Anda di halaman 1dari 3

ASSESSMENT DAN PSIKODIAGNOSTIK

Laporan Snijders Oomen Non-Verbal Intelligence Test Revised (SON-R)


Usia 2,5 – 7 Tahun

Disusun Oleh :

Ivani Valentina Susilo Santoso


20.E3.0087

MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI


FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA
SEMARANG
2021
LAPORAN PEMERIKSAAN PSIKOLOGIS

A. IDENTITAS SUBJEK

Nama : An. B
Tanggal Test :
TTL :
Usia : 4 Tahun 1 Bulan
Alamat : Semarang
Pendidikan :
Jenis Kelamin : Laki – laki

B. HASIL PEMERIKSAAN TES PSIKOLOGI


a. SON
Pemeriksaan kecerdasan dengan menggunakan tes inteligensi SON, tujuan
dari tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan anak tanpa keterlibatan verbal. Tes
ini terdiri dari 5 subtes : Sorting, Mosaic, Combination, Memory, dan Copying.
Dari pemeriksaan terhadap ananda B, dengan kategori deaf diperoleh hasil
sebagai berikut:
IQ total : 107 (Rata-Rata)
Usia Mental : 4 Tahun 3 Bulan
Subtes Kemampuan SA
Sorting 3 ½ Tahun
Mosaic 4 ½ Tahun
Combination 4 ¼ Tahun
Memory 4 ½ Tahun
Copying 5 Tahun

Pada aspek Sorting Objek kemampuan anak dalam penalaran, Perseptual visual,
logika berpikir, kecermatan visual. Pada aspek Mosaic mengungkap koordinasi visual
motoric, kemampuan bekerja dengan pola desain tertentu dan perseptual visual pada
bentuk tiga dimensi. Aspek Combination mengungkap memory jangka panjang,
penalaran, analisa, dan abstraksi. Aspek Memory melihat memory jangka pendek dan
attensi. Aspek Copying untuk melihat koordinasi visual motorik, kemampuan motorik
halus, perseptual visual.
C. KESIMPULAN
Kecerdasan Umum Ananda B, berada pada taraf Rata-Rata dengan skor IQ total
= 107. Dengan usia mental lebih 2 bulan dari usia kronologisnya. Berdasarkan hasil dari
subtes yang sudah dikerjakan anak dapat dilihat pada tabel bahwa ananda masih kurang
pada subtes Sorting yaitu pada kemampuan logika berpikir dalam mengelompokan hal
tertentu sesuai kategorinya.

D. SARAN
Pada aspek Copying anak masih dibawah usia kronologisnya, sehingga harus
meningkatkan kemampuan koordinasi visual motorik, kemampuan motorik halus.
Orangtua dapat memberikan permainan permainan seperti : menggambar dan mewarnai,
bermain play dough, menggunting, meronce, menempel dan melepas stiker, melukis
dengan jari sehingga dapat meningkatkan motorik halus anak. Selain itu juga
mengajarkan pengelompokan warna, tekstur, bentuk.

Anda mungkin juga menyukai