Anda di halaman 1dari 71

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

MEDAN

PSIKODIAGNOSTIK

TES
INTELIGENSI

BY :
ERVINA M.R. SIAHAAN, M.PSI.
I N T E L I G E N S I
TES
Inteligensi berasal dari suatu konsepsi lama mengenai suatu
kekuatan (power) yang dapat melengkapi akal fikiran manusia dengan
gagasan abstrak yang universal, untuk dijadikan sumber tunggal
pengetahuan sejati. Dalam bahasa Yunani kekuatan disebut dengan
nous, sedangkan untuk penggunaan kekuatan disebut neosis. Kemudian
kedua isitilah tersebut dalam bahasa Latin dikenal sebagai intelectus
dan intelligentia. Pada gilirannya, dalam bahasa inggris masing-masing
diterjemahkan sebagai intellect dan intelligence. Ternyata transisi
bahasa tersebut membawa pula perubahan makna. Dalam bahasa
Indonesia kita sebut inteligensi, yang berarti suatu kekuatan lain.

Ada beberapa defenisi inteligensi menurut para ahli seperti :


1. Spearman : kemampuan umum yang melibatkan sebagian besar
pengembangan relasi dan hubungan timbal balik
2. Binet dan Simon : kemampuan menilai, memahami dan berpikir
logis dengan baik
3. Wechsler : kapasitas agregat atau global dari individu untuk
bertindak secara sengaja, berpikir secara rasional dan menghadapi
lingkungan secara efektif.
Secara umum para ahli cenderung setuju bahwa inteligensi adalah
kapasitas untuk belajar dari pengalaman dan kapasitas untuk
beradaptasi dengan suatu lingkungan. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Stenberg pada mahasiswa dan orang umum pada tahun
1981 ditemukan faktor-faktor dasar dalam konsepsi awam dan
konsepsi ahli mengenai Inteligensi yaitu :

1
Tes
Integligensi

S E J A R A H E TNESSI
INTELIG
Fase persiapan (kurang dari th 1915)
Fase ini dimana para ahli mencari dan berusaha menyusun tes
inteligensi
Fase naif (sekitar th 1915-1935)
Fase ini baru saja terbentuk tes inteligensi dan digunakan tanpa
kritik.
Fase mencari tes yang bebas budaya
mulai timbul keraguan terhadap tes inteligensi kesadaran mulai
muncul kelemahan tergantung pada kebudayaan yang kemudian diatasi
dengan culture free test
Fase kritis (mulai th 1950- sekarang)

2
Tes
Integligensi

L A M M E M A H AMI
DA
P E N D E K AKTI KA NA T I N T E L I G E N S I
HA
Pendekatan teori belajar
Pemahaman mengenai hukum-hukum dan prinsip umum yang
dipergunakan oleh individu untuk memperoleh bentuk-bentuk baru
Lebih memusatkan perhatian pada perilaku yang tampak dan
bukan pada pengertian mengenai konsep mental dari inteligensi
itu sendiri
Pendekatan biologis
Inteligensi memiliki dasar anatomis dan biologis.
Perilaku inteligen dapat ditelusuri dasar-dasar neuro-anatomis
dan proses neurofisologis
Pendekatan psikometris
Inteligensi merupakan suatu konstrak (construct) atau sifat (trait)
psikologis yang berbeda-beda kadarnya bagi setiap orang
Ada dua arah studi yaitu bersifat praktis dan lebih menekankan
pada pemecahan masalah
Lebih menekankan pada konsep dan penyusunan teori
Pendekatan teori perkembangan
Lebih dipusatkan pada maslah perkembangan inteligensi secara
kualitatif dalam kaitannya dengan tahap-tahap perkembangan
biologis individu

Inteligensi sering dikonsepkan dengan pernyataan I.Q. I.Q adalah


sebuah ekspresi dari tingkat kemampuan individu pada saat tertentu,
dalam hubungan dengan norma usia tertentu yang ada. Pada
hakekatnya tes inteligensi tidak digunakan dalam memberikan label
pada individu. Namun memiliki hakekat untuk untuk membantu individu
tersebut
Inteligensi adalah perwujudan dari suatu daya dalam diri manusia,
yang mempengaruhi kemampuan seseorang diberbagai bidang.
Spearman membuat suatu rumusan yang dinamai “general ability” yang
berperan dalam menyimpan dan mengikat kembali suatu informasi,
menyusun konsep-konsep, menangkap adanya hubunga-hubungan dan
membuat kesimpulan, mengolah bahan-bahan dan menyusun suatu
kombinasi baru dari bahan tersebut.
Vernon (1973) ada tiga arti mengenai inteligensi, pertama inteligensi
adalah kapasitas bawaan yang diterima oleh anak dari orangtuanya
melalui gen yang nantinya akan menentukan perkembangan mentalnya.
Kedua istilah inteligensi mengacu pada pandai, cepat dalam bertindak,
bagus dalam penalaran, dan pemahaman, serta efisien dalam aktifitas
mental. Arti ketiga adalah umur mental atau I.Q dari suatu tes
inteligensi.

3
Tes
Integligensi

P E N D E K A T A N
P E R B E D A ATNE O R I
Pendekatan INTELEGENSI akan menghasilkan nilai I.Q. I.Q
merupakan kapasitas dari intelegensi seseorang. Nilai yang
dikeluarkan adalah G factor & S factor. Tidak bisa menentukan I.Q dari
S factor. Pendekatan KECERDASAN, tidak akan menghasilkan nilai I.Q.
Seseorang dikatakan cerdas bila dapat menyelesaikan permasalahan
baru dengan waktu yang cepat dan benar. Gardner membagi kedalam 7
bagian kecerdasan. Bisa terjadi, seseorang memiliki I.Q 89 tetapi
cerdas dalam Olah Raga.

R I N T E L E G E N SI
STRUKTU
Tes ini terdiri dari G faktor dan S Faktor.Pengukurannya lebih
didasarkan pada ABILITY, maka setiap sub tes tidak bisa menyatakan
sebagai I.Q. Hasil dari keseluruhan dari sub-tes yang ada baru bisa
diukur I.Q nya.
Sampai saat ini sudah banyak tes inteligensi yang disusun oleh
para ahli baik tes inteligensi untuk anak-anak maupun orang dewasa,
baik yang disajikan secara individual maupun secara kelompok. Bentuk
tes inteligensi antara lain : TIKI, WBIS, WAIS, WISC.

4
Tes
Wechsler

T E S W E C H S L E R
Pada awal tahun 1930-an, David Wechsler, seorang psikolog di
Bullevue Hospital, di New York merancang seperangkat instrumen
sederhana yang mendefinsikan pengukuran inteligensi. Skala Wechsler
sebagian besar terinspirasi oleh skala Binet serta tes Army Alpa dan
Beta Army. Tes Wechsler yang pertama dipublikasikan pada tahun 1939
dengan nama Wechsler-Belleveue Intelligence Scale (WBIS). WBIS ini
memiliki kelemahan yang akhirnya direvisi dengan memunculkan tes
untuk orang dewasa dan anak.
Selain untuk mengukur inteligensi, skala Wechsler juga digunakan
untuk setting klinis (seperti brain damage, psychotic deterioration &
emotional difficulties) dapat mempengaruhi fungsi intelektual
seseorang. Pemberian Skala Wechsler dilakukan secara individual,
tidak dilakukan secara setting klasikal. Hal ini terjadi karena dalam
mengadministrasikannya sangat dibutuhkan observasi dan perhatian
yang ketat

I G E N C E S C A L E
E C H S L E R I N T ELL I S C )
W L D R E N ( W
FOR CHI
Skala Inteligensi Wechsler untuk anak-anak timbul secara logis dari
skala inteligensi Wechsler Bellevue untuk pemuda dan orang dewasa.
Skala anak-anak yang baru ini telah distandarisasikan melalui
experimental try out, field testing, dan statistical analysis. Pada tahun
1949 Wechsler menerbitkan WISC yang ditujukan untuk usia 5-15
tahun. Beberapa item yang untuk orang dewasa dikeluarkan dan
ditambah item-item yang lebih mudah.
Pada tahun 1974, diterbitkan hasil revisi WISC yang dikenal sebagai
WISC-R. Selain penambahan subtes mazes sebagai subtes alternatif,
dilakukan juga perbaikan soal-soal supaya lebih sesuai dengan
pengalaman anak-anak dan perluasan soal pada beberapa subtes. Oleh
karena itu susunan subtes-subtesnya menjadi :
Skala Verbal Skala Performance
1.Information 6. Symbol/Coding
2.Comprehension 7. Picture Completion
3.Aritmatic 8. Block Design
4.Similarities 9. Picture Arrangment
5.Vocabulary 10.Object Assembly
(Digit span) (Mazes)

5
Tes
Wechsler

WISC tidak digunakan sebagai tes inteligensi saja, tetapi juga dapat
digunakan sebagai alat bantu klinis. Beberapa praktisi menggunakan
WISC untuk mendiagnosa ADHD (Attention deficit hyperactivity
disorder) dan kesulitan belajar (learning disabilities). WISC memiliki
tujuan untuk :
1. WISC dibentuk atau dikembangkan untuk mengukur inteligensi
manusia baik secara verbal dan non verbal (performance).
2. Dalam hal ini Wechsler mengukur dua hal tersebut karena ia
percaya bahwa inteligensi manusia merupakan suatu kemampuan yang
kompleks yang terdiri dari beberapa jenis keahlian / kemampuan.
3. WISC dapat digunakan disekolah sebagai bagian dari evaluasi
penempatan untuk program anak berbakat dan untuk anak yang
mengalami gangguan perkembangan.
4. Selain itu, WISC juga digunakan untuk tujuan diagnostik. Skor I.Q
yang dihasilkan WISC dapat digunakan sebagai bagian dari kriteria
diagnostik untuk mental retardation (keterbelakangan mental) dan
gangguan belajar yang spesifik.

T R A S I S E O R A NG
E R J A A N A D M INIS
PEK PENGUJI
Ada beberapa segi administratif yang penting dalam memberikan
nilai oleh seorang penguji yaitu :
1. Catatlah nilai-nilai untuk tiap-tiap item dengan betul dan jelas
persis sebesar nilai untuk item tersebut
2. Bila suatu tes dimulai dengan melewati item yang pertama
(misalnya untuk anak yang lebih tua mulai dengan item no 10 pada tes
perbendaharaan kata), maka masukanlah pula nilai-nilai yang
seharusnya diterimanya.
3. Bila nilai hadiah (bonus) dapat diperoleh, pakailah dengan teliti
tabel-tabelnya catatlah dengan betul
4. Dalam menentukan jumlah total (keseluruhan) daripada nilai-nilai
untuk tes, kerjakanlah paling sedikit sampai dua kali
5. Pindahkanlah nilai untuk tiap tes pada kolom yang tersedia pada
halaman muka dari lembar jawaban
6. Berikanlah perhatian yang cukup pada waktu merubah skor
mentah menjadi angka skala dan angka skla mejadi I.Q. Bila dilakukan
porasi, periksalah jumlahnya
7. Hitunglah umur anak-anak itu dengan seksama, setelah meminta
terlebih dahulu keterangan mengenai tanggal lahirnya dan mencatata
tanggal pelaksanaan tes
8. Periksalah sejumlah salinan-salinan dan pengubahan-pengubahan
(convertions).

6
Tes
Wechsler

L A K S A N AAN TES
A P E
TATA CAR WISC
I.Material Tes
1. Buku Persoalan WISC
2. Lembar Jawaban WISC
3. Alat tulis (pensil ataupun pulpen)
4. Stopwacth
5. Pensil Warna
6. Kunci Jawaban
7. Norma Tes

S K O R I N G T E S
INSTRUKSI &

SUBTEST 1 :
Informasi Umum

SUBJEK BERUMUR 8 TAHUN ATAU LEBIH TUA, YANG


DIPERKIRAKAN TIDAK MENDERITA GANGGUAN MENTAL

Petunjuk :
Bacalah tiap – tiap pertanyaan sebagiaman tertera di bawah dan
secara urut.
Tes ini dapat dimulai dengan ………….
Subjek ini dapat dimulai dengan soal (item) no. 4 dan nilai – nilai
untuk soal –soal no. 1 , 2, dan 3 dapat diberikan, bila dia berhasil
dalam menjawab soal no. 4, 5, dan 6. Bila gagal dalam menjawab salah
satu dari soal – soal no. 4, 5, dan 6, tanyakan soal – soal no. 1, 2, dan
3, sebelum maju lebih lanjut. Bila jawabannya tidak jelas diperbolehkan
minta keterangan dengan berkata : “Jelaskan lagi sebaik – baiknya
atau ceritakan lebih banyak mengenai hal itu”, tetapi jangan
menanyakan pertanyaan yang diajukan dan jangan minta untuk mengeja
kata – katanya.

Hentikan : Setelah gagal menjawab pertanyaan – pertanyaan 5 kali


berturut – turut

Penilaian : Tiap – tiap soal diberi nilai 1 dan 0


Nilai maksimal = 30

7
Tes
Wechsler

I & S K O R I N G TES
INSTRUKS

SUBTEST 2 :
Pemahaman Umum
Petunjuk :
Bacakan setiap pertanyaan kepda subjek. Kadang–kadang subjek
merasa sukar untuk mengingat seluruh pertanyaan, Karena itu selalu
diperbolehkan untuk mengulangi pertanyaan itu. Pertanyaan dapat
diulang bila subjek tidak menjawab setelah 10 atau 15 detik, tetapi
pertanyaannya tidak boleh dirubah atau disingkat. Mungkin perlu
mendorong/memberikan reaksi subjek dengan mengucapkan “ya” atau
“teruskan”. Bila jawaban terhadap pertanyaan itu tidak jelas,
katakanlah : “Coba jelaskan lagi” atau “Ceritakan lagi tentang itu”.

Hentikan : Setelah gagal menjawab pertanyaan – pertanyan itu 3 kali


berturut – turut (3 jawaban yang bernilai 0)
Penilaian : Tiap soal dinilai 2, 1, dan 0.
Nilai maksimal = 28
SUBTEST 3 :
Berhitung
Petunjuk :
Soal – soal no. 1 sampai no. 13 dibacakan kepada subjek. Soal no. 14,
15, dan 16 diberikan pada kartu – kartu yang terpisah untuk dibaca
oleh subjek. Untuk tiap soal diberikan batas waktu. Pengambilan waktu
dimulai segera setelah soal itu selesai dibaca. Untuk soal no. 1, 2, dan
3 digunakan balok – balok dari Tes Rancangan Balok.
Bila subjek meminta atau ternyata gagal untuk mengerti soalnya, maka
pertanyaan dapat diulang. Tetapi dalam keadaan seperti ini,
pengambilan waktu selalu dimulai setelah pembecaan soal untuk
pertama kalinya selesai diucapkan. Buat subjek – subjek berumur 6
tahu dan lebih, yang diperkirakan tidak mengalami gangguan mental,
dimulai dengan soal no. 1, 2, dan 3 dapat diberikan. Bila subjek gagal
untuk lulus/berhasil buat soal – soal no. 4 dan 5, ujilah dengan soal –
soal no. 1, 2, dan 3. Bila ternyata subjek berhasil dengan no. 3 maka
dia berhak mencoba soal no. 6, karena dia gagal 3 kali berturut – turut.

Hentikan : Setelah gagal 3 kali berturut – turut.


Penilaian :Tiap –tiap soal diberi nilai 1 dan 0. Soal – soal no. 2 dan 3
masing masing diberi nilai ½ bila subjek menjawab salah, tetapi
kemudian dibetulkan dalam batas waktu yang ditentukan.
Nilai maksimal = 16 (untuk nilai – nilai ½ dibulatkan ke atas)

8
Tes
Wechsler

I & S K O R I N G TES
INSTRUKS

SUBTEST 4 :
Persamaan
A. Analogi
Buat subjek-subjek di bawah umur 8 tahun dan lebih tua yang
diperkirakan MENGALAMI gangguan mental

Petunjuk :
Sebelum membaca tiap-tiap soal, katakanlah : “Selesaikanlah apa
yang akan saya katakan”. Keempat soal kesemuanya diberikan kepada
subjek.
1.“Asam itu masam, tetapi gula itu …………………………….”
2.“Kamu berjalan dengan kaki dan kamu menerima dengan
…………………………….”
3.“Anak laki-laki kalau besar menjadi seorang bapak dan anak
perempuan kalau besar menjadi …………………………….”
4.“Pisau dan pecahan kaca kedua-duanya sama-sama
…………………………….”

Bila subjek gagal dalam menyelesaikan kalimat yang pertama, atau


tampaknya tidak mengerti, selesaikanlah kalimat itu untuknya, jadi :
“ASAM ITU MASAM, TETAPI GULA ITU MANIS”. Prosedur yang sama
ini dilakukan bila subjek gagal pada kalimat yang kedua. Setelah itu
untuk selanjutnya tidak ditolong lagi. Bila subjek berhasil, katakanlah :
“Itu betul! Sekarang cobalah dengan soal ini, dan teruskanlah
sampai selesai.;”
Bila subjek berhasil dengan dua dari empat soal di atas, lanjutkanlah
dengan soal-soal persamaan.

Penilaian :
Nilai 1 buat tiap-tiap jawaban yang betul. Jawaban- jawaban yang betul
untuk soal - soal diatas, berturut-turut adalah sebagai berikut : 1.
Manis; 2; tangan 3; ibu, wanita ; 4.tajam

9
Tes
Wechsler

I & S K O R I N G TES
INSTRUKS

SUBTEST 4 :
Persamaan

B. Persamaan
Buat subjek dengan umur 8 tahun dan lebih tua yang diperkirakan
TIDAK MENGALAMI gangguan mental

Petunjuk :
Katakanlah : “Dalam hal apa nangka dan mangga sama?” Bila
subjek mengatakan bahwa kedua-duanya tidak sama atau gagal
menjawabnya, katakanlah : “Ya, kedua-duanya adalah buah, kita
makan dan berkulit serta berbiji. Nah, sebutkanlah dalam hal apa
kucing dan tikus sama.”
Bila subjek gagal dalam soal kucing dan tikus, jelaskan lagi dan
lanjutkanlah dengan soal no.7, tetapi jangan beri pertolongan lagi.
Subjek yang tidak diberi soal ANALOGI dan mendapat nilai kurang dari
3 untuk soal-soal PERSAMAAN, harus diberi soal-soal ANALOGI sesuai
dengan instruksi bagi anak-anak yang lebih muda. Jumlah nilai yang
diberikan diperoleh dari nilai kedua bagian tes. Subjek yang mulai
dengan soal-soal PERSAMAAN dan mendapat nilai sekurang-kurangnya
3, diberi nilai penuh (nilai 4) buat soal-soal analogi.

Hentikan : Bila gagal 3 kali berurut – turut (jawaban dengan nilai 0)


dengan soal-soal persamaan
Penilaian : Nilai 2, 1, atau 0 diberikan buat tiap-tiap soal persamaan
(no 5 – 16)
Nilai maksimal = 28

10
Tes
Wechsler

& S K O R I N G T ES
INSTRUKSI
SUBTEST 5 :
Pembendaharaan
kata
Petunjuk :
Katakan : “Saya ingin tahu berapa kata yang kau ketahui.
Dengarlah baik-baik dan ceritakanlah apa artinya kata-kata ini.
Sepeda ……………………………. Apakah sepeda itu?”
Lanjutkanlah dengan kata-kata yang ada didaftar secara urut, dan
ulangilah pertanyaannya setiap kali bertanya.
“Apakah…………………………….? Atau “Apakah artinya
…………………………….?”
Pada subjek yang lebih cerdas dan lebih tua, cara bertanya seperti
di atas dapat ditinggalkan/dihapuskan setelah perkataan yang
ketiga, cukup disebutkan perkatannya saja. Penguji harus yakin
bahwa kata - kata itu diucapkan dengan betul.

Subjek dengan umur 8 tahun dan lebih tua, yang diperkirakan tidak
terganggung mentalnya
Untuk subjek ini dapat dimulai dengan perkataan no. 10. Tetapi
bila subjek gagal dalam memberikan defenisi dengan nilai no. 10
sampai no. 14, penguji harus kembali kepada perkataan-perkataan
no. 9 dan sebelumnya, kata demi kata sampai syarat untuk berhasil
dengan mendapat nilai 2, lima kali berurut-turut dipenuhi.
Kemudian harus dilanjutkan dengan kata-kata berikutnya,
kelanjutan dari kata yang menyebabkan dia harus mundur dengan
kata no. 9 dan sebelumnya.
Kadang-kadang sukar bagi seorang penguji menarik kesimpulan
apakah subjek tahu atau tidak akan arti dari suatu perkataan. Dalam
keadaan seperti itu diperbolehkan untuk berkata : “Coba terangkan
lebih banyak!” atau mintalah beberapa keterangan yang sama
secara netral.
a. Bila penguji merasa bahwa jawaban subjek kabur/kurang jelas (
tak dapat segera dinilai) maka penguji diperbolehkan mengajukan
pertanyaan.
b. Contoh – contoh ukuran daripada jawaban yang bernilai 0
diberikan untuk memberi gambaran mengenai jawaban marginal
dengan nilai 0, jawaban – jawaban yang dinyatakan beberapa
pengertian mengenai perkataan tetapi meskipun begitu masih
kurang untuk diberikan nilai 1.
Jawaban – jawaban yang dapat diberi nilai 0 harus ditanyakan
bila penguji tahu bahwa jawaban yang diberikan memberi
petunjuk bahwa jawaban yang lebih baik dapat
diberikan/ditimbulkan dengan pertanyaan yang netral.

11
Tes
Wechsler

& S K O R I N G T ES
INSTRUKSI
Meskipun begitu penguji harus berhenti dengan tidak bertanya
lebih lanjut mengenai jawaban yang jelas bernilai 0.
c. Penurunan/ penghapusan nilai dariapda suatu jawaban setelah
dimintai keterangan lebih lanjut. Setelah ditanya suatu jawaban
dapat dinilai dengan lebih rendah bila keterangan – keterangan
tambahan memberi petunjuk kalau subjek tidak mengerti sungguh
– sungguh, atau bila keterangan – keterangan tambahan itu
menunjukkan bahwa jawaban yang semula hanya sekedar
pemberian jawaban.
d.Pada umumnya permintaan keterangan harus dibatasi dengan
mengatakan, “Coba terangkan lebih lanjut”, atau dengan
memberikan pertanyaan yang netral (tidak membimbing)
e. Kata –kata yang berikut kadang menimbulkan jawaban yang
berdasarkan homonym (perkataan lain yang mempunyai ucapan
yang sama); ballast (nalas) atau di dalam bahasa Inggris : fur
(fir); sword (soered); gamble (gambol); recede (resed). Bila
terjadi hal seperti ini, penguji harus mengucapkan lagi kata itu
dan bertanya : “Apakah arti lain daripada kata ……………..?”
Penguji tidak boleh mengeja perkataan itu buat subjek.
Penilaiannya berdasarkan pada jawaban terhadap kata yang
ditanyakan (dimaksudkan) dengan tidak mengingat baik tidaknya
jawabannya terhadap homonymnya kata tersebut
N.B :Homonym banyak dijumpai di dalam bahasa Inggris.

Hentikan : Setelah gagal 5 kali berturut-turut (jawaban yang dinilai


0)
Penilaian : Tiap-tiap kata dinilai 2,1, dan 0 kecuali kata-kata dari
no.1 sampai no. 5 dinilai 2 atau 0. Nilai maksimal

Rentangan angka
(digit span)
Tes ini terdiri dari Angka Maju dan Angka Mundur, dilaksanakan
secara terpisah. Jumlah nilai totalnya diperoleh dengan menjumlahkan
banyaknya deretan angka yang tertinggi dari kedua Angka itu dapat
disebutkan kembali dengan betul.

12
Tes
Wechsler

S K O R I N G T E S
INSTRUKSI &

Angka Maju (Digit Forward)


Petunjuk :
Katakanlah : “Saya akan menyebutkan beberapa angka.
Dengarkan dengan seksama, dan bila sudah selesai sebutkanlah
kembali angka-angka itu persis seperti yang saya sebutkan.”
Deretan angka-angka itu harus diberikan dengan kecepatan masing-
masing 1 detik. Semua subjek harus mulai dengan 3 angka. Bila
subjek mengulang percobaan I dari suatu seri dengan betul, maka
dinilai positif dan dilanjutkan dengan seri angka berikutnya yang
lebih tinggi. Bila subjek gagal pada percobaan I maka diberikan
percobaan II dari seri yang sama.
Hentikan : Bila gagal pada ke II percobaan dari suatu seri tertentu
Nilainya adalah banyaknya deretan angka yang paling tinggi yang
dapat diulang dengan betul dari salah satu percobaan. Oleh karena itu,
bila banyaknya deretan angka yang paling tinggi yang dapat diulang
dengan betul deretan dengan 5 angka, maka nilainya 5
Nilai maksimal = 9

Angka mundur (Digit Backward)


Petunjuk :
Katakanlah : “Sekarang saya akan menyebutkan beberapa angka
lagi, tetapi ini bila saya berhenti saya harap kau menyebutkan
angka-angka itu dimulai dari angka yang paling belakang
kembali ke angka-angka di mukanya. Misalnya, bila saya
menyebutkan 9 – 2 - 7, apa yang akan kau sebutkan?”
Tunggulah sebenatar agar subjek menjawab, bila dia menjawab
dengan tepat, katakanlah : “Itu Betul”, dan dilanjutkan dengan tes,
yang dimulai dengan percobaan I dari 3 seri-angka, tetapi bila dia
gagal dengan contoh di atas, berikan padanya jawaban yang betul
dan cobalah dengan contoh yang lain, sambil berkata : “Ingat kamu
harus menyebutkanya mundur : 5 – 6 - 3”. Bila dia berhasil kali
ini, lanjutkan dengan tes, dengan menggunakan percobaan I dari
seri 3 angka. Tetapi bila gagal dengan contoh yang kecuali ini,
lanjutkan dengan tes dan mulailah dengan percobaan I dari seri 2
angka.
Beberapa subjek yang berhasil dengan contoh-contoh (yang tidak
dicatat) mungkin gagal dengan kedua percobaan dari seri 3 angka,
dalam hal seperti ini berikanlah percobaan dari seri 2 angka, dan bila
setelah itu berhenti, Percobaan kedua dari suatu seri hanya diberikan
bila subjek gagal dengan percobaan yang pertama.

13
Tes
Wechsler

S K O R I N G T E S
INSTRUKSI &
Hentikan : Setelah gagal pada kedua percobaan dari suatu seri
tertentu
Penilaian : Nilainya adalah banyaknya deret angka yang paling tinggi
yang dapat diulang dengan betul dari belakang ke muka.
Nilai maksimal : 8
Nilai total buat tes rentangan angka ini adalah jumlah nilai dari Angka
Maju dan Angka Mundur. Nilai maksimal 17.

Subtest 6 :
Melengkapi gambar
(Picture Completion)
Petunjuk :
Sebelum kartu gambar yang pertama disajikan katakanlah : “Saya
akan memperlihatkan padamu beberapa gambar yang salah satu
bagiannya hilang/kurang. Saya harap kamu lihat tiap-tiap gambar
itu dengan seksama dan sebutkanlah bagiannya yang kurang.
Nah, Lihatlah gambar ini.”
Berikanlah kartu gambar no. 1 “Bagian yang manakah yang
kurang?”
Bila dapat menjawab buat kartu gambar no.1 dengan betul, maka
lanjutkan dengan gambar-gambar berikutnya sambil mengatakan
“Nah, apa yang kurang pada gambar ini?”
Batas waktu untuk melihat tiap-tiap gambar adalah 15 detik.
Bila subjek dalam jangka waktu yang ditentukan itu tidak
menunjukkan bagian yang kurang maka untuk soal tersebut
diberikan nilai 0 sebagai suatu kegagalan dan selanjutnya penguji
menyajikan gambar berikutnya.
Bila subjek gagal dalam menemukan bagian yang kurang pada kartu
gambar no.1 katakanlah : “Coba lihat”, seraya menunjuk gigi yang
hilang. Bila subjek gagal apda gambar no.2 dia masih dapat ditolong
sekali lagi, jadi : “Coba kau lihat, sebuah kakinya tidak ada.”
Mulai dengan gambar no. 3 tidak boleh diberikan bantuan lagi.
Ulangilah pertanyaannya : “Nah, bagian mana yang kurang pada
gambar ini?”
Demikian selanjutnya pada tiap-tiap penyajian berikutnya. Kadang-
kadang subjek menyebutkan suatu bagian yang tak ada/kurang
tetapi yang kurang penting, Pada mulanya katakanlah : “Ya, tetapi
bagian penting yang mana yang tak ada?”, tetapi janganlah
diulangi komentar ini buat gambar-gambar berikutnya.

14
Tes
Wechsler

S K O R I N G T E S
INSTRUKSI &
Hentikan : Setelah gagal 4 (empat) kali berturut-turut
Penilaian: Nilai 1 untuk setiap jawaban yang benar. Kebanyakan
subjek memberikan jawaban dengan kata-kata untuk menunjukkan
bagian yang kurang. Tetapi kadang-kadang subjek hanya akan
menunjuk, bila menunjukan di tempat bagian yang tidak ada, ia diberi
nilai. Penguji harus pasti bahwa tempat bagian yang tidak ada, ia
diberi nilai. Penguji harus pasti bahwa subjek tahu bagian apa yang
tidak ada pada beberapa soal yang sukar nama yang tepat dari bagian
yang kurang tidak diketahui oleh subjek, maka subjek boleh
menggunakan sinonimnya dari bagian tersebut. Jadi dalam hal ayam
jantan (jago), subjek oleh menyebutkan bagian yang kurang itu sebagai
paku atau sesuatu yang dipakai untuk berkelahi dan dalam hal ini
jawaban subjek dinilai betul. Sebaliknya bila subjek menunjukkan
bagian yang kurang pada tempatyang tepat, tetapi memberikan jawaban
secara lisan, sebagai contoh, pada thermometer subjek menunjuk pada
tabung air raksa (kwik) dan menyebutkan “nomornya tidak ada”

Subtest 7 :
Mengatur gambar
(Picture Arrangement)
Pada bagian belakang tiap-tiap kartu diberi nomor-nomor yang
digunakan untuk menunjukkan urutan susunan kartu kalau kartu-kartu
itu dibentangkan dari kiri ke kanan. Huruf-huruf pada bagian belakang
dipakai sebagai kode (tanda) untuk penilaian. Lihat bawah.
UNTUK SUBJEK DI BAWAH UMUR 8 TAHUN DAN LEBIH TUA, YANG
DIPERKIRAKAN MENGALAMI GANGGUAN MENTAL.
Petunjuk :
A. ANJING
Letakkan kartu-kartu potongan gambar anjing yang dimulai dari
bagian di sebelah kiri subjek, dan katakanlah : “Ini adalah gambar
seekor anjing yang dipotong-potong. Mari kita susun kembali
sehingga nampak sebagaimana mestinya”.: Susunlah gambar
anjing itu dalam susunan yang baik, sambil mengatakan : “Bagian
kepala harus dipasang lebih dahulu, kemudian menyusul bagian
badannya, dan akhirnya bagian ekornya.”
Berhentilah sebentar sementara subjek sedang melihat gambar itu.
Setelah itu ambillah kartu-kartu gambar itu dari atas meja,
selanjutnya susunlah kembali bagian-bagian itu menurut cara- cara
penyajiannnya, dan katakanlah : “Sekarang kamu susun gambar
ini sehingga tampak sebagaimana mestinya.”
Pengambilan waktu dimulai bila gambar yang terakhir telah
diletakkan di meja.
15
Tes
Wechsler

S K O R I N G T E S
INSTRUKSI &
Waktunya 75 detik. Bila subjek gagal, katakannya : “Susunan gambar
ini salah, perhatikanlah sekali lagi apa yang saya lakukan.” Kali ini
berikanlah contoh tanpa penjelasan secara lisan. Setelah memberi
waktu pada subjek untuk melihat susunan yang lengkap, kumpulkan
kartu-kartu gambar itu menurut urutan nomornya, dan katakanlah :
“Nah, cobalah sekali lagi”. Waktunya 75 detik.
Penilaian : Nilai 2 bila berhasil dengan urutan A.B.C pada percobaan-
percobaan pertama, nilai 1 bila berhasil pada percobaan kedua.

B. IBU
Katakanlah : “Akan saya berikan gambar yang lain yang juga
telah dipotong-potong dan saya ingin tahu apakah kamu dapat
menyusunnya sendiri. Nah, susunlah gambar-gambar ini
sebagiamana mestinya.”
Letakkanlah kartu-kartu itu di muka subjek menurut urutan
nomornya.
Waktunya 75 detik.
Bila subjek gagal menyusun kembali kartu-kartu menurut urutan
yang tepat (TOY atau OYT), katakanlah, “Itu salah. Kau lihat
susunannya harus begini”. Susunlah kartu - kartu itu sebagaimana
mestinya/dengan betul .Setelah subjek diberik kesempatan
sebenatar untuk melihat susunan yang benar (tetapi jangan
diberikan kesempatan melakukan percobaan untuk kedua kalinya)
kumpulkan kartu-kartu gambar itu dan berikanlah kartu-kartu gambar
KERETA API.

Penilaian : Nilai 2 bila berhasil dengan urutan TOY. Nilai 1 bisa


berhasil dengan urutan OYT.

C. KERETA – API
Letakkanlah kartu-kartu itu di muka subjek menurut urutan nomornya
dan katakanlah : “Nah, susunlah gambar-gambar ini sehinga
tampak sebagaimana mestinya”. Waktunya 60 detik.
Penilaian : Nilai 2 bila berhasil dengan urutan IRON, nilai 1 bila
tersusun atas 2 bagian yang terpisah masing-masing dengan IR dan
ON. Lanjutkanlah dengan soal berikutnya, SKALA, hanya bila subjek
sekurang-kurangnya berhasil (nilai 1 atau nilai 2) dengan 2 dari 3
soal yang telah diberikan.

16
Tes
Wechsler

S K O R I N G T E S
INSTRUKSI &
D.SKALA
Katakanlah : “Soal ini sedikit lebih sukar. Kali ini kartu-kartu
gambar harus disusun sedemikian rupa sehingga akan
merupakan sebuah cerita.”
Waktunya 45 detik.

Penilaian : Nilai 2 bila berhasil dengan urutan ABC. Bila subjek


berhasil dengan soal SKALA, pelaksanan testing soal FIGHT
dihapuskan dan selanjutnya dimulai dengan soal no. 1 FIRE. Setiap
kali katakanlah “Susunlah kartu-kartu gambar ini dengan ururtan
yang berul sehingga gambar-gambar ini akan menjadi suatu cerita
yang berarti”. Batas waktu untuk menyelesaikan tiap-tiap soal tertera
pada Lembar Jawaban. Bila subjek gagal menyelesaikan soal SKALA
setelah berhasil dengan soal KERETA – API, berikanlah contoh soal-
soal FIGHT (lihat bawah) sebelum memberikan soal no. 1 FIRE.
Hentikan : Bila subjek gagal menyelesaikan soal 2 kali, misalnya gagal
menyelesaikan soal-soal C dan D atau soal-soal D dan no.1 atau soal-
soal no. 4 dan no. 5.

UNTUK SUBJEK BERUMUR 8 TAHUN DAN LEBIH, YANG


DIPERKIRAKAN TIDAK MENDERITA GANGGUAN MENTAL.
Petunjuk :
Buat subjek yang berikut ini, kartu-kartu gambar FIGHT digunakan
sebagai contoh dan tidak dinilai.
Contoh FIGHT. Letakkanlah kartu-kartu gambar soal FIGHT dalam
urutan yang bernomor dan katakanlah : “Gambar-gambar ini berisi
suatu ceritera tentang seorang laki-laki yang melakukan
pertandingan tinju dan dia kalah dalam pertandingan tersebut.
Bila gambar-gambar ini disusun seperti ini, maka susunannya
tidak sebagaimana mestinya. Perhatikanlah apa yang akan saya
lakukan dan lihatlah bagaimana caranya menyusun gambar-
gambar itu agar ceriteranya baik.” Setelah kartu-kartu gambar itu
disusun dengan betul, berikanlah waktu sebentar bagi subjek untuk
mempelajari cara menyusunnya. Soal-soal no.1 - no.7. Cara
menyajikan kartu-kartu gambar secara berturut-turut ditunjukkan
dengan nomor-nomor yang tercantum di bagian belakang kartu-kartu
tersebut. Cara menyusun aau mengatur kartu-kartu itu yang betul
ditunjukkan dengan tanda huruf.

17
Tes
Wechsler

S K O R I N G T E S
INSTRUKSI &
Batas waktu untuk tiap setel (set) kartu-kartu diberikan dan dalam
beberapa hal diberikan nilai tambahan bila ceritera itu diselesaikan
dengan waktu kurang dari waktu yang ditentukan. Perhitungan waktu di
mulai segera setelah kartu-kartu gambar itu diberikan menurut
urutannya. Batas waktu tiap-tiap soal tercantum pada Lembar Jawaban.
Mulailah dengan soal no. 1 FIRE. Sebelum disajikan katakanlah “Nah,
ini gambar-gambar yang lain! Saya harap kau menyusunnya. Tiap -
tiap kali akan saya berikan padamu dengan susunan yang
teratur/campur aduk. Saya harap gambar – gambar ini kau susun
dengan urutan yang betul sehigga menjadi suatu ceritera yang
berarti”. Setelah itu berikan tiap-tiap soal kartu gambar dengan
mengatakan. “Nah, susunlah ini dengan urutan yang tepat sehingga
menjadi suatu ceritera yang baik.”. Penyusunan gambar-gambar itu
dapat dipercepat bila subjek mengerti betul – betul apa yang harus
dikerjakan. Kadang – kadang subjek mulai menyusun ceriteranya dari
sebelah kanan yang semestinya dimulai dari sebelah kiri. Bila penguji
melihat cara menyusun seperti ini, tanyakanlah kepada subjek : “Dari
mana ceriteramu kau mulai?”. Bila urutannya betul dan dia dapat
menunjukkan pangkal bertolaknya cerita itu, maka subjek lulus/berhasil
dalam soal tersebut. Bila subjek mulai dengan contoh soal FIGHT
(pertandingan tinju) dan gagal dalam soal – soal FIRE (kebakaran) dan
BURGLAR (pencuri), maka nilai-nilai untuk soal-soal A sampai D tak
dapat diberikan begitu saja tanpa mengerjakan soal-soal tersebut
terlebih dahulu. Karena itu testing untuk soal-soal A, B, C, dan D harus
dilaksanakan, setelah itu testing dihentikan, dan hitunglah nilai – nilai
yang diperoleh dari penyelesaian soal – soal dengan betul.

Hentikan : Setelah gagal 2 kali berturut – turut (penyusunan yang


bernilai 0)
Penilaian : Buat soal – soal A, B,C dan D, nilai diberikan sesuai
dengan petunjuk di atas. Buat soal – soal no. 1 – 7, nilai diberikan
menurut Tabel dan dengan ketentuan. Diberikan nilai 4 untuk
penyusunan yang betul dan tambah lagi sampai nilai 3 sebagai hadiah
untuk penyusunan yang cepat. Nilai buat variasi (jenis – jenis) susunan
yang betul diberi juga nilai menurut Tabel. Subjek yang memulai
dengan soal FIGHT yang mendapat nilai soal – soal no. 1 atau no. 2
harus juga diberi nilai 8 buat soal – soal A, B, C, dan D.

18
Tes
Wechsler

S K O R I N G T E S
INSTRUKSI &

Subtest 8:
Rancangan balok

UNTUK SUBJEK DI BAWAH UMUR 8 TAHUN DAN LEBIH TUA, YANG


DIPERKIRAKAN MENGALAMI GANGGUAN MENTAL.

POLA A
PETUNJUK :
Ambillah 4 buah balok dan katakanlah “Coba lihat, balok – balok
ini pada tiap – tiap permukaannya mempunyai warna yang
berbeda – beda. Balok – balok ini akan saya susun menjadi
sesuatu. Perhatikan apa yang saya kerjakan”. Susunlah 4 balok
itu perlahan – lahan seperti pola yang tertera pada kartu. Setelah
itu berikanlah 4 balok lainnya pada subjek dan katakanlah : “Nah,
buatlah suatu pola persisi seperti kepunyaan saya.”
Bila subjek gagal, katakanlah : “Perhatikanlah sekali lagi apa
yang saya kerjakan”. Berikan contoh untuk kedua kalinya dengan
balok yang baru saja dipakai oleh subjek. Sesudah memberi contoh
dengan balok yang ada pada subjek, campuradukkan balok-balok
itu. Sementara itu balok-balok kepunyaan penguji masih tetap
tersusun sebagai contoh, maka katakanlah : “Nah, cobalah sekali
lagi dan bauatlah pola persis seperti kepunyaan saya”. Batas
waktu yang diberikan untuk penyelesaian tiap – tiap pola dinyatakan
dalam detik seperti tertawa pada sudut kiri bahwa dari tiap-tiap
kartu. Pengambilan waktu untuk tes dimulai segera setelah kata
terakhhit selesai diucapkan. Pada soal A, B. dan C pengambilan
waktu dimulai lagi bila subjek diberi kesempatan untuk kedua
kalinya. Kegagalan pada suatu soal dapat karena waktu yang
ditentukan. Bila pada percobaan pertama soal-soal A, B dan C pola
belum dapat diselesaikan setelah waktunya lewat, maka subjek
diminta menghentikan tugasnya. Selanjutnya percobaan kedua untuk
soal-soal ini dilakukan menurut cara-cara (prosedur) yang diuraikan
di atas.

Penilaian : Nilai 2 berhasil pada percobaan pertama


Nilai 1 bila berhasil pada percobaan kedua.

19
Tes
Wechsler

S K O R I N G T E S
INSTRUKSI &
POLA B
PETUNJUK :
Aduklah semua balok – balok sebelum dilanjutkan kemudian
susunlah pola B, di belakang tabir sehingga subjek tidak melihat
dan berikanlah contoh itu pada subjek dalam bentuk lengkap, sambil
berkata : “Nah, buatlah pola seperti ini”. Bila gagal pada
percobaan pertama dari pola B, aduklah balok-balok miliki
subjek itu, dan katakanlah : “Perhatikanlah cara saya
membuatnya”. Biarkanlah contoh itu terletak di muka subjek
sementara membuat duplikatnya dengan balok – balok milik subjek.
Setelah memberikan demonstrasi, aduklah balok – balok itu dan
katakanlah : “Nah, buatlah sekarang”.

Penilaian : Nilai 2 bila berhasil pada percobaan pertama


Nilai 1 bila berhasil pada percobaan kedua
Hentikan : Bila gagal pada percobaan pada pola B.

POLA C
PETUNJUK :
Bila subjek berhasil dengan salah satu dari pada kedua percobaan
terhadap pola B, singkitkanlah balok-balok yang digunakan sebagai
model dari tempatnya dan taruhlah kartu V pada tempat itu.
Katakanlah : “Kali ini balok- balok ini akan kita susun sehingga
tampak seperti gambar ini. Perhatikanlah dulu apa yang saya
lakukan.” Susunlah pola itu perlahan – lahan dan setelah selesai
katakanlah : “Lihat, bagian atas dari balok – balok ini tampak
sama seperti gambar ini”. Aduk lah balok – balok yang digunakan
untuk demonstrasi dan katakanlah : “Nah, lihatlah gambar ini dan
buatlah pola persisi seperti ini dengan balok – balok ini.
Kerjakan”. “Perhatikan lagi apa yang saya kerjakan”. Buatlah
pola itu skeali lagi, setelah itu aduklah balok – balok itu katakanlah
: “Kerjakan! Tunjukkan kalau kamu dapat membuatnya kali ini!”

Penilaian : Nilai 2 bila berhasil pada percobaan pertama


Nilai 1 bila berhasil pada percobaan kedua

Hentikan : Bila gagal salah satu dari kedua percobaan terhadap pola C
Bila subjek berhasil pada salah satu dari kedua percobaan terhadap
gambar C, lanjutkan tes itu mulai dengan pola no. 1 sampai subjek
gagal menyusun pola 2 kali berturut- turut.

20
Tes
Wechsler

S K O R I N G T E S
INSTRUKSI &
BUAT SUBJEK BERUMUR 8 TAHUN DAN LEBIH TUA, YANG
DIPERKIRAKAN TAK MENGALAMI GANGGUAN MENTAL

Petunjuk :
Lihat catatan di muka yang berhubungan dengan cara – cara
meletakkan balok – balok. Gunakanlah kartu bertanda C dan
katakanlah : “Coba lihat balok – balok ini bisa disusun menjadi satu
pola seperti yang tampak pada kartu ini. Perhatikanlah apa yang
saya kerjakan”. Buatlah pola itu perlahan – lahan. Kemudian
aduklah balok – balok itu dan katakanlah : “Nah, buatlah pola
seperti ini. Kerjakan. Beritahu saya bila sudah selesai”.
Berikanlah 4 balok pada subjek. Bila subjek gagal pada percobaan
pertama, berikan padanya percobaan yang kedua, dengan
menggunakan petunjuk – petunjuk yang diberikan di atas untuk
percobaan kedua dari pola C. Bila subjek gagal pada kedua
percobaan terhadap pola C, laksanakan testing terhadap pola A dan
B seperti yang berlaku bagi subjek – subjek yang lebih muda.
Kemudian tes dihentikan dan berikanlah nilai – nilai yang diperoleh
dari penyelesaian pola – pola A dan B.

Penilaian : Nilai 2 berhasil pada percobaan pertama


Nilai 1 bila pada percobaan kedua

Bila subjek berhasil dengan salah satu dari kedua percobaan


terhadap pola C, testing dilanjutkan dengan pola no. 1. Petunjuka
buat pola no. 1 – 7 untuk semua umur.

Letakkan kartu pola no. 1 di muka subjek dan katakanlah : “Nah


buatlah pola seperti ini”. Berilah subjek 4 balok. Aduklah balok
– balok itu bila subjek dengan jelas telah menyelesaikan pola itu
pada waktu yang ditentukan. Percobaan kedua pada pola – pola
no. 1 – 7 tidak diberikan. Sediakan pola – pola berikutnya
dengan pernyataan. “Nah, buatlah pola seperti ini”. Lanjutkan
dengan cara yang sama terhadap pola berikutnya.
Bila telah selesai dengan pola no. 4, penguji memberikan 5 balok
lagi dan berkata : “Nah, buatlah pola seperti ini dengan
menggunakan 9 balok-balok.”

Hentikan : Setelah gagal 2 kali berturut – turut.

21
Tes
Wechsler

S K O R I N G T E S
INSTRUKSI &
Pengukuran waktu:
ukuran waktu yang digunakan subjek untuk menyelesaikan tiap –
tiap pola, bila waktunya ada dalam batas waktu yang ditentukan.
Nilai tambahan / hadiah diberikan bila subjek dapat menyesaikan
pola dalam waktu yang lebih cepat dari pada batas waktu yang
ditentukan dan penyelesaiannya betul. Lihat tabel untuk nilai- nilai
dengan hadiah waktu.
Nilai maksimal = 55

Subtest 9:
Merakit objek
(Object Assembly)
Keempat soal Merakit Objek, kesemuanya dicobakan satu – persatu
kepada subjek. Petunjuk – petunjuk disediakan di bawah bagi tiap –
tiap soal. Penguji harus sudah hafal (biasa) dengan cara – cara
menilai tiap – tiap objek/soal sehingga ia dapat membuat penilaian
untuk tiap-tiap objek / soal segera setelah subjek menyelesaikan
tugasnya. Catatlah waktu yang diperlukan subjek untuk menyusun
setiap soal. Hadiah diberikan untuk penyelesaian soal-soal dengan
waktu yang lebih cepat daripada batas waktu dengan susunan yang
sempurna. Bila waktu yang ditentukan sudah lewat dan subjek masih
bekerja, penguji tidak boleh menghentikan subjek dengan maksud
untuk memelihara hubungan yang baik dan menjaga semangatnya.
Dalam hal semacam ini, penguji harus mencatat susunan yang telah
diselesaikan oleh subjek pada saat batas waktunya berakhir. Mencatat
susunan yang telah diselesaikan pada waktu yang ditentukan itu
penting karena susunan yang hanya sebagian (tidak sempurna/lengkap)
juga dapat diberi nilai.

Manekin
Petunjuk :
Susunlah potongan – potongan itu di belakang tabir supaya subjek
tidak melihat sesuai dengan susunan bagian (diagaram) yang
diberikan. Bagian (diagram) untuk tiap-tiap objek (soal) memberi
petunjuk tentang cara – cara meletakkan potongan objek yang
lengkap. Selanjutnya katakanlah : “Bila potongan – potongan ini
disusun maka akan menjadi gambar seorang anak. Kerjakan dan
susunlah potongan – potongan ini”. Bila subjek membalik sebuah
potongan, baliklah kembali secara tidak menyolok.
Waktu : 120 detik. Catat waktunya.
22
Tes
Wechsler

S K O R I N G T E S
INSTRUKSI &

Kuda
Petunjuk :
Susunlah potongan – potongan di belakang tabir sesuai dengan
susunan diagram yang diberikan. Setelah itu katakanlah : “Ini
adalah kuda – kuda yang dipotong – potong. Susunlah potongan –
potongan itu secepat mungkin”.

Waktu : 180 detik. Catat waktunya.

Muka
Petunjuk :
Susunlah potongan-potongan objek di belakang tabir dengan
susunan diagram yang diberikan. Selanjutnya katakanlah “Susunlah
potongan-potongan ini secepat mungkin”. Ingat bahwa nama objek
tidak boleh diberikan!

Waktu : 180 detik. Catat waktunya.

Mobil
Petunjuk :
Susunlah potongan objek itu di belakang tabir sesuai dengan
diagram yang diberikan. Kemudian katakanlah : “Susunlah potongan-
potongan ini secepat mungkin”. Nama objek tidak boleh disebutkan.

Waktu : 180 detik. Catat waktunya.

23
Tes
Wechsler

S K O R I N G T E S
INSTRUKSI &

Subtest 10:
SIMBOL

BUAT SUBJEK DI BAWAH UMUR 8 TAHUN

Simbol A
Petunjuk :
Berikan kepada subjek pensil dan katakanlah : “Lihatlah kemari,
kamu akan melihat sebuah bintang, sebuah lingkaran, sebuah
segitiga dan bentuk-bentuk yang lain. Lihat bintang ini
mempunyai sebuah garis tegak seperti ini”, sambil menunjuk
“lingkaran ini mempunyai dua garis mendatar”, sambil menunjuk
“segitiga ini mempunyai sebuah lingkaran kecil dan segi empat
ini mempunyai dua garis tegak di dalamnya”. “Sekarang lihatlah
dibawah ini, kamu akan meliaht banyak lingkaran, bintang-
bintang, segi empat dan lain-lainnya semuanya bercampur aduk,
tetapi masing-masing tidak bertanda. Saya harap kamu
membubuhi bentuk-bentuk ini dengan tanda-tanda seperti yang
diberikan pada bentuk-bentuk sebagaimana tampak di atas.
Demikianlah cara mengerjakannya : Ini sebuah lingkaran, Kmau
lihat lingkaran ini mempunyai dua garis mendatar”. Sambil
menunjukkan “Maka dari itu bubuhkanlah dua garis mendatar
dalamlingkaran ini seperti tertulis pada contoh. Bintang ini
mempunyai sebuah garis tegak, maka bubuhkanlah sebuah garis
tegak pula di dalam bintang ini. Sekarang kamu kerjakan bentuk-
bentuk yang lain”.

Subjek diperbolehkan bekerja sendiri menyelesaikan sisa daripada


bentuk-bentuk yang menjadi contoh. Bila dia mempunyai kesulitan
atau lambat dalam mengerti tugasnya, ambillah sebuah gambar yang
telah dikerjakan oleh subjek dengan salah satu atau yang
menimbulkan kesukaran pada subjek dan jelaskanlah lagi.
“Sebagaimana kamu ketahui, ini adalah segitiga dan di dalamnya
sebuah garis seperti itu”, sambil menunjukkan : “Ini adalah silang
dan di dalamnya terdapat sebuah lingkaran kecil, maka
bubuhkanlah sebuah lingkaran kecil juga dalam silang ini”.

24
Tes
Wechsler

S K O R I N G T E S
INSTRUKSI &

Subtest 10:
SIMBOL

BUAT SUBJEK DI BAWAH UMUR 8 TAHUN

Simbol A
Petunjuk :
Berikan kepada subjek pensil dan katakanlah : “Lihatlah kemari,
kamu akan melihat sebuah bintang, sebuah lingkaran, sebuah
segitiga dan bentuk-bentuk yang lain. Lihat bintang ini
mempunyai sebuah garis tegak seperti ini”, sambil menunjuk
“lingkaran ini mempunyai dua garis mendatar”, sambil menunjuk
“segitiga ini mempunyai sebuah lingkaran kecil dan segi empat
ini mempunyai dua garis tegak di dalamnya”. “Sekarang lihatlah
dibawah ini, kamu akan melihat banyak lingkaran, bintang-
bintang, segi empat dan lain-lainnya semuanya bercampur aduk,
tetapi masing-masing tidak bertanda. Saya harap kamu
membubuhi bentuk-bentuk ini dengan tanda-tanda seperti yang
diberikan pada bentuk-bentuk sebagaimana tampak di atas.
Demikianlah cara mengerjakannya : Ini sebuah lingkaran, Kmau
lihat lingkaran ini mempunyai dua garis mendatar”. Sambil
menunjukkan “Maka dari itu bubuhkanlah dua garis mendatar
dalamlingkaran ini seperti tertulis pada contoh. Bintang ini
mempunyai sebuah garis tegak, maka bubuhkanlah sebuah garis
tegak pula di dalam bintang ini. Sekarang kamu kerjakan bentuk-
bentuk yang lain”.

Subjek diperbolehkan bekerja sendiri menyelesaikan sisa daripada


bentuk-bentuk yang menjadi contoh. Bila dia mempunyai kesulitan
atau lambat dalam mengerti tugasnya, ambillah sebuah gambar yang
telah dikerjakan oleh subjek dengan salah satu atau yang
menimbulkan kesukaran pada subjek dan jelaskanlah lagi.
“Sebagaimana kamu ketahui, ini adalah segitiga dan di dalamnya
sebuah garis seperti itu”, sambil menunjukkan : “Ini adalah silang
dan di dalamnya terdapat sebuah lingkaran kecil, maka
bubuhkanlah sebuah lingkaran kecil juga dalam silang ini”.

25
Tes
Wechsler

S K O R I N G T E S
INSTRUKSI &
“Nah, kerjakanlah lain – lainnya, Kerjakan”. Mulailah mengambil
waktu. Bila subjek mulai melampaui sesuatu gambar / bentuk atau
hanya menegerjakan satu bentuk gambar saja, katakanlah : “Jangan
melampaui satu gambarpun. Kerjakanlah secara urut”. Janganlah
melampaui satu gambarpun. Kerjakanlah secara urut”. Janganlah
memberi bantuan lagi kecuali bila perlu mengingatkan subjek untuk
melanjutkan tugasnya sampai perintah untuk berhenti diberikan. Bila
subjek menyelesaikan tugasnya sebelum batas waktunya lewat,
catatlah waktu yang digunakan untuk menyelesaikan tugasnya.

Waktunya : 120 detik. Catatlah waktunya.

Penilaian :
Buat setiap gambar yang diisi dengan tepat diberi nilai 1. Kelima buah
gamabr contoh tidak diberi nilai. Ada 45 gambar. Bagi subjek yang
tepat menyelesaikan ke – 45 soal itu dengan sempurna masih dapat
diberikan nilai tambahan yang banyaknya sesuai dengan jumlah waktu
(dalam detik) yang digunakan untuk menyelesaikan tugasnya. Lihat
tabel di bawah.
Nilai maksimal : 50

BUAT SUBJEK BERUMUR 8 TAHUN ATAU LEBIH DENGAN TIDAK


MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN MENTALNYA

Simbol B
Petunjuk :
Katakanlah : “Lihatlah pada kotak – kotak yang terbagi dua ini
dan yang digunakan sebagai kunci. Perhatikan bahwa tiap – tiap
kotak mempunyai sebuah nomor pada bagian atasnya dan sebuah
tanda pada bagian bawahnya. Tiap – tiap nomor mempunyai
sebuah tanda yang berlainan. Nah, lihatlah ini!”. Sambil
menunjuk pada contoh di mana terdapat kotak – kotak bernomor,
tetapi kotak di bawahnya tidak mempunyai tanda “Saya harap tiap-
tiap kotak ini di bubuhi”, sambil menunjuk pada 7 kotak contoh
dengan tanda – tanda seperti ini”. Bubuhilah tanda- tanda,
sementara menunjuk pada kunci dan kemudian pada contoh, dan
dengan ucapan – ucapan : “Ini adalah nomor 2, maka isilah di sini
tanda seperti ini. Ini adalah nomor 1, maka isilah di sini tanda
seperti ini. Ini adalah nomor 4, maka isilah di sini dengan tanda
ini”. Setelah memberi tanda pada 3 contoh soal yang pertama,
katakanlah : “Sekarang kamu yang mengerjakannya!”.

26
Tes
Wechsler

& S K O R I N G T ES
INSTRUKSI
Bila subjek tidak mengerti tugasnya bantulah subjek lebih lanjut
sampai ke -7 contoh soal berisi semuanya. Sesudah memberi
contoh, katakanlah : “Sekarang mulailah disini dan isilah kotak –
kotak ini sebanyak mungkin tanpa melampaui sesuatu kotak.
Bekerjalah terus sampai saya perintahkan untuk berhenti.
Kerjakan!”. Mulailah mengambil waktu, Bila subjek melampaui kotak
– kotak hanya mengerjakan satu jenis gamabr saja, katakanlah :
“Kerjakanlah secara urut jangan ada yang di loncati.”

Waktunya : 120 detik

Penilaian : Buat setiap kotak yang diisi dengan betul diberi nilai 1.
Ketujuh soal contoh tidak diberi nilai.
Nilai maksimal = 93

MAZES

BUAT SUBJEK DI BAWAH UMUR 8 TAHUN DAN LEBIH TUA, YANG


DIPERKIRAKAN MENDERITA GANGGUAN MENTAL

Petunjuk :
Mulailah dengan Maze, contoh katakanlah : “Lihat anak laki – laki
ini ada di sini di tengah – tengah!”. Sambil menunjuk kepada
contoh soal MAZES. Dia ingin keluar ke jalan. “Mari saya
tunjukkan bagaimana caranya agar dia dapat berhasil tanpa
mengalami jalan buntu. Jalan keluarnya akan saya beri tanda
dengan pensil”. Berikanlah contoh dengan cara berjalan menuju ke
jalan buntu di sebelah kanan untuk – “tanpa memasuki jalan buntu
atau menerobos garis. Mengerti?” Berilah subjek sebuah pensil
dan lanjutkanlah : “Nah, mulailah di sini dan carilah jalan
keluarnya. Jangan mengangkat pensil sebelum selesai,
Kerjakanlah !” Pengambilan waktu segera dimulai. Waktu yang
disediakan untuk menyelesaikan tiap – tiap maze tertera pada
blangko tes. Bila subjek dapat menemukan jalan keluar dan
menyelesaikan maze C dengan hanya membuat 1 kesalahan dan di
dalam batas waktu yang ditentukan, berilah subjek nilai sempurna
(nilai 4) buat maze A dan B, dan nilai yang diperoleh dari
penyelesaikan Maze C.

27
Tes
Wechsler

& S K O R I N G T ES
INSTRUKSI
Kemudian tes dilanjutkan dengan maze 1. Bila subjek menyelesaikan
maze C dengan membuat 2 kesalahan atau lebih atau gagal
menemukan jalan keluar dalam batas waktu yang ditentukan maka
kembalilah kepada soal contoh maze dan tes dilanjutkan dengan
sola – soal buat subjek yang lebih muda. Dalam keadaan seperti ini
subjek tidak berkesempatan untuk mendapat percobaan yang kedua
kalinya terhadap maze C (jika dia berhasil dengan maze Adan B),
penilaian terhadapnya menurut hasil – hasil yang sudah
diselesaikan olehnya.

Maze 1 – 5 : “Terhadap tiap – tiap maze ini secara berturut –


turut tunjukkanlah pada silang dan carilah jalan keluar.
Kerjakanlah!”

Hentikan : Setelah 2 kali gagal berturut – turut (nilai 0).


Tabel di bawah ini menunjukkan batas waktu dan jumlah maksimal
dari kesalahan yang diperbolehkan buat tiap –tiap maze. Subjek
gagal menyelesaikan suatu maze bila dia tidak dapat mencapai pintu
keluar dalam batas waktu yang ditentukan atau bila kesalahan yang
dibuatnya lebih dari jumlah yang diperolehnya buat tiap – tiap maze.
Kadang – kadang subjek menarik garis memotong satu atua
beberapa dinding untuk langsung menuju pintu keluar, ini adalah
salah sama sekali.

Penilaian :
Maze A, B, dan C.
Di dalam batas waktu dan tanpa kesalahan : nilainya 2.
Di dalam batas waktu dan tidak melebihi jumlah kesalahan yang
diperolehnya : nilainya 1.

Maze 1 – 5
Di dalam batas waktu dan tanpa kesalahan : nilainya 3
Di dalam batas waktu dan hanya membuat 1 kesalahan : nilainya 2
Di dalam batas waktu dan tidak melebihi jumlah maksimal kesalahan
yang diperbolehkan : nilainya 1
Nilai maksimal = 21

28
Tes
Wechsler

& S K O R I N G T ES
INSTRUKSI

t r a s i & s k o r i n g
adminis
Administrasi dan skoring WISC harus dilakukan oleh administrator
yang kompeten dan harus dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan
anak-anak dari usia yang berbeda-beda serta harus tahu / mengerti
protokol tes. Selain itu administrator WISC harus mendapatkan training
yang lengkap untuk menggunakan alat dan mengikuti petunjuk dari
semua sub tes. Pengambilan data WISC berlangsung antara 90 - 120
menit/tes.
Subtes rentangan angka pada skala verbal merupakan subtes
pelengkap yang hanya dipergunakan apabila salah satu diantara subtes
verbal lainnya, karena sesuatu hal misalnya mengalami kekeliruan
pemakaian sehingga tidak dapat digunakan. Subtes mazes dalam skala
performance dapat digunakan sebagai pengganti subtes simbol angka.
Dengan demikian, skor subyek tetap didasarkan atas 5 subtes skala
verbal dan 5 subtes skala performance. Rentangan angka dan Mazes
dianggap sebagai tes-tes tambahan yang ditambahkan bila waktu
mengijinkan atau dipakai sebagai tes pengganti apabila tes lainnya
dianggap tidak berlaku. Namun penggantian subtes karena subyek
tidak dapat mengerjakan suatu tes tertentu dengan baik, bagaimanapun
juga tidak boleh dilakukan begitu saja.

Klasifikasi IQ
Classification of Intelligence according to I.Q scores

ClassificationI.Q Range
Profound mental retardation (MR) below 20 or 25
Severe MR 20-25 to 35-40
Moderate MR 35-40 to 50-55
Mild MR 50-55 to about 70
Borderline 70-79
Dull normal 80 to 90
Normal 90 to 110
Bright normal 110 to 120
Superior 120 to 130
Very superior 130 and above

29
Tes
WBIS

R - B E L L E V U E
W E C H S LCE E S C A L E ( W B I S )
INTELLIGEN
Sejarah
Bentuk pertama dari skala Wechsler diterbitkan pada tahun 1939
dan dikenal sebagai “ Wechsler-Bellevue Intelligence Scale (W-B/W-
BIS). Tujuan utama dari penyusunan skala ini adalah menyediakan sub
tes intelliegnsi yang sesuai untuk orang dewasa. Wechsler berpendapat
bahwa tes inteligensi yang sudah ada, terutama dirancang untuk anak-
anak sekolah dan diadaptasi untuk digunakan pada orang dewasa
dengan menambah item-item (butir soal) yang lebih sulit. Tes semacam
ini sering kurang menarik bagi orang dewasa. Banyak item tes yang
disusun dengan refrensi khusus pada aktivitas sehari-hari anak-anak
sekolah sehingga jelas kurang valid untuk sebagian besar orang
dewasa.
Skala ini terdiri dari 10 subtes dan 1 subtes pengganti
(alternate/supplementary subtes), yaitu :
Skala Verbal : Skala Performance :
1.Information
2.General Comprehension 6. Picture Arrangment
3.Combine memory span for digit forward 7. Picture Completion
4.Similarities 8. Block Design
5.Aritmatical Reasoning 9. Object Assembly
(Vocabulary-pengganti) 10.Digit Symbol
Subtes ini diperoleh dari studi yang dilakukan sejak than 1930
terhadap sejumlah tes inteligensi yang standart. Subtes-subtes
tersebut diperoleh dari :
Stanford –Binet R. 1973 :Comprehension, arithmatic, digit span,
similarities, vocabulary
Army Group Examination : Picture arrangement
Army Alpha : Information, comprehension
Army Beta : Digit symbol, coding
Koh’s Block Design : Block design
Healy Picture Completion : Picture completion
Pinther-Paterson tes : Object assembly
Skala ini terutama ditujukan untuk mengetes para remaja (10-16
thn) dan orang dewasa (16-60 tahun). Pada perang dunia II, W-BIS
banyak dipakai di rumah sakit militer dan menjadi salah satu alat
utama bagi para psikolog setelah perang dunia II. Sebenarnya pada
tahun 1946, Wechsler menyiapkan W-BIS form II, sebagai bentuk
paralel dari yang terdahulu, tetapi tidak distandarisasikan seperti yang
pertama.
30
Tes
WBIS

R A P E L A K S A NAAN
T A T A C AE S W - B / W - B IS
T
Material Tes
Buku Persoalan WBIS
Lembar Jawaban WBIS
Alat tulis (pensil ataupun pulpen)
Kunci Jawaban
Norma Tes

Subtest 1:
INFORMATION
Pedoman
Bacalah pertanyaan – pertanyaan dalam daftar berikut ini.
Pertanyaan : “Siapakah Menteri Luar Negeri Indonesia sekarang?”
hanya digunakan sebagai contoh dan tidak diberi nilai. Kebanyakan
dari pertanyaan itu mudah ditandai untuk jawaban yang betul diberi
tanda (+), dan untuk jawaban yang salah diberi tanda (-), tetapi
pemeriksa harus tahu betul, apakah jawaban itu betul atau salah.
Biasanya suatu jawaban dapat dipastikan betul atau salah, tetapi kalau
jawaban itu meragukan, perlu dimintai keterangan kepada testee.
Dalam hal ini pemeriksa boleh mengatakan : “Coba terangkan lebih
lanjut”. Tetapi pertanyaan itu tidak boleh sugestif.

Instruksi
Berikut ini saya ajukan beberapa pertanyaan yang menyangkut
pengetahuan umum. Dengarkan baik – baik. Jawablah secara lisan.
Katakan tidak tahu bila saudara tidak dapat menjawabnya. Misalnya
: Siapakah menteri luar negeri Indonesia sekarang ? (Berikan
kesempatan kepada OP untuk menjawab). Ya, demikian cara saudara
menjawab. Sekarang ……” (mulailah berikan pertanyaan selanjutnya).

31
Tes
WBIS

Subtest 2:
COMPREHENSION
Pedoman
Pastikan bahwa testee memperhatikan pertanyaan yang diberikan.
Orang yang terlalu tua atau anak – anak seringkali sukar untuk
mengingat pertanyaan –pertanyaan dalam satu kalimat lengkap. Oleh
karena itu, diperkenankan untuk mengulangi pertanyaan, Biasanya ada
baiknya suatu pertanyaan diulangi jika dalam waktu 10 – 15 detik
testee belum menjawabnya. Tetapi janganlah pertanyaan itu disingkat
atau diubah. Tulislah jawaban testee selengkapnya. Adakalanya perlu
mengingatkan testee, ini dapat dilakukan dengan mengatakan, “Ya”,
Lanjutkanlah”, dan sebagainya. Kalau suatu jawaban tidak jelas,
katakanlah, “Coba terangkan lebih lanjut”. Berikanlah semua
pertanyaan, kecuali untuk testee yang rendah tingkatnya (Low Grade
Individual)

Instruksi
“Tes berikut ini merupakan pertanyaan – pertanyaan yang juga
menyangkut pengetahuan umum yang bersifat praktis. Jawablah
sesuai dengan hal yang biasa saudara lakukan atau setidaknya apa
yang akan saudara lakukan.”

Subtest 3:
DIGIT SPAN
Pedoman
Deret maju dan mundur diberikan sebagai tes sendiri – sendiri,
namun yang direproduksikan dengan benar pada masing – masing
deret, dijumlahkan sebagai jumlah nilai yang diperoleh. Kalau testee
benar dalam mengulanginya, berilah tanda pada lembaran tes dan
lanjutkan dengan seri berikutnya. Kalau testee tidak berhasil,
berikanlah susunan kedua dengan seri yang sama panjangnya.
Janganlah dilanjutkan lagi kalau testee gagal dalam satu seri pada
kedua percobaan. Tester diharuskan menuliskan deret angka yang
salah diulang oleh testee pada tiap percobaan. Bacalah angka – angka
deret dengan kecepatan 1 angka per detik.

32
Tes
WBIS

Instruksi
DERET MAJU
“Akan saya sebutkan beberapa angka. Dengarkanlah baik – baik,
dan kalau selesai saya ucapkan, segeralah saudara ulangi angka –
angka tersebut dari awal”.

DERET MUNDUR
“Sekarang akan saya sebut beberapa angka sepeti tadi. Tetapi kali
ini, jika saya selesai mengucapkannya, hendaknya saudara ulangi
secara mundur atau saudara ulangi angkanya dari belakang.
Sebagai contoh, kalau saya sebutkan 7 – 1 – 9, maka saudara
katakan (berhenti sebentar) …. 9 – 1 – 7”. Kalau testee benar
menyebutkannya, katakanlah : “Ya, betul”. Kalau testee kelihatannya
kurang paham, cobalah contoh lain, Mulailah dalam suatu seri deret
angka pada kedua percobaan. Kalau testee gagal dalam 3 deret angka,
diperkenankan memakai deret yang berisikan 2 angka dan berikan nilai
2 kalau ia betul menyebutkannya.

Subtest 4:
ARTIHMATIC
Pedoman
Ada 10 soal pertama diberikan secara lisan, sedangkan 2 yang
terakhir diberikan kepada testee pada kartu yang tercetak. Kalau
testee anak – anak atau orang cacat, sebaiknya dimulai dengan contoh
pertama. Tetapi untuk anak cerdas atau orang dewasa, pada umumnya
lebih baik dimulai dengan soal yang menurut pemeriksa dapat
dipecahkan dapat dipecahkan testee, tapi tidak terlalu mudah. Untuk
praktikum, semua persoalan harus diberikan. Pada orang dewasa pada
umumnya dapat dimulai dari nomor 1.

Instruksi
“Mari kita teruskan dengan sub tes selanjutnya. Saya ingin
mengetahui kecekatan saudara dalam berhitung. Saudara jawab
secara lisan begitu saya selesai membacakan soal”.
Untuk nomor 9 dan 10, berikanlah instruksi sebagai berikut : “Bacalah
soal ini dengan bersuara. Kerjakan di luar kepala”. Catatlah waktu
reaksi. Susunan kata dari soal – soal tidak boleh di ubah. Kelima soal
pertama biasanya segera dapat dipecahkan oleh testee dan waktu yang
diberikan mencukupi (lihat batas waktu). Kalau testee tidak
memberikan jawaban dalam batas waktu yang telah ditentukan,
lanjutkanlah dengan soal berikutnya dan katakanlah : “Nah, soal soal
ini.”

33
Tes
WBIS

Subtest 5:
SIMILARITIES
Instruksi
Katakanlah :
“Mari kita teruskan dengan sub tes selanjutnya. Akan saya
sebutkan dua nama benda yang ada persamaannya atau dalam
beberapa hal serupa dan hendaklah saudara terangkan dalam hal
apa kedua benda itu sama. Misalnya, apakah persamaan antara
jeruk dengan pisang” (berhenti sebentar) …..
Kalau testee menjawab : “Kedua – duanya buah – buahan”,
katakanlah “Betul”, dan lanjutkanlah dengan pertanyaan berikutnya
sesuai dengan daftar. Kalau testee menjawab : “Kedua – keduanya
tidak sama”, katakanlah : “Dalam beberapa hal ada persamaan di
antara kedunya, sebutkan satu persamaan itu”. Kalau testee
masih juga gagal menajwab pada waktu 10 – 15 detik, misalnya
hanya menyebutkan perbedaannya saja atau menyebutkan
persamaan yang tidak berarti, maka katakanlah : “Ya, saudara bisa
menjawab misalnya bahwa keduanya dapat dimakan atau
keduanya berkulit, juga keduanya buah – buahan”. Kemudian
dilanjutkan dengan pertanyaan berikut

Subtest 6:
PICTURE
ARRANGEMENT
Instruksi
Katakanlah :
“Marilah kita mulai dengan sub tes yang baru lagi”. Sajikanlah
contoh pertama (seri burung) dengan susunan seperti yang
diisyaratkan di balik gambar, kemudian katakanlah : “Gambar –
gambar ini mengibaratkan seekor burung yang sedang menyusun
sarangnya. Seperti saudara lihat, susunan gambar ini salah.
Cobalah saudara susun gambar ini secara benar seperti yang
saya lakukan ini (tester menyusun gambar). Sekarang susunan
gambar ini ceritanya logis. Lihatlah, pada gambar kesatu,
burung itu sedang membuat sarangnya, gambar kedua
menunjukkan telur burung, seangkan gambar ketiga
menunjukkan burung itu memberi makan anak – anaknya yang
telah ditetaskan… (berhenti sebentar, kemudian katakan) Apakah
ada pertanyaan?

34
Tes
WBIS

Ditunggu sebentar, jika tidak ada, katakanlah : “Marilah kita mulai.


Berikut ini akan saya sajikan gambar – gambar ini yang harus saudara
susun sehingga menjadi cerita yang hidup dan masuk akal. Tiap seri
gambar keadaannya tercampur. Cobalah saudara susun gambar ini
(tester menyajikan seri RUMAH sesuai dengan keurutan yang
diisyaratkan di belakang tiap gambar, kemudian katakanlah). Jika telah
selesai menyeusunnya dengan benar, hendaklah saudara katakan
sudah, kemudian silahkan saudara ceritakan mengenai susunan gambar
yang telah saudara buat tersebut”.
Pada bagian belakang tiap kartu – kartu tercantum susunan yang
dimaksud pada waktu menyajikannya dengan angka 1, 2, 3, 4 dst
tergantung pada jumlah kartunya. Susunan yang betul ditandai dengan
huruf. Untuk setiap seri gambar ada batas waktunya. Catatlah berturut
– turut susunan yang dilakukan testee dengan huruf – huruf yang
tercantum di belakang masing – masing kartu. Catat pula waktu yang
diperlukan oleh testee untuk menyusunnya. Setelah selesai satu seri,
tanyakanlah jalan ceritanya

Subtest 7:
PICTURE
COMPLETION
Pedoman
Sebelum memberikan kartu pertama, katakanlah : “Saya
memperlihatkan beberapa buah gambar kepada saudara. Pada
setiap gambar ada bagian penting yang hilang. Perhatikanlah
dengan sungguh – sungguh setiap gambar dan sebutkanlah
bagian penting yang hilang itu. Perhatikanlah gambar ini.”
Berikan gambar pertama, kemudian katakanlah “Apakah bagian
penting yang hilang dari gambar ini?” (ditunggu sebentar)
Jika testee gagal menyebutkan bagian yang hilang, terangkanlah :
“Lihatlah di sini separuh kumisnya tidak ada”. Hal ini dilakukan
juga pada gambar kedua kalau gagal. Pada gambar ketiga, tester
tidak boleh menolong testee lagi, tetapi hanya boleh mengatakan :
“Nah, bagian mana yang hilang dalam gambar ini?”
Jika pada tiap gambar selanjutnya testee menyebutkan bagian yang
kurang penting, pada saat pertama kali hal itu terjadi, tester boleh
berkata : “Ya, tetapi bagian penting manakah yang tidak ada?”
Pemeriksa tidak boleh mengulang pertanyaan – pertanyaan ini pada
gambar – gambar selanjutnya.
Waktu untuk melihat gambar sekitar 12 – 20 detik. Jika dalam batas
waktu itu testee tidak dapat menyebutkan bagian penting yang
hilang, maka dianggap gagal dan tester bisa melanjutkan dengan
gambar berikutnya.

35
Tes
WBIS

Subtest 8:
BLOCK DESIGN
Pedoman
Pemeriksa mengambil empat buah kubus dan meletakkannya diatas
meja dalam posisi yang berbeda – beda, kemudian katakanlah :
“Saudara lihat, bahwa balok – balok ini berbeda – beda corak
dan warnanya pada masing – masing sisinya. Ada sisi yang
merah dan sisi putih, serta sisi separuh merah dan separuh
putih. Ukuran semua balok ini persisi sama besarnya.”
Pemeriksa memperlihatkan contoh pola 1 kepada testee dan
berkata : “Tugas saudara adalah menyusun kubus – kubus
seperti pola ini (tunjukkan contoh pola 1). Saudara lihat
bahwa pola ini seluruhnya berwarna merah, sehingga untuk
membuatnya seperti itu, tentunya harus begini (pemeriksa
membuatnya sebagai contoh, kemudian katakanlah) Apakah
saudara mengerti ?”
Jika testee mengerti, berilah contoh yang lain, katakanlah :
“Marilah kita coba yang lain, ini lebih sulit”. Kumpulkan
kembali balok – balok tadi untuk membuat contoh pola 2.
Berhentilah sebentar untuk menjelaskan kepada testee
bagaimana dua tengah pola dapat disatukan, sehingga dapat
diperoleh suatu susunan warna yang utuh, kemudian katakanlah :
“Apakah saudara mengerti?”.
Jika testee sudah benar – benar mengerti, maka pemeriksa
menyajikan pola 1 dan berkata : “Sekarang saya sajikan 4 buah
balok ini kepada saudara silahkan saudara menyusunnya sesuai
dengan pola pada kartu ini secepat mungkin, ya, mulai.”
Kalau testee telah menyusunnya, katakanlah : “Ya, bagus”.
Kemudian aduklah kubus – kubus itu dan sajikanlah pola yang
kedua dengan mengatakan : “Sekarang coba saudara susun
yang ini”.
Lanjutkanlah sampai dengan menyusun kartu pola 4, kemudian
pemeriksa menambahkan 5 buah kubus sambil berkata : “Nah,
sekarang saudara buat seperti ini dengan menggunakan
sembilan buah kubus”.
Setelah selesai dengan kartu pola 7, berikanlah 7 balok sisanya
dan katakanlah : “Sekarang buatlah seperti ini dengan
menggunakan 16 buah balok”.
Bantuan kepada testee hanya diberikan pada waktu mengerjakan
contoh pola 1 dan contoh pola 2 misalnya dengan berkata :
“Betulkah ini?” atau “Sesuaikah ini dengan polanya?”

36
Tes
WBIS

Subtest 9:
OBJECT
ASSEMBLEY
Instruksi
Katakanlah : “Sekarang kira lanjutkan dengan sub tes yang baru.
Akan saya sajikan kepingan – kepingan. Kalau kepingan – kepingan
tersebut disatukan, akan menjadi suatu bentuk tertentu. Susunlah
kepingan – kepingan tersebut secepatnya. Untuk lebih jelasnya,
marilah kita mulai dengan persoalan pertama”.

BONEKA
Pemeriksa menyajikan bagian – bagian boneka sesuai dengan
susunan di atas, kemudian katakanlah : “Kalau semua bagian ini
disatukan, maka akan terbentuk suatu benda. Silahkan saudara
menyusunnya secepat mungkin”
PROFIL
Pemeriksa menyajikan bagian – bagian profil sesuai dengan
susunan di atas, kemudian katakanlah : “Susunlah bagian – bagian
ini secepat mungkin”.
TANGAN
Pemeriksa menyajikan bagian – bagian tangan sesuai dengan
susunan di atas, kemudian katakanlah : “Susunlah bagian – bagian
ini secepat mungkin”.

Subtest 10:
DIGIT SYMBOL
Instruksi
Katakanlah :
“Marilah kita mulai dengan sub tes yang lain”. Kemudian
katakanlah sambil menunjuk simbol – simbol : “Lihatlah kotak –
kotak ini terbagi dua, atas dan bawah. Bagian atas berisi angka
– angka sedangkan bagian bawahnya terdapat tanda – tanda
tertentu. Angka dan tanda ini berpasangan tetap. Sekarang
saudara perhatikan ini (sambil menunjuk simbol dan angka). Di
sini angka 2, jadi di bawahnya harus dituliskan tanda ini (sambil
menulis simbol). Di sini angka 3, jadi tanda ini yang harus
dituliskan di bawahnya, dan seterusnya”. Setelah diberikan 5
contoh, berhentilah sebentar dan katakanlah : “Sekarang saudara
mulai mengisi dari sini dan bekerjalah secepat mungkin,
Kerjakanlah dengan segera dan berturut – turut, jangan ada yang
dilewatkan atau dikosongkan, waktunya terbatas. Siap, ya mulai”

37
Tes
WBIS

Subtest 11:
VOCABULARY
Instruksi
Katakanlah :
“Marilah kita lanjutkan dengan sub tes berikutnya. Berturut –
turut saya kaan mengucapkan beberapa perkataan satu demi
satu. Saya minta saudara menjawab atau menyatakan atau
mengemukakan arti dari masing – masing kata tersebut. Apakah
atau apa artinya pisang itu?”. Tunggu sebentar, biarkan testee
menjawabnya. Jika testee menjawab dengan beanr, katakanlah. “Ya,
benar”, kemudian berikanlah pertanyaan – pertanyaan selanjutnya.
Jika testee tidak dapat menjawab dengan benar, katakanlah :
“Saudara dapat mengatakan bahwa pisang itu adalah buah –
buahan. Apakah saudara telah mengerti?”, Jika testee telah
paham tuags yang harus dilakukannya, berikanlah pertanyaan –
pertanyaan selanjutnya.

ILAIAN
PENJELASAN PEN
1. Mencari I.Q secara verbal dan performance
2. Mencari I.Q secara umum
3. Hold : subtes-subtes tertentu yang ada pada WBIS yang seiring
perkembangan usia semakin berkembang/bertambah (kemampuan
yang meningkat)
4. Don’t hold : subtes-subtes tertentu yang ada pada WBIS yang
seiring perkembangan usia semakin menurun
5. % of loss : berapa persen seorang mengalami penurunan

38
Tes
WAIS

IN T E L L I G E N C E
S L E R A D U L T
WECH SCALE (WAIS)
Sejarah
Pada tahun 1959, Weschler menerbitkan “Wechsler Adult Intelligence
Scale” (WAIS) yang sebenarnya dalah revisi dari WBIS karena
ditemukannya beberapa kelemahan teknis pada WBIS. Disini dilakukan
penyempurnaan materi tes yaitu dengan membuang soal-soal yang
dipandang kurang baik dan menambahkan sejumlah soal baru.
Weschler juga melakukan standarisasi dan perubahan pengelompokkan
umur. Pada tahun 1981 direivisi sehingga dikenal dengan WAIS-R.
Disamping itu, subtes vocabulary dimasukan menjadi bagian dari tes
verbal, sehingga susunanya menjadi :

Skala Verbal Skala Performance


1. Information 7. Digit symbol
2. Comprehension 8. Picture Completion
3. Aritmatic 9. Block Design
4. Similarities 10.Picture Arrangment
5. Digit span 11.Object Assembly
6. Vocabulary

SKALA
VERBAL

1.INFORMATION
Berisi 29 pertanyaan tentang pengetahuan umum yang didapat dari
setiap lingkungan sosial dan budaya
Pertanyaan disusun menurut taraf kesukaraan yang semakin
meningkat

2.DIGIT SPAN
Rangkaian angka-angka yang terdiri dari 3 sampai 9 angka yang
disebutkan secara lisan
Subyek diminta mengulang menyebutkan dalam urutan yang benar
Pada bagian kedua subtes ini, pemberi tes menyebutkan rangkaian
angka yang lain dan tesee diminta mengulang menyebutkan dalam
urutan yang terbalik

39
Tes
WAIS

3.VOCABULARY
Berisi 40 kata-kata yang disajikan dari yang paling mudah
didefenisikan sampai kepada yang paling sulit
Tester menyebutkan secara lisan kata yang disajikan pada kartu
kecil dan tesee diminta untuk memberikan artinya

4.ARITHMATIC
Berupa problem hitungan yang setaraf dengan soal hitungan di SD
14 soal hitungan diberikan secara lisan dan harus dijawab oleh
tesee secara lisan pula

5. COMPREHENSION
Subtes ini terdiri dari 14 soal yang menghendaki testee untuk
menjelaskan apa yang harus dilakukan pada situasi tertentu,
mengapa aturan tertentu harus diikuti, apa arti pribahasa tertentu,
dsb
Subtes ini dirancang untuk mengungkap pemahaman umum

6. SIMILARITIES
Berisi 13 soal yang menghendaki testee untuk menyatakan pada hal
apakah dua benda memiliki kesamaan

SKALA
PERFORMANCE
1.PICTURE COMPLETION
Berupa 21 kartu yang masing-masing berisi gambar
Pada setiap gambar terdapat bagian penting yang sengaja
dihilangkan
Kemudian tese diminta untuk menyebutkan bagain yang hilang
tersebut

2. PICTURE ARRANGEMENT
Berupa 8 seri cerita gambar yang masing-masing terdiri atas
Beberapa kartu yang disajikan dalam urutan yang tidak teratur
Tesee diminta mengatur kartu-kartu tersebut dalam urutan yang
benar sehingga menunjukan jalan cerita yang logis

40
Tes
WAIS

3. BLOCK DESIGN
Terdiri dari suatu pola yang masing-masing dan tersusun atas poal
merah-putih
Setiap macam pola diberikan diatas kartu sebagai soal
Untuk setiap macam pola, tesee diminta menirunya dengan
menggunakan beberapa balok kecil berukuran 2,5 x2,5 cm yang sisi-
sisinya di cat merah putih dan merah putih

4.OBJECT ASSEMBLY
Terdiri dari potongan-potongan/bagian-bagaian lengkap bentuk
benda yang dikenal sehari-hari yang disajikan dalam susunan
tertentu
Tes diminta menyususn potongan dan bentuk tersebut sehingga
membentuk gambar yang benar dari benda yang dimaksudkan
macam bentuk benda disajikan dalam urutan tingkat kessukaran
yang semakin meningkat

5. DIGIT SYMBOL
Berupa 9 angka yang masing-masing mempunyai simbolnya sendiri
Tes diminta menulis simbol untuk masing-masing dan angka dibawah
deretan angka yang tersedia sebanyak yang dapat ia lakukan dalam
waktu 90 detik

41
Tes
TIKI

S I K O L E K T I F
T E S I N T E LOI GN EE NS I A ( T I K I )
IND
Sejarah
Tes Inteligensi Kolektif Indonesai (TIKI) merupakan suatu alat
yang menjaring kemampuan belajar akademik. Mulai dengan mengukur
dasar kemampuan belajar, yang kemudian dilanjutkan dengan subtes-
subtes pengembangan kemampuan belajar terhadap persoalan yang
lebih kompleks. Tes ini membagi dua dalam perhitungannya. Pertama
disebut short cut dan selanjutnya keseluruhan sub-tes. Short cut
merupakan kumpulan dari empat sub tes yang menjadi dasar
kemampuan belajar akademik, sedangkan sub-tes lainnya mengukur
perkembangan kemampuan belajar untuk akademik tertentu.
Tes Inteligensi Kolektif Indonesia (TIKI) adalah suatu tes
inteligensi yang disususn dan dibakukan untuk kalangan Indonesia,
sebagai hasil kerjasama antara fakultas Psikologi Universitas
Padjadjaran Bandung dengan Fakulteit Psychologi Vrije Universiteit
Amsterdam (Drenth, 1977). Tokoh yang memiliki peranan penting dalam
pengembangan TIKI adalah P.J.D. DRENTH; B. DENGAH; N.
BLEICHRODT; SOEMARTO; S. POESPOPADIBRATA. Pengembangan
Tes Inteligensi Kolektif Indonesia (TIKI) menggunakan sampel dari
beberap perguruan tinggi di Indonesia yaitu : UGM – Yogyakarta, IKIP
– Yogyakarta, UNAIR – Surabaya, UNBRA – Malang, IKIP – Malang,
IPB – Bogor, UKSW – Salatiga.
Ada tiga macam tes TIKI, yaitu TIKI Dasar (D), TIKI Menengah
(M), dan TIKI Tinggi (T). Macam dari TIKI ini menentukan gradasi dari
tingkat pendidikan, sehingga penggunaan dilakukan berdasarkan tahap
pendidikan tesee. Konsekuensinya setiap macam ditentukan subtes,
untuk short cut yang berbeda, karena bergantung pada perkembangan
kognitif seseorang. Tampak dari subtes yang ditampilkan semakin lama
jumlah subtes semakin banyak dan semakin lama soal-soal dalam
dalam subtes semakin kompleks, karena mengikuti perkembangan
berpikir tesee.

42
Tes
TIKI

MATERI TES
Subtes yang dijadikan Short Cut adalah sebagai berikut :

TIKI DASAR :
Sepuluh isi sub tes dari TIKI Dasar :
1. Computation – Berhitung Angka
Tes ini terdir dari soal sederhana yang membuthkan operasi
aritmatik seperti : penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian.
2. Components- Gabungan bagian
Tes ditunjukkan dua gambar kecil (komponen)dan 6 gambar
kompleks. Dua dari 6 gambar kompleks dapat disusun dari gabungan
dua gambar kecil. Kemampuan untuk memanipulasi dan
mentransformasi benda berbentuk adalah relevan dalam jneis
latihan ini.
3. Figure Exclusion-Eksklusi Gambar
Empat dari lima gambar memiliki persamaan dalam hal tertentu.
Satu gambar yang tidak mengikuri persamaan harus ditemukan.
4. Word Relations-Hubungan kata
Setiap item terdiri dari 4 kata. Tesee harus mengidentifikasi dua
kata yang memiliki makna sama atau memiliki makna sebaliknya.
5. Figure Comparison-Membandingkan gambar
Empat gambar dari deretan 6 gambar adalah identik dengan gambar
kunci yang terletak disebelah kiri. Tesee harus menemukan 2gambar
yang berbeda. Tes ini memerlukan kecepatan dan akurasi dari
persepsi visual.
6. Maze-Labirin
Terdapat 20 labirin, dengan tingkat kesulitan berbeda-beda. Subjek
harus menemukan jalan tercepat untuk keluar dari masing-masing
labirin; memerlukan kecepatan dalam eksplorasi visual dari lahan
spasial yang rumit ataupun lebih mudah

43
Tes
TIKI

7. Letter Multipication-Berhitung huruf


Jawaban
MATERI TES
dari sejumlah operasi perkalian harus diperiksa
ketepatannya. Perkalian diwakili oleh huruf-huruf, yang dapat
dikonversi ke angka dengan menggunakan kode/pola sederhana
yang diberikan dibagian atas soal
8. Figure Completion-Mencari Pola
Lima gambar kunci sederhana ditampilkan, diberi nomor 1-5.
Masing-masing soal menunjukkan segmen atau bagian gambar dari
gambar-gambar kunci. Tesee harus menemukan terlebih dahulu
gambar kunci mana yang menunjukkan segmen atau bagian gambar
pada soal, kemudian menuliskan nomornya (pilih dari 1-5)
9. Word Exclusion-Ekslusi Kata
Setiap item terdiri dari 5 kata, 4 diantaranya memiliki persamaan
dalam satu hal tertentu. Tugasnya adalah untuk mencari kata yang
tidak sesuai pola. Tes ini memerlukan kemampuan abstraksi
10.Triangle Detection Mencari Segitiga
Setiap soal terdiri terdapat 9 bulatan kecil, dengan menggambar
garis penghubung antar bulatan, akan terbentuk 3 buah segitiga
yang identik dengan segitiga pada contoh. Setiap bulatan hanya
digunakan satu kali. Sebuah soal dikatakan benar jika 3 segitiga
dapat dibentuk.

TIKI MENENGAH :
Kedua belas subtes dari TIKI-Menengah adalah :
1. Computation (berhitung angka)
Tes ini terdiri dari soal sederhana yang membutuhkan operasi
aritmetik seperti : penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian. Tes ini unntuk mengukur kemampuan menangani angka-
angka dan hubungan antar angka
2. Components (gabungan bagian)
Tes ditunjukkan dua gambar kecil (komponen)dan 6 gambar
kompleks. Dua dari 6 gambar kompleks dapat disusun dari gabungan
dua gambar kecil. Kemampuan untuk memanipulasi dan
mentransformasi benda berbentuk adalah relevan dalam jneis
latihan ini
3. Word relations (hubungan kata)
Setiap item terdiri dari 4 kata. Tesee harus mengidentifikasikan 2
kata yang memiliki makna sama atau yang memiliki makna
sebelumnya

44
Tes
TIKI

4. Figure Exclusion (eksklusi gambar)

MATERI TES
Empat dari lima gambar memiliki persamaan dalam hal tertentu.
Satu gambar yang tidak mengikuti persamaan harus ditemukan
5. Arithmetic Reasoning-(berhitung soal)
Soal ini terdiri dari soal aritmetic “terselubung”, kalkulasi harus
diaplikasikan agar dapat menemukan jawaban yang tidak secara
langsung tersurat dalam teks secara verbal. Solusi ini dari soal
yang kompleksi ini memerlukan penalaran abstrak.
6. Accuracy & Speed (meneliti)
Rangkaian huruf atau rangkaian angka harus dibandingkan.
Beberapa identik satu sama lain, sebagian menunjukkan
ketidaksesuian. Tesee harus melingkari tanda “s”(sama) jika ia pikir
dua rangkaian itu identik dan “ts” (tidak sama) jika ia pikir
rangkaian tersebut tidak identik. Tes ini membutuhkan kecepatan
dan ketetapan
7. Visualization (Membentuk benda)
Item terdiri dari 1 gambar 2 dimensi sebagai stimulus dan 4 gambar
3 dimensi. Garis titik-titik menandakan dimana gambar stimulus
harus dilipat. Tesee harus menemukan gmabar 3 dimensi yang mana
yang dapat dibentuk dari gambar stimulus
8. Word Exclusion (Eksklusi kata)
Setiap item terdiri dari 5 kata, 4 diantaranya memiliki persamaan
dalam satu hal tertentu. Tugasnya adalah mencari kata yang tidak
sesuai pola. Tes ini memerlukan kemampuan abstraksi
9. Spatial Orientation (Bayangan cermin)
Tiap item terdiri dari satu gambar dasar, dan 6 gambar identik yang
digambarkan dalam posisi berotasi, 2 dari gambar yang dirotasi ini
adalah cerminan dari gambar dasar. Tujuan adalah untuk
mengidentifikasi 2 gambar cermin tersebut
10.Letter Multiplication (berhitung huruf)
Jawaban dari sejumlah operasi perkalian harus diperiksa
ketepatannya. Perkalian diwakili oleh huruf-huruf, yang dapat
dikonversi ke angka dengan menggunakan kode/pola sederhana
yang diberikan di bagian atas soal. Ini merupakan tes yang cukup
kompleks secara psikologis, dimana kemampuan numerikal dan
coding diperlukan.
11.Object comparison (Membandingkan Benda )
Terdapat satu baris dari empat gambar yang mirip, subjek
diharuskan memilih satu gambar yang identitk dengan gambar kunci
yang terdapat paling kiri.
12.Word Composition (Pembentukan kata)
Item terdiri dari kata-kata yang sering digunakan dimana satu hruf
dari kata tersebut dihilangkan. Tugasnya adalah menentukan huruf
yang hilang tesebut.

45
Tes
TIKI

TIKI TINGGI R: I
MATE TES
Sebelas item dari sub tes TIKI-Tinggi adalah :
1. Computation (berhitung angka)
Tes ini terdiri dari soal sederhana yang membutuhkan operasi
aritmetik seperti : penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
pembagian. Tes ini unntuk mengukur kemampuan menangani angka-
angka dan hubungan antar angka
2. Components (gabungan bagian)
Tes ditunjukkan tiga gambar kecil (komponen) dan 6 gambar
kompleks. Dua dari 6 gambar kompleks dapat disusun dari gabungan
tiga gambar kecil. Kemampuan untuk memanipulasi dan
mentransformasi benda berbentuk adalah relevan dalam jneis
latihan ini
3. Word relations (hubungan kata)
Setiap item terdiri dari 4 kata. Testee harus mengidentifikasikan 2
kata yang memiliki makna sama atau yang memiliki berlawanan
maknanya.
4. Abstaraksi non verbal
Setiap item terdiri dari 10 gambar. Empat gambar pertama memiliki
kesamaan dalam satu hal. Peserta harus mengindentifikasi dua
gambar yang memiliki kesamaan dengan 4 gambar pertama tersebut.
5. Deret angka
Tes ini terdiri dari serangkaian angka yang diatur sesuai dengan
prinsip tertentu. Peserta harus melanjutkan rangkaian tersebut
dengan angka berikutnya sesuai dengan prinsip tersebut
6. Meneliti
Saat pasangan huruf atau angka harus dibandingkan. Beberapa
pasangan memiliki kesamaan identik dan lainnya hanya sedikit
berbeda. Peserta yang dites harus memberikan tanda “s” (sama)
ketika ia merasa keduanya identik sama dengan “ts” (tidak sama)
ketika ia merasa keduanya berbeda. Tes ini membutuhkan kecepatan
dan ketepatan
7. Membentuk benda
Tes ini terdiri dari satu stimulus gambar yang bersifat dua dimensi
dan empat gambar yang bersifat tiga dimensi. Garis terputus-putus
menandakan dimana stimulus gambar harus dilipat. Peserta harus
menemukan satu dari tiga stimulus tiga dimensi yang bisa dhasilkan
dari stimulus gambar

46
Tes
TIKI

8. Bayangan cermin
Setiap item terdiri dari sebuah gambar dasar dan enam gambar
identik yang disampaikan dalam posisi yang sudah dirotasi. Dua dari
gambar yang sudah dirotasi ini merupakan bayangan dari gambar
dasar. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasikan kedua
bayangan.
9. Analogi Kata
Pertanyaan melibatkan pencarian dua kata – pasangan yang
ditmapilkan dengan hubungan identik (a:b = c : d). Tiga kata
pertama telah diberikan dan kata keempat harus dipilih dari lima
pilihan jawaban.
10.Bentuk sembunyi
Peserta harus menentukan mana dari lima gambar geometris yang
tergabung dalam sebuah pola kompleks.
11.Pembentukan kata
Tes ini terdiri dari kata-kata yang sering digunakan, dimana satu
huruf telah dihilangkan. Tugasnya adalah mencari huruf yang hilang.

A CAR A PE LAKSANAAN
TAT
TES TIKI TINGGI
Material Tes
1. Buku Persoalan TIKI Tinggi
2. Lembar Jawaban TIKI Tingg
3. Alat tulis (pensil ataupun pulpen)
4. Kunci Jawaban
5. Norma Tes

INSTRUKSI UMUM
1. Tes ini terdiri dari beberapa subtes.
2. Agar dapat menjawab soal-soal dengan baik, perhatikan dengan
sungguh-sungguh instruksi yang diberikan.
3. Setiap kali suatu tes akan dilaksanakan, selalui didahului dengan
instruksi-instruksi yang berisi penjelasan-penjelasan mengenai soal-
soal yang dihadapi dan petunjuk tentang cara menjawab dan
membetulkan kesalahan. Setiap penjelasan dan petunjuk itu akan
disertai dengan contoh-contoh dan contoh soal sebagai latihan.Jika
pada kesempatan ini masih ada sesuatu yang belum jelas atau
belum dimengerti, ajukanlah pertanyaan.

47
Tes
TIKI

4. Untuk mengerjakan soal-soal akan disediakan waktu tertentu. Saat


untuk mulai dan berhenti mengerjakan soal-soal akan diberitahukan.
Oleh karena itu jangan mulai sebelum ada perintah.
5. Bila saudara telah selesai mengerjakan soal-soal sebelum waktunya
habis, periksalah kembali jawaban-jawaban yang telah saudara
buat.Jangan sekali-kali membuka halaman berikutnya sebelum ada
perintah.
6. Jawablah setiap soal pada buku jawaban yang telah tersedia.
Buku tes yang berisi soal-soal, hendaklah jangan ditulisi apa-apa
atau dicoret-coret. Pada lembar jawaban untuk soal-soal berhitung
akan tersedia tempat untuk menghitung.
7. Jangan terpaku pada suatu soal, yang jawabannya belum dapat
saudara temukan. Lanjutkan saja dengan soal berikutnya.
8.Berusahalah sebaik-baiknya untuk memecahkan soal-soal. Bekerjalah
secepat-cepatnya.

UKSI UNTUK TES


INSTR
1.Berhitung
Angka
Waktu : 7 Menit
Bacakan instruksi ini kepada peserta.
Tes berikut ini terdiri dari soal-soal berhitung. Setiap soal disertai
dengan empat kemungkinan jawaban a, b, c, dan d. Salah satu
diantaranya adalah jawaban yang benar dari soal tersebut. Cara
menjawabnya adalah dengan mencoret pada lembar jawaban di
belakang nomor soal yang bersangkutan, huruf yang sesuai dengan
jawaban tersebut.
Perhatikanlah sekarang contoh di bawah ini
Contoh :

Pada contoh 1 dapat dilihat bahwa 18 + 7 = 25. Di belakang contoh 1


dapat dilihat bahwa angka 25 terdapat di bawah hurufa. Oleh karena
itu, pada lembar jawaban di belakang 1, huruf a telah di coret.

48
Tes
TIKI

Jawaban yang benar dari contoh 2 adalah ¼. Oleh karena itu pada
lembar jawaban di belakang contoh 2, huruf c telah di coret.

Coba pecahkan sendiri contoh-contoh di bawah ini, dan coretlah pada


lembar jawaban di belakang nomor contoh yang bersangkutan, huruf
yang sesuai dengan jawaban yang benar.
Berikan kesempatan peserta untuk menjawab

Jawaban yang benar dari contoh 3 adalah 9. Oleh karena itu pada
lembar jawaban di belakang contoh 3, huruf d di coret. Jawaban yang
benar contoh-contoh lainnya adalah : contoh 4 = b; contoh 5 = c.
Jika diperlukan, perhitungan-perhitungan dapat dilakukan pada tempat
yang tersedia pada lembar jawaban

JANGAN DIBALIK SEBELUM DIPERINTAHKAN

2. Gabungan
Bagian
Waktu : 9 Menit

Bacakan instruksi ini kepada peserta :


Tes berikut ini terdiri dari gambar bentuk-bentuk. Gambar di sebelah
kiri dari setiap soal merupakan bentuk yang terpotong menjadi 3
bagian yang sudah ditentukan. Di sebelah kanannya terdapat 6
gambar a, b , c, d, e dan f. Dua diantaranya terbuat dari bagian-
bagian yang terdapat di sebelah kiri. Carilah kedua gambar
tersebut. Apabila ditemukan, coretlah pada lembar jawaban di
belakang nomor soal yang bersangkutan, huruf-huruf yang
menujukkan gambar yang dimaksudkan.
Perhatikan sekarang contoh dibawah ini.

49
Tes
TIKI

Pada contoh 1 dapat dilihat bahwa jika bagian-bagian yang terdapat


disebelah kiri digabungkan, maka akan diperoleh gambar-gambar b dan
d. Oleh karena itu, pada lembar jawaban di belakang contoh 1, huruf b
dan d telah dicoret.
Jika bagian-bagian yang terdapat di sebelah kiri dari contoh 2
digabungkan, maka akan diperoleh gambar c dan f. Oleh karena itu
pada lembar jawaban di belakang contoh 2, huruf c dan f telah dicoret.

Dibawah ini masih terdapat dua contoh lagi. Kerjakan menurut cara
yang sama
Contoh:

Jawaban yang benar dari contoh – contoh diatas adalah :


Contoh 3 = b dan c; contoh 4 dan a dan d; contoh 5 = a dan d.

JANGAN DIBALIK SEBELUM DIPERINTAHKAN

50
Tes
TIKI

3. Hubungan
Kata
Waktu : 5 Menit

Bacakan instruksi ini kepada peserta :


Tes ini terdiri dari kata-kata.
Setiap soal terdari dari 4 kata a, b, c, dan d.
Carilah 2 buah kata yang memiliki kesamaan arti yang paling dekat
atau yang mempunyai arti yang berlawanan. Setelah kata-kata itu
ditemukan, coretlah pada lembar jawaban di belakang nomor soal
yang bersangkutan, huruf-huruf yang sesuai.
Perhatikan contoh 1 dibawah ini.

Pada contoh 1 dapat dilihat, bawah kata-kata menikah dan kawin


memiliki kesamaan arti. Jadi jawaban contoh 1 adalah a dan c. Oleh
karena itu, pada lembar jawaban di belakang contoh 1, huruf a dan c
telah di coret

Perhatikan sekarang contoh 2

Pada contoh 2, kata- kata tua dan muda mempunyai arti yang
berlawanan satu sama lain. Oleh karena itu, pada lembar jawaban di
belakang contoh 2, huruf b dan d telah dicoret.

Dibawah ini masih ada beberapa contoh untuk latihan. Kerjakan


menurut cara yang sama

Jawaban yang benar dari contoh-contoh diatas adalah


Contoh 3 = b dan c, contoh 4 = a dan d, contoh 5 = a dan d.

JANGAN DIBALIK SEBELUM DIPERINTAHKAN

51
Tes
TIKI

4. Abstraksi Non
Verbal
Waktu : 12 Menit

Bacakan instruksi ini kepada peserta :


Dalam tes ini setiap soal terdiri dari 10 gambar. Empat gambar
pertama dari setiap soal menunjukkan kesamaan dalam suatu hal
tertentu. Dua diantara 6 gambar a, b, c, d, e, dan f berikutnya
menunjukkankesamaan dengan keempat gambar pertama itu. Carilah
kedua gambar yang dimaksudkan itu. Apabila kedua gambar itu
sudah temukan, coretlah lembar jawaban di belakang nomor soal,
huruf-huruf yang menunjukkan gambar tersebut

Perhatikan contoh-contoh dibawah ini

Pada contoh 1, dapat dilihat, 4 gambar pertama semuanya adalah


segiempat atau bujur sangkar. Dari 6 gambar berikutnya, hanya a dan f
saja yang menunjukkan kesamaan itu yaitu berupa segiempat atau
bujur sangkar. Oleh karena itu, pada lembar jawaban di belakang
contoh 1 , huruf a dan f telah dicoret.
Perhatikan contoh 2. Keempat gambar pertama semuanya dihitamkan
dengan cara yang sama. Diantara 6 gambar berikutnya, hanya gambar
c dan e yang dihitamkan dengan cara yang sama. Oleh karena itu,
pada lembar jawaban di belakang contoh 2, huruf c dan e telah coret.

52
Tes
TIKI

Di bawah ini terdapat 3 contoh sebagai latihan. Kerjakan menurut


cara yang sama
Contoh :

Pada contoh 3, keempat gambar pertama adalah garis – garis bengkok.


Dengan demikian jawaban yang benar adalah c dan e. Oleh karena itu,
pada lembar jawaban di belakang contoh 3, huruf c dan e harus
dicoret. Jawaban contoh 4 adalah d dan e, sebab garis-garis dalam
keempat gambar pertama hanya menyinggung lingkaran dan bukannya
memotong.
Jawaban contoh 5 adalah e dan f.Jika diperhatikan, dapat dilihat
bahwa bentuk-bentuk dalam keempat gambar pertama dari contoh 5
tidak ada yang bersudut tegak lurus, dan gambar e dan f menunjukkan
kesamaan itu.

JANGAN DIBALIK SEBELUM DIPERINTAHKAN

5.Deret
Angka
Waktu : 10 Menit

Bacakan instruksi ini kepada peserta :


Tes berikut ini terdiri dari soal-soal deret angka. Setiap soal terdiri
dari deret angka yang tersusun menurut suatu aturan atau prinsip
tertentu. Berarti deret itu dapat dilanjutkan menurut aturan atau
prinsip tersebut. Carilah dari setiap soal, angka berikutnya sesudah
angka terakhir dari soal tersebut. Setiap soal disertai dengan 5
pilihan jawaban a, b, c, d, dan e. Salah satunya adalah jawaban
yang benar. Cara untuk menemukan angka tersebut ialah dengan
mencari terlebih dahulu aturan atau prinsip yang mendasari
penyusunan deret tersebut.

53
Tes
TIKI

Apabila jawaban sudah ditemukan, coretlah pada lembar jawaban di


belakang nomor soal tersebut, huruf yang menunjukkan angka tersebut.

Perhatikan contoh-contoh di bawah ini.

a b c d e
1)1 36 10 15 21 … 26 27 28 29 30
2)3 6 12 24 48 … 62 96 84 76 72

Prinsip atau aturan yang dipakai untuk menyusun deret dalam contoh 1
adalah bahwa perbedaan dua angka berturut-turut selalu meningkat
dan betambah dengan 1. Dengan demikian jawaban yang benar dari
contoh 1 adalah 28. Oleh karena itu, pada lembar jawaban di belakang
contoh 1 huruf c telah dicoret.
Pada contoh 2, prinsip yang mendasari penyusunan deret itu adalah
bahwa setiap angka adalah kelipatan dua angka yang mendahuluinya.
Jadi jawabannya adalah 96. Oleh karena itu, pada lembar jawaban di
belakang contoh 2, huruf b telah dicoret.
Sebagai latihan, kerjakanlah contoh-contoh di bawah ini terlebih
dahulu

Contoh :
a b c d e
3) 3 7 4 7 5 … 7 8 6 4 5
4) 1 45 10 20 40 … 50 60 75 80 65

Pada contoh 3, deret angka meningkat terus mulai dari 3, kemudian 4,


5 dan seterusnya dengan diselingi dengan angka yang tetap yaitu 7.
Jadi jawabannya adalah 7. Oleh karena itu, pada lembar jawaban di
belakang contoh 3, huruf a harus dicoret.

Pada contoh 4, angka – angka dalam deret tersebut merupakan jumlah


dari semua angka yang mendahuluinya, dimulai dari deret ketiga. Jadi
jawabannya adalah 80. Oleh karena itu, pada lembar jawaban di
belakang contoh 4, huruf d harus dicoret.
Jika diperlukan, perhitungan-perhitungan dapat dilakukan pada tempat
yang tersedia pada lembar jawaban.

JANGAN DIBALIK SEBELUM DIPERINTAHKAN

54
Tes
TIKI

6. Meneliti
Waktu : 4 Menit

Bacakan instruksi ini kepada peserta :


Tes berikut ini terdiri dari rangkaian angka-angka atau huruf-huruf.
Pertama-tama akan dijumpai bahwa setiap soal terdiri dari dua
rangkaian angka yang dipisahkan satu sama lain oleh satu garis.
Selanjutnya soal-soal akan terdiri dari rangkaian huruf-huruf.
Untuk kedua bentuk soal, akan sering dijumpai bahwa rangkaian
yang berbeda terdapat di depan garis pemisah sama dengan apa
yang ada dibelakangnya. Tetapi kadang-kadang berbeda. Coba teliti
apa rangkaian yang terdapat di depan dan di belakang garis
pemisah itu sama ataukah berbeda. Apabila sama, coretlah pada
lembar jawaban di belakang nomor soal yang bersangkutan, huruf s.
Apabila berbeda atau tidak sama, lingkarilah pada lembar jawaban
di belakang nomor soal yang bersangkutan, huruf ts. Perhatikan
contoh di bawah ini.

Pada contoh 1, dapat dilihat bahwa kedua rangkaian angka itu sama.
Oleh karena itu, pada lembar jawaban di belakang contoh 1, huruf s
telah dicoret.
Pada contoh 2, kedua rangkaian angka itu tidak sama, Oleh karena itu,
pada lembar jawaban di belakang contoh 2, huruf ts telah dicoret.
Pada contoh 3, rangkaian huruf itu berbeda. Oleh karena itu, huruf ts
telah dicoret. Sedangkan pada contoh 4, kedua rangkaian huruf itu
sama. Karena huruf s telah dicoret.

55
Tes
TIKI

Di bawah ini terdapat beberapa contoh sebagai latihan. Kerjakan


sesuai dengan cara yang diuraikan diatas

Jawaban yang benar dari contoh-contoh di atas adalah


Contoh 5 = s, contoh 6 = ts, contoh 7 = ts, dan contoh 8 = ts.

JANGAN DIBALIK SEBELUM DIPERINTAHKAN

7. Membentuk
Benda
Waktu : 5 Menit

Bacakan instruksi ini kepada peserta :


Tes berikut ini terdiri dari gambar benda-benda. Gambar di sebelah
kiri dari setiap soal memperlihatkan selembar karton dalam bentuk
tertentu. Garis yang terputus-putus menunjukkan tempat dimana
karton tersebut dapat dilipat. Gambar di sebelah kanannya
memperlihatkan 4 buah benda a, b, c, dan d yang berbeda satu
sama lain. Salah satu dari benda-benda tersebut terbentuk dari
karton yang terdapat di sebelah kiri, bila karton tersebut dilipat.
Carilah benda yang dimaksudkan itu. Apabila sudah ditemukan,
coretlah pada lembar jawaban di belakang nomor soal yang
bersangkutan, huruf yang sesuai.
Perhatikan contoh 1 di bawah ini.

56
Tes
TIKI

Pada contoh 1 nampak di sebelah kiri, gambar selembar karton dalam


suatu bentuk tertentu. Garis yang terputus-putus menunjukkan tempat
dimana karton dapat dilipat. Di sebelah kanannya nampak gambar 4
buah benda a, b , c, dan d. Diantara keempat benda tersebut, hanya
benda d sajalah yang terbentuk dari karton yang terdapat disebelah
kiri, jika karton tersebut dilipat. Oleh karena itu, pada lembar jawaban
di belakang contoh 1, huruf d telah dicoret.

Perhatikan sekarang contoh 2 dibawah ini.

Pada contoh 2, nampak disebelah kiri gambar selembar karton dalam


bentuk tertentu. Di sebelah kanannya terdapat 4 benda. Diantara
benda-benda tersebut, hanya benda c sajalah yang terbentuk dari
lembaran karton yang terdapat di sebelah kiri, jika karton tersebut di
lipat pada bagian bulat dan sekaligus menggulung bagian yang lainnya.
Oleh karena itu, pada lembar jawaban di belakang contoh 2, huruf c
telah dicoret.

Di halaman berikutnya masih terdapat 3 contoh. Kerjakanlah sendiri


menurut cara yang sama.

(halaman selanjutnya)

57
Tes
TIKI

Jawaban yang benar dari contoh di atas adalah


Contoh 3 = c; contoh 4 = b; contoh 5 = a.

JANGAN DIBALIK SEBELUM DIPERINTAHKAN

8. Bayangan
Cermin
Waktu : 10 Menit

Bacakan instruksi ini kepada peserta :


Tes berikut ini terdiri dari serangkaian gambar-gambar.
Gambar di sebelah kiri dari setiap soal merupakan gambar yang
ditentukan. Di sebelah kanannya terdapat 6 gambar a, b, c, d, e,
dan f yang sama bentuknya tetapi dalam posisi atau kedudukan yang
berbda-beda. Empat diantaranya adalah tepat sama dengan gambar
yang ditentukan yaitu gambar yang ada disebelah kiri – sedangkan 2
lainnya merupakan “bayangan cermin” dari padanya.

Carilah kedua gambar bayangan cermin yang dimaksudkan. Apabila


sudah ditemukan, coretlah pada lembar jawaban di belakang nomor
soal tersebut, huruf-huruf yg sesuai.

58
Tes
TIKI

Pada contoh 1, gambar-gambar a, b, d, dan e adalah tepat sama


dengan gambar yang ditentukan, yaitu yang terdapat di sebelah kiri.
Sedangkan gambar c dan f adalah kebalikannya atau merupakan
“bayangan cermin” dari gambar yang ditentukan. Jadi, jawaban contoh
1 adalah c dan f. Oleh karena itu pada lembar jawaban di belakang
contoh 1, huruf c dan f telah dicoret.
Pada contoh 2, gambar b dan e merupakan bayangan cermin dari
gambar yang ditentukan. Oleh karena itu pada lembar jawaban di
belakang contoh 2, huruf b dan e telah dicoret.

Di bawah masih terdapat 4 contoh lagi. Kerjakan menurut cara yang


sama.

Jawaban yang benar dari contoh - contoh di atas adalah


Contoh 3 = b dan b; contoh 4 =a dan 3; contoh 5 = d dan e; contoh 6 =
b dan f.

JANGAN DIBALIK SEBELUM DIPERINTAHKAN

59
Tes
TIKI

9. Eksklusif
Kata
Waktu : 4 Menit

Bacakan instruksi ini kepada peserta :


Tes berikut ini terdiri dari kata-kata.
Setiap soal terdiri dari 3 kata dan suatu tanda tanya. Dibawahnya
terdapat 5 kata a, b, c, d, dan e. Antara kata pertama dan kata
kedua terdapat suatu hubungan tertentu. Begitu pula antara kata
ketiga dan salah satu kata diantara kelima kata yang ada
dibawahnya terdapat hubungan yang sama. Carilah kata tersebut.
Apabila kata itu sudah ditemukan, coretlah pada lembar jawaban di
belakang nomor soal yang bersangkutan, huruf yang menunjukkan
kata yang dimaksud.
Perhatikan sekarang contoh di bawah ini.

Pada contoh 1, hubungan antara hutan dan pohon adalah sama dengan
hubungan antara lapangan rumput. Oleh karena itu, pada lembar
jawaban di belakang contoh 1, huruf a telah dicoret.
Pada contoh 2, gelap dan terang merupakan kata yang berlawanan,
karenanya lawan kata basah adalah kering. Oleh karena itu, pada
lembar jawaban di belakang contoh 2, huruf e telah dicoret.

Dibawah ini terdapat 2 contoh sebagai latihan. Kerjakan menurut cara


yang sama.

Jawaban yang benar dari contoh 3 adalah d; contoh 4 adalah b. Oleh


karena itu, pada lembar jawaban di belakang contoh 3 huruf d harus
dicoret dan di belakang contoh 4, huruf b dicoret.

JANGAN DIBALIK SEBELUM DIPERINTAHKAN

60
Tes
TIKI

10. Bentuk
Sembunyi
Waktu : 6 Menit

Bacakan instruksi ini kepada peserta :


Tes berikut ini terdiri dari sejumlah gambar bentuk-bentuk
Diketahui 5 bentuk dasar yang sederhana a, b, c, d, dan e. Setiap
soal memperlihatkan suatu bentuk yang lebih kompleks. Perhatikan
bentuk tersebut dan cobalah temukan salah satu bentuk dasar yang
terkandung atau tersembunyi di dalamnya. Bentuk dasar itu harus
tepat sama dengan yang asli baik besar atau bentuknya maupun
posisi atau kedudukannya. Dapat saja bentuk itu dilalui atau
dipotong oleh garis – garis lain.
Perhatikan contoh di bawah ini.

Pada contoh di atas, gambar a, b, c, d, dan e adalah bentuk-bentuk


dasar.
Di bawahnya terdapat tiga contoh soal, yaitu bentuk-bentuk yang lebih
kompleks. Carilah dalam bentuk yang lebih kompleks itu, salah satu
bentuk dasar yang sudah ditentukan. Apabila bentuk dasar itu sudah
ditemukan, coretlah pada lembar jawaban di belakang nomor contoh
soal yang bersangkutan, huruf yang menunjukkan bentuk dasar itu.
Pada contoh 1, bentuk dasar yang tersembunyi dalam gambar adalah e.
Oleh karena itu, pada lembar jawaban di belakang contoh 1, huruf e
telah dicoret.
Sekarang carilah sendiri terlebih dahulu, bentuk dasar yang
tersembunyi dalam gambar contoh 2 dan 3. Lingkarilah kemundian pada
lembar jawaban di belakang nomor contoh masing-masing huruf yang
menunjukkan bentuk dasar yang dimaksud.
Jawaban contoh 2 adalah b dan jawaban contoh 3 adalah c. Oleh
karena itu pada lembar jawaban di belakang contoh 2, hurufb harus
dicoret dan di belakang contoh 3 huruf c.

JANGAN DIBALIK SEBELUM DIPERINTAHKAN

61
Tes
TIKI

10. Bentuk
Sembunyi
Waktu : 6 Menit

Bacakan instruksi ini kepada peserta :


Tes berikut ini terdiri dari sejumlah gambar bentuk-bentuk
Diketahui 5 bentuk dasar yang sederhana a, b, c, d, dan e. Setiap
soal memperlihatkan suatu bentuk yang lebih kompleks. Perhatikan
bentuk tersebut dan cobalah temukan salah satu bentuk dasar yang
terkandung atau tersembunyi di dalamnya. Bentuk dasar itu harus
tepat sama dengan yang asli baik besar atau bentuknya maupun
posisi atau kedudukannya. Dapat saja bentuk itu dilalui atau
dipotong oleh garis – garis lain.
Perhatikan contoh di bawah ini.

Pada contoh di atas, gambar a, b, c, d, dan e adalah bentuk-bentuk


dasar.
Di bawahnya terdapat tiga contoh soal, yaitu bentuk-bentuk yang lebih
kompleks. Carilah dalam bentuk yang lebih kompleks itu, salah satu
bentuk dasar yang sudah ditentukan. Apabila bentuk dasar itu sudah
ditemukan, coretlah pada lembar jawaban di belakang nomor contoh
soal yang bersangkutan, huruf yang menunjukkan bentuk dasar itu.
Pada contoh 1, bentuk dasar yang tersembunyi dalam gambar adalah e.
Oleh karena itu, pada lembar jawaban di belakang contoh 1, huruf e
telah dicoret.
Sekarang carilah sendiri terlebih dahulu, bentuk dasar yang
tersembunyi dalam gambar contoh 2 dan 3. Lingkarilah kemundian pada
lembar jawaban di belakang nomor contoh masing-masing huruf yang
menunjukkan bentuk dasar yang dimaksud.
Jawaban contoh 2 adalah b dan jawaban contoh 3 adalah c. Oleh
karena itu pada lembar jawaban di belakang contoh 2, hurufb harus
dicoret dan di belakang contoh 3 huruf c.

JANGAN DIBALIK SEBELUM DIPERINTAHKAN

62
Tes
TIKI

11. Pembentukan
Kata
Waktu : 6 Menit

Bacakan instruksi ini kepada peserta :


Soal-soal dalam test ini terdiri dari kata-kata yang belum sempurna.
Dalam setiap kata ada satu huruf yang kurang. Untuk membentuk
kata yang mempunyai arti, harus ditambahkan satu huruf. Pada
lembar jawaban, anda menemukan 4 buah huruf yang berlainan yang
merupakan kemungkinan pilihan untuk tiap soal. Dari 4 kemungkinan
tersebut anda harus memilih satu huruf untuk membentuk kata tadi.
Huruf - huruf tersebut boleh anda letakkan dimana saja tetapi
jangan merubah susunan huruf yang sudah ada pada lembar soal.
Pada setiap soal hanya ada satu kata yang dapat dibuat.
Setiap kata dalam tes ini adalah kata-kata Indonesia yang
sederhana dan bukan merupakan kata singkatan.

Contoh :
1 .m a k n
2. e d i h

Huruf yang kurang pada contoh 1 adalah huruf a. Dan saudara akan
mendapat kata : “makan”. Oleh karena itu di kolom contoh pada lembar
jawaban, huruf a telah dicoret.
Pada contoh 2 anda harus mencoret huruf s untuk mendapatkan kata
“sedih”. Di bawah ini masih ada beberapa contoh yang dapat dipakai
sebagai latihan. Coretlah pada lembar jawaban, huruf - huruf yang
kurang untuk membentuk kata tersebut.

Contoh :
1.s a a h
2.s e k l a h
3.o r a n

Jawaban yang benar adalah contoh 3 = w ; contoh 4 = o; contoh 5 = g

JANGAN DIBALIK SEBELUM DIPERINTAHKAN

63
Tes
BINET

S T A N F OTR D
BINE
Sejarah
Stanford Binet (SB) diciptakan oleh Alfred Binet pada tahun 1937.
Beliau dikenal dengan “Bapak Tes Intelligensi”. Menurut Alfred
inteligensi adalah collection of faculties : Judgement, practical sense,
initiative and ability to adopt one self to circumstances. Sehingga
muncul tiga konsep inteligensi yaitu : Judgemental, Attentional,
Reasoning. Prinsip konstruksi dari tes Binet adalah kemampuan menilai
atau memutuskan, kemampuan memperhatikan dan kemampuan
menalar.
Konsep dasar skala Binet :

1. Age Difference / differentation


Perbedaan kemampuan yang dimiliki anak pada usia tertentu :
MENTAL AGE
2. General Ability
G (mental energy), yakni:
Numerical reasoning
Vocabulary chronological age
Mechanical Skill

Catatan : Tes Stanford Binet (SB) hanya untuk pengetesan individual,


tidak bisa secara klasikal, karena tes ini sangat membutuhkan
observasi dan interview yang ketat.

UMUM PENGETESAN
TAHAPAN
1.Observasi dan interview
untuk:
Melihat kemampuan anak
Mencari tahu apakah anak tersebut normal atau tidak
Mempermudah penentuan kelompok usia dimulainya tes
2. Membina Rapport
Hal yang harus diperhatikan dalam pengetesan anak pra-sekolah,
adalah: ciri anak pra-sekolah, kenyamanan fisik, keberadaan
pengamat, penyesuaian diri, support, alat tulis / gambar yang
digunakan, rentang perhatian, kesiapan dan kepekaan tester

64
Tes
BINET

3. Persiapan, seperti:
Alat tes SB, manual/buku pegangan, lembar jawaban tes, stopwatch,
alat tulis (pensil, krayon, dll), kertas catatan, pemahaman
pengetesan
4. Menentukan Basal Age
Suatu tingkat usia, dimana anak dapat menjawab atau berhasil
mengerjakan seluruh tes yang disediakan, tepat sebelum tingkat
usia dimana kegagalan pertama terjadi
5. Menentukan Ceiling Age
Suatu tingkat usia dimana anak tidak dapat menjawab atau gagal
mengerjakan seluruh tes yang disediakan dalam kelompok usia
tertentu
6. Menilai jawaban
Kuasai aturan skoring
Hindari Halo Effect dan kebalikannya (bias Tester)
Tidak kaku / mati
7. Pemberian kredit untuk setiap item yang berhasil
8. Menjumlahkan kredit
9. Melihat dalam tabel

Catatan:
Basal Age tidak diperoleh apabila :
Anak MR yang masih muda
Anak normal yang muda (masih terlalu kecil usianya)
Ceiling Age tidak diperoleh apabila :
Remaja Gifted à abaikan hasil tes, ganti dengan alat tes lain,
misalnya WAIS

ENTUAN BASAL AGE


PEN
Bila melalui observasi sebelum pengetesan Tester memprediksi
bahwa anak tersebut normal sesuai dengan Chronological Agenya
(CA), maka basal age bisa “dicoba” mulai dari 1 tahun di bawahnya.
Stanford Binet berguna sebagai alat klinis dan sebagai tes
inteligensi, melalui tes ini dapat dipelajari mengenai;
Kepribadian
Ketahanan terhadap stress
Kemampuan untuk konsentrasi, dll
Informasi mengenai kepribadian anak dapat diperoleh dari:
Hubungannya dengan pemeriksa
Respon yang diberikan pada item-item tes tersebut (pada item
tes yang banyak menggunakan bahasa, daya ingat)
Tingkah laku yang menyertai jawaban tersebut (bagaimana
reaksinya terhadap tes kemampuan verbal dan bagaimana
terhadap tes-tes praktikal)
Tempilan tes secara keseluruhan
65
Tes
BINET

ERBEDAAN SB DAN WB
P
1. Pada tes Wechsler, ada pengelompokan subtes-subtes verbal dan
performance, sedangkan pada SB semakin tinggi tingkat usia
kemampuan, semakin banyak item-item verbal diberikan
2. Prosedur administrasinya berbeda, pada SB tidak semua paket
materi diberikan (tergantung usia anak), pada WB seluruh paket
materi diberikan dalam pengetesan
3. Materi tes WB untuk rentang usia, dibedakan WPPSI, WISC, WAIS;
sedangkan materi tes SB tidak ada dibedakan.

Catatan:
Hasil pemeriksaan tingkat I.Q SB dan WB terkadang berbeda jauh
pada individu yang sama. Biasanya ± 20 poin.

PRINSIP UMUM
Suatu pertanyaan dapat diulang jika:
1. Bila subyek tidak mengerti pertanyaan yang ditujukan/dia bertanya
apa arti pertanyaan tersebut. Dalam hal ini tester diperbolehkan
menerangkan hanya dengan jalan mengulang bagian tertentu dari
pertanyaan itu, kecuali apabila ada bentuk alternatif lain dalam
instruksi yang diberikan dalam buku pegangan (manual)
2. Tester dapat mengulang pertanyaan tes lebih dari 1 kali apabila
“tesee” terus bungkam. Kecuali untuk anak yang sangat muda
pengulangan jarang dilakukan dan pada umumnya dihindari.

Catatan:
Dalam tes ingatan (memory tes) tidak boleh diulang, baik pada tes
ingatan mengenai angka, kalimat, cerita dll
Untuk memperjelas jawaban subjek apabila jawaban yang mereka
jawab kurang jelas, dapat diperoleh dengan pertanyaan:
Katakan apa yang kamu maksud dengan……….
Terangkan apa maksudmu …………
Ceritakan lebih lanjut tentang itu.
Ya, tetapi apa artinya………

66
Tes
BINET

Y ESU AIAN TE S PADA


PEN K PRA -S EKOLAH:
ANA K-A NA
1. Jangan memberikan tes pada anak kecil bila ia sedang lapar, lelah
atau butuh tidur
2. Tes harus dihentikan apabila anak menunjukkan bahwa ia mulai
lelah
3. Hindari “penonton” (seperti orang tua, guru atau saudara
4. Dalam tes, anak tidak boleh ditemani oleh siapa pun. Hanya Tester
dan anak à jadi tester harus memberi penjelasan pada orang tua
5. Motivasi anak harus terus dijaga dan perhatiannya juga harus
dipertahankan. Jadi tidak masalah apabila Tester memberi janji
untuk memberikan hadiah. Misalnya: diperbolehkan main dengan
alat permainan tertentu.
6. Bagi anak-anak yang masih kecil tidak mungkin untuk menyajikan
tes sesuai dengan urutan. Tester harus terampil menentuka kapan
harus berhenti tepat pada saat pemberian dorongan yang cenderung
menyebabkan / menaikkan “negativism”

A TESTING DIMULAI:
DIMAN

1. Tes harus dimulai pada titik dimana anak mempunyai kemungkinan


untuk berhasil tapi dengan usaha.
Bila tugas dipermulaan terlalu sukar, ada kemungkinan anak
menjadi putus asa dan menolak untuk mencoba
Bila tugas terlalu mudah, anak tidak akan berusaha dan akan
menjadi terlalu percaya pada diri sendiri
2. Untuk menentukan dimana pemberian tes akan dimulai, harus
diperhatikan : usia kronologis, kelas, tingkah laku umum, dalam
situasi tes dan keterangan lain yang di dapat
3. Untuk anak-anak yang nampaknya punya kecakapan sekitar rata-rata
(usia 5 tahun ke bawah), biasanya dapat dimulai dengan pemberian
tes ½ tahun di bawah umur kronologis, dan 1 tahun di bawah umur
kronologis pada anak-anak yang lebih tua.
4. Bila ternyata perkiraan keliru : harus beralih ke tingkat usia yang
lebih sesuai. Kadang-kadang harus seketika itu juga beralih agar
anak tidak mulai dengan patah semangat pada tugas-tugas yang
terlalu sukar.

67
Tes
BINET

TES PENGGANTI :
1. Pada setiap tingkat umur dalam skala L-M diberikan 1 tes ekstra
untuk menggantikan tes yang keliru menyajikannya.
2. Akan tetapi suatu tes pengganti tidak diperkenankan untuk
mengganti suatu tes yang gagal dikerjakan oleh subyek

UR
PERHITUNTGAAL N(MUAM)
MEN
1. Umur mental di dapat dengan cara:
2. umur basal (BA) ditambah dengan kredit tambahan yang diperoleh
subjek, di atas umur basalnya.
3. Pada tingkat bawah, tes dikelompokkan menjadi interval tengah
tahunan: II, II-6, III, III-6, IV, IV-6, V. Masing-masing tes yang lulus
mendapat kredit 1 bulan.
4. Dari tahun ke enam (VI) sampai tahun XIV masing-masing kelompok
umur mempunyai interval 12 bulan: VI, VII, VIII s/d XIV, maka dari
itu masing-masing tes dari keenam tes pada tingkat ini mendapat
kredit 2.
5. Diatas XIV, tes diberi bobot yang lebih berat supaya “I.Q” tingkat
umur yang di atas dapat dibandingkan dengan “I.Q” tingkat umur
yang di bawah.
6. Pada tingkat umur “orang dewasa rata-rata” jumlah tes adalah 8 dan
masing-masing tes diberi kredit 2 bulan, sehingga pada tingkat ini
jumlah kredit adalah 16 bulan.
7. Pada tingkat “orang dewasa superior I”, masing-masing tes
mendapat kredit 4 bulan.
“Orang dewasa superior II” masing-masing kreditnya 5 bulan.
“Orang dewasa superior III” ada 6 tes, masing-masing mendapat
kredit 6 bulan.

68
Tes
BINET

UR
PERHITUNTGAAL N(MUAM)
MEN

Note :
Basal Age : 3 tahun
Kredit bulan : 16 bulan (bila dikonversikan menjadi 1 tahun 4 bulan)

Jadi MA = Basal Age + kredit bulan diatas basal age


= 3 tahun + 1 tahun 4 bulan
= 4 tahun 4 bulan

Skor umur mental : 4 - 4 (4 tahun 4 bulan)

Dalam menghitung MA, kredit bulan per tes pada Basal Age tidak
dihitung

69
Tes
BINET

DAFTAR
PUSTAKA

Azwar S (2015), Psikologi Inteligensi, Yogyakarta : Pustaka


Pelajar

Anastasi A & Urbina S (1997). Pscyhological Testing.


Jakarta: PT Prenhallindo

LPSP3 UI (2013), TIKI-T Tes Inteligensi Kolektif Indonesia-


Tinggi. Buku Manual. Jakarta : LPSP3 UI

Wechsler.D (1992) Weschler Intelegence Test For Children


Test. Buku Pegangan WISC : Fakultas Psikologi UGM.
Yogyakarta

Wechsler.D (1992) Weschler Belluve Inteligence Test. Buku


Pegangan WBIS : Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta

Wechsler.D (1992) Weschler Adult Inteligence Test. Buku


Pegangan WAIS : Fakultas Psikologi UGM. Yogyakarta

Gregory J. R. (2010). Tes Psikologi; Sejarah, Prinsip dan


Aplikasi. Edisi Keenam Jilid 1 : Jakarta : Erlangga

70

Anda mungkin juga menyukai