Anda di halaman 1dari 44

1

SKENARIO 1

LEMAH ANGGOTA GERAK

Seorang perempuan usia 40 tahun dating ke puskesmas dengan keluhan pusing berputar
dan lemah pada keempat anggota gerak. Setelah dilakukan pemeriksaan untuk
mengetahui fungsi motorik, sensorik, dan keseimbangan, dokter menjelaskan bahwa
kemungkinan tidak ada kelainan struktur otak yang didapatkan.

STEP I

1. Pusing berputar = Kondisi seseorang bahwa objek disekitarnya bergerak


2. Keseimbangan = Kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan
3. Motorik = Gerak dan aksi dari struktur tulang dan otak
4. Sensorik = Memproses dan mengkoordinasi memerintah motorik.

STEP II

1. Bagaimana struktur otak?


2. Bagaimana pembagian fungsi otak?
3. Bagaimana peredaran darah pada otak?
4. Apa saja lapisan meninges?
5. Bagaimana perbedaan fungsi motoric dan sensorik?
6. Bagaimana otak mengatur pusat keseimbangan?
7. Bagaimana hokum Monroe Kelly?

STEP III

1. Struktur Otak :
- Cerebrum (Otak Besar) : ‣ Frontal
‣ Occipital
‣ Parietal
‣ Temporal
- Diencephalon (Otak Tengah)
- Cerebellum (Otak kecil)
- Brain Stem (Batang Otak)
2

2. Pembagian fungsi otak :


- Cerebrum (Otak Besar)
- Cerebellum (Otak Kecil)
 Lobus anterior = Menerima rangsang dari medulla spinalis
 Lobus posterior = Mengontrol gerak yang tak sadar
 Lobus Flocullonodularis = Mempertahankan keseimbangan
- Brain Stem (Batang Otak)
 Mesencephalon = Meneruskan rangsangan dari otak ke
medulla spinalis
 Pons dan Medula Oblongata = Untuk mengatur pernafasan dan
koordinasi gerak tubuh
- Diencephalon (Otak Tengah)
‣ Thalamus
‣ Hipothalamus
‣ Epithalamus
‣ Hipofisis

3. Peredaran Darah Pada Otak


Arteri Carotis Interna

Arteri Carotis Korona

Arteri Cerebrum Arteri Cerebrum

Interior Medulla
3

4. ‣ Skin
‣ Connective tissue
‣ Aponeurosis
‣ Loose connective tissue
‣ Pericranium

Meninges Dura mater= Lapisan paling luar


Arachnoid mater= Lapisan dalam Terdapat ruang
Pia mater= Lapisan paling dalam sub-arachnoid
yang ada di LCS.
5. Perbedaan fungsi motorik dan sensorik

Sensorik Motorik

‣ Sistem Saraf Pusat bawa rangsang ‣ rangsang ke Sistem saraf pusat


‣ Membawa impuls dari tubuh ke ‣ Bawa impuls ke otot-otot tubuh
Sistem
saraf pusat ‣ Motorik kasar dan Motorik halus

6. Otak mengatur pusat keseimbangan


‣ Reflek vestibulo ocular
‣ Propioseptif/somatosentrik
‣ Reflek vestibulo kolik

7. Hukum Monroe Kelly


Vena otak + Vena liquor cerebro spinalis (LCS) + Vena Pendarahan= Harus
seimbang
Komposisi= 80% jaringan otak, 10% LCS, 10% vena darah.

STEP IV
4

1. Struktur Otak :
• Skin
• Connective tissue  sebagai penghubung
• Aponeurosis  Perpanjangan Otot
• Loose connective tissue
• Pericranium  Luar = Tubula Eksterna
 Dalam = Tubula Interna

Di dalam otak terdapat meninges Dura mater = Lapisan paling


luar
Arachnoid mater = Lapisan dalam
Pia mater = Lapisan terdalam.

- Cerebrum (Otak Besar) Gyrus= lekukan Gyrus precentralis


= untuk motorik

Gyrus poscentralis

= untuk senstori

Sulcus= lipatan ke dalam

Fissura= lipatan yang paling dalam

Temporal  Pemahaman Bahasa


Frontal  area broca (bahasa)
 Area brodman
‣ visual= 17, 18, 19 (lobus optikus)
‣ Pendengaran= 41, 42
‣ Pengertian Bahasa= 39, 40
‣ Pengatur bicara= 44, 45
‣ Pengatur sikap dan mental= 9, 10, 12
‣ Pusat motorik= 4, 5
5

- Diencephalon (Otak Tengah)


 Thalamus = metabolisme suhu
 Amigdala = rasa takut
 Hipokampus = Memori pendek

- Cerebellum (Otak Kecil)


‣ Lobus anterior
‣ Lobus posterior

2. Jawaban sama seperti pada step III


3. Jawaban sama seperti pada step III
4. Jawaban sama seperti pada step III
5. Perbedaan fungsi motorik dan sensorik
Motorik (afferem)= sistem saraf pusat  sistem saraf perifer, descendens
Sensorik (efferen)= sistem saraf perifer  sistem saraf pusat, ascendens
6. Otak mengatur pusat keseimbangan
 Visual = memberi informasi kepada otak tentang posisi tubuh.
 Refleks vestibulo ocular = untuk menstabilkan bayangan objek di
retina
 Proseptik / somatosensorik = untuk mekanisme reseptor, memberi
informasi titik tumpu bebas tubuh.
7. Jawaban sama seperti pada step III
6

MIND MAP

SISTEM SARAF
PUSAT

OTAK

ANATOMI

PEMBAGIAN VASKULARI- HK. MONROE


LAPISAN STRUKTUR
OTAK SASI KELLY

‣ SCALP - Cerebrum ‣ circulus


‣ Hemisphere
‣ Meninges ‣ Lobus willisi
‣ Gyrus
‣ Area Brodman
‣ Sulcus
- Diencephalon
‣ Fissura
‣ Thalamus
‣ Hipothalamus
‣ Hipokampus
‣ Amigdala
- Cerebellum
‣ Lobus anterior
‣ Lobus posterior
‣ Flokulonodularis
- Brain Stem
7

STEP V
1. Hubungan struktur otak dan batang otak dengan fungsi motoric, sensorik,
system limbik, dan fungsi luhur
a. Struktur dan hemisphere
b. Pembagian Otak dan fungsinya Cerebrum (Otak Besar)
Diencephalon (Otak Tengah)
Cerebellum (Otak kecil)
Brain stem (Batang Otak)
c. Peredaran darah  dari circulus willisi
2. Bagaimana hubungan keseimbangan dengan cerebellum?
3. Bagaimana mikroskopis pada otak/system saraf?
a. Macam-macam sel saraf
b. Jaringan ikat saraf

STEP VI

BELAJAR MANDIRI.
8

STEP VII

1. STRUKTUR ANATOMI OTAK :

Pembagian Otak Beserta Fungsinya

1. Cerebrum
2. Cerebellum
3. Brain Stem :
- Mesencephalon
- Pons
- Medula Oblongata
9

 Otak Besar (Cerebrum)

Cerebrum merupakan bagian otak yang terbesar. Cerebrum dibagi menjadi dua
bagian yakni belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua belahan itu terhubung
oleh serabut saraf di bagian bawahnya. Secara umum, belahan otak kanan mengontrol
sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh. Permukaan luar
cerebrum disebut Cerebral Cortex (grey matter), ini merupakan area otak di mana sel
saraf membuat koneksi yang disebut sinaps, yaitu suatu sistem saraf yang
mengendalikan aktivitas otak. Bagian dalam cerebrum mengandung sel-sel saraf
bermielin (terbungkus mielin) yang menyampaikan informasi antara otak dan saraf
tulang belakang.
Pembagian Hemisfer Cerebri Dextra – Hemisfer Cerebri Sinistra :
- hemisfer cerebri dextra
 mengontrol tangan kiri.
 pengenalan thd musik & artistik, ruang & pola persepsi
 pandangan & imajinasi.
- hemisfer cerebri sinistra
 mengontrol tangan kanan
 bahasa lisan & tulisan
10

 ketrampilan numerik & saintifik penalaran.

Otak terdiri atas 2 hemisfer yaitu hemisfer kanan dan hemisfer kiri. Keduanya
merupakan pembagian dari otak besar atau serebrum yang terletak di atas batang otak,
merupakan bagian terbesar dari otak manusia. Otak ini bertanggung jawab atas semua
kegiatan intelektual, seperti kemampuan berfikir, kemampuan menalar, mengingat,
membayangkan serta merencanakan masa depan.

Antara hemisfer kanan dan hemisfer kiri dihubungkan oleh serabut yang menjadi
jembatan komunikasi yang disebut korpus kalosum yang terdiri sekitar 100 juta sel otak.
Penamaan ini tentu saja bukan hanya didasarkan atas letak atau posisinya, namun juga
didasarkan atas perbedaan fungsi yang terjadi antara keduanya. Untuk itu setiap
hemisfer mempunyai fungsi yang berbeda, tetapi saling mendukung.

Orang memiliki dua hemisfer yaitu hemisfer kiri dan hemisfer kanan. Hemisfer
kanan adalah khusus untuk kemampuan spasial dan pengenalan pola. Sedangkan
hemisfer kiri adalah khusus untuk berbicara, menulis, dan berpikir. Sejumlah elektode
dan pemindaian otak digunakan untuk mengukur aktifitas hemisfer kiri dan kanan yang
berlangsung ketika seseorang memiliki pekerjaan yang berbeda. Hasil menunjukkan
bahwa semua orang yang tidak kidal dan sebagian besar orang kidal memproses bahasa
di hemisfer kiri. Selain itu hemisfer kiri lebih aktif bila seseorang memiliki tugas yang
bersifat simbolik, logis dan berangkai, seperti memecahkan persoalan hitungan dan
memahami materi yang bersifat teknis. Sedangkan Hemisfer kanan memiliki
kemampuan lebih dalam memecahkan persoalan-persoalan yang menuntut kemampuan
visual-spasial, contohnya yaitu kemampuan menggunakan peta, mengenali dan
membaca ekspresi wajah serta meniru pola pakaian. Hemisfer kanan aktif ketika
seseorang melakukan aktifitas yang berkaitan dengan kreatifitas dan kesenian atau
musik. Hemisfer kanan memiliki kendali untuk mengenali bunyi-bunyi non verbal
seperti lolongan binatang. Hemisfer kanan juga memiliki fungsi untuk mengenali kata
secara tepat dan cepat sehingga individu dapat berbahasa dengan baik. Selain itu
Hemisfer kanan juga memproses emosi yang membuat kita sedih, senang, ataupun takut
11

Pembagian Lobus Cerebrum :

 Lobus frontal mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi,


kepribadian dan fungsi intelektual, seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan
masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan.
 Lobus parietal mengendalikan sensasi, seperti sentuhan, tekanan, nyeri dan
suhu. Lobus ini juga mengendalikan orientasi spasial.
 Lobus temporal mengendalikan indera pendengaran, ingatan dan emosi. Lobus
temporal kiri juga mengendalikan fungsi bicara.
 Lobus oksipital mengendalikan penglihatan.

Pembagian Sulcus dan Gyrus Cerebrum :


12

Bagian-bagian Sulcus Cerebrum :

1. Sulcus centralis, memisahkan antara lobus frontalis dan lobus parietalis serta
memisahkan juga gyrus precentralis (motorik) dan gyrus postcentralis
(sensorik).
2. Sulcus lateralis, memisahkan lobus frontalis, lobus parietalis, dan lobus
temporalis.
3. Sulcus parietooccipitalis, memisahkan lobus parietalis dan lobus occipitalis.
4. Sulcus cinguli, memisahkan gyrus cinguli dari lobus frontalis dan lobus
parietalis.
5. Sulcus calcarinus, terbentang di permukaan medial hemisferium dan keduanya
membatasi cuneus.
 Bagian-bagian gyrus
13

Dilihat dari lateral


1. Gyrus frontalis, dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Gyrus frontalis superior
b. Gyrus frontalis medius
c. Gyrus frontalis inferior
2. Gyrus precentralis
3. Gyrus postcentralis
4. Gyrus temporalis, dibagi menjadi 3 bagian yaitu:
a. Gyrus temporalis superior
b. Gyrus temporalis medius
c. Gyrus temporalis inferior
Dilihat dati medial
1. Gyrus cinguli
2. Gyrus parahippocampalis
3. Gyrus occipitotemporalis medialis
4. Gyrus occipitotemporalis lateralis

Corpus Collosum :
14

Fungsi corpus callosum : untuk menghubungkan dua belahan otak.  Biasanya, aktivitas
listrik di otak mengalir ke bawah jalur tertentu. Hal ini tidak begitu selama kejang.
Muatan listrik bisa berakhir di mana saja di otak dan merangsang aktivitas otot tidak
terkoordinasi bahwa banyak orang mengasosiasikan dengan kejang. Roger Sperry
adalah ilmuwan yang mengembangkan prosedur pembedahan untuk memotong corpus
callosum dan menghentikan penyebaran kegiatan ini dari satu belahan bumi yang lain.
Prosedur ini adalah upaya terakhir untuk menormalkan kehidupan pasien kejang, dan itu
sangat efektif. Namun, ada beberapa hasil yang tidak diharapkan.

Corpus Striatum :
15

Corpus striatum atau “tubuh bergaris” adalah nama kolektif untuk ganglia basal (inti
basal) dan kapsula interna. Ganglia basal terdiri dari neuron, sehingga berbentuk materi
abu-abu. Kapsula interna adalah sekelompok saluran yang dikelilingi oleh akson
myelinasi, sehingga sangat putih. Karena kapsula interna membujur antara nukleus
kaudatus dan nukleus lentikularis dari ganglia basal, kelompok struktur ini terlihat
bergaris-garis sehingga membentuk “badan bergaris”, dari mana nama korpus striatum
berasal. Pasokan darah korpus striatum bersala dari barisan arteri striata yang tipis dan
disebut juga “arteri stroke” karena mudah pecah jika tekanan darah terlalu tinggi.

Otak Kecil (Cerebellum)


16

Cerebellum atau otak kecil terletak di bawah otak besar pada bagian belakang
otak, tepatnya di bawah lobus oksipital. Sama seperti otak besar, otak kecil juga
memiliki dua belahan otak dan berwarna abu-abu dan putih.
Fungsi Cerebellum :
1.. Bertanggung jawab terhadap pengaturan  gerakan, keseimbangan, mengatur sikap
atau postur tubuh, hingga koordinasi otot. 
2. Cerebellum penting dalam kemampuan seseorang untuk melakukan tindakan cepat
dan berulang seperti bermain video game. Tapi juga penting untuk mengendalikan
gerakan halus  seperti ketika dokter melakukan prosedur bedah atau orang melukis.

Ada 2 bagian subtantia :


 Grey Matter (Materi Abu – Abu), materi abu-abu ini merupakan komponen
utama dalam sistem saraf pusat, yang mengandung bagian badan sel saraf, sel
glia dan pembuluh kapiler. Gray matter berfungsi sebagai pusat menganalisa
informasi.
 White Matter (Materi Putih), materi putih merupakan komponen sistem saraf
pusat yang terdiri dari akson bermielin. Fungsi utama white matter ini adalah
untuk menghubungkan pusat-pusat informasi yang didapatkan oleh otak.
17

Ada 3 bagian lapisan korteks :


 Lapisan molekular, lapisan terluar yang mengandung sel saraf kecil, sel saraf tak
bermielin, dan sel glia.
 Lapisan purkinje (ganglioner), sesuai dengan namanya, lapisan ini disusun oleh
banyak sel purkinje besar yang bentuknya seperti botol. Dendrit dari sel ini
bercabang dan memasuki lapisan molekular.
 Lapisan Granular, lapisan terdalam yang tersusun atas sel kecil dengan 6
dendrit. 

Batang Otak (Brainstem)

Batang otak adalah seikat jaringan saraf di dasar otak. Ini berfungsi sebagai
stasiun pemancar yang menghubungkan otak besar ke saraf tulang belakang, serta
mengirim dan menerima pesan antara berbagai bagian tubuh dan otak.

1. Otak Tengah (Mesencephalon), merupakan bagian batang otak yang menjadi


penghubung antara otak besar dan otak kecil. Otak tengah berhubungan dengan
proses penglihatan pada manusia.
2. Medulla Oblongata, merupakan titik awal dimulainya saraf yang akan menuju
ke tulang belakang sehingga seterusnya akan dilanjutkan ke seluruh tubuh.
18

3. Pons, merupakan bagian batang otak yang terletak di bawah medulla oblongata
dan mengatur serta meneruskan segala informasi ke bagian otak yang lain

Sistem Limbik

Sistem limbik terdiri atas bagian diensafalon yang terdiri dari thalamus,
hipotalamus, amigdala, hippocampus.

Talamus

Talamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai pusat


penerimaan untuk sensor data dan sinyal-sinyal motorik.contohnya adalah  masuknya
informasi ke talamus dari mata, telinga dan organ panca indra lainnya akan mengirim
isyarat ke talamus yang kemudian dihantarkan ke wilayah neokorteks (otak rasional)
yang akan memproses penderita tersebut. 

       Saluran neuron dari talamus ke neokorteks adalah saluran yang besar dan panjang
(jauh), kajian neurologi mendapati hadirnya gumpalan saluran neuron yang lebih halus
(kecil dan pendek) yang menghubungkan talamus ke wilayah amigdala. Isyarat ini oleh
amigdala memberi reaksi atau respon emosi. Isyarat ke dua dari talamus di salurkan ke
19

neokorteks untuk proses berfikir. Percabangan ini akan menyebabkan Amigdala (emosi)
akan bertindak lebih cepat sebelum Neokorteks (sempat berfikir). Maka ini menjelaskan
mengapa ada saatnya emosi bertindak lebih cepat sebelum otak rasional sempat berfikir.

Hipotalamus

Hipotalamus adalah bagian dari otak yang terdiri dari sejumlah nukleus , tempat


neurosekresi yang mempengaruhi pengeluaran hormon pada hipofisis. Terletak di dasar
otak depan. Hipotalamus juga merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
limfatik dan merupakan konektor sinyal dari berbagai bagian otak menuju ke korteks
otak besar yang mengatur bermacam-macam fungsi seperti suhu tubuh, pola tidur,
keseimbangan air, rasa lapar dan kenyang , rasa haus, emosi , dan tingkah laku
reproduktif.

Amigdala

Amigdala berfungsi dalam pengolahan data sensorik dan ingatan atas emosi.
Tubuh akan bereaksi menggunakan amigdala sebagai pusat emosi lebih cepat daripada
tubuh menyadari apa yang dilakukannya. Emosi yang ditangkap oleh amigdala akan
dirasionalisasikan oleh salah satu komponen dari sstem limbik yang lain yang
dinamakan korteks prefrontal. Ketika amigdala mengontrol emosi, korteks prefrontal
mengendalikannya dalam proporsi seimbang.

            Amigdala maupun Hipotalamus ( yang juga menerima sinyal dari amigdala )
memiliki fungsi ganda yang saling berlawanan, artinya perubahan yang akan dihasilkan
dari perangsangan ini dapat memicu kompoen pembentuk stres maupun juga komponen
pembentuk ketentraman jiwa. Komponen perilaku ini berada pada nucleus-nukleus
berbeda sehingga pemunculannya pun tergantung pada bagian mana yang mengalami
perangsangan. Jika emosi timbul, hal ini akan terjadi umpan balik dimana rangsangan
ini akan terjadi ppeningkatan keresahan sehingga situasi panik yang akhirnya akan
timbul. Karena rangsangan ini terjadi pengembalian melalui hipotalamus ke system
limbik kemudian ke korteks prefrontal. Di korteks prefrontal akan terjadi peningkatan
kadar katekolamin ( sekelompok hormone yang memiliki gugus kotekol yang
dikeluarkan oleh kelenjar adrenal dalam menanggapi stress sehingga membuat orang
20

yang sedang emosi tidak terkendali secara keseluruhan termasuk tidak terkontrol dalam
perbuatan.

  Hippocampus

Hippocampus berfungsi sebagai kegiatan mengingat dan navigurasi ruangan.


hippocampus juga bertanggung jawab untuk menyimpan kenangan, biasanya bagian ini
akan mengalami atrophy rata-rata pada usia 55-60 tahun. Psikolog dan ahli saraf
umumnya sepakat bahwa hippocampus memiliki peran penting dalam pembentukan
kenangan baru tentang peristiwa yang dialami (memori episodik atau otobiografi). 

          Kerusakan pada hippocampus tidak mempengaruhi beberapa tipe memori, seperti


kemampuan untuk belajar motor baru atau keterampilan kognitif (memainkan alat
musik, atau memecahkan teka-teki jenis tertentu, misalnya). Fakta ini menunjukkan
bahwa kemampuan tersebut tergantung pada jenis memori (memori prosedural) dan
wilayah otak yang berbeda. Dalam hippocampus, arus informasi sebagian besar searah,
dengan sinyal merambat melalui serangkaian lapisan sel padat, pertama ke dentate
gyrus, kemudian ke lapisan CA3, kemudian ke lapisan CA1, kemudian ke subiculum,
kemudian keluar dari hippocampus ke EC. Masing-masing lapisan juga mengandung
sirkuit intrinsik kompleks dan koneksi longitudinal yang luas.1

1
Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta:EGC. 2014.
21

1.1). Ganglia Basal :

Basal Ganglia terdiri dari striatum (nukleus kaudatus dan putamen), globus
palidus (eksterna dan interna), substansia nigra dan nukleus sub-thalamik. Nukleus
pedunkulopontin tidak termasuk bagian dari basal ganglia, meskipun dia memiliki
koneksi yang signifikan dengan basal ganglia. Korpus striatum terdiri dari nukleus
kaudatus, putamen dan globus palidus. Striatum dibentuk oleh nuldeus kaudatus dan
putamen. Nukleus lentiformis dibentuk oleh putamen dan kedua segmen dari globus
palidius. Kapsula intema adalah tempat relay dari traktus motorik volunter, sehingga
jika ada lesi pada lokasi ini akan menyebabkan gangguan motorik seperti hemiparesis
ataupun gangguan motorik lain (Tortora, 2009).
22

1.2). Sistem Ventrikel :

Sistem ventrikel otak : Pada otak juga terdapat ruangan yang disebut ventrikel-
ventrikel otak. Ruangan tersebut berisi cairan (liquor cerebrospinalis; LCS) yang
terletak di bagian dalam otak depan dan batang otak dan berhubungan dengan canalis
centralis pada medulla spinalis.

Adanya sistem ventrikel memperlihatkan bahwa otak terbentuk pada masa


embryonal dari tuba neuralis dan venrikel otak merupakan lumen tuba neuralis yang
berkembang bentuknya. Ventrikel terbesar adalah ventrikel lateralis yang terdapat pada
kedua sisi hemispherium cerebri (kiri dan kanan). Ventrikel ketiga merupakan ruangan
sempit pada daerah garis tengah diantara thalamus kiri dan kanan yang berhubungan
dengan kedua ventrikel lateralis. Ventrikel ketiga ke arah caudal menjadi aqueductus
cerebri yang ada pada midbrain yang kemudian berujung pelebaran ruangan pada pons
dan medulla yang dinamakan ventrikel keempat. Ventrikel keempat ke arah caudal
menyempit menjadi canalis centralis medulla spinalis. LCS pada system ventrikel
23

diproduksi oleh pleksus choroideus yang terdapat pada ventrikel lateralis, ventrikel
ketiga dan ventrikel keempat. LCS mengalir ke ruang subarachnoid (lihat meninges)
melalui lubang pada ventrikel keempat. Pada ruang subarachnoid LCS diabsorbsi oleh
vilii arachnoid dan kembali ke sirkulasi darah.

1.3). LCS (Liquid Cerebro Spinal) :

Fungsi Cairan Serebrospinal :


Fungsi utamanya adalah untuk melindungi sistem saraf pusat (SSP) terhadap
trauma. Otak dan cairan serebrospinal memiliki gaya berat spesifik yang kurang lebih
sama (hanya berbeda sekitar 4%), sehingga otak terapung dalam cairan ini. Oleh karena
itu, benturan pada kepala akan menggerakkan seluruh otak dan tengkorak secara
serentak, menyebabkan tidak satu bagian pun dari otak yang berubah bentuk akibat
adanya benturan tadi. 
Pembentukan, Aliran dan Absorpsi Cairan Serebrospinal
Sebagian besar CSS (dua pertiga atau lebih) diproduksi di pleksus choroideus
ventrikel serebri (utamanya ventrikel lateralis). Sejumlah kecil dibentuk oleh sel
ependim yang membatasi ventrikel dan membran arakhnoid dan sejumlah kecil
24

terbentuk dari cairan yang bocor ke ruangan perivaskuler disekitar pembuluh darah
otak.
Pada orang dewasa, produksi total CSS yang normal adalah sekitar 21 mL/jam
(500 mL/ hari), volume CSS total hanya sekitar 150 mL. CSS mengalir dari ventrikel
lateralis melalui foramen intraventrikular (foramen Monroe) ke venrikel ketiga, lalu
melewati cerebral aquaductus (aquaductus sylvii) ke venrikel keempat, dan melalui
apertura medialis (foramen Magendi) dan apertura lateral (foramen Luschka) menuju ke
sisterna cerebelomedular (sisterna magna).

Area Brodmann
25

Selain pembagian berdasarkan lobus, permukaan otak juga dibagi menurut area
atau daerah berdasarkan fungsinya. Brodman membagi menjadi 47 area bernomer.
Masing-masing area di cortex cerebri ditandai mempunyai fungsi khusus.

TABEL : PEMBAGIAN AREA BRODMANN PADA OTAK.


26

No. Area Penamaan Fungsi


27

1 Area 1, 2 dan Somestetik Primer Bagian ini akan menerima sensasi dari
3 semua bagian tubuh dan disinilah
menggapai kesaadaran. Sensasi umum
ini mencakup antara lain: nyeri, suhu,
raba, tekan dan proprioseptif.
2 Area 4 Korteks Frontalis Merupakan area motorik primer yang
bertanggungjawab untuk gerakan-
gerakan voluntar.
3 Area 8 Lapangan pandang Area 6 dan 8 ini bertanggungjawab
frontal untuk gerakan-gerakan menyidik
4 Area 6 voluntar dan deviasi konjugat dari mata
dan kepala. Gerakan mata voluntar
mendapat input dari area 4,6,8,9 dan 46.
5 Area 5 dan 7 Asosiasi Bagian ini banyak berhubungan dengan
Somestetik area-area sensorik lain dari korteks
sensorik. Korteks asosiasi sensorik
menerima dan mnegintegrasi berbagai
modalitas sensorik, misalnya
mengindentifikasikan mata uang dalam
tangan tanpa melihat.
6 Area 9,10,11, Korteks Merupakan area-area yang berkaitan
dan 12 Prafrontalis dengan kepribadian seseorang. Fungsi
utamanya adalah melakukan kegiatan
intelektual kompleks, beberapa fungsi
ingatan, rasa tanggungjawab untuk
melakukan tindakan dan sikap yang
dapat diterima oleh masyarakat, ide-ide,
pikiran
7 Area 17 Korteks Visual Bertanggungjawab untuk menerima
Primer informasi penglihatan dan menyadari
sensasi warna.
8 Area 18 dan Korteks Asosiasi Bagian ini menyebabkan informasi-
19 Visual informasi penglihatan menjadi berarti,
28

berperan juga dalam refleks gerakan


mata apabila sedang memandang atau
mengikuti suatu objek.
9 Area 22 Korteks Asosiasi Bertanggung jawab atas interpretasi dari
Auditorik korteks auditorik primer dan
bekerjasama dengan area Wernicke di
dekatnya untuk pemahaman bahasa
melalui pendengaran tersebut.
10 Area 40 Korteks Parietalis Bertanggungjawab untuk mengenal
benda melalui sentuhan.
11 Area 41 dan Korteks Auditorik Berfungsi sebagai penerima suara.
42 Primer
12 Area 44 dan Area Bicara Bertanggungjawab atas pelaksanaan
45 Motorik Broca motorik berbicara.
Lobus Frontal

 Pusat motoris : 4,6


 Pengaturan sikap mental : 9,10,11,12
 Pengaturan bicara motoris : 44,45 (broca)

Lobus Parietalis

 Pusat sensoris : 1,2,3


 Pengertian bahasa : 39,40

Lobus Occipitalis

 Pusat penglihatan : 17,18,19

Lobus Temporalis :

 Pusat Pendengaran :41,42

B). PEREDARAN DARAH OTAK – CIRCULUS WILLISI

Circulus arteriosus willisi mengelilingi batang kelenjar hipofisis dan


menyediakan komunikasi penting antara suplai darah dari otak depan dan otak
belakang (yaitu, antara karotid internal dan vertebrobasilar sistem setelah
penghapusan koneksi embrio primitif). Circulus arteriosus willisi terbentuk
ketika arteri karotis interna (ICA) masuk rongga tengkorak bilateral dan
29

membagi ke dalam arteri serebri anterior (ACA) dan arteri serebral


tengah (MCA). Arteri serebri anterior kemudian disatukan oleh arteri anterior
berkomunikasi (ACOM). Koneksi ini membentuk setengah bagian depan
(sirkulasi anterior) dari circulus arteriosus willisi. Posterior, arteri basilar, yang
dibentuk oleh arteri vertebralis kiri dan kanan, cabang ke kiri dan kanan arteri
serebral posterior (PCA), membentuk sirkulasi posterior.

 Arteri cerebral anterior

A1 segmen dan arteri anterior berkomunikasi


Segmen A1 dari arteri serebri anterior (ACA) memanjang dari arteri karotid internal
(ICA) bifurkasi dalam arah medial dan superior persimpangan ACA dengan arteri
anterior berkomunikasi (ACOM) dalam fisura longitudinal. Cabang termasuk arteri
lenticulostriate medial (A1) yang memasok hipotalamus anterior, commissure anterior,
30

forniks, striatum, kiasme optik, dan saraf optik . Cabang ACOM termasuk perforator
yang memasok hipotalamus dan kiasme optic.
A2 segmen
Bagian dari ACA memanjang dari arteri ACOM ke divisi ACA ke dalam arteri
dan pericallosal callosomarginal, pada genu dari corpus callosum. Cabang termasuk
perforator pada lobus frontal, serta arteri berulang Heubner, yang merupakan pembuluh
darah lenticulostriate. Pembuluh darah  Ini yang terakhir memasok inti berekor, kapsul
internal, dan putamen. Cabang lain dari A2 termasuk arteri orbitofrontal dan frontopola
A3 segmen
Segmen ini mencakup semua cabang ACA distal dengan asal arteri pericallosal
dan callosomarginal, tapi subdivisi lainnya telah digunakan. Anastomoses Banyak
terjadi dengan cabang-cabang distal dari arteri serebral tengah (MCA) dan arteri
serebral posterior (PCA).  A. pericallosal perjalanan posterior lebih corpus callosum dan
anastomoses dengan arteri splenial. Kursus arteri callosomarginal lebih cingulate gyrus.
Sebuah arteri paracentral muncul dari arteri pericallosal atau callosomarginal dan
memasok lobulus paracentral. Segmen A3 berakhir dengan menyediakan arteri parietal
untuk corpus callosum dan precuneus.

 Arteri cerebral tengah

Kebanyakan skema klasifikasi membagi AMK menjadi 4 segmen, termasuk M1


(dari ICA ke bifurkasi [atau trifurcation]), M2 (dari bifurkasi AMK dalam sulkus
melingkar dari insula), M3 (dari sulkus melingkar pada aspek dangkal dari fisura
Sylvian), dan M4, yang terdiri dari cabang kortikal.

 Arteri serebral posterior

Sebuah subdivisi umum digunakan untuk kapal ini termasuk membaginya menjadi
segmen P1 dari bifurkasi arteri basilar untuk persimpangan dengan arteri berkomunikasi
posterior (PCOM), segmen P2 dari arteri PCOM pada aspek posterior otak tengah,
segmen P3 dari aspek posterior otak tengah ke celah calcarine, dan segmen P4 yang
31

menggambarkan cabang terminal dari PCA distal pada aspek anterior dari celah
calcarine.

P1 segmen posterior dan arteri berkomunikasi

Segmen P1 memasok cabang perforantes ke batang otak. Ini disebut


thalamoperforators posterior untuk membedakan mereka dari thalamoperforators
anterior, yang timbul dari arteri PCOM.

P2 segmen

Segmen P2 dimulai di persimpangan arteri PCOM dan perjalanan di seluruh


aspek lateral otak tengah. Perforator langsung memasok thalamus, kapsul internal, dan
saluran optik. Choroidal posterolateral, yang memasok koroid pleksus, thalamus, tubuh
geniculate, forniks, gagang bunga otak, tubuh pineal, corpus callosum, tegmentum, dan
korteks oksipital temporal. Sebuah arteri hippocampal mungkin ada.

P3 segmen

Segmen P3 memanjang dari tectum untuk aspek anterior dari celah calcarine.
PCA sering membagi menjadi 2 cabang terminal, arteri calcarine dan arteri parieto-
oksipital tersebut.

P4 segmen

Segmen P4 dimulai pada batas anterior dari celah calcarine dan sering termasuk
salah satu dari 2 cabang terminal utama PCA, arteri calcarine. Arteri splenial muncul
dari arteri parieto-oksipital di sebagian besar individu dan biasanya anastomoses dengan
arteri pericallosal.2

2. FAKTOR KESEIMBANGAN DENGAN CEREBELLUM :

Cerebellum (Otak Kecil) :

2
J.F Paulsen & Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Edisi 23. Jilid 3. 2012.
32

Terdapat 3 dasar dalam pengelompokkan bagian-bagian otak kecil (cerebellum), yaitu :


Terdapat tiga lobus pada otak kecil secara anatomi, yaitu :

 Lobus Anterior (Depan)

 Lobus Posterior (Belakang)

 Lobus Flocculonodularris

Ada 2 bagian subtantia :


 Grey Matter (Materi Abu – Abu), materi abu-abu ini merupakan komponen
utama dalam sistem saraf pusat, yang mengandung bagian badan sel saraf, sel
glia dan pembuluh kapiler. Gray matter berfungsi sebagai pusat menganalisa
informasi.
 White Matter (Materi Putih), materi putih merupakan komponen sistem saraf
pusat yang terdiri dari akson bermielin. Fungsi utama white matter ini adalah
untuk menghubungkan pusat-pusat informasi yang didapatkan oleh otak.

Ada 3 bagian lapisan korteks :


 Lapisan molekular, lapisan terluar yang mengandung sel saraf kecil, sel saraf tak
bermielin, dan sel glia.
33

 Lapisan purkinje (ganglioner), sesuai dengan namanya, lapisan ini disusun oleh
banyak sel purkinje besar yang bentuknya seperti botol. Dendrit dari sel ini
bercabang dan memasuki lapisan molekular.
 Lapisan Granular, merupakan lapisan terdalam yang tersusun atas sel – sel kecil
dengan 3 – 6 dendrit. 

LOBUS LOBUS OTAK KECIL (CEREBELLUM)


Berdasarkan zonanya cerebellum dibagi menjadi bagian :

 Vermis, memisahkan otak kecil menjadi dua hemisfer, kiri dan kanan.

 Zona Intermediate

 Lateral Hemisfer

Antara zona intermediate dengan zona lateral hemisfer tidak terdapat perbedaan secara
strukturnya.

Faktor Keseimbangan mempengaruhi Cerebellum :


Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dan kestabilan postur
oleh aktivitas motorik tidak dapat dipisahkan dari faktor lingkungan dan sistem regulasi
yang berperan dalam pembentukan keseimbangan. Banyak komponen fisiologis dari
tubuh manusia memungkinkan kita untuk melakukan reaksi keseimbangan. Beberapa
jenis reseptor sensorik di seluruh kulit, otot, kapsul sendi dan ligamen memberikan
tubuh kemampuan untuk mengenali perubahan lingkungan baik internal maupun
34

eksternal pada setiap sendi dan akhirnya berpengaruh pada peningkatan keseimbangan.
Bagian paling penting adalah proprioception yang bertugas menjaga keseimbangan.

Proprioception dihasilkan melalui respon secara simultan dari sistem visual,


vestibular dan sensorimotor yang masing-masing memainkan peran penting dalam
menjaga stabilitas postural. Informasi yang berguna untuk alat keseimbangan tubuh
akan ditangkap oleh respetor vestibuler, visual dan propioseptik. Pusat integrasi alat
keseimbangan tubuh pertama ada di inti 12 vertibularis yang menerima impuls aferen
dari propioseptik, visual dan vestibuler. Cerebellum selain merupakan pusat integrasi
kedua juga merupakan pusat komparasi informasi yang sedang berlangsung dengan
informasi gerakan yang sudah lewat, oleh karena memori gerakan yang pernah dialami
masa lalu diduga tersimpan di vestibuloserebeli. Selain cerebellum, informasi tentang
gerakan juga tersimpan di pusat memori prefrontal korteks cerebri.

Seluruh masukan atau input sensoris yang diterima disalurkan ke nukleus


vestibularis yang ada di batang otak, kemudian terjadi proses di cerebellum dan dari
cerebellum informasi disalurkan kembali ke nukleus vestibularis. Terjadilah 13 output
atau keluaran ke neuron motorik otot ekstremitas dan badan berupa pemeliharaan
keseimbangan dan postur yang diinginkan. Keluaran ke neuron motorik otot mata
eksternal berupa kontrol gerakan mata dan keluaran ke sistem saraf pusat (SSP) berupa
persepsi gerakan dan orientasi. Mekanisme tersebut jika berlangsung dengan optimal
akan menghasilkan keseimbangan yang optimal. Sistem indera yang bekerja secara
bersamaan juga berperan menjaga keseimbangan tubuh, jika salah satu sistem
mengalami gangguan maka akan terjadi gangguan keseimbangan pada tubuh
(inbalance).

Sistem indera yang Vestibular Equilibrium Kesadaran Rotasi Garis perpindahan


Visual penglihatan Proprioseptif Sentuhan Cerebellum berkoordin asi dan mengatur
postur, gerak, dan keseimbang an Cortex cerebral berkontribu si penuh pada proses
berpikir dan mengingat Batang otak Menggabungk an dan memisahkan informasi
sensori Refleks Vestibuloocular Impuls Motorik Untuk mengontrol gerakan mata
Impuls Motorik Untuk penyesuaian postur berperan mengatur / mengontrol
keseimbangan seperti visual, vestibular dan somatosensory :
35

1. Sistem Vestibular

Sistem vestibular merupakan sebuah sistem yang bertanggungjawab terhadap


orientasi tubuh dalam ruang, baik saat kita sedang duduk, berdiri, tidur dan lain
sebagainya. Sistem vestibular berperan penting dalam keseimbangan, gerakan kepala
dan gerak bola mata. Sistem vestibular meliputi organ-organ di telinga bagian dalam
dan berhubungan dengan sistem visual dan pendengaran untuk merasakan arah dan
kecepatan gerakan kepala. Gangguan fungsi vestibular dapat menyebabkan vertigo atau
gangguan keseimbangan. Alergi makanan, dehidrasi dan trauma kepala atau leher dapat
menyebabkan disfungsi vestibular. Melalui refleks vestibulo-occular, mereka
mengontrol gerak mata terutama ketika melihat obyek yang bergerak. Kemudian pesan
diteruskan melalui saraf kranialis VIII ke nukleus vestibular yang berlokasi di batang
otak (brain stem). Beberapa stimulus tidak menuju langsung ke nukleus vestibular tetapi
ke cerebellum, formatio retikularis, thalamus dan korteks serebri.

Nukleus vestibular menerima masukan (input) dari reseptor labyrinth, formasi


(gabungan reticular) dan cerebellum. Hasil dari nukleus vestibular menuju ke motor
neuron melalui medula spinalis, terutama ke motor neuron yang menginervasi otot-otot
proksimal, kumparan otot pada leher dan otot-otot punggung (otot-otot postural). Sistem
vestibular bereaksi sangat cepat sehingga membantu mempertahankan keseimbangan
tubuh dengan mengontrol otot-otot postural.

2. Sistem Visual
36

Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Mata melakukan hal
sederhana yaitu mengetahui apakah lingkungan sekitarnya terang atau gelap. Mata yang
lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Keseimbangan akan
terus berkembang sesuai umur dan mata akan membantu agar tetap fokus pada titik
utama untuk mempertahankan keseimbangan serta sebagai monitor tubuh selama
melakukan gerak statik atau dinamik. Penglihatan merupakan sumber 16 utama
informasi tentang lingkungan dan tempat kita berada, penglihatan memegang peran
penting untuk mengidentifikasi dan mengatur jarak gerak sesuai lingkungan tempat kita
berada. Dengan input visual, maka tubuh manusia dapat beradaptasi terhadap perubahan
yang terjadi di lingkungan sehingga sistem visual langsung memberikan informasi ke
otak, kemudian otak memberikan informasi agar sistem musculoskeletal (otot dan
tulang) dapat bekerja secara sinergis untuk mempertahankan keseimbangan tubuh.

3. Sistem Somatosensorik
37

Sistem Somatosensoris mempunyai beberapa neuron yang panjang dan saling


berhubungan antara satu sama lain yang mana sistem somatosensori memiliki tiga
neuron yang panjang yaitu : primer, sekunder dan tersier (pertama, kedua dan ketiga):

a) Primer Neuron (pertama) memiliki badan sel pada dorsal root ganglion di dalam
saraf spinal (area sensasi berada pada daerah kepala dan leher), dimana bagian
ini akan menjadi suatu terminal dari ganglia saraf trigeminus atau ganglia dari
saraf sensorik kranial lainnya.
b) Second Neuron (kedua) dimana neuron ini berada di medulla spinalis dan brain
stem dan memiliki sel tubuh yang baik. Akson neuron ini naik ke sisi
berlawanan di medulla spinalis dan brain stem. Akson dari banyak neuron
berhenti pada bagian thalamus (Ventral Posterior Nucleus atau VPN) dan yang
lainnya pada sistem retikuler dan cerebellum.
c) Third neuron (ketiga) dalam hal sentuhan dan rangsangan nyeri, neuron ketiga
memiliki tubuh sel dalam VPN dari thalamus dan berakhir di gyrus postcentralis
dari lobus parietal.

Sistem somatosensori adalah sistem sensorik yang beragam yang terdiri dari
reseptor dan pusat pengolahan untuk menghasilkan modalitas sensorik seperti sentuhan,
38

temperatur, proprioception dan nociception (nyeri). Reseptor sensorik menutupi kulit


dan epitel, otot rangka, tulang dan sendi, organ serta sistem kardiovaskular. Informasi
propriosepsi disalurkan ke otak melalui kolumna dorsalis medula spinalis. Sebagian
besar masukan (input) 18 proprioseptif menuju cerebellum, tetapi ada pula yang menuju
ke korteks serebri melalui lemniskus medialis dan thalamus.

Kesadaran akan posisi berbagai bagian tubuh dalam ruang sebagian bergantung
pada impuls yang datang dari alat indra dalam dan sekitar sendi. Alat indra tersebut
adalah ujung-ujung saraf yang beradaptasi lambat di sinovial dan ligamentum. Impuls
alat indra dari reseptor raba di kulit dan jaringan lain serta otot diproses di korteks
menjadi kesadaran akan posisi tubuh dalam ruang.3

3. MIKROSKOPIS JARINGAN SEL SARAF :

3
Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta:EGC. 2014.
39

Jaringan saraf secara mikroskopis terdiri atas dua jenis sel yaitu sel saraf dan sel
penyokong, sel saraf selalu mempunyai tonjolan sitoplasma yang panjang dan
bercabang-cabang. Tonjolan sitolasma ini secara morfologis terbagi dua yaitu bagian
dendrite dan akson. Bagian dendrite merupakan tonjolan sitolasma yang bercabang-
cabang dan membawa impuls ke arah badan sel. Bagian axon merupakan tonjolan
sitolpasma yang membawa impuls menjauhi badan sel, terdapat sebuah yang panjang
dan sebelum berakhir bercabang-cabang sebagai batang pohon yang disebut denagn
telodendron. Badan sel saraf disebut juga dengan perikarion, bagian ini bentuknya
bermacam-macam dan mempunyai inti.

1). BADAN SEL SARAF

Secara mikroskopis inti sel saraf biasanya terletak sentral, berbentuk bulat besar, berisi
kromatin yang halus dan tersebar, nucleus besar sehingga menyerupai intinya. Bagian
sitoplasma dalam perikarion mengandung organela seperti jenis sel lain. Bercak-bercak
basofil pada yang khas pada sel saraf sebenarnya merupakan rER yang penuh dengan
ribosom. 

2). SEL PENYOKONG


40

Sel penyokong pada umumnya berasal dari ectoderm. Pada sistem saraf pusat, sel
penyokong disebut dengan neuroglia yang terdiri dari sel ependim, astrosit,
oligodendria, dan microglia. Pada sistem saraf perifer, tersusun atas sel Schwann sel
kapsel dalam ganglion.

3). DENDRIT

Secara mikroskopis, dendrite bercabang yang percabangannya tergantung jenis sel saraf.
Pada permukaan percabangan terdapat benjolan-benjolan untuk bersinapsis yang disebut
dengan gemula atu spinal.

4). AXON

Axon merupakan tonjolan sitoplasma yang hanya terdapat sebuah dan disebut juga
dengan serabut saraf. Ujung axon bercabang-cabang sebagai cabang pohon dan terdapat
cabang kolateral pada beberapa tempat. Pada axon terdapat beberapa organela yaitunya
mitokondria, neurofibril, dan mikrotubuli.

5). SELUBUNG MYELIN

Myelin membentuk selubung diluar axolema dengan pola berpenggal-penggal, karena


adanya nodus ranvier. Selubung myelin ini tersusun atas campuran fosfolipid,
kolesterol, dan serebrosid. Ketebalan selubung pada berbagai axon tidak sama. Di luar
selubung myelin terdapat selubung neurolemma. Pada sistem saraf pusat disebut dengan
sel oligodendroglia dan pada sistem saraf perifer disebut dengan sel schwan.4

Ada 12 pasang saraf kranial yang tersusun angka romawi, muncul dari berbagai batang
otak. Saraf kranial tersusun dari serabut saraf sensorik dan motoric :

4
Ross, M.H., Romrell, L.J.L. (1985), Nervous Tissue in Histology A Text and Atlas, 2nd
Ed., Williams Wilkins, Baltimore, USA, pp. 241-264.
41

Nervus Olfaktori (N. I):

 Fungsi: saraf sensorik, untuk penciuman


 Cara Pemeriksaan: pasien memejamkan mata, disuruh membedakan bau yang
dirasakan (kopi, teh)

Nervus Optikus (N. II)

 Fungsi: saraf sensorik, untuk penglihatan


 Cara Pemeriksaan: Dengan snelend card, dan periksa lapang pandang.

Nervus Okulomotoris (N. III), nervus trokhlearis (N. IV), dan nervus Abdusen (N. VI)
dijaki bersama.
42

 Fungsi: saraf motorik, untuk mengangkat kelopak mata keatas, kontriksi pupil,
dan sebagian gerakan ekstraokuler.
 Cara Pemeriksaan: Tes putaran bola mata, menggerakan konjungtiva, refleks
pupil dan inspeksi kelopak mata

Nervus Trochlearis (N. IV)

 Fungsi: saraf motorik, gerakan mata kebawah dan kedalam


 Cara Pemeriksaan: Sama seperti nervus III

Nervus Trigeminus (N. V)

 Fungsi: saraf motorik, gerakan mengunya, sensai wajah, lidah dan gigi, refleks
korenea dan refleks kedip
 Cara Pemeriksaan: menggerakan rahang kesemua sisi, pasien memejamkan
mata, sentuh dengan kapas pada dahi atau pipi. menyentuh permukaan kornea
dengan kapas.

Nervus Abdusen (N. VI)

 Fungsi: saraf motorik, deviasi mata ke lateral


 Cara pemeriksaan: sama seperti nervus III

Nervus Fasialis (N. VII)

 Fungsi: saraf motorik, untuk ekspresi wajah


 Cara pemeriksaan: senyum, bersiul, mengngkat alis mata, menutup kelopak mata
dengan tahanan, menjulurkan lida untuk membedakan gula dan garam

Nervus Verstibulocochlearis (N. VIII)

 Fungsi: saraf sensorik, untuk pendengran dan keseimbangan


43

 Cara pemeriksaan: test webber dan rinne

Nervus Glosofaringeus (N. IX)

 Fungsi: saraf sensorik dan motorik, untuk sensasi rasa


 Cara pemeriksaan: membedakan rasa manis dan asam

Nervus Vagus (N. X)

 Fungsi: saraf sensorik dan motorik, refleks muntah dan menelan


 Cara pemeriksaan: menyentuh faring posterior, pasien menelan saliva, disuruh
mengucap ah…

Nervus Asesoris (N. XI)

 Fungsi: saraf motorik, untuk menggerakan bahu


 cara pemeriksaan: suruh pasien untuk menggerakan bahu dan lakukan tahanan
sambil pasien melawan tahanan tersebut.

Nervus Hipoglosus (N.XII)

 Fugsi: saraf motorik, untuk gerakan lidah


 cara pemeriksaan: pasien disuruh menjulurkan lidah dan menggerakan dari sisi
ke sisi.5

DAFTAR PUSTAKA

5
Tambayong, J. dan Wonodirekso, S. (Penyunting),(1985), Jaringan Saraf dalam: Buku
Ajar Histologi (Terjemahan Leeson and Leeson Papparo), EGC, Jakarta, Indonesia,
pp.210-248.
44

1. Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8.


Jakarta : EGC. 2014.

2. J.F Paulsen & Waschke. Sobotta Atlas Anatomi Manusia. Edisi 23. Jilid 3. 2012.

3. Lauralee Sherwood. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8.


Jakarta: EGC. 2014.

4. Ross, M.H., Romrell, L.J.L. (1985), Nervous Tissue in Histology A Text and
Atlas, 2nd Ed., Williams Wilkins, Baltimore, USA, pp. 241-264.

5. Tambayong, J. dan Wonodirekso, S. (Penyunting),(1985), Jaringan Saraf dalam:


Buku Ajar Histologi (Terjemahan Leeson and Leeson Papparo), EGC, Jakarta,
Indonesia, pp.210-248.

Anda mungkin juga menyukai