Tugas Psikodiagnostik I
Fakultas Psikologi
Universitas Padjadjaran
2014
Pengantar
1. Pengertian
16PF atau The Sixteen Personality Factor Questionnaire merupakan salah satu alat ukur
berupa self-report assessment yang mengukur 16 dimensi kepribadian manusia normal yang
banyak digunakan dalam berbagai macam setting yang membutuhkan in-depth assessment
mengenai keseluruhan kepribadian individu yang ingin diukur. Tes 16PF ini merupakan salah
satu jeni tes inventori minat. Yang dimaksud dengan tes inventori ialah merupakan self
report questionnare, untuk menentukan karakteristik-karakteristik kepribadian, minat
(interested), sikap (attitude), dan nila-nilai (value). Chaplin, J.D (2006:260) berpendapat
bahwa inventori merupakan suatu alat yang digunakan untuk menaksir dan menilai ada atau
tidak adanya tingkah laku, minat, sikap tertentu dan seterusnya, biasanya inventori ini
berbentuk daftar pernyataan yang harus dijawab.
Penciptanya, Raymond B. Cattell, mengembangkan 16PF ini bukan karena rasa
ketertarikannya pada suatu hal, melainkan murni karena ingin mengetahui struktur dasar
elemen kepribadian melalui metode ilmiah. Oleh karena itu, tes ini memiliki sejarah
penelitian empiris yang cukup panjang, yang berkaitan erat dengan teori mengenai
individual differences dan terbukti berguna dalam memahami berbagai perilaku penting.
Sejak publikasi pertamanya pada tahun 1949, tes 16PF telah mengalami revisi sebanyak
empat kali, yaitu pada tahun 1956, 1962, 1968, dan yang terakhir ialah 16PF edisi kelima
pada tahun 1993. Selain itu diteliti pula struktur kepribadian untuk mereka yang lebih muda,
yang akhirnya menghasilkan bentuk tes 16PF khusus untuk anak-anak dan remaja yaitu High
School Personality Questionnaire (HSPQ) (Cattell, M. Cattell, & Johns, 1984), Children’s
Personality Questionnaire (CPQ) (Porter & Cattell, 1975), dan Early School Personality
Questionnaire (ESPQ). Selanjutnya, HSPQ sendiri mengalami pembaruan yang direvisi
menjadi 16PF Adolescent Personality Questionnaire (Schuerger, 2001), pembaruan tersebut
meliputi bagian baru berupa pertanyaan mengenai minat pada karier (carier interest) dan
pertanyaan langsung mengenai masalah dalam hidup.
1.1 Spesifikasi
Dari beberapa penelitian ditemukan bahwa 16PF ini berada pada posisi 5 teratas jenis
tes yang paling umum digunakan untuk mengukur kepribadian normal, baik secara praktis
maupun pada riset-riset penelitian. Penggunaannya pun telah tersebar secara global, terlihat
dari alatnya yang telah diadaptasi ke lebih dari 35 bahasa di dunia
1.1.1 Tujuan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tes 16PF ini digunakan untuk
mengukur kepribadian normal seseorang (bukan psikopatologi). Walaupun
begitu, jenis tes ini juga sering digunakan dalam bidang konseling dan klinis
karena kemampuannya dalam memberikan gambaran yang menyeluruh dan
mendalam pada seseorang.
Selain itu, PF16 ini pun dapat memfasilitasi dialog antara psikolog dan klien
yang dapat meningkatkan self-awareness dan memberikan rasa aman, nyaman,
serta sense of partnership pada klien terhadap psikolognya. Mengapa? Hal ini
dikarenakan jenis tes ini yang meliputi aspek umum yang sering dialami sehari-
hari, sehingga seorang profesional seperti psikolog sekalipun dapat berbagi hasil
tes ini secara terbuka dengan kliennya.
Tes ini pun dapat menjadi sumber informasi yang objektif, komprehensif,
dan efisien dalam bidang pekerjaan dan karier, meliputi career development and
career counseling, employee selection, promotion, dan lainnya. Juga dapat
digunakan dalam berbagai setting atau bidang lain, seperti pendidikan, psikologi
olahraga, pelatihan militer, dan perawatan medis.
1.1.2 Partisipan
Secara Umum, Sixteen Personality Factors Questionnaire dapat digunakan
oleh partisipan yang telah berusia lebih dari 16 tahun dan bisa diikuti mereka
dari berbagai bidang atau latar belakang profesi. Sedangkan untuk mereka yang
berusia di bawah 16 tahun, bisa mengikuti rangkaian tes yang merupakan
modifikasi dari 16PF berikut:
o 16PF Adolescent Personality (HSPQ) : Usia 12-18 tahun
o Children’s Personality Questionnaire (CPQ) : Usia 8-12 tahun
o Early School Personality Questionnaire (ESPQ) : Usia 6-8 tahun
1.1.3 Format
16PF ini terdiri dari beberapa bentuk tes, yaitu:
Form A paralel dengan B untuk Usia mulai 16 tahun, pendidikan
akademis dengan jumlah soal 187 butir
Tes 16PF merupakan model hierarki dan multi-level (Cattell, 1946). Ketika
primary traits yang telah disebutkan sebelumnya telah di analisis faktor, muncullah
“second-order” atau “global” traits yang menjelaskan kepribadian pada level yang
lebih luas. Global Sales terdiri dari :
Extraversion
Anxiety
Tough-Mindedness
Independence
Self Control
Sejarah
Sejarah dari perkembangan 16-PF Quisioner ini hampir sejalan dengan seluruh
sejarah perkembangan pengukuran objektif kepribadian. Tes kepribadian 16 faktor
merupakan karya adaptasi dari sixteen personality factor questionnaire berdasarkan riset
factorial yang diciptakan oleh Raymond B. Cattel. Instrumennya berkembang dari perspektif
unik tentang penyelidikan ilmiah yang mencoba mencari struktur dasar elemen-elemen
kepribadian.
Penelitian kepribadian Raymond Cattel berdasar pada latar belakangnya yang kuat di
bidang fisika, lahir pada tahun 1905; ia melihat sendiri secara langsung penemuan-
penemuan ilmu pengetahuan yang menakjubkan, mulai dari penemuan listrik dan telepon,
pesawat, dan obat-obatan. Ia ingin mengaplikasikan metode ilmiah ini pada domain
kepribadian manusia yang belum terpetakan dengan tujuan menemukan elemen-elemen
dasar dari kepibadian (seperti halnya elemen-elemen dasar di dunia fisika yang ditemukan
dan terorganisir ke dalam tabel periodik). Ia percaya bahwa karakteristik-karakteristik
manusia seperti kreativitas, otoritarianisme, altruisme, keterampilan kepemimpinan dapat
diprediksi melalui traits kepribadian dasar tersebut (seperti halnya air yang merupakan
gabungan dari unsur dasar hidrogen dan oksigen)
Untuk kemajuan bidang psikologi sebagai ilmu, Cattel merasa ia juga membutuhkan
teknik pengukuran dasar untuk mengukur kepribadian. Dengan demikian, melalui analisis
faktor - alat ukur baru yang kuat untuk mengidentifikasi dasar dari dimensi di balik
fenomena yang kompleks - Cattell percaya dimensi dasar kepribadian tersebut dapat
ditemukan dan kemudian diukur. Selama beberapa dekade, Cattel dan kolega-koleganya
melaksanakan program yang komprehensif, melakukan penelitian internasional mencari
secara terperinci, penelitian berbasis pemetaan kepribadian orang normal dengan
mengumpulkan 4000 sifat manusia yang kemudian di ringkas menjadi 200 sifat dengan
mengelompokkan sifat yang mirip. Menggunakan metode kluster, 200 sifat itu
dikelompokkan menjadi 35 sifat yang terbagi menjadi dua kelompok, 23 sifat populasi
normal dan 12 sifat populasi berdimensi patologis. Sesudah dilakukan analisis faktor
terhadap 23 sifat primer dari populasi normal, ditentukan 16 sifat primer yang satu dengan
lainnya berdiri sendiri. Sifat primer ini dinamakan faktor primer yang kemudian menjadi
dasar dalam pengembangan instrument pengukuran kepribadian yang dikenal sebagai 16
personality factor questionnaire.
Sejak dipublikasikan pertama kali tahun 1949, tes ini telah mengalami empat kali
revisi. Revisi yang terbaru adalah 16PF edisi kelima pada tahun 1993. hasilnya instrumen
menjadi lebih pendek, lebih sederhana dengan mengganti susunan bahasanya, format
jawaban lebih terstandardisasi, dan dapat ditinjau dari jenis kelamin, budaya, etnik bias dan
ADA (Americans With Disabilities Act). Juga karakteristik psikometri ditingkatkan, scoring
secara manual lebih mudah dan hasilnya dapat dilaporkan dengan menggunakan berbagai
bahasa yang berbeda dengan menggunakan norma lokal, serta standardisasi dilakukan pada
10.000 orang responden.
Perkembangan 16 PF Questionnaire :
Tahun 1930an : Cattell bekerja sama dengan Spearman dalam pengembangan metode analisis faktor
untuk kepentingan studi mengenai struktur kemampuan manusia
Tahun 1940an : Cattell memulai program komprehensif penelitian, menggunakan analisis faktor untuk
mengidentifikasi elemen dasar kepribadian
1949 : Pertama kali dipublikasikannya 16 PF Questionairre di Amerika Serikat
1952 : Pertama kali dipublikasikannya 16 PF Questionairre di Inggris
1953 : Pertama kali dipublikasikannya High School Personality Questionairre
1956 : Publikasi dari 16 PF edisi kedua
1959 : Pertama kali dipubikasikannya Children’s Personality Questionairre
1962 : Pertama kali dipublikasikannya 16 PF edisi ketiga
1965 : Pertama kali diperkenalkannya computer scoring
1968 : Pertama kali dipublikasikannya 16 PF edisi keempat
1972 : Publikasi hasil interpretasi secara komputerisasi pertama
1980 : Uji terjemahan melebihi 35 bahasa di seluruh dunia
1992 : Computer scoring dengan menggunakan software Onsite
1993 : Pertama kali dipublikasikannya 16 PF edisi kelima
1999 : Dipublikasikannya administrasi serta skoring dan hasil interpretasi terkomputerisasi secara
online (NetAsses)
1999 : Pertama kali dipublikasikannya 16PF Select Questionnaire
2000 : Standarisasi kembali 16PF edisi kelima dengan lebih dari 10.000 partisipan
2001 : Administrasi serta skoring dan hasil interpretasi terkomputerisasi secara online menjadi
tersedia dalam berbagai pilihan bahasa (16PFworld.com)
2001 : Publikasi dari 16 PF Adolescent Personality Questionnaire ( APQ, revisi dari HSPQ)
Rasionalisasi
Tes 16PF bertujuan untuk mengevaluasi kepribadian dalam hal sifat dan kualitas
individu, memberikan informasi tentang gaya dan perilaku seseorang dalam berbagai situasi,
mengungkapkan potensi serta indikasi kemungkinan kebutuhan perkembangan individu
yang bersangkutan. Karena latar belakang ilmiah yang kuat , alat ukur 16PF ini digunakan
dalam berbagai berbagai pengaturan , termasuk bidang industri / organisasi , konseling dan
klinis , dasar penelitian , bidang pendidikan , dan pengaturan medis .
Alat ukur 16PF merupakan suatu tes yang bersifat komprehensif , informasi yang
dihasilkan bersifat objektif sehingga membuatnya menjadi alat yang sangat
direkomendasikan untuk industri / aplikasi organisasi, sebagai contoh seleksi karyawan ,
promosi , pengembangan, pembinaan. Karena karakteristik kepribadian telah dikaitkan
dengan kinerja dan kepuasan dalam peran kerja oleh sejumlah studi psikologis. Kepuasan
kerja yang lebih besar dan kinerja yang optimal dapat terjadi ketika bidang pekerjaan cocok
untuk karakter masing – masing karyawan. Tes ini juga banyak digunakan dalam pengaturan
konseling karir. Tes ini berguna dalam bidang – bidang yang membutuhkan penggambaran
kepribadian seseorang secara global dan menyeluruh.
Administrasi Tes
1. Persiapan Tes
Kuesioner PF-16 cocok untuk berbagai klien, termasuk kebanyakan orang dewasa,
dari yang berusia 16 tahun atau lebih tua. Tes ini dapat diberikan secara individu atau
kelompok dalam paper-and-pencil atau format computer.
Tes ini terdiri dari item-item yang menanyakan tentang preferensi personal, minat,
perilaku, dan pendapat. Item kepribadian memiliki tiga pilihan respon, dan respon tengah
selalu merupakan pertanyaan. Tes diakhiri dengan bagian pendek yang terdiri dari item yang
mengukur kemampuan.
Tes ini tidak memiliki batasan waktu. Kebanyakan orang menyelesaikan tes yang
berformat paper-and-pencil pada 35-50 menit, dan pada kondisi yang biasa, sekitar 80%
pengambil tes selesai pada waktu 40 menit. Administrasi dengan komputer mengambil
waktu yang lebih singkat, secara umum waktu penyelesaiannya sekitar 25-35 menit.
Computer Administration
Kuesioner PF-16 dapat diberikan pada komputer pribadi, baik dengan koneksi ke
Internet atau melalui software yang tersedia dari tes publisher. Kedua format dapat
langsung mencetak tes dan menghasilkan laporan. Fitur client-friendly termasuk soal latihan,
administrasi item, rutinitas yang memungkinkan pengambil tes untuk mengubah jawaban
mereka sebelumnya, dan pilihan "test interrupt dan resume"
Rapport (hubungan) dengan pengambil tes selalu penting dalam uji kepribadian,
karena dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kemungkinan memperoleh hasil yang
valid dan berguna. Mengobrol sejenak mengenai pengalam tes dapat membuat perbedaan
dalam pendekatan klien untuk menguji. Dalam situasi seperti itu, kata-kata dapat menjadi
hal penting.
Berikut beberapa komentar pada tes dan saran untuk pengambil tes yang dapat
membantu untuk mengurangi ketidakpastian mereka dan mendorong mereka untuk
memberikan hasil yang maksimal :
Sebagian besar pertanyaan pada tes bertanya tentang perasaan saudara, sikap, atau
perilaku; tidak ada jawaban yang benar dan salah .
Banyak orang mengatakan bahwa mereka belajar banyak tentang diri mereka sendiri
dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini dan menggunakan jawaban mereka
dibandingkan dengan orang lain .
Sangat disarankan kepada saudara untuk memberikan jawaban saudara ketahui terlebih
dahulu , tanpa banyak berpikir atau menebak-nebak sendiri .
Cobalah untuk menghindari jawaban tengah (b), dan konsisten dengan (a) atau (c) karena
memberikan gambaran yang lebih jelas dari kualitas saudara, tetapi dimohon untuk tidak
terlalu lama untuk mengambil keputusan; jika saudara benar-benar tidak bisa memutuskan ,
silakan memilih (b).
Tidak ada jawaban benar atau salah , kecuali untuk 15 pertanyaan khusus pada bagian akhir
yang memang memiliki jawaban yang benar .
(Dalam konteks assessment) Cobalah untuk jujur mengenai kelebihan dan kekurangan
saudara. Jika saudara terlalu banyak melebih-lebihkan atau merendah, hasil tes yang
muncul akan sulit untuk dijelaskan.
1. Skoring
Untuk scoring tes 16 PF ini terbagi menjadi dua, yaitu hand scoring dan computer
scoring.
1.1. Hand Scoring
Hand scoring tes ini cukup sederhana dan cepat. Hal-hal yang dibutuhkan untuk
hand score mengikutsertakan 4 tipe kunci jawaban, tabel norma, dan form lembar
jawaban individual. Sebelum melakukan skoring, tiap lembar jawaban harus di cek
terlebih dahulu untuk meyakinkan bahwa testee telah menjawab semua item dan hanya
memberi 1 jawaban dari tiap itemnya. Raw score didapatkan dari pengoreksian kunci
jawaban terhadap jawaban testee dan menghitung jumlah item yang sudah ditandai
ditiap skala jika jawaban-jawaban tersebut muncul melalui lubang yang ada pada kunci
jawabannya. Raw scores kemudian ditransformasikan menjadi standard score melalui
tabel norma. Menurut mereka yang telah berpengalaman dalam melakukan
penskoringan, proses skoring ini membutuhkan waktu 6 hingga 7 menit.
1.2 Computer Scoring
Lembar jawaban dari pengetesan 16 PF ini bisa saja dikirimkan lewat email ataupun
faks kepada tester atau mereka melakukan penskoringan pada computer mereka
melalui internet atau software. Computer scoring menambahkan kemampuan untuk
mendapatkan rentang interpretasi terhadap jawaban dari testee, termasuk nilai
tambahan dan informasi yang dapat memperkaya interpretasi tes. Penyedia tes
menawarkan beberapa laporan interpretasi yang dapat dihasilkan dari kuesioner 16 PF
edisi kelima. Beberapa laporan ini cocok untuk diaplikasikan secara luas, sedangkan yang
lainnya berfokus kepada tujuannya (misalnya untuk industry-organisasi, peningkatan
karir, peningkatan kemampuan memimpian, penggunaan klinis, penggunaan konseling
dll). Laporan-laporan ini kemudian dideskripsikan pada administrasi apendik online dan
melakukan penskoringan secara online melalui NetAssess, tested mengakses test ini
melalui kode masuk. Setelah melengkapinya, kemudian dilakukan penskoringan
terhadap hasil tersebut, dan hasilnya akan diberikan kepada professional pada bidang ini
melalui email. Untuk tes 16 PF yang memiliki lebih dari satu bahasa secara online dapat
diakses pada 16PFworld.com, dimana kita bisa mengakses tes lebih dari selusin bahasa
yang berbeda termasuk penskoringan dan tabel norma yang ada serta laporan naratif.
cukup rendah dan skor 7 cukup tinggi. Skala-skala ini memiliki dua kutub, dan walaupun
mereka didesain untuk kriteria rendah dan tinggi, skor yang paling tinggi tidak seharusnya
dipertimbangkan sebagai nilai yang baik dan nilai yang terendah juga tidak seharusnya
dipertimbangkan sebagai nilai yang buruk. Salah satu cara yang lebih disukai untuk
mengindikasikan apakah suatu skor tinggi atau rendah adalah dengan mengikutsertakan
tanda + dan – setelah huruf skala. Misalnya mereka yang memiliki nilai tinggi, huruf skala
akan diikuti dengan tanda + (e.g., A+) begitupun dengan nilai yang rendah (e.g., A-). Jika
kedua skor secara bersamaan memiliki siginifikansi sebagai hasil yang benar dari kombinasi-
kombinasi skor yang ada, mereka diindikasikan dengan huruf-huruf untuk skalanya, dimana
masing-masing juga diikuti tanda + atau -. Misalnya pola umum yang ada ialah ketika testee
memiliki skor yang tingg pada Warmth (A) dan skor yang rendah pada Self-Reliance (Q2).
Maka pola yang terjadia akan seperti ini A+, Q2-.
2. Interpretasi
Interpretasi terhadap skor merupakan hal yang penting untuk seorang interpreter untuk
menjadi terbiasa dengan arti dari skala global dan utama dari 16 PF. Secara khusus,
pemahaman dari setiap skala utama yang ada dan bagaimana skala utama tersebut
berkombinasi untuk membuat skala global adalah pengetahuan yang utama untuk
menginterpretasikan test. Sebelumnya telah dijelaskan bahwa skala 16 PF menggunakan
distribusi sten. Skornya memiliki rentang 1-10 dan memiliki mean 5.5 dengan standar deviasi
2. Semakin jauh skor dari mean 5.5 dan standar deviasi 2, semakin ekstrim skor mereka dan
semakin bisa memengaruhi perilaku testee. Menurut aturan jempol (thumb) skor 8-10
dikategorikan tinggi dan skor 1-3 dikateogrikan rendah. Sten 4 secara umum dikategorikan
cukup rendah (low average) dan sten 7 dikategorikan cukup tinggi (high average) sedangkan
skor 5 dan 6 dikategorikan sedang dan terletak pada persentil ke 31 sampai ke 69.
Skala-skala yang ada dalam primary scales akan di analisis faktor dan menghasilkan
Global scales. Global scales yang muncul dari analisis faktor antara primary traits bersifat
luas dan menyeluruh. Setiap skala pada global scales ini terbentuk dari empat atau lima
primary traits, sehingga setiap skala tersebut akan didefinisikan dan bergantung primary
traits yang menyusunnya. Global scales lebih dapat dipercaya, akurat, dan lebih kuat
daripada primary scales. Namun sayangnya, karena skala-skala ini cukup luas maknanya,
maka skala-skala ini tidak menyampaikan informasi secara detail mengenai perbedaan kecil
yang cukup penting dari kepribadian unik seorang individu. Berikut interpretasi kelima skala
tersebut :
Extraversion/Introversion
o Didefinisikan melalui primary scales berikut :
Warmth (A+), hangat
Liveliness (F+), bersemangat
Social Boldness (H+), outgoing
Privateness (N-), self-disclosing
Self-Reliance (Q2-), orientasi kelompok
o High Score (Extraversion)
Cenderung people-oriented dan terus mencoba berinteraksi
dengan orang lain. Menurut Lord (1997), Extraversion ini
mengindikasikan derajat dimana seorang individu senang
berada disekitar orang lain, ingin diperhatikan orang lain, dan
Tough-Mindedness/Receptivity
o Menyediakan informasi mengenai cara seseorang memahami
dunia atau yang biasa disebut sebagai information processing
style
o Meliputi :
Warmth (A-), berarti tipikal seseorang yang tidak
tertarik dengan orang lain
Sensitivity (I-), memiliki pendekatan faktual dan tidak
sentimentil pada hidup
Abstractedness (M-), fokus pada yang praktis dan
konkret
Openness to Change (Q1-), mengatur segala sesuatu
dengan caranya sendiri
o High Score (Tough-Mindedness) :
Cenderung memahami dunia secara konkret, logis, tidak
sentimentil. Mereka cenderung keras kepala dan tidak tertarik
1. Kelebihan
o Tes PF-16 ini termasuk tes yang sederhana untuk mengungkap kepribadian
seseorang
o Selain itu tes 16 PF merupakan sebuah alat ukur yang komprehensif dalam menilai
kepribadian seseorang. Tes ini dapat diterapkan dan digunakan pada semua seting
dimana dibutuhkan penggambaran kepribadian orang secara global dan menyeluruh
o Tes ini dapat mengungkap “Motivational Distortion” atau kesungguhan testee dalam
mengerjakan tes
o Hasil dari penelitian ilmiah tentang kepribadian dan teori-teorinya
o Tes 16PF revisi terbaru sudah terbebas dari gender bias, race bias, dan culture bias
o Durasi pengetesan yang singkat. Paper pencil membutuhkan waktu 30-50 menit dan
jika mengunakan komputer membutuhkan waktu 25-35 menit
o Administrasi tes dapat dilakukan dengan menggunakan paper pencil maupun
computerized
2. Kekurangan
Etika
Menurut Sumadi Suryabrata (1971), sikap hubungan antara pemeriksa dan subjek yang
diperiksa antara lain:
1. Tidak menganggap subjek sebagai pasien atau penderita yang butuh pertolongan, tapi
sebagai manusia yang mempunyai harga diri, keinginan-keinginan tertentu dengan
menghargai latar belakang agama, politik, dan lingkungan sosialnya
2. Menjaga rahasia pribadi subjek
3. Membuat diagnosa dengan penuh hati-hati
4. Penuh simpati dalam memahami kesulitan-kesulitan subjek
Pada Bab III Kode Etik Psikologi Indonesia yang disusun pada Kongres VIII Himpunan
Psikologi Indonesia (HIMPSI) pada tahun 2000, yaitu Bab Pemberian Jasa/Praktik Psikologi,
dinyatakan beberapa pasal, antara lain:
1. Pelaksanaan kegiatan sesuai batas keahlian atau kewenangan, yang berarti psikolog hanya
memberikan praktik jasa/praktik psikologi dalam hubungannya dengan kompetensi yang
bersifat objektif sesuai ketentuan yang berlaku dan dalam pelaksanaannya wajib
menghormati hak-hak lembaga tempatnya melaksanakan kegiatan
2. Sikap profesional dan perlakuan terhadap pemakai jasa atau klien, dimana psikolog wajib
mengutamakan dasar profesional, memberikan jasa pada semua yang membutuhkan dan
melindungi klien dari akibat yang merugikan
3. Asas kesediaan, dimana psikolog wajib menghormati dan menghargai hak klien untuk
menolak melibatkan diri dalam pemberian jasa psikologi
4. Interpretasi hasil pemeriksaan, yang hanya boleh dilakukan oleh psikolog berdasarkan
kompetensi dan kewenangan
5. Pemanfaatan dan penyampaian hasil pemeriksaan, yang dilakukan dengan memperhatikan
ketentuan dalam praktik psikologi dan diberikan dalam bentuk dan bahasa yang mudah
dipahami klien
6. Kerahasiaan data dan hasil pemeriksaan, dimana psikolog wajib memegang teguh rahasia
yang menyangkut klien dalam hubungan dengan pelaksanaan kegiatannya
Pencantuman identitas pada laporan hasil pemeriksaan dari praktik psikologi, yaitu pada
segala keterangan yang diperoleh dari kegiatan praktik psikologi, pada pembuatan laporan
secara tertulis psikolog yang bersangkutan wajib membubuhkan tanda tangan, nama jelas,
dan nomor izin praktik sebagai bukti pertanggungjawaban.
Kepentingan Mempelajari
Dalam konteks organisasi jabatan tertentu akan lebih efisien dan efektif jika dijabat
oleh orang yang memiliki kepribadian yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan jabatan
tersebut. Karena itu dalam penempatan kerja suatu assesmen kepribadian adalah hal yang
harus dilakukan. Assesmen kepribadian yang lengkap dari karyawan juga dapat digunakan
untuk memprediksi dinamika kerja.
Dalam konteks psikologi klinis assesmen kepribadian akan dilakukan sebagai dasar
intervensi yang dilakukan. Keberhasilan suatu intervensi ditentukan oleh kesesuaian
intervensi dengan orang yang diintervensi. Bahkan ketepatan intevensi pun ditentukan oleh
ketepatan assesmen kepribadian klien, misalkan apakah konseling atau terapi yang harus
dilakukan? Jika terapi, maka terapi seperti apa? Jika konseling, maka konseling seperti apa?
Hal ini dapat ditetapkan jika kita memiliki assemen yang lengkap dan cukup, salah satunya
adalah assesmen kepribadian menggunakan PF 16.
Kesimpulan
16PF atau The Sixteen Personality Factor Questionnaire merupakan salah satu alat
ukur berupa self-report assessment yang mengukur 16 dimensi kepribadian manusia normal
yang banyak digunakan dalam berbagai macam setting yang membutuhkan in-depth
assessment mengenai keseluruhan kepribadian individu yang ingin diukur. 16 dimensi
kepribadian tersebut adalah warmth, intelligence, emotional stability, dominance,
impulsivity, conformity, boldness, sensivity, suspiciousness, imagination, shrewdness,
insecurity, radicalism, self –sufficiency, self – discipline, dan tension.
Tes ini telah mengalami lima kali revisi semenjak publikasinya pertama kali di
tahun 1949, hasilnya instrumen menjadi lebih pendek, lebih sederhana dengan mengganti
susunan bahasanya, format jawaban lebih terstandardisasi, dan dapat ditinjau dari jenis
kelamin, budaya, etnik bias dan ADA (Americans With Disabilities Act). Juga karakteristik
psikometri ditingkatkan, scoring secara manual lebih mudah dan hasilnya dapat dilaporkan
dengan menggunakan berbagai bahasa yang berbeda dengan menggunakan norma lokal,
serta standardisasi dilakukan pada 10.000 orang responden.
Terdapat tiga jenis tes 16 PF ini yang dibagi berdasaran umur dari partisipan
tes, yakni 16PF Adolescent Personality (HSPQ) : Usia 12-18 tahun yang telah direvisi
Adolescent Personality Questionnaire (APQ) ; Children’s Personality Questionnaire (CPQ) :
Usia 8-12 tahun ; Early School Personality Questionnaire (ESPQ) : Usia 6-8 tahun.
Daftar Pustaka
Cattell, Raymond B., Herbert W. Eber, Maurice M. Tatsuoka. (1970). Handbook for the Sixteen
Personality Factor Questionnaire (16 PF).Champaign, IL: Institute for Personality and Ability
Testing
Cattell, Heather E.P., James M. Schuerger. (2003). Essentials of 16PF Assessment. Canada: John Wiley
& Sons
http://www.citehr.com/63678-16-pf-factor-analysis.html#ixzz30Jlzp1Ou
http://adhyatmanprabowo.files.wordpress.com/2011/03/16-pf.ppt