Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MATA KULIAH ASESMEN DEWASA NON-PROYEKTIF

SIXTEEN PERSONALITY FACTOR QUESTIONNAIRE (16 PF)

Oleh :

Banna Rosyid Madani (190811636957)


Chandeni Dwi Nirwanti (190811636855)
Habib Lazuardi (150811608267)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS PENDIDIKAN PSIKOLOGI

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI


2021
A. Latar Belakang
Pada dasarnya dalam dunia kerja penempatan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian
seseorang merupakan hal yang sangat penting. Oleh karena itu kepribadian akan menentukan
potensi seseorang dalam bidang kerja tertentu. ketepatan kepribadian dalam penempatan yang
sesuai dengan pekerjaan akan mendukung tercapainya hasil yang baik seperti kedisiplinan,
ketelitian dan semangat juang yang tinggi. Untuk melakukan penyeleksian karyawan, pada
umumnya perusahaan akan melakukan serangkaian tes seperti tes akademik dan psikologi.
Tes tersebut berguna agar lingkungan lembaga atau perusahaan lebih baik. Untuk tes
psikologi, perusahaan biasanya bekerja sama dengan ahli psikologi. Dalam melakukan
serangkaian tes kepribadian, salah satu alat yang sering digunakan adalah 16 Personality
Factors (16 PF).

Menurut (Wijayanti, 2009) Kepribadian meliputi pola pikir, perasaan dan tingkah laku,
yang merupakan hal unik pada diri setiap orang, dan merupakan karakter yang membedakan
antara satu dengan yang lain. Secara umum, tes ini dirancang untuk mengukur tingkah laku,
kebiasaan dan norma dengan tujuan untuk mengukut atau mempelajari kepribadian.
Sedangkan menurut (Nur’aeni, 2012) Tes Kepribadian adalah mencoba untuk
mengungkapkan berbagai ciri kepribadian tertentu seperti introversi, penyesuaian sosial dan
sebagainya yang terkait dengan kepribadian. Penggunaan tes kepribadian yang disusun secara
teliti untuk melakukan pengambilan keputusan dalam pekerjaan pada berbagai lingkungan
atau tempat. Tes psikologi umumnya digunakan sebagai alat bantu dalam keputusan tentang
pekerjaan, baik konseling indiv idual maupun keputusan kelembagaan yang menyangkut
seleksi dan klasifikasi personil. Hal yang jelas sangat penting adalah bahwa individu
ditempatkan pada pekerjaan tempat mereka memilki kualifikasi yang paling tepat.

B. Rumusan Masalah

1. Yang akan dibahas dalam makalah ini adalah ‘bagaimana sejarah perkembangan suatu
alat tes yang disebut 16 Personality Factors (16 PF)'?
2. Apa saja teori yang melandasi sehingga alat tes ini dapat berkembang?
3. Hal penting apa saja dalam administrasi tes 16 PF sehingga pelaksanaan tes dapat
berjalan lancar?
4. Perlengkapan apa saja yang biasanya dibutuhkan dalam melakukan tes?
5. Pedoman seperti apa saja yang harus diberikan agar tes dapat dilaksanakan dengan
baik?
6. Bagaimana tata cara atau prosedur skoring dan interpretasi dalam pelaksanaan tes 16
PF?

I. Sejarah Alat Tes


Sixteen Personality Factor (16PF) diadaptasi menjadi tes kepribadian 16 faktor. Tes
ini merupakan sebuah alat ukur yang komprehensif dalam menilai kepribadian seseorang.
Tes ini digunakan pada semua seting dimana dibutuhkan penggambaran kepribadian orang
secara global dan menyeluruh. Pengembangan 16 PF ini menghabiskan waktu hampir
sama dengan pengembangan alat ukur kepribadian yang objektif. Tes 16 PF ini muncul
dari perspektif unik penyelidikan empiris yang berupaya mencari struktur elemen dasar
dari kepribadian lewat penelitian ilmiah. Tes ini memiliki sejarah penelitian empiris yang
panjang untuk membuktikan keilmiahannya dan memang telah terbukti berguna dalam
memahami berbagai variasi perilaku penting. Dimana pada tes ini menggunakan metode
ilmiah terhadap unsur kepribadian manusia yang belum dipetakan dengan tujuan untuk
menemukan elemen dasar dari kepribadian. Dia percaya bahwa karakteristik manusia
seperti kreativitas, otoritarianisme, altruisme atau keterampilan kepemimpinan
diperkirakan berasal dari sifat-sifat kepribadian dasar manusia.
Raymond Bernard Cattell adalah tokoh penting dibalik pembuatan alat tes ini. Tes ini
diterbitkan oleh Institute for Personality and Ability (IPAT) pada tahun 1972. Tes 16 PF
dirancang untuk anak usia 16 tahun ke atas (Buku Manual Sixteen Personality Factors
Questionnaire (16PF) Form C, 1997). Tes kepribadian ini atas enam bentuk, yaitu bentuk
A,B,C,D,E, dan F. Form A paralel dengan B memiliki jumlah soal 187 butir, digunakan
untuk individu yang memiliki pendidikan akademi. Form C paralel dengan D, memiliki
jumlah soal 105 butir, digunakan untuk individu dengan pendidikan SMA. Form E
digunakan untuk individu-individu yang mengalami kesukaran atau hambatan di dalam
pendidikan dan membaca.
Tujuan utama Cattell mengkonstruksi 16 PF adalah untuk menyediakan instrumen
yang mengukur dimensi yang paling fundamental yang meliputi banyak hal dari
keseluruhan karakteristik kepribadian normal (Cattell, H. B., 1989). Cattell merasa teknik
pengukuran dasar kepribadian juga diperlukan untuk memajukan psikologi sebagai ilmu
(Boyle, 2004). Berdasarkan konstruksi tesnya, 16 PF termasuk tes yang dikonstraksi
dengan factor-analitically derived inventory yang menggunakan prosedur statistik analisis
faktor untuk secara empirik memperoleh dimensi-dimensi dasar kepribadian. 16 PF
termasuk forced choice test dimana subjek memilih satu dari tiga alternatif jawaban yang
lebih menunjukkan pribadinya (Gregory, 1996). Cattell memulai riset kepribadiannya
dengan daftar sekitar 18.000 kata sifat yang mendeskripsikan kepribadian yang telah
dikumpulkan dari kamus oleh Allport dan Odbert (1936). Istilah yang memiliki makna
serupa dihilangkan, dikurangi menjadi 4500 ciri kepribadian, dan dianalisis faktor menjadi
171 nama kepribadian (Aiken, L.R., Groth-Marnat, 2009). Analisis faktor berikutnya
menghasilkan 31 ciri kepribadian permukaan (surface trait) (Gregory, 1996).
Sejak publikasi pertamanya di tahun 1949, revisi-rilis telah dilakukan sebanyak empat
kali. Rilis terbaru adalah 16 PF edisi lima. Proses ini dilakukan berulang-ulang dengan
menggunakan sampel yang besar. Item yang dihasilkan lebih sederhana dengan bahasa
diperbaharui, format jawaban yang lebih standar, menghindari bias etnis, dan mematuhi
ADA (Americans with Disabilities Act). Tes ini masih secara luas digunakan, dan juga
tersedia dalam bahasa Perancis, Jerman, Spanyol, Kroasia, Turki, dan Jepang.

II. Landasan Teori Tes 16 PF (Sixteen Personality Factor) dan Perkembangannya


Tes kepribadian 16 PF, merupakan karya adaptasi dari “Sixteen Personality Factors
Questionnare (16 P.F)” yang diciptakan RAYMOND B. CATTEL. Tes ini diterbitkan oleh
Institute for Personality and Ability (IPAT) pada tahun 1972. Pembuatan tes ini secara
ilmiah bukan tanpa sebab. Raymond B. Cattell, pembuat tes 16 PF, berasal dari keluarga
yang menekuni bidang penyelidikan ilmiah. Kakek, ayah dan kakaknya adalah penemu
dan insinyur mesin. Sebagai pemuda ia melihat hasil penelitian ilmiah yang mengherankan
pada saat itu seperti kelistrikan, radio, telepon, mobil dan pesawat. Hal inilah yang
menginspirasinya untuk menyelesaikan kuliah dan meraih master di bidang ilmu alam di
Universitas London pada tahun 1920an.

1) Tahap permulaan:
Pada saat itu, bidang psikologi ilmiah sangat terbatas ruang lingkupnya. Cattell
mempelajari bagaimana kerja psikologi fisiologi dan psikologi eksperimen (mis.
Pavlov, Thorndike, dan Wundt) yang menggunakan metode ilmiah untuk menyelidiki
fungsi-fungsi manusia seperti sensasi dan belajar. Dia juga menemukan bahwa teori
kepribadian berasal dari postulat para filsuf seperti Aristoles, Locke, dan Nietzsche,
sementara pengembangan secara modern menggunakan dasar medis seperti Sigmund
Freud dan Carl Jung. Freud dan Jung menjabarkan teori-teori mereka berdasarkan
pengalaman medis dan intuisi untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi dalam diri
seseorang. Selanjutnya Cattell menemukan pula bahwa psikologi eksperimen
cenderung tidak membicarakan mengenai berbagai masalah dalam teori kepribadian.
Pendapat Cattell terpengaruh oleh keadaan sosial dan politik pasca perang dunia
pertama. Berawal dari sini, Cattell percaya bahwa masalah pelik umat manusia sering
muncul dari aspek motivasi dan temperament. Cattell berspekulasi bahwa pasti ada
sebuah alat ilmiah yang mampu menjelaskan kepribadian manusia.
2) Tahap Perancangan
Di Universitas London, Cattell bekerja sama dengan Charles Spearman, yang
sedang mengembangkan metode analisis faktor untuk mengidentifikasi dan
mengelompokkan elemen dasar dari kemampuan dan bakat manusia.
Keikutsertaannya pada penelitian ini membuat Cattell yakin bila analisis faktor, alat
ukur yang mampu melihat kemampuan kompleks manusia, dapat pula digunakan
untuk menilai kepribadian seseorang. Menurut pendapatnya, kepribadian tentulah
memiliki struktur elemen dasar, sama seperti benda fisik lainnya. Jika bentuk dasar
dari kepribadian dapat diketemukan dan struktur kepribadian dapat diukur, maka
perilaku manusia dapat dipahami dan diprediksi. Tujuan Cattell dalam menyusun 16
PF ini adalah untuk menghasilkan penelitian yang cermat berdasar aspek kepribadian
normal.
Cattell yakin bahwa dalam kepribadian seseorang terdapat aspek-aspek yang
bervariasi seperti pikiran dan perbuatan, perilaku verbal dan non verbal, kepribadian
normal dan abnormal, serta minat dan kemampuan. Cattell berpendapat bila psikologi
ingin menjadi sebuah bidang ilmiah maka harus memiliki alat ukur dan prosedur
ilmiah untuk tiga karakteristik utama manusia :
 Kepribadian
 Kemampuan
 motivasi.
Dalam melakukan penelitian terhadap tiga karakteristik manusia, Cattell
membagi data masukan menjadi tiga agian. Life-record (L-data) berupa data observasi
dan informasi mengenai keadaan dan tingkah laku subjek sehari-harinya. Data ini
bersumber dari diari, daftar riwayat hidup sampai perilaku yang diukur dengan rating-
scale observation oleh orang yang mengenal subjek. Questionnaire data (Q-data)
merupakan jawaban subjek dari pertanyaan-pertanyaan mengenai keadaan diri subjek
sendiri. Data ini mengungkap mental internal dan eksternal berdasar kesadaran
subjektif subjek. Objective test (T-data) berupa pengukuran objektif perilaku melalui
eksperimen laboratorium yang situasi dan prosedurnya sudah terstandardisasikan.
Datanya dapat berupa tes kognitif maupun proyektif hingga pengukuran perilaku
dalam situasi terkontrol eksperimen. Dari ketiga data tersebut Cattell berusaha
mencari aspek-aspek dasar kepribadian lewat analisis faktor. Asumsinya adalah, aspek
atau ciri sifat yang muncul pada ketiga data akan merujuk pada satu kesatuan fungsi.
Cattell lebih memfokuskan perhatiannya pada sample yang dapat memenuhi kriteria
seluruh daerah kepribadian, karena hal tersebut merupakan faktor yang menentukan
hasil dari analisis faktor.

3) Tahap Penelitian 
Penelitian mereka diawali dengan membuat daftar mengenai pendeskripsian
tentang kepribadian-dengan asumsi bahwa semua aspek kepribadian manusia baik
yang ilmiah maupun tidak telah terekam dalam substansi bahasa. Dimulai dengan
menghimpun semua deskripsi tentang kepribadian pada bahasa inggris, Cattel dan
timnya berusaha menemukan faktor yang mendasari ciri sifat dengan cara
menganalisa polanya pada ketiga data. Setelah melakukan analisis faktor selama
beberapa tahun Cattel dan koleganya di seluruh dunia menentukan susunan paling
dasar dari pembentuk kepribadian yang dinamakan primary traits. Ciri sifat (traits)
tersebut dikembangkan dengan menggunakan semua sumber data dan pada populasi
yang lebih luas, dimana memberikan kontribusi positif terhadap penguatan skala 16
PF dan kemampuan memprediksinya pada berbagai seting. Ke-enambelas faktor
tersebut adalah Warmth (A), Reasoning (B), Emotional Stability (C), Dominance (E),
Liveliness (F), Rule-Consciousness (G), Social Boldness (H), Sensitivity (I),
Vigilance (L), Abstractedness (M), Privateness (N), Apprehension (O), Openness to
Change (Q1), Self-Reliance (Q2), Perfectionism (Q3),dan Tension (Q4). Huruf-huruf
D, J, K dan P tidak digunakan karena faktor yang mereka simbolkan selalu muncul
tidak konsisten sehingga faktor tersebut tidak diikut sertakan.
4) Tahap Penggunaan
Walaupun 16 PF hanya mengukur kepribadian normal (bukan psikopatologi),
tes tersebut juga sering digunakan dalam bidang konseling dan klinis karena
kemampuannya dalam memberikan gambaran utuh dan mendalam pada seseorang,
termasuk kelebihan dan kelemahannya. Selain hal terseut, 16 PF dan memfasilitasi
dialog antara psikolog dan klien, hal ini karena 16 PF merepresentasikan aspek umum
dalam keseharian sehingga dapat disharingkan dengan klien, selanjutnya
memudahkan untuk berdiskusi, meningkatkan kesadaran diri dan membuat klien
merasa aman dan nyaman sebagai partner dalam proses asesment dan terapi. Tes
inventori kepribadian yang dikonstruksi oleh Cattel ini, untuk memperoleh gambaran
kepribadian seseorang baik yang normal ataupun normal bermasalah maupun yang
patologis/sakit maupun yang mengalami disabilitas secara psikososial dan fisik. Tes
16 PF terdiri dari 105 item yang harus dijawab dengan lembar jawaban yang khusus
untuk tes tersebut. Tes kepribadian Enam-Belas Faktor dirancang untuk usia 16 tahun
ke atas. Sedangkan tes kepribadian Enam-Belas Faktor yang serumpun dengan ini
dirancang bagi usia-usia yang lebih muda, seperti:
 “JR-SR High School Personality Questionnare (HSPO)” yaitu untuk anak usia
12 sampai 16 tahun.
 “Children’s Personality Questionnare (CPO)” yaitu untuk anak usia 8 sampai
12 tahun.
 “Early School Personaity Questionnare (ESPQ)” yaitu untuk anak usia 6
sampai 8 tahun.
16 PF dapat mengetahui keadaan klien seperti cara berpikir, self-esteem, keterbukaan,
toleransi, coping stres dan empati. Kesemua itu dapat digunakan dalam
mengembangkan kerja sama dengan klien, memilih metode terapi yang sesuai dan
merencanakan proses terapi yag efektif. Selain itu 16 PF telah digunakan pula dalam
berbagai bidang, dari industri seperti rekrutmen, promosi dan training hingga
penelitian tentang sosial, proses penuaan dan militer.

A. Administrasi Tes

Terdapat beberapa hal penting dalam administrasi tes 16 PF, yaitu: 

 Mudah di-administrasikan, nonthreatening, pilihan ganda


 Tanpa Batasan Waktu, namun rata-rata 35–50 menit untuk paper-and-pencil
dan 25–35 menit untuk penggunaan komputer
 Untuk usia 16 tahun keatas
 Level membaca kelas 5
 Administrasi dan scoring dapat menggunakan cara tradisional (paper-and-
pencil) maupun modern(internet dan software komputer).

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh tester, yaitu:

 Kemampuan membaca
 Keterbatasan bahasa
 Sikap testee terhadap tes
 Keadaan fisik dan psikologis
 Sikap testee terhadap konsekuensi yang akan didapatkan

B. Perlengkapan Tes
Dalam tes terdapat beberapa perlengkapan yang dibutuhkan, diantaranya:
 Buku tes
 Lembar jawaban
 Stopwatch
 Pensil (number-twopencil)

C. Pedoman/Instruksi Tes
Tes 16 PF dapat dilakukan secara individual maupun klasikal (massal), dengan format
paper-and-pencil atau komputer. Tidak terdapat batasan waktu dalam tes ini. Namun,
kebanyakan orang akan menyelesaikannya selama 35-50 menit untuk format paper-and-
pencil, sedangkan untuk format komputer sekitar 25-35 menit. Di dalam buku tes sudah
terdapat instruksi tes, tester dapat memilih untuk membacakannya kepada testee atau
testee membacanya sendiri.
Berikut merupakan gambaran mengenai tata laksana yang harus diberikan bila dengan
format paper-and-pencil:
1. Memberikan lembar tes sesuai dengan form
2. Menginstruksikan testee untuk mengisi lembar identitas
3. Membagikan buku Tes 16 PF kepada testee
4. Membacakan instruksi yang terdapat pada halaman penjelasan di dalam buku soal
kepada testee
5. Tanyakan kepada testee apakah sudah jelas atau belum mengenai tugasnya.
Apabila sudah jelas dapat langsung dilanjutkan dengan mengerjakan tes tetapi bila
testee belum jelas, jelaskan lagi tentang tugas kepada testee.
6. Tekankan pada testee agar jangan ada jawaban yang terlewati, dalam
mengerjakannya jangan terlalu banyak berpikir, dan jangan merasa khawatir
karena tidak ada jawaban yang salah
7. Sebelum dikumpulkan, testee diminta untuk mengecek pekerjaannya – apakah ada
yang belum terjawab, kesalahan menulis identitas atau yang lainnya
8. Tester mengambil buku tes dan lembar jawaban untuk dikumpulkan.

Sehingga instruksi yang diberikan kepada testee adalah sebagai berikut:


“kepada saudara telah dibagikan sebuah lembar jawaban. Isilah lembar itu dengan
menggunakan pulpen:
Isilah di sebelah kanan atas lembar tersebut:
Nomor: nomor pemeriksaan saudara
Tanggal : tanggal hari ini (sebutkan tanggal, bulan, dan tahun hari ini)
Nama: nama lengkap saudara
Jenis Kelamin : lingkari huruf L atau P sesuai jenis kelamin saudara
Tgl Lahir : tanggal, bulan, tahun lahir saudara
Pendidikan: pendidikan terakhir yang ada ijazahnya
Pekerjaan: pekerjaan saudara saat ini”

“Kepada saudara sekarang telah dibagikan buku tes. Bukalah buku tes pada halaman
penjelasan. Bacalah dalam hati penjelasan beserta contohnya, dan saya akan
membacakannya dengan keras”

(baca instruksi pada buku Tes 16 PF)


“Berikut ini anda akan menghadapi 105 buah pertanyaan dengan tiga kemungkinan
jawaban untuk dipilih. Jawablah setiap pertanyaan dengan jujur sesuai dengan kenyataan
yang ada pada diri anda sendiri.
Dalam menjawab pertanyaan ini, usahakanlah untuk memilih salah satu kemungkinan
jawaban sebelah kiri ialah a) atau sebelah kanan, ialah c). Hanya kalau anda benar-benar
merasa ragu-ragu, anda boleh memilih jawaban yang di tengah, ialah b).”

Contoh :
1. Saya terbiasa lambat kalau bangun pagi

a) Ya b) Di antaranya c) Tidak
(benar) (ragu-ragu) (tidak benar)

2. Saya lebih senang :

a) Mendengarkan lagu-lagu merdu


b) Tidak Pasti
c) Membaca cerita yang menarik

“Jawaban anda hendaknya dicantumkan pada lembar jawaban, dengan cara


mencantumkan lingkaran kecil di dalam salah satu kotak, kiri-tengah-kanan, sesuai
dengan jawaban yang anda pilih.”
“Misalnya contoh nomor 1, anda setuju dengan pernyataan itu. Kalau begitu
cantumkanlah lingkaran kecil dalam kotak kiri (lihat contoh di bawah), jika pada contoh
nomor 2 anda merasa ragu-ragu cantumkanlah lingkaran dalam kotak tengah (lihat
contoh dibawah).”

(ADA GAMBARRR RAAWRRR)

“Sekali lagi kami mengharapkan anda untuk menjawab dengan sebenarnya.”

“Apakah Ada Pertanyaan?” (tunggu sebentar)

“Jika tidak bukalah halaman selanjutnya, ambilah alat tulis saudara, kerjakanlah
dengan jujur, jangan ada jawaban yang terlewati. Jangan terlalu banyak berpikir dan
merasa khawatir karena tidak ada jawaban yang salah, dan silahkan MULAI!”

“BERHENTI! Waktu pengerjaan telah selesai, silahkan saudara periksa kembali


apakah ada yang belum terjawab, salah dalam menuliskan identitas, atau yang lainnya”

“Baik silahkan simpan buku tes dan lembar jawaban saudara, karena akan segera kami
kumpulkan”

D. SKORING TES 16 PF 


Langkah-langkah dalam skoring tes ini adalah :
1. Peserta yang di tes, harus mengerjakan dan menyelesaikan seluruh soal tes
16 P.F ini. Jumlah keseluruhannya adalah 105 soal.
2. Dengan kunci jawaban Tes 16 P.F Nomor 1 dilekatkan tepat sedemikian
rupa pada lembaran jawaban yang telah diisi.
3. Penghitungannya diurutkan dari MD sampai Q4, dihitung dari kiri ke kanan
dan hasilnya di tulis di bagian faktor pada lembar jawaban 1.
4. Penormaan
 Ubah angka kasar menjadi angka sten dengan menggunakan tabel
sesuai karakteristik subjek, berdasarkan tingkat pendidikan,
masyarakat umum dan jenis kelamin.
 Norma sten (Standar Ten Score) yang bergerak dari skor 1-10
 Rendah : 1-3
 Rata-rata : 4-7
 Tinggi : 8-10
5. MD Scale adalah singkatan untuk Motivation Distortion yang maksudnya
adalah untuk melihat dan memeriksa sampai seberapa jauh orang yang di tes
itu sungguh-sungguh dalam mengerjakan tesnya dengan jujur dan lepas dari
gangguan-gangguan dan pengaruh lainnya.
a) Jika MD Sten Score 10, maka nilai WS untuk :
 Faktor O dan Q4, ditambah 2
 Faktor C dan Q3, dikurangi 2
 Faktor L, N, dan Q2 ditambah 1
 Faktor A, G, dan H dikurangi 1

b) Jika MD Sten Score 8 dan 9, maka WS untuk :


 Faktor L, N, O, dan Q4, ditambah 1
 Faktor A, C, G, dan Q3, dikurangi 1

c) Jika MD Sten Score 7, maka WS untuk :


 Faktor O dan Q4, ditambah 1
 Faktor C dan Q3, dikurangi 1
 

G. INTEPRETASI

Faktor A
(Warmth)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Bersikapkaku, dingin, keras kepala  Bersikap baik hati.
dan menjauh dari orang lain.  Tidak suka repot-repot.
 Lebih suka bekerja sendiri.  Mudah bekerja sama dengan orang
 Menyukai pekerjaan yang menuntut lain.
ketepatan.
 Sikap hati-hati, tidak ramah dan  Perhatian terhadap orang lain.
pendiam.  Hatinya lembut, ramah, mudah
 Selalu mencela dan kritis. mesesuaikan diri.
 Tidak takut dikritik.

Faktor B
(Reasoning)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Intelegensi rendah.  Intelegensi tinggi.
 Cenderung lambat dalam  Cenderung mudah dalam memahami
mempelajari sesuatu yag baru. dan mengerti ide-ide baru.

Faktor C
(Emotional Stability)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Cenderung memiliki derajat toleransi  Secara emosional matang, stabil dan
frustasi yang rendah. memiliki pandangan yang realistik
 Cenderung menghindarkan diri dari terhadap kehidupan.
tuntutan realitas.  Tabah dalam menghadapi masalah
 Mudah menjadi emosional dan emosional yang sulit.
jengkel.  Kekuatan ego tinggi.

Faktor E
(Dominance)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Cenderung mengalah dan patuh pada  Bersikap tegas,berkeyakinan mandiri
orang lain dan memiliki pemikiran yang
 Kekuatan ego rendah independen.
 Tergantung pada orang lain, rendah  Bersikap menguasai dan mengatur
hati, berwatak halus dan pasrah. orang lain.
 Merasa cemas terhadap cara-cara  Cenderung bermusuhan atau
yang tidak benar. memlemparkan kesalahan pada
 Ramah, baik hati dan suka menolong. lingkungan.

Faktor F
(Liveliness)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Pendiam, bersifat mawasdiri.  Periang, bertingkah laku aktif,
 Pesimis, terlalu tenang dan berhati- terbuka dan mengesankan.
hati.  Sifatnya gembira seolah-olah tidak
 Sederhana dan serius. ada yang dipikirkan.
 Merasa puas dengan dirinya sendiri.  Sering terpilih menjadi pemimpin.
 Menyenangkan dan dapat dipercaya.  Implusif dan cepat berubah.
Faktor G
(Rule Consciouness)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Cenderung mudah terombang-ambing  Cenderung memiliki karakter yang
dalam mencapai tujuan. cermat.
 Kurang semangat dalam berusaha.  Gigih, keras hati dan tekun.
 Mengabaikan aturan-aturan.  Memiliki rasa tanggung jawab yang
 Super ego yang lemah. besar.
 Saleh dan bermoral, suka bekerja
keras.
 Super ego yang kuat.

Faktor H
(Social Boldness)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Skor rendah (1-3).  Berjiwa sosial, pemberani, tidakan
 Pemalu, rendah diri, ekspresi diri spontan, berlebihan dalam respon-
terhambat. respon emosional.
 Kurang perhatian terhadap  Tidak memperhatikan hal-hal kecil.
lingkungan sekitar.  Mampu menghadapi situasi
 Kurang pergaulan. emosional yang melelahkan.

Faktor I
(Sensitivity)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Keras hati, percaya diri.  Cenderung berhati lembut, suka
 Cenderung bersikap praktis, realistik, berkhayal, artistik.
mandiri, bertanggung jawab.  Menutup perhatian bantuan orang
 Meragukan hal-hal yang subjektif dan lain.
tahayul.  Tidak sabaran, tergantung pada
orang lain dan tidak praktis.

Faktor L
(Vigilance)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Menaruh kepercayaan pada orang  Suka berprasangka buruk kepada
lain. orang lain.
 Menerima keadaan dan pasrah.  Suka bertndak bodoh dan skeptis.

Faktor M
(Sensitivity)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Praktikal  Imaginatif.
 Berkenaan dengan orang yang  Hidup bebas.
sederhana, biasa dan bersahaja.

Faktor N
(Privatness)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Jujur dan terus terang.  Lihai, cerdik dan tajam dan
 Sederhana, rendah hati. diplomatis.
 Ikhlas tetapi secara sosial canggung,  Halus budipekertinya.
jangkal  Secara sosial sadar akan sesuatu.

Faktor O
(Apprehesion)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Yakin terhadap diriya.  Merasa takut, khawatir, prihatin dan
 Tenang dan tentram. gelisah.
 Aman.  Menyalahkan diri sendiri.
 Puas dengan dirinya sendiri.  Merasa tidak nyaman.
 Merasa cemas.
 Sukar dan merasa bersalah.

Faktor Q1
(Openness to Change)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Konservatif dan kuno  Bereksperimen dan menyukai hal
 Menghormati ide-ide tradisional baru
 Tempramen yang kuno  Liberal
 Berpikir kritis
 Radikalism

Faktor Q2
(Self Reliance)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Bergantung pada kelompok  Kecukupan diri, merasa dirinya
 Suka menjadi anggota pada suatu cukup
perkumpulan tertentu  Banyak akal.
 Pengikut  Lebih menyukai keputusan diri.
 Ketaatan pada kelompok  Banyak akal.

Faktor Q3
(Perfectionism)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Lalai dan lemah  Bisa mengendalikan diri yang bagus
 Mengikuti kepentingan sendiri  Suka mengikuti keinginan dirinya
 Sembarangan dan sembrono terhadap  Seksama secara emosional dan
aturan-aturan tertentu mengikuti atuan yang berlaku
 Kelemahan integrasi dari self-  Kekuatan besar terhadap self-
sentiment sentiment

Faktor Q4
(Tension)
Skor Rendah Skor Tinggi
 Santai  Tegang
 Tenang, hening dan sentosa  Frustasi
 Lamban dan tumpul  Mudah bergerak
 Tidak frustasi  Terlalu lemah
 Penyabar  Keteganggan energi yang tinggi
 Keengganan energi yang rendah

Anda mungkin juga menyukai