Anda di halaman 1dari 14

RAHASIA

LAPORAN TES ANAK


CHILDREN APPERCEPTION TEST (CAT)
HOUSE TREE PERSON (HTP)

Disusun oleh
Yasri Meilani 10050015062
Fairuz Syifa Rosyidah 10050015065
Regina Anadya Puspita 10050015090

Kelas B

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2018
RAHASIA

LAPORAN TES ANAK


CHILDREN APPERCEPTION TEST (CAT) dan HOUSE TREE PERSON (HTP)
Tujuan pemeriksaan : Praktikum Tes Anak CAT dan HTP
Tanggal pemeriksaan : 19 April 2018
Tempat pemeriksaan : Laboratorium Psikologi UNISBA Lt. 3 Ruang Sem.3
Pemeriksa : Yasri Meilani 10050015062
Fairuz Syifa Rosyidah 10050015065
Regina Anadya Puspita 10050015090
Dosen : Sulisworo K., Dra., M.Si

I. IDENTITAS
Nama :JDV
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat dan tanggal lahir : Bandung, 19 Juli 2009
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan : Siswa Kelas 3 SDN Cipaganti 7
Alamat : Jl. SD, kota B

Nama Ayah :DS


Usia Ayah : 34 Tahun
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : STM Al-Fatah Jurusan Teknik Elektro
Pekerjaan : Wiraswasta (Tukang Parkir di SABUGA ITB)
Alamat : Jl. SD, kota B

Nama Ibu :VS


Usia Ibu : 30 Tahun
Suku Bangsa : Sunda
Agama : Islam
Pendidikan terakhir : SMA Pasundan Bandung (IPS)
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Jl. SD, kota B

1
RAHASIA

II. STATUS PRAESENS


Testee memiliki tinggi badan sekitar 110 cm dan berat badan sekitar 25 kg,
sehingga dapat dikatakan bahwa testee memiliki tubuh yang tinggi dan kurus. Pada
saat pemerikasaan, testee mengenakan seragam sekolahnya yaitu kemeja putih lengan
panjang yang dikeluarkan dan rok merah panjang serta sepatu bertali warna hitam.
Testee menggunakan kerudung putih. Terlihat dari penampilannya, testee dapat
dikatakan anak yang bersih dan terawat.
Pada saat pertama kali bertemu di sekolahnya, testee terkesan anak yang
mudah akrab. Hal tersebut terlihat dari testee yang mau berkenalan dengan tester.
Ketika berkenalan, testee langsung bersalaman dan tersenyum sambil menyebutkan
namanya dengan suara yang terdengar jelas. Saat berbincang, testee menceritakan
banyak hal seperti orang tuanya bekerja dimana, rumahnya dimana, dan kegiatan
bermain yang biasa dilakukan dengan saudara-saudaranya. Berdasarkan data diatas,
testee dapat dikatakan anak yang mudah menyesuaiakan diri dengan orang baru.
Pada saat bertemu di hari pengetesan, testee menyambut tester dengan
tersenyum ramah. Pada saat memasuki ruangan, testee langsung memasuki ruangan
dengan langkah cepat. Ketika diminta berkenalan dengan orang-orang yang ada di
dalam ruangan, testee langsung menyebutkan namanya dengan suara lantang sambil
bersalaman. Ketika dipersilahkan duduk, testee langsung duduk dengan condong ke
depan. Ketika diperkenalkan situasi ruangan, testee mendengarkan sambil melihat ke
seluruh ruangan. Ketika mulai small talk, testee memberikan jawaban yang panjang-
panjang dan seringkali bercerita mengenai banyak hal seperti tentang teman-
temannya dan saudaranya. Volume suara testee dapat terdengar dengan jelas. Testee
terlihat melakukan kontak mata. Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa testee
merupakan orang yang ramah dan dapat menyesuaikan dengan situasi baru.

III. OBSERVASI
Observasi Umum
Secara keseluruhan, testee dapat mengikuti instruksi yang diberikan. Testee
memberikan jawaban yang singkat dan cenderung menyebutkan bagian-bagian yang
ada dalam kartu sehingga tester harus menanyakan lebih lanjut mengenai jawaban
testee. Selama tes, testee seringkali menengok ke belakang melihat temannya yang
juga sedang dalam pengetesan.

2
RAHASIA

Observasi Khusus
3.1 Children apperception test (CAT)
a. Prolog
Pada saat prolog, perhatian testee belum sepenuhnya terpusat pada tester.
Hal tersebut terlihat dari testee yang beberapa kali menengok ke belakang dan
bertanya mengenai hal lain seperti apa yang dilakukan temannya, apakah sama
dengan yang akan ia lakukan.
b. Kartu 1
Ketika diminta untuk bercerita di kartu 1, testee menjawab dengan singkat.
c. Kartu 2
Pada kartu 2, testee terlihat ragu ketika menyebutkan jawabannya. Hal
tersebut terlihat dari testee yang berbicara dengan volume suara pelan ketika
menyebutkan nama binatang tersebut dan diakhiri kata mereun (mungkin).
d. Kartu 3
Ketika tester bertanya lebih lanjut mengenai setiap jawaban yang testee
berikan, testee berkata tidak tahu.
e. Kartu 4
Pada kartu 4, testee menyebutkan jawaban sambil menunjuk kartu.
f. Kartu 5
Pada awalnya, perhatian testee terpecah, hal tersebut terlihat dari testee
yang mencoba mengangkat kartu yang ditumpuk. Ketika diingatkan oleh tester,
testee hanya tersenyum. Pada kartu ini testee memberikan jawaban yang lebih
panjang dari kartu sebelumnya.
g. Kartu 6
Pada kartu ini, testee memberikan komentar bahwa gambarnya tidak jelas,
lalu testee terdiam sejenak memperhatikan kartu. Akhirnya ketika diminta untuk
bercerita, testee mau bercerita. Hal tersebut menujukkan adanya keraguan dan
kebingungan untuk menceritakan kartu.
h. Kartu 7
Ketika ditanyakan mengenai cerita sebelumnya dari cerita yang ada di
kartu, testee berkata tidak tahu sambil menggelengkan kepala.
i. Kartu 8

3
RAHASIA

Testee terlihat terburu-buru ingin selesai, terlihat dari testee yang bertanya
masih berapa banyak kartu yang harus ia ceritakan.
j. Kartu 9
Pada kartu ini, testee sudah terlihat bosan. Hal itu terlihat dari testee yang
berdiri sambil melihat ke tempat tester menyimpan kartu.
k. Kartu 10
Saat disajikan kartu 10, testee awalnya hanya menyebutkan apa yang ada
di kartu sambil menunjukkannya. Setelah diminta untuk bercerita lebih lanjut,
testee akhirnya mau bercerita.
l. Epilog
Saat disampaikan tes telah selesai, testee langsung tersenyum dengan
posisi duduk bersandar pada kursi, menandakan testee terlihat lega.

3.2 House Tree Person (HTP)


Testee dapat mengerti dengan instruksi yang diberikan, hal tersebut
terlihat dari testee yang dapat mengulang instruksi. Pada saat menggambar, testee
beberapa kali mengeluarkan komentar-komentar. Ketika menggambar, testee
terlihat tidak puas dengan gambarnya, hal tersebut testee tunjukkan dengan
mengatakan jelek tentang gambarnya sehingga testee ingin mengganti kertas.
Ketika diberi tahu bahwa testee tidak bisa mengganti kertas, testee terlihat tidak
senang. Hal tersebut terlihat dari wajah testee yang langsung cemberut.

IV. HASIL ANAMNESA


Riwayat Perkembangan
S merupakan anak pertama dari dua bersaudara. S memiliki seorang adik laki-
laki berusia 4 tahun. S merupakan anak yang kelahirannya ditunggu-tunggu oleh
orang tuanya. S diharapkan bisa menjadi anak yang, mandiri, sholeh, patuh, dan
disiplin. S lahir normal 9 bulan dengan berat badan 3.2 kg.
Ibu S tidak mengalami keluhan yang bermasalah saat kehamilan. Hanya
sesekali pusing dan mual yang merupakan hal wajar yang dialami ibu hamil. Selama
kehamilan, Ibu melakukan check up setiap bulannya pada bidan, dan mengonsumsi
vitamin yang diberikan bidan. Di dalam kandungan, S sangat aktif bergerak.

4
RAHASIA

Sejak lahir, S selalu dirawat oleh ibunya yang merupakan Ibu Rumah Tangga.
Dalam proses berjalan, S mengalami fase tengkurap, merangkak, kemudian dibantu
oleh ibunya berjalan sambil memegang benda-benda untuk menopang tubuh S.
Dalam proses belajar bicara, S sudah mulai bisa mengucapkan kata-kata ketika
berumur 12 bulan lebih.
Ibu S hanya memberikan ASI sampai beberapa bulan, sempat berhenti karena
putting susu Ibu lecet. Ibu S kemudian konsultasi pada bidan kemudian diberi obat
salep. Setelah lecetnya sembuh, Ibu S mengatakan ASI-nya sudah tidak bisa keluar.
Sehingga S selanjutnya diberikan susu formula. Ibu S juga memberikan makanan
pendamping berupa biskuit bayi. S juga sudah diimunisasi tepat waktu sesuai dengan
saran bidannya.
Sejak kecil, S selalu tidur dengan orang tuanya. Sampai ketika duduk di kelas
2 SD, S kemudian pindah tidur bersama neneknya. S juga sempat memiliki kebiasaan
menghisap jempol, namun berhenti karena dilarang oleh orang tuanya sejak kecil. S
pernah mengalami gejala tifus dan BAB berdarah. Namun tidak sampai dirawat di
Rumah Sakit.
S pernah mengikuti sekolah mengaji di dekat rumahnya. Ibu S mengatakan
bahwa S hanya kadang-kadang pergi mengaji, tergantung dengan suasana hati S. Jika
sedang ingin biasanya rajin, namun jika tidak ingin S tidak akan pergi. Pernah suatu
kali S mengatakan izin pergi mengaji namun malah pergi bermain ke rumah
saudaranya.

Gambaran Umum Keadaan Keluarga


S tinggal Bersama ayah, ibu, adik laki-laki, serta kakek dan nenek dari pihak
Ibu. Ayah S bekerja sementara Ibu S merupakan seorang Ibu Rumah Tangga. S
memiliki adik laki-laki berusia 4 tahun. Kakek S seringkali sakit-sakitan sehingga
untuk membantu biaya hidup Nenek S berjualan sayur dibantu oleh Ibu S.

Pola Asuh Orang Tua


Karena perilaku S yang susah menurut, S terkadang harus dibentak dulu baru
menurut. Ibu S sering melarang S untuk memakan mie instan. S selalu merengek
untuk diperbolehkan makan mie instan oleh ibunya. Ibu S mengaku akhirnya
meladeni permintaan S karena tidak mau membiarkan perut S kosong. Jika digubris

5
RAHASIA

seharian, S bisa minta dibuatkan mie instan 4 kali sehari. Jika ibu terus menolak, S
biasanya pergi ke rumah nenek (dari ayah) agar dibuatkan mie instan dan selalu
dituruti oleh neneknya.
S baru menurut untuk makan nasi dan lauk setelah mengalami pendarahan
saat BAB. Ibu S langsung menasehati S untuk tidak sering-sering makan
sembarangan terutama mie instan dan minuman dingin. Pada awalnya S menurut,
namun setelah sembuh S kembali merengek untuk dibuatkan mie instan. Jika dilarang
oleh orang tua, S selalu beralih merengek pada kakek dan neneknya sehingga Ibu S
tetap harus menuruti keinginan S. Biasanya ketika dibela oleh kakek atau neneknya,
S jadi berani melawan larangan orang tuanya.
S seringkali meminta uang jajan tambahan. Ibu S mengeluh karena meskipun
uang jajan per hari sudah dibatas, S tetap meminta uang jajan tambahan dan jika tidak
diberi akhirnya mengadu kembali pada kakek atau neneknya. Ibu S juga khawatir
karena S seringkali membeli minuman-minuman dingin di warung yang menurut Ibu
S tidak baik untuk kesehatan.
Suatu waktu pernah S merengek untuk berenang namun dilarang oleh orang
tuanya karena cuacananya sangat panas dan S juga baru berenang beberapa hari lalu.
S tidak menurut dan akhirnya pergi sendiri untuk berenang ketika Ibu sedang
membantu Nenek berjualan sayur. Ibu S kemudian menyusul S, dan memarahi S
karena tidak patuh serta pergi dengan perut kosong. Awalnya S menurut dan hanya
diam, namun S dibela oleh neneknya.
Karena saking kesalnya, Ibu S pernah menakut-nakuti S kalau Ibu ingin pergi
dari rumah jika S tidak mau menurut. Menurut Ibu, S sangat susah untuk
mendengarkan orang lain. Ayah S seringkali menyalahkan Ibu jika ada apa-apa
dengan S. Sehingga Ibu sering meminta S berjanji untuk menurut, tapi tidak ditepati.
Ibu mengaku sempat menangis ketika menasehati S.
Ibu sempat mencubit S karena sudah sangat kesal dengan perilaku S. Ibu
mengaku menyesal setelah mencubit S dan meminta maaf karena bersikap kasar pada
S dan meminta S untuk menuruti perkataan Ibunya. Ibu menganggap kakek dan
nenek S tidak bisa membantunya untuk mengingatkan S apa saja yang boleh dan
tidak boleh dilakukan. Ibu sempat berpikir apakah caranya mendidik S salah karena
S tidak mau menurut jika diberi tahu.

6
RAHASIA

Relasi dengan Ayah, Ibu, dan Saudara Kandung


S biasanya lebih takut dengan Ayah daripada Ibu karena figur Ayah lebih
mendominasi. Saat kecil, S selalu menangis jika ditinggal Ibunya dan sampai
sekarang, S selalu mencari-cari Ibunya jika tidak ada di sekitarnya. S juga sering
minta ditemani Ibu ketika ke kamar mandi.
S sering meniru perilaku saudaranya yang lebih muda bahkan adiknya.
Perilaku yang ditiru S berupa perilaku-perilaku anak kecil seperti merengek. Ibu S
mengira S berperilaku seperti itu karena takut merasa tersaingi dengan adiknya.
Menurut Ibu, S suka bermain dengan adiknya, tapi tidak lama karena sering
berkelahi. S sering berkelahi dengan adiknya karena masalah sepele. S sering
komplain pada ibunya karena punya adik laki-laki dan sering meminta diberi adik
perempuan. Contohnya seperti pembagian porsi makanan yang sudah sama, selalu
jadi permasalahan. Biasanya adiknya yang memulai dan dibalas oleh S karena tidak
terima.

V. INTERPRETASI CAT

TEMA TEMA LEVEL


KISAH KARTU 1
DESKRIPTIF INTERPRETATIF DIAGNOSTIK
“Disini ada burung Burung dan ayam Ayam dan burung Adanya
sama ayam lagi mau sedang ingin yang ingin kebutuhan akan
makan. Burungnya makan. Burung memenuhi nutrisi (makan
mau makan bareng- dan ayam makan kebutuhannya yaitu dan minum).
bareng sama ayam.” bersama. makan.

TEMA TEMA LEVEL


KISAH KARTU 2
DESKRIPTIF INTERPRETATIF DIAGNOSTIK
“Ada beruang lagi Seekor beruang Anak beruang yang Adanya
tarik tambang. Ada kalah bermain lebih memilih untuk kebutuhan
yang sendiri, ada yang tarik tambang membantu Ibunya berprestasi
berdua. Anak beruang dengan dua ekor agar bisa menang ditunjukkan
membantu ibu beruang lawannya. dalam suatu dengan objek
beruang. Pasti yang “pertandingan”

7
RAHASIA

menang yang ini, kan tertentu sebagai


berdua.” tanda

TEMA TEMA LEVEL


KISAH KARTU 3
DESKRIPTIF INTERPRETATIF DIAGNOSTIK
“Ini ada singa lagi Seekor singa Seekor singa yang Adanya
duduk karena dia duduk karena lelah ingin memenuhi kebutuhan akan
capek maucari mencari makanan kebutuhannya yaitu nutrisi (makan
makanan dan kesal namun tidak dapat makan. Namun dan minum).
karena makanannya menemukannya. tidak dapat dipenuhi
gaada. Terus kayak karena makanan
ada kayu dari pohon yang dicari tidak
yang dipotong. ada.
Kayunya punya singa,
gak tau buat apa.”

TEMA TEMA LEVEL


KISAH KARTU 4
DESKRIPTIF INTERPRETATIF DIAGNOSTIK
Disini ada kangguru. 3 ekor kangguru Kangguru yang Adanya
Kangguru yang ini lagi ingin pergi ke ingin memenuhi kebutuhan akan
naik sepeda. Ibu pasar. Ibu kebutuhannya yaitu nutrisi (makan
kangguru lagi megang kangguru ingin makan dan bermain dan minum).
tas sama keranjang, membeli makanan sehingga membeli
terus anaknya disini dan anaknya ingin makanan dan Adanya
lagi megang balon. membeli mainan. mainan ke pasar. kebutuhan untuk
Mereka mau pergi ke bermain.
pasar beli makanan.
Anaknya mau beli
mainan.”

8
RAHASIA

TEMA TEMA LEVEL


KISAH KARTU 5
DESKRIPTIF INTERPRETATIF DIAGNOSTIK
“Ini tempat tidur, Tempat tidur Anak mengetahui Adanya
keranjang bayi, lampu, digunakan untuk tempat untuk orang kebutuhan
meja, sama kaca, ini beristirahat, tua dan dirinya berprestasi
tembok-tembok. Ini sementara untuk lewat pengamatan. ditunjukkan
tempat buat kita tidur, bayi menggunakan dengan objek
tidur di Kasur ini. keranjang bayi. Anak dapat melihat tertentu sebagai
Kalau buat bayi yang lingkungan tanda.
ini (menunjuk Lampu digunakan sekitarnya.
keranjang bayi). Ini untuk belajar Anak
lampunya dipake buat bereksplorasi
belajar. Terus nanti di Dari kaca bisa dengan
kaca bisa liat tukang melihat tukang melakukan
sayur kalau mau beli. sayur yang lewat pengamatan
Ini kayak kamarnya kalau ingin terhadap orang
uwa, tapi lampunya membeli sayur tuanya dan orang
bukan disini, tapi lain.
diatas. Keranjang Ruangan terlihat
bayinya buat dedek seperti kamar
Lula” paman/bibinya.

TEMA TEMA LEVEL


KISAH KARTU 6
DESKRIPTIF INTERPRETATIF DIAGNOSTIK
Ini nggak jelas….Ini Beruang mencari Beruang memenuhi Adanya
beruang, lagi tidur di ikan untuk kebutuhannya untuk kebutuhan akan
dalem gua. Sebelum dimakan, lalu makan lalu tidur, nutrisi (makan
tidur beruangnya mereka berenang. secara berulang. dan minum).
mencari dulu ikan. Setelah itu Setelah itu beruang Adanya kegiatan
Udah cari ikan, beruang tidur dan ingin memenuhi berulang yaitu
ikannya dimakan terus setelah tidur, kebutuhannya yang makan dan tidur
berenang terus tidur. beruang mencari lain yaitu berenang menunjukkan
Udah tidur dia cari makan lagi. adanya

9
RAHASIA

makan lagi. Disini dalam hal ini adalah kepatuhan dari


beruangnya ada 3…eh kegiatan bermain. anak untuk
4 mereun, tapi yang mengikuti suatu
ini cuman buntutnya kegiatan rutin.
(ekor) aja. Adanya
kebutuhan untuk
bermain
ditunjukkan dari
kegiatan
berenang.

TEMA TEMA LEVEL


KISAH KARTU 7
DESKRIPTIF INTERPRETATIF DIAGNOSTIK
Ada harimau mau Harimau memakan Harimau ingin Untuk
makan monyet. Kan monyet dan memenuhi memenuhi
harimau makannya itu akhirnya kebutuhannya untuk kebutuhan
kayak hewan, monyetnya mati. makan dan akhirnya nutrisi dan
manusia, ular. Ini ia berhasil yaitu kebutuhan
harimaunya berantem, dengan memakan agresi.
lagi mau makan monyet. Untuk Untuk
monyetnya terus memenuhi memenuhi
akhirnya monyetnya kebutuhannya, kebutuhannya,
mati. harimau melakukan anak dapat
perkelahian. melakukan
perilaku agresi.

TEMA TEMA LEVEL


KISAH KARTU 8
DESKRIPTIF INTERPRETATIF DIAGNOSTIK
Ini ada 4 monyet. Monyet Monyet yang ingin Adanya
Monyet yang berdua perempuan dan makan dan kebutuhan
ini lagi ngobrol, yang laki-laki sedang memenuhi

10
RAHASIA

laki-laki megang gelas berbincang. Di sisi kebutuhannya nutrisi (makan


sama yang perempuan lain, ibu monyet dengan mencari dan minum)
ini megang pipinya sedang bercerita pisang setelah Adanya figur
sama gelas. Kalau kepada anaknya. berbincang-bincang signifikan yaitu
yang ini mamahnya bersama. ibu dan figur
lagi ngomong ke Setelah itu, mereka Anak monyet yang lainnya
anaknya, lagi cerita. mencari pisang berbincang dengan
Mereka semua lagi untuk dimakan. ibunya
duduk di kursi. Ini menunjukkan
fotonya monyet yang keakraban.
ini (monyet
perempuan). Udah ini
mereka nyari pisang
terus pisangnya
dimakan.

TEMA TEMA LEVEL


KISAH KARTU 9
DESKRIPTIF INTERPRETATIF DIAGNOSTIK
Disini ada kucing…. Kelinci sedang Kelinci ingin Adanya
eh kelinci. Kelincinya tidur di keranjang memnuhi keteraturan
lagi tidur di dalam dan sebelum tidur kebutuhannya yaitu untuk mengikuti
keranjang. Terus disini ia mencari dengan mencari kegiatan yang
ada cermin, ada makanan yaitu makan dan setelah harus diikuti
hordeng, ada kaca wortel itu ia tidur. Kegiatan oleh anak.
sama pintu. Sebelum Setelah tidur, tersebut
tidur kelincinya nyari kelinci mencari berlangsung secara
wortel terus dimakan. makan lagi. berulang.
Udah tidur dia nyari
lagi…apa sih..wortel.

11
RAHASIA

TEMA TEMA LEVEL


KISAH KARTU 10
DESKRIPTIF INTERPRETATIF DIAGNOSTIK
Disini ada doggy. Ini Ketika anjing kecil Anak dibantu oleh Adanya figur ibu
ada handuk, bak sedang mandi, ia ibu ketika yang merawat,
mandi, sama wc. tercebur ke bak menghadapi menyayangi, dan
Anjing kecilnya mau mandi dan ibu kesulitan. membantu anak
mandi atau bab. Terus membantu anak (hero).
anjingnya mandi, anjing untuk
kejebur ke bak, terus membersihkannya.
sama ibunya di elap- Setelah mandi,
elap pake handuk. anak anjing dan
Terus anjingnya udah ibunya pergi ke
pake handuk, langsung kamar.
ke kamarnya sama
mamanya.

VI. KESIMPULAN
Berdasarkan data CAT, dapat disimpulkan bahwa subjek merupakan anak yang
memiliki kebutuhan yang harus segera disalurkan. Subjek memiliki hal yang
menyenangkan dengan orang terdekatnya seperti saat sedang bermain bersama
keluarga dan merasa tidak senang ketika mendapatkan situasi seperti mendapatkan
tekanan. Adapun need subjek yaitu aggression, nurturance, achievement, succorance
dan play. Kebutuhan tersebut sudah terpenuhi oleh orangtuanya.

Bandung, 10 Mei 2018

Pemeriksa I Pemeriksa II Pemeriksa III

Regina Anadya P Fairuz Syifa R Yasri Meilani


(10050015090) (100500150165) (10050015062)

12
RAHASIA

13

Anda mungkin juga menyukai