SKENARIO 1
Seorang perempuan usia 40 tahun dating ke puskesmas dengan keluhan pusing berputar
dan lemah pada keempat anggota gerak. Setelah dilakukan pemeriksaan untuk
mengetahui fungsi motorik, sensorik, dan keseimbangan, dokter menjelaskan bahwa
kemungkinan tidak ada kelainan struktur otak yang didapatkan.
STEP I
STEP II
STEP III
1. Struktur Otak :
- Cerebrum (Otak Besar) : ‣ Frontal
‣ Occipital
‣ Parietal
‣ Temporal
- Diencephalon (Otak Tengah)
- Cerebellum (Otak kecil)
- Brain Stem (Batang Otak)
2
Interior Medulla
3
4. ‣ Skin
‣ Connective tissue
‣ Aponeurosis
‣ Loose connective tissue
‣ Pericranium
Sensorik Motorik
STEP IV
4
1. Struktur Otak :
• Skin
• Connective tissue sebagai penghubung
• Aponeurosis Perpanjangan Otot
• Loose connective tissue
• Pericranium Luar = Tubula Eksterna
Dalam = Tubula Interna
Gyrus poscentralis
= untuk senstori
MIND MAP
SISTEM SARAF
PUSAT
OTAK
ANATOMI
STEP V
1. Hubungan struktur otak dan batang otak dengan fungsi motoric, sensorik,
system limbik, dan fungsi luhur
a. Struktur dan hemisphere
b. Pembagian Otak dan fungsinya Cerebrum (Otak Besar)
Diencephalon (Otak Tengah)
Cerebellum (Otak kecil)
Brain stem (Batang Otak)
c. Peredaran darah dari circulus willisi
2. Bagaimana hubungan keseimbangan dengan cerebellum?
3. Bagaimana mikroskopis pada otak/system saraf?
a. Macam-macam sel saraf
b. Jaringan ikat saraf
STEP VI
BELAJAR MANDIRI.
8
STEP VII
1. Cerebrum
2. Cerebellum
3. Brain Stem :
- Mesencephalon
- Pons
- Medula Oblongata
9
Cerebrum merupakan bagian otak yang terbesar. Cerebrum dibagi menjadi dua
bagian yakni belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua belahan itu terhubung
oleh serabut saraf di bagian bawahnya. Secara umum, belahan otak kanan mengontrol
sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Permukaan luar
cerebrum disebut Cerebral Cortex (grey matter), ini merupakan area otak di mana sel
saraf membuat koneksi yang disebut sinaps, yaitu suatu sistem saraf yang
mengendalikan aktivitas otak. Bagian dalam cerebrum mengandung sel-sel saraf
bermielin (terbungkus mielin) yang menyampaikan informasi antara otak dan saraf
tulang belakang.
Pembagian Hemisfer Cerebri Dextra – Hemisfer Cerebri Sinistra :
- hemisfer cerebri dextra
mengontrol tangan kiri.
pengenalan thd musik & artistik, ruang & pola persepsi
pandangan & imajinasi.
- hemisfer cerebri sinistra
mengontrol tangan kanan
bahasa lisan & tulisan
10
Otak terdiri atas 2 hemisfer yaitu hemisfer kanan dan hemisfer kiri. Keduanya
merupakan pembagian dari otak besar atau serebrum yang terletak di atas batang otak,
merupakan bagian terbesar dari otak manusia. Otak ini bertanggung jawab atas semua
kegiatan intelektual, seperti kemampuan berfikir, kemampuan menalar, mengingat,
membayangkan serta merencanakan masa depan.
Antara hemisfer kanan dan hemisfer kiri dihubungkan oleh serabut yang menjadi
jembatan komunikasi yang disebut korpus kalosum yang terdiri sekitar 100 juta sel otak.
Penamaan ini tentu saja bukan hanya didasarkan atas letak atau posisinya, namun juga
didasarkan atas perbedaan fungsi yang terjadi antara keduanya. Untuk itu setiap
hemisfer mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi saling mendukung.
Orang memiliki dua hemisfer yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan. Hemisfer
kanan adalah khusus untuk kemampuan spasial dan pengenalan pola. Sedangkan
hemisfer kiri adalah khusus untuk berbicara, menulis, dan berpikir. Sejumlah elektode
dan pemindaian otak digunakan untuk mengukur aktifitas hemisfer kiri dan kanan yang
berlangsung ketika seseorang memiliki pekerjaan yang berbeda. Hasil menunjukkan
bahwa semua orang yang tidak kidal dan sebagian besar orang kidal memproses bahasa
di hemisfer kiri. Selain itu hemisfer kiri lebih aktif bila seseorang memiliki tugas yang
bersifat simbolik, logis dan berangkai, seperti memecahkan persoalan hitungan dan
memahami materi yang bersifat teknis. Sedangkan Hemisfer kanan memiliki
kemampuan lebih dalam memecahkan persoalan-persoalan yang menuntut kemampuan
visual-spasial, contohnya yaitu kemampuan menggunakan peta, mengenali dan
membaca ekspresi wajah serta meniru pola pakaian. Hemisfer kanan aktif ketika
seseorang melakukan aktifitas yang berkaitan dengan kreatifitas dan kesenian atau
musik. Hemisfer kanan memiliki kendali untuk mengenali bunyi-bunyi non verbal
seperti lolongan binatang. Hemisfer kanan juga memiliki fungsi untuk mengenali kata
secara tepat dan cepat sehingga individu dapat berbahasa dengan baik. Selain itu
Hemisfer kanan juga memproses emosi yang membuat kita sedih, senang, ataupun takut
11
1. Sulcus centralis, memisahkan antara lobus frontalis dan lobus parietalis serta
memisahkan juga gyrus precentralis (motorik) dan gyrus postcentralis
(sensorik).
2. Sulcus lateralis, memisahkan lobus frontalis, lobus parietalis, dan lobus
temporalis.
3. Sulcus parietooccipitalis, memisahkan lobus parietalis dan lobus occipitalis.
4. Sulcus cinguli, memisahkan gyrus cinguli dari lobus frontalis dan lobus
parietalis.
5. Sulcus calcarinus, terbentang di permukaan medial hemisferium dan keduanya
membatasi cuneus.
Bagian-bagian gyrus
13
Corpus Collosum :
14
Fungsi corpus callosum : untuk menghubungkan dua belahan otak. Biasanya, aktivitas
listrik di otak mengalir ke bawah jalur tertentu. Hal ini tidak begitu selama kejang.
Muatan listrik bisa berakhir di mana saja di otak dan merangsang aktivitas otot tidak
terkoordinasi bahwa banyak orang mengasosiasikan dengan kejang. Roger Sperry
adalah ilmuwan yang mengembangkan prosedur pembedahan untuk memotong corpus
callosum dan menghentikan penyebaran kegiatan ini dari satu belahan bumi yang lain.
Prosedur ini adalah upaya terakhir untuk menormalkan kehidupan pasien kejang, dan itu
sangat efektif. Namun, ada beberapa hasil yang tidak diharapkan.
Corpus Striatum :
15
Corpus striatum atau “tubuh bergaris” adalah nama kolektif untuk ganglia basal (inti
basal) dan kapsula interna. Ganglia basal terdiri dari neuron, sehingga berbentuk materi
abu-abu. Kapsula interna adalah sekelompok saluran yang dikelilingi oleh akson
myelinasi, sehingga sangat putih. Karena kapsula interna membujur antara nukleus
kaudatus dan nukleus lentikularis dari ganglia basal, kelompok struktur ini terlihat
bergaris-garis sehingga membentuk “badan bergaris”, dari mana nama korpus striatum
berasal. Pasokan darah korpus striatum bersala dari barisan arteri striata yang tipis dan
disebut juga “arteri stroke” karena mudah pecah jika tekanan darah terlalu tinggi.
Cerebellum atau otak kecil terletak di bawah otak besar pada bagian belakang
otak, tepatnya di bawah lobus oksipital. Sama seperti otak besar, otak kecil juga
memiliki dua belahan otak dan berwarna abu-abu dan putih.
Fungsi Cerebellum :
1.. Bertanggung jawab terhadap pengaturan gerakan, keseimbangan, mengatur sikap
atau postur tubuh, hingga koordinasi otot.
2. Cerebellum penting dalam kemampuan seseorang untuk melakukan tindakan cepat
dan berulang seperti bermain video game. Tapi juga penting untuk mengendalikan
gerakan halus seperti ketika dokter melakukan prosedur bedah atau orang melukis.
Batang otak adalah seikat jaringan saraf di dasar otak. Ini berfungsi sebagai
stasiun pemancar yang menghubungkan otak besar ke saraf tulang belakang, serta
mengirim dan menerima pesan antara berbagai bagian tubuh dan otak.
3. Pons, merupakan bagian batang otak yang terletak di bawah medulla oblongata
dan mengatur serta meneruskan segala informasi ke bagian otak yang lain
Sistem Limbik
Sistem limbik terdiri atas bagian diensafalon yang terdiri dari thalamus,
hipotalamus, amigdala, hippocampus.
Talamus
Saluran neuron dari talamus ke neokorteks adalah saluran yang besar dan panjang
(jauh), kajian neurologi mendapati hadirnya gumpalan saluran neuron yang lebih halus
(kecil dan pendek) yang menghubungkan talamus ke wilayah amigdala. Isyarat ini oleh
amigdala memberi reaksi atau respon emosi. Isyarat ke dua dari talamus di salurkan ke
19
neokorteks untuk proses berfikir. Percabangan ini akan menyebabkan Amigdala (emosi)
akan bertindak lebih cepat sebelum Neokorteks (sempat berfikir). Maka ini menjelaskan
mengapa ada saatnya emosi bertindak lebih cepat sebelum otak rasional sempat berfikir.
Hipotalamus
Amigdala
Amigdala berfungsi dalam pengolahan data sensorik dan ingatan atas emosi.
Tubuh akan bereaksi menggunakan amigdala sebagai pusat emosi lebih cepat daripada
tubuh menyadari apa yang dilakukannya. Emosi yang ditangkap oleh amigdala akan
dirasionalisasikan oleh salah satu komponen dari sstem limbik yang lain yang
dinamakan korteks prefrontal. Ketika amigdala mengontrol emosi, korteks prefrontal
mengendalikannya dalam proporsi seimbang.
Amigdala maupun Hipotalamus ( yang juga menerima sinyal dari amigdala )
memiliki fungsi ganda yang saling berlawanan, artinya perubahan yang akan dihasilkan
dari perangsangan ini dapat memicu kompoen pembentuk stres maupun juga komponen
pembentuk ketentraman jiwa. Komponen perilaku ini berada pada nucleus-nukleus
berbeda sehingga pemunculannya pun tergantung pada bagian mana yang mengalami
perangsangan. Jika emosi timbul, hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan
ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panik yang akhirnya akan
timbul. Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system
limbik kemudian ke korteks prefrontal. Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan
kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang
dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress sehingga membuat orang
20
yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam
perbuatan.
Hippocampus
1
Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta:EGC. 2014.
21
Basal Ganglia terdiri dari striatum (nukleus kaudatus dan putamen), globus
palidus (eksterna dan interna), substansia nigra dan nukleus sub-thalamik. Nukleus
pedunkulopontin tidak termasuk bagian dari basal ganglia, meskipun dia memiliki
koneksi yang signifikan dengan basal ganglia. Korpus striatum terdiri dari nukleus
kaudatus, putamen dan globus palidus. Striatum dibentuk oleh nuldeus kaudatus dan
putamen. Nukleus lentiformis dibentuk oleh putamen dan kedua segmen dari globus
palidius. Kapsula intema adalah tempat relay dari traktus motorik volunter, sehingga
jika ada lesi pada lokasi ini akan menyebabkan gangguan motorik seperti hemiparesis
ataupun gangguan motorik lain (Tortora, 2009).
22
Sistem ventrikel otak : Pada otak juga terdapat ruangan yang disebut ventrikel-
ventrikel otak. Ruangan tersebut berisi cairan (liquor cerebrospinalis; LCS) yang
terletak di bagian dalam otak depan dan batang otak dan berhubungan dengan canalis
centralis pada medulla spinalis.
diproduksi oleh pleksus choroideus yang terdapat pada ventrikel lateralis, ventrikel
ketiga dan ventrikel keempat. LCS mengalir ke ruang subarachnoid (lihat meninges)
melalui lubang pada ventrikel keempat. Pada ruang subarachnoid LCS diabsorbsi oleh
vilii arachnoid dan kembali ke sirkulasi darah.
terbentuk dari cairan yang bocor ke ruangan perivaskuler disekitar pembuluh darah
otak.
Pada orang dewasa, produksi total CSS yang normal adalah sekitar 21 mL/jam
(500 mL/ hari), volume CSS total hanya sekitar 150 mL. CSS mengalir dari ventrikel
lateralis melalui foramen intraventrikular (foramen Monroe) ke venrikel ketiga, lalu
melewati cerebral aquaductus (aquaductus sylvii) ke venrikel keempat, dan melalui
apertura medialis (foramen Magendi) dan apertura lateral (foramen Luschka) menuju ke
sisterna cerebelomedular (sisterna magna).
Area Brodmann
25
Selain pembagian berdasarkan lobus, permukaan otak juga dibagi menurut area
atau daerah berdasarkan fungsinya. Brodman membagi menjadi 47 area bernomer.
Masing-masing area di cortex cerebri ditandai mempunyai fungsi khusus.
1 Area 1, 2 dan Somestetik Primer Bagian ini akan menerima sensasi dari
3 semua bagian tubuh dan disinilah
menggapai kesaadaran. Sensasi umum
ini mencakup antara lain: nyeri, suhu,
raba, tekan dan proprioseptif.
2 Area 4 Korteks Frontalis Merupakan area motorik primer yang
bertanggungjawab untuk gerakan-
gerakan voluntar.
3 Area 8 Lapangan pandang Area 6 dan 8 ini bertanggungjawab
frontal untuk gerakan-gerakan menyidik
4 Area 6 voluntar dan deviasi konjugat dari mata
dan kepala. Gerakan mata voluntar
mendapat input dari area 4,6,8,9 dan 46.
5 Area 5 dan 7 Asosiasi Bagian ini banyak berhubungan dengan
Somestetik area-area sensorik lain dari korteks
sensorik. Korteks asosiasi sensorik
menerima dan mnegintegrasi berbagai
modalitas sensorik, misalnya
mengindentifikasikan mata uang dalam
tangan tanpa melihat.
6 Area 9,10,11, Korteks Merupakan area-area yang berkaitan
dan 12 Prafrontalis dengan kepribadian seseorang. Fungsi
utamanya adalah melakukan kegiatan
intelektual kompleks, beberapa fungsi
ingatan, rasa tanggungjawab untuk
melakukan tindakan dan sikap yang
dapat diterima oleh masyarakat, ide-ide,
pikiran
7 Area 17 Korteks Visual Bertanggungjawab untuk menerima
Primer informasi penglihatan dan menyadari
sensasi warna.
8 Area 18 dan Korteks Asosiasi Bagian ini menyebabkan informasi-
19 Visual informasi penglihatan menjadi berarti,
28
Lobus Parietalis
Lobus Occipitalis
Lobus Temporalis :
forniks, striatum, kiasme optik, dan saraf optik . Cabang ACOM termasuk perforator
yang memasok hipotalamus dan kiasme optic.
A2 segmen
Bagian dari ACA memanjang dari arteri ACOM ke divisi ACA ke dalam arteri
dan pericallosal callosomarginal, pada genu dari corpus callosum. Cabang termasuk
perforator pada lobus frontal, serta arteri berulang Heubner, yang merupakan pembuluh
darah lenticulostriate. Pembuluh darah Ini yang terakhir memasok inti berekor, kapsul
internal, dan putamen. Cabang lain dari A2 termasuk arteri orbitofrontal dan frontopola
A3 segmen
Segmen ini mencakup semua cabang ACA distal dengan asal arteri pericallosal
dan callosomarginal, tapi subdivisi lainnya telah digunakan. Anastomoses Banyak
terjadi dengan cabang-cabang distal dari arteri serebral tengah (MCA) dan arteri
serebral posterior (PCA). A. pericallosal perjalanan posterior lebih corpus callosum dan
anastomoses dengan arteri splenial. Kursus arteri callosomarginal lebih cingulate gyrus.
Sebuah arteri paracentral muncul dari arteri pericallosal atau callosomarginal dan
memasok lobulus paracentral. Segmen A3 berakhir dengan menyediakan arteri parietal
untuk corpus callosum dan precuneus.
Sebuah subdivisi umum digunakan untuk kapal ini termasuk membaginya menjadi
segmen P1 dari bifurkasi arteri basilar untuk persimpangan dengan arteri berkomunikasi
posterior (PCOM), segmen P2 dari arteri PCOM pada aspek posterior otak tengah,
segmen P3 dari aspek posterior otak tengah ke celah calcarine, dan segmen P4 yang
31
menggambarkan cabang terminal dari PCA distal pada aspek anterior dari celah
calcarine.
P2 segmen
P3 segmen
Segmen P3 memanjang dari tectum untuk aspek anterior dari celah calcarine.
PCA sering membagi menjadi 2 cabang terminal, arteri calcarine dan arteri parieto-
oksipital tersebut.
P4 segmen
Segmen P4 dimulai pada batas anterior dari celah calcarine dan sering termasuk
salah satu dari 2 cabang terminal utama PCA, arteri calcarine. Arteri splenial muncul
dari arteri parieto-oksipital di sebagian besar individu dan biasanya anastomoses dengan
arteri pericallosal.2
2
J.F Paulsen & Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Edisi 23. Jilid 3. 2012.
32
Lobus Flocculonodularris
Lapisan purkinje (ganglioner), sesuai dengan namanya, lapisan ini disusun oleh
banyak sel purkinje besar yang bentuknya seperti botol. Dendrit dari sel ini
bercabang dan memasuki lapisan molekular.
Lapisan Granular, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas sel – sel kecil
dengan 3 – 6 dendrit.
Vermis, memisahkan otak kecil menjadi dua hemisfer, kiri dan kanan.
Zona Intermediate
Lateral Hemisfer
Antara zona intermediate dengan zona lateral hemisfer tidak terdapat perbedaan secara
strukturnya.
eksternal pada setiap sendi dan akhirnya berpengaruh pada peningkatan keseimbangan.
Bagian paling penting adalah proprioception yang bertugas menjaga keseimbangan.
1. Sistem Vestibular
2. Sistem Visual
36
Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Mata melakukan hal
sederhana yaitu mengetahui apakah lingkungan sekitarnya terang atau gelap. Mata yang
lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Keseimbangan akan
terus berkembang sesuai umur dan mata akan membantu agar tetap fokus pada titik
utama untuk mempertahankan keseimbangan serta sebagai monitor tubuh selama
melakukan gerak statik atau dinamik. Penglihatan merupakan sumber 16 utama
informasi tentang lingkungan dan tempat kita berada, penglihatan memegang peran
penting untuk mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak sesuai lingkungan tempat kita
berada. Dengan input visual, maka tubuh manusia dapat beradaptasi terhadap perubahan
yang terjadi di lingkungan sehingga sistem visual langsung memberikan informasi ke
otak, kemudian otak memberikan informasi agar sistem musculoskeletal (otot dan
tulang) dapat bekerja secara sinergis untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.
3. Sistem Somatosensorik
37
a) Primer Neuron (pertama) memiliki badan sel pada dorsal root ganglion di dalam
saraf spinal (area sensasi berada pada daerah kepala dan leher), dimana bagian
ini akan menjadi suatu terminal dari ganglia saraf trigeminus atau ganglia dari
saraf sensorik kranial lainnya.
b) Second Neuron (kedua) dimana neuron ini berada di medulla spinalis dan brain
stem dan memiliki sel tubuh yang baik. Akson neuron ini naik ke sisi
berlawanan di medulla spinalis dan brain stem. Akson dari banyak neuron
berhenti pada bagian thalamus (Ventral Posterior Nucleus atau VPN) dan yang
lainnya pada sistem retikuler dan cerebellum.
c) Third neuron (ketiga) dalam hal sentuhan dan rangsangan nyeri, neuron ketiga
memiliki tubuh sel dalam VPN dari thalamus dan berakhir di gyrus postcentralis
dari lobus parietal.
Sistem somatosensori adalah sistem sensorik yang beragam yang terdiri dari
reseptor dan pusat pengolahan untuk menghasilkan modalitas sensorik seperti sentuhan,
38
Kesadaran akan posisi berbagai bagian tubuh dalam ruang sebagian bergantung
pada impuls yang datang dari alat indra dalam dan sekitar sendi. Alat indra tersebut
adalah ujung-ujung saraf yang beradaptasi lambat di sinovial dan ligamentum. Impuls
alat indra dari reseptor raba di kulit dan jaringan lain serta otot diproses di korteks
menjadi kesadaran akan posisi tubuh dalam ruang.3
3
Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta:EGC. 2014.
39
Jaringan saraf secara mikroskopis terdiri atas dua jenis sel yaitu sel saraf dan sel
penyokong, sel saraf selalu mempunyai tonjolan sitoplasma yang panjang dan
bercabang-cabang. Tonjolan sitolasma ini secara morfologis terbagi dua yaitu bagian
dendrite dan akson. Bagian dendrite merupakan tonjolan sitolasma yang bercabang-
cabang dan membawa impuls ke arah badan sel. Bagian axon merupakan tonjolan
sitolpasma yang membawa impuls menjauhi badan sel, terdapat sebuah yang panjang
dan sebelum berakhir bercabang-cabang sebagai batang pohon yang disebut denagn
telodendron. Badan sel saraf disebut juga dengan perikarion, bagian ini bentuknya
bermacam-macam dan mempunyai inti.
Secara mikroskopis inti sel saraf biasanya terletak sentral, berbentuk bulat besar, berisi
kromatin yang halus dan tersebar, nucleus besar sehingga menyerupai intinya. Bagian
sitoplasma dalam perikarion mengandung organela seperti jenis sel lain. Bercak-bercak
basofil pada yang khas pada sel saraf sebenarnya merupakan rER yang penuh dengan
ribosom.
Sel penyokong pada umumnya berasal dari ectoderm. Pada sistem saraf pusat, sel
penyokong disebut dengan neuroglia yang terdiri dari sel ependim, astrosit,
oligodendria, dan microglia. Pada sistem saraf perifer, tersusun atas sel Schwann sel
kapsel dalam ganglion.
3). DENDRIT
Secara mikroskopis, dendrite bercabang yang percabangannya tergantung jenis sel saraf.
Pada permukaan percabangan terdapat benjolan-benjolan untuk bersinapsis yang disebut
dengan gemula atu spinal.
4). AXON
Axon merupakan tonjolan sitoplasma yang hanya terdapat sebuah dan disebut juga
dengan serabut saraf. Ujung axon bercabang-cabang sebagai cabang pohon dan terdapat
cabang kolateral pada beberapa tempat. Pada axon terdapat beberapa organela yaitunya
mitokondria, neurofibril, dan mikrotubuli.
Ada 12 pasang saraf kranial yang tersusun angka romawi, muncul dari berbagai batang
otak. Saraf kranial tersusun dari serabut saraf sensorik dan motoric :
4
Ross, M.H., Romrell, L.J.L. (1985), Nervous Tissue in Histology A Text and Atlas, 2nd
Ed., Williams Wilkins, Baltimore, USA, pp. 241-264.
41
Nervus Okulomotoris (N. III), nervus trokhlearis (N. IV), dan nervus Abdusen (N. VI)
dijaki bersama.
42
Fungsi: saraf motorik, untuk mengangkat kelopak mata keatas, kontriksi pupil,
dan sebagian gerakan ekstraokuler.
Cara Pemeriksaan: Tes putaran bola mata, menggerakan konjungtiva, refleks
pupil dan inspeksi kelopak mata
Fungsi: saraf motorik, gerakan mengunya, sensai wajah, lidah dan gigi, refleks
korenea dan refleks kedip
Cara Pemeriksaan: menggerakan rahang kesemua sisi, pasien memejamkan
mata, sentuh dengan kapas pada dahi atau pipi. menyentuh permukaan kornea
dengan kapas.
DAFTAR PUSTAKA
5
Tambayong, J. dan Wonodirekso, S. (Penyunting),(1985), Jaringan Saraf dalam: Buku
Ajar Histologi (Terjemahan Leeson and Leeson Papparo), EGC, Jakarta, Indonesia,
pp.210-248.
44
2. J.F Paulsen & Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Edisi 23. Jilid 3. 2012.
4. Ross, M.H., Romrell, L.J.L. (1985), Nervous Tissue in Histology A Text and
Atlas, 2nd Ed., Williams Wilkins, Baltimore, USA, pp. 241-264.