Anda di halaman 1dari 5

ASSESMEN & PSIKODIAGNOSIS

LAPORAN PEP-R

Disusun Oleh :

Ivani Valentina Susilo Santoso

20.E3.0087

MAGISTER PSIKOLOGI PROFESI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA

SEMARANG

2021
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : YY
Tanggal lahir : dd/mm/yy
Usia : 6 tahun 5 bulan
Nama Orangtua : AB dan SS
Alamat : Semarang

II. Deskripsi Anak


A. Deskripsi Perilaku
1. Relating & Affect
Dalam relasi dengan oranglain subjek masih kurang berinisiatif untuk
memulai interaksi sosial, anak memiliki dunianya sendiri. Subjek kurang
memiliki respon terhadap orang lain. Kontak mata dengan orang lain masih
kurang, subjek juga masih kurang inisiatif untuk meminta pertolongan dari
oranglain ketika menghadapi suatu kendala sehingga membuat subjek
kesulitan dalam aspek kerjasama. Ketika diberi pujian oleh tester subjek tidak
merespon.
2. Play and Interest in Materials
Subjek sulit untuk mengerjakan tugas Atensi (Pemusatan Perhatian) terhadap
tugas masih kurang, respon terhadap reward juga masih kurang.
3. Sensory Responses
Subjek sensitive terhadap sentuhan (taktil sensitive), ketika subjek dicubit
tidak ada respon dari sentuhan yang tester berikan. Selain itu, minat terhadap
rasa juga masih kurang.
4. Language
Intonasi ketika subjek berbicara masih kaku dan cenderung sangat cepat
ketika berbicara akibatnya ketika subjek berbicara terkadang masih kurang
jelas. Kosa kata masih terbatas, subjek masih kesulitan untuk menggunakan
kata pengganti, kemampuan menggunakan kata dan berkomunikasi secara
spontan masih kurang.
III. Deskripsi Area Perkembangan
YY yang saat ini berusia 6 tahun 5 bulan memiliki usia perkembanagn setara dengan
anak berusia 1 tahun 6 bulan . Hasil profile perkembangan dapat dilihat dalam tabel
sebagai berikut :
ASPEK USIA PERKEMBANGAN
1. IMITASI 1 tahun 4 bulan
2. PERSEPSI 1 tahun 9 bulan
3. FINE MOTOR 2 tahun 4 bulan
4. GROSS MOTOR 2 tahun 6 bulan
5. KOORDINASI VISUAL MOTORIK 2 tahun
6. KOGNITIF VERBAL 4 bulan
7. KOGNITIF VERBAL 1 tahun 4 bulan

1. Imitation
Aspek imitasi anak mencapai usia 1 tahun 4 bulan. Saat ini anak berusia 6
tahun 5 bulan. Subjek belum konsisten meniru gerakan yang ditunjukkan.
Subjek tidak mampu menirukan gerakan menggunakan kaleidoskop, puppet,
menirukan suara hewan, meniru perilaku yang diberikan tester, mengangkat
tangan, menyentuh hidung dan melakukannya secara bersamaan.
2. Perception
Aspek persepsi anak mencapai usia 1 tahun 9 bulan. Subjek mencocokan
balo dengan piringan atau wadah, namun belum konsisten. Subjek juga
menunjukan ketertarikan pada buku, akan tetapi masih belum konsisten.
Kontak mata tidak fokus saat penggunaan kaleidoskop. Subjek tidak dapat
merespon bahasa isyarat yang diberikan tester. Subjek juga tidak merespon
suara byang dibunyikan dibawah gelas.
3. Fine motor
Aspek motorik halus setara dengan anak yang berumur 2 tahun 4 bulan.
Kemampuan meniup gelembung tidak konsisten, subjek belum bisa
menekan?mencabut jari dari malam, subjek belum bisa membuat mangkok
dair malam serta subjek belum bisa menggambar oranf, identifikasi objekk
dengan meraih objek, serta memegang penjepit.
4. Gross motor
Aspek motorik kasar setara dengan anak berusia 2 tahun 6 bulan. Saat ini
subjek dapat mengayunkan/menggantungkan benda pada tali tidak
konsiten,sujek belum bisa berdiri dengan stau kaki, melompat dengan kedua
kaki dan menangkap bola.
5. Eye hand integration
Aspek koordinasi mata tangan setara dengan anak yang berusia 2 tahun.
Subjek dapat menyalin vertical dan lingkaran akan tetapi belum konsisten,
anak belum dapat menautkanpotongan puzzle, menyalin persegi dan segitiga
dan memberi warna garis, mencocokan huruf, menyalin huruf serta menyusun
balok.
6. Cognitive performance
Aspek kognitif performance dicapai setara dengan anak usia 4 bulan. Anak
belum bisa menunjukan bagian-bagian tubuh yang terter sebutkan baik
melalui boneka ataupun menujuk bagian tubuhnya sendiri. Subjek juga tidak
bisa melakukan interaksi dengan permainann yang kompleks, subjek juga
belum mampu mengindentifikasi bentuk secara reseptif. Begitu pula saat
mengidentifikasi ukuran besar dan kecil, subjek masih kesulitan. Saat
bermain puzzle subjek belum mampu meletakkan bagian puzzle sesuai
tempatnya. Subjek juga belum bisa melengkapi puzzle gambar sapi.
Berkaitan dengan kemampuan memahami warna, subjek masih belum
mampu menunjukkan warna-warna yang diminta oleh tester. Ketika subjek
diminta untuk menemukan benda yang tersembunyi subjek juga gagal
melaksanakan tugasnya. Subjek belum mampu mengidentifikasi huruf
sehingga subjek juga belum mampu menuliskan nama depannya. Saat
mengidentifikasi objek dengan sentuhan, subjek juga masih sangat kesulitan.
7. Cognitive verbal
Aspek kognitif verbal yang dicapai anak setara dengan usia 1 tahun 4 bulan.
Subjek masih belum mampu mengidentifikasi bentuk, konsep besar kecil,
huruf, angka, gambar, dan melabeli warna secara ekspresif. Ketika diitanya
oleh tester subjek tidak merespon. Subjek belum mampu menghitung jumlah
balok, mengulang angka, kalimat pendek, kalimat sederhana, kalimat
kompleks yang telah diucapkan oleh tester. Subjek belum mampu
menggunakan 2, 4, 5 kata frasa, Pelafalan dan penyebutan kata ganti juga
masih sangat kurang. Subjek belum dapat membaca kata-kata pendek,
kalimat pendek, membaca komprehensif, dan membaca kalimat yang terdapat
beberapa kesalahan dalam penulisannya.
IV. Kesimpulan dan saran
1. Perilaku
Dalam interaksi sosial anak masih kurang, terlihat ketika subjek tidak memiliki
inisiatif untuk memulai interaksi dengan oranlain seakan subjek memiliki
dunianya sendiri, atensi anak masih sangat terbatas dan cenderung tidak fokus
dengan tugasnya atau hal yang ada didepanya. Respon sensori subjek masih
kurang karena anak tidak merespon terhadap sentuhan yang diberikan oleh tester
dan ketika berbicara masih kaku dikarenakan kosa katanya masih kurang.
2. Area perkembangan
Subjek tidak menirukan apa yang dicontohka oleh tester, namun subjek mampu
melakukan beberapa tugas akan tetapi masih pasif dan susah untuk atensi. Ketika
subjek diminta untuk menggambar subjek sudah mau menirukan garis lurus dan
lingkaran.
3. Saran
Untuk mengembangkan kemapuan interaksi sosial, subjek dapat mengikuti terapi
perilaku serta untuk bahasanya anak lebih sering diajarkan kosa kata baru secar
sedehana

Anda mungkin juga menyukai