Disusun oleh
Yasri Meilani 10050015062
Fairuz Syifa Rosyidah 10050015065
Regina Anadya Puspita 10050015090
Kelas B
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2018
RAHASIA
I. IDENTITAS
Nama :JDV
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 19 Juli 2009
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : Siswa Kelas 3 SDN Cipaganti 7
Alamat : Jl. SD, kota B
1
RAHASIA
III. OBSERVASI
Observasi Umum
Secara keseluruhan, testee dapat mengikuti instruksi yang diberikan. Testee
memberikan jawaban yang singkat dan cenderung menyebutkan bagian-bagian yang
ada dalam kartu sehingga tester harus menanyakan lebih lanjut mengenai jawaban
testee. Selama tes, testee seringkali menengok ke belakang melihat temannya yang
juga sedang dalam pengetesan.
2
RAHASIA
Observasi Khusus
3.1 Children apperception test (CAT)
a. Prolog
Pada saat prolog, perhatian testee belum sepenuhnya terpusat pada tester.
Hal tersebut terlihat dari testee yang beberapa kali menengok ke belakang dan
bertanya mengenai hal lain seperti apa yang dilakukan temannya, apakah sama
dengan yang akan ia lakukan.
b. Kartu 1
Ketika diminta untuk bercerita di kartu 1, testee menjawab dengan singkat.
c. Kartu 2
Pada kartu 2, testee terlihat ragu ketika menyebutkan jawabannya. Hal
tersebut terlihat dari testee yang berbicara dengan volume suara pelan ketika
menyebutkan nama binatang tersebut dan diakhiri kata mereun (mungkin).
d. Kartu 3
Ketika tester bertanya lebih lanjut mengenai setiap jawaban yang testee
berikan, testee berkata tidak tahu.
e. Kartu 4
Pada kartu 4, testee menyebutkan jawaban sambil menunjuk kartu.
f. Kartu 5
Pada awalnya, perhatian testee terpecah, hal tersebut terlihat dari testee
yang mencoba mengangkat kartu yang ditumpuk. Ketika diingatkan oleh tester,
testee hanya tersenyum. Pada kartu ini testee memberikan jawaban yang lebih
panjang dari kartu sebelumnya.
g. Kartu 6
Pada kartu ini, testee memberikan komentar bahwa gambarnya tidak jelas,
lalu testee terdiam sejenak memperhatikan kartu. Akhirnya ketika diminta untuk
bercerita, testee mau bercerita. Hal tersebut menujukkan adanya keraguan dan
kebingungan untuk menceritakan kartu.
h. Kartu 7
Ketika ditanyakan mengenai cerita sebelumnya dari cerita yang ada di
kartu, testee berkata tidak tahu sambil menggelengkan kepala.
i. Kartu 8
3
RAHASIA
Testee terlihat terburu-buru ingin selesai, terlihat dari testee yang bertanya
masih berapa banyak kartu yang harus ia ceritakan.
j. Kartu 9
Pada kartu ini, testee sudah terlihat bosan. Hal itu terlihat dari testee yang
berdiri sambil melihat ke tempat tester menyimpan kartu.
k. Kartu 10
Saat disajikan kartu 10, testee awalnya hanya menyebutkan apa yang ada
di kartu sambil menunjukkannya. Setelah diminta untuk bercerita lebih lanjut,
testee akhirnya mau bercerita.
l. Epilog
Saat disampaikan tes telah selesai, testee langsung tersenyum dengan
posisi duduk bersandar pada kursi, menandakan testee terlihat lega.
4
RAHASIA
Sejak lahir, S selalu dirawat oleh ibunya yang merupakan Ibu Rumah Tangga.
Dalam proses berjalan, S mengalami fase tengkurap, merangkak, kemudian dibantu
oleh ibunya berjalan sambil memegang benda-benda untuk menopang tubuh S.
Dalam proses belajar bicara, S sudah mulai bisa mengucapkan kata-kata ketika
berumur 12 bulan lebih.
Ibu S hanya memberikan ASI sampai beberapa bulan, sempat berhenti karena
putting susu Ibu lecet. Ibu S kemudian konsultasi pada bidan kemudian diberi obat
salep. Setelah lecetnya sembuh, Ibu S mengatakan ASI-nya sudah tidak bisa keluar.
Sehingga S selanjutnya diberikan susu formula. Ibu S juga memberikan makanan
pendamping berupa biskuit bayi. S juga sudah diimunisasi tepat waktu sesuai dengan
saran bidannya.
Sejak kecil, S selalu tidur dengan orang tuanya. Sampai ketika duduk di kelas
2 SD, S kemudian pindah tidur bersama neneknya. S juga sempat memiliki kebiasaan
menghisap jempol, namun berhenti karena dilarang oleh orang tuanya sejak kecil. S
pernah mengalami gejala tifus dan BAB berdarah. Namun tidak sampai dirawat di
Rumah Sakit.
S pernah mengikuti sekolah mengaji di dekat rumahnya. Ibu S mengatakan
bahwa S hanya kadang-kadang pergi mengaji, tergantung dengan suasana hati S. Jika
sedang ingin biasanya rajin, namun jika tidak ingin S tidak akan pergi. Pernah suatu
kali S mengatakan izin pergi mengaji namun malah pergi bermain ke rumah
saudaranya.
5
RAHASIA
seharian, S bisa minta dibuatkan mie instan 4 kali sehari. Jika ibu terus menolak, S
biasanya pergi ke rumah nenek (dari ayah) agar dibuatkan mie instan dan selalu
dituruti oleh neneknya.
S baru menurut untuk makan nasi dan lauk setelah mengalami pendarahan
saat BAB. Ibu S langsung menasehati S untuk tidak sering-sering makan
sembarangan terutama mie instan dan minuman dingin. Pada awalnya S menurut,
namun setelah sembuh S kembali merengek untuk dibuatkan mie instan. Jika dilarang
oleh orang tua, S selalu beralih merengek pada kakek dan neneknya sehingga Ibu S
tetap harus menuruti keinginan S. Biasanya ketika dibela oleh kakek atau neneknya,
S jadi berani melawan larangan orang tuanya.
S seringkali meminta uang jajan tambahan. Ibu S mengeluh karena meskipun
uang jajan per hari sudah dibatas, S tetap meminta uang jajan tambahan dan jika tidak
diberi akhirnya mengadu kembali pada kakek atau neneknya. Ibu S juga khawatir
karena S seringkali membeli minuman-minuman dingin di warung yang menurut Ibu
S tidak baik untuk kesehatan.
Suatu waktu pernah S merengek untuk berenang namun dilarang oleh orang
tuanya karena cuacananya sangat panas dan S juga baru berenang beberapa hari lalu.
S tidak menurut dan akhirnya pergi sendiri untuk berenang ketika Ibu sedang
membantu Nenek berjualan sayur. Ibu S kemudian menyusul S, dan memarahi S
karena tidak patuh serta pergi dengan perut kosong. Awalnya S menurut dan hanya
diam, namun S dibela oleh neneknya.
Karena saking kesalnya, Ibu S pernah menakut-nakuti S kalau Ibu ingin pergi
dari rumah jika S tidak mau menurut. Menurut Ibu, S sangat susah untuk
mendengarkan orang lain. Ayah S seringkali menyalahkan Ibu jika ada apa-apa
dengan S. Sehingga Ibu sering meminta S berjanji untuk menurut, tapi tidak ditepati.
Ibu mengaku sempat menangis ketika menasehati S.
Ibu sempat mencubit S karena sudah sangat kesal dengan perilaku S. Ibu
mengaku menyesal setelah mencubit S dan meminta maaf karena bersikap kasar pada
S dan meminta S untuk menuruti perkataan Ibunya. Ibu menganggap kakek dan
nenek S tidak bisa membantunya untuk mengingatkan S apa saja yang boleh dan
tidak boleh dilakukan. Ibu sempat berpikir apakah caranya mendidik S salah karena
S tidak mau menurut jika diberi tahu.
6
RAHASIA
V. INTERPRETASI CAT
7
RAHASIA
8
RAHASIA
9
RAHASIA
10
RAHASIA
11
RAHASIA
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan data CAT, dapat disimpulkan bahwa subjek merupakan anak yang
memiliki kebutuhan yang harus segera disalurkan. Subjek memiliki hal yang
menyenangkan dengan orang terdekatnya seperti saat sedang bermain bersama
keluarga dan merasa tidak senang ketika mendapatkan situasi seperti mendapatkan
tekanan. Adapun need subjek yaitu aggression, nurturance, achievement, succorance
dan play. Kebutuhan tersebut sudah terpenuhi oleh orangtuanya.
12
RAHASIA
13