Anda di halaman 1dari 12

1

LAPORAN TUGAS ESSAY


MINGGU KE-2

NAMA : INGGIT AULIA NAHDIYIN


NPM : 117170032
BLOK : 6.1 / SEMESTER VI
BISMILLAHIRROHMANIRROHIM

FAKULTAS KEDOKTERAN
UGJ
2020

BIDANG KULIAH : ILMU KESEHATAN ANAK


2

DOSEN PENGAMPU : dr. IRMAN PERMANA, SP.A, MKES, KFER

MATA KULIAH : TRAUMA JEJAS PADA BAYI BARU LAHIR

JADWAL WAKTU : SENIN, 13 APRIL 2020 PUKUL 13.00-15.00 WIB.

Trauma pada bayi baru lahir adalah ketika ada gangguan pada fungsi tubuh atau struktur
saat kelahiran. Etiologi disebabkan karena mekanikal forceps dan compression traction. Faktor
predisposisi ada dua yaitu faktor ibu dan faktor janin, keadaan dimana faktor ibu saat kehamilan
primigravida, disproposisi sefalopelvik (CPD) ketika ibu hamil bertubuh kecil, dana tau kelainan
pada panggul ibu, adanya partus lama. Jenis trauma pada bayi baru lahir bisa mengenai bagian
kepala, bahu dan system saraf. Kepala, ada ekstrakranial, kranial, intrakranial. Ekstrakranial,
trauma bayi seperti kaput suksedaneum kondisi ini sering ditemui. Sefalhematoma terjadi ketika
adanya pembengkakan jaringan lunak.

Perdarahan subgaleal etiologi disebabkan mekanikal forceps saat melahirkan. Fraktur


tengkorak disebabkan mekanikal forceps atau partus lama. Skull fractures disebabkan karena
adanya syimphisis kecil. Intrakranial, dibagi menjadi 3 yaitu epidural, subdural, dan
subarachnoid. Subdural kondisi ini paling sering terjadi angka kejadian 73% jenis trauma pada
vena dan sinus vena subdural. Epidural keadaan ini jarang terjadi dengan angka kejadian 2.2%
jenis trauma pada arteri meningeal medium. Subarachnoid dengan angka kejadian 0,1 per 1000
kelahiran jenis trauma pada vena penghubung subarachnoid.

Trauma system saraf dan sumsum tulang belakang pada bayi baru lahir, etiologi
disebabkan hiperekstensi, fraksi dan peregangan berlebihan terjadi pada rotasi simultan. Trauma
berkisar dari neurapraksia local hingga transeksi total saraf dan system saraf pusat. Trauma
sumsum tulang belakang, etiologi disebabkan oleh traksi atau rotasi berlebihan. Lokasi pada
daerah servikal puncak kepala. Manifestasi klinis, tidak adanya fungsi motoric kea rah distal, dan
menurunnya fungsi respirasi. Tatalaksana dapat diberikan resusitasi, ABCD, dan dukungan
keluarga memberikan dukungan untuk psikologis terhadap system saraf pusat. Spinal cord
injury, lesi tergantung letak anatomi, terkena C4-T7 gejala berupa kehilangan rasa sensasi atau
kebas pada spinal cord pada bayi baru lahir,
3

Kelumpuhan saraf pasial, etiologi disebabkan kompresi saraf tepi bisa disebabkan
melahirkan dengan mekanikal forceps dan riwayat partus lama, trauma system saraf pusat pada
fraktor tulang temporal. Manifestasi klinis dapat berupa paralisis muncul dari unilateral atau
bilateral, sisi terkena kelainan halus atau berada lebih turun, dapat menjadi lebih parah apabila
bayi menangis. Tatalaksana supportif, penutup mata protektif lubrikasi kornea per 4 jam, dan
mulai pemberian asupan makanan. Prognosis 90% sembuh dalam jangka waktu 1 tahun, 80%
sembuh dalam jangka waktu 1 minggu, dan pembedahan dapat dilakukan segera jika tidak ada
perbaikan selama kurun waktu lebih 1 tahun.

Trauma pleksus brachialis, etiologi BMK > 3500kg, persalinan disfungsional, distorsia
bahu. Tanda dan gejala dapat berupa trauma bilateral pada 8-23%, lesi trauma pleksus brachialis,
fraktur pleksus klavikula 10%, fraktur pleksus humerus 10%, dan pelsy wajah 10-20%.

Palsi Duchenne-Erb, etiologi disebabkan cedera akibat peregangan C5-C7 pleksus atas 90%.
Diagnosis dapat berupa ekstremitas posisi aduksi pronasi dan rotasi internal, reflex moro, biseps
dan radial tidak ada, reflex gangguan ada, postur “waiter’s tip” gawat napas jika saraf terkena.

Klumpke Erb-Palsy, etiologi C8-T1 pleksus bawah dengan angka kejadian 10% kasus.
Manifestasi klinis dapat berupa ekstremitas complete palsy. Pencegahan dilakukan imobilisasi
ekstremitas secara perlahan melintang diatas perut untuk minggu pertama, dan splint untuk
menahan pergelangan tangan. Trauma syaraf laryngeal, etiologi disebabkan postur didalam
rahim atau persalinan kepala terotasi. Penegakkan diagnosis berupa laringoskopi direct.
Tatalaksana trakeotomi dengan asupan sonde. Manifestasi klinis, stridor, respiratory distress,
dysphagia dan cry. Fraktur tulang panjang, prevalensi angka kejadian kasus 0,1/1000
kelahiran bayi hidup. Faktor resiko posisi sungsang, bedah sesar, BBLR. Manifestasi klinis dapat
berupa pergerakan menurun, pembengkakan dan nyeri pada pergerakan passif. Penegakkan
diagnose dengan foto rontgen. Tatalaksana, splinting atau immobilisasi dalam posisi adduksi,
reduksi tertutup dan pemasangan gips jika bergeser. Dalam 8-10 hari pembentukkan kalus cukup
untuk menghentikkan immobilisasi. Trauma organ dalam abdomen, etiologi disebabkan riwayat
persalinan sulit. Prevalesi angka kejadian kasus jarang terjadi. Soft tissues injuries, jenis trauma
bayi baru lahir berupa abrasions laserasi, erythema petechie, echymossis, subcutaneous
fatnecrosis etiologi disebabkan indurasi subkutaneus dan ada benjolan. Facial injuries,
4

subconjungtial hemmoraghic, retinal hemmorage, other ocular injuries, nasal septal dislocation,
etc.

BIDANG KULIAH : OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

DOSEN PENGAMPU : dr. BOGIE PRABOWO, SP.OG [K]

MATA KULIAH : KELUARA BERENCANA [KB]

JADWAL WAKTU : SELASA, 14 APRIL 2020 PUKUL 13.00-15.00 WIB.

Menurut Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1992, Keluarga Berencana adalah upaya


peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan
(PUP), pengetahuan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil, agar bahagia dan sejahtera. Menurut WHO, standar usia siap menikah untuk
wanita adalah 21 tahun, dan pria umur 23 tahun. Kontrasepsi terdiri dari kata “kontra” artinya
mencegah,atau melawan dan “sepsi” artinya pembuahan, merupakan alat untuk mencegah
pembuahan sel telur oleh spermatozoa, sehingga tidak terjadi kehamilan. Cara kerja
kontrasepsi :

1) Menekan keluarnya sel telur (ovum)


2) Menghalangi masuknya sperma ke dalam alat kelamin wanita sampai terjadi ovulasi
3) Mencegah nidasi.

Alat kontrasepsi dibagi menjadi dua jenis, kontrasepsi permanen dan kontrasepsi non
permanen. Kontrasepsi permanen : Vasektomi – pemotongan “vas deferens”, Tubektomi –
pemotongan “tuba fallopi” pada wanita. Kontrasepsi non permanen terbagi menjadi dua ada yang
menggunakan alat, dan tanpa menggunakan alat. Pengggunaan dengan alat : IUD, Implant KB,
Suntik, Kondom. Penggunaan tidak menggunakan alat : metode LAM atau pemberian ASI
eksklusif, Pantang Berkala atau system kalender, Coitus Interraptus atau senggama terputus.

1. PIL KB Kombinasi terdiri dari progesterone – “ethinylestradiol” estrogen –


“levonorgestrel”.
2. PIL KB Diane menggunakan cyproterone acetat (CPA) penggunaan hormone sintesis
bekerja menghambat reseptor androgen sehingga menurunkan produksi hormone androgen.
5

Fungsi menurunkan menekan produksi minyak berlebih pada kulit, dan mencegah jerawat
radang.
3. PIL KB Jasmine, terdiri hormon progestin “Drospirenon” dan hormone estrogen
“Ethinylestradiol” fungsi untuk mencegah ovulasi sehingga tidak terjadi pembuahan.
4. Kontrasepsi Darurat – kalua lupa minum obat KB > 24jam. Fungsi upaya pencegahan
kehamilan dilakukan pada 5 hari pertama atau 120 jam sejak berhubungan seksual.

BIDANG KULIAH : ILMU KESEHATAN ANAK

DOSEN PENGAMPU : dr. IRMAN PERMANA, SP.A, MKES, KFER

MATA KULIAH : KELAINAN KONGENITAL

JADWAL WAKTU : SELASA, 14 APRIL 2020 PUKUL 15.00-17.00 WIB.

Congenital anomalie definition abnormal clinical feature dan terjadinya sebelum


kelahiran. Istilah lain disebut birth defect, terjadinya penurunan quality of life, menurunnya
family planning, dan semakin meningkatnya biaya perawatan. Prevalensi kejadian 4,5/1000
kelahiran. Jenis kelainan kongenital, oral defect, makroglossia, disruption, malformasi kasus
jarang terjadi, deformation disebabkan cairan amnion sedikit, terjadi gangguan pada beberapa
bentuk tubuh.

Congenital toxoplasmosis, chemical (fetal alcohol syndrome – etiologi ibu hamil


pecandu alcohol), fetal hydration syndrome etiologi ibu hamil pengguna obat-obatan tertentu,
fetal valproate syndrome etiologi ibu hamil ada riwayat epilepsy dan menggunakan obat-obat
epilepsy.

Atresia koana, ada dua jenis atresia bilateral dan atresia unilateral. Atresia bilateral,
manifestasi klinis berupa sianosis, menghilang pada saat menangis, ada gawat napas, kesulitan
menyusui. Atresia unilateral, biasanya pada salah satu sisi choana nya. Penegakkan diagnose
dengan pemeriksaan kateter elastic 6F ke choanna. Labiopalatogenatosistisis, prevalensi angka
kejadian lebih banyak terjadi anak laki-laki 90% unilateral, celah bibir, + langit-langit CL/P.
tatalaksana, menggunakan alat Haberman untuk mengangkat ke langit-langit.
6

Pierre-Robin Sequence, adanya gangguan potensi jalan napas, jika parah lakukan
trakeostomi, apabila ada gangguan pemberian asupan jika parah, lakukan gastrostomy.
Tatalaksana adhesi lidah, bibir dengan glossopexy. Hidrosefalus, insiden angka kejadian 1/1000
kelahiran hidup. Etiologi, sekresi CSS berlebihan, adanya penyumbatan jalur CSS, defisiensi
resorpsi, dan mekanisme yang belum diketahui. Gastrointestional congenital, ada dua jenis
gastroskisis dan omfalokel. Gastroskisis letak vena umbilicus 2 ke 1, dari posisi tengah geser
kebawah. Tidak ada kantong pembungkus (cover sac), GI : atresia usus, midgut, volvulus,
intestine stenosis. Omfalokel letak didalam ring, ada cover sac, GI tidak terjadi kelainan.
Kelainan ke jantung. Stabilisasi, resusitasi ABCD, transportasi. Pembedahan : penutupan primer
vs penutupan sekunder.

BIDANG KULIAH : OBSTETRI GINEKOLOGI

DOSEN PENGAMPU : dr. DYAH AYU PUSPITA, SP.OG,

MATA KULIAH : KELAINAN PADA KEHAMILAN PART II

JADWAL WAKTU : RABU, 15 APRIL 2020 PUKUL 08,00-10.00 WIB.

Hipertensi dalam kehamilan, terdiri dari beberapa jenis penegakkan diagnosis diantaranya ;

Preeklampsia merupakan ketika timbulnya hipertensi disertai proteinuria akibat


kehamilan, setelah umur kehamilan 20mingu atau seera setelah persalinan, dibagi menjadi
preeklampsia ringan ketika ht 140/90 mmhg, disertai proteinuria +1 dipstick atau lebih dari
300mg/24jam, dan preeklampsia berat ketika tekanan darah ht >160/110mmhg, proteinuria lebih
dari 2g/24 jam atau +2, kreatinin serum >1,2mg% disertai oliguria <400mg/24jam, trombosit <
100000/mm3,dan angiolisis mikroangiopati atau peningkatan kadar LDH, adanya peninggian
kadar enzim hati, sakit kepala menetap, nyeri epigastrium menetap, pertumbuhan janin
terhambat, edema paru disertai sianosis, adanya syndrome ‘HELLP Syndrome’’ Pemeriksaan
Penunjang, preeklampsia ringan bisa tes urin lengkap, untuk PEB dilakukan px laboratorium,
Hb, Ht, Trombosit, Leukosit, Urin lenkap, fungsi hati, fungsi ginjal, elektrolit Na, K, Ca, Mg,
Pemeriksaan USg, dan pemeriksaan KTg, Penatalaksanaan ; preeklampsia ringan, rawat jalan
dan pasien anjurkan cukup istirahat dengan memantau tekanan darah dan protein urin setiap hari
7

secara rutin, PEB diberikan medikamentosa, infus larutan ringer laktak, pemberian obat MgSO4
dan antihipertensi, pengelolaan konservatif, pengelolaan aktif, dan pengelolaan obstetric,

Penyakit Jantung pada Kehamilan, merupakan salah satu penyebab kematian wanita
usia 25-44thn, Banyak perubahan fisiologis terjadi pada saat kehamilan menyebabkan tegaknya
diagnosis penyakit jantung ini menjadi sulit, contoh adanya murmur sistolik dan edema pada
wanita hamil tanpa penyakit tersebut, Manifestasi klinis berupa Progressive dyspnea or
orthopnea, Nocturnal cough, Hemoptysis, Syncope, dan Chest pain, Pemeriksaan Fisik ; sianosis,
clubbing fingers, distensi vena jugular, murmur sistolik grade 3/6 lebih, murmur distolik,
kardiomegali, persisten aritmia, Pemeriksaan Penunjang; EKg, terjadi deviasi aksis jantung left
akibat desakan diafragma, dan Px Echocardiography, gambaran regurgitasi tricuspid, Px Chest
X-ray, gambaran kardiomegali ringan tidak dpt dideteksi krn normalnya ukuran jantung ibu
hamil lebih besar,

Diabetes gestasional selama Kehamilan, merupakan gangguan intoleransi glukosa


berbagai tingkat muncul terdiagnosis pertama kali saat kehamilan, klasifikasi DM gestasional
menjadi 2, A1 Hamil, glukosa plasma puasa <105mg/dl, glukosa 2 jam PP<120mg/dl, Tx
diet,dan A2 Hamil glukosa plasma puasa lebih dr 105mg/dl, glukosa 2 jam PP >120mg/dl, Tx
Insulin,

Patofisiologi,

 Metabolism karbohidrat ibu hamil sangat berbeda


 Ditandai adanya hipoglikemia puasa, hiperglikemia postprandial memanjang dan
hiperinsulinisme terutama pada trimester 3 kehamilan
 Timbulnya resistensi perifer terhadap insulin ditandai peningkatan respon insulin
terhadap glukosa, dan adanya pengurangan penggunaan glukosa perifer, penekanan resp
glukagon
 Resistensi insulin ini terutama diakibatkan oleh hormone kortisol, progesterone, hcs,
prolactin dan estradiol
 HPL Human Placental Lactogen paling besar pengarunya terhadap resistensi insulin,
 Sekresi insulin pada kehamilan normal dan DM gestasional meingkat selama kehamilan,
puncak pada saat kehamilan trimester ke III
8

 Hal ini disebabkan hipertofi, hyperplasia dan hypersekresi sel Beta pancreas,

Indikasi pemeriksaan gtt dalam kehamilan ;

1) Adanya riwayat keluarga menderita DM


2) Pernah melahirkan bayi bbl besar
3) Pernah melahirkan bayi besar dengan kelainan kongenital
4) Pernah abortus
5) Rw obesitas
6) Rw hipertensi, DM

Manajemen Penatalaksanaan ;

A. Diet 30kkal/kg/hari pada pasien BMI ideal


B. Latihan fisik [exercise]
C. Insulin ; dose 20-30 unit diberikan sekali sebelum makan, untuk terapi awal
D. Oral hypoglycemic agent

BIDANG KULIAH : OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

DOSEN PENGAMPU : dr. TRIYONO ADI SUROSO, SP.OG, M.PHIL, M.BIOMED

MATA KULIAH : FAKTOR PENYULIT PERSALINAN

JADWAL WAKTU : RABU, 15 APRIL 2020 PUKUL 15.00-17.00 WIB.

1) Passenger ; fetus, ukuran kepala janin, presentasi janin, letak janin, plasenta, dan air
ketuban,
 Biological influences selama masa kehamilan pada usia 38-42 minggu kehamilan
 Mechanical influences, terdiri dr fetal head, hub antara fetopelvic, cardinal movement,
Fetal head ; bones, ukuran kepala janin, suture dan fontanelles titik tunjuk pada saat
pemeriksaan dalam, landmarks, dan diameters bone pelvic ukurran normal sekitar 10
diameter
Hubungan antara fetopelvic, fetal lie – longitudinal atau vertical, fetal attitude – complete
flexion, fetal presentation – vertex, fetal position – occipital, synclitism dan asynclitism
merupakan garis tengah antara pubis sympisis dan sacral promontory
9

Cardinal movement – terdiri dari 8 posisi utama ;


1) Engagement
2) Descent
3) Flexion
4) Internal rotation
5) Extension
6) Restitution
7) External rotation
8) Expultion
2) Powers ;
Kontraksi bagus – mulai fundus, pergerakan downdward corpus ke uterus, intensitas of ctx
dari fundus ke cervix, Tujuan uterine contraction adalah untuk menipiskan uterus, lalu
mendilatasi cervix, dan effacement – penipisan – penebalan, hydrostatic force, dan
abdominal force,
3) Passage ;
Plan the inlet, mid pelvis, the outlet, Prenatal assessment pelvis, soft passage soft tissue
cervix,
4) Position, posisi ibu saat persalinan akan mempengaruhi adaptasi anatomi dan fisiologi partus
5) Psychology, memberi support kepada ibu untuk menguatkan saat proses persalinan awal-
akhir,

BIDANG KULIAH : OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

DOSEN PENGAMPU : dr. ZULKIFLI AHMAD, SP.OG, MKES, KFER

MATA KULIAH : INFERTILITAS PART II

JADWAL WAKTU : KAMIS, 16 APRIL 2020 PUKUL 06.00-08.00 WIB.

Fertilitas fisiologi atau normal disebut fertil, fertilisan patologi atau abnormal disebut
infertil. Reproduksi normal dikatakan siklus haid normal, reproduksi abnormal dikatakan apabila
ada gangguan perdarahan dari uterus. Sistem reproduksi wanita merupakan organ reproduksi
terdiri dari uterus, ovarium, tuba fallopi, cervix dan vagina. Ovarium merupakan sumber utama
estrogen dan progesteron.
10

Jaringan target estrogen :

 Vagina - mukosa vagina,


 Cervix uteri - kelenjar servix di kanalis servikalis,
 Endometrium - lapisan basal - lapisan fungsional
 Tuba fallopi - medium embrio.

Efek Klinis Estrogen :

1) Masa subur : Spinnbarkeit merupakan lendir masa subur pada hari 10-14
2) Endometrium : Musim Tanam - ketebalan tempat hamil hari ke 21-24. Adanya efek dari
progesteron dan estrogen mempengaruhi masa tanam.
3) Pembentukan cairan tuba fallopi - medium embrio.

Efek Estrogen : Pubertas, Pertumbuhan rambut, rahim, menstruasi.

PCOS - Polycistic Ovarium Syndrome

Adalah folikel ovarium kecil-kecil, atau disebut Anovulasi. Penyebab karena hormon androgen
tinggi meningkat menyebabkan Hirsutisme.

Symptom : Irregular menstruasi, Obesity, Acne.

Ammenorhea – keadaan ketika jaringan endometrium tidak tumbuh, tidak ada siklus
mesntruasi.

BIDANG KULIAH : OBSTETRI DAN GINEKOLOGI

DOSEN PENGAMPU : dr. TRIYONO ADI SUROSO, SP.OG, M.PHIL, M.BIOMED

MATA KULIAH : KOMPLIKASI PERSALINAN

JADWAL WAKTU : JUMAT, 17 APRIL 2020 PUKUL 15.00-17.00 WIB.

Post Partum Hemorrhage, insidensi kejadian sebanyak 2-11%, kejadian terbanyak


terjadi dalam waktu 24 jam setelah persalinan, dan 25% penyebab kematian maternal di seluruh
dunia, Definisi ; keadaan ketika kehilangan darah > 500ml atau kehilangan darah menyebabkan
perubahan fisiologis dalam 24 jam pasca persalinan, Etiologi 4 T ;
11

1) Tone – Atonia Uteria, ketika faktor power kontraksi uterus gagal berkontraksi dan mengecil
sesudah keadaan dimana ketika janin keluar dari rahim,
2) Tissue – sisa plasenta atau bekuan atau retensioplasenta
3) Trauma – laserasi luka jalan lahir, rupture uterus, inversion uterus, vaginal hematom 20%
4) Thrombin – faktor pembeukan darah / koagulopati,

Penegakkan Diagnosa ;

Palpasi uterus, bagaimana kontraksi uterus dan tfu? Nilai fundus, normal tfu 2jari dibawah
umbilicus, periksa saluran genitalia bawah, vulva dan perineum, eksplorasi kavum uterus untuk
mencari sisa plasenta dan ketuban, rupture uteri, inversion uteri, dan plasenta succenturiata, nilai
faktor pembekuan darah,

Pemeriksaan Penunjang ;

Pemeriksaan bleeding time, lab darah Hb, Ht, Clot, dan Observation test, dll,

Penatalaksanaan ;

1) Resusitasi ABCD, airways – breathing – circulation – and drugs


2) Tindakan penanganan syok
3) Penilaian Kesadaran Umum – TTV tanda-tanda vital

Medikamentosa ; berikan oksitosin, diberikan metil ergometrin, dan bisa diberikan misoprostol,

DAFTAR PUSTAKA

1. Sherwood L. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi ke-8. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC. 2016.
2. Hall JE. Guyton and Hall Textbook of Medical Physiology. 13th ed. Singapura : Elsevier.
2016.
3. Eric, Fauser B et al. Textbook of Obstetrics and Gynaecology : A life course approach.
Bohn stafleu van loghum; 2019.
12

4. Weiner, G. M, & Zaichkin, J. Textbook of Neonatal Resuscitation. Elk Grove Village,


IL : American Academy of Pediatrics. 2016.
5. Cunningham, F. G, dkk. Williams Obstetric. Edisi ke-23. USA : McGraw-Hill. 2017.
6. Pearce, Evelyn. C. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama. 2018.

Anda mungkin juga menyukai