A. Identitas Klien
Nama : OVI
Tempat/Tanggal Lahir : 14 Desember 2008
Umur : 17
Jenis Kelamin : Laki - Laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Suku Bangsa : Indonesia - Jawa
Saudara : 4 bersudara
Anak ke- : 3 dari 4 bersudara
Alamat Rumah : Tunjungan, Surabaya
B. Identitas Orangtua
C. Pelaksanaan Asesmen
E. Riwayat Keluarga
Keluarga besar O terdiri dari 6 orang, o merupakan anak ketiga dari 4 bersuadara.
Pekerjan ayah subjek sebagai salah satu dosen di Universitas swasta disurabaya,
sementara ibu klien berprofesi sebagai staff accounting diperusahaan swasta di daerah
Waru Sidoarjo. Kakak pertama subjek baru menempuh Strata stau ilmu komunikasi di
salah satu universitas di Malang, kakak kedua subjek kuliah. Sementara adik klien masih
usia 1 tahun.
Interpretasi
Dari asesmen yang dilakukan maka klien tidak memiliki kecendrungan – kecendrungan
gangguan prilaku. Adapun yang menggambarkan hal tersebut adalah dimana skor
internalisasi yang mengukur keluhan / cemas ,tertekan , tertekan , dan somatik masih dalam
rata – rata perkembangan perilaku anak usia klien. Sama halnya dengan Masalah
eksternalisasi menggabungkan perilaku melanggar aturan dan agresif menggambarkan bahwa
anak tidak memiliki kecendrungan untuk melanggar aturan dan berprilaku anggresif. bisa
disimpulkan bahwa skor Total yang merupakan jumlah dari skor semua item masalah
menggambarkan bahwa subjek tidak memiliki gangguang perilaku secara keseluruhan.
Tidak teridentifikasi gangguan perilaku pada klien, secara perkembangan aspek klien cukup baik
hal ini didukung oleh hasil observasi dimana klien cukup mampu merespon instruksi dengan
baik tanpa memberikan respon negative. Namun dari sisi penyesuaian diri terhadap lingkungan
baru klien akan cenderung malu – malu.
G. Kesimpulan
Hasil asesmen menunnjukan bahwa dengan usia subjek pada taraf 17 tahun semua
perkembangan aspek secara perilaku berkembang sesuai usia subjek dimana secara internalisasi
cemas ,tertekan , tertekan , dan somatik masih dalam rata – rata hal ini menunjukkan bahwa
tidak ada kecendrungan perilaku yang menggangu klien dalam menjalani aktivitas sehari – hari ,
sementara dari sisi eksternalisasi menggabungkan perilaku melanggar aturan dan agresif yang
menggambarkan bahwa anak tidak memiliki kecendrungan untuk membuat orang lain yang
berada disekitarnya merasa tidak nyaman. Sehingga dapat disimpulkan bahwa klien cukup stabil
dalam hal mengontrol diri dan menglola emosi yang ada.
H. Saran
Agar dapat mempertahankan dan mengembangkan sisi emosi dan penyesuaian diri
diharapkan orangtua dapat mengajak anak untuk terlibat dalam kegiatan sehari-hari sambil
menceritakan lebih banyak tentang cerita – cerita yang sarat pesan sosial, benda-benda,
kejadian-kejadian yang ada dan dialami dalam kehidupan sehari-hari. Di sekolah, guru dapat
memulai dengan mengenalkan kegiatan ekstrakulikuler di dalam lingkungan sekolah.
Kemudian dalam menstabilkan emosi anak usahkan memberikan sentuhan secara fisik agar
anak merasa diterima dilingkungan tersebut atas rasa percaya diri yang masih kurang.