberapa besar keyakinan anda untuk mengatasi hal tersebut?


3. Dokumentasi
Dalam penelitian ini kajian dokumen yang digunakan untuk memperoleh data
antara lain: recording, transkip, blueprint, sehingga akan memudahkan penelitian
dalam penyajian data.

E. Teknik Analisis Data


Analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah analisis data
kualitatif. Penulis pada penelitian ini menggunakan teknik analisis data model Miles dan
Huberman, mengikuti konsep yang diberikan Miles dan Huberman dalam Sugiyono
(2014:247) yaitu suatu aktifitas yang meliputi dara reduction, data display, dan
conclusions drawing atau verification. Penjelasannya sebagai berikut:
1. Data reduction adalah Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.
2. Data display yakni proses mendisplaikan data-data yang diperoleh dari lapangan.
Data display yakni mengorganisir data, menyusun data dalam suatu pola
hubungan sehingga semakin mudah dipahami.
3. Conclusions drawing atau verification adalah langkah ketiga dalam analisis data
kulitatif yakni penarikan kesimpulan.
BAB 1V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Tahapan Penelitian
Dalam penelitian ini, agar pelaksanaannya terarah dan sistematis maka disusun
tahapan-tahapan penelitian. Menurut Moleong (2007:127-148), ada empat tahapan dalam
pelaksanaan penelitian yaitu sebagai berikut:
1. Tahap pra lapangan
Peneliti mengadakan survey pendahuluan yakni dengan mencari subjek
sebagai narasumber. Selama proses survey ini peneliti melakukan penjajagan
lapangan (field study) terhadap latar penelitian, mencari data dan informasi
tentang masalah self control tersebut. Peneliti juga menempuh upaya referensi
buku sebagai pendukung penelitian. Pada tahap ini peneliti melakukan
penyusunan rancangan penelitian yang meliputi garis besar metode penelitian
yang digunakan dalam melakukan penelitian.
2. Tahap pekerjaan lapangan
Dalam hal ini peneliti memasuki dan memahami latar penelitian dalam
rangka pengumpulan data.
3. Tahap analisis data
Tahapan yang ketiga dalam penelitian ini adalah analisis data. Penelitian
dalam tahapan ini melakukan serangkain proses analisis data kualitatif sampai
pada interpretasi data-data yang telah diperoleh sebelumnya. Selain itu
peneliti juga menempuh proses triangulasi data yang diperbandingankan
dengan teori kepustakaan.
4. Tahap evaluasi dan pelaporan
Pada tahap ini peneliti berusaha melakukan konsultasi dan pembimbingan
dengan dosen pembimbing yang telah ditentukan

B. Profil Subjek
Menurut Suharsismi Arikunto (1998:200) subjek penelitian adalah benda, hal atau
organisasi tempat data atau variabel penelitian yang dipermasalahkan melekat. Tidak ada
satupun penelitian yang dapat dilakukan tanpa adanya subjek penelitian, karena seperti
yang telah diketahui bahwa dilaksanakannya penelitian dikarenakan adanya masalah
yang harus dipecahkan, maksud dan tujuan penelitian adalah untuk memecahkan
persoalan yang timbul tersebut. Hal ini dilakukan dengan jalan mengumpulkan data
sebanyak-banyaknya dari informan.
Melihat pendekatan penelitian yang digunakan, maka subyek penelitian
ditentukan berdasarkan cirri dan karakteristik tertentu. Adapun cirri dan karakteristikyang
digunakan yaitu:
1. Individu yang pernah susah beradaptasi pada lingkungan baru
2. Individu yang aktif
3. Masih mengenyam pendidikan sebagai mahasiswa baru
Kriteria ini dipilih untuk agar peneliti lebih mudah dalam melakukan penelitian.

C. Hasil Penelitian
a. Aspek kontrol soial
1. memodivikasi sesuatu keadaan yang tidak menyenangkan
Dari hasil wawancara yang dilakukan subjek mengalami kesulitan dalam keadaan
yang tidak menyenangkan baginya ia dapat mengatasinya dengan baik
”ee.. yaa sebenarnya sih awalnya susah jugak ya ee… mau dibilangnya hehe,
emang hehe, sulit gitu untuk ee menjalaninnya tapi yaa karena lama kelamaan
udah biasa ya mau ga mau hehe ya harus siap jugak” (K22, B95-102)
“ee.. cara ngatasinnya sih yang pertama itu sering-sering aja ini ee.. karna udah
kebiasa jugak yang pertama, nah yang kedua itu sering-sering aja ngelatih diri
gitu, nah terus , eee.. yaa lebih sering lagi belajarnya” (K50-B269-277)

2. Mampu mengendalikan situasi


Dari hasil wawancara yang dilakukan subjek dapat mengendalikan situasi yang
dihadapinya
“ee.. yaa saya karna dari ee.. tk eeh dari tknya sd sampai smp di udah sama
orang tua ya ee.. terus pas sma nya gitu kan saya pisah sama orang tua saya
dipekanbaru sama ee.. tinggal sama tante saya ee. Awal-awalnya sih ee saya tu
aaa yaa ee belum cocok lah sama lingkungannya eee beradaptasinya cukup lama
terus saya dulu itu karena di sma 8 itu banyak tugas yaa jadi suka ngejar-ngejar
gitu ee.. jadi saya dulu tu sering nangis gitu” (K18, B69-85)
“ee.. terus kalau saya ngambilnya kedokteran dulu tu ee.. saya mikirnya bisa
engga saya lulus yaa Alhamdulillah saya lulus sekarang di jurusan yang
diinginkan” (K30, B137-144)

3. Mampu mengendalikan diri sendiri


Dari hasil wawancara tersebut subjek dapat mengendalikan dirinya sendiri dengan
mengetahui kelebihan dan batas dari dirinya sendiri
“sulit gitu untuk ee menjalaninnya tapi yaa karena lama kelamaan udah biasa ya
mau ga mau hehe ya harus siap jugak” (K22, B98-102)
“ee.. dulu saya itu ngambil ininya ekskul, ekstrakulikulernya itu karena saya
hobynya nyanyi yaa , jadi saya ngambil nya ekskul musical namanya, haa jadi.. di
musical itu ada 2 divisi, divisi music sama divisi vocal , nah saya ngambilnya
yang divisi vocal” (K36, B167-178)

4. mampu mengelola informasi yang tidak diinginkan


Dari hasil wawancara tersebut subjek dapat mengelola informasi yang tidak
diinginkan dengan menginterpretasikan suatu kejadian sebagai adaptasi
“oohh.. jadi ee.. kalau aku sih sukanya ini,kalau misalnya kita di labor ya ee..
kita praktek gitu kan, aku suka aja praktek-praktek gitu dari pada yang teori-
teori” (K58, B328-334)
“yang pertama kita harus ee.. ini lagi sih.. mmm.. memperbaiki diri lagi, terus
kita juga harus rajin yaa (K60, B340-343)

5. mampu memadukan suatu kejadian untuk mengurangi tekanan


Dari wawancara yang dilakukan subjek dapat mengurangi tekanannya dengan
memperbiki diri sendiri atau mempersiapkan terlebih dahulu dalam kegiatannya
“yang pertama kita harus ee.. ini lagi sih.. mmm.. memperbaiki diri lagi, terus
kita juga harus rajin yaa, kalau di fakultas aku sih harus rajin baca ya, karena
kalau ilmu kedokteran itu dia ga netap gitu kayak ilmu matematika atau ilmu
exert gitu kan, ilmu kedokteran itu kan ee.. dia itu berkembang terus, berkembang
terus menerus, jadi kita harus banyak baca sih, itu sih kesulitannya” (K60, B394-
402)
“mmm.. kalau aku menghafalnya itu ee.. jauh-jauh hari sih, aku engga bisa
ngafal kayak H-1 sebelum tugas itu gitu,jadi yaa harus jauh-jauh hari di hafal
kalau engga kayak gitu susah di kitanya jugak nantik” (K68, B394-402)

6. mampu untuk mengambil suatu tindakan berdasarkan keyakinan


Dari wawancara yang dilakukan subjek dapat mengatasi tindakan berdasarkan
keyakinan dengan memikirkan segala resiko dan keuntungan yang akan dihadapi
“oohh.. yaa.. yang memotovasi sih ee.. kedua orang tua yaa ee.. karena kan saya
jugak sendiri maksudnya ee.. saya anaknya… anak tunggal gitu kan, jadi saya tu
ber maindsad gitu kan ee.. kalau bukan saya yang banggain jadi siapa gitu jadi
ya itu yang memotivasi saya” (K48, B249-260)
“eee.. jadi aku tu dulu eee.. mikirnya mau stan karna disitu tu kan kuliahnya
jugak langsung dapat ditempat kan gitu, tapi kita harus eee. Bersedia di
tempatkan diseluruh Indonesia, nah terus kita itu kalau di stan harus ini kan..
mmm.. dibiayai pemerintah, dibiayain Negara gitu kan kuliahnya jadi cuma
bayar kost aja gitu, nah ee.. terus tapi aku tu mikirnya .. mikir lagi engga mau di
stan karena nantik harus ditempatkan di seluruh Indonesia kan..jadi susah jugak
gitu, karena kan aku cuma sendiri anaknya” (K72, B433-462)

D. Pembahasan Teori
Berdasarkan aspek self control dari Averill (1973) terdapat tigas aspek kenakalan remaja
BAB V

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan pada penelitian ini adalah
KETERANGAN:

A: sebagai pewawancara

B: sebagai responden

NO NO VERBATIM IDE TEMA TEMA


KOLOM BARIS UTAMA UMUM
1. 1 A: Assalamuailkum, wr,
2 wb
2. 4 B: Waalaikumsallam,
5 wr,wb
3. 6 A: maksud dan tujuan saya
7 disini ingin menuntaskan
8 tugas metode wawancara
9 dan ingin menjadikan anda
10 sebagai responden dari
11 wawancara saya, apakah
12 anda bersedia?
4. 13 B: iya saya bersedia
5. 14 A: nah dari data-data yang
15 anda kerjakan tadi saya
16 menjamin insyaallah akan
17 kerahasiaannya, ada
18 beberapa data yang ingin
19 saya publis, apakah anda
20 keberatan?
6. 21 B: tidak, saya tidak
keberatan
7. 22 A: eee.. terima kasih
23 sebelumnya, nah pertama ni
24 kita kenalan aja dulu yaa,
25 bisa eee.. sebutkan nama,
26 jurusan sama universitas
8. 27 B: eee.. dk.. saya aulia nisa
28 arrahma, say… ee saya dari
29 fakultas kedokteran
30 universitas andalas atau
31 yang bisa dikenal unan
9. 32 A: nah eee.. nisa nii udah
33 semester berapa nih
34 sekarang?
10. 35 B: eee. Saya udah semester
36 2 sekarang dah mau jalan
37 semester 3
11. 38 A; haa dah mau semester 3
39 ni yaa, jadi disinikan
40 hmmm….eee..
41 nisasebelumnya dari kota
42 mana ni berasal?
12. 43 B: eee. saya sebenarnya
44 aslinya dari eee.. rengat yaa
45 inhu ee.. terus ee.. smpnya
46 saya disitu nah terus saya
47 smanya eee.. dari.. ee.. saya
48 sma dipekanbaru, saya dari
49 sma 8 pekanbaru
13. 50 A: ee.. dari sma 8
51 pekanbaru ee.. nisa di ee
52 andalas yaa andalas tu
53 dipadang ya kan?
14. 54 B: iya
15. 55 A: ee nisa ee dipadang
56 tinggal sama siapa?
57 Ngekost atau sama orang
58 tua atau sama saudara?
16. 59 B: ooh kalau saya disitu Subjek
60 ngekost sih ngekost di
padang
17. 61 A: ooh ngekost, jadi ee dari
62 beberapa ni yang dari sd
63 nya di rengat, smpnya di
64 rengat, smanya
65 dipekanabaru ada ga sih
66 kesulitan nisa untuk pindah
67 pindah tempat itu atau
68 beradaptasi dari luar?
18. 69 B: ee.. yaa saya karna dari Responden mampu mengendalikan Kontrol
70 ee.. tk eeh dari tknya sd menjelaskan situasi perilaku
71 sampai smp di udah sama saat SMA
72 orang tua ya ee.. terus pas pisah sama
73 sma nya gitu kan saya orang tua
74 pisah sama orang tua saya (tinggal
75 dipekanbaru sama ee.. dengan
76 tinggal sama tante saya ee. tantenya)
77 Awal-awalnya sih ee saya dan
78 tu aaa yaa ee belum cocok membutuhk
79 lah sama lingkungannya eee an adaptasi
80 beradaptasinya cukup lama cukup lama
81 terus saya dulu itu karena di di
82 sma 8 itu banyak tugas yaa lingkungan
83 jadi suka ngejar-ngejar gitu baru
84 ee.. jadi saya dulu tu sering
85 nangis gitu
19. 86 A: ooh sering nangis yaa
87 karna tugas yang terlalu
88 banyak yaa
20. 89 B: iya
21. 90 A: terus gimana sih nisa
91 ngadapin tugas-tugas yang
92 banyak kayak gitu bisa
93 ngelaluinnya sampai kuliah
94 kayak gini?
22. 95 B: ee.. yaa sebenarnya sih Berhasil Mampu untuk Kontrol
96 awalnya susah jugak ya beradaptasi memodivikasikan perilaku
97 ee… mau dibilangnya hehe, seiring sesuatu keadaan yang
98 emang hehe, sulit gitu berjalanny tidak menyenangkan
99 untuk ee menjalaninnya tapi waktu dan mengendalikan diri
100 yaa karena lama kelamaan sendiri
101 udah biasa ya mau ga mau
102 hehe ya harus siap jugak
23. 103 A: nah dari awal-awal
104 kuliah ni ee.. ada ga sih
105 kesulitan nisa untuk ee..
106 masuk-masuk kuliah
107 pertama nya kayak ospek
108 gitu, pas ospek gitu ada ga
109 kesulitannya?
24. 110 B: ooh.. awal-awalnya sih
111 ee.. kan itu kalau sekarang
112 kan ada yang namanya
113 jalur..jalur snmptn atau
114 biasanya yang dulu tu
115 undangan terus ada sbm
116 yang melalui tes terus ada
117 jalur mandiri
25. 118 A: iya
26. 119 B: nah itu tu saya awalnya Timbul rasa Mampu mengendalikan Kontrol
120 ee.. ini ee.. bingung bingung diri sendiri perilaku
121 bingung gitu takut lulus antara lulus
122 atau engganya gitu atau tidak
27. 123 A: mmm..
28. 124 B: ee.. terus ee.. tapi saya Berusaha Mampu untuk Kontrol
125 berusaha aja yang mana, dalam memodivikasi suatu perilaku
126 awalnya saya sih engga menggapai keadaam yang tidak
127 mau ini, engga mau bukan tujuan menyenangkan
128 engga mau ya sebenarnya
129 karena dah tau kedokteran
130 itu susah jadi saya
131 pengennya dulu tu ngambil
132 ini, ngambil stan
29. 133 A: mmm..
30. 134 B: tapi karena ya jugak Dorongan Mampu mengendalikan Kontrol
135 karena orang tua nyuruhnya orang tua situasi dan perilaku
136 kedokteran ya saya ngambil untuk mengendalikan diri
137 kedokteran jadinya .. ee.. mengambil sendiri
138 terus kalau saya kuliah
139 ngambilnya kedokteran kedokteran
140 dulu tu ee.. saya mikirnya
141 bisa engga saya lulus yaa
142 Alhamdulillah saya lulus
143 sekarang di jurusan yang
144 diinginkan
31. 145 A: mmm
32. 146 B: melalui jalur snmptn
147 atau yang biasa disebut
148 jalur undangan dulunya gitu
33. 149 A: nah bagaimana sih ee.
150 .perasaan nisa udah tau
151 lulus disini, gimana rasanya
152 udah kuliah di tempat yang
153 diidam-idamkan ?
34. 154 B: ee Alhamdulillah ee..
155 saya jugak berterima kasih
156 pada allah swt yaa ee.. yaa
157 karna sebenarnya engga
158 semua orang gitu yang bisa
159 masuk kejalur itu tapi saya
160 yaa, yang mendapatkan
161 jalur itu gitu, jadi
162 alhamdulillah
35. 163 A: eee.. dari sekolah ni smp
164 atau sma ataupun kuliah nii
165 ada ga nisa ikutin
166 organisasi?
36. 167 B: ee.. dulu saya itu Mengambil Mampu mengendalikan Kontrol
168 ngambil ininya ekskul, ekstrakuliku diri sendiri perilaku
169 ekstrakulikulernya itu ler sesuai
170 karena saya hobynya dengan
171 nyanyi yaa , jadi saya hoby
172 ngambil nya ekskul musical
173 namanya, haa jadi.. di
174 musical itu ada 2 divisi,
175 divisi music sama divisi
176 vocal , nah saya
177 ngambilnya yang divisi
178 vocal
37. 179 A: nah ee dari ee.. dari ee
180 esktra itu ee nisa ingat
181 engga sih itu ada berapa
182 anggotanya?
38. 183 B: kalau ditanya
184 anggotanya pasti banyak
185 yaa , ee.. mungkin ada
186 sekitas dari kelas 10 11 nya
187 yaa ada sekitar 40an orang
188 lah
39. 189 A: ee.. nah dari, dari ekstra
190 itu udah pernah nyanyi
191 dimana aja nih?
40. 192 B: ee.. kalau,.. kalau dulu Dari ekstra Mampu mengendalikan Kontrol
193 sih kita seringnya ini tersebut situasi perilaku
194 diundang ke pas acara sering
195 ulang tahun ini, ulang tahun mengikuti
196 nya apasih namanya eee.. event
197 mmm RIAU terus ee.. tertentu
198 jugak kita itu dulunya didepan
199 sering ee.. diundang ke ini orang
200 ee ke kantor gubernur untuk banyak
201 ee.. acara HUT RI gitu
41. 202 A: nah selain dari
203 esktrakulikuler nisa pernah
204 engga nyanyi sendiri gitu?
205 Di tempat yang ramai atau
206 di tempat ee cafe-cafe atau
207 gimana?
42. 208 B: ooh.. kalau itu sih saya Dari hoby Mengendalikan situasi Kontrol
209 dulu eeh sering yaa ee yaa menciptaka perilaku
210 saya jugak sukak ini nyanyi n band
211 gitu kan jadi dulu tu saya sendiri
212 sering ee.. nyanyi gitu di
213 cafe di yaa.. sekedar untuk
214 hiburan aja ee.. sele..
215 selesai makan kan mau
216 nanyi engga gituu jadi
217 nyanyi, terus ee.. saya dulu
218 jugak punya band yaa
219 namanya tu cosytail,
220 cosytail gitu kaan nah jadi
221 ee.. kami tu dulu sering ee..
222 ikut lomba ngeband gitu
223 nah salah satunya itu ada
224 festival die eee.. sma darma
225 yudha
43. 226 A: mmm..
44. 227 B: artfes nama festivalnya
228 gitu
45. 229 A: berarti dari punya band
230 ini nisa punya job gitu
231 engga? Ngehasilin uang ga
232 sih?
46. 233 B: eee.. kalau itu
234 sebenarnya dari kitaini aja
235 sih dari kita lomba-lomba
236 kalau misalnya kita menang
237 lombanya nah itu kan
238 hadiahnya yaa jugak berupa
239 uang yaa sama sertifikat
240 atau pun tropinya gitu
47. 241 A: mmm.. haa nisa ni bisa
242 ee.. nyesuaikan diri dari
243 tempat orang banyak atau
244 apa, pokoknya penyesuaian
245 diri nya tu bagus ya ee.. ada
246 ga sih yang memotivasi
247 nisa buat jadi percaya diri
248 kayak gini?
48. 249 B: oohh.. yaa.. yang Dapat mampu untuk Kontrol
250 memotovasi sih ee.. kedua motivasi mengambil suatu dalam
251 orang tua yaa ee.. karena dari kedua tindakan berdasarkan mengambil
252 kan saya jugak sendiri orang tua keyakinan keputusan
253 maksudnya ee.. saya
254 anaknya… anak tunggal
255 gitu kan, jadi saya tu ber
256 maindsad gitu kan ee..
257 kalau bukan saya yang
258 banggain jadi siapa gitu jadi
259 ya itu yang memotivasi
260 saya
49. 261 A: nah balik lagi ni dari ee..
262 tugas-tugas kuliah yang
263 numpuk tadi sampai nisa
264 nangis-nangis, gimana sih
265 nisa ngatasin keadaan
266 tersebut? Ee sampai
267 sekarang bisa sampai ke
268 univ ini?
50. 269 B: ee.. cara ngatasinnya sih Berhasil Mampu memodivikasi Kontrol
270 yang pertama itu sering- mengatasi suatu keadaan yang perilaku
271 sering aja ini ee.. karna karna tidak menyenangkan
272 udah kebiasa jugak yang terbiasa
273 pertama, nah yang kedua itu
274 sering-sering aja ngelatih
275 diri gitu, nah terus , eee..
276 yaa lebih sering lagi
277 belajarnya
51. 278 A: nah tadi ni kan pas masa
279 awal-awal kuliah ni
280 kesulitannya, nah pas
281 perkuliahan ni lagi jalan ni,
282 ada ga sih eee… kesulitan
283 yang nisa rasakan?
52. 284 B: ee.. kalau kesulitan di Mendapat Mengendalikan situasi Kontrol
285 fakultas kedokteran itu pasti kesulitan dan menghendalikan perilaku
286 sulit ya hehe, ee.. yaa.. yang dalam diri sendiri
287 pertama itu ya kayak tugas- jurusan
288 tugasnya yang banyak yaa yang
289 terus ee.. kalau misalnya diminati
290 ada praktek ee.. prakteknya
291 jugak banyak terus ee..
292 teme.. ee.. teman-temannya
293 jugak kalau kadang suka
294 ee.. hehe.. stress jugak gitu
295 kan mahasiswa kedokteran
296 itu pintar-pintar gitu kan
297 jadi, ee.. jadi berusaha aja
298 untuk ningkatin itu sih ee…
299 lebih rajin gitu, nah terus
300 ee.. di fakultas kedokteran
301 itu ee.. yang gaboleh yang
302 takut sama darah gitu kan
53. 303 A: mmm.. mmm..
54. 304 B: jadi ga boleh takut lagi
305 sama darah gitu kan ,
306 karena itu udah makanan
307 sehari-hari gitu
55. 308 A: haa jadi nisa awalnya
309 takut ni sama darah?
56. 310 B: mmm.. sebenarnya
311 bukan takut sih sama darah,
312 kalau.. kalau orang atau
313 dokter yang ngambil darah
314 gitu kan nah itu tu suka
315 kayak ngilu gitu litanya,
316 terus kesulitannya itu kalau
317 misalnya lagi ngejar-ngejar
318 dosen gitu yaa, ngejar-
319 ngejar dosennya itu sih kita
320 harus nyesuiin dengan
321 jadwal dosennya
57. 322 A: dari tugas-tugas
323 perkuliahan ni, ada
324 enggatugas-tugas yang nisa
325 sukai atau yang senangin
326 lah kalau udah masuk
327 kuliah?
58. 328 B: oohh.. jadi ee.. kalau aku Menyukai Mampu mengelola Kontrol
329 sih sukanya ini,kalau ketika informasi yang tidak kognitif
330 misalnya kita di labor ya diberi tugas diinginkan
331 ee.. kita praktek gitu kan, di labor
332 aku suka aja praktek-
333 praktek gitu dari pada yang
334 teori-teori
59. 335 A: nah dari kesulitan-
336 kesulitan yang nisa bilang
337 tadi, gimana sih nisa
338 ngatasin keadaan kayak
339 gitu?
60. 340 B: yang pertama kita harus Berhasil Mampu mengelola Kontrol
341 ee.. ini lagi sih.. mmm.. mengatasi informasi yang tidak kognitif
342 memperbaiki diri lagi, terus dengan diinginkan dan mampu
343 kita juga harus rajin yaa, meningkatk memadukan suatu
344 kalau di fakultas aku sih an diri kejadiaan untuk
345 harus rajin baca ya, karena sendiri mengurangi tekanan
346 kalau ilmu kedokteran itu
347 dia ga netap gitu kayak
348 ilmu matematika atau ilmu
349 exert gitu kan, ilmu
350 kedokteran itu kan ee.. dia
351 itu berkembang terus,
352 berkembang terus menerus,
353 jadi kita harus banyak baca
354 sih, itu sih kesulitannya
61. 355 A: dari kesulitan-kesulitan
356 yang nisa hadapain tadi,
357 pengaruh ga sih bagi diri
358 nisa?
62. 359 B: eee.. berpengaruh sih Berpengaru Mengendalikan diri Kontrol
360 kayak banyak tugas yaa h terhadap sendiri perilaku
361 terus tidur itu suka larut diri sendiri
362 ,kadang kalau misalnya lagi
363 ujian gitu,bisa sampe tidur
364 itu cuma satu jam, terus ee..
365 besok paginya langsung
366 ujian, eee.. stress, gitu-gitu
367 aja sih
63. 368 A: nah tadi tu kan eee..
369 tugas-tugas yang nisa
370 senangin nah, ada engga
371 tugas tugas yang engga nisa
372 sukai gitu?
64. 373 B: mm.. kalau tugas yang Tidak Mampu mengelola Kontrol
374 engga disukai sih kalau menyukai informasi yang tidak kognitif
375 yang kayak berkaitan ketika diinginkan
376 dengan syaraf-syaraf gitu, diberi tugas
377 atau engga kita disuruh menghafal
378 mmm.. ini..disuruh syaraf
379 menjelaskan ee.. tentang
380 syaraf-syaraf gitu, soalnya
381 kan syaraf-syaraf itu nantik
382 syaraf ini tersambung
383 dengan syaraf ini gitu kan
65. 384 A: mmm.. mmm..
66. 385 B: jadi kita tu harus mm
386 kayak menguasai gitu
387 menguasai semua… semua
388 syaraf, itu aja.. itu sih yang
389 paling susah menurut aku
67. 390 A: nah kalau udah
391 dihadapin dengan tugas
392 yang kayak gitu ,gimana sih
393 nisa ngatasinnya?
68. 394 B: mmm.. kalau aku Mengatasin Mampu mengelola Kontrol
395 menghafalnya itu ee.. jauh- ya dengan informasi yang tidak kognitif
396 jauh hari sih, aku engga menghafal diinginkan dan mampu
397 bisa ngafal kayak H-1 jauh-jauh memadukan suatu
398 sebelum tugas itu gitu,jadi hari kejadiaan untuk
399 yaa harus jauh-jauh hari di mengurangi tekanan
400 hafal kalau engga kayak
401 gitu susah di kitanya jugak
402 nantik
69. 403 A:dari mahasiswa
404 kedokteran ini, ada engga
405 kayak tempat-tempat untuk
406 belajar atau waktu-waktu
407 tertentu buat belajar bareng
408 gitu?
70. 409 B: kalau disitu ada cafe –
410 cafe gitu, cafe kan jadi
411 cafenya itu ee.. yaa..buat
412 kita nongki-nongki gitu,
413 terus disitu juga free wifi
414 haa jadi ee.. banyak..
415 banyak gitu mahasiswa
416 disitu eee.. terus sih kalau
417 misalnya aku sama teman-
418 teman aku ee.. sukaini..
419 ditepi-ditepi pantainya gitu
420 kan, kalau misalnya sore
421 gitu, nah disitu enak jugak
422 buat duduk-duduk jadi
423 disitu sih yang biasanya aku
424 sama teman-teman aku baca
71. 425 A: nah ee.. tadi kan nisa
426 bilang kalau nisa tu ada
427 pilihan kuliahnya tu di stan
428 atau di univeristas
429 kedokteran eehh.. jurusan
430 kedokteran, nah gimana
431 nisa ngatasin pilihan kayak
432 gitu?
72. 433 B: eee.. jadi aku tu dulu Dalam mampu untuk Kontrol
434 eee.. mikirnya mau stan memilih mengambil suatu dalam
435 karna disitu tu kan memikirkan tindakan berdasarkan mengambil
436 kuliahnya jugak langsung orang tua keyakinan keputusan
437 dapat ditempat kan gitu, dan tempat
438 tapi kita harus eee. Bersedia kerja
439 di tempatkan diseluruh
450 Indonesia, nah terus kita itu
451 kalau di stan harus ini kan..
452 mmm.. dibiayai pemerintah,
453 dibiayain Negara gitu kan
454 kuliahnya jadi cuma bayar
455 kost aja gitu, nah ee.. terus
456 tapi aku tu mikirnya .. mikir
457 lagi engga mau di stan
458 karena nantik harus
459 ditempatkan di seluruh
460 Indonesia kan..jadi susah
461 jugak gitu, karena kan aku
462 cuma sendiri anaknya
73. 463 A: mmm…
74. 464 B: jadi ya gitu… susah
465
75. 466 A: ada engga perasaan
467 nyesal engga milih stan
468 kemaren?
76. 469 B: kalau nyesal itu sih
470 sebenarnya ee.. nyesal
471 engga ada sih cuma kalau
472 jangka waktu kuliahnya aja
473 sih yang ini… kalau
474 kedokteran itu kan lama,
475 nah tapi insyaallah
476 menjamin gitu kan? Yaa
477 gitu..
77. 478 A: nah kalau kakak boleh
479 tau nih, pekerjaan orang tua
480 nisa apa sih?
78. 481 B: kalau.. kalau.. dua
482 duanya PNS
79. 483 A:PNS nya bagian apa?
80. 484 B: kalau ayah, eee.. camat..
485 kalau ibu di ini ee dosen
81. 486 A:mmm.. dosen di
487 universitas mana tu?
82. 489 B: eee.. politeknik ee ini…
490 ee.. poltekes.. poltekes
83. 491 A: wah dari kesehatan
492 jugak yaa?
84. 493 B: iyaa makanya itu,
494 disuruh ngambil kedokteran
85. 495 A: ee.. jadi nisa ni dari
496 keluarga kesehatan jugak
497 yaa?
86. 498 B: iyaa gitu..
87. 499 A: ada engga anggota
500 keluarga lain yang jugak
501 bekerja dibagian kesehatan?
88. 502 B: rata-rata kalau di.. kalau
503 di keluarga ibu rata-rata
504 kesehatan sih
89. 505 A: oohhh.. boleh ga sebutin
506 paman atau siapa gitu terus
507 dibagian apa aja?
90. 508 B: eee.. kalau yang ada adik Memiliki mampu untuk Kontrol
509 ibu ee.. juga ini ee.. dia keluarga mengambil suatu dalam
510 apoteker sih terus ada jugak dari bidang tindakan berdasarkan mengambil
511 kakaknya, kakaknya ibu kesehatan keyakinan keputusan
512 aku itu tuu dia bidan,
513 pokoknya yang
514 berhubungan dengan
515 kesehatan jugak laah
91. 516 A: naah ada ga sih rencana
517 buat rumah sakit satu
518 keluarga besar gitu?
92. 519 B: ee.. iyaa itu.. aku
520 maunya sih ini, kalau..
521 kalau… mau jadi... ee…aku
522 ngambil kedokteran nah
523 aku mau buka rumah sakit
524 gitu, terus namanya nama
525 aku gitu haha..
93. 526 A: jadi rumah sakit nisa
527 gitu yaa? Aulia nisa gitu?
94. 528 B: ee.. aulia nisa hospital
529 haha..
95. 530 A: hahah boleh lah yaa, nah
531 tadi kan nisa bilang ni
532 punya band yang namaya
533 cosytail, nah band nya
534 sampe sekarang masih aktif
535 ga sih?
96. 536 B: kalau aktif engganya sih, Masih mampu memadukan Kontrol
537 mmm.. kami masih ini sih.. memiliki suatu kejadian untuk kognitif
538 masih berhubungan masih kontak mengurangi tekanan
539 kontak-kontakan, tapi kalau dengan
540 nampilnya udah engga lagi, anak
541 karena kan kami jugak bandnya
542 kuliahnya mencar-mencar
97. 543 A: nah berapa anggota tu
544 dalam satu anggota band
545 tu?
98. 546 B: 6 orang
99. 547 A: bisa engga sih sebutin
548 nama dan dia sebagai apa
549 disana?
100. 550 B: yang pertama itu aku
551 sebagai vokalis, nah ada
552 juga yang namanya caca dia
553 itu pian.. piano bagian
554 pianonya, ada salsa gilbert
555 sama yuniko mereka itu
556 sebagai basis dan gitar, ada
557 jugak ini.. ee.. aduh aku
558 lupa sih namanya itu.. ee..
559 dramer dia namanya ini,
560 yanda
101. 561 A: anggota nya semuanya
562 seumuran atau gimana?
102. 563 B: kami semua seumuran,
564 satu angkatan semua
103. 565 A: eee… boleh ga sebutin
566 dimana aja tuh kuliahnya?
104. 567 B: kalau caca dia sekarang
568 eee.. ini di binus,kalau salsa
569 di unri, kalau ee.. dia
570 ngambil ini, ngambil
571 manageman di ugm, kalau
572 gilbert sama.. kalau gilbert
573 aaa.. dia itu ini eee.. di uph
105. 574 A: eee.. nah tuh kuliahnya
575 mencar-mencar tu ee..
576 masih berhubungan engga?
577 Atau kontak gitu sama
578 orang tu/
106. 579 B: kalau di grup sih kami
580 masih kontak-kontakan yaa
107. 581 A: nisa berencana ga sih
582 ngambil spesialis?
108. 583 B: kalau itu rencananya ee..
584 kalau sesudah koas kan
585 pengabdian dulu, nah abis
586 pengabdian itu aku
587 langsung ngambil spesialis
588 rencananya
109. 589 A: nah itu spesialis apa nih
590 yang mau diambil?
110. 591 B: kalau rencana aku sih
592 karena setiap hari itu yaa,
593 setiap hari itu ada kelahiran
594 dan setiap hari itu ada juga
595 kematian nah aku sih spog
596 ee.. spesialis kandungan
111. 597 A: eee.. liat banyak nya
598 peluang kerja yaa?
112. 599 B: iya haha.. soalnya kan
600 setiap hari ada yang
601 melahirkan gitu..
113. 602 A: nah tadi nisa bilang kan
602 kalau mau bangun rumah
603 sakit sama keluarga , ini
604 mau dari dana sendiri atau
605 dari infestor lain?
114. 606 B: eee.. yaa kalau misalnya
607 udah bisa mencukupi dari
608 dana sendiri yaa lebih baik
609 dari dana sendiri, tapi kalau
610 misalnya ee.. yaa belum..
611 dananya belum tercukupi
612 aku cari infestor untuk
613 rumah sakit aku gitu
115. 614 A: nah tadi kan nisa bilang
615 kalau agak payah ngatasin
617 kalau yang masih baru atau
618 memasuki sekolah atau
619 kuliah itukan control
620 dirinya atau
621 penyesuaiannya masih agak
622 payah, naah gimana tu nisa
623 ngatasin perilaku tetap
624 stabil dalam situasi
625 tersebut?
116. 626 B: eee.. kalau biasanya sih Mengatasin Mengendalikan situasi Kontrol
627 aku memperkenalkan diri ya dengan dan mampu perilaku
628 terlebih dahulu ke orang mengajak mengandalikan diri
629 gitu, kayak misalnya aku bicara sendiri
630 yang ngajak bicara orang tu seseorang
631 dulu atau misalnya kenalan terlebih
632 atau ngajak berteman gitu, dahulu
633 ngeliat orangnya dulu bisa
634 engga diajak
635 bicara,berteman yaa gitu aja
636 sih
117. 637k A: nah nisa ni banyak ni
638 pengalaman udah ketemu
639 orang
118. 640 B: iyaa
119. 641 A: dari main band, atau
642 nyanyi di tempat-tempat
643 ramai, ada engga sih tips
644 untuk jadi percaya diri
645 kayak gitu?
120. 646 B: kalau aku sih yang Dapat mampu memadukan Kontrol
647 pertama itu untuk ngatasi mengatasi suatu kejadian untuk kognitif
648 kegugupan itu, biasanya sih tampil mengurangi tekanan
649 aku tarik nafas dulu gtu didepan
650 kan, suka narik nafas dulu orang
651 sebelum tampil, terus kalau banyak
652 misalnya masih gugup lagi karena
653 ya haruus ini sih.. harus terbiasa
654 banyak-banyak aja tampil
655 depan orang ramai, itu tu
656 bisa ngatasi gugup lama-
657 kelamaan bisa teratasi
658 gugupnya kalau udah sering
659 tampil di depan umum
121. 660 A: nah dalam kesulitan
661 beradaptasi nih kayak awal-
662 awal ni ada perkenalan atau
663 nampilin bakat untuk awal-
664 awal sekolah nii, ee..
665 pernah ga nisa berfikir
666 kalau misalnya nisa
667 ngelakuin sesuatu orang-
668 orang sekitar nisa tu akan
669 menilai nisa?
122. 670 B: mmm.. kalau aku sih Tidak ada mampu untuk Kontrol
671 palingan kalau disuruh kesulitan mengambil suatu dalam
672 nampilin bakat itu palingan dalam tindakan berdasarkan mengambil
673 aku nanyi, tapi udah kesini- menampilka keyakinan keputusan
674 kesini ga ada sih yang n bakat
675 mukanya nampakin kalau
676 aku tu sok hebat gitu, yaa
677 mungkin karna mereka
678 jugak suka gitu dengan
679 suaranya
123. 680 A: mmm..mmm
124. 681 B: nah ya jadi mereka fun
682 fun aja sih
125. 683 A: nah dalam kesulitan
684 beradaptasi ni, menyulitkan
685 ga sih bagi nisa untuk
686 memperoleh informasi
687 tentang kegiatan kampus
688 atau informasi lainnya?
126. 689 B: awal-awalnya yaa Berhasil mampu untuk Kontrol
690 kesulitan jugak, karna kita memperoleh mengambil suatu dalam
691 jugak belum kenal dengan informasi tindakan berdasarkan mengambil
692 orang-orang yang ada dengan keyakinan keputusan
693 disekolah tersebut karna media sosial
694 masih baru kan, tapi yaa dan
695 karna setiap harinya,coba memperban
696 cari –cari informasi aja, yak teman
697 sekarang jugak zaman dah
698 canggih jugak ni nah
699 bisalah kita memanfaatkan
700 media sosial kan, terus
701 memperbanyak teman aja
702 sih, jangan malu untuk
703 berteman, kenalan duluan
704 dengan orang tersebut
127. 705 A: nah dalam lingkungan
706 baru ni kan, ga sedikit
707 ngalami kesulitan
708 beradaptasi, pasti sulit kan
709 kalau memulai yang baru,
710 tapi pasti ada salah satu
711 orang yang ngajak nisa
713 kenalan dulu kalau pun nisa
714 belum ngajak orang duluan
715 kenalan,nah menurut nisa
716 gimana tuh orang tersebut?
128. 717 B: ee kalau dari aku sih Senang jika Mampu mengatasi Konrol
718 engga papa yaa, malahan seseorang situasi perilaku
719 kalau yang ada ajak aku berkenalan
720 duluan kenalan tu aku duluan
721 senang gitu soalnya bisa
722 memperbanyak teman gitu
723 kan, kalau aku pun gitu
724 jugak, kalau bisa jugak aku
725 yang kenalan dengan orang
726 tu, menurut aku kalau ada
727 orang yang
728 memperkenalkan dirinya
729 duluan itu friendly gitu
730 orang sifatnya, dari pada
731 orang yang harus kita
732 duluan yang nyapa
129. 733 A: nah ada engga tuh orang
734 yang kayak gitu? Yang
735 ngajak nisa bicara duluan?
130. 736 B: adalah pastinya
131. 737 A: dia jadi teman nisa
738 engga sih sekarang atau jadi
739 sahabat nisa gitu?
132. 740 B: dia jadi teman baik aku
741 sih sampe sekarang, dan
742 kami masih kontak-
743 kontakan sampai sekarang
133. 744 A: kalau boleh tau siapa tu
745 orangnya?
134. 746 B: namanya feby
135. 747 A: sekarang kuliah sama
748 atau gimana?
136. 749 B: oohh engga, dia
750 kuliahnya di unibraw
751 ngambil jurusan
752 manageman
137. 753 A: dalam ngambil suatu
754 keputusan nii, kan nisa
755 percaya keputusan nisa dah
756 benar. Gimana sih nisa
757 bangun sikap percaya diri
758 yang kayak gitu? Misalnya
759 kayak nisa ngambil
760 keputusan buat kuliah disini
761 atau keputusan yang
762 lainnya
138. 763 B: yang pertama itu, kita Mencari mampu memadukan Kontrol
764 juga harus tau minat kita informasi suatu kejadian untuk kognitif
765 dimana dan bukan hanya terlebih mengurangi tekanan
766 dari ikut-ikut teman atau dahulu
767 dari orang tua yang nyuruh sebelum
768 ini, kita milih ini, jadi harus mengambil
769 disesuaikan juga dengan keputusan
770 kemampuan kita dengan
771 minat kita dimana gituu
772 Terus kalau minat kita
773 memang disitu kita itu
774 harus cari informasi, kalau
775 misalnya kita mau pilih
776 kampus nii, informasi dari
777 alumninya,peluang
778 kerjanya, terus yaa gimana
779 kedepannya lah baiknya
780 gitu, cari jugak akreditasi
781 dari kampu s tersebut,
782 misalnya kita mau pilih
783 kampu s nah jari jugak
784 akreditasi dari jurusan yang
785 mau kita pilih tersebut,
786 jangan misalnya kita mau
787 jurusan ini ,tapi akreditasi
789 dari jurusannya itu rendah,
790 kita memaksakan disitu
139. 791 A: nah ee.. selama udah
792 dikampus ni, ada engga sih
793 nisa ngerasa malas untuk
794 pergi ke kampus?
140. 795 B: kalau ditanya malas, ya Ada rasa Mampu mengelola Kontrol
796 pastinya adalah sekali- malas untuk informasi yang tidak kognitif
797 sekali malas pergi ke diinginkan
798 Apalagi kalau misalnya kampus jika
799 malamnya udah begadang tugas
800 ngerjain tugas atau untuk banyak
801 uts atau untuk ambil nilai
802 gitu kan pasti paginya itu
803 masih ngantuk, jadi agak
804 malas aja sih untuk pergi ke
805 kampus, tapi kan mau
806 engga mau harus tetap ke
807 kampus
141. 808 A: nah itu gimana kalau
809 misalnya nisa udah malas
810 pergi ke kampus, gimana
811 ngatasinnya?
142. 812 B: kita sih harus buat target Berhasil mampu memadukan Kontrol
813 ya untuk berapa lama kita mengatasi suatu kejadian untuk kognitif
814 mau selesai kuliahnya biar kemalasan mengurangi tekanan
815 memanage waktunya itu dengan
816 mudah, nah terus kita itu memikirkan
817 harus ingat-ingat lagi kalau masa depan
818 misalnya tugas itu engga
819 dikumpul secepatmya
820 berarti kapan lagi kita
821 bisanya, jangan nantik
822 waktunya malah kita
823 nambah semester karna
824 tugas tersebut
143. 825 A: nah nisa bilang, nisa
826 anak rengat jadi kuliahnya
827 dipadang, sekarang ngapain
828 ni nisa dipekanbaru kalau
829 boleh tau?
144. 830 B: dipekanbaru kan emang
831 kampungnya gitu, kalau
832 direngat itu cuma kedua
833 orang aja yang tugas disitu,
845 jadi yaa kampungnya
835 emang dipekanbaru
836 Saudara jugak semunya
837 disini, jadikan ini lagi bulan
838 puasa mau lebaran jugak,
839 jadi semuanya ngumpul
840 dirumah kakek
145. 841 A: nah nisa kan dipadang
842 ngekost nih, gimana tuh
843 ngatur uangnya? Atau
844 banyak yang pengeluaran
845 yang harus di atur, apalagi
846 jurusan kedokteran kan
146. 847 B: kalau uang kost kan Dapat Mampu mengendalikan Kontrol
848 udah jumlahnya, kayak mengatasi situasi dan perilaku
849 jumlahnya pasti, pengeluran mengendalikan diri
850 pengeluaran untuk uang dengan sendiri
851 kostnya udah ditetapkan menghemat
852 Kalau pengeluaran untuk
853 uang jajannya sendiri, kalau
854 aku sih biasanya, kalau
855 mau ngelondri nih, engga
856 semua baju yang di londri,
857 apa yang bisa dicuci
858 sendiri, dicuci aja kayak
859 misalnya kalau ada waktu
860 luang bisa dipakai untuk
861 kegiatan-kegiatan yang
862 kayak nyuci supaya untuk
863 menghemat pengeluaran
864 kan, terus engga selalu
865 makan diluar, aku biasanya
866 beli sayur atau bahan-bahan
867 yang mudah dimasak aku
868 beli buat masak dikost
869 supaya engga makan diluar
870 terus, jadi biar hemat jugak
871 kan engga setiap hari jugak
872 ngeluarin uang makan gitu
147. 873 A: nah ini dah jauh ni dari
874 orang tuanih, mana enak
875 tinggal sama orang tua atau
876 sendiri?
148. 877 B: kalau ditanya itu sih
878 pasti semuanya bilang enak
879 sama orang tua ya, karena
880 kalau sama orang tua itu,
881 engga repot-repot kayak
882 masak ataupun nyuci,
883 karena udah dirumah kan,
884 makannya jugak udah
885 dimasakin, kalau di kost
886 kan kita harus bisa
887 memanage waktu gitu,
888 apalagi tugas kita jugak
889 banyak kita tu harus bisa
890 mengatur waktu, jangan
891 juga sampai kecapekan
892 kurang tidur gitu, kita jugak
893 harus mandiri, terus kita
894 harus mikir makannya
895 apa,dimana gimana
896 pengeluaran kita jadi engga
897 terlalu banyak, mikir jugak
898 harus ada uang yang
899 disisain perminggunya
900 kalau dikasih perminggu
901 atau perbulan, harus ada
902 yang ditabung, supaya ada
903 pegangan buat keperluan
904 mendesak atau kayak biaya
905 yang mendesak gitu
149. 906 A: nah tempat tinggal nisa
907 sekarangni udah bagus ga
908 fasilitasnya? Atau udah
909 nyaman engga?
150. 910 B: kalau udah nyaman yaa
912 nyaman, tapi kalau
913 kurangnya kalau
914 dibandingkan dengan
915 kamar kita yang asli
916 pastilah ada kurangnya,
917 namanya jugak kamar kost
918 jadi ya wajar aja harus
919 dibetah- betahkan
151. 920 A: ada engga keinginan
921 mau pindah ke kost yang
922 fasilitasnya lebih bagus atau
923 lebih memadai lagi?
152. 924 B: kalau sejauh ini belum
925 ada yaa, karena jugak mikir
926 orang tua jugak soalnya kan
927 biaya untuk kuliah
928 kedokteran itu kan yaa
929 lumayan lah kan, jadi harus
930 mikir jugak gimana orang
931 tua kita cari uang untuk
932 kuliah
153. 933 A: nah tadi nisa jugak
934 bilang ni, tugas-tugas nisa
935 pas sma dulu sampai
936 nangis-nangis ngerjainnya,
937 dari sekarang ni kan nisa
938 udah kedokteran jugak,
939 tugas makin banyaklah
940 pastinya, nah apa tu beda
941 tugas sekolah sama kuliah?
154. 942 B: kalau sma sih masih Dapat mampu untuk Kontrol
943 belum terlalu rumit ya membedaka mengambil suatu dalam
944 maksudnya belum terlalu n tugas sma tindakan berdasarkan mengambil
945 complicated gitu, kalau yang belum keyakinan keputusan
946 misalnya kita belum terlalu rumit
947 ngumpul tugas itu guru kita dengan
948 tu masih nanyain, kalau tugas kuliah
949 mau bagus nilainya
950 kumpulin tugasnya
951 Kalau kuliah ini kan kita
952 yang ngatur semua, kalau
953 kita engga ngumpulin tugas
954 tepat waktu dosennya jugak
955 ga bakalan nanyain, jadi
956 langsung berpengaruh
957 kenilai,jadi kita harus lebih
958 introspeksi diri aja sih
959 Nah kalau tugas yang
960 sampai bikin aku
961 nangisgitu, itu tu mungkin
962 karna pas smp nya engga
963 terlalu banyak tugas, santai
964 aja gitu pas smp, pas
965 smanya terlalu banyak
966 tugas jadi terkejut gitu tapi
967 makin lama jadi kebiasa
968 jugak lah
155. 969 A: nah tadi nisa jugak
970 bilang kalau punya band,
971 tapi bandnya udah engga
972 aktif lagi, ada engga sih
973 keinginan nisa buat balik ke
974 masa-masa band nisa yang
975 jaya kemaren tu?
156. 976 B: yaa kalau ditanya mau Pengen mampu mengelola Kontrol
977 balik lagi ya pastinya aktif informasi yang tidak kognitif
978 pengenlah ya, karena jugak ngeband diinginkan dan mampu
979 nanyi itu hoby nisa jadi kembali memadukan suatu
980 siapa sih yang engga suka kejadian untuk
981 dengan ngerjain hobynya mengurangi tekanan
982 sendiri tapi kita jugak
983 sekarang sibuk masing-
984 masing, sibuk kuliah kan
985 palingan sih kalau mau
986 latihan bareng lagi pas udah
987 libur semester, sekali-sekali
988 boleh lah latihan bareng
157. 989 A: nah teman-teman nisa
990 ada jugak ga sih rencana
991 buat ngeband lagi?
158. 992 B: kalau rencananya pasti
993 adalah yaa kita jugak
994 diskusikan di grup kita, kita
995 jugak masih kontak-
996 kontakkan tapi yaa gitu
997 mikir waktu yang tepat buat
998 latihannya kapan, karena
999 kita jugak harus sesuain
1000 jugak, cocok engga sama
1001 suara vokalis sama semua
1002 anggotanya dengan lagunya
1003 Jangan salah satu anggota
1004 yang engga suka sama
1005 lagunya jadi dia mainnya
1006 asal-asalan atau mainnya
1007 stengah-stengah jadi
1008 mainnya engga lepas, jadi
1009 kita tu harus nanya dulu
1010 atau musyawarahkan
1011 pilihan lagunya kalau
1012 misalnya suka kita latihan
1013 kalau udah latihan kita
1014 perbagus lagi nah baru deh
1015 disitu kita ngeband lagi
159. 1016 A: nah ini kan baru-baru
1017 jugak ni masuk kuliah dari
1018 sekolah dulunya terus
1019 kuliah, ada engga sih
1020 bedanya dosen sama guru?
160. 1022 B: kalau guru tu kan lebih Dapat mampu untuk Kontrol
1023 kayak friendly, kalau dosen membedaka mengambil suatu dalam
1024 awal-awal aku masuk aku n guru tindakan berdasarkan mengambil
1025 mikirnya kayak cuek tapi dengan keyakinan keputusan
1026 kesininya Alhamdulillah dosen
1027 engga ada yang cuek
1028 banget, malahan kalau aku
1029 dikirimin makanan, itu kan
1030 dikirim ke alamat kampus
1031 nah malahan disitu mintak
1032 sisain makanan yang
1033 dikirim dari pekanbaru
1034 Terus kalau guru ini masih
1035 ingatin kita, ngatur-ngatur
1036 kita, suruh kita ini itu, kalau
1037 dosen ini kita sendiri yang
1038 ngatur diri kita, dosen
1039 hanya cuma terima bersih
1040 gitu, jadi yaa kita harus
1041 lebih mandiri aja sih kalau
1042 kuliah ni
161. 1043 A: nah enakan mana ni?
1044 Sekolah atau kuliah?
162. 1045 B: kalau pas kita sekolah
1046 waktu luang kita masih
1047 banyak gitu, tugasnya yaa
1048 ada jugak lah cuma lebih
1049 banyak ke waktu luangnya,
1050 dan jugak sabtu minggu kan
1051 libur sekarang anak sma
1051 Tapi kalau kuliah, emang
1052 ada sih waktu luangnya tapi
1053 tugasnya jugak banyak
1054 gitukan, jadi waktu luang
1055 yang ada itu kita sempatkan
1056 buat kita ngerjain tugas gitu
163. 1057 A: nah makasih yaa dari
1058 wawancara kita sekian dulu
1059 nanya-nanyanya
1060 Makasih jugak udah
1061 luangin waktu nisa buat
1062 wawancara sama kakak
164. 1063 B: iyaa kak sama-sama
165. 1064 A: kakak pesannya jugak
1065 pokoknya nyaman-
1066 nyamanin kuliah ni, ingat
1067 jugak masa depan mau
1068 buat apa
166. 1069 B: iyaa, semoga kakak
1070 jugak semangat jugak
1071 kuliahnya,semoga tugasnya
1072 lancar, dan semoga dikasih
1073 nilai tinggi ya sama dosen
1074 yang ini, bapak siapa
1075 namanya kak?
167. 1076 A: ibuk amy
168. 1077 B: oohh ibuk amy, buk amy
1078 kasih nilai A yaa buat kak
1079 ayi
169. 1080 A: hahaha..
1081 Penutupnya kakak ucapkan
1082 assalamualaikum, wr. wb.
170. 1083 B: waalaikumsallam wr. wb
DAFTAR PUSTAKA

James F. Calhoun & Joan Ross Acocella. 1995 Psikologi Tentang Penyesuaian dan hubungan
Kemanusiaan. Semarang: IKIP

Nur, M. Ghufron &Rini Risnawita. S. 2010 Teori-Teori Psikologi. Yogjakarta : Ar-Ruz media.

Dariyono, Agoes.2007.Psikologi Perkembangan anak Tiga Tahun Pertama (Psikologi Atitama),


Bandung: Refika Aditama, 2007)

Chaplin, James P.1999.kamus psikologi. Jakarta: PT Raja Grafindo persada

Asihwardji,Danuyasa.1996. Ensiklopedi Psikologi .Jakarta: Arcan

Hurlock E B.1980. Psikologi Perkembangan: Suatu pendekatan Sepanjang Rentang Keidupan.


Jakarta: Erlangga.

N. R. Carlson Phsycology of Behavior. (USA: Alyn and Bacon, 1994).

Mufidah, Lilik. Hubungan antara Kontrol diri dengan perilaku seks pranikah siswa SMKN 2 di
Kota Malang. Skripsi (tidak diterbitkan) Fakultas Psikologi UIN Maliki Malang.
Gulo, W. 2012. Metode Penelitian. Jakarta: PT. Grasindo
Moleong, L. J. 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosda Karya
Sugiyono. 2014. Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Goleman. 1997. Kecerdasan Emosional (terjemahan oleh: Hermaya). Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka.
Goldfried, M.R., & Merbaum, M. (1973). Behavior Change Through Self-Control. Oxford:
APA
Snyder & Gangestad, S. (1986). On The Nature of Self-monitoring: Matters of Assessment,
Matters of Validity. Journal of Personality And Social Psychology. Vol.51, No. 1,
123-139.
Mahoney, M. J., & Thoresen, M.J. (1974). Behavioral Self-control. New York: Holt, Rinehart
and Winston.
Nasichah, U. 2000. Hubungan Perepsi Remaja Terhadap Penerapan Disiplin Orangtua dengan
Kontrol diri Skripsi. Yogyakarta: fakultas psikologi Universitas Gadjah Mada
Averill,J.F. (1973). Personal Control Over Averssive Stimuli and It’s Relationship to Stress.
Psychological Bulletin, No. 80. P. 286-303.
Block, Stanley B; Geoffrey A. Hirt. 2000. Foundation of Financial Mangement, Ninth Edition.
Sarafino, E.P. (2006). Health Psychology: BiopsychosocialInteraction. Fifth Edition. Usa: Jhon
Wiley&Sons.
Messina, james I. &Constance M. Messina. (2007). “Tools for Personal Growth: Self-
Esteem”.

Anda mungkin juga menyukai