Anda di halaman 1dari 45

PROGRAM :

LEARNING TO CARE TANTRUMS CHILDREN


MODUL PELATIHAN EMOTION COACHING UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN MENGATASI PERILAKU TEMPER TANTRUM
PADA GURU TK ROUDHATUN NUR TANGERANG

Disusun oleh:
Andhini Tresnaningrum, S.Psi
15915047

PROGRAM MAGISTER PROFESI PSIKOLOGI


FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
A. Pengantar

Temper tantrum merupakan salah satu perilaku yang dapat terjadi pada masa anak usia
dini (Sander,1997). Biasanya perilaku ini terjadi karena anak mengalami emosi marah,
kesedihan yang mendalam dan tidak tahu bagaimana cara mengekspresikan emosi. Gelaja
temper tantrum seringkali terjadi di masa usia prasekolah. Guru perlu memahami terlebih
dahulu tentang perkembangan emosi anak untuk dapat mengatasi perilaku temper tantrum
yang terjadi di sekolah. Sebab, respon guru terhadap emosional anak dapat mempengaruhi
pemahaman anak mengenai emosi, seperti mengenai bagaimana cara mengekspresikan emosi dan
bagaimana cara meregulasi emosi. Selain itu, perkembangan emosi merupakan suatu hal yang perlu
diperkenakan dan diajarkan kepada anak sejak dini.
Namun, kemampuan setiap guru dalam menghadapi permasalahan anak berbeda-beda
dan terhambat karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan. Menurut Standford (2011),
pelatihan merupakan salah satu cara pengembangan profesional yang digunakan untuk
meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan tugas. Oleh karena itu, guru dapat
diberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan yang dimiliki agar dapat mengatasi
permasalahan anak yang terjadi di sekolah salah satunya temper tantrum.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan guru yaitu
dengan melalui pelatihan emotion coaching. Program Learning to Care Tantrums Children
dalam penelitian ini fokus pada emotion coaching yang dapat dilakukan guru kepada anak di
sekolah ketika gejala temper tantrum muncul. Emotion coaching dipopulerkan oleh Gottman
dan DeClaire (1997) sebagai respon orang tua dalam mengedukasi dan membantu anak
mengenali emosinya sendiri, mengenali emosi orang lain, dan mengelola emosinya sendiri
sehingga mudah beradaptasi dan responsif terhadap aktivitas di lingkungannya
Guru akan belajar efektif selama ± 8 jam dalam tiga kali pertemuan mengenai peranan
guru dalam mengoptimalkan perkembangan emosi anak usia dini, perkembangan emosi anak
usia dini, dan strategi yang tepat dalam merespon perilaku temper tantrum. Proses pelatihan
dilakukan melalui presentasi, pengisian lembar kerja, menonton video, dan diskusi kasus.
B. Subjek Pelatihan

Sasaran pelatihan ini adalah guru TK Roudhatun Nur Tangerang

C. Tujuan Pelatihan

Tujuan pelatihan secara umum adalah untuk meningkatkan keterampilan guru dalam

merespon perilaku temper tantrum anak di sekolah.

D. Standar Kualifikasi Pemateri

Pelaksana program pelatihan bagi guru di Tk Roudhatun Nur melibatkan beberapa pelaksana

dengan rancangan 1 orang fasilitator dibantu 1 orang co-fasilitator, dan beberapa orang berperan

sebagai pengamat atau observer jalannya pelatihan. Guna mendukung keberhasilan penelitian atau

terlaksananya pelatihan sesuai dengan rancangan peneliti, maka pelaksanaan pelatihan perlu memenuhi

beberapa syarat standar sebagai berikut.

1. Fasilitator

a) Psikolog atau terapis

b) Memiliki Pengetahuan tentang emotion coaching

c) Memiliki pengalaman sebagai co-terapis atau pelatihan emotion coaching

d) Memiliki pengetahuan tentang temper tantrum

2. Co-Fasilitator

a) Minimal merupakan mahasiswa Magister Psikologi Profesi yang telah menyelesaikan Praktik

Kerja Profesi Psikologi (PKPP).

b) Tertarik dengan pendekatan atau pelatihan emotion coaching

c) Bersedia terlibat dan tertarik untuk bersama dengan kelompok profesi guru.

3. Observer

a) Minimal merupakan mahasiswa Magister Psikologi Profesi

b) Diutamakan observer adalah calom psikolog dalam Bidang Psikologi Pendidikan.


E. Rancangan Pelatihan Emotion Coaching

Tahapan Pelatihan Proses Pelatihan

HARI KE-1
Sesi I: Sesi I: Kegiatan ini meliputi perkenalan dengan peserta serta menjabarkan
Teachers on Training rangkaian pelatihan yang akan dilakukan. Peserta mengetahui rangkaian
pelatihan terbagi atas dua kegiatan yaitu peranan guru dalam perkembangan
emosi anak usia dini dan strategi emotion coaching melalui pengisian lembar
kerja, diskusi, dan presentasi oleh pelatih.

Sesi II: Sesi II: Peserta diajak untuk menggali pengalaman, pikiran, dan perasaan selama
Teachers Role on ini dalam menangani momen emosi temper tantrum selama mendampingi siswa
Preschoolers Emotions berkembang di sekolah.

HARI KE-2
Sesi III: Sesi III:
Emotion Coahing:  Peserta dikenalkan dengan metode emotion coaching sebagai metode efektif
dalam merespon temper tantrum
Be aware of emotions
Secara umum, peserta diminta untuk membuat kesimpulan tentang strategi
efektif dalam merespon emosi anak usia dini.

Sesi III - Kegiatan ke-1: Kegiatan ke-1: Peserta diajak untuk lebih memperhatikan dan perilaku, ekspresi,
Learning to connect with your dan bahasa tubuh anak.
children
Kegiatan ke-2 :Peserta diajak untuk menerima perasaan anak serta
SesiI:IIITeacher’s
Bagian Role
- Kegiatan ke-2: mendengarkan intonasi suara dengan penuh empati.
Bagian II: Emotion Coaching
Learning to accept and listern your
children
Kegiatan ke-3: Peserta diajak untuk membantu merefleksikan atau memvalidasi
Bagian Teacher’s
SesiI:III- Kegiatan Role
ke-3: perasaan anak serta membantunya menamakan perasaan anak.
Bagian II: Emotion Coaching
Learning to reflect and labeling emotion

Kegiatan ke-4: Peserta diajak membuat strategi berdiskusi dengan anak usia dini
Sesi III - Kegiatan ke-4: dalam menentukan perilaku yang tepat saat anak mengalami temper tantrum..
Learning to find solutions Seperti memberikan alternatif solusi dan menetapkan batasan perilaku yang
pantas.

HARI KE-3
Sesi ke IV: Sesi IV: Peserta diajak untuk berdiskusi secara berkelompok dalam mengamati
Let’s Try Emotion Coaching kasus yang diberikan serta memberikan respon yang tepat sesuai dengan strategi
emotion coaching.

Sesi ke V: Sesi V: Peserta diajak untuk mengevaluasi dan melakukan refleksi keterampilan
dalam merespon temper tantrum anak dengan emotion coaching melalui
Refleksi dan Evaluasi
pengisian lembar kerja, diskusi, dan presentasi.

Meningkatkan Keterampilan Guru dalam Mengatasi Temper Tantrum Anak


Susunan Acara

Sesi Waktu Sesi/Materi Sasaran Metode Indikator pencapaian


08.00 – Peserta hadir sesuai jadwal Komunikasi Jumlah dan ketepatan waktu
08.10 yang dibuat langsung kehadiran peserta
Pengkondisian peserta
10 menit
 Peserta memahami tujuan  Diskusi  Peserta mendapatkan
pelatihan, jadwal dan aturan  Sharing informasi terkait pelatihan
08.10 – pelatihan Peralatan: yang akan diikuti
Pembukaan:  Peserta dapat mengenal satu LCD  Peserta mengetahui manfaat
08.20
1  Pembukaan sama lainnya Laptop dan tujuan pelatihan
 Kontrak belajar  Peserta lebih mengenal Speaker  Peserta dapat mengenal
10 menit
fasilitator dan kofasilitator Alat Tulis peserta lain, fasilitator dan
kofasilitator
 Peserta memahami tahapan  Video  Perserta mengetahui tahapan
perkembangan emosi anak  Diskusi perkembangan emosi anak
08.20 –
usia dini  Latihan usia dini
 Peserta dapat menuliskan Peralatan:  Peserta mampu mengerjakan
08.40
Teacher on training macam-macam LCD tugas yang diberikan
perkembangan emosi anak Laptop fasilitator dan mampu
20 menit
usia dini didasarkan dari Speaker menjelaskan apa yang telah
pengalaman peserta di Alat Tulis dituliskan di lembar kerja
sekolah
 Peserta memahami perannya  Diskusi  Peserta mengetahui perilaku
sebagai pengganti orang tua  Studi Kasus temper tantrum anak pra
08.40 –
09.40
Teachers Role on di sekolah  Ceramah sekolah, penyebab dan faktor
2 Preschoolers Emotions  Peserta mengetahui perilaku yang mempengaruhinya
temper tantrum anak pra Peralatan sehingga bisa memberikan
60 menit
sekolah, penyebab dan faktor LCD respon yang tepat saat anak
yang mempengaruhinya Modul fasilitator mengalami temper tantrum
Handout peserta
Laptop
Speaker
Alat Tulis

 Peserta mengetahui emotion  Diskusi  Peserta mengetahui bahwa


coaching sebagai strategi  Sharing emotion coaching adalah cara
efektif dalam menangani Peralatan yang positif dan benar dalam
08.00- perilaku temper tantrum anak LCD memberikan respon pada
Emotion Coaching:
09.00 Modul fasilitator momen perilaku temper
Be aware of emotions
Handout peserta tantrum
60 menit Laptop
Speaker
Alat Tulis

 Peserta mengenali dan  Ceramah  Perserta mampu


menyadari perasaannya dan  Diskusi merefleksikan pikiran dan
bagaimana ia dapat  Presentasi perasaan yang dirasakan oleh
09.00 – mengenali perilaku temper  Video peserta.
Kegiatan 1 tantrum anak
09.45 Peralatan
Learning to connect
with your children Alat Tulis
45 menit LCD
Materi
Video
Lembar kerja
 Peserta mampu memberikan  Ceramah  Peserta mampu menceritakan
09.45 –
Kegiatan ke-2: respon yang tepat pada  Diskusi pengalamannya saat
10.45
3 Learning to accept and ekspresi emosi anak usia dini.  Role Play menemukan anak yang
listen your children Peralatan menunjukkan perilaku
60 menit
Alat tulis temper tantrum
LCD  Peserta mampu menerima
Materi perasaan anak dengan penuh
empati sehingga peserta tidak
mengabaikan, meremehkan
ataupun mengkritisi perasaan
anak.
 Peserta mengenali,  Ceramah  Peserta mampu membantu
mengetahui, dan memahami  Diskusi anak menamakan perasaan
berbagai macam ekspresi  Latihan yang dimilikinya.
emosi pada anak sehingga  Role play
10.45- Kegiatan ke-3: dapat merefleksikan serta  Presentasi
11.45 Learning to reflect and memvalidasi perasaan anak. Peralatan
labeling emotion Alat tulis
60 menit LCD
Materi
Gambar emosi
Lembar kerja
Contoh kasus
 Peserta mampu untuk  Ceramah  Peserta mampu menetapkan
menetapkan toleransi atas  Presentasi batasan perilaku yang pantas
13.00 – Kegiatan ke-4: perilaku anak dari ekspresi  Latihan saat anak dalam momen
14.00 Learning to find emosinya Peralatan temper tantrum
solutions Alat tulis  Peserta memiliki berbagai
60 menit LCD strategi dalam membantu
Materi anak menemukan solusi atas
Lembar kerja konflik yang dialaminya.
 Peserta diajak untuk  Ceramah  Mengetahui dan mengenali
08.00 –
Let’s Try Emotion mengetahuai, mengenali, dan  Diskusi perasaan anak
09.00
4 Coaching memahami perasaan anak  Latihan  Mampu.memberikan respon
usia dini melalui pengisian Peralatan: positif terhadap perasaan
60 menit
lembar kerja dan diskusi LCD
Laptop anak sesuai dengan emotion
Speaker coaching
Alat Tulis
Lembar kerja
 Peserta diajak untuk  Diskusi  Peserta mampu mengevaluasi
mengevaluasi dan melakukan  Sharing dan merefleksi sejauh mana
09.00 – refleksi sejauh mana Peralatan: pelatihan yang telah
Refleksi dan Evaluasi
09.45 keterampilannya setelah LCD dilakukan dalam mendukung
5
mengetahui strategi emotion Laptop peserta merespon momen
45 menit coaching dalam merespon Speaker temper tantrum anak
momen temper tantrum Alat Tulis Peserta mampu mengevaluasi
jalannya pelatihan.
Pengkondisian Peserta

Registrasi Peserta
Tujuan : Mendata kehadiran peserta dan memberikan kelengkapan pelatihan untuk para
peserta

Indikator Pencapaian
a. Seluruh peserta terdata dan telah menandatangani daftar hadir.
b. Seluruh peserta memperoleh name tag, alat tulis (seminar kit), rundown pelatihan dan
printout materi pelatihan.
c. Ketepatan waktu

Peralatan
a. Daftar hadir
b. Name tag
c. Alat tulis (seminar kit)
d. Printout materi pelatihan
e. Rundown pelatihan
f. Snack

Waktu : 10 menit

Prosedur
a. Co-fasilitator menunggu para peserta di depan ruangan pelatihan dan meminta para peserta
untuk menandatangani daftar hadir sebelum memasuki ruangan.
b. Para peserta yang telah mengisi daftar hadir akan dibagikan name tag, alat tulis (seminar
kit) dan printout materi serta snack oleh co-fasilitator dan dipersilahkan untuk memasuki
ruangan pelatihan.
SESI 1
1. Pembukaan
Tujuan : Peserta mengetahui tujuan pelatihan, gambaran pelaksanaan pelatihan, serta antar
peserta dan fasilitator serta co-fasilitator saling mengenal.

Indikator Pencapaian
a. Peserta mengetahui tujuan pelatihan
b. Peserta mengetahui apa saja sesi dalam pelatihan, waktu pelatihan dan prosedur selama
pelatihan.
c. Antar peserta dan fasilitator serta co-fasilitator saling mengenal (minimal mengetahui
nama).

Peralatan
a. Slide materi
b. Alat Tulis
c. Speaker
d. Printout materi pelatihan

Waktu : 5 menit

Prosedur
a. Co-fasilitator memastikan seluruh peserta telah memasuki ruangan dan menempati kursi
yang telah disediakan.
b. Co-fasilitator membuka acara dengan memperkenalkan diri terlebih dahulu, kemudian
menjelaskan tujuan pelatihan serta gambaran pelaksanaan pelatihan.
c. Sebelum acara dimulai, co-fasilitator mengajak peserta berdoa bersama untuk memohon
kelancaran selama proses pelatihan berlangsung. Kemudian co-fasilitator meminta para
peserta berkenalan dengan peserta lain yang ada disamping kanan dan kirinya.
d. Setelah para peserta sudah mengetahui nama peserta yang ada disamping kanan dan
kirinya, co-fasilitator kemudian akan mempersilahkan fasilitator untuk mengambil alih
acara dan fasilitator akan memperkenalkan diri kepada para peserta.
2. Kontrak Pelatihan
Tujuan : Menumbuhkan komitmen peserta untuk mengikuti proses pelatihan.

Indikator Pencapaian
a. Peserta mengetahui apa saja peraturan selama mengikuti proses pelatihan.
b. Peserta mengetahui bahwa mereka perlu berperan aktif selama proses pelatihan.
c. Peserta menyetujui poin-poin kontrak pelatihan.
d. Terciptanya kondisi pelatihan yang kondusif.

Peralatan
a. Tayangan (slide PPT) poin-poin kontrak pelatihan
b. LCD
c. Proyektor
d. Sound System
e. Laptop

Waktu : 10 menit

Prosedur
a. Fasilitator menjelaskan kepada peserta mengenai aturan-aturan selama pelatihan, seperti;
selama pelatihan dimohon handphone dalam keadaan mode diam, dan sebagainya.
b. Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk memberikan masukan mengenai
kontrak pelatihan yang akan diketik oleh co-fasilitator dilaptop yang telah terhubung
dengan LCD dan proyektor.
c. Setelah kontrak telah disepakati bersama, fasilitator mengingatkan para peserta agar selalu
terlibat aktif selama proses pelatihan.
3. Teacher on Training
Deskripsi Umum : Peserta diajak untuk menyiapkan diri dalam mengikuti proses pelatihan
atau belajar bersama, mengetahui tujuan, metode yang digunakan dalam setiap kegiatan
pelatihan, refleksi pikiran dan perasaan tentang peranan peserta dalam mengoptimalkan
perkembangan emosi anak usia melalui pengisian lembar kerja, video, diskusi, dan presentasi.

Tujuan :
- Peserta memahami tahapan perkembangan anak usia dini
- Peserta dapat menuliskan macam-macam perkembangan emosi anak usia dini didasarkan
dari pengalaman peserta di sekolah

Indikator Pencapaian
a. Perserta mengetahui tahapan perkembangan emosi anak usia dini
b. Peserta mampu mengerjakan tugas yang diberikan fasilitator dan mampu menjelaskan apa
yang telah dituliskan di lembar kerja

Peralatan
a. Slide materi
b. Alat Tulis
c. Speaker
d. Printout materi pelatihan
e. Lembar kerja

Waktu : 20 menit

Prosedur :
a. Fasilitator dan peserta bersama-sama menonton tayangan video tentang perkembangan
emosi anak usia dini
b. Selanjutnya fasilitator meminta setiap peserta untuk mengisi lembar kerja 1.0 “Emosi
Anak” tentang perkembangan emosi anak usia dini didasarkan dari pengalaman peserta
bersama dengan anak di sekolah. Co-fasilitator akan membantu membagi lembar kerja.
Fasilitator memberikan instruksi

“Para peserta pelatihan dihadapan kalian terdapat lembar kerja berupa tingkatan
rentang usia. Peserta diminta untuk menuliskan bagaimana emosi anak di setiap
tingkatan usia, dan bagaimana cara kalian menghadapinya ?”

c. Fasilitator memberikan waktu kepada 2 orang peserta untuk menjelaskan apa yang
dituliskannya dalam lembar kerja. Fasilitator juga menguatkan peserta bahwa guru
merupakan orang tua pengganti anak di sekolah. Guru diharapkan untuk mengetahui dan
mengerti setiap perkembangan emosi anak agar dapat membantu anak mengoptimalkan
perkembangan emosi anak. Respon dari guru terhadap perilaku anak sangat berpengaruh
pada perkembangan anak di tahap usia selanjutnya.
d. Fasilitator menutup sesi I dengan membuat kesimpulan.
Lembar Kerja
1.0

Nama :

EMOSI ANAK

5-6 Tahun

4-5 Tahun

3-4 Tahun

0-2 Tahun
ABSENSI KEHADIRAN PESERTA
PROGRAM LEARNING TO CARE TANTRUMS CHILDREN
Hari :
Tanggal :

No Nama Peserta Tanda Tangan

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.
SESI II:
Teachers Role on
Preschoolers Emotions

Deskripsi Umum : Pada bagian ini, peserta diajak memahami perannya sebagai pengganti
orang tua di sekolah untuk memenuhi seluruh kebutuhan anak dalam mengoptimalkan
perkembangan anak usia dini termasuk perkembangan emosi anak.

Tujuan :
- Peserta memahami perannya sebagai sosialisator emosi pada anak
- Peserta mengetahui perilaku temper tantrum anak pra sekolah, penyebab dan faktor yang
mempengaruhinya

Indikator Pencapaian
Peserta mengetahui perilaku temper tantrum anak pra sekolah, penyebab dan faktor yang
mempengaruhinya sehingga bisa memberikan respon yang tepat saat anak mengalami temper
tantrum

Peralatan
a. Slide materi
b. Alat Tulis
c. Speaker
d. Printout materi pelatihan

Waktu : 60 menit

Prosedur :
a. Fasilitator mereview dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada sesi II
b. Fasilitator menunjukkan video tentang anak yang mengalami tantrum sekolah. Setelah itu
fasilitator mengajak peserta untuk mendiskusikan dalam kelompok kecil. Peserta dibagi
menjadi 2 kelompok kemudian berdiskusi tentang anak yang mengalami tantrum dan
penyebabnya. Fasilitator meminta jawaban dari setiap kelompok.
c. Fasilitator kemudian mengajak peserta untuk berbagi pengalaman, pikiran dan perasaan
serta strategi apa yang telah diupayakan dalam membantu mengurangi perilaku tantrum..
Fasilitator juga membuat kesimpulan terhadap apa yang telah disampaikan oleh peserta.
d. Fasilitator menyampaikan materi “Temper Tantrum pada Anak”
e. Setelah pemberian materi, fasilitator mengajar peserta untuk berdiskusi antara perbedaan
peran peserta selama ini dan yang akan dilakukan di masa yang akan datang dalam
menangani anak yang sering mengalami tantrum di sekolah.
f. Fasilitator membuat kesimpulan atas pikiran dan pengalaman peserta mengenai materi dan
kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya.
g. Co-fasilitator menutup acara pelatihan dan mengingatkan peserta untuk tetap hadir dalam
pertemuan selanjutnya.
SESI III:
Emotion Coaching: Be aware of emotions

Deskripsi Umum : Pada bagian ini, peserta dikenalkan strategi memenuhi kebutuhan emosi anak
usia dini melalui memberikan respon yang tepat. Selain itu, peserta juga diajak untuk mengenali
respon yang salah terhadap momen temper tantrum anak.

Tujuan :
Peserta mengetahui emotion coaching sebagai strategi efektif dalam menangani perilaku temper
tantrum anak

Indikator Pencapaian
Peserta mengetahui bahwa emotion coaching adalah cara yang positif dan benar dalam
memberikan respon pada momen perilaku temper tantrum

Peralatan
a. Alat tulis
b. LCD
c. Lembar kerja 3.0 “Kasus Budi”
d. Materi

Waktu : 60 menit

Prosedur :
a. Co-fasilitator membuka kegiatan pelatihan dan peserta mengisi absen kehadiran secara
bergiliran.
b. Fasilitator mereview dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada sesi III.
c. Fasilitator menjelaskan bahwa pada dasarnya anak dapat mengekspresikan emosi dengan
bebas namun guru guru patutnya memberikan respon terhadap emosi anak agar anak mampu
mengetahui perasaannya, perasaan orang lain, dan membantu anak membentuk perilaku yang
pantas.
d. Fasilitator meminta peserta mengerjakan lembar kerja 3.0. Co-fasilitator membagikan lembar
kerja “Kasus Budi” pada setiap peserta. Fasilitator menginstruksikan kepada peserta untuk
menyelesaikan konflik yang dialami oleh Budi melalui beberapa tahapan yang seringkali
digunakan peserta dalam menenangkan anak yang mengalami gejala tantrum seperti itu pada
kolom-kolom berwarna hijau.
e. Fasilitator menyampaikan materi “Emotion Coaching: Learning to Care Tantrums Children”.
Fasilitator membuka sesi tanya jawab mengenai materi disampaikan agar peserta lebih
memahami materi yang disampaikan
f. Fasilitator meminta kepada peserta untuk menyelesaikan ulang Kasus Budi melalui startegi
emotion coaching pada kotak berwarna biru. Selanjutnya pelatih dan peserta mendiskusikan
kasus Budi.
g. Fasilitator membuat kesimpulan atas pikiran dan pengalaman peserta mengenai materi dan
kegiatan yang telah dilakukan sebelumnya.
h. Co-fasilitator menutup acara pelatihan dan mengingatkan peserta untuk tetap hadir dalam
pertemuan selanjutnya.
Lembar Kerja
3.0

“KASUS BUDI”
Ketika si Kecil Marah Meledak-ledak
Budi sedang menggambar, ia tampak tenang. Namun tiba-tiba temannya, Anto tidak sengaja
menyenggol badan Budi hingga membuat gambar yang dibuatnya tercoret hingga keluar garis.
Budi tampak kesal tiba-tiba membanting kotak pensil sambil buru-buru menuju ke meja guru. Ia
kemudian semakin marah dan mengacak-acak seluruh isi meja guru serta membuang benda-beda
yang terjangkau oleh tangannya. Ketika ada teman yang mendekatinya, Budi menangis dan malah
berteriak-teriak, meraung-raung, dan menjatuhkan dirinya ke lantai.
Apa yang harus dilakukan Anda untuk mengatasi perilaku Budi ?
SESI III Kegiatan ke-1:
Learning to connect with your children

Deskripsi Umum : Pada bagian ini, peserta diajak untuk lebih menyadari perasaannya saat anak
sedang mengalami momen temper tantrum

Tujuan :
Peserta mengenali dan menyadari perasaannya dan bagaimana ia dapat mengenali perilaku temper
tantrum anak

Indikator Pencapaian
Perserta mampu merefleksikan pikiran dan perasaan yang dirasakan oleh peserta.

Peralatan
a. Alat tulis
b. LCD
c. Lembar kerja 3.1 “Eye & Ear”
e. Materi

Waktu : 45 menit

Prosedur :
a. Fasilitator mereview dan menyampaikan tujuan sesi III pada kegiatan ke-1.
b. Fasilitator mengajak peserta untuk menyebutkan berbagai macam perilaku tantrum anak yang
seringkali ditemui setiap hari di sekolah. Selanjutnya, fasilitator meminta beberapa guru untuk
menyebutkan langkah awal yang dilakukan dalam mengenali perasaan yang muncul pada anak.
c. Fasilitator menjelaskan materi tentang “Learning to connect with your children“ kepada
peserta untuk lebih menyadari emosinya agar mudah terhubung dengan perasaan anak melalui
bahasa tubuh, suara anak, ekspresi wajah, ataupun kata-kata yang diucapkan oleh anak.
d. Fasilitator meminta peserta untuk mengisi lembar kerja 3.1 “Eye & Ear”. Fasilitator
menginstruksikan untuk memperhatikan video yang akan diputarkan lalu meminta guru untuk
menuliskan pada lembar jawaban mengenai ekspresi wajah yang tampak, suara, dan kata-kata
yang diutarakan oleh anak yang mengindikasikan bahwa anak sedang mengalami atau
merasakan sesuatu. Co-fasilitator membagikan lembar kerja kepada setiap peserta.
e. Fasilitator dan peserta berdiskusi tentang video yang telah diputarkan sebelumnya dengan
merefleksikan pikiran dan perasaan yang dirasakan oleh peserta.
Lembar Kerja 3.1

“Eye & Ear”


Nama :
Perhatikan video yang ditampilkan lalu amati apa yang sedang dialami oleh anak. Tuliskan
perasaan yang kira-kira sedang dirasakannya dan tuliskan alasannya didukung dengan
ekspresi wajah dan intonasi suara anak.

VIDEO 1:

VIDEO 2:

VIDEO 3:
SESI III Kegiatan Ke-2:
Learning to accept and listen your children

Deskripsi Umum : Peserta diajak untuk mengakui dan mendengarkan perasaan anak usia dini
dengan penuh empati sehingga mampu memberikan respon yang tepat.

Tujuan :
Peserta mampu memberikan respon yang tepat pada ekspresi emosi anak usia dini.

Indikator Pencapaian
a. Peserta mampu menceritakan pengalamannya saat menemukan anak yang menunjukkan
perilaku temper tantrum
b. Peserta mampu menerima perasaan anak dengan penuh empati sehingga peserta tidak
mengabaikan, meremehkan ataupun mengkritisi perasaan anak.

Peralatan
a. Alat tulis
b. LCD
c. Materi

Waktu : 60 menit

Prosedur :
a. Fasilitator mereview dan menyampaikan tujuan sesi III pada kegiatan ke-2.
b. Fasilitator mengajak peserta untuk mengajak peserta untuk menceritakan pengalamannya saat
menemukan anak yang menunjukkan perilaku mengganggu saat beraktivitas.
- Bagaimana respon guru saat anak tantrum ?
- Bagaimana penerimaan guru dengan perilaku anak yang menganggu aktivitas di sekolah ?
c. Fasilitator menjelaskan materi tentang “Learning to accept and listen your children. Fasilitator
menyampaikan Respon negatif yang biasanya dilakukan peserta terhadap emosi anak ketika
peserta tidak mampu menerima emosi anak seperti mengabaikan, meremehkan, bahkan
mengkritisi emosi yang sedang dialami oleh anak. Fasilitator menyampaikan pentingnya
menerima dan mendengarkan penuh perasaan empati terhadap perasaan anak sehingga anak
merasa diterima dalam kondisi apapun.
d. Bermain peran : Guru dibagi dalam kelompok kecil berpasangan. Satu orang peserta berperan
sebagai anak yang mengalami tantrum, peserta lainnya menjadi guru yang merespon
coaching emosi dan respon yang mengalihkan. Selanjutnya peserta yang berperan sebagai
anak tantrum diminta mengungkapkan perbedaan perasaan yang dialaminya dengan respon
yang diberikan oleh guru.
e. Fasilitator meyakinkan peserta akan pentingnya menerima perasaan anak.
SESI III Kegiatan ke-3:

Learning to reflect and labeling emotion

Deskripsi Umum : Pada bagian ini, peserta diajak untuk mampu merefleksikan, memvalidasi
perasan anak serta peserta mampu melebeli emosi anak usia dini. Kegiatan ini melalui pengisian
lembar kerja dan diskusi.

Tujuan :
Peserta mengenali, mengetahui, dan memahami berbagai macam ekspresi emosi pada anak
sehingga dapat merefleksikan serta memvalidasi perasaan anak.

Indikator Pencapaian
Peserta mampu membantu anak menamakan perasaan yang dimilikinya.

Peralatan
a. Alat tulis
b.LCD
c. Materi
d.Gambar Emosi
e. Lembar kerja “Perasaan Anak”
f. Contoh kasus

Waktu : 60 menit

Prosedur :
a. Fasilitator mereview dan menyampaikan tujuan sesi III pada kegiatan ke-3.
b. Fasilitator mengajak peserta untuk menjabarkan pengalaman guru dalam merefleksikan emosi
anak usia dini dengan mengulangi kata-kata anak dan menyimpulkan perasaan anak hingga
kemampuan peserta dalam menyebutkan perasaan yang sedang dialami oleh anak.
c. Fasilitator menjelaskan materi tentang “Learning to reflect and labeling emotion”. Materi
tersebut memuat tentang pentingnya merefleksikan perasaan anak serta pentingya memberi
nama perasaan yang sedang dialami oleh anak. Tujuannya agar anak mengetahui perasaan yang
dialaminya yang membantunya dalam mengkomunikasikan perasaannya.
d. Co-fasilitator membagi lembar kerja “Perasaan Anak”. Fasilitator kemudian menyampaikan
instuksi latihan pada sesi III kegiatan ke-3 yaitu :
Sesaat lagi kita akan menyaksikan gambar anak dengan ekspresi emosi yang berbeda. Kita
akan menebak, memahami atau mencari tahu bagaimana kita bisa mengetahui perasaan orang
lain. Pertama kita akan menebak perasaan yang dialami oleh orang tersebut, dan
mendiskusikan ciri-ciri apa yang menggambarkan ia merasakan perasaan tersebut. Kita juga
akan belajar mengamati ekspresi wajah, nada suara ataupun bahasa tubuh lainnya yang dapat
memberikan kita petunjuk tentang bagaimana perasaan orang lain termasuk perasaan anak-
anak.
Dalam aktivitas ini akan membantu kita belajar mengetahui perbedaan perasaan sehingga
kita mampu mengetahui perasaan orang lain. Kegiatan ini memuat 8 ekspresi perasaan
melalui gambar. Kita akan mulai pada slide pertama…
Setelah 8 gambar ditampilkan dalam slide, fasilitator mendiskusikan dengan peserta perasaan
yang ditampilkan oleh gambar sebelumnya. fasilitator secara bergantian meminta peserta
untuk menyebutkan perasaan yang dialami oleh gambar disertai dengan petunjuk yang
menunjukkan bahwa gambar tersebut merasakan perasaan……..
e. Fasilitator mereview dengan bertanya materi dan hasl diskusi pada sesi ke III kegiatan ke 3.
Guru sangat berperan penting dalam perkembangan emosi anak dan harus mampu mengenali
petunjuk perasaan yang anak tampilkan dengan bahasa tubuh mereka. Dengan memahami
pentujuk dari ekspresi anak maka kita mampu memahami perasaan yang dialaminya dan
membantu kita memvalidasi perasaan anak dengan melabeli perasaannya.
Lembar Kerja 3.3

Nama :

PERASAAN ANAK
No Anak Merasa… Bagaimana saya mengatakan pada anak..

Total
Benar
SESI III Kegiatan ke-4:

Learning to find solutions

Deskripsi Umum : Pada bagian ini, peserta diajak untuk menetapkan toleransi atas perilaku anak
dari eskpresi emosinya.

Tujuan :
Peserta mampu untuk menetapkan toleransi atas perilaku anak dari ekspresi emosinya

Indikator Pencapaian
a. Peserta mampu menetapkan batasan perilaku yang pantas saat anak dalam momen temper
tantrum
b. Peserta memiliki berbagai strategi dalam membantu anak menemukan solusi atas konflik yang
dialaminya.

Peralatan
a. Alat tulis
b. LCD
c. Materi
d. Gambar Emosi
e. Lembar kerja Lembar kerja 3.4 “Toleransi guru”

Waktu : 60 menit

Prosedur :
a. Fasilitator mereview dan menyampaikan tujuan sesi III pada kegiatan ke-4.
b. Fasilitator menjelaskan materi tentang “Learning to find solutions”. Materi tersebut memuat
tentang toleransi guru terhadap perilaku anak saat mengalami momen emosi. Hal demikian
berfungsi agar anak mengetahui bahwa saat ia mengalami emosi tertentu, aturan sosial tetap
berlaku. Selain itu, pelatih menyampaikan pentingnya mendorong anak dalam menyelesaikan
permasalahannya bukan memberikan solusi. Dorongan dalam membantu anak menyelesaikan
permasalahannya dengan menetapkan batasan perilaku pada anak disertai dengan batasan
toleransi yang dimiliki oleh guru.
c. Fasilitator memberikan kesempatan kepada peserta untuk menyusun langkah khusus dalam
membantu Budi menemukan solusi atas masalahnya pada lembar kerja 3.4. Co-fasilitator
membagikan lembar kerja “Toleransi guru” kepada setiap peserta. Fasilitator kemudian
menyampaikan instruksi “pada lembar kerja tersebut telah ada kasus Budi seperti sebelumnya,
hanya saja peserta diminta untuk menentukan strategi efektif yang bisa dilakukan untuk
bersama-sama dengan Annisa menemukan solusinya. Terdapat 5 tahapan, peserta diminta
untuk mengikuti tahapan yang telah dijelaskan pada materi yaitu:
1. Menentukan apa yang diinginkan oleh Budi
2. Membantu Budi memikirkan solusi yang tepat dengan memberikan kesempatan bagi Budi
untuk menentukan apa yang diinginkannya.
3. Mengevaluasi keinginan Budi
4. Membantu Budi memutuskan solusi yang tepat.
5. Menentukan batasan perilaku Budi
d. Fasilitator dan peserta mendiskusikan toleransi guru yang telah dituliskan oleh peserta.
e. Selanjutnya, fasilitator menutup sesi ke III secara keseluruhan dari 4 kegiatan. Fasilitator
menyimpulkan dan menguatkan guru sebagai penyedia rasa aman bagi anak di sekolah
sehingga diharapkan dapat memberikan respon yang tepat atas momen emosi anak usia dini.
Lembar Kerja 3.4

“TOLERANSI GURU”
Nama :
Budi sedang menggambar, ia tampak tenang. Namun tiba-tiba temannya, Anto tidak sengaja
menyenggol badan Budi hingga membuat gambar yang dibuatnya tercoret hingga keluar garis.
Budi tampak kesal tiba-tiba membanting kotak pensil sambil buru-buru menuju ke meja guru. Ia
kemudian semakin marah dan mengacak-acak seluruh isi meja guru serta membuang benda-beda
yang terjangkau oleh tangannya. Ketika ada teman yang mendekatinya, Budi menangis dan malah
berteriak-teriak, meraung-raung, dan menjatuhkan dirinya ke lantai.
Apa yang harus dilakukan Anda untuk mengatasi perilaku Budi ?
Gak Masalah Budi Menangis, Tetapi…

a. Batasan Perilaku bagi Budi

b. Apa yang Diinginkan oleh Budi

c. Mengajak Budi memikirkan solusinya

d. Mengevaluasi Keinginan Budi

e. Membantu Budi Memilih Solusi yang Tepat


SESI III Kegiatan ke-4:

Learning to find solutions

Deskripsi Umum : Pada kegiatan ini, peserta diajak untuk mengetahui, mengenali, dan
memahami perasaan anak usia dini melalui pengisian lembar kerja dan diskusi

Tujuan :
Peserta mengetahui, mengenali, dan memahami perasaan anak usia dini

Indikator Pencapaian
a. Mengetahui dan mengenali perasaan anak
b. Mampu.memberikan respon positif terhadap perasaan

Peralatan
a. Alat tulis
b.LCD
c. Absensi kehadiran
d.Lembar kerja dan lembar jawaban “ Anak dan Ekspresi Emosi”

Waktu : 60 menit

Prosedur :
a. Co-fasilitator membuka kegiatan pelatihan dan peserta mengisi absensi kehadiran.
b. Fasilitator mereview dan menyampaikan tujuan pembelajaran pada sesi ke-4.
c. Fasilitator menjelaskan pada peserta bahwa kegiatan ini kita akan belajar secara berkelompok
untuk memberikan respon positif serta benar terhadap kasus yang akan diberikan nantinya.
Setiap kelompok terdiri dari 2 orang. Co-fasilitator membagikan kasus dan lembar kerja 3.4
“Anak dan Ekspresi Emosi” pada setiap kelompok.
d. Fasilitator meminta peserta mempelajari kasus. Fasilitator menyampaikan intrusksi kepada
peserta. Terdapat lembar kerja yang ada dihadapan peserta terdapat kasus pendek yang
membantu kita mengenali perasaan anak dan keinginan orangtua (agenda, harapan orangtua
terhadap anaknya) terhadap berbagai macam momen emosi. Kegiatan ini juga membantu
peserta berlatih memberikan respon dengan emotion coaching/ coaching emosi pada emosi
negatif yang dialami oleh anak. Pertama, pahami kejadian yang dialami oleh setiap anak.
Kedua, amatilah setiap jawaban salah yang diberikan oleh orangtua. Selanjutnya, Peserta
guru diminta untuk menebak orangtua dan tentukan perasan yang sedang dirasakan oleh anak
tersebut. Terakhir, Peserta guru diminta untuk memberikan respon yang memvalidasi
perasaan anak. Contohnya (Fasilitator membacakan contoh pada lembar kerja).
e. Setelah semua kasus dibahas bersama fasilitator menguatkan peserta bahwa guru sangat
berarti bagi seluruh aspek perkembangan anak khususnya perkembangan emosi anak.
Kemampuan guru dalam memberikan respon yang tepat akan membantu anak mengenali,
memahami emosinya dan emosi orang lain sehingga anak dapat menentukan perilaku yang
tepat.
Lembar Kerja 4.0

“Anak dan Ekspresi Emosi”

Kelompok :
Contoh :
Mbak Angki menghilang di Mall yang sangat besar dan luas. Orangtuanya sangat khawatir dengan
Mbak Angki. Setelah beberapa saat, Mbak Angki ditemukan oleh karyawan toko. Mbak Angki
tampak murung dan kesal.
Respon salah : Mbak Angki anak yang bodoh. Ibu sangat marah dan tidak akan
pernah mengajakmu untuk belanja bersama lagi.
Keinginan orangtua : Ibu merasa sangat takut. Ibu selalu ingin menjaga Mbak Angki agar
aman dan mencegah kejadian tersebut terulang lagi.
Perasaan Angki : Takut
Respon benar : Mbak Angki pasti merasa takut. Ibu juga sangat takut. Kesinilah
biar ibu memelukmu untuk sementara. Mbak Angki boleh ceritakan apa yang sebenarnya
terjadi.

1. Mas Ali (4 thn)


Mas Ali pulang dari sekolah dan berkata “Saya gak mau ke sekolah lagi. Guru berteriak
kepada saya dihadapan teman-temanku”.
Respon negatif : Apa yang kamu lakukan sehingga guru berteriak kepadamu?
Keinginan orangtua :.

Perasaan Ali :
Respon positif :

2. Mbak Kanaya (5 thn)


Mbak Kanaya saat sedang mandi dan mengatakan “Saya benci Mas Alan. Saya berharap
dia pergi dari rumah”.
Respon negatif : Itu perkataan yang buruk Mbak Kanaya. Kita tidak membicarakan
hal seperti itu di rumah ini. Kamu tidak membenci Mas Alan. Kamu mencintai Mas Alan,
Ibu tidak mau dengar kamu berbicara seperti itu lagi.
Keinginan orangtua :

Perasaan Kanaya :
Respon positif :

3. Mas Akbar (3 thn)


Saat makan malam, Mas Akbar berkata: “(Memuntahkan makanan) Saya benci makanan
ini. Saya tidak suka. Saya tidak mau makan itu”.
Respon negatif : Makanlah apa yang kita miliki dan sukailah itu.
Keinginan orangtua :

Perasaan Akbar :
Respon positif :

4. Mbak Milan (4,5 thn)


Mbak Milan pulang dari rumah tetangga dan berkata “Saya benci mereka (sambil
menunjuk teman-temannya). Mereka tidak mau berteman dengan saya. Mereka sangat
jahat kepada saya”.
Respon negatif : Kalau Mbak Milan mainnya tidak curang, mereka pasti mau
bermain denganmu. Jangan membuat masalah kecil menjadi besar. Kamu harus kuat
mempertahankan diri termasuk melawan jika mereka mengganggumu (menarik rambut).
Keinginan orangtua :

Perasaan Milan :
Respon positif :

5. Mbak Jena (5 thn)


Teman Mbak Jena datang ke rumah dan ingin bermain bersama. Mbak Jena berkata “ Saya
tidak mau berbagi mainan dengan dia. Dia tidak boleh meminjam mainanku”.
Respon negatif : Mbak Jena egois. Mbak Jena harus belajar berbagi mainan.
Agenda orangtua :

Perasaan Jena :
Respon positif :

Dimodifikasi dari: John Gottman dan Joan DeClaire. (1997). The Heart of Parenting.
London: Bloomsbury Publishing.
Jawaban Jawaban 4.0

Jawaban Kasus.
1. Mas Ali
Mas Ali pulang dari sekolah dan berkata “Saya gak mau ke sekolah lagi. Guru berteriak
kepada saya dihadapan teman-temanku”.
Respon negatif : Apa yang kamu lakukan sehingga guru berteriak kepadamu?
Keinginan orangtua : Orangtua menginginkan Mas Ali dapat berhasil dengan segala
aktivitas di sekolah dan disukai oleh guru. Orangtua khawatir bahwa Mas Ali melakukan
kesalahan di sekolah yang menyebabkan guru menjadi tidak senang dengan perilaku Mas
Ali
Perasaan Ali : Malu
Respon positif : Itu pasti sangat memalukan bagi kamu Mas.

2. Mbak Kanaya
Mbak Kanaya saat sedang mandi dan mengatakan “Saya benci Mas Alan. Saya berharap
dia pergi dari rumah”.
Respon negatif : Itu perkataan yang buruk Mba Kanaya. Kita tidak membicarakan
hal. Kamu tidak membenci Mas Alan. Kamu mencintai Mas Alan, Ibu tidak mau dengar
kamu berbicara seperti itu lagi.
Keinginan orangtua : Orangtua menginginkan ikatan persaudaraan tetap akur.
Perasaan Alana : Marah
Respon positif : Ibu/Ayah tahu kalau Mas Alan kadang membuatmu sangat marah
dan kesal. Apa yang sebenarnya terjadi, coba ceritakan sama Ibu/Ayah?
3. Mas Akbar
Saat makan malam, Mas Akbar berkata: “(Memuntahkan makanan). Saya benci makanan
ini. Saya tidak suka. Saya tidak mau makan itu”.
Respon negatif : Makanlah apa yang kita miliki dan sukailah itu.
Keinginan orangtua : Ibu menginginkan Mas Akbar menyukai makanan yang telah
disajikan dan atau ibu menghindar untuk memasak lagi.
Perasaan Akbar : Menjijikkan
Respon positif : Hmm.. makanan hari ini membuat Mas Akbar tidak berselera. Mas
Akbar mau makan apa?

4. Mbak Milan
Mbak Milan pulang dari rumah tetangga dan berkata “Saya benci mereka (sambil
menunjuk teman-temannya). Mereka tidak mau berteman dengan saya. Mereka sangat
jahat kepada saya”.
Respon negatif : Kalau Mbak Milan mainnya tidak curang, mereka pasti mau
bermain denganmu. Jangan membuat masalah kecil menjadi besar. Kamu harus kuat
mempertahankan diri termasuk melawan jika mereka mengganggumu (menarik rambut).
Keinginan orangtua : Orangtua menginginkan Mbak Milan mudah bermain dan bergaul
dengan teman-temannya dan tidak membuat perasaan Mbak Milan mudah tersakiti.
Perasaan Milan : Sedih
Respon positif : Itu pasti sangat menyedihkan bagi kamu. Beri tahu Ibu/Ayah apa
yang sebenarnya terjadi?
5. Mbak Jena
Teman Mbak Jena datang ke rumah dan ingin bermain bersama. Mbak Jena berkata “ Saya
tidak mau berbagi mainan dengan dia. Dia tidak boleh meminjam mainanku”.
Respon negatif : Mbak Jena egois. Mbak Jena harus belajar berbagi mainan.
Keinginan orangtua : Orangtua pada dasarnya menginginkan Mbak Jena untuk berbagi
mainan dan bermurah hati dengan tamu maupun teman.
Perasaan Jena : Marah
Respon positif : Kadang kita memang sulit berbagi mainan apalagi mainan yang
sangat kita sukai. Ayo letakkan mainan itu dan ambil beberapa mainan yang Mbak Jena
bisa pinjamkan untuk temannya. Gimana?

Dimodifikasi dari: John Gottman dan Joan DeClaire. (1997). The Heart of Parenting.
SESI V:
Refleksi dan Evaluasi

Deskripsi Umum : Pada bagian ini peserta diajak untuk mengevaluasi dan melakukan refleksi
sejauh mana keterampilannya setelah mengetahui strategi emotion coaching dalam merespon
momen emosi temper tantrum melalui pengisian lembar kerja dan diskusi.

Tujuan :
Peserta mampu mengevaluasi dan merefleksi sejauh mana pelatihan yang telah dilakukan dalam
mendukung peserta merespon momen temper tantrum anak

Indikator Pencapaian
a. Peserta mampu mengevaluasi dan merefleksi sejauh mana pelatihan yang telah dilakukan
dalam mendukung peserta merespon momen emosi anak usia dini.
b. Peserta mampu mengevaluasi jalannya pelatihan.

Peralatan
a. Alat tulis
b. LCD
c. Laptop
d. Speaker

Waktu : 45 menit

Prosedur :
a. Fasilitator meminta peserta untuk berbagi pikiran dan perasaan setelah semua peserta
menyelesaikan lembar kerja sebelumnya. Co-fasilitator mencatat apa yang disampaikan
peserta. Fasilitator merangkum apa yang telah disampaikan setiap peserta. Fasilitator
menegaskan kembali sebagai guru perlu mengetahui dengan baik perkembangan emosi anak
sehingga dapat memberikan respon yang tepat dalam membantu anak mengoptimalkan
perkembangan emosi anak.
b. Fasilitator menanyakan kepada peserta apa pon-poin penting dalam setiap sesi pelatihan
meliputi:
- Apa yang telah peserta peroleh selama pelatihan

c. Selanjutnya co-fasilitator membagikan lembar evaluasi pelatihan dan memberikan intruksi


pengerjaannya.
d. Peserta diberi kesempatan untuk mengisi lembar evaluasi dan jika selesai dapat langsung
dikumpulkan.
e. Seluruh tim pelaksanaan menutup serangkaian acara pelatihan dengan berdoa bersama
Lembar Evaluasi Pelatihan 5.0

Nama :
Posisi/Jabatan :

Kuisioner ini dipergunakan untuk perbaikan berkelanjutan, mohon diisi dengan sungguh-sungguh.
Jika anda lupa atau ragu, silahkan dikosongkan saja. Silahkan memberikan tanda centang (√) pada
kolom pilihan jawaban.

Nilai Keterangan
1 Buruk
2 Kurang
3 Cukup
4 Baik
5 Memuaskan

Materi 1 2 3 4 5
Materi sesuai dengan tujuan dan harapan saya
Materi disampai dengan menggunakan metode yang
bervariasi
Materi yang disampaikan sesuai dengan durasi waktu yang
direncanakan
Materi yang disampaikan menggunakan bahasa yang
sederhana dan mudah dimengerti

Pemateri 1 2 3 4 5
Pemateri menguasai seluruh materi yang disampaikan
Pemateri dapat berkomunikasi secara efektif dengan peserta
Pemateri menggunakan bahasa yang mudah dipahami
Pemateri memberikan kesempatan kepada peserta untuk
bertanya

Fasilitas 1 2 3 4 5
Konsumsi
Sound System
Kenyamanan Ruangan
Layar dan LCD

Komentar Positif

Saran

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai